• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pariwisata promosi kawasan pariwisata pulau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pariwisata promosi kawasan pariwisata pulau"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Tempat wisata terindah di indonesia, salah satunya Danau Sentarum

Dari 10 danau terbesar di Indonesia, Danau sentarum adalah danau sekaligus surga rawa yang masih tersembunyi dan belum banyak diketahui para turis manca negara.

Ini karena letaknya yang agak terpencil di Jantung Borneo (HoB), tak jauh dari perbatasan antara Negara Indonesia dan Malaysia.

Mengapa kami sebut ia tempat wisata danau terbaik di Kalimantan?

Yaitu karena danau pasang surut terbesar di Asia Tenggara ini adalah rumah berbagai jenis flora dan fauna endemic yang langka. Salah satunya adalah habitat alami super red arwana atau the Asian Arwana (Scleropages formosus) yang harganya mahal sekali dan paling dicari para kolektor ikan di dunia.

Danau ini juga merupakan ekosistem unik, habitat berbagai jenis flora dan fauna langka dan unik. Lebih dari 290 jenis ikan air tawar berada dalam ekosistem hamparan banjir ini, yang terbagi dalam 120 genus dan 40 famili.

Jika kebetulan anda naik perahu di pagi atau sore hari di sekitar danau, anda akan menyaksikan rombongan burung dewa suku Dayak, yaitu kelompok burung enggang (Bucerotidae) yang terbang denganmelintas di langit, tepat di atas kepala anda.

Pda bulan Desember, anda masih bisa bertemu dengan keluarga Orangutan (Pongo pygmaeus) yang sedang mencari makan di sekitar danau tersebut.

Rumah Terbaik Flora-Fuana Langka

Para ahli mencatat tak kurang dari 675 species flora yang hidup di sana, dan 33 jenis diantaranya merupakan jenis endemic. Tak cuma itu, para ahli juga menemukan 10 jenis baru. Jenis anggrek, baru berhasil di data 135 saja, termasuk angrek hitam (Coelogyne pandurata) yang melegenda.

Oh ya, tumbuhan yang hidup di sini sangat spesifik, karena secara fisik penampakannya berbeda dengan flora yang tumbuh di luar kawasan danau.

Selain itu dari 515 jenis mamalia yang ada di Indonesia, 29% atau 147 jenis hidup kawasan Danau yang indah ini, termasuk Orangutan yang menurut para pakar 97 % DNA-nya mirif manusia.

Mamalia lain yang endemic disana adalah Bekantan (Nasalis larvatus), Kepuh (Presbytis melalophos cruniger), Ungko Tangan

Super Red Arwana

Hitam (Hylobates agilis), Macan Dahan (Neofelis nebulosa), Kelempiau Kalimantan (Hylobates muelleri) dan jenis lainnya.

Bagi anda yang hobi bird watching, dari total 1.519 jenis burung yang teridentifikasi di Indonesia 20% bisa anda temukan di Danau Sentarum yang climatology-nya mirif dengan Amazon ini.

(2)

Anda akan sangat beruntung jika bisa menjelajani dan berenang di danau ini. Wajar bukan kalau Travel Lemon menyebut Danau ini salah satu tempat wisata terbaik di Pulau Borneo, bahkan di Dunia.

Keturunan Para Headhunter dan Nelayan Danau Terbaik

Tak hanya keindahan dan keunikan danau yang akan anda temukan disana, kehidupan masyarakat di sekitar danau juga tidak kalah unik dan menarik. Disana anda bisa bertemu langsung dengan keturunan suku Dayak yang melegenda dan dikenal sebagai pemenggal kepala (headhunter).

Terutama suku Dayak Iban, Sebaruk, Sontas, Kenyah dan Punan yang masih tinggal di rumah betang (long house) khas masyarakat Dayak yang panjangnya mencapai 186 meter dan lebar rata-rata 6 meter. Mereka adalah suku-suku yang hidup dari berladang dan berburu, walau sebagian sudah ada yang bekerja di kota.

Jika anda beruntung, anda bisa tinggal di long house mereka untuk belajar bagaimana hidup yang selaras dengan alam, belajar tentang kebudayaan mereka yang berpusat kepada hutan dan alam semesta.

Di beberapa sekitar tepi danau, anda juga bisa bertemu dan bergaul dengan para nelayan lokal yang sehari-harinya menangkap ikan dengan peralatan tradisional yang sederhana.

Cara terbaik pergi ke Danau Sentarum

Jika anda mencari di dalam peta atau google map, silahkan mencarinya di antara, 045'-0102 Lintang Utara dan 11157'-11220 Bujur Timur. Danau ini terletak dalam sebuah cekungan Sungai Kapuas, di Jantung Borneo yang berjarak sekitar 700 km jauhnya dari muara sungai yang menuju laut Cina Selatan.

Secara administratif danau yang luar biasa ini masuk dalam Kabupaten Kapuas Hulu, Propinsi Kalimantan Barat. Indonesia.

Sejak beberapa tahun terakhir ini Pemerintah daerah Kapuas Hulu bekerjasama dengan agen-agen wisata dan para pihak, mulai mempromosikan kekayaan Danau Sentarum dengan menggelar festival Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) dan Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK). Biasanya acara ini digelar setiap bulan Desember.

Bagi anda yang pergi pertama kali ke Danau itu, ada bisa memilih beberapa opsi rute perjalanan. Bisa melalui jalan darat maupun kombinasi antara jalan darat, jalan sungai dan jalan udara.

Dari kota Pontianak, ibu kota Propinsi Kalimantan Barat menuju Lanjak (pintu masuk Danau Sentarum), anda dapat menggunakan taxi. Tarif taxi jenis Kijang Innova adalah sekitar Rp 550.000 per orang dengan lama perjalanan 18-21 jam.

Alternatif tercepat jalan darat adalah naik taxi dari Kuching ke distrik Lubuk Antu, Malaysia Timur. Kemudian masuk melalui border Nanga Badau (Kapuas Hulu) menuju Lanjak. Dari Kuching International Airport (KIA) anda hanya memerlukan sekitar 12 jam.

(3)

Jika ingin merasakan sensasi kombinasi perjalanan, anda boleh naik public transport dari Pontianak-Sintang-Semitau, lalu dilanjutkan perjalan menyusuri sungai dengan speedboat Semitau-Bukit Tekenang-Lanjak. Waktu tempuh kurang lebih 6-8 jam, tergantung cuaca dan pasang surut air.

Untuk keamanan dan kenyamanan, setibanya di Lanjak Travel Lemon menyarankan anda segera hubungi petugas pos Taman Nasional untuk mengurus Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi).

Bagaimana dengan akomodasi? Anda jangan kuatir, karena di Lanjak terdapat cukup banyak penginapan sederhana dan rumah penduduk.

(4)

Danau Sentarum

Menuju Wisata Dunia (Bagian 1)

FDS Menuju Gerbang Wisata Internasional

Viodeogo

Diterbitkan Borneo Tribune

Sambutan adat Dayak Iban pada Festival Danau Sentarum I, Lanjak, Kecamatan Batang Lupar (28/11). Nilai budaya setempat menjadi salah satu unsur kekuatan

menaikkan kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri.

Saya meliput penyelenggaraan Festival Danau Sentarum yang pertama kali digelar 28 November -2 Desember 2011 lalu di Lanjak, Kecamatan Batang Lupar. Saya ingat dari bacaan dan tayangan televisi, di Papua memiliki Festival Asmat, di Kabupaten Asmat. Suatu festival adat memperkenalkan istiadat masyarakat Papua. Ia juga festival yang menunjukkan panorama alam kepada para pengunjung wisata. Kini wisata itu, menjadi salah satu agenda tujuan para pelancong wisatawan dalam negeri dan luar negeri.

Di Vietnam terdapat Ha Long Bay, dengan luas sekitar 1.500 persegi, berserakan 1.996 pulau karang, kawasan itu tercatat dalam warisan UNESCO. Di dalamnya, terdiri dari pulau-pulau dengan 435 jenis tanaman, 22 spesies hewan laut, dan 76 spesies burung, 28 varietas mangrove, 315 spesies ikan, serta 545 spesies hewan invertebrate dan 234 jenis koral.

Kedua tempat di atas sudah terkenal keberadaannya sebagai tujuan destinasi wisata baik bagi Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah negara Vietnam. Gabungan panorama alam dan kemampuan masyarakat mengolah kebiasaan turun temurun dari para leluhur di Asmat dan Ha Long Bay ada di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu kini punya gebrakan peluang baru, supaya mata dunia tertuju mau datang ke Kapuas Hulu. Di kecamatan Batang Lupar, terbentang luas lahan basah dan segala isi flora dan faunanya. Namanya Danau Sentarum. Lewat

kawasan dengan luas 132.000 ha itu, lewat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Pemkab Kapuas Hulu ingin menunjukkan Danau Sentarum sebagai salah satu kawasan wisata untuk dikunjungi.

Lewat Festival Danau Sentarum, Pemkab Kapuas Hulu ingin memperkenalkan 500 jenis tumbuh-tumbuhan, 260 jenis ikan, 300 jenis burung, 11 jenis kura-kura air tawar, 3 jenis buaya dan kekayaan adat istiadat dan budaya masyarakat setempat dari etnis Dayak Tamambaloh, Iban, Kantuk, dan Melayu kepada mata nasional dan internasional.

(5)

menari, dan bermain musik adat Iban ada di tempat itu. Kemudian diadakan lokakarya Pengembangan Ekowisata dan Lingkungan Air Kawasan Danau Sentarum dan Taman Nasional Betung Kerihun.

Tak tanggung-tanggung Dirjen Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI hadir. Malah Kepala Balai Taman Nasional Danau Sentarum, Ir. Soewignyo menapak kakinya di Kapuas Hulu. Dalam setahun, sedikit sekali Soewignyo berada di Kapuas Hulu. Ia berada di Sintang, tempat kantor kerja TNDS. Semestinya Danau Sentarum di Kapuas Hulu, tiap hari paling tidak ia berada di Kapuas Hulu. Pemkab Kapuas Hulu dibikin geram lokasi kantor TNDS di Sintang. Jawaban lokasi TNDS tidak bertempat di Kapuas Hulu, hanya bisa wartawan dapatkan dari suara Soewignyo.

Kehadiran Soewignyo ibarat oase di tengah padang gurun pasir yang tandus dan kering kerontang. Kantor TNDS harus berada di Putussibau memang menjadi harapan besar. “Tahun 2012, kantor TNDS akan berada di Putussibau. Kami menggunakan kantor sementara TNBK,” kata Soewignyo. Selama ini, kantor TNDS di Sintang, karena Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 34/Kpts-II/4 Februari 1999 dan di tanggal 1 Februari 2007 melalui Permen Kehutanan No. P.03/Menhut-II/2007, UPT Kantor Balai TNDS di Kabupaten Sintang.

Dengan luas 132.000 Ha, TNDS memerlukan seorang ‘Bapak’ yang tidak jauh dari anaknya. Dengan begitu, Pemkab Kapuas Hulu mudah melakukan koordinasi dengan pihak TNDS. Bupati Kapuas Hulu, AM. Nasir mengemukakan isi hatinya kepada peserta lokakarya waktu itu, “Kami tidak ingin Kapuas Hulu yang melimpah hasil alamnya, tetapi masyarakatnya berada di garis kemiskinan, tanpa perhatian dari pemerintah pusat,” ujarnya.

Menuju Wisata Dunia (Bagian 2)

Raup Rupiah Industri Pariwisata

Lanjak

Banyak yang bilang menuju Kabupaten Kapuas Hulu begitu melelahkan karena

perjalanan yang begitu jauh. Hal itu disadari Pemkab Kapuas Hulu yang hendak menjual jasa pariwisata Danau Sentarum sebagai salah satu cara memperoleh PAD asli daerah. Berbagai alternatif transportasi, disediakan pengunjung menuju Kapuas Hulu.

Wisatawan dengan jiwa berkantong backpaker ada dua cara menuju Kapuas Hulu dari Pontianak.

(6)

Alternatif kedua, dengan menggunakan pesawat terbang Pontianak - Putussibau, kurang lebih 40 menit menggunakan pesawat terbang Trigana Air atau Kalstar. Harganya dari Rp 700 ribu. Danau Sentarum terletak di Lanjak, Kecamatan Batang Lupar, jadi dari Putussibau ke Danau Sentarum wisatawan naik lagi kendaraan selama 3 jam.

Tapi biasanya alternatif lain, menggunakan speedboat, dari Sintang-Semitau-Danau Sentarum jaraknya lebih dekat 4 jam saja. Biaya kurang lebih sama dengan naik burung mesin. Lewat akses ini, wisatawan bisa langsung menikmati sungai Kapuas dengan panorama alam dan rumah-rumah penduduk di tepi sungai.

Menuju Danau Sentarum dengan jalur darat Putussibau-Lanjak boros bensin dan waktu. Lalu dari Lanjak ke dermaga speedboat atau sampan membawa para pelancong wisata menuju baru Danau Sentarum. Ini kata Kadis Kebudayaan dan Pariwisata, Drs.

Alexander Rombonang, MMA, rute singkat sesungguhnya.

“Kalau jalan bagus dari Desa Kedungkang hanya 18 kilo tapi 8 kilo lagi belum bisa dilewati, karena jelek berupa tanah. Desa Kedungkang sebelum Lanjak, karena kondisi jalan jelek mau tidak mau ke Lanjak dulu. Di Desa Kedungkanlah pemandangan indah Danau Sentarum bisa terlihat langsung,” kata Rombonang.

Pada Festival Danau Sentarum yang akan datang, akses jalan harapannya bisa langsung ke Desa Kedungkang. Jadi Lanjak sebagai information center, pameran wisata, pusat perekonomian kreatif berbasis kerakyatan; penjualan souvenir, festival, hingga sajian khas masyarakat Dayak Iban, Tamambaloh ber-home stay ria di rumah-rumah

penduduk.

FDS I yang lalu, Lanjak bagaikan kerumuman pesta kunang-kunang dalam waktu 5 hari. Kesepian berubah menjadi keramaian saat FDS. Bila pagi hari sebelum FDS, Lanjak hanya rutinitas aktivitas pelajar berangkat sekolah, warga berdagang, mobil-mobil ilegal plat Malaysia wara-wiri membawa barang dagangan dari kecamatan Badau. Kini, selama FDS, masyarakat Kapuas Hulu tertuju pada Lanjak. Tumpah ruah tanpa kenal waktu, Lanjak ibarat gula yang dikerubumi semut. Mobil-mobil legal Malaysia masuk secara resmi pun mudah dijumpai.

Menuju Wisata Dunia (Bagian 3)

Sensasi Getaran Ombak Tour Cruising

(7)

Floating House di Pulau Melayu

Catatan bagi pengunjung lain waktu ingin menghabiskan waktu seharian berada di Danau Sentarum perhatikan cuaca. Komunikasikan keinginan

dengan driver speedboat yang membawa hendak membawa kita. Saat tour cruising, cuaca di Lanjak, sedang tidak bersahabat. Mendung saja, gelombang air sungai Danau Sentarum mulai naik. Silih berganti cuaca langit Desa Lanjak menemani kami yang hendak merasakan tantangan ber-tour cruising ria. Tujuan pertama singgah di Pulau Melayu, pulau tak berpenduduk terletak di tengah hamparan sungai Danau Sentarum.

Sebelum mencapai Lanjak, ada yang namanya Tanah Genting Lanjak. Ia merupakan tanjakan beraspal. Tepat di titik ketinggian puncak Tanah Genting Lanjak, panorama Danau Sentarum terlihat. Dan Pulau Melayu, pulau dari 3 pulau di Danau Sentarum yang kasat mata terlihat dari ketinggian itu.

Saya bersama 3 rekan media massa, asli putra kelahiran Kapuas Hulu. Lama tinggal di Kota Putussibau, tapi baru pertama kali inilah mereka mengunjungi Danau

Sentarum. Speedboatyang kami tumpangi membelah sungai Danau Sentarum. Sensasi ombak sungai Sentarum menerjang sisi-sisi speedboat. Terjangan ombak semakin kuat, karena di kiri-kanan kami, speed boat membawa rombongan pengunjung tak mau kalah saling mendahului.

Tetap saja, rasa khawatir membayangi benak saya. Terlempar di dalam sungai Sentarum dengan kedalaman 4 meter lebih karena hantaman ombak speedboat. Berenang bukan masalah, tetapi alat komunikasi dan kamera selamat tinggal.

Selama 15 menit, adu kecepatan antar speedboat lain akhirnya mengantar kami sampai di Pulau Melayu. Pulau ini gersang. Karang-karang batu hitam diselimuti lumut-lumut hijau pulau itu. Aneka rumbuh-tumbuhan berada di pulau itu. Susah sekali menemukan tempat untuk duduk bersantai, karena batu-batunya yang curam ke bawah.

Singgah pertama di pulau itu, pengunjung menyaksikan perlombaan sampan yang diikuti para pedayung-pedayung seluruh kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu. Terik panas matahari, begitu menyengat. Rombongan burung-burung putih terbang rendah di atas kepala.

Berikutnya menuju Pulau Pandan. Hampir sama seperti dengan Pulau Melayu, karakteristik dari pulau ini. Pulau tak berpenghuni, dan merupakan bongkahan batu karang besar. Bedanya, hanya pada kenyamanan untuk menikmati pemandangan tanpa harus khawatir dengan batu-batu curam seperti di Pulau Melayu. Di bibir batu tempat speed boat bersandar, ada sebuah Lanting (perahu berukuran penginapan –floating house disediakan Pemkab Kapuas Hulu bagi pelancong-pelancong yang ingin menyusuri sungai Danau Sentarum sambil menginap berhari-hari di atas goyangan air sungai.

(8)

Kementerian Kehutanan. Di dalamnya hanya coret-coretan di dinding, dan kaca-kaca jendela yang pecah di sana sini. Bau pesing.

Menarik dari pulau ini, menjadi tempat masyarakat melakukan sesajian kepada Sang Maha Pencipta. Saat kami datang, sekelompok ibu-ibu mengelilingi sesajian untuk satu gundukan batu yang diyakini melindungi Danau Sentarum, menjaga kehidupan dan kelimpahan hasil sungai seperti ikan bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai Danau Sentarum. Sesajian dari nasi, telur, dan daging ayam.

Berdiri di bibir daratan Pulau Pandan terbentang hamparan sungai Danau Sentarum yang begitu luas. Di pulau ini, bukit-bukti hijau yang menglilingi Danau Sentarum lebih terlihat jelas, karena jaraknya dekat. Bagi para fotografer,

pemandangan lansdcape seperti ini bisa menjadi koleksi potongan-potongan frame yang indah. Hutan Manggrove terbentang luas.

Matahari bergerak semakin ke arah senja. Speedboat mengarah ke tujuan terakhir di Pulau Tekenang. Dari kejauhan rumah-rumah kayu berpenghuni, keramba ikan, dan MCK kayu. Di sinilah Pemkab Kapuas Hulu dan pihak Taman Nasional Danau Sentarum menyediakan Pusat Informasi dan Riset Lapangan Bukit Tekenang beserta penginapan. Pulau Tekenang sudah masuk di Kecamatan Selimbau, tepatnya di Dusun Parit, Desa Dalam. Ia berada dalam pengawasan Seksi Pengelolaan TNDS wilayah II Semitau, Balai TNDS yang pusat kantornya di Kabupaten Sintang.

Pulau Tekenang

Speedboat bersandar di satu bangunan dengan ukiran khas Melayu, warna kuning hijau. Karena mayoritas penduduk di kecamatan ini didominasi etnis Melayu. Di tepi-tepi bibir daratan berpasir, bangkai motor bandung, bangkai speed boat tak berfungsi lagi dibiarkan saja dihempas air sungai. Satu nelayan sedang memancing di atas sampannya. Jenis-jenis pohon seperti Tembesu, Tembesu Rebung, Bambu, ada juga pohon Rengas, menutupi bangunan Pusat Informasi dan Riset Lapangan TNDS. Suasana sejuk rindang.

TNDS menyediakan berbagai informasi tentang Danau Sentarum dari kehidupan biota flora dan faunanya hingga, kebiasaan sehari-hari masyarakat di seputaran Sentarum. Di bangunan bergaya rumah hujan tropis dominan unsur kayu mulai dari lantai, dan dinding. Pengunjung terasa dekat sekali dengan alam. Ada ruangan pertemuan, ruangan terbuka -memajang foto kehidupan masyarakat Sentarum memukat ikan, menenun manik-manik, dan panorama alam Danau Sentarum bernafas teknik fotografi. Bangunan ini juga beberapa bilik kamar tempat menginap. Tampak bersih dan terawat.

Menuju Wisata Dunia (Bagian 4)

Menjaga Kelestarian Laboratorium Raksasa

Suasana semakin gelap. Tiba waktunya untuk kembali ke Lanjak. Angin malam begitu dingin, ingin secepatnya segera kembali ke Lanjak. Karena angin malam berdampak pada air pasang. Selain itu, secepatnya kembali pulang bila tidak ingin nyasar di

(9)

media elektronikspeedboat yang mereka tumpangi nyasar. Bahkan kami pulangnya pun nyasar di kegelapan malam sungai Sentarum. “Harusnya ada rambu-rambu sepanjang lintasan sungai Danau Sentarum,” pikir saya.

Koes Plus di penutupan FDS I

Saat musim kemarau bulan lalu hamparan padang rumput Danau Sentarum menjadi primadona. Karena air sungai yang menyusut. Biasanya dengan naik motor saja bisa menyusuri luasnya Danau Sentarum. Teringat dengan pengalaman teman tersesat selama dua jam tidak bisa kembali ke Lanjak. “Sampai sekarang orang bisa tersesat, karena tidak jelas mana arah keluar. Kami tersesat hingga 2 jam lebih,” kata Yuliana Reo, seorang PNS di lingkungan Pemkab Kapuas Hulu.

Tantangan di atas disadari oleh Pemkab Kapuas Hulu dan mengolah tantangan itu menjadi bagian daya tarik wisata alam Danau Sentarum ke dunia luar. Pemkab Kapuas Hulu melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, berupaya mempromosikan Danau Sentarum semaksimal mungkin ke dunia luar. Salah satunya dengan rencana membangun Tourism Information Center. “Segala akses informasi tentang wisata Kabupaten Kapuas Hulu bisa diketahui lewat TIC itu,” kata Alexander Rombonang, Kadis Budpar Kapuas Hulu.

Danau Sentarum selain memiliki eksotisme panorama alam yang memanjakan mata, pengunjung yang ingin dalam lagi mengetahui isi dari Danau Sentarum, coba difasilitasi oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Kapuas Hulu. Bagi para peneliti ilmu alam dan sosial inilah laboratorium raksasa. Saya tertarik pada 2 potensi alam yang ada di Danau Sentarum, yaitu Ikan, dan Madu.

Di antara sekian banyaknya spesies jenis ikan di Danau Sentarum, Ikan Arwana menarik perhatian saya. Ikan ini menjadi ikon Kapuas Hulu terutama ikan Arwana jenis Super Red. Di tempat lain, seperti provinsi Papua, ada jenis arwana hijau, di Sumatera Arwana Gold. Untuk menjaga ikan ini dari kepunahan, ada kesepakatan bersama secara lisan dengan tidak membawa pulang ikan ini keluar dari Danau Sentarum. Peraturan secara tertulis, dilarang menggunakan pukat jermal kurang dari 2 inci. Supaya arwana-arwana kecil di perairan Danau Sentarum tetap hidup di habitatnya. “Apalagi menggunakan sentrum, masyarakat di sana sudah lama menjaga nilai-nilai kearifan lokal untuk menjaga kelestarian Ikan Arwana,” kata Alexander, yang baru dua bulan menjabat menjadi Kadis Kebudayaan dan Pariwisata ini.

Kemudian madu, di Danau Sentarum, madu-madu asli dari pohon-pohon sekitar Danau Sentarum menjadi favorit bagi masyarakat sekitar. Bahkan menjadi buah tangan bagi pengunjung luar Kapuas Hulu.

(10)

lebah di sepanjang aliran sungai Danau Sentarum. Madu Kapuas Hulu dari Danau Sentarum sudah mendapatkan Sertifikasi Nasional dengan ISO Quality Control,” ucapnya. Namun, dalam 2 tahun ini gagal panen karena perubahan iklan. Salah satu cara supaya tetap bertahan produksi lebah dan madu Danau Sentarum, berbagai NGO lokal dan luar negeri seperti Riak Bumi dan Cifor –Bogor, membantu kelestarian manisnya madu Sentarum.

Kekayaan alam Danau Sentarum lebih banyak lagi selain ikan Arwana dan Madu yang ke depannya menjadi produk-produk unggulan pariwisata Kapuas Hulu dan bahan penelitian bagi para akademisi. Terpenting adalah, masyarakat setempat tuan di atas tanah sendiri. Masyarakat setempat bukan penonton saja melihat speed-speed turis melintas di depan rumah terapung mereka, tetapi melek pariwisata dengan potensi yang ada.

“Masyarakat menjadi tour guide lokal, mampu berbahasa Inggris memperkenalkan daerah di sini,” ujar Alexander. Program pelatihan belajar bahasa Inggris dan pengetahuan wisata sudah dilaksanakan 11 Desember 2011 lalu. Tour guide lokal iu juga, nanti kata Alex mendapatkan kartu driver speed boat bersertifikasi.

Sebelumnya sudah dijalankan Konsep Desa Wisata di Desa Sadap, Kecamatan Embaloh Hulu. Desa itu diharapkan menjadi cerminan bagi desa-desa lain yang ingin desanya menjadi desa wisata. “Menjual jasa pariwisata memang tidak mudah, tapi paling

sederhana menjual jasa pariwisata dengan selalu menjaga kebersihan dan kenyamanan wisatawan,” terangnya.

Kebersihan memang menjadi problema dunia wisata yang ada di Indonesia. Perhatian kebersihan pun menjadi sorotan wisatawan lokal pada Danau Sentarum yang menuju destinasi wisata dunia, dan laboratorium raksasa. Murniati, warga Putussibau

menyayangkan keindahan pulau Melayu yang harus kotor karena banyak sampah minuman kalen, botol minuman keras, plastik-plastik snack. “Daya tarik wisata Danau Sentarum bisa berkurang karena tidak optimal pengelolaannya,” kata Murniati.

Ada satu pepatah dari Bumi Uncak Kapuas, “Minum air Kapuas, pantang tidak kembali”, pepatah itu bisa tidak berlaku bila potensi alam Danau Sentarum tidak dirawat sebaik mungkin. “Saya suka pemandangan Danau Sentarum, apalagi makan duriannya.

Rasanya lebih enak dibandingkan Durian Bangkok. Saya akan kembali tahun depan, tapi pesan saya, jangan sampai kekayaan alam itu rusak oleh kita sendiri,” kata Yon

Koeswoyo, personil band Koes Plus saat konser di penutupan Festival Danau Sentarum 1.

(11)

Puluhan pengunjung membanjiri stan-stan pameran yang dipajang dalam Expo Danau Sentarum National Park The Exotic Wetland Ecosystem The Exotic Wetland Ecosystem yang digelar selama dua hari, 31 Oktober – 1 November, di lantai 2 Mega Mall Pontianak. Pameran keindahan alam Taman Nasional Danau Sentarum itu resmi dibuka, Sabtu (31/10) siang.

ARIF NUGROHO, Pontianak

DALAM Perhelatan akbar ini, panitia memajang puluhan foto yang menggambarkan

kekayaan sumber daya alam dan beranekaragaman hayati, serta sosial budaya masyarakat sekitar Taman Nasional Danau Sentarum. Tak lupa juga produk-prodak olahan khas, seperti anyaman dan madu hutan.

Dalam kesempatan itu, Sahdin Junaidi, kepala Balai Taman Nasional Danau Sentarum mengatakan jika taman nasional yang satu ini merupakan kawasan yang unik dan eksotik. Bahkan, dia secara berani memastikan jika keanekaragaman sumber daya alamnya tidak dimiliki oleh daerah lain.

Dikatakannya, Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) merupakan kompleks danau-danau, terdiri dari 20 buah danau besar dan kecil. Kawasan ini mempunyai luas 132.000 hektare, terdiri atas 89.000 hektare hutan rawa tergenang dan 43.000 hektare daratan. Selain itu memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang luar biasa dan tak dimiliki daerah lain.

Keistimewaan taman yang terletak di Kabupaten Kapuas Hulu ini juga memiliki 829 spesies tumbuhan dan 21 spesies di antaranya endemik TNDS dan jenis yang dilindungi, termasuk 10 spesies di antaranya merupakan spesies baru. Hewan mamalia di TNDS ada 147 spesies. Sekitar 32 spesies di antaranya spesies yang dilindungi, dan 64 persen hewan mamalia itu endemik Borneo. Terdapat 266 spesies ikan, sekitar 78 persen di antaranya merupakan ikan endemik air tawar Borneo. Untuk Aves terdapat 311 jenis spesies dan 68 jenis diantaranya yang dilindungi, Reptil 67 spesies dan 12 jenis diantaranya adalah yang dilindungi.

Taman nasional ini juga tercatat sebagai salah satu habitat ikan air tawar terlengkap di dunia. Selain hutan yang bagus dan menjadi habitat lebah, TNDS juga menjadi habitat berbagai jenis ikan air tawar. Dari segi ukuran, misalnya, ada jenis ikan terkecil, yang dikenal dengan nama ikan Linut (Sundasalanx cf. microps) berukuran 1 – 2 sentimeter, dengan tubuhnya yang transparan seperti kaca, hingga ikan berukuran panjang dua meter seperti ikan Tapah dari genus Wallago. Ada pun ikan yang bernilai ekonomis dan di konsumsi warga misalnya, ada ikan gabus, toman, baung, lais, belida, dan jelawat. Khusus ikan hias, di TNDS terdapat ikan silok atau Arwana (scleropages formosus) dan Ulang-uli (Botia macracranthus) yang berhasil menembus pasaran internasional dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Pada kawasan ini tercatat paling tidak 120 jenis ikan, serta terdapat beberapa jenis spesies yang hanya dimiliki oleh Danau Sentarum dalam artian tidak ditemukan di belahan dunia lain.

(12)

tersebut bukanlah menjadi persoalan utama. “Yang terpenting itu adalah objek wisatanya, yang mana untuk Danau Sentarum ini memiliki keunikan. Dimana ketika air menjadi surut orang-orang bisa masuk ke tempat tersebut, dan hal inilah yang ingin dilihat dari wisatawan dan ini menjadi keunikan tersendiri,” ujarnya

Sahdin berharap dengan digelarnya Expo tersebut, wisatawan banyak yang datang berkunjung, dan wisata yang ada bisa menjadi lebih dikenal.

Di sisi lain, direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi, Bambang Supriyanto, juga menuturkan hal serupa. Menurutnya, Danau Sentarum memiliki nilai ekonomis yang tinggi. “Taman ini menjadi sebuah ikon internasioanal, di mana taman ini memiliki keunikan tersendiri,” katanya.

Menurut Bambang, ada lima syarat yang perlu diperhatikan dalam perkembangan wisata. Antara lain aksesbilitas, budaya yang harus dikembangkan, atraksi wisata yang ada, akomodasi, dan agency dalam pemaketan tempat-tempat wisata. “Tentu untuk akses agar untuk mempermudah menjangkau lokasi wisata, dan ini tentunya Pemerintah Daerah yang menjadi perhatian, budaya sendiri yang mana sangat banyak sekali dalam menuju objek wisata tersebut budaya-budaya yang ada dikawasan itu sehingga ini juga menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung, akomodasi tentu adanya homestay berbasis masyarakat

dengan standar internasional, dan agency wisata pastinya,” bebernya.

Bambang melanjutkan, perlunya kerjasama investor swasta dalam mengembangkan potensi wisata yang ada di taman nasional tersebut. Sebab baginya tidak hanya Danau Sentarum saja yang perlu dijamah oleh pengunjung, masih terdapat objek wisata lain yang sangat berpotensi.

“Seperti tadi yang sudah disampaikan yaitu infrastruktur atraksi yang menarik perlu kita kemas, dalam kesempatan inilah kita mengajak berbagai pihak sehingga sama

meningkatkan perannya, namun dorongan dari masyarakat seperti menjaga lingkungan, dengan tidak membakar hutan, melindungai satwa yang ada didalamnya itu juga perlu diperhatikan,” ucapnya

Selain itu, Bambang mengakui jika Danau Sentarum dan Betung Kerihun menjadi salah satu yang distinasi yang perlu dikembangkan di Indonesia. “tanggal 27 Oktober 2015,

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian pariwisata telah mendatangani MoU, dan Taman Nasional Danau Sentarum dan Taman Nasional Betung Kerihun menjadi salah satu pilihan,” terangnya.

Sementara itu Albertus Tjiu, manajer Program Kalimantan Barat WWF Indonesia mengungkapkan, ada nilai penting taman nasional ini tetap dijaga. Selain keunikannya, Danau Sentarum memiliki sumber daya alam dan ekosistem yang luar biasa. Dana

Sentarum juga sebagai tempat migrasi burung, sehingga keanekaragaman Danau Sentarum semakin lengkap. “Danau Sentarum adalah kawasan yang penting untuk tetap kita jaga,” pungkasnya. (*)

(13)

KOMPAS.com

- Danau Sentarum ini bukan danau biasa! Berdiam sebagai sebuah

taman nasional, Danau Sentarum merupakan daerah hamparan banjir seluas

132.000 ha berupa kumpulan danau-danau besar dan kecil yang berjumlah 20 buah.

Danau Sentarum adalah lahan basah, hutan rawa air tawar, serta hutan hujan tropik

yang tergenang di Pulau Kalimantan. Inilah sebuah bentangan alam tipe ekosistem

hamparan banjir paling luas sekaligus langka yang masih tersisa dalam kondisi baik

di Indonesia, bahkan juga di Asia Tenggara.

Selama 8 hingga 10 bulan dalam setahun, Danau Sentarum akan terendam air

dengan kedalaman 6 hingga 15 meter dan menyebabkan hutan sekitarnya

tergenang. Diperkirakan ada sekira 16 triliun meter kubik air per tahun di kawasan

ini. Dua sungai utama yaitu Sungai Tawang dan Sungai Leboyan menjadi

penghubung antara Danau Sentarum dengan Sungai Kapuas. Sungai Tawang

merupakan sungai yang menghubungkan Sungai Kapuas dengan Danau Sentarum

lalu Sungai Leboyan berhulu ke Sungai Embaloh.

Ada sebuah keunikan saat musim kemarau panjang, yaitu sebagian besar air Danau

Sentarum akan mengering lalu mengubah kawasan ini menjadi padang tandus

dengan tanah terbelah di sana sini. Hanya tersisa sedikit genangan dimana

ikan-ikan yang tadinya berada di danau kemudian mencari tempat hidup di kolam-kolam

kecil yang tersisa. Selain itu, ada hal yang berbeda dengan warna air danau yang

menggenangi hutan luas tersebut, yaitu bewarna hitam kemerahan. Itu disebabkan

karena air danau mengandung tanin yang berasal dari hutan gambut di sekitarnya.

Danau Sentarum diperkirakan terbentuk pada zaman es (Pleistosen). Saat ini Danau

Sentarum menjadi rumah bagi sekitar 675 jenis flora meliputi 154 jenis anggrek

alam. Ada juga 754 jenis fauna meliputi 266 jenis ikan, 310 jenis burung, 147

mamalia, dan 64 jenis reptil dan ampibia.

Pijakan kaki wisatawan mulai berdatangan ke puncak pandang untuk melihat

langsung keindahan bentangan alam memukau ini. Di Bukit Lanjak, Nanga Kenelang

dan Bukit Tekenang, wisatawan dapat melihat panorama Danau Sentarum lalu

mengabadikan kemolekannya dengan kamera kesayangan mereka.

Melengkapi hari-hari di sini adalah bersampan serta mengamati beraneka burung

dan hewan lainnya. Ada beragam hewan yang dapat dilihat, yaitu: bekantan,

siamang, orangutan, tupai, macan pohon, tupai besar, beruang madu, buaya, dan

yang paling terkenal adalah ikan arwana yang harganya selangit di pasaran

penggemar ikan hias.

(14)

tarik budaya yang memikat. Sudah banyak wisatawan berinteraksi langsung dengan

beberapa suku tradisional di sekitar danau ini, seperti suku Dayak Iban, Dayak

Sebaruk, Dayak Sontas, Dayak Kenyah dan Dayak Punan. Mereka hidup di sebuah

rumah adat bernama rumah betang (dikenali juga dengan nama panjang atau

lamin).

Rumah adat tersebut memiliki ciri khas panjang rata-rata 186 meter dan lebar 6

meter. Dihuni 20 hingga 50 kepala keluarga yang hidup dengan ikatan adat kuat

namun begitu ramah kepada pengunjung. Selain suku dayak di sekitar danau ini

juga dihuni suku Melayu yang berprofesi sebagai petani dan nelayan.

Secara keseluruhan ada sekira 45 dusun permanen dan 10 dusun musiman di

Taman Nasional Danau Sentarum dan terus diupayakan dengan 64.000 hektar

untuk diusulkan menjadi daerah penyangga.

Untuk mereguk keindahan Danau Sentarum maka masuki dahulu ibu kota Provinsi

Kalimantan Barat, yaitu Pontianak. Berikutnya lanjutkan perjalanan ke

Sintang-Semitau menggunakan kendaraan roda empat sekitar 11 jam atau Sintang-Sintang-Semitau

menggunakan

longboat

(nama lokalnya bandong) sekira 7 jam. Dari Semitau ke

Taman Nasional Danau Sentarum dapat ditempuh menggunakan perahu motor

cepat melalui Lanjak.

Alternatif untuk meringkas perjalanan, manfaatkan perjalanan udara dari Pontianak

ke Putussibau yang terbang sekitar 2 jam. Berikutnya lanjutkan dari dermaga di

Putussibau ke Nanga Suhaid dengan perahu motor cepat sekitar 6 jam. Perjalanan

selama itu akan disuguhi pemandangan pesisir sungai dan pastinya akan

menjumpai beragam kekayaan hayati Kalimantan.

Pastikan Anda melapor ke kantor Taman Nasional Danau Sentarum untuk

kemudahan informasi dan perizinan. Pihak balai taman nasional akan membantu

memfasilitasi dan memberi informasi kebutuhan Anda mulai dari transportasi hingga

tempat bermalam.

(15)

Upaya kegiatan mempromosikan tempat kunjungan wisata di daerah tidak semudah dengan kegiatan serupa yang dilakukan untuk produk-produk perusahaan. Disamping karakternya yang berbeda, tempat wisata perlu dijual dengan memanfaatkan jasa kegiatan public relations di pasar internasional.

Promosi tempat tujuan wisata sangat diperlukan oleh daerah-daerah yang memiliki banyak potensi di tanah air. Tentunya upaya kegiatan ini menjadi sangat penting dalam kerangka penyelenggaraan otonomi daerah di Indonesia sampai kepada Pemerintahan Daerah Tingkat II. Promosi tempat wisata yang dirancang dengan baik akan memberikan tambahan penerimaan asli daerah, dan mendorong proses multiplier perkembangan ekonomi lokalitas di sekitar daerah tujuan wisata.

Tetapkan Tujuan Promosi Yang Terintegrasi

Promosi tempat wisata daerah merupakan kegiatan dari para pelaku ekonomi di lokalitas

perekonomian tertentu yang memiliki potensi tempat wisata yang menarik. Nah.. potensi tersebut dapat berupa keindahan alam yang menonjol, kekayaan budaya yang unik, situs tempat yang bersejarah, even pesta budaya dan keagamaan, serta potensi pusat-pusat kegiatan ekonomi, perdagangan dan investasi yang unik tidak dimiliki oleh lokalitas alternatif lainnya.

Tujuan kegiatan promosi wisata ini harus dirumuskan dengan jelas dalam rencana atau cetak biru pengembangan perekonomian daerah, sehingga akan menjadi barometer untuk

pelaksanaan program promosi itu sendiri, sekaligus sebagai rujukan untuk kegiatan-kegiatan uang terkait.

Tujuan promosi wisata daerah dapat dikategorikan ke dalam beberapa tujuan berikut ini:

(a) Mempromosikan lokalitas wisata sebagai tujuan wisata yang menarik dan menguntungkan wisatawan

(b) Meningkatkan dan memantapkan citra wisata daerah di pasar domestik dan internasional (c) Menyebarkan pengetahuan tentang produk-produk wisata yang telah dikembangkan (d) Membangun dan membina komunikasi yang efektif dengan media dan pers internasional. Tujuan promosi wisata daerah tersebut hendaknya dipilih beberapa saja agar dapat

terselenggarakan dengan baik, mengingat keterbatasan anggaran daerah yang dimiliki.

Bangun Strategi Promosi

Strategi promosi merupakan siasat atau inisiatif kegiatan stratejik yang akan dilakukan untuk merealisasikan tujuan promosi wisata yang telah ditetapkan. Didalamnya terkandung makna wawasan rencana kegiatan yang akan diselenggarakan dalam jangka menengah, yaitu dalam satu sampai dengan tiga tahun ke depan. Dalam hal ini sebaiknnya dihindari penyusunan inisiatif yang pelaksanaannya baru dapat direalisasikan dalam jangka panjang.

Untuk tujuan mempromosikan daerah tujuan wisata maka secara umum terdapat beberapa strategi utama yang dapat dijalankan oleh Pemerintah Daerah Tingkat II. Strategi tersebut antara lain:

? Pengembangan dan pemantapan kegiatan public relations ? Pengembangan dan perluasan produk-produk wisata ? Pengembangan pemasaran jasa wisata dan tempat wisata ? Penetrasi kegiatan public relations internasional

Rumuskan dan Lakukan Program Promosi yang Jitu

(16)

sekaligus kendala dan kelemahan yang dimilikinya. Untuk memenuhi tujuan ini, perlu dilakukan suatu audit menyeluruh pada wilayah wisata yang akan dikembangkan.

Setelah audit tersebut dilakukan, Pemerintah Daerah Tingkat II atau organisasi yang secara khusus menanganinya dapat merumuskan program yang lebih tehnis. Contoh program-program teknis tersebut antara lain dapat berupa kegiatan-kegiatan berikut ini:

1. Pengembangan dan pemantapan kegiatan public relations

(a) Program pengembangan unit organisasi public relations (b) Program kunjungan para kuli-tinta (visiting journalist program) (c) Pengembanan press release maupun fitur wisata

(d) Persiapan mengikuti even-even terkait (e) Program pembentukan imaje

(f) Pengembangan perpustakaan dan pusat informasi wisata

(g) Keikutsertaan dalam keanggotaan urusan wisata domestik dan luar negeri (h) Program pengendalian manajemen krisis.

2. Pengembangan dan perluasan produk-produk wisata

(a) Survei harapan wisatawan (b) Audit potensi wilayah dan wisata

(c) Program pengembangan produk wisata yang ada (d) Program pengembangan produk wisata yang baru (e) Pengembangan kualitas dan kemasan produk wisata (f) Program ecoproduct dan ecotourism

(g) Penyelenggaraan trade show

(h) Program product awareness dan distribusi.

3. Pengembangan pemasaran jasa wisata dan tempat wisata

(a) Program pelatihan untuk agen pemasar, media dan konsumen di dalam negeri. (b) Perluasan jejaring distribusi melalui kegiatan promosi bersama dengan perusahaan

penerbangan, perhotelan, pelayaran cruise, operator tur perjalanan dan instansi terkait lainnya. (c) Program kegiatan iklan tempat wisata di media terpilih

(d) Menyelenggarakan dan mengikuti kegiatan pameran wisata dan seminar wisata (e) Mengembangkan materi-materi kunjungan wisata melalui video, slide dan brosur (f) Membangun dan memelihara web wisata daerah.

4. Penetrasi kegiatan public relations internasional

(a) Program presentasi pada potensi buyers (b) Memilih dan mengikuti tradeshow luar negeri (c) Program kunjungan pendidikan dan buyers visit

(d) Berpartisipasi dalam organisasi internasional dan marketing councils (e) Koordinasi dengan agen penyelenggara perjalanan internasional

(f) Pengembangan coop advertising, coop direct mailing, dan coop brochure (g) Mengikuti seminar perdagangan dan wisata luar negeri

(h) Menyelenggarakan misi perdagangan dan road show daerah.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

tempat : Ruang Pertemuan Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Negeri Semarang lantai 2 Sehubungan dengan hal itu, maka kami memohon kepada Saudara untuk menjadi pembicara

Harga kontrak Opsi Tipe Asia akan dicari menggunakan rata-rata harga saham ̅ yang telah didapatkan melalui simulasi NIG. Rata-rata dari seluruh harga kontrak Opsi Tipe

Pada umumnya gerabah hias ditambahi proses finishing untuk memperindah penampilannya, salah satu cara memberi tambahan dekorasi yang bisa diterapkan adalah teknik

Gambar 7 merupakan halaman menu utama pada aplikasi peta sekolah, pada halaman ini terdiri dari beberapa item menu yang berfungsi untuk berpindah ke form

Akibat dari penggunaan SIMRS yang tidak berjalan sepenuhnya di semua unit ruangan di RSUD Praya, maka data dan informasi dari SIMRS RSUD Praya juga belum

plantarum UA3 merupakan isolat terbaik dengan fase pertumbuhan log yang tercepat (8 jam), jumlah sel tertinggi (9,74 log CFU/mL), dan menghasilkan asam laktat paling tinggi

Hasil belajar peserta didik kelas kontrol disajilkan dalam tabel distribusi berikut ini. Tabel 4.15 Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Kontrol.. Berdasarkan tabel di atas dari 15