BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan pendidikan dari tahun ke tahun mengalami perubahan kurikulum, hal ini disebabkan untuk meningkatkan kemampuan siswa mulai dari aspek kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Perubahan kurikulum pembelajaran, metode pembelajaran baru melalui disiplin ilmu terus dikembangkan dalam dunia pendidikan, tentunya semua ini bertujuan untuk menjadikan generasi bangsa semakin memiliki kemajuan. Tujuan pendidikan secara umum adalah untuk mengembangkan kepribadian manusia Indonesia seutuhnya, yakni manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab (Ine K.A dan Markum S, 2010).
Pendidikan penting dalam kehidupan manusia saat ini khususnya bagi genersi muda di Indonesia. Sekolah adalah salah satu lembaga tempat penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan adalah kegiatan membimbing anak menuju pada pada kedewasaan dan mandiri (Lageveld, M.J, dalam Jumali, dkk, 2004). Pendidikan adalah suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil hubungan individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir (Henderson, dalam Sadaulloh, 2009).
Proklamasi, UUD 1945, Pancasila, pidato-pidato kenegaraan presiden, pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa. Setelah melalui beberapa proses dan tahap yang panjang, pada tahun 1968 istilah civics diganti dengan Kewargaan Negara kemudian diganti dengan Pendidikan Kewargaan Negara atau disingkat dengan PKn (Fathurrohman dan Wuri Handayani, 2011).
Bahan pokok pembelajaran dalam kurikulum tersebut untuk sekolah dasar mencakup, pengetahuan kewargaan Negara, sejarah Indonesia, ilmu bumi. Mata pelajaran PKn mempunyai tujuan untuk mengembangkan kemampuan-kamampuan antara lain: berfikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan; berpartisipasi dengan penuh tanggungjawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainya; berintegrasi dengan bahasa-bahasa lain dalam percaturan dunia pendidikan secara langsung atau tidak langsung, dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (Depdiknas, 2002).
Moral suatu bangsa ditentukan pula oleh moral setiap warganya. Jika ingin menciptakan bangsa yang bermoral, setiap warganya harus bermoral pula. Pembelajaran PKn merupakan dasar dari pembentukan moral. Maraknya perbuatan yang melanggar hukum, karena kurangnya penanaman aspek psikomotorik, dalam pembelajaran PKn hanya menanamkan aspek kognitif saja. Kasus korupsi yang banyak dilakukan, jika kita tinjau latar belakang pendidikan dari setiap pelakunya, mereka bukan tamatan SD, SMP, SMU, melainkan telah menempuh jenjang universitas, oleh sebab itu tingkat tamatan belajar tidak menjamin moral yang semakin baik. Penanaman konsep di sekolah dasar sangat penting, maka dari itu, pemilihan metode dan strategi pembelajaran sangat penting dilakukan oleh seorang guru.
merupakan suatu metode yang boleh dikatakan masih tradisional, karena sejak dahulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran (Djamarah dkk, 2006). Dalam hal penguasaan kelas guru menguasai, tetapi pemahaman tidak akan tercapai. Ceramah bervariasi merupakan bentuk upaya perubahan agar metode ceramah menjadi lebih baik.
Percakapan dalam lingkungan sehari-hari, khususnya percakapan formal dalam sekolah, individu yang terkait saling bertukar pendapat untuk mencapai tujuan percakapan. Metode diskusi merupakan suatu metode belajar-mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Di dalam metode diskusi terjadi proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat tukar-menukar pengalaman, informasi pemecahan masalah dapat terjadi juga. Semuanya tidak ada yang pasif atau hanya mendengar saja. Agar metode pembelajaran diskusi didalam kelas menarik minat belajar siswa, salah satunya pembelajaran berbantuan game puzzle dengan tujuan tercapainya pembelajaran aktif, inofatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Permainan ini dapat memperbesar dari berbagai subjek dan bisa digunakan untuk memperkenalkan, menguatkan atau mengulang pelajaran. Mudah untuk dibuat, permainan manipulasi memuaskan hasrat untuk melihat dan menyentuh saat bersamaan. (Linda, dkk dalam Fatonah Sismiasih, 2013).
permainan. Dalam pendekatan sistem, pembelajaran adalah suatu kesatuan dari komponen-komponen pembelajaran yang tak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, karena satu sama lain saling mendukung, komponen-komponen tersebut dapat menunjang kualitas pembelajaran (Oemar Hamalik, 2011).
Berdasarkan hasil diskusi dengan guru kelas II SDN Sidorejo Lor 04 Salatiga, pembelajaran PKn di kelas tersebut memakai metode diskusi kelompok. Kemudian, berdasarkan hasil diskusi dengan guru kelas II SDN Karanggondang 1 Kab Semarang, pembelajaran PKn di kelas tersebut menggunakan metode ceramah bervariasi. Perbedaan metode pembelajaran PKn kelas II SDN Sidorejo Lor 04 Salatiga dan kelas II SDN Karanggondang 1 Kab Semarang tersebut tentunya berpengaruh pada proses pembelajaran dan akan berdampak pada hasil belajar siswa. Peneliti kemudian menambahkan metode pembelajaran berbantuan
game puzzle terhadap metode diskusi kelompok pada kelas II SDN Sidorejo Lor
04 Kota Salatiga dan metode ceramah bervariasi pada kelas II SDN Karanggondang 1 Kab Semarang. Berdasarkan kasus tersebut untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara metode diskusi kelompok berbantuan game
puzzle dan ceramah bervariasi berbantuan game puzzle perlu adanya pembuktian
untuk mencapai tujuan pembelajaran. 1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dalam penelitian ini masalah yang akan dikaji adalah
a. Adakah pengaruh metode diskusi kelompok berbantuan game puzzle terhadap hasil belajar siswa kelas II SDN Sidorejo Lor 04 Kota Salatiga pada mata pelajaran PKn?
b. Adakah pengaruh metode ceramah bervariasi berbantuan game puzzle terhadap hasil belajar siswa kelas II SDN Karanggondang 1 Kab Semarang pada mata pelajaran PKn?
II SDN Karanggondang 1 Kab Semarang terhadap peningkatan prestasi belajar PKn?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengaruh metode diskusi kelompok berbantuan game
puzzle terhadap hasil belajar siswa kelas II SDN Sidorejo Lor 04 Kota
Salatiga pada mata pelajaran PKn.
b. Untuk mengetahui pengaruh metode ceramah bervariasi berbantuan game
puzzle terhadap hasil belajar siswa kelas II SDN Karanggondang 1 Kab
Semarang pada mata pelajaran PKn.
c. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara metode diskusi kelompok berbantuan game puzzle pada siswa kelas II SDN Sidorejo Lor 04 Kota Salatiga dan ceramah bervariasi berbantuan game puzzle pada siswa kelas II SDN Karanggondang 1 Kab Semarang terhadap peningkatan hasil belajar PKn.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah : a. Manfaat Teoritis
Untuk mendukung dan mengokohkan teori tentang pengaruh metode diskusi kelompok berbantuan game puzzle dan metode ceramah bervariasi berbantuan game puzzle terhadap hasil belajar siswa.
b. Manfaat Praktis 1) Bagi siswa
Mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran PKn, untuk tercapainya hasil pembelajaran yang sesuai tujuan belajar.
2) Bagi guru
Penelitian ilmiah metode pembelajaran diskusi kelompok berbantuan
game puzzle menjadi alternatif sarana pembelajaran yang efektif bagi
guru.
Dapat menjadi bahan kepustakaan tentang pelaksanaan metode diskusi kelompok berbantuan game puzzle. Berdasarkan hasil penelitian kepala sekolah dapat mensosialisasikan penggunaan metode diskusi kelompok berbantuan game puzzle terhadap para guru.
4) Bagi peneliti