• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruhinvestasi Di Sumatera Utara Tahun 2003 - 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis Pengaruhinvestasi Di Sumatera Utara Tahun 2003 - 2012"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Tingkat Suku Bunga Pinjaman

Tingkat suku bunga pinjaman adalah bunga yang diberikan kepada para

peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank,

contohnya bunga kredit.

2.2 Perkembangan Perekomian

Perkembangan Perekonomian adalahsalah satu ukuran dari hasil pembangunan

yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perkembangantersebut

merupakan rangkuman laju pertumbuhan dari berbagai sektor ekonomi yang

menggambarkan tingkat perubahan ekonomi yang terjadi.

2.3 Pengertian PDRB

PDRB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam

suatu wilayah atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan

oleh seluruh unit ekonomi.

2.4 Analisis Regresi Linier

Regresi merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur ada atau

tidaknya hubungan antar variabel. Dalam analisis regresi, suatu persamaan regresi

(2)

variabel apakah ada hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan yang

didapat pada umumnya menyatakan hubungan fungsional antar variabel –

variabel.

Istilah regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik oleh Sir

Francis Galton pada tahun 1877. Menurut Galton, analisis regresi berkenaan

dengan studi ketergantungan dari suatu variabel yang disebut variabel tak bebas

(dependent variable), pada satu atau variabel yang menerangkan dengan tujuan

untuk memperkirakan atau meramalkan nilai – nilai dari variabel tak bebas

apabila nilai variabel yang menerangkan sudah diketahui. Variabel yang

menerangkan sering disebut variabel bebas (independent variable).

Variabel bebas adalah variabel yang nilai – nilainya tidak tergantung pada

variabel lainnya, biasanya disimbolkan dengan X. Variabel ini digunakan untuk

meramalkan atau menerangkan nilai variabel yang lain. Sedangkan variabel

terikat adalah variabel yang nilai –nilainya tergantung pada variabel lainnya.

Biasanya disimbolkan dengan Y. Variabel itu merupakan variabel yang

diramalkan atau diterangkan nilainya (Hasan, 1999). Untuk mempelajari

hubungan – hubungan antara beberapa variabel, analisis regresi dapat dilihan dari

dua bentuk, yaitu :

1. Analisis Regresi Sederhana (Simple Analisis Regression)

Analisis regresi sederhana merupakan hubungan antara dua variabel

yaitu variabel bebas (Independent variable) dan variabel tak bebas

(dependent variable).

(3)

Analisis regresi berganda merupakan hubungan antara tiga variabel

atau lebih, yaitu sekurang – kurangnya dua variabel bebas dengan satu

variabel tak bebas.

2.4.1 Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana merupakan suatu prosedur untuk menunjukkan dua

hubungan matematis dalam bentuk persamaan antara dua variabel bebas yaitu

variabel bebas ( X ) dan variabel tak bebas ( Y ). Dalam regresi linier sederhana

hanya ada satu variabel bebas X yang dihubungkan dengan satu variabel tak bebas

Y.

Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :

Y

=

a

+

b X

+

ε

... (2.1)

Nilai a dan b dapat diperoleh dengan rumus seperti di bawah ini:

(

)(

) (

)(

)

a : Parameter intercept

(4)

2.4.2 Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda merupakan suatu linier yang menjelaskan ada tidaknya

hubungan fungsional dan meramalkan pengaruh dua variabel independent (X)

atau lebih terhadap variabel dependent (Y).

Persamaan umum regresi berganda adalah :

Y = bo + b x + b x + + bnxn

Untuk regresi linier berganda dengan tiga variabel bebas X1, X2, X3 dapat ditaksir

dengan :

Yˆ=b0+b X1 1i+b X2 2i+b X3 3i ... (2.5)

Untuk mengetahui besarnya nilai koefisien bo,b1,b2, dan b3 dapat ditentukan

dengan menggunakan empat persamaan normal sebagai berikut :

0 1 1 2 2 3 3

Harga-harga b0, b1, b2, b3didapat dengan memilih menggunakan metode eliminasi,

(5)

Setelah menentukan persamaan liniernya langkah selanjutnya adalah menentukan

standart error atau kekeliruan baku. Menurut Hasan (1999), standart error adalah

angka atau indeks yang digunakan untuk menduga ketepatan suatu penduga atau

pengukur jumlah variasi titik – titik observasi di sekitar garis regresi. Standart

error dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(

)

2

2.5 Uji Keberartian Regresi Linier

Uji keberartian diperlukan untuk mengetahui apakah sekelompok variabel bebas

secara bersamaan mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Pada dasarnya

pengujian hipotesa tentang parameter koefisien regresi secara keseluruhan adalah

dengan menggunakan uji F. Rumus yang dipakai untuk mendapatkan nilai F

hitung dapat dinyatakan sebagai berikut :

(

1

)

1. JKreg (Jumlah Kuadrat Regresi)

(6)

i i

y =Y −Y

... (2.10)

2. JKres (Jumlah Kuadrat Residu)

(

ˆ

)

2

res i i

JK = Y −Y

... (2.11)

Dengan derajat kebebasannya (dk) adalah n – k – 1

Langkah – langkah pengujian hipotesanya adalah sebagai berikut :

1. Menentukan hipotesa nol (H0) dan hipotesa (H1)

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

bebas yaitu tingkat suku bunga pinjaman, perkembangan

perekonomian PDRB dengan variabel terikat yaitu jumlah

Investasi.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas

yaitu tingkat suku bunga pinjaman, perkembangan

perekonomian dan PDRB dengan variabel terikat yaitu jumlah

Investasi.

2. Menentukan derajat kebebasan ( ) yang diinginkan.

3. Menentukan uji statistik (dalam hal penulisan ini di gunakan uji F).

4. Tentukan kriteria pengujian yaitu :

Tolak H0 jika Fhitung> Ftabel

Terima H0 jika Fhitung< Ftabel

2.6 Analisis Korelasi

Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui

derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel lainnya. Sehingga

(7)

terjadi pada salah satu variabel akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada

variabel lain. Umumnya analisis korelasi digunakan dalam hubungan dengan

analisis regresi di mana kegunaannya untuk mengukur ketetapan garis regresi,

dalam menjelaskan variasi nilai variabel dependen. Oleh karena itu, korelasi tidak

dapat dilakukan tanpa adanya persamaan regresi (Kustituanto, 1984).

2.7 Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi pertama kali diperkenalkan oleh Karl Pearson sekitar tahun

1900. Koefisien korelasi menggambarkan keeratan hubungan antara dua variabel

berskala selang atau rasio, dilambangkan dengan r. Koefisien korelasi sering juga

di sebut dengan r pearson atau koefisien korelasi produk momen pearson.

Menurut Hasan (1999), koefisien korelasi yang terjadi dapat berupa :

1. Korelasi Positif

Korelasi positif adalah korelasi dari dua variabel, yaitu apabila variabel

yang satu (X) meningkat maka variabel yang lain (Y) cenderung

meningkat pula dan sebaliknya.

2. Korelasi Negatif

Korelasi negatif adalah korelasi dari dua variabel, yaitu apabila variabel

yang satu (X) meningkat maka variabel yang lainnya (Y) cenderung

menurun dan sebaliknya.

3. Tidak Ada Korelasi

Tidak ada korelasi terjadi apabila kedua variabel (X) dan (Y) tidak

menunjukkan adanya hubungan.

(8)

Korelasi sempurna adalah korelasi dari dua variabel yaitu apabila kenaikan

atau penurunan variabel yang satu (X) berbanding dengan kenaikan atau

penurunan variabel lainnya (Y).

Jika hubungan dua variabel atau lebih telah dilakukan, maka pengukuran yang

lebih akurat dari derajat hubungan diantara dua variabel itu menggunakan

parameter yang dikenal sebagai koefisien korelasi, yang biasa dinotasikan dengan

r jika hanya terdapat dua variabel dan R terdapat tiga variabel atau lebih. Dalam

analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan koefisien determinasi

adalah merupakan kuadrat dari koefisien korelasi (R2). Koefisien ini disebut

penentu karena varian yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan

melalui varian yang terjadi pada variabel independen.

Nilai R2 dapat ditentukan dengan rumus :

Sedangkan koefisien korelasi ganda ditentukan dengan rumus :

R= R2 ... (2.13)

Korelasi yang terjadi antara dua variabel dapat berupa korelasi positif, negatif,

tidak ada korelasi ataupun korelasi sempurna. Hubungan dua variabel atau lebih

dinyatakan berkorelasi positif, bila nilai suatu variabel ditingkatkan maka akan

meningkatkan variabel lain dan sebaliknya bila variabel diturunkan maka akan

menurunkan variabel lain tersebut. Hubungan dua variabel atau lebih dinyatakan

berkorelasi negatif, bila nilai suatu variabel dinaikkan maka akan menurunkan

nilai variabel lain dan begitu juga sebaliknya. Tidak ada korelasi terjadi apabila

(9)

sempurna adalah korelasi dari dua variabel, yaitu apabila kenaikan atau penurunan

variabel yang satu (X) berbanding dengan kenaikan atau penurunan variabel

lainnya (Y).

Untuk hubungan empat variabel X1, X2, X3, dan Y dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

1. Koefisien korelasi antara X1 dan Y

(

)(

)

2. Koefisien korelasi antara X2 dan Y

(

)(

)

3. Koefisien korelasi antara X3 dan Y

(

)(

)

Kuatnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam koefisien korelasi. Koefisien

korelasi positif terbesar = 1 dan koefisien korelasi negatif terbesar adalah -1,

sedangkan yang terkecil adalah 0. Bila hubungan antar dua variabel atau lebih itu

mempunyai koefisien korelasi = 1 atau = -1 maka hubungan tersebut sempurna.

Setelah diperoleh nilai r kemudian diinterpretasikan terhadap koefisien korelasi

(10)

Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0 Tidak berkorelasi

0,01 – 0,20 Sangat rendah

0,21 – 0,40 Rendah

0,41 – 0,60 Agak rendah

0,61 – 0,80 Cukup

0,81 – 0,99 Tinggi

Gambar

Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan tentang pencegahan HIV AIDS di SMA N 1 Parigi pada saat sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan media

Lulus sebagai insinyur di bidang teknik sipil dari Institut Teknologi Bandung dan memiliki gelar master di bidang teknik dari University of Michigan dan master di bidang

Kesimpulannya, penyakit Rubella ini merupakan penyakit yang berbahaya jika lagkah pencegahan, kawalan rehabilitasi tidak dilakukan dengan segera kerana sudah sedia

Dari uaraian-uraian di atas dapat dipersepsikan bahwa sejarah sosial pendidikan Islam adalah cabang ilmu pengetahuan mengenai pertumbuhan dan perkembangan

Ditinjau dari segi Azas-azas Umum Pemerintahan yang Baik di Indonesia (Principle of public service), dimana dalam hal ini adalah kepentingan umum yang didapat dari

Laporan Praktek Kerja Lapangan dengan judul: PENGHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI YANG MEMILIKI BEBERAPA SUMBER PENDAPATAN TAHUN PAJAK 2013

Dendeng merupakan produk olahan dan pgnglwetan.tradisional Indonesia' Biasanya dendeng dibuat dari daging rupi *&#34;fu[p&#34;n semua;enis aaiiniaapat dibuat produk

berjudul &#34;Hubungan Pengetahuan lbu Dalam Perawatan Bayi (Kebersihan dan Pola Pemberian Makanan) Dengan Kejadian Diare&#34; ini disusun sebagai salah satu persyaratan