Lampiran1. Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Pengguna Pupuk Anorganik dan Pupuk Campuran Desa Paya Gambar Nomor
Jumlah tanggunga
Lampiran 2. Faktor Pribadi dan Faktor Lingkungan Penggunaan Pupuk Anorganik dan Pupuk Campuran
No Sampel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 keterangan:
1. Kontak dengan sumber informasi di luar masyarakat, 2. Keaktifan mencari sumber informasi, 3. Pengetahuan tentang keuntungan relatif dari praktek yang diberikan, 4. Kepuasan pada cara-cara lama, 5. Tersedianya media komunikasi, 6. Adanya sumber informasi secara rinci, 7. Pengalaman dari petani lain, 8. Faktor-faktor alam, 9.Tujuan dan minat keluarga.
Lampiran 3. Penggunaan Pupuk Anorganik
Sampel Pupuk yang digunakan Jumlah
(kg) Urea Za Tsp Sp36 Ponska Npk
1 100 - - - 100 - 200
2 120 120 240 - 240 - 720
3 100 100 - 100 - - 300
4 230 - - 70 - - 300
5 60 - - - 60
6 40 - - - 25 5 70
7 120 120 - 70 70 - 380
8 40 - - - 40 - 80
9 90 60 - - - 90 240
10 100 50 - - - 50 200
11 100 - - 50 50 - 200
12 100 40 - - 60 - 200
13 350 - - - 200 - 550
14 1000 - - 300 - - 1300
15 200 - - - 100 - 300
16 200 - - - 50 - 250
17 350 - - - 100 - 450
18 110 - - - 30 - 140
19 250 - - - 100 - 350
20 275 25 - - 25 - 325
21 100 100 - - 50 - 250
Jumlah 4035 615 240 590 1240 145 6865
Rataan 192,1 29,2 11,4 28,0 59,0 6,9 326.90
Lampiran 4. Penggunaan Pupuk Campuran
Sampel Pupuk yang digunakan Jumlah
(kg) Urea Za Tsp Sp36 Ponska Npk Organik
1 400 - - 150 150 - 300 1000
2 100 - - - 60 - 300 460
3 250 200 - - 50 - 300 800
4 450 125 - - - 150 500 725
5 300 100 - - - 250 1000 1650
6 150 150 - - 200 - 300 800
7 150 - - - 100 - 300 550
8 125 125 - 60 60 - 300 670
9 150 - 50 - 100 - 300 500
Jumlah 2075 700 50 210 720 400 3600 7155 Rataan 230,5 77,7 5,5 23,3 80 44,4 400 795
Lampiran 5. Tingkat Penggunaan Pupuk Urea
Jumlah pupuk
yang digunaka
n petani
Kg/ha
Dosis yang dianjurka
n pemerinta
h
Evaluasi lebih/kurang
/ sesuai
Tingkat penggunaa
sesuai
6 0,2 40 200 250 Kurang Tidak
sesuai
7 0,8 120 150 250 Kurang Tidak
sesuai
8 0,16 40 250 250 Sesuai Sesuai
9 0,6 90 150 250 Kurang Tidak
sesuai
10 0,52 100 192,3 250 Kurang Tidak
sesuai
11 0,6 100 166,6 250 Kurang Tidak
sesuai
12 0,48 100 208,3 250 Kurang Tidak
sesuai
13 0,8 350 437,5 250 Lebih Tidak
sesuai
14 3 1000 333,3 250 Lebih Tidak
sesuai
15 0,8 200 250 250 Sesuai Sesuai
16 0,6 200 333,3 250 Lebih Tidak
sesuai
17 0,8 350 437,5 250 Lebih Tidak
sesuai
18 0,6 110 183,3 250 Kurang Tidak
sesuai
19 0,8 250 312,5 250 Lebih Tidak
sesuai
20 0,96 275 286,4 250 Lebih Tidak
sesuai
21 0,48 100 208,3 250 Lebih Tidak
sesuai
Jumlah 4035 5474,
3
rataan 192,1 260,6
Lampiran 6 . Tingkat Penggunaan Pupuk Za
Jumlah pupuk
Dosis yang dianjurka
n pemerinta
h
Evaluasi lebih/kurang
/ sesuai
Tingkat penggunaa
Lampiran 7. Tingkat Penggunaan Pupuk Tsp
Jumlah pupuk
Dosis yang dianjurka
n pemerinta
h
Evaluasi lebih/kurang
/ sesuai
Tingkat penggunaa
Lampiran 8. Tingkat Penggunaan Pupuk Sp36
Jumlah pupuk
Dosis yang dianjurka
n pemerinta
h
Evaluasi lebih/kurang
/ sesuai
Tingkat penggunaa
Lampiran 9. Tingkat Penggunaan Pupuk Ponska
Sampel
Luas lahan
Jumlah pupuk
yang digunakan
petani
Kg/ha
Dosis yang dianjurkan pemerintah
Evaluasi lebih/kurang/
sesuai
Tingkat penggunaan
pupuk
Lampiran 10. Tingkat Penggunaan Pupuk Npk Sampel
Luas lahan
Jumlah pupuk
yang digunakan
petani
Kg/ha
Dosis yang dianjurkan pemerintah
Evaluasi lebih/kurang/
sesuai
Tingkat penggunaan
pupuk
Lampiran 11. Tingkat Penggunaan Pupuk Urea
Jumlah pupuk
yang digunaka
n petani
Kg/ha
Dosis yang dianjurka
n pemerinta
h
Evaluasi lebih/kurang
/ sesuai
Tingkat penggunaa
n pupuk
1 1 400 400 250 Lebih Tidak
sesuai
2 0,4 100 250 250 Sesuai Sesuai
3 0,68 250 367,6 250 Lebih Tidak
sesuai
4 2 450 225 250 Kurang Tidak
sesuai
5 1 300 300 250 Lebih Tidak
sesuai
6 0,68 150 220,5 250 Kurang Tidak
sesuai
7 0,4 150 375 250 Lebih Tidak
sesuai
8 0,5 125 250 250 Sesuai Sesuai
9 1,2 150 125 250 Kurang Tidak
sesuai
Jumlah 2075 2513,
1
rataan 230,5 279,2
Lampiran 12. Tingkat Penggunaan Pupuk Za
Jumlah pupuk
Dosis yang dianjurka
n pemerinta
h
Evaluasi lebih/kurang
/ sesuai
Tingkat penggunaa
Lampiran 13. Tingkat Penggunaan Pupuk Tsp
Jumlah pupuk
Dosis yang dianjurka
n pemerinta
h
Evaluasi lebih/kurang
/ sesuai
Tingkat penggunaa
Lampiran 14. Tingkat Penggunaan Pupuk Sp36
Jumlah pupuk
Dosis yang dianjurka
n pemerinta
h
Evaluasi lebih/kurang
/ sesuai
Tingkat penggunaa
Lampiran 15. Tingkat Penggunaan Pupuk Ponska
Jumlah pupuk
yang digunaka
n petani
Kg/ha
Dosis yang dianjurka
n pemerinta
h
Evaluasi lebih/kurang
/ sesuai
Tingkat penggunaa
n pupuk
1 1 150 150 100 Lebih Tidak
sesuai
2 0,4 60 150 100 Lebih Tidak
sesuai
3 0,68 50 73.5 100 Kurang Tidak
sesuai
4 2 - - 100 Kurang Tidak
sesuai
5 1 - - 100 Kurang Tidak
sesuai
6 0,68 200 294,1 100 Lebih Tidak
sesuai
7 0,4 100 250 100 Lebih Tidak
sesuai
8 0,5 60 120 100 Lebih Tidak
sesuai
9 1,2 100 83,3 100 Kurang Tidak
sesuai
Jumlah 720 1120,
7
rataan 80 124,5
Lampiran 16. Tingkat Penggunaan Pupuk Npk
Jumlah pupuk
Dosis yang dianjurka
n pemerinta
h
Evaluasi lebih/kurang
/ sesuai
Tingkat penggunaa
Lampiran 17. Tingkat Penggunaan Pupuk Organik
Jumlah pupuk
yang digunaka
n petani
Kg/ha
Dosis yang dianjurka
n pemerinta
h
Evaluasi lebih/kurang
/ sesuia
Tingkat penggunaa
n pupuk
1 1 300 300 500 Kurang Tidak
sesuai
2 0,4 300 750 500 Lebih Tidak
sesuai
3 0,68 300 441,1 500 Kurang Tidak
sesuai
4 2 500 250 500 Kurang Tidak
sesuai
5 1 1000 1000 500 Lebih Tidak
sesuai
6 0,68 300 441,1 500 Lebih Tidak
sesuai
7 0,4 300 750 500 Lebih Tidak
sesuai
8 0,5 300 600 500 Lebih Tidak
sesuai
9 1,2 300 250 500 Kurang Tidak
sesuai
Jumlah 3600 4782,
2
rataan 400 531,3
Lampiran 18. Hubungan Karakeristik Umur Petani dengan Penggunaan Pupuk Anorganik
No Sampel Umur Penggunaan
Pupuk
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Umur
Pengunaan
pupuk anorganik
Spearman's rho Umur Correlation Coefficient 1.000 -.051
Sig. (2-tailed) . .826
N 21 21
Pengunaan pupuk Anorganik Correlation Coefficient -.051 1.000
Sig. (2-tailed) .826 .
N 21 21
Lampiran 19. Hubungan Karakteristik Pendidikan Petani dengan Penggunaan Pupuk Anorganik
No Sampel Pendidikan Penggunaan
Pupuk
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Pendidikan
Pengunaan
pupuk anorganik
Spearman's rho Pendidikan Correlation Coefficient 1.000 .074
Sig. (2-tailed) . .750
N 21 21
Pengunaan pupuk Anorganik Correlation Coefficient .074 1.000
Sig. (2-tailed) .750 .
N 21 21
Lampiran 20. Hubungan Karakteristik Lama Berusahatani Petani dengan Penggunaan Pupuk Anorganik
No Sampel Lama Usahatani Penggunaan
Pupuk
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Lama usahatani
Pengunaan
pupuk anorganki
Spearman's rho Lama usahatani Correlation Coefficient 1.000 .261
Sig. (2-tailed) . .253
N 21 21
Pengunaan pupuk anorganik Correlation Coefficient .261 1.000
Sig. (2-tailed) .253 .
N 21 21
Lampiran 21. Hubungan Karakteristik Jumlah Tanggungan Petani dengan Penggunaan Pupuk Anorganik
No Sampel Jumlah Tanggungan Penggunaan Pupuk
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Jumlah
tanggungan
Pengunaan
pupuk anorganik
Spearman's rho Jumlah tanggungan Correlation Coefficient 1.000 .097
Sig. (2-tailed) . .677
N 21 21
Pengunaan pupuk anorganik Correlation Coefficient .097 1.000
Sig. (2-tailed) .677 .
N 21 21
Lampiran 22. Hubungan Karakteristik Luas Lahan Petani dengan Penggunaan Pupuk Anorganik
No Sampel Luas lahan Penggunaan
Pupuk
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Luas lahan
Ppengunaan
pupuk anorganik
Spearman's rho Luas lahan Correlation Coefficient 1.000 .716**
Sig. (2-tailed) . .000
N 21 21
Pengunaan pupuk anorganik Correlation Coefficient .716** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 21 21
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 23. Hubungan Karakteristik Produksi Petani dengan Penggunaan Pupuk Anorganik
No Sampel Produksi Penggunaan
Pupuk
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Produksi
Pengunaan
pupuk anorganik
Spearman's rho Produksi Correlation Coefficient 1.000 .768**
Sig. (2-tailed) . .000
N 21 21
Pengunaan pupuk anorganik Correlation Coefficient .768** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 21 21
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 24. Hubungan Karakteristik Umur Petani dengan Penggunaan Pupuk Campuran
No Sampel Umur Penggunaan
Pupuk (kg)
1 52 1000
2 43 460
3 47 800
4 50 725
5 56 1650
6 65 800
7 59 550
8 60 670
9 47 500
Jumlah 7155
Rataan 795
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Umur petani
Penggunaan
pupuk campuran
Spearman's rho Umur petani Correlation Coefficient 1.000 .382
Sig. (2-tailed) . .310
N 9 9
Penggunaan pupuk
campuran
Correlation Coefficient .382 1.000
Sig. (2-tailed) .310 .
N 9 9
Lampiran 25. Hubungan Karakteristik Pendidikan Petani dengan Penggunaan Pupuk Campuran
No sampel Pendidikan Penggunaan
Pupuk (kg)
1 12 1000
2 12 460
3 12 800
4 16 725
5 9 1650
6 14 800
7 9 550
8 12 670
9 12 500
Jumlah 7155
Rataan 795
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Pendidikan
Penggunaan
pupuk campuran
Spearman's rho Pendidikan Correlation Coefficient 1.000 -.046
Sig. (2-tailed) . .906
N 9 9
Penggunaan pupuk
campuran
Correlation Coefficient -.046 1.000
Sig. (2-tailed) .906 .
N 9 9
Lampiran 26. Hubungan Karakteristik Lama Berusahatani Petani dengan Penggunaan Pupuk Campuran
No Sampel Lama Usahatani Penggunaan
Pupuk (kg)
1 30 1000
2 18 460
3 23 800
4 25 725
5 30 1650
6 35 800
7 2 550
8 21 670
9 20 500
Jumlah 7155
Rataan 795
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Pama usahatani
Penggunaan
pupuk campuran
Spearman's rho Lama usahatani Correlation Coefficient 1.000 .849**
Sig. (2-tailed) . .004
N 9 9
Ppenggunaan pupuk
campuran
Correlation Coefficient .849** 1.000
Sig. (2-tailed) .004 .
N 9 9
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 27. Hubungan Karakteristik Jumlah Tanggungan Petani dengan Penggunaan Pupuk Campuran
No Sampel Jumlah Tanggungan Pengguna Pupuk
(kg)
1 8 1000
2 5 460
3 7 800
4 3 725
5 2 1650
6 3 800
7 3 550
8 6 670
9 4 500
Jumlah 7155
Rataan 795
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Jumlah
tanggungan
Penggunaan
pupuk campuran
Spearman's rho Jumlah tanggungan Correlation Coefficient 1.000 -.077
Sig. (2-tailed) . .845
N 9 9
Penggunaan pupuk
campuran
Correlation Coefficient -.077 1.000
Sig. (2-tailed) .845 .
N 9 9
Lampiran 28. Hubungan Karakteristik Luas Lahan Petani dengan Penggunaan Pupuk Campuran
No Sampel Luas lahan Penggunaan
Pupuk (kg)
1 1 1000
2 0,4 460
3 0,68 800
4 2 725
5 1 1650
6 0,68 800
7 0,4 550
8 0,5 670
9 1,2 500
Jumlah 7155
Rataan 795
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Luas lahan
Penggunaan
pupuk campuran
Spearman's rho Luas lahan Correlation Coefficient 1.000 .390
Sig. (2-tailed) . .300
N 9 9
Penggunaan pupuk
campuran
Correlation Coefficient .390 1.000
Sig. (2-tailed) .300 .
N 9 9
Lampiran 29. Hubungan Karakteristik Produksi Petani dengan Penggunaan Pupuk Campuran
No Sampel Produksi Penggunaan
Pupuk (kg)
1 7 1000
2 2 460
3 4 800
4 12 725
5 7 1650
6 5 800
7 2 550
8 2,5 670
9 7,5 500
Jumlah 7155
Rataan 795
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Produksi
Penggunaan
pupuk campuran
Spearman's rho Produksi Correlation Coefficient 1.000 .388
Sig. (2-tailed) . .302
N 9 9
Penggunaan pupuk
campuran
Correlation Coefficient .388 1.000
Sig. (2-tailed) .302 .
N 9 9
Lampiran 30. Hubungan Kontak dengan Sumber Informasi dengan Penggunaan Pupuk Anorganik
No Sampel Kontak dengan sumber informasi diluar
masyarakat
Penggunaan Pupuk
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Sumber
informasi diluar
masyarakat
Penggunaan
pupuk anorganik
Spearman's rho Sumber informasi diluar
masyarakat
Correlation Coefficient 1.000 .202
Sig. (2-tailed) . .380
N 21 21
Penggunaan pupuk
anorganik
Correlation Coefficient .202 1.000
Sig. (2-tailed) .380 .
N 21 21
Lampiran 31. Hubungan Keaktifan Mencari Informasi dengan Penggunaan Pupuk Anorganik
No Sampel Keaktifan mencari informasi
Penggunaan Pupuk
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Keaktifan
mencari sumber
informasi
Penggunaan
pupuk anorganik
Spearman's rho Keaktifan mencari sumber
informasi
Correlation Coefficient 1.000 .152
Sig. (2-tailed) . .509
N 21 21
Penggunaan pupuk
anorganik
Correlation Coefficient .152 1.000
Sig. (2-tailed) .509 .
N 21 21
Lampiran 32. Hubungan Pengetahuan Tentang Keuntungan Relatif dengan Penggunaan Pupuk Anorganik
No Sampel Pengetahuan tentang keuntungan relatif
Pengguna Pupuk
(kg)
1 1 200
2 1 720
3 3 300
4 3 300
5 1 60
6 1 70
7 1 380
8 1 80
9 2 240
10 1 200
11 2 200
12 1 200
13 3 550
14 1 1300
15 1 300
16 2 250
17 2 450
18 1 140
19 3 350
20 1 325
21 1 250
Jumlah 33 6865
Rataan 1,57 326.90
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Pengetahuan
tentang
keuntungan
relatif
Penggunaan
pupuk anorganik
Spearman's rho Pengetahuan tentang
keuntungan relatif
Correlation Coefficient 1.000 .320
Sig. (2-tailed) . .157
N 21 21
penggunaan pupuk
anorganik
Correlation Coefficient .320 1.000
Sig. (2-tailed) .157 .
N 21 21
Lampiran 33. Hubungan Kepuasan Pada Cara-Cara Lama dengan Penggunaan Pupuk Anorganik
No Sampel Kepuasan pada cara cara lama
Pengguna Pupuk
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Kepuasan cara
cara-lama
Penggunaan
pupuk anorganik
Spearman's rho Kepuasan cara cara lama Correlation Coefficient 1.000 -.046
Sig. (2-tailed) . .842
N 21 21
Penggunaan pupuk
anorganik
Correlation Coefficient -.046 1.000
Sig. (2-tailed) .842 .
N 21 21
Lampiran 34. Hubungan Tersedianya Media Komunikasi dengan Penggunaan Pupuk Anorganik
No Sampel Tersedianya media komunikasi
Penggunaan Pupuk
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Tersedianya
media informasi
Penggunaan
pupuk anorganik
Spearman's rho Tersedianya media informasi Correlation Coefficient 1.000 .504*
Sig. (2-tailed) . .020
N 21 21
Penggunaan pupuk
anorganik
Correlation Coefficient .504* 1.000
Sig. (2-tailed) .020 .
N 21 21
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 35. Hubungan Adanya Sumber Informasi Secara Rinci dengan Penggunaan Pupuk Anorganik
No Sampel Adanya sumber informasi secara rinci
Penggunaan Pupuk
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Adanya sumber
informasi secara
rinci
Penggunaan
pupuk anorganik
Spearman's rho Adanya sumber informasi
secara rinci
Correlation Coefficient 1.000 .137
Sig. (2-tailed) . .555
N 21 21
Penggunaan pupuk
anorganik
Correlation Coefficient .137 1.000
Sig. (2-tailed) .555 .
N 21 21
Lampiran 35. Hubungan Pengalaman dari Petani Lain dengan Penggunaan Pupuk Anorganik
No Sampel Pengalaman dari petani lain
Penggunaan Pupuk
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Pengalaman dari
petani lain
Penggunaan
pupuk anorganik
Spearman's rho Pengalaman dari petani lain Correlation Coefficient 1.000 -.151
Sig. (2-tailed) . .514
N 21 21
Penggunaan pupuk
anorganik
Correlation Coefficient -.151 1.000
Sig. (2-tailed) .514 .
N 21 21
Lampiran 37. Hubungan Faktor-Faktor Alam dengan Penggunaan Pupuk Anorganik
No Sampel Faktor-faktor alam Penggunaan Pupuk
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Faktor faktor
alam
Penggunaan
pupuk anorganik
Spearman's rho Faktor faktor alam Correlation Coefficient 1.000 .593**
Sig. (2-tailed) . .005
N 21 21
Penggunaan pupuk
anorganik
Correlation Coefficient .593** 1.000
Sig. (2-tailed) .005 .
N 21 21
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 38. Hubungan Tujuan dan Minat Keluarga dengan Penggunaan Pupuk Anorganik
No Sampel Tujuan dan minat keluarga
Penggunaan Pupuk
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Tujuan dan
minat keluarga
Penggunaan
pupuk campuran
Spearman's rho Tujuan dan minat keluarga Correlation Coefficient 1.000 .281
Sig. (2-tailed) . .217
N 21 21
Penggunaan pupuk
campuran
Correlation Coefficient .281 1.000
Sig. (2-tailed) .217 .
N 21 21
Lampiran 39. Hubungan Kontak Dengan Sumber Informasi Diluar Masyarakat dengan Penggunaan Pupuk Campuran No Sampel Kontak dengan sumber
informasi diluar masyarakat
Penggunaan Pupuk
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Kontak dengan
sumber informasi
diluar
masyarakat
Penggunaan
pupuk campuran
Spearman's rho Kontak dengan sumber
informasi diluar masyarakat
Correlation Coefficient 1.000 .112
Sig. (2-tailed) . .774
N 9 9
Penggunaan pupuk
campuran
Correlation Coefficient .112 1.000
Sig. (2-tailed) .774 .
N 9 9
Lampiran 40. Hubungan Keaktipan Mencari Informasi dengan Penggunaan Pupuk Campuran
No Sampel Keaktipan mencari informasi
Penggunaan Pupuk
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Keaktifan
mencari
informasi
Penggunaan
pupuk campuran
Spearman's rho Keaktifan mencari informasi Correlation Coefficient 1.000 .393
Sig. (2-tailed) . .295
N 9 9
Penggunaan pupuk
campuran
Correlation Coefficient .393 1.000
Sig. (2-tailed) .295 .
N 9 9
Lampiran 41. Hubungan Pengetahuan Tentang Keuntungan Relatif dengan Penggunaan Pupuk Campuran
No Sampel Pengetahuan tentang keuntungan relatif
Penggunaan Pupuk
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Pengetahuan
tentang
keuntungan
relatif
Penggunaan
pupuk campuran
Spearman's rho Pengetahuan tentang
keuntungan relatif
Correlation Coefficient 1.000 .556
Sig. (2-tailed) . .120
N 9 9
Penggunaan pupuk
campuran
Correlation Coefficient .556 1.000
Sig. (2-tailed) .120 .
N 9 9
Lampiran 42. Hubungan Kepuasan Pada Cara-Cara Lama dengan Penggunaan Pupuk Campuran
No Sampel Kepuasan pada cara-cara lama
Penggunaan Pupuk
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Kepuasan pada
cara-cara lama
Penggunaan
pupuk campuran
Spearman's rho Kepuasan pada cara-cara
lama
Correlation Coefficient 1.000 .011
Sig. (2-tailed) . .977
N 9 9
Penggunaan pupuk
campuran
Correlation Coefficient .011 1.000
Sig. (2-tailed) .977 .
N 9 9
Lampiran 43. Hubungan Tersedianya Media Komunikasi dengan Penggunaan Pupuk Campuran
No Sampel Tersedianya media komunikasi
Penggunaan Pupuk
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Tersedianya
media
komunikasi
Penggunaan
pupuk campuran
Spearman's rho Tersedianya media
komunikasi
Correlation Coefficient 1.000 .815**
Sig. (2-tailed) . .007
N 9 9
Penggunaan pupuk
campuran
Correlation Coefficient .815** 1.000
Sig. (2-tailed) .007 .
N 9 9
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 44. Hubungan Adanya Sumber Informasi Secara Rinci dengan Penggunaan Pupuk Campuran
No Sampel Adanya sumber informasi secara rinci
Penggunaan Pupuk
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Pdanya sumber
informasi secara
rinci
Penggunaan
pupuk campuran
Spearman's rho Adanya sumber informasi
secara rinci
Correlation Coefficient 1.000 .519
Sig. (2-tailed) . .153
N 9 9
Penggunaan pupuk
campuran
Correlation Coefficient .519 1.000
Sig. (2-tailed) .153 .
N 9 9
Lampiran 45. Hubungan Pengalaman Dari Petani Lain dengan Penggunaan Pupuk Campuran
No Sampel Pengalaman dari petani lain
Penggunaan Pupuk
(kg)
1 3 1000
2 3 460
3 2 800
4 3 725
5 3 1650
6 2 800
7 2 550
8 3 670
9 2 500
Jumlah 23 7155
Rataan 2,55 795
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Pengalaman dari
petani lain
Penggunaan
pupuk campuran
Spearman's rho Pengalaman dari petani lain Correlation Coefficient 1.000 .174
Sig. (2-tailed) . .654
N 9 9
Penggunaan pupuk
campuran
Correlation Coefficient .174 1.000
Sig. (2-tailed) .654 .
N 9 9
Lampiran 46. Hubungan Faktor-Faktor Alam dengan Penggunaan Pupuk Campuran
No Sampel Faktor-faktor alam Penggunaan Pupuk
(kg)
1 2 1000
2 3 460
3 1 800
4 3 725
5 1 1650
6 2 800
7 1 550
8 1 670
9 1 500
Jumlah 15 7155
Rataan 1,66 795
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Faktor faktor
alam
Penggunaan
pupuk campuran
Spearman's rho Faktor-faktor alam Correlation Coefficient 1.000 -.116
Sig. (2-tailed) . .767
N 9 9
Penggunaan pupuk
campuran
Correlation Coefficient -.116 1.000
Sig. (2-tailed) .767 .
N 9 9
Lampiran 47. Hubungan Tujuan dan Minat Keluarga dengan Penggunaan Pupuk Campuran
No Sampel Tujuan dan minat keluarga
Penggunaan Pupuk
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.
Correlations
Tujuan dan
minat keluarga
Penggunaan
pupuk campuran
Spearman's rho Tujuan dan minat keluarga Correlation Coefficient 1.000 .823**
Sig. (2-tailed) . .006
N 9 9
penggunaan pupuk
campuran
Correlation Coefficient .823** 1.000
Sig. (2-tailed) .006 .
N 9 9
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).