• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Dengan Penggunaan Pupuk Anorganik Dan Pupuk Campuran Pada Usahatani Padi Sawah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Dengan Penggunaan Pupuk Anorganik Dan Pupuk Campuran Pada Usahatani Padi Sawah"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran1. Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Pengguna Pupuk Anorganik dan Pupuk Campuran Desa Paya Gambar Nomor

Jumlah tanggunga

(2)

Lampiran 2. Faktor Pribadi dan Faktor Lingkungan Penggunaan Pupuk Anorganik dan Pupuk Campuran

No Sampel

1 2 3 4 5 6 7 8 9 keterangan:

1. Kontak dengan sumber informasi di luar masyarakat, 2. Keaktifan mencari sumber informasi, 3. Pengetahuan tentang keuntungan relatif dari praktek yang diberikan, 4. Kepuasan pada cara-cara lama, 5. Tersedianya media komunikasi, 6. Adanya sumber informasi secara rinci, 7. Pengalaman dari petani lain, 8. Faktor-faktor alam, 9.Tujuan dan minat keluarga.

(3)

Lampiran 3. Penggunaan Pupuk Anorganik

Sampel Pupuk yang digunakan Jumlah

(kg) Urea Za Tsp Sp36 Ponska Npk

1 100 - - - 100 - 200

2 120 120 240 - 240 - 720

3 100 100 - 100 - - 300

4 230 - - 70 - - 300

5 60 - - - 60

6 40 - - - 25 5 70

7 120 120 - 70 70 - 380

8 40 - - - 40 - 80

9 90 60 - - - 90 240

10 100 50 - - - 50 200

11 100 - - 50 50 - 200

12 100 40 - - 60 - 200

13 350 - - - 200 - 550

14 1000 - - 300 - - 1300

15 200 - - - 100 - 300

16 200 - - - 50 - 250

17 350 - - - 100 - 450

18 110 - - - 30 - 140

19 250 - - - 100 - 350

20 275 25 - - 25 - 325

21 100 100 - - 50 - 250

Jumlah 4035 615 240 590 1240 145 6865

Rataan 192,1 29,2 11,4 28,0 59,0 6,9 326.90

(4)

Lampiran 4. Penggunaan Pupuk Campuran

Sampel Pupuk yang digunakan Jumlah

(kg) Urea Za Tsp Sp36 Ponska Npk Organik

1 400 - - 150 150 - 300 1000

2 100 - - - 60 - 300 460

3 250 200 - - 50 - 300 800

4 450 125 - - - 150 500 725

5 300 100 - - - 250 1000 1650

6 150 150 - - 200 - 300 800

7 150 - - - 100 - 300 550

8 125 125 - 60 60 - 300 670

9 150 - 50 - 100 - 300 500

Jumlah 2075 700 50 210 720 400 3600 7155 Rataan 230,5 77,7 5,5 23,3 80 44,4 400 795

(5)

Lampiran 5. Tingkat Penggunaan Pupuk Urea

Jumlah pupuk

yang digunaka

n petani

Kg/ha

Dosis yang dianjurka

n pemerinta

h

Evaluasi lebih/kurang

/ sesuai

Tingkat penggunaa

sesuai

6 0,2 40 200 250 Kurang Tidak

sesuai

7 0,8 120 150 250 Kurang Tidak

sesuai

8 0,16 40 250 250 Sesuai Sesuai

9 0,6 90 150 250 Kurang Tidak

sesuai

10 0,52 100 192,3 250 Kurang Tidak

sesuai

11 0,6 100 166,6 250 Kurang Tidak

sesuai

12 0,48 100 208,3 250 Kurang Tidak

sesuai

13 0,8 350 437,5 250 Lebih Tidak

sesuai

14 3 1000 333,3 250 Lebih Tidak

sesuai

15 0,8 200 250 250 Sesuai Sesuai

16 0,6 200 333,3 250 Lebih Tidak

sesuai

17 0,8 350 437,5 250 Lebih Tidak

sesuai

18 0,6 110 183,3 250 Kurang Tidak

sesuai

19 0,8 250 312,5 250 Lebih Tidak

sesuai

20 0,96 275 286,4 250 Lebih Tidak

sesuai

21 0,48 100 208,3 250 Lebih Tidak

sesuai

Jumlah 4035 5474,

3

rataan 192,1 260,6

(6)

Lampiran 6 . Tingkat Penggunaan Pupuk Za

Jumlah pupuk

Dosis yang dianjurka

n pemerinta

h

Evaluasi lebih/kurang

/ sesuai

Tingkat penggunaa

(7)

Lampiran 7. Tingkat Penggunaan Pupuk Tsp

Jumlah pupuk

Dosis yang dianjurka

n pemerinta

h

Evaluasi lebih/kurang

/ sesuai

Tingkat penggunaa

(8)

Lampiran 8. Tingkat Penggunaan Pupuk Sp36

Jumlah pupuk

Dosis yang dianjurka

n pemerinta

h

Evaluasi lebih/kurang

/ sesuai

Tingkat penggunaa

(9)

Lampiran 9. Tingkat Penggunaan Pupuk Ponska

Sampel

Luas lahan

Jumlah pupuk

yang digunakan

petani

Kg/ha

Dosis yang dianjurkan pemerintah

Evaluasi lebih/kurang/

sesuai

Tingkat penggunaan

pupuk

(10)

Lampiran 10. Tingkat Penggunaan Pupuk Npk Sampel

Luas lahan

Jumlah pupuk

yang digunakan

petani

Kg/ha

Dosis yang dianjurkan pemerintah

Evaluasi lebih/kurang/

sesuai

Tingkat penggunaan

pupuk

(11)

Lampiran 11. Tingkat Penggunaan Pupuk Urea

Jumlah pupuk

yang digunaka

n petani

Kg/ha

Dosis yang dianjurka

n pemerinta

h

Evaluasi lebih/kurang

/ sesuai

Tingkat penggunaa

n pupuk

1 1 400 400 250 Lebih Tidak

sesuai

2 0,4 100 250 250 Sesuai Sesuai

3 0,68 250 367,6 250 Lebih Tidak

sesuai

4 2 450 225 250 Kurang Tidak

sesuai

5 1 300 300 250 Lebih Tidak

sesuai

6 0,68 150 220,5 250 Kurang Tidak

sesuai

7 0,4 150 375 250 Lebih Tidak

sesuai

8 0,5 125 250 250 Sesuai Sesuai

9 1,2 150 125 250 Kurang Tidak

sesuai

Jumlah 2075 2513,

1

rataan 230,5 279,2

(12)

Lampiran 12. Tingkat Penggunaan Pupuk Za

Jumlah pupuk

Dosis yang dianjurka

n pemerinta

h

Evaluasi lebih/kurang

/ sesuai

Tingkat penggunaa

(13)

Lampiran 13. Tingkat Penggunaan Pupuk Tsp

Jumlah pupuk

Dosis yang dianjurka

n pemerinta

h

Evaluasi lebih/kurang

/ sesuai

Tingkat penggunaa

(14)

Lampiran 14. Tingkat Penggunaan Pupuk Sp36

Jumlah pupuk

Dosis yang dianjurka

n pemerinta

h

Evaluasi lebih/kurang

/ sesuai

Tingkat penggunaa

(15)

Lampiran 15. Tingkat Penggunaan Pupuk Ponska

Jumlah pupuk

yang digunaka

n petani

Kg/ha

Dosis yang dianjurka

n pemerinta

h

Evaluasi lebih/kurang

/ sesuai

Tingkat penggunaa

n pupuk

1 1 150 150 100 Lebih Tidak

sesuai

2 0,4 60 150 100 Lebih Tidak

sesuai

3 0,68 50 73.5 100 Kurang Tidak

sesuai

4 2 - - 100 Kurang Tidak

sesuai

5 1 - - 100 Kurang Tidak

sesuai

6 0,68 200 294,1 100 Lebih Tidak

sesuai

7 0,4 100 250 100 Lebih Tidak

sesuai

8 0,5 60 120 100 Lebih Tidak

sesuai

9 1,2 100 83,3 100 Kurang Tidak

sesuai

Jumlah 720 1120,

7

rataan 80 124,5

(16)

Lampiran 16. Tingkat Penggunaan Pupuk Npk

Jumlah pupuk

Dosis yang dianjurka

n pemerinta

h

Evaluasi lebih/kurang

/ sesuai

Tingkat penggunaa

(17)

Lampiran 17. Tingkat Penggunaan Pupuk Organik

Jumlah pupuk

yang digunaka

n petani

Kg/ha

Dosis yang dianjurka

n pemerinta

h

Evaluasi lebih/kurang

/ sesuia

Tingkat penggunaa

n pupuk

1 1 300 300 500 Kurang Tidak

sesuai

2 0,4 300 750 500 Lebih Tidak

sesuai

3 0,68 300 441,1 500 Kurang Tidak

sesuai

4 2 500 250 500 Kurang Tidak

sesuai

5 1 1000 1000 500 Lebih Tidak

sesuai

6 0,68 300 441,1 500 Lebih Tidak

sesuai

7 0,4 300 750 500 Lebih Tidak

sesuai

8 0,5 300 600 500 Lebih Tidak

sesuai

9 1,2 300 250 500 Kurang Tidak

sesuai

Jumlah 3600 4782,

2

rataan 400 531,3

(18)

Lampiran 18. Hubungan Karakeristik Umur Petani dengan Penggunaan Pupuk Anorganik

No Sampel Umur Penggunaan

Pupuk

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Umur

Pengunaan

pupuk anorganik

Spearman's rho Umur Correlation Coefficient 1.000 -.051

Sig. (2-tailed) . .826

N 21 21

Pengunaan pupuk Anorganik Correlation Coefficient -.051 1.000

Sig. (2-tailed) .826 .

N 21 21

(19)

Lampiran 19. Hubungan Karakteristik Pendidikan Petani dengan Penggunaan Pupuk Anorganik

No Sampel Pendidikan Penggunaan

Pupuk

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Pendidikan

Pengunaan

pupuk anorganik

Spearman's rho Pendidikan Correlation Coefficient 1.000 .074

Sig. (2-tailed) . .750

N 21 21

Pengunaan pupuk Anorganik Correlation Coefficient .074 1.000

Sig. (2-tailed) .750 .

N 21 21

(20)

Lampiran 20. Hubungan Karakteristik Lama Berusahatani Petani dengan Penggunaan Pupuk Anorganik

No Sampel Lama Usahatani Penggunaan

Pupuk

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Lama usahatani

Pengunaan

pupuk anorganki

Spearman's rho Lama usahatani Correlation Coefficient 1.000 .261

Sig. (2-tailed) . .253

N 21 21

Pengunaan pupuk anorganik Correlation Coefficient .261 1.000

Sig. (2-tailed) .253 .

N 21 21

(21)

Lampiran 21. Hubungan Karakteristik Jumlah Tanggungan Petani dengan Penggunaan Pupuk Anorganik

No Sampel Jumlah Tanggungan Penggunaan Pupuk

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Jumlah

tanggungan

Pengunaan

pupuk anorganik

Spearman's rho Jumlah tanggungan Correlation Coefficient 1.000 .097

Sig. (2-tailed) . .677

N 21 21

Pengunaan pupuk anorganik Correlation Coefficient .097 1.000

Sig. (2-tailed) .677 .

N 21 21

(22)

Lampiran 22. Hubungan Karakteristik Luas Lahan Petani dengan Penggunaan Pupuk Anorganik

No Sampel Luas lahan Penggunaan

Pupuk

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Luas lahan

Ppengunaan

pupuk anorganik

Spearman's rho Luas lahan Correlation Coefficient 1.000 .716**

Sig. (2-tailed) . .000

N 21 21

Pengunaan pupuk anorganik Correlation Coefficient .716** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 21 21

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(23)

Lampiran 23. Hubungan Karakteristik Produksi Petani dengan Penggunaan Pupuk Anorganik

No Sampel Produksi Penggunaan

Pupuk

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Produksi

Pengunaan

pupuk anorganik

Spearman's rho Produksi Correlation Coefficient 1.000 .768**

Sig. (2-tailed) . .000

N 21 21

Pengunaan pupuk anorganik Correlation Coefficient .768** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 21 21

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(24)

Lampiran 24. Hubungan Karakteristik Umur Petani dengan Penggunaan Pupuk Campuran

No Sampel Umur Penggunaan

Pupuk (kg)

1 52 1000

2 43 460

3 47 800

4 50 725

5 56 1650

6 65 800

7 59 550

8 60 670

9 47 500

Jumlah 7155

Rataan 795

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Umur petani

Penggunaan

pupuk campuran

Spearman's rho Umur petani Correlation Coefficient 1.000 .382

Sig. (2-tailed) . .310

N 9 9

Penggunaan pupuk

campuran

Correlation Coefficient .382 1.000

Sig. (2-tailed) .310 .

N 9 9

(25)

Lampiran 25. Hubungan Karakteristik Pendidikan Petani dengan Penggunaan Pupuk Campuran

No sampel Pendidikan Penggunaan

Pupuk (kg)

1 12 1000

2 12 460

3 12 800

4 16 725

5 9 1650

6 14 800

7 9 550

8 12 670

9 12 500

Jumlah 7155

Rataan 795

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Pendidikan

Penggunaan

pupuk campuran

Spearman's rho Pendidikan Correlation Coefficient 1.000 -.046

Sig. (2-tailed) . .906

N 9 9

Penggunaan pupuk

campuran

Correlation Coefficient -.046 1.000

Sig. (2-tailed) .906 .

N 9 9

(26)

Lampiran 26. Hubungan Karakteristik Lama Berusahatani Petani dengan Penggunaan Pupuk Campuran

No Sampel Lama Usahatani Penggunaan

Pupuk (kg)

1 30 1000

2 18 460

3 23 800

4 25 725

5 30 1650

6 35 800

7 2 550

8 21 670

9 20 500

Jumlah 7155

Rataan 795

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Pama usahatani

Penggunaan

pupuk campuran

Spearman's rho Lama usahatani Correlation Coefficient 1.000 .849**

Sig. (2-tailed) . .004

N 9 9

Ppenggunaan pupuk

campuran

Correlation Coefficient .849** 1.000

Sig. (2-tailed) .004 .

N 9 9

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(27)

Lampiran 27. Hubungan Karakteristik Jumlah Tanggungan Petani dengan Penggunaan Pupuk Campuran

No Sampel Jumlah Tanggungan Pengguna Pupuk

(kg)

1 8 1000

2 5 460

3 7 800

4 3 725

5 2 1650

6 3 800

7 3 550

8 6 670

9 4 500

Jumlah 7155

Rataan 795

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Jumlah

tanggungan

Penggunaan

pupuk campuran

Spearman's rho Jumlah tanggungan Correlation Coefficient 1.000 -.077

Sig. (2-tailed) . .845

N 9 9

Penggunaan pupuk

campuran

Correlation Coefficient -.077 1.000

Sig. (2-tailed) .845 .

N 9 9

(28)

Lampiran 28. Hubungan Karakteristik Luas Lahan Petani dengan Penggunaan Pupuk Campuran

No Sampel Luas lahan Penggunaan

Pupuk (kg)

1 1 1000

2 0,4 460

3 0,68 800

4 2 725

5 1 1650

6 0,68 800

7 0,4 550

8 0,5 670

9 1,2 500

Jumlah 7155

Rataan 795

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Luas lahan

Penggunaan

pupuk campuran

Spearman's rho Luas lahan Correlation Coefficient 1.000 .390

Sig. (2-tailed) . .300

N 9 9

Penggunaan pupuk

campuran

Correlation Coefficient .390 1.000

Sig. (2-tailed) .300 .

N 9 9

(29)

Lampiran 29. Hubungan Karakteristik Produksi Petani dengan Penggunaan Pupuk Campuran

No Sampel Produksi Penggunaan

Pupuk (kg)

1 7 1000

2 2 460

3 4 800

4 12 725

5 7 1650

6 5 800

7 2 550

8 2,5 670

9 7,5 500

Jumlah 7155

Rataan 795

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Produksi

Penggunaan

pupuk campuran

Spearman's rho Produksi Correlation Coefficient 1.000 .388

Sig. (2-tailed) . .302

N 9 9

Penggunaan pupuk

campuran

Correlation Coefficient .388 1.000

Sig. (2-tailed) .302 .

N 9 9

(30)

Lampiran 30. Hubungan Kontak dengan Sumber Informasi dengan Penggunaan Pupuk Anorganik

No Sampel Kontak dengan sumber informasi diluar

masyarakat

Penggunaan Pupuk

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Sumber

informasi diluar

masyarakat

Penggunaan

pupuk anorganik

Spearman's rho Sumber informasi diluar

masyarakat

Correlation Coefficient 1.000 .202

Sig. (2-tailed) . .380

N 21 21

Penggunaan pupuk

anorganik

Correlation Coefficient .202 1.000

Sig. (2-tailed) .380 .

N 21 21

(31)

Lampiran 31. Hubungan Keaktifan Mencari Informasi dengan Penggunaan Pupuk Anorganik

No Sampel Keaktifan mencari informasi

Penggunaan Pupuk

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Keaktifan

mencari sumber

informasi

Penggunaan

pupuk anorganik

Spearman's rho Keaktifan mencari sumber

informasi

Correlation Coefficient 1.000 .152

Sig. (2-tailed) . .509

N 21 21

Penggunaan pupuk

anorganik

Correlation Coefficient .152 1.000

Sig. (2-tailed) .509 .

N 21 21

(32)

Lampiran 32. Hubungan Pengetahuan Tentang Keuntungan Relatif dengan Penggunaan Pupuk Anorganik

No Sampel Pengetahuan tentang keuntungan relatif

Pengguna Pupuk

(kg)

1 1 200

2 1 720

3 3 300

4 3 300

5 1 60

6 1 70

7 1 380

8 1 80

9 2 240

10 1 200

11 2 200

12 1 200

13 3 550

14 1 1300

15 1 300

16 2 250

17 2 450

18 1 140

19 3 350

20 1 325

21 1 250

Jumlah 33 6865

Rataan 1,57 326.90

(33)

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Pengetahuan

tentang

keuntungan

relatif

Penggunaan

pupuk anorganik

Spearman's rho Pengetahuan tentang

keuntungan relatif

Correlation Coefficient 1.000 .320

Sig. (2-tailed) . .157

N 21 21

penggunaan pupuk

anorganik

Correlation Coefficient .320 1.000

Sig. (2-tailed) .157 .

N 21 21

(34)

Lampiran 33. Hubungan Kepuasan Pada Cara-Cara Lama dengan Penggunaan Pupuk Anorganik

No Sampel Kepuasan pada cara cara lama

Pengguna Pupuk

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Kepuasan cara

cara-lama

Penggunaan

pupuk anorganik

Spearman's rho Kepuasan cara cara lama Correlation Coefficient 1.000 -.046

Sig. (2-tailed) . .842

N 21 21

Penggunaan pupuk

anorganik

Correlation Coefficient -.046 1.000

Sig. (2-tailed) .842 .

N 21 21

(35)

Lampiran 34. Hubungan Tersedianya Media Komunikasi dengan Penggunaan Pupuk Anorganik

No Sampel Tersedianya media komunikasi

Penggunaan Pupuk

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Tersedianya

media informasi

Penggunaan

pupuk anorganik

Spearman's rho Tersedianya media informasi Correlation Coefficient 1.000 .504*

Sig. (2-tailed) . .020

N 21 21

Penggunaan pupuk

anorganik

Correlation Coefficient .504* 1.000

Sig. (2-tailed) .020 .

N 21 21

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

(36)

Lampiran 35. Hubungan Adanya Sumber Informasi Secara Rinci dengan Penggunaan Pupuk Anorganik

No Sampel Adanya sumber informasi secara rinci

Penggunaan Pupuk

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Adanya sumber

informasi secara

rinci

Penggunaan

pupuk anorganik

Spearman's rho Adanya sumber informasi

secara rinci

Correlation Coefficient 1.000 .137

Sig. (2-tailed) . .555

N 21 21

Penggunaan pupuk

anorganik

Correlation Coefficient .137 1.000

Sig. (2-tailed) .555 .

N 21 21

(37)

Lampiran 35. Hubungan Pengalaman dari Petani Lain dengan Penggunaan Pupuk Anorganik

No Sampel Pengalaman dari petani lain

Penggunaan Pupuk

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Pengalaman dari

petani lain

Penggunaan

pupuk anorganik

Spearman's rho Pengalaman dari petani lain Correlation Coefficient 1.000 -.151

Sig. (2-tailed) . .514

N 21 21

Penggunaan pupuk

anorganik

Correlation Coefficient -.151 1.000

Sig. (2-tailed) .514 .

N 21 21

(38)

Lampiran 37. Hubungan Faktor-Faktor Alam dengan Penggunaan Pupuk Anorganik

No Sampel Faktor-faktor alam Penggunaan Pupuk

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Faktor faktor

alam

Penggunaan

pupuk anorganik

Spearman's rho Faktor faktor alam Correlation Coefficient 1.000 .593**

Sig. (2-tailed) . .005

N 21 21

Penggunaan pupuk

anorganik

Correlation Coefficient .593** 1.000

Sig. (2-tailed) .005 .

N 21 21

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(39)

Lampiran 38. Hubungan Tujuan dan Minat Keluarga dengan Penggunaan Pupuk Anorganik

No Sampel Tujuan dan minat keluarga

Penggunaan Pupuk

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Tujuan dan

minat keluarga

Penggunaan

pupuk campuran

Spearman's rho Tujuan dan minat keluarga Correlation Coefficient 1.000 .281

Sig. (2-tailed) . .217

N 21 21

Penggunaan pupuk

campuran

Correlation Coefficient .281 1.000

Sig. (2-tailed) .217 .

N 21 21

(40)

Lampiran 39. Hubungan Kontak Dengan Sumber Informasi Diluar Masyarakat dengan Penggunaan Pupuk Campuran No Sampel Kontak dengan sumber

informasi diluar masyarakat

Penggunaan Pupuk

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Kontak dengan

sumber informasi

diluar

masyarakat

Penggunaan

pupuk campuran

Spearman's rho Kontak dengan sumber

informasi diluar masyarakat

Correlation Coefficient 1.000 .112

Sig. (2-tailed) . .774

N 9 9

Penggunaan pupuk

campuran

Correlation Coefficient .112 1.000

Sig. (2-tailed) .774 .

N 9 9

(41)

Lampiran 40. Hubungan Keaktipan Mencari Informasi dengan Penggunaan Pupuk Campuran

No Sampel Keaktipan mencari informasi

Penggunaan Pupuk

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Keaktifan

mencari

informasi

Penggunaan

pupuk campuran

Spearman's rho Keaktifan mencari informasi Correlation Coefficient 1.000 .393

Sig. (2-tailed) . .295

N 9 9

Penggunaan pupuk

campuran

Correlation Coefficient .393 1.000

Sig. (2-tailed) .295 .

N 9 9

(42)

Lampiran 41. Hubungan Pengetahuan Tentang Keuntungan Relatif dengan Penggunaan Pupuk Campuran

No Sampel Pengetahuan tentang keuntungan relatif

Penggunaan Pupuk

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Pengetahuan

tentang

keuntungan

relatif

Penggunaan

pupuk campuran

Spearman's rho Pengetahuan tentang

keuntungan relatif

Correlation Coefficient 1.000 .556

Sig. (2-tailed) . .120

N 9 9

Penggunaan pupuk

campuran

Correlation Coefficient .556 1.000

Sig. (2-tailed) .120 .

N 9 9

(43)

Lampiran 42. Hubungan Kepuasan Pada Cara-Cara Lama dengan Penggunaan Pupuk Campuran

No Sampel Kepuasan pada cara-cara lama

Penggunaan Pupuk

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Kepuasan pada

cara-cara lama

Penggunaan

pupuk campuran

Spearman's rho Kepuasan pada cara-cara

lama

Correlation Coefficient 1.000 .011

Sig. (2-tailed) . .977

N 9 9

Penggunaan pupuk

campuran

Correlation Coefficient .011 1.000

Sig. (2-tailed) .977 .

N 9 9

(44)

Lampiran 43. Hubungan Tersedianya Media Komunikasi dengan Penggunaan Pupuk Campuran

No Sampel Tersedianya media komunikasi

Penggunaan Pupuk

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Tersedianya

media

komunikasi

Penggunaan

pupuk campuran

Spearman's rho Tersedianya media

komunikasi

Correlation Coefficient 1.000 .815**

Sig. (2-tailed) . .007

N 9 9

Penggunaan pupuk

campuran

Correlation Coefficient .815** 1.000

Sig. (2-tailed) .007 .

N 9 9

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(45)

Lampiran 44. Hubungan Adanya Sumber Informasi Secara Rinci dengan Penggunaan Pupuk Campuran

No Sampel Adanya sumber informasi secara rinci

Penggunaan Pupuk

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Pdanya sumber

informasi secara

rinci

Penggunaan

pupuk campuran

Spearman's rho Adanya sumber informasi

secara rinci

Correlation Coefficient 1.000 .519

Sig. (2-tailed) . .153

N 9 9

Penggunaan pupuk

campuran

Correlation Coefficient .519 1.000

Sig. (2-tailed) .153 .

N 9 9

(46)

Lampiran 45. Hubungan Pengalaman Dari Petani Lain dengan Penggunaan Pupuk Campuran

No Sampel Pengalaman dari petani lain

Penggunaan Pupuk

(kg)

1 3 1000

2 3 460

3 2 800

4 3 725

5 3 1650

6 2 800

7 2 550

8 3 670

9 2 500

Jumlah 23 7155

Rataan 2,55 795

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Pengalaman dari

petani lain

Penggunaan

pupuk campuran

Spearman's rho Pengalaman dari petani lain Correlation Coefficient 1.000 .174

Sig. (2-tailed) . .654

N 9 9

Penggunaan pupuk

campuran

Correlation Coefficient .174 1.000

Sig. (2-tailed) .654 .

N 9 9

(47)

Lampiran 46. Hubungan Faktor-Faktor Alam dengan Penggunaan Pupuk Campuran

No Sampel Faktor-faktor alam Penggunaan Pupuk

(kg)

1 2 1000

2 3 460

3 1 800

4 3 725

5 1 1650

6 2 800

7 1 550

8 1 670

9 1 500

Jumlah 15 7155

Rataan 1,66 795

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Faktor faktor

alam

Penggunaan

pupuk campuran

Spearman's rho Faktor-faktor alam Correlation Coefficient 1.000 -.116

Sig. (2-tailed) . .767

N 9 9

Penggunaan pupuk

campuran

Correlation Coefficient -.116 1.000

Sig. (2-tailed) .767 .

N 9 9

(48)

Lampiran 47. Hubungan Tujuan dan Minat Keluarga dengan Penggunaan Pupuk Campuran

No Sampel Tujuan dan minat keluarga

Penggunaan Pupuk

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.

Correlations

Tujuan dan

minat keluarga

Penggunaan

pupuk campuran

Spearman's rho Tujuan dan minat keluarga Correlation Coefficient 1.000 .823**

Sig. (2-tailed) . .006

N 9 9

penggunaan pupuk

campuran

Correlation Coefficient .823** 1.000

Sig. (2-tailed) .006 .

N 9 9

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil tabel persepsi responden terhadap variabel kompetensi Danramil ada beberapa hal yang dapat menunjang peningkatan variable kompetensi sehingga kinerja

Berdasarkan hasil pengujian dengan metode black box testing maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembangunan aplikasi The Lost Insect tidak terdapat kesalahan proses dan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya shingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Beban Pajak Tangguhan Terhadap

Nurwiki, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN BakaranKulon 03 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas.. Dwi

Using a Path Analysis it was found that product quality e-SERVQUAL and perceived price had a positive and significant effect on customer satisfaction, and also

Pemakaian kemasan yang baru yang tampak lebih menarik dan mudah diingat oleh pembeli untuk menyarankan teman lain untuk membeli juga lebih mudah, dengan

Caranya adalah dengan menggabungkan semua data suara latih dari masing-masing chord yang berada pada cluster yang sama kemudian nilai masing-masing koefisien dari setiap frame

Pada hasil penelitian ini akan di bahasApa Saja Hambatan Komunikasi Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) dalam menanggulangi penyalahgunaan Narkoba di Desa Kilangan