• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Tempat Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Pengaruh antara Penerapan Pembelajaran Diskusi Kelompok Berbantuan Game Puzzle dengan Pembe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Tempat Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Pengaruh antara Penerapan Pembelajaran Diskusi Kelompok Berbantuan Game Puzzle dengan Pembe"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di 2 sekolah yaitu SDN Sidorejo Lor 04 Kota Salatiga dan SDN Karangggondang I Kab. Semarang. Langkah pertama dengan memberikan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, kemudian kelas eksperimen diberi perlakuan berupa metode diskusi kelompok berbantuan game puzzle dan kelas kontrol metode ceramah bervariasi berbantu game puzzle lalu dilakukan posttest. Pretest kelas eksperimen dilakukan pada hari Selasa, 14 Mei 2013 sedangkan pretest kelas kontrol hari Senin, 20 Mei 2013. Setelah diberikan

pretest pada kedua kelas, selanjutnya diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran yang berbeda pada kedua kelas tersebut, dimana kelas eksperimen pembelajarannya menggunakan model pembelajaran diskusi kelompok berbantuan game puzzle dan kelas kontrol menggunakan model ceramah dengan berbantuan game puzzle. Berikut ini akan diuraikan pelaksanaan pembelajaran pada masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

Penelitian pada kelas eksperimen telah dilaksanakan pada jam pertama pelajaran yaitu pukul 07.00 di SDN Sidorejo Lor 04 Kota Salatiga oleh Ibu Sri Suranti, S.Pd dengan alokasi waktu yakni 2 x 35 menit. Dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut berdasarkan kesepakatan antara guru dan peneliti pembelajaran dilaksanakan dalam dua pertemuan, dimana pertemuan pertama dilakukan pada hari Selasa, 14 Mei 2013 dan pertemuan kedua pada hari Rabu, 15 Mei 2013.

Pertemuan I Hari Selasa, 14 Mei 2013

(2)

musyawarah. Untuk memotivasi siswa agar dalam proses kegiatan pembelajaran berjalan aktif guru berapersepsi dengan bercerita tentang hal-hal yang dekat dalam kehidupan keseharian siswa. Pada titik inilah siswa tampak antusias dalam mengikuti proses jalannya pembelajaran. Dalam kegiatan eksplorasi proses pembelajaran pun berjalan dengan lancar yang ditandai dengan guru menjadi pusat perhatian siswa, melakukan perintah yang dilisankan oleh guru, dan siswa bertanya tentang apa saja yang mereka belum pahami, dan mereka pun mulai kritis mengikuti jalannya proses pembelajaran.

Pada tahapan kegiatan elaborasi guru membentuk 6 kelompok secara heterogen, terdiri dari 5 siswa, kemudian mengintruksikan siswa untuk berkumpul pada kelompok masing-masing. Langkah ini diperlukan karena pada kegiatan diskusi siswa dapat bertukar pikiran dengan teman kelompoknya, bekerja sama menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru kelas. Mereka terlihat gembira, bercanda, namun aktif mengerjakan tugas dengan menggunting, menempelkan gambar-gambar yang merupakan aplikasi model pembelajaran game puzzle. Setelah selesai mngerjakan tugas kelompok mereka mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Dalam kegiatan presentasi Guru mengintruksikan siswa agar mereka memperhatikan jalannya presentasi dan siswa diminta menanggapi hasil presentasi kelompok lain.

Hingga tiba saatnya guru dalam kegiatan konfirmasi membagi soal evaluasi terhadap masing-masing siswa, memberi batas waktu pengerjaan dan mengumpulkannya jika batas waktu sudah habis atau bagi yang sudah menyelesaikan pretest. Dalam kegiatan akhir konfirmasi ini hasil soal tes yang sudah dikumpulkan, dibahas satu persatu dan kemudian dinilai. Sebelum menutup kegiatan pembelajaran guru bertanya pada siswa tentang apa saja yang mereka belum pahami. Jika sudah tidak ada pertanyaan guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan mendatang dan menutupnya dengan berdoa. Pertemuan II Hari Rabu, 15 Mei 2013

(3)

pembelajaran guru mengulas materi sebelumnya untuk menyampaikan tujuan kegiatan pembelajaran yaitu bagaimana sikap ketika dalam musyawarah pendapat kita tidak diterima apakah tetap pada pendirian atau menerima pendapat dari anggota musyawarah, sikap tersebut merupakan salah satu sikap mau menerima kekalahan. Untuk memotivasi siswa agar dalam proses kegiatan pembelajaran berjalan aktif guru berapersepsi dengan bercerita tentang hal-hal yang dekat dalam kehidupan keseharian siswa. Siswa tampak antusias dalam mengikuti proses jalannya pembelajaran. Dalam kegiatan eksplorasi proses pembelajaran pun berjalan dengan baik yang ditandai dengan guru menjadi pusat perhatian siswa, melakukan perintah guru, dan siswa bertanya tentang apa saja yang mereka belum pahami, dan siswa mulai kritis mengikuti proses pembelajaran di kelas.

Pada tahapan kegiatan elaborasi sama pada pertemuan yang pertama yaitu dengan mengintruksikan siswa untuk berkumpul sesuai kelompok masing-masing. Dengan belajar kelompok siswa dapat bertukar pikiran dengan teman kelompoknya, bekerja sama menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru kelas. Mereka terlihat lebih riang gembira, bercanda, namun aktif mengerjakan tugas. Setelah selesai mengerjakan tugas kelompok mereka mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Dalam kegiatan presentasi Guru mengintruksikan siswa agar mereka memperhatikan jalannya presentasi dan siswa diminta menanggapi hasil presentasi kelompok lain.

Langkah kegiatan pembelajaran masuk dalam kegiatan konfirmasi, dalam kegiatan ini guru membagi soal evaluasi terhadap masing-masing siswa, memberi batas waktu pengerjaan dan mengumpulkannya jika batas waktu sudah habis atau bagi yang sudah menyelesaikan pretest. Dalam kegiatan akhir konfirmasi ini hasil soal tes yang sudah dikumpulkan, dibahas satu persatu dan kemudian dinilai. Sebelum menutup kegiatan pembelajaran guru bertanya pada siswa tentang apa saja yang mereka belum pahami. Jika sudah tidak ada pertanyaan guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan mendatang dan menutupnya dengan berdoa. Setelah guru melakukan pembelajaran di SDN Sidorejo Lor 04 Kota Salatiga dalam dua hari pertemuan kemudian guru memberikan posttest

(4)

hasil belajar siswa selama mengikuti dua hari proses pembelajaran dan sebagai tindak lanjut dalam proses pembelajaran. Posttest dilaksanakan pada hari Kamis, 16 Mei 2013.

4.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Kontrol

Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas kontrol, guru merancang pembelajaran dalam dua pertemuan, dimana pertemuan pertama dilakukan pada hari Senin, 20 Mei 2013 dan pertemuan kedua pada hari Selasa, 21 Mei 2013. Pertemuan pertama guru mengajarkan tentang pengertian dan tujuan musyawarah. Kemudian pada pertemuan kedua mengajarkan tentang sikap mau menerima kekalahan.

Pertemuan pertama dan kedua pada dasarnya sama yaitu: sebelum guru mengajar di kelas guru merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan menyediakan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran berupa karton yang digunakan sebagai peta konsep dan puzzle yang digunakan di pertemuan berikutnya. Guru menjelaskan materi yang dibahas, kemudian melalui tanya jawab guru meminta kepada siswa untuk bertanya sehubungan dengan media puzzle mengenai materi yang dibahas. Setelah guru melakukan pembelajaran di kelas kontrol kemudian guru memberikan postest kepada siswa. Posttest

dilaksanakan pada hari Rabu, 22 Mei 2013. Pertemuan I Hari Senin, 20 Mei 2013

Guru membuka pelajaran dengan memberi salam tegur sapa, berdoa, dan mengisi daftar hadir kelas. Pada kegiatan awal pembelajaran guru menyampaikan tujuan kegiatan pembelajaran yaitu pengertian dan tujuan musyawarah. Untuk memotivasi siswa agar dalam proses kegiatan pembelajaran berjalan aktif guru berapersepsi dengan bercerita tentang hal-hal yang dekat dalam kehidupan keseharian siswa. Dalam kegiatan eksplorasi guru menjelaskan musyawarah serta macam-macam musyawarah. Kemudian melalui tanya jawab guru menginstruksikan siswa untuk memberikan contoh macam-macam musyawarah dengan menggunakan media puzzle.

(5)

masuk dalam kegiatan konfirmasi, guru membagi soal evaluasi terhadap masing-masing siswa, memberi batas waktu pengerjaan dan mengumpulkannya jika batas waktu sudah habis atau bagi yang sudah menyelesaikan pretest. Dalam kegiatan akhir konfirmasi ini hasil soal tes yang sudah dikumpulkan, dibahas satu persatu dan kemudian dinilai. Sebelum menutup kegiatan pembelajaran guru bertanya pada siswa tentang apa saja yang mereka belum pahami. Jika sudah tidak ada pertannyaan guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan mendatang dan menutupnya dengan berdoa.

Pertemuan II Hari Selasa, 21 Mei 2013

Pada pertemuan kedua materi yang dipelajari adalah mau menampilkan sikap mau menerima kekalahan. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam tegur sapa, berdoa, dan mengisi daftar hadir kelas. Pada kegiatan awal pembelajaran guru menyampaikan tujuan kegiatan pembelajaran yaitu menampilkan sikap mau menerima kekalahan. Guru memotivasi siswa agar dalam proses kegiatan pembelajaran berjalan aktif guru berapersepsi dengan bercerita.. Dalam kegiatan exsplorasi proses pembelajaranpun berjalan dengan baik siswa mulai aktif mengikuti proses pembelajaran di kelas.

(6)

4.2 Hasil Kemampuan Pretest

4.2.1 Kemampuan Awal Kelas Eksperimen

Data kemampuan awal kelas eksperimen yang belum mendapat perlakuan diperoleh rentang skor 30. Rentang skor merupakan nilai selisih antara nilai tertinggi dan nilai terendah. Harga rata-rata hitung atau mean adalah 79,79 dengan simpangan baku 6,543. Sedangkan median atau nilai tengah dari data yang telah diurutkan dari yang terendah sampai tertinggi yaitu 80 dengan modus atau nilai yang paling sering keluar yaitu 83.

Tabel 4.1

Statistik Kemampuan Awal Kelas Eksperimen KELAS EKSPERIMEN

N Valid 29

Missing 0

Mean 79.79

Std. Error of Mean 1.215

Median 80.00

Mode 83

Std. Deviation 6.543

Range 30

Sum 2314

Tabel 4.2

Frekuensi Nilai Kemampuan Awal Kelas Eksperimen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 63 1 3.4 3.4 3.4

70 1 3.4 3.4 6.9

73 5 17.2 17.2 24.1

77 4 13.8 13.8 37.9

80 6 20.7 20.7 58.6

83 7 24.1 24.1 82.8

87 2 6.9 6.9 89.7

90 2 6.9 6.9 96.6

93 1 3.4 3.4 100.0

(7)

Grafik 4.1

Kemampuan Awal Kelas Eksperimen

4.2.2 Kemampuan Awal Kelas Kontrol

Data kemampuan awal kelas kontrol yang belum mendapat perlakuan diperoleh rentang skor 30. Rentang skor merupakan nilai selisih antara nilai tertinggi dan nilai terendah. Harga rata-rata hitung atau mean adalah 78,21. dengan simpangan baku 7,336. Sedangkan median atau nilai tengah dari data yang telah diurutkan dari yang terendah sampai tertinggi yaitu 80 dengan modus atau nilai yang paling sering keluar yaitu 73.

Tabel 4.3

Statistik Kemampuan Awal Kelas Kontrol KELAS KONTROL

N Valid 29

Missing 0

Mean 78.21

Std. Error of Mean 1.362

Median 80.00

Mode 73

Std. Deviation 7.336

Range 30

(8)

Tabel 4.4

Frekuensi Nilai Kemampuan Awal Kelas Kontrol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 63 1 3.3 3.3 3.3

67 2 6.7 6.7 10.0

70 1 3.3 3.3 13.3

73 8 26.7 26.7 40.0

77 3 10.0 10.0 50.0

80 6 20.0 20.0 70.0

83 4 13.3 13.3 83.3

87 2 6.7 6.7 90.0

90 2 6.7 6.7 96.7

93 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Grafik 4.2

Kemampuan Awal Kelas Kontrol

4.3 Hasil Kemampuan Postest

(9)

puzzle dan kelas kontrol dengan metode ceramah berbantuan game puzzle. Proses pembelajaran diakhiri dengan tes akhir (postest).

4.3.1 Kelas Eksperimen

Data kemampuan siswa kelas eksperimen setelah diterapkan metode diskusi kelompok berbantuan game puzzle diperoleh rentang skor 20. Rentang skor merupakan nilai selisih nilai siswa yang tertinggi dan nilai terendah. Harga rata-rata hitung (mean) adalah 85,52 dengan simpangan baku 5,475. Sedangkan median atau nilai tengah dari data yang telah diurutkan dari yang terendah sampai tertinggi yaitu 87 dengan modus atau nilai yang paling sering keluar yaitu 83.

Tabel 4.5

Statistik Postest Kelas Eksperimen Kelas Eksperimen

N Valid 29

Missing 0

Mean 85.52

Std. Error of Mean 1.017

Median 87.00

Mode 83

Std. Deviation 5.475

Range 20

Sum 2480

Tabel 4.6

Frekuensi Nilai Postest Kelas Eksperimen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 77 3 10.3 10.3 10.3

80 5 17.2 17.2 27.6

83 6 20.7 20.7 48.3

87 5 17.2 17.2 65.5

90 6 20.7 20.7 86.2

93 3 10.3 10.3 96.6

97 1 3.4 3.4 100.0

(10)

Grafik 4.3

Postest Kelas Eksperimen

4.3.2 Kelas Kontrol

Data kemampuan siswa kelas kontrol setelah diterapkan metode ceramah berbantuan game puzzle diperoleh rentang skor 20. Rentang skor merupakan nilai selisih nilai siswa yang tertinggi dan nilai terendah. Harga rata-rata hitung atau mean adalah 81,34 dengan simpangan baku 5,340. Sedangkan mediannya atau nilai tengah dari data yang telah diurutkan dari yang terendah sampai tertinggi yaitu 80 dengan nilai yang paling sering keluar yaitu 80.

Tabel 4.7

Statistik Postest Kelas Kontrol Kelas Kontrol

N Valid 29

Missing 0

Mean 81.34

Std. Error of Mean .992

Median 80.00

Mode 80

Std. Deviation 5.340

Range 20

(11)

Tabel 4.8

Frekuensi Nilai Postest Kelas Kontrol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 73 4 13.8 13.8 13.8

77 4 13.8 13.8 27.6

80 8 27.6 27.6 55.2

83 6 20.7 20.7 75.9

87 4 13.8 13.8 89.7

90 2 6.9 6.9 96.6

93 1 3.4 3.4 100.0

Total 29 100.0 100.0

Grafik 4.4 Postest Kelas Kontrol

4.4 Pengujian Hipotesis 4.4.1 Hipotesis 1 (Satu)

(12)

Tabel 4.9

Data Kemampuan Siswa Kelas Eksperimen

No Nama Nilai Beda

Pretest Postest

1 PEV 80 90 10

2 WN 80 83 3

3 K 77 80 3

4 Z 63 90 27

5 AL 83 93 10

6 ASK 73 80 7

7 AIH 83 83 0

8 AMR 80 87 7

9 BSA 87 90 3

10 BJ 80 93 13

11 ERS 90 90 0

12 FM 83 97 14

13 FAK 83 83 0

14 GK 80 87 7

15 HS 70 80 10

16 IF 87 83 -4

17 IF 80 83 3

18 JAAP 73 77 4

19 PRA 73 87 14

20 RSW 73 77 4

21 RI 90 87 -3

22 RIP 83 80 -3

23 RRAR 73 83 10

24 RF 77 90 13

25 SW 83 93 10

26 SP 83 90 7

27 TFR 77 77 0

28 YNP 77 80 3

29 YS 93 87 -6

Jumlah 2314 2480 166

Rata-rata 79,79 85,52 5,72

Nilai Tertinggi 93 97

Nilai Terendah 63 77

(13)

Proses pembelajaran metode metode diskusi kelompok berbantuan game puzzle ini diterapkan dalam kelas eksperimen, sehingga hipotesis ini diberlakukan bagi kelas eksperimen. Setelah pretes dan proses pembelajaran, kemudian diakhiri postes dalam kelas eksperimen ini diperoleh data hasil belajar PKn siswa. Kemudian data-data tersebut diuji dengan Paired Samples Test menggunakan program SPSS 16.0 dan hasilnya terlihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10

Paired Samples Test Kelas Eksperimen

Paired Differences

Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh nilai t hitung = -5,724 dengan p = 0,000 (p < 0,05), hal ini berarti ada perbedaan signifikan hasil belajar PKn antara pretes dan postest pada kelas eksperimen. Selisih rata-rata (mean difference) antara pretes dan postest pada kelas eksperimen menunjukkan hasil negatif sebesar -5,724, artinya terjadi kecenderungan kenaikan hasil belajar PKn sesudah dilakukan metode diskusi kelompok berbantuan game puzzle. Rata-rata kenaikannya adalah sebesar 5,724.

Berdasarkan pengujian tersebut maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menandakan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara kemampuan awal siswa (pretest) dengan kemampuan setelah diberi perlakuan

(postest), sehingga dapat disimpulkan bahwa metode diskusi kelompok berbantuan game puzzle berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar PKn siswa. Hasil pengujian membuktikan bahwa hipotesis 1 (satu) diterima dan benar. 4.4.2 Hipotesis 2 (Dua)

(14)

Tabel 4.11

Data Kemampuan Siswa Kelas Kontrol

No Nama Nilai Beda

Pretest Postest

1 S 77 87 10

2 ADS 80 83 3

3 ADS 73 73 0

4 ETF 83 87 4

5 S 80 93 13

6 IW 73 80 7

7 IA 93 83 -10

8 DIS 87 87 0

9 WW 90 83 -7

10 AF 73 87 14

11 EBS 87 90 3

12 ERA 83 83 0

13 FH 80 83 3

14 HWH 70 80 10

15 HNW 73 77 4

16 LA 80 77 -3

17 MAEP 67 80 13

18 LA 73 73 0

19 MFS 73 80 7

20 MR 80 77 -3

21 ML 67 73 6

22 PAS 83 80 -3

23 MZ 80 83 3

24 RDL 77 80 3

25 SAS 90 90 0

26 FR 83 80 -3

27 YAL 73 73 0

28 YAL 63 80 17

29 ANR 77 77 0

Jumlah 2268 2359 91

Rata-rata 78,21 81,34 3,138

Nilai Tertinggi 93 93

Nilai Terendah 63 73

(15)

Proses pembelajaran metode pembelajaran ceramah bervariasi berbantuan

game puzzle ini diterapkan dalam kelas kontrol, sehingga hipotesis ini diberlakukan bagi kelas kontrol. Kemudian proses pembelajaran diakhiri postes dan diperoleh data hasil belajar PKn siswa. Kemudian data-data tersebut diuji dengan Paired Samples Test menggunakan program SPSS 16.0 dan hasilnya terlihat pada tabel 4.12.

Tabel 4.12

Paired Samples Test Kelas Kontrol

Paired Differences

Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh nilai t hitung = -2.656 dengan p = 0,013 (p < 0,05), hal ini berarti ada perbedaan signifikan hasil belajar PKn antara pretes dan postes pada kelas kontrol. Selisih rata-rata (mean difference) antara pretes dan postes pada kelas kontrol menunjukkan hasil negatif sebesar -3,138, artinya terjadi kecenderungan kenaikan hasil belajar PKn sesudah dilakukan metode ceramah bervariasi berbantuan game puzzle. Rata-rata kenaikannya adalah sebesar 3,138.

Berdasarkan pengujian tersebut maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menandakan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara kemampuan awal siswa (pretest) dengan kemampuan setelah diberi perlakuan

(postest), sehingga dapat disimpulkan bahwa metode ceramah bervariasi berbantuan game puzzle berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar PKn siswa. Hasil pengujian membuktikan bahwa hipotesis 2 (dua) diterima dan benar. 4.4.3 Hipotesis 3 (Tiga)

Hipotesis 3 (tiga) menyatakan bahwa ada perbedaan pengaruh antara metode diskusi kelompok berbantuan game puzzle pada siswa kelas II SDN Sidorejo Lor 04 Kota Salatiga dan ceramah bervariasi berbantuan game puzzle

(16)

Tabel 4.13

Data Nilai Postest Kelas Eksperimen Dan Kontrol

No

Nilai Postest

Beda Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

1 90 87 3

(17)

Perbedaan pada hipotesis 3 (tiga) akan diuji dengan Independent Samples Test menggunakan Program SPSS 16.0. Berikut ini adalah hasil pengujian perbandingan nilai rata-rata kelas yang diperlakukan dengan metode diskusi kelompok berbantuan game puzzle dan ceramah bervariasi berbantuan game puzzle terhadap hasil belajar PKn siswa.

Tabel 4.14

Independent Samples Test Levene's

Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Pada hasil pengujian Levene’s test, diperoleh nilai Levene’s Test sebesar 0,369 dengan signifikasi sebesar 0,546 (p > 0,05) yang menunjukkan bahwa varian dari dua kelompok yang diteliti adalah homogen. Dengan demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi varian sama (equal variance assumed). Parameter pengujian uji beda t-test dengan Independent Samples Test yaitu Jika p > 0,05 maka Ho diterima, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara dua kelompok sampel. Jika p < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara dua kelompok sampel.

(18)

4.5 Pembahasan

4.5.1 Berdasarkan Nilai Rata-Rata

Proses pembelajaran yang mengunakan penerapan metode diskusi kelompok berbantuan game puzzle pada kelas eksperimen dan ceramah bervariasi berbantuan game puzzle terhadap hasil belajar PKn siswa pada kelas kontrol terjadi perbedaan dari segi nilai rata-rata baik pada pretest maupun postest. Pada kelas eksperimen rata-rata kemampuan awal siswa adalah 79,79. Sementara pada kelompok kontrol rata-rata nilai pretesnya adalah 78,21. Dapat dilihat bahwa di antara kedua nilai rata-rata kelas tersebut terdapat selisih 1,58 point, dimana kelas ekperimen berada pada level 1,58 point di atas kelas kontrol.

Setelah dilakukan perlakuan, dimana salah satu kelas tersebut diterapkan metode diskusi kelompok berbantuan game puzzle dan ceramah bervariasi berbantuan game puzzle terhadap hasil belajar PKn siswa, keduanya dites ulang dengan soal yang sama dengan soal waktu pretest. Pada kelas eksperimen mendapat nilai rata-rata 85,52 dan kelas kontrol nilai rata-ratanya 81,34. Hal ini berarti bahwa kelas eksperimen yang menggunakan metode diskusi kelompok berbantuan game puzzle terdapat 4,17 point di atas kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah bervariasi berbantuan game puzzle.

Jadi berdasarkan nilai rata-rata, nilai kelas ekperimen yang menggunakan metode diskusi kelompok berbantuan game puzzle lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelas kontrol yang menerapkan metode ceramah bervariasi berbantuan

game puzzle dalam proses pembelajaran PKn.

4.5.2 Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

(19)

Kemampuan awal siswa pada kelas ekperimen, dari 29 siswa hanya satu siswa yang tidak mencapai KKM. Sementara pada kelas kontrol, dari 29 siswa hanya satu siswa yang tidak mencapai KKM. Beberapa waktu kemudian setelah selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran kedua kelas tersebut dites lagi dengan soal yang sama. Hasil belajar PKn siswa dalam bentuk angka-angka menunjukkan perbedaan di antara kedua kelas tersebut. Hanya persamaannya mereka sama-sama menunjukkan peningkatan hasil belajarnya.

Pada kelas eksperimen, setelah diadakan postest, semua siswa mencapai atau melampaui KKM. Ada 22 siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar PKn pada nilai postes. Hal tersebut mengindikasikan bahwa peningkatan hasil belajar PKn dengan menggunakan metode diskusi kelompok berbantuan game puzzle mencapai 75,86%.

Grafik 4.5

Grafik Peningkatan Hasil Belajar PKn Kelas Eksperimen

Pada kelas kontrol, setelah diadakan postest, semua siswa mencapai atau melampaui KKM. Namun hanya 16 siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar PKn pada nilai postes. Hal tersebut mengindikasikan bahwa peningkatan hasil belajar PKn dengan menggunakan metode ceramah bervariasi berbantuan

game puzzle hanya mencapai 55,17%.

0 20 40 60 80 100 120

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Pretes

(20)

Grafik 4.6

Grafik Peningkatan Hasil Belajar PKn Kelas Kontrol

Jadi berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM), kelas yang menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok berbantuan game puzzle

lebih memungkinkan siswa untuk mencapai nilai KKM sampai 75,86% bila dibandingkan dengan kelompok yang menerapkan metode ceramah bervariasi berbantuan game puzzle yang hanya memungkinkan siswa untuk mencapai KKM sampai 55,17% saja.

4.5.3 Berdasarkan Pembuktian Uji T (Ttest)

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 1 (satu) dan 2 (dua) dengan uji

Paired Samples Test terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara kemampuan awal (pretest) dan kemampuan setelah diberi perlakuan (postest) baik itu pada metode diskusi kelompok berbantuan game puzzle maupun pada metode ceramah bervariasi berbantuan game puzzle terhadap hasil belajar PKn siswa.

Berdasarkan pembuktian terhadap kelas eksperimen yang menggunakan metode diskusi kelompok berbantuan game puzzle, diperoleh nilai t hitung sebesar -5,724 dengan p = 0,000 (p < 0,05), hal ini berarti ada perbedaan signifikan hasil belajar PKn antara pretes dan postes pada kelas eksperimen. Sedangkan pada kelompok kontrol yang menggunakan metode ceramah bervariasi berbantuan

game puzzle, diperoleh nilai t hitung sebesar -2.656 dengan p = 0,013 (p < 0,05),

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Pretes

(21)

hal ini berarti ada perbedaan signifikan hasil belajar PKn antara pretes dan postes pada kelas kontrol.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 3 (tiga), ternyata antara penerapan metode diskusi kelompok berbantuan game puzzle dan ceramah bervariasi berbantuan game puzzle terhadap hasil belajar PKn siswa terdapat perbedaan secara signifikan. Hal ini berarti bahwa nilai rata-rata kelas II di SDN Siderejo Lor 04 Kota Salatiga sebagai kelas ekperimen yang mendapat perlakuan metode diskusi kelompok berbantuan game puzzle jauh berbeda hasil belajarnya apabila dibandingkan dengan kelas II di SDN Karanggondang 1 Kab Semarang sebagai kelas kontrol yang mendapat perlakuan metode ceramah bervariasi berbantuan

game puzzle.

Hal tersebut dibuktikan dengan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,938 dengan p = 0,005 (p < 0,05), yang berarti ada perbedaan signifikan pengaruh antara metode diskusi kelompok berbantuan game puzzle pada siswa kelas II SDN Sidorejo Lor 04 Kota Salatiga dan ceramah bervariasi berbantuan game puzzle

Gambar

Tabel 4.1 Statistik Kemampuan Awal Kelas Eksperimen
Grafik 4.1 Kemampuan Awal Kelas Eksperimen
Tabel 4.4 Frekuensi Nilai Kemampuan Awal Kelas Kontrol
Tabel 4.5 Statistik Postest Kelas Eksperimen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) sejarah berdirinya organisasi Ikatan Muslimin Malaysia (ISMA) dilatar belakangi oleh faktor kesadaran masyarakat dalam

berubah lagi, pada akhir revisi Kurikulum 2013 , banyaknya pemberitaan yang menyatakan bahwa Kurikulum 2013 digantikan oleh Kurikulum Nasional , ini sama sekali tidak

- Siswa mendengarkan penjelasan dari guru kegiatan yang akan dilakukan hari ini dan apa tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang sederhana dan

- Siswa mendengarkan penjelasan dari guru kegiatan yang akan dilakukan hari ini dan apa tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang sederhana

Dalam buku ini, pembahasan difokuskan pada 25 program Government to Person (G2P), yang masuk dalam kategori: (i) bantuan pemerintah yang ditujukan untuk

Hasil uji statistik Kendall Tau menunjukkan nilai sebesar 0,491 dengan taraf signifikansi (p) 0,008 sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan

Diharapkan penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan kadar trigliserida katagori normal tetap mempertahankan kadar trigliserida dan tetap secara rutin memeriksakan

Pada awal tahun cadangan netto sama dengan nol karena terjadi keseimbangan antara benefit yang dibayarkan dengan premi yang masuk, berbeda dengan cadangan Zillmer yang diawal