• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENGANTAR - PENGANTAR SINGKAT METODOLOGI PENELITIAN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENGANTAR - PENGANTAR SINGKAT METODOLOGI PENELITIAN 2017"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR SINGKAT METODOLOGI PENELITIAN

SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA

Disusun oleh Agustinus Suyoto, S.Pd.

Guru Bahasa Indonesia SMA Stella Duce 1 Yogyakarta BAB I PENGANTAR

A. JENIS-JENIS KARYA TULIS

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai laporan penelitian, alangkah baiknya jika kita lihat kedudukan laporan penelitian dalam keseluruhan karya tulis yang kita kenal. Secara umum, karya tulis dapat dibagi sebagai berikut :

1. karya sastra

a. imajinatif 1)puisi

2)prosa cerita a. fiksi

b. drama b. non-imajinatif 1) surat pribadi

2) esai 3) memoar

4) biografi/otobiografi 5) catatan harian

2. non-karya sastra

a. karya tulis ilmiah 1) laporan penelitian 2) makalah, paper 3) skripsi, disertasi 4) deskripsi kerja mesin 5) artikel ilmiah

b. karya tulis non-ilmiah 1) surat resmi

2) berita, laporan wawancara 3) laporan perjalanan

4) feature

5) resep masakan

Pertanyaannya adalah apa yang membedakan karya sastra dan non-karya sastra? Secara umum dapat dikatakan bahwa yang membedakan karya sastra dan bukan karya sastra mencakup tiga aspek, yaitu

1. adanya unsur fiksionalitas/khayal dalam tulisan tersebut 2. adanya unsur-unsur seni/estetika dalam tulisan tersebut 3. adanya penggunaan bahasa yang khas

Jika sebuah tulisan tidak mengandung salahsatu atau ketiga unsur di atas, dapat dikatakan bahwa tulisan tersebut bukan karya sastra.

(2)

1. isinya logis , yaitu mengandung kebenaran baik ditinjau dari segi isinya maupun dari segi pola penalarannya.

2. obyektif dan bebas prasangka

3. sistematis, artinya karya tulis tersebut menggunakan sistematika penulisan yang benar (telah disepakati oleh komunitas peneliti)

4. menggunakan prinsip-prinsip analisa yang benar/memenuhi persyaratan akademis. 5. Menggunakan bahasa yang baik dan benar

B. KEBENARAN, ILMIAH, NON-ILMIAH

Sebagian besar orang menganggap bahwa sesuatu yang benar pastilah didasarkan pada hal-hal yang bersifat ilmiah. Ternyata hal itu tidak sepenuhnya dapat diterima. Kebenaran dapat diperoleh melalui dua jalur yaitu jalur pendekatan non-ilmiah dan jalur pendekatan ilmiah.

Pengetahuan yang ditemukan melalui pendekatan non-ilmiah dilakukan tanpa melalui langkah-langkah yang sistematis dan tidak terkontrol. Argumen atas kesimpulannya pun berbeda-beda bergantung pada orangnya (subyektif). Ada beberapa cara penemuan kebenaran dalam pendekatan non-ilmiah, antara lain

a. Penemuan kebenaran secara kebetulan.

b. Penemuan kebenaran dengan akal sehat (common sense). c. Penemuan kebenaran secara intuitif

d. Penemuan kebenaran melalui coba-coba (trial and error) e. Penemuan kebenaran karena kewibawaan.

f. Penemuan kebenaran secara spekulasi.

Pengetahuan yang ditemukan melalui mendekatan ilmiah mensyaratkan adanya system dan langkah-langkah yang pasti sehingga jika pada duatu saat dilakukan penelitian ulang dengan kondisi yang sama, hasilnya konsisten. Pendekatan ilmiah sendiri merupakan sesuatu yang berkembang dan melalui beberapa periode, yaitu

a. periode trial and error

b. periode authority and tradition

c. periode speculation and argumentation d. periode hypothesis and experimentation

C. PENGERTIAN PENELITIAN

Dalam bahasa Inggris “penelitian” disebut research. Re berarti kembali dan to search berarti mencari. Dengan demikian research berarti mencari kembali.

Ada sejumlah pendapat mengenai definisi penelitian.

a. Soerdjono Soekanto mengartikan penelitian sebagai kegiatan ilmiah yang dilandaskan pada analisis dan konstruksi yang dilaksanakan secara metodologis, sistematis, dan konsisten dengan tujuan mengungkapkan kebenaran sebagai salahsatu perwujudan hasrat manusia untuk mengetahui apa yang dihadapi.

b. Sedangkan Marzuki (1983) mengatakan bahwa penelitian adalah usaha untuk mencari, mengumpulkan, dan menganalisis fakta-fakta guna menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.

(3)

dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data (informasi) yang dilaksanakan dengan teliti, jelas, sistematik, dan dapat dipertanggungjawabkan (metode ilmiah)

D. SIKAP DAN SYARAT PENELITI

Seorang peneliti harus memiliki sikap dan cara berpikir sebagai berikut

a. Berpikir skeptis, yaitu peneliti harus selalu menanyakan bukti (fakta) yang dapat mendukung suatu pernyataan.

b. Berpikir analitis, yaitu peneliti selalu menganalisis setiap persoalan/pernyataan

c. Berpikir kritis, yaitu peneliti harus mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika serta menimbang berbagai hal secara obyektif berdasarkan data dan analisis akal sehat.

Seorang peneliti juga harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut

a. Kompeten , mampu melaksanakan penelitian dengan metode dan teknik penelitian tertentu.

b. Obyektif, dapat memisahkan pendapat sendiri dan kenyataan. c. Jujur, tidak memasukkan keinginan sendiri ke dalam data. d. Faktual, bekerja berdasarkan fakta.

e. Terbuka, bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima pendapat pihak lain tentang hasil penelitiannya.

E. FUNGSI DAN SIFAT PENELITIAN ILMIAH Pada hakikatnya ada tiga fungsi penelitian,

a. Penjajagan (eksploratif). Penelitian berfungsi untuk menemukan sesuatu yang belum ada.

b. Pengujian (verifikatif). Penelitian berfungsi menguji kebenaran suatu pengetahuan. c. Pengembangan (developmental). Penelitian berfungsi mengembangkan pengetahuan

yang sudah ada.

Penelitian ilmiah mempunyai sifat-sifat sebagai berikut,

a. Cermat : mengamati, mencatat, dan menganalisis secara serius terhadap obyek yang diteliti dan tidak tergesa-gesa menarik kesimpulan.

b. Tepat : menggunakan alat ukur sesuai dengan obyek yang diukur.

c. Sistematis :menggunakan langkah-langkah yang teratur dan terorganisir dalam melaksanakan penelitian.

d. Dicatat : data-data penelitian dituangkan dalam bentuk tulisan dan tidak hanya mengandalkan ingatan.

e. Bersifat obyektif: data-data yang dilaporkan sesuai dengan fakta apa adanya, dan tidak dipengaruhi oleh subyektivitas peneliti.

f. Dilaksanakan oleh orang yang terlatih (memiliki kompetensi) : memiliki kemampuan menggunakan metode dan teknik tertentu yang tepat dan sesuai dengan masalah yang diteliti.

(4)

F. JENIS-JENIS PENELITIAN

Secara umum penelitian dikelompokkan menjadi dua yaitu penelitian dasar (basic research) dan penelitian terapan (applied research). Yang dimaksud penelitian dasar adalam penelitian yang diselenggarakan dalam rangka memperluas dan memperdalam pengetahuan secara teoritis. Sedangkan yang dimaksud penelitian terapan adalam penelitian yang diselenggarakan dalam rangka mengatasi masalah nyata dalam kehidupan, untuk menemukan sesuatu yang lebih baik.

Secara khusus penelitian dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan, tempat, variable yang diteliti, waktu, dan bidangnya.

1. Berdasarkan tujuan

Berdasarkan tujuannya, penelitian dibedakan menjadi tiga, yaitu

a. Penelitian eksploratif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan menemukan sebab-sebab yang mendasari munculnya suatu kasus.

b. Penelitian developmental/pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan menemukan cara-cara yang paling efektif untuk meningkatkan kualitas suatu institusi atau organisasi.

c. Penelitian verivikatif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan menguji kembali kesimpulan dari penelitian yang pernah dilakukan.

2. Berdasarkan bidangnya.

Berdasarkan bidang yang diteliti, penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu

a. Penelitian social, yaitu penelitian yang mencakup bidang pendidikan, ekonomi, hukum, prikologi, dan ilmu-ilmu social lainnya.

b. Penelitian bidang eksata, yaitu penelitian yang mencakup bidang pengetahuan alam, kimia, dan ilmu eksata lainnya.

3. Berdasarkan tempatnya

Berdasarkan tempatnya, penelitian dibedakan menjadi tiga, yaitu

a. penelitian pustaka, yaitu suatu penelitian yang data-datanya diambil dari sumber-sumber sekunder berupa tulisan, buku, atau gagasan tertulis lainnya.

b. Penelitian kancah/lapangan, yaitu suatu penelitian yang dataa-datanyaa diambil dari responden secara langsung (sumber primer).

c. Penelitian laboratoris, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan uji coba di laboratorium.

4. Berdasarkan jumlah variabel yang diteliti

Berdasarkan jumlah variabel yang diteliti, penelitian dibedakan menjadi tiga, yaitu a. penelitian deskriptif, yaitu suatu penelitian yang berusaha mendeskripsikan satu

variabel.

b. Penelitian komparatif, yaitu suatu penelitian yang berusaha membandingkan dua variabel atau lebih.

c. Penelitian korelasional, yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari hubungan antara dua fenomena.

5. Berdasarkan cara dan taraf pembahasan masalah.

Berdasarkan cara dan taraf pembahasan masalah, penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu

(5)

b. Penelitian inferensial, yaitu penelitian yang bermaksud mengungkapkan suatu masalah, keadaan, atau peristiwa dengan memberikan penilaian secara menyeluruh, luas, dan mendalam sesuai bidang ilmu yang relevan.

6. Berdasarkan pendekatan/responden/waktu

Berdasarkan pendekatan/responden/waktu, penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu a. penelitian longitudinal (bujur), yaitu suatu penelitian dengan cara mengamati

fenomena yang terjadi pada responden untuk kurun waktu yang dibutuhkan tanpa mengganti responden.

b. Penelitian cross-sectional (silang), yaitu suatu penelitian dengan cara mengamati fenomena yang terjadi pada responden untuk kurun waktu tertentu dengan cara menentukan pengganti responden untuk kurun waktu yang lain (yang seharusnya ditunggu dua tahun diganti dengan usia yang sama tetapi respondennya berbeda).

BAB II PROSES PENELITIAN

A. POLA KERJA PENELITIAN

Penelitian merupakan suatu proses yang panjang. Penelitian berawal pada minat untuk mengetahui fenomena tertentu dan selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori, konseptualisasi, pemilihan metode penelitian yang sesuai, dan seterusnya. Hasil akhirnya, pada gilirannya melahirkan gagasan dan teori baru pula sehingga merupakan suatu proses yang tiada henti-hentinya.

Jadi, hal yang sangat penting bagi peneliti ialah adanya minat untuk mengetahui masalah sosial atau fenomena sosial tertentu (jika penelitiannya adalah penelitian sosial). Minat tersebut dapat timbul dan berkembang karena rangsangan bacaan, diskusi, seminar, atau pengamatan, atau campuran keseluruhan di atas. Titik tolak yang sesungguhnya bukanlah metode penelitian, tetapi pada kepekaan dan minat, ditopang oleh akal sehat. Berbagai tahap harus ditempuh hingga tercapai hasil penelitian yang memenuhi kaidah-kaidah ilmiah, dan tiap tahap perlu dilaksanakan dengan kritis, cermat, dan sistematis.

Secara operasional, pola kerja penelitian adalah sebagai berikut

1. Peneliti dihadapkan pada suatu kebutuhan, tantangan, atau masalah. Menghadapi hal tersebut, peneliti mempunyai ketertarikan untuk mencari jawab atas kebutuhan, tantangan, atau masalah tadi.

2. Peneliti mempersempit masalah yang akan diteliti sehingga menjadi terfokus. Selanjutnya peneliti mencoba memikirkan alternatif cara pemecahan masalah tadi. 3. Berdasarkan informasi-informasi awal yang diperolehnya, peneliti mencoba

merumuskan jawaban sementara (hipotesis) atas permasalahan yang diteliti. 4. Peneliti mengumpulkan data untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut.

5. Berdasarkan analisis terhadap data-data yang berhasil dikumpulkan, peneliti merumuskan kesimpulan atas masalah yang diteliti.

6. Setelah diperoleh kesimpulan, peneliti mencoba menyusun suatu generalisasi dari kesimpulan dan merumuskan implikasi atas hasil penelitian tersebut.

B. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

(6)

Tahap penyusunan proposal penelitian 1. Memilih masalah

2. Melakukan studi pendahuluan 3. Merumuskan masalah

4. Merumuskan hipotesis 5. Memilih pendekatan

6. Menentukan variabel dan sumber data

7. Menentukan dan menyusun instrumen pengumpul data

Tahap pelaksanaan penelitian 8. Mengumpulkan data 9. Menganalisis data 10. Menari kesimpulan

Tahap akhir penelitian

11. Menyusun laporan penelitian

MEMILIH MASALAH

Penelitian akan berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang memuaskan jika peneliti betul-betul menghayati masalah yang ditelitinya. Agar peneliti benar-benar menghayati masalah yang ditelitinya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih masalah penelitian, yaitu

1. Masalah yang diteliti hendaknya sesuai dengan minat peneliti.

2. Peneliti dapat melaksanakan penelitian tersebut. Peneliti dapat melaksanakan penelitian tersebut jika

a. mempunyai kemampuan untuk meneliti masalah tersebut b. mempunyai waktu yang cukup untuk meneliti

c. mempunyai tenaga dan kemampuan fisik untuk meneliti d. mempunyai biaya untuk meneliti masalah tersebut.

3. Tersedia faktor-faktor pendukung. Faktor pendukung tersebut antara lain a. data bisa disediakan/dicari

b. ada izin dari pihak-pihak terkait

4. Hasil penelitian tersebut benar-benar bermanfaat.

Perumusan masalah penelitian erat hubungannya dengan perumusan judul. Dalam rumusan judul penelitian diusahakan sudah tercermin lima hal pokok penelitian, yaitu 1. sifat dan jenis penelitian

2. obyek yang diteliti 3. subyek penelitian 4. lokasi/daerah penelitian

5. tahun/waktu terjadinya peristiwa yang diteliti

STUDI PENDAHULUAN

(7)

paling tepat untuk menganalisis data, dan mengetahui bagaimana mengambil kesimpulan serta manfaat dari penelitian yang dilakukan.

Secara umum studi pendahuluan memiliki tiga fungsi, yaitu 1. memperjelas permasalahan yang akan diteliti

2. menjajagi kemungkinan dilanjutkan tidaknya suatu penelitian

3. mengetahui apa saja yang telah dihasilkan orang lain dalam hubungannya dengan penelitian serupa dan bagian mana dari permasalahan tersebut yang belum terpecahkan.

Dalam melakukan studi pendahuluan, kita dapat memanfaatkan tiga obyek sumber informasi. Ketiga sumber informasi tersebut adalah

1. Paper, yaitu dengan membaca literatur baik teori maupun hasil-hasil penelitian sebelumnya.

2. Person, yaitu dengan mendatangi ahli atau narasumber untuk berkonsultasi atau memperoleh informasi.

3. Place, yaitu dengan mengadakan peninjauan tempat atau lokasi penelitian untuk melihat benda atau peristiwanya.

MERUMUSKAN MASALAH DAN HIPOTESIS

Yang perlu diketahui adalah bahwa masalah penelitian harus dirumuskan secara eksplisit, lengkap dan terperinci. Perumusan masalah dapat dibagi menjadi dua yaitu masalah umum dan masalah khusus. Setiap masalah harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.

Di samping merumuskan masalah, peneliti perlu juga merumuskan hipotesis atau jawaban sementara atas permasalahan yang dirumuskan tadi. Ada dua manfaat dirumuskannya hipotesis, yaitu

1. untuk mempertegas permasalahan

2. untuk membantu peneliti dalam memperjelas penetapan obyek penelitian, wilayah pengambilan data, dan alat pengumpul data.

Untuk dapat merumuskan hipotesis secara tepat, peneliti harus memperkaya diri dengan tinjauan pustaka(paper), mendengarkan informasi (person), dan mengunjungi lokasi (place).

MENENTUKAN SUMBER DATA

Yang dimaksud sumber data adalah responden atau subyek penelitian di mana data dapat diperoleh. Sumber data dapat berupa benda, gerak, manusia, tempat, dan sebagainya. Cakupan data ini sangat menentukan bentuk penelitian yang akan dilakukan. Jika sumber data mencakup keseluruhan responden yang akan dikenai hasil penelitian, penelitian tersebut termasuk penelitian populasi. Sedangkan jika sumber data hanya mencakup sebagian dari keseluruhan responden yang akan dikenai hasil penelitian, penelitian tersebut merupakan penelitian sampel. Dan apabila penelitian tersebut hanya diberlakukan pada beberapa responden dan tidak digeneralisasikan, penelitian tersebut termasuk penelitian kasus.

Jika penelitian tersebut menggunakan bentuk penelitian sampel, penentuan sampel (sebagian dari populasi) perlu dilakukan sesuai dengan aturan-aturan penentuan sampel penelitian. Dewasa ini terdapat sejumlah teknik penentuan sampel, yaitu

(8)

2. stratified sampling 3. area probability sampling 4. proportional sampling 5. purposive sampling 6. quota sampling 7. cluster sampling 8. double sampling

INSTRUMEN PENGUMPUL DATA

Pemilihan instrumen pengumpul data dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tujuan penelitian, sampel penelitian, lokasi penelitian, pelaksana penelitian, biaya dan waktu yang tersedia, dan cakupan yang akan dicari.

Ada beberapa instrumen yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data, yaitu 1. Tes

Yang dimaksud tes adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, inteligensia, dan kemamapuan lain. Tes dapat dibedakan menjadi

a. tes kepribadian/personality test b. tes bakat/aptitude test

c. tes inteligensi/inteligence test d. tes sikap/attitude tes

e. tes proyeksi/projective test f. tes minat/measures of interest g. tes prestasi/achievement test 2. Angket atau Kuesioner

Yang dimaksud angket adalah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Berdasarkan cara menjawabnya, angket dibedakan menjadi angket terbuka dan tertutup. Berdasarkan jawaban yang disediakan, angket dibedakan menjadi angket langsung dan taklangsung. Dilihat dari bentuknya angket dibedakan menjadi pilihan ganda, isian, check list, dan rating scale.

3. Intervie/wawancara

Yang dimaksud wawancara adalah sebuah dialog yang dilaksanakan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Berdasarkan pelaksanaannya, wawancara dibedakan menjadi tiga yaitu wawancara bebas, wawancara terpimpin, dan wawancara bebas terpimpin.

4. Observasi

Yang dimaksud observasi adalah pemusatan perhatian terhadap suatu obyek. Observasi dibedakan menjadi dua yaitu observasi non-sistematis dan observasi sistematis.

DATA

Dalam suatu penelitian, data merupakan sesuatu yang sangat menentukan benar tidaknya kesimpulan kita. Data yang salang akan mengakibatkan kesimpulan yang kita ambil tidak dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu perlu diperhatikan syarat-syarat data yang baik, sebagai berikut

(9)

2. Data harus representatif (bisa mewakili)

3. Kesalahan bakunya (standard error) kecil/rendah. 4. Harus tepat waktu (up to date)

5. Harus relevan, kamsudnya data tersebut harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti .

Data dapat dibedakan sesuai dengan unsur-unsur pembedanya.

1. Menurut sifatnya dikenal (a)data kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka, dan (b)data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka.

2. Menurut sumbernya dikenal (a)data internal, yaitu data yang menggambarkan keadaan dalam suatu organisasi, dan (b)data eksternal, yaitu data yang menggambarkan keadaan di luar organisasi.

3. Menurut cara memperolehnya dikenal (a) data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh seseorang langsung dari obyek penelitian, dan (b) data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi atau diolah oleh pihak lain.

Menurut waktu pengumpulannya dikenal (a) data cross-section, yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu, dan (b) data berkala, yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu.

BAB III RANCANGAN PENELITIAN PENGERTIAN

Pada umumnya orang menyebut rancangan penelitian sebagai proposal penelitian. Atau ada juga yang mengatakannya sebagai Usulan Proyek Penelitian (UPP). Usulan Proyek Penelitian/Rancangan penelitian/proposal penelitian pada prinsipnya memiliki pengertian yang sama yaitu suatu kerangka kerja penelitian yang menggambarkan proses penelitian dari munculnya ide penelitian sampai pada tahap pelaksanaan penelitian dan penyusunan laporan penelitian.

Jika UPP kita hubungkan dengan sebelas langkah penelitian yang telah dikemukakan pada modul sebelumnya, UPP mencakup langkah pertama (memilih masalah) sampai dengan langkah ketujuh (menentukan dan menyusun instrumen pengumpul data).

Dalam konteks penelitian, rancangan penelitian sangat menentukan keterpercayaan hasil penelitian. Seperti diketahui, suatu penelitian haruslah sistematis, terencana, dan tercatat. Untuk itu, rancangan penelitian menjadi pedoman utama pelaksanaan penelitian.

Jika kita sudah berhasil menyusun rancangan penelitian, pada dasarnya kita sudah menyelesaikan lebih dari 50% laporan penelitian, karena pada dasarnya, tiga bab dari sebuah laporan penelitian merupakan rancangan penelitian yang disempurnakan.

G. UNSUR-UNSUR RANCANGAN PENELITIAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH

Bagian latar belakang masalah berisi

(10)

b. Selanjutnya peneliti mengungkapkan masalah-masalah yang timbul atau pertanyaan yang perlu dicari jawabannya. Masalah tersebut baru diungkapkan secara umum.

c. Secara umum peneliti dapat juga menyebutkan manfaat umum jika masalah dapat dijawab.

2. RUMUSAN MASALAH

Dalam bagian ini masalah yang akan diteliti dirumuskan secara eksplisit. Masalah-masalah tersebut dirumuskan dalam kalimat tanya. Perumusan masalah dapat dibedakan menjadi dua yaitu perumusan masalah umum dan masalah khusus.

3. TUJUAN PENELITIAN

Dalam bagian ini peneliti merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan penelitiannya. Perumusan tujuan perlu disesuaikan dengan perumusan masalah. Tujuan dapat dibagi atas tujuan umum dan tujuan khusus.

4. PEMBATASAN ISTILAH

Dalam bagian ini variabel yang akan diperiksa disebutkan lagi secara eksplisit. Selain itu, variabel yang sekiranya dapat menimbulkan kekaburan atau perbedaan penafsiran perlu diberi arti secara jelas dalam bentuk definisi umum dan diberi arti secara operasional.

5. MANFAAT PENELITIAN

Dalam bagian ini peneliti merumuskan manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitiannya secara lebih spesifik. Manfaat di sini adalah manfaat untuk kepentingan bidang keilmuan atau profesi atau untuk kepentingan kelompok atau instansi yang berkaitan dengan bidang peneliti.

6. LANDASAN TEORI

Bagian ini biasanya memuat dua unsur a. Tinjauan Pustaka

Bagian ini memuat uraian sistematik tentang hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan, atau dapat juga memuat pendapat atau hasil kajian teoritis yang relevan dari berbagai ahli. Dalam uraian tersebut hendaknya ditunjukan bahwa masalah yang akan diteliti belum terjawab atau belum terpecahkan secara memuaskan. Fakta yang dikemukakan depat mungkin diambil dari sumber aslinya. Nama penulis dan tahun penerbitan dari semua sumber yang dipakai harus disebutkan.

b. Hipotesis

Dalam bagian ini peneliti mengajukan dugaan mengenai jawaban dari masalah yang diajukan. Dugaan tersebut perlu dibuat dengan alasan yang kuat, yang merupakan kesimpulan sementara dari semua pengalaman, pendalaman teori, maupun pendalaman literatur yang telah diperoleh atau dilakukan.

(11)

Metode penelitian meliputi cara dan prosedur yang akan ditempuh oleh peneliti dalam rangka mencari jawaban atas masalah yang diajukan.

Bagian ini meliputi a. Jenis penelitian

Pada bagian ini dijelaskan jenis penelitian yang akan dilakukan. Jenis penelitian dapat ditinjau dari berbagai sudut, misalnya saja dari sudut jumlah variabel yang akan diteliti (deskriptif, korelatif, atau komparatif), dari sudut sumber data (pustaka, lapangan, laboratoris), dan lain-lain. Peneliti perlu memberikan penjelasan singkat atas pilihan jenis penelitian tersebut.

b. Populasi dan sampel

Jika penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian sampel, bagian ini mutlak harus ada. Namun, jika penelitiannya adalah penelitian kasus atau tanpa sampel, pada bagian ini hanya dijelaskan/dideskripsikan sumber data/respondennya.

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan dikenai hasil penelitian (dikenai generalisasi penelitian). Sedangkan yang dimaksud sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai representasi atau wakil populasi yang bersangkutan.

Karena sampel merupakan representasi dari populasi, agar data yang diperoleh benar-benar akurat atau mendekati populasi, pemilihan sampel perlu dilakukan dengan teknik yang benar.

Secara umum teknik pemilihan sampel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu 1. Rancangan sampel probabilitas (random). Yaitu sampel diambil menurut

hukum probabilitas, yaitu masing-masing anggota dari populasi mempunyai kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Yang termasuk dalam jenis ini adalah (a)teknik random sederhana, (b)teknik random atas dasar strata, (c)teknik random bertahap atas dasar strata, dan (d)teknik random atas dasar himpunan.

2. Rancangan sampel non-probabilitas (non-random). Yaitu sampel diambil tanpa menggunakan teknik random, artinya masing-masing anggota populasi belum tentu mempunyai kesmepatan sama untuk dipilih menjadi sampel. Yang termasuk dalam jenis ini adalah (a)teknik pengambilan sampel purposif, (b)teknik pengambilan sampel aksidental, dan (c) teknik pengambilan sampel quota.

c. Variabel yang diperiksa, bentuk data

Pada bagian ini dijelaskan secara terperinci variabel-variabel yang akan diteliti. Di samping itu juga dijelaskan bentuk data yang akan dicari (data kuantitatif, data kualitatif).

d. Teknik dan alat pengumpul data

Pada bagian ini dijelaskan teknik yang akan dipakai dalam pengumpulan data dan alat pengumpul data yang akan digunakan. Langkah-langkah pengumpulan data perlu dijelaskan secara lengkap. Alat pengumpul data juga dijelaskan secara lengkap dalam bagian ini. Misalnya saja jika kita menggunakan alat pengumpul data berupa angket, pada bagian ini dijelaskan beberapa hal, misalnya

(12)

2. Pertanyaannya apa saja.

3. Bagaimana cara menjawabnya.

4. Berapa jumlah angket yang akan disebarkan. e. Teknik analisis data

Pada dasarnya yang dimaksud teknik analisis data adalah cara-cara yang kita pakai dalam memperlakukan data setelah data tersebut kita peroleh dari para responden. Jika kita menggunakan teknik-teknik analisis data berdasarkan teori analisis yang sudah ada (misalnya teknik analisis statistik), kita tinggal menjelaskannya sesuai teori tersebut. Sedangkan jika kita tidak menggunakan teknik analisis yang sudah ada, kita perlu menjelaskan prosedur kerja kita mulai dari pengelompokan data, penghitungan data, pengubahan data dari toli data ke prosentase (jika diperlukan), sampai dengan teknik menghubungkan data tersebut dengan masalah yang kita teliti.

f. Langkah kerja penelitian

Pada bagian ini dijelaskan langkah kerja penelitian mulai dari penyusunana topik sampai dengan penyusunan laporan penelitian. Jika penelitian Anda adalah penelitian pustaka atau penelitian lapangan, langkah kerja penelitian tidak begitu rumit karena telah tersirat dalam 11 langkah penelitian. Namun, jika penelitian Anda adalah penelitian laboratoris atau percobaan, bagian ini perlu dirumuskan dengan cermat dan hati-hati karena jika kita salah langkah dalam melakukan penelitian, penelitian kita akan gagal.

8. ANGGARAN PENELITIAN

Bagian ini memuat rincian anggaran yang dibutuhkan untuk penelitian. Bagian ini biasanya ada jika UPP tersebut diajukan pada pihak lain yang diharapkan bersedia mendanai penelitian tersebut.

RANCANGAN PENELITIAN LAPANGAN

Pada umumnya, rancangan penelitian lapangan terdiri dari tiga bab, yaitu Bab I PENDAHULUAN

Bagian ini memuat

1. Latar belakang masalah 2. Perumusan masalah 3. Tujuan penelitian

4. Perumusan variabel dan pembatasan istilah 5. Manfaat penelitian

Bab II LANDASAN TEORI Bagian ini memuat

1. Tinjauan pustaka 2. Hipotesis

Bab III METODOLOGI PENELITIAN Bagian ini memuat

1. Jenis penelitian 2. Populasi dan Sampel

(13)

5. Alat pengumpul data 6. Teknik analisis data 7. Langkah kerja penelitian

RANCANGAN PENELITIAN LABORATORIS

Pada dasarnya rancangan penelitian lapangan dan rancangan penelitian laboratoris sama. Hanya saja pada bagian metodologi penelitian laboratoris perlu ditambahkan subbab peralatan yang dipakai dan bahan yang dipergunakan. Dengan demikian, rancangan penelitian laboratoris memuat unsur-unsur sebagai berikut

Bab I PENDAHULUAN Bagian ini memuat

1. Latar belakang masalah 2. Perumusan masalah 3. Tujuan penelitian

4. Perumusan variabel dan pembatasan istilah 5. Manfaat penelitian

Bab II LANDASAN TEORI Bagian ini memuat

1. Landasan teori 2. Hipotesis

Bab III METODOLOGI PENELITIAN Bagian ini memuat

1. Jenis penelitian 2. Populasi dan Sampel

3. Variabel penelitian dan bentuk data 4. Teknik pengumpulan data

5. Alat pengumpul data 6. Alat dan Bahan 7. Teknik analisis data 8. Langkah kerja penelitian

RANCANGAN PENELITIAN PUSTAKA

Rancangan penelitian pustaka mencakup unsur-unsur yang sama dengan unsur yang dimuat dalam rancangan penelitian lapangan dan laboratoris. Namun, penelitian pustaka tidak memerlukan metode penelitian yang rumit dan terinci. Karena itu, semua unsur tersebut di atas disatukan dalam satu bab. Maka, rancangan penelitian pustaka hanya terdiri dari satu bab yang memuat unsur-unsur

1. Latar belakang masalah 2. Perumusan masalah 3. Tujuan penelitian

4. Perumusan variabel dan pembatasan istilah 5. Manfaat penelitian

6. Landasan Teori/Tinjauan Pustaka 7. Metodologi Penelitian

(14)

b. Variabel penelitian dan bentuk data c. Teknik pengumpulan data

d. Teknik analisis data 8. Langkah kerja penelitian 9. Anggaran Penelitian

TATA TEKNIS PENULISAN RANCANGAN PENELITIAN

1. Di samping unsur-unsur di atas (isi rancangan penelitian), sebuah Rancangan Penelitian (UPP) perlu dilengkapi dengan unsur-unsur lain yaitu

a. Halaman judul

b. Halaman persetujuan pembimbing c. Daftar Pustaka

d. Rancangan angket (jika menggunakan angket). 2. Jenis kertas yang digunakan adalah HVS Kuarto 70 gr 3. Diketik dengan huruf standar (Times New Roman 12). 4. Jarak pengetikannya adalah dua spasi

5. Batas kiri dan atas 4 cm sedangkan batas kanan dan bawah 3 cm. 6. Diberi nomor halaman (Halaman judul dan pengesahan tidak dinomori)

BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. PENGANTAR

Laporan penelitian merupakan uraian lengkap tentang kegiatan penelitian. Dalam laporan penelitian dijelaskan segala hal yang berhubungan dengan kegiatan penelitian mulai dari latar belakang diadakannya penelitian sampai hasil yang diperoleh dari penelitian.

Ada beberapa hal yang perlu dikemukakan dalam hubungannya dengan laporan penelitian.

Pertama, laporan penelitian merupakan sarana mengkomunikasikan hasil penelitian dengan pihak lain. Hasil penelitian baru bermanfaat jika diberitahukan pada orang lain. Cara pemberitahuannya pun berbeda-beda, namun pada intinya tetap sama, yaitu laporan penelitian (laporan penelitian formal, laporan penelitian populer, jurnal penelitian, artikel penelitian, kertas kerja, dll).

Kedua, laporan penelitian merupakan wujud pertanggungjawaban ilmiah seorang peneliti. Artinya, peneliti menunjukkan secara obyektif apa yang telah dilakukannya. Dengan demikian, semua pihak mempunyai peluang untuk menerima, menolak, atau mungkin menguji kembali hasil penelitian tersebut.

Ketiga, laporan penelitian merupakan wujud pertanggungjawaban pada atasan atau pihak yang memberi tugas. Dalam hal ini, laporan penelitian berkaitan erat dengan pemakaian sejumlah dana penelitian dari pihak lain yang tentu saja membutuhkan pertanggungjawaban tertulis.

B. BAGIAN-BAGIAN LAPORAN PENELITIAN FORMAL

Secara umum, laporan penelitian dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu 1. Bagian pengantar teks

(15)

3. Bagian pelengkap teks

BAGIAN PENGANTAR TEKS

Yang dimaksud bagian pengantar teks adalah bagian dari suatu laporan penelitian yang menjadi pendukung saja (tidak berhubungan langsung dengan teks/isi penelitian). Bagian ini meliputi:

1. Halaman judul Halaman judul berisi a. judul penelitian, b. identitas penulis, c. maksud penulisan, d. lambang sekolah, e. identitas sekolah, dan f. tahun pembuatan.

2. Halaman persetujuan pembimbing

Halaman ini memuat pernyataan bahwa penelitian ini telah disetujui oleh pembimbing/guru pengampu.

Bagian ini berisi a. judul penelitian,

b. pernyataan persetujuan, c. tanggal persetujuan, d. nama guru pembimbing,

e. tanda tangan guru pembimbing. 3. Halaman kata pengantar

Bagian ini berisi :

a. uraian singkat tentang dalam ranagka apa laporan penelitian tersebut ditulis. b. Pernyataan terima kasih kepada pembimbing dan orang atau lembaga yang

dipandang telah membantu terlaksananya penelitian.

c. Pernyataan yang menunjukkan keterbukaan penulis terhadap kekurangan dan rasa tanggung jawab terhadap setiap kesalahan yang ada pada laporan penelitian d. Kata “penulis” pada bagian bawah.

4. Halaman daftar isi

Halaman daftar isi memuat daftar isi seluruh bagian laporan mulai dari halaman judul sampai dengan lampiran-lampirannya. Dalam menulis daftar isi penulis perlu menggunakan format tertentu secara konsisten.

5. Halaman daftar tabel (jika ada) 6. Halaman abstraksi

Halaman abstraksi berisi uraian singkat tentang a. permasalahan yanag dijadikan topik penelitian, b. tujuan penelitian,

c. hipotesis penelitian (jika ada), d. metode penelitian,

e. temuan dan kesimpulan /hasil penelitian.

(16)

BAGIAN TEKS

Bagian teks merupakan bagian inti suatu laporan penelitian. Pada bagian ini diuraikan isi penelitian secara lengkap mulai dari pendahuluan sampai dengan kesimpulan.

Bagian teks laporan penelitian terdiri dari: a. Latar belakang masalah

(lihat modul III) b. Perumusan masalah

(lihat modul III) c. Tujuan penelitian

(lihat modul III)

d. Perumusan variabel dan pembatasan istilah (lihat modul III)

e. Manfaat penelitian (lihat modul III)

f. Landasan teori/tinjauan pustaka (lihat modul III)

g. Metode penelitian (lihat modul III)

h. Hasil penelitian (deskripsi data dan analisis) Bagian ini memuat

(a) data-data yang diperoleh dalam penelitian, (b) analisis data atau pembahasan masalah penelitian. i. Penutup

Bagian ini memuat (a) kesimpulan dan (b) saran.

BAGIAN PELENGKAP TEKS

Bagian pelengkap teks merupakan bagian laporan penelitian yang memuat informasi-informasi pendukung penelitian.

Bagian akhir teks meliputi (a) daftar pustaka,

(b) ampiran-lampiran seperti alat pengumpul data (angket), daftar responden, surat-surat, dll.

C. FORMAT LAPORAN PENELITIAN FORMAL

Ciri umum laporan penelitian formal adalah a. berbentuk buku lengkap

b. terdiri dari beberapa bab

c. menggunakan bahasa Indonesia ragam formal

d. memuat seluruh bagian karya tulis (pengantar teks, teks, dan pelengkap teks) e. disahkan oleh pihak tertentu

(17)

Laporan penelitian pustaka terdiri dari beberapa bab, yaitu Bab I Pendahuluan

Bagian ini merupakan hasil penyempurnaan terhadap proposal penelitian yang telah diajukan (lihat kembali modul II untuk format proposal penelitian pustaka). Bagian ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan istilah, manfaat penelitian, landasan teori, hipotesis, dan metode penelitian.

Bab II Pembahasan terhadap masalah pertama. Judul bab ini disesuaikan dengan rumusan masalah pertama.

Bab III Pembahasan terhadap masalah kedua. Judul bab ini disesuaikan dengan rumusan masalah kedua.

*) Bagian ini (bab II, III, dst) dapat ditambah sesuai dengan jumlah masalah yang diteliti (dirumuskan dalam rumusan masalah).

Bab IV. Penutup

Bagian ini berisi (a) kesimpulan dan (b) saran. Bagian kesimpulan berisi kesimpulan dari penelitian. Jumlah kesimpulan disesuaikan dengan jumlah masalah yang dirumuskan. Sedangkan saran penelitian lebih mengacu pada saran untuk penelitian lanjut (catatan : bukan saran untuk pihak lain atau saran/pesan untuk pembaca.

b. Format Laporan Penelitian Lapangan

Laporan penelitian lapangan terdiri dari lima (atau mungkin enam) bab. Tiga bab pertama merupakan penyempurnaan dari proposal penelitian. Sedangkan tiga bab berikutnya merupakan laporan pelaksanaan dan hasil penelitian. Bab terakhir (bab 6) merupakan bagian yang fakultatif (boleh ada boleh tidak ada). Keenam bab tersebut adalah

Bab I Pendahuluan

Bagian ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan istilah, dan manfaat penelitian.

Bab II Landasan Teori

Bagian ini berisi (a) landasan teori dan (b) hipotesis (jika ada) Bab III Metode Penelitian

Bagian ini berisi uraian tentang jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik analisis data, variabel yang diteliti, dan langkah kerja penelitian.

Bab IV Deskripsi Data dan Analisis

Bagian ini memuat data-data yang diperoleh dari penelitian dan pembahasan atas masalah yang telah dirumuskan.

Bab V. Penutup

Bagian ini berisi (a) kesimpulan, dan (b) saran

c. Format laporan penelitian laboratoris

(18)

D. FORMAT LAPORAN PENELITIAN POPULER

Ciri umum laporan penelitian populer adalah 1. Bagian pengantar teks tidak perlu ditulis.

2. Daftar pustaka perlu ditulis tetapi tidak perlu diberi lampiran.

3. Judul, abstraksi, dan nama peneliti diintegrasikan dengan bagian teks. 4. Yang dipakai adalah subbab-subbab bukan bab-bab.

Dengan demikian, laporan populer (karya ilmiah populer) merupakan satu kesatuan wacana yang terdiri dari subbab-subbab. Secara garis besar, formatnya sebagai berikut 1. Judul penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena banyak faktor yang mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, penelitian ini hanya meneliti empat faktor yang diduga berpengaruh terhadap

Hammer test dilakukan untuk menentukan kekuatan tekan beton yang sudah terpasang seperti elemen balok, kolom dan pelat.. Tujuannya untuk mengevaluasi apakah kekuatan beton

15.Orang yang bersholawat akan mendapatkan pujian yang baik dari Allah di antara penghuni langit dan bumi, karena orang yang bersholawat, memohon kepada Allah agar memuji,

Dirhcm PLN memaparkan Dekom merupakan pengawal dari direksi agar lebih baik dan lebih GCG lagi,” semua tugas yang telah diberikan agar dikawal oleh Dekom yang baru agar lebih

Budidaya tanaman secara hidroponik memiliki banyak kelebihan, diantaranya adalah produksi tanaman lebih tinggi, terbebas dari hama dan penyakit, tanaman tumbuh

Untuk membantu anak dalam bersosialisasi, program bimbingan dan konseling di sekolah dasar sebaiknya memasukan kegiatan permainan kelompok, hasil penelitian Landreth

a) Manajemen keuangan pribadi (personal finance) merupakan proses perencanaan dan pengendalian keuangan dari unit individu atau keluarga.. b) Bentuk simpanan di Bank yang dapat

Respon bilangan hidroksil pada variasi %TEA dan waktu reaksi pada menunjukkan kenaikan waktu reaksi tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan