• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PADA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PADA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Eksekutif

Disusun oleh :

1. MUSAB ALFARIZI (130101052)

2. ANGGITA WIDYANINGTYAS (130101034) 3. YULINDA NUR KhASANAH (130101060) 4. JULI SANJAYA (130101043)

5. RENO AJI HUTAMA (130101055)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK DUTA BANGSA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena penulis

dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sistem Informasi Eksekutif Pada

perguruan tinggi. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem

Informasi Eksekutif pada Program S1 Sistem Informasi STMIK Duta Bangsa

Surakarta.

Makalah ini membahas tentang Sistem Informasi Eksekutif (SIE) pada

Perguruan tinggi. Sistem informasi eksekutif merupakan sistem informasi yang

khusus untuk top manajer/top eksecutive untuk menunjang dalam mengambil

keputusan berdasarkan informasi yang didapat. sistem informasi eksekutif pada

bidang akademik berarti sebuah sistem informasi yang disediakan untuk pimpinan

dalam bidang akademik tersebut.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu

hingga terselesaikannya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini

bermanfaat. Dan penulis mengharap kritik serta saran untuk perbaikan penulisan

makalah selanjutnya.

Surakarta, 25 April 2017

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seluruh civitas akademik perguruan tinggi khususnya dosen wajib

melaksanakan tri dharma perguruan tinggi (Hamzah, 2016). Hasil kegiatan tri

dharma perguruan tinggi menjadi indikator kunci dalam pengukuran kinerja

sebuah perguruan tinggi (Simamora, 2016). Kebutuhan sebuah organisasi atau

perusahaan terhadap sistem informasi terus berkembang. Agar dapat terus

bersaing dan bertahan, sebuah organisasi atau perusahaan dituntut untuk

mempunyai kinerja lebih baik. Sebuah organisasi atau perusahaan semestinya

mempunyai sistem yang mampu untuk menampilkan informasi secara cepat dan

tepat sehingga pihak-pihak yang menjalankan organisasi atau perusahaan dalam

hal ini Top Level Manajemen atau para eksekutif mampu untuk memberikan

kinerja yang terbaik.

Eksekutif bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan berdasarkan

informasi yang cepat, tepat, dan akurat agar dapat menjalankan pekerjaan dengan

efektif. Informasi yang digunakan merupakan informasi yang memiliki hubungan

dengan keputusan yang akan diambil. Pengambilan keputusan yang tepat dalam

skala informasi yang cukup besar dapat dilakukan dengan menggunakan

dukungan sistem. Sistem informasi yang dapat memberikan informasi tersebut

adalah Sistem Informasi Eksekutif (SIE). SIE merupakan sistem informasi yang

(4)

untuk membantu para eksekutif mengetahui informasi secara cepat guna

mengidentifikasi masalah dan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang

telah dihasilkan. Salah satu instansi yang menggunakan Sistem Informasi

Eksekutif adalah dalam bidang akademik, bidang keuangan, bidang mahasiswa,

bidang pegawai. Akademik merupakan pendidikan yang ada dalam perguruan

tinggi. Keuangan merupakan rangkaian aktivitas yang mengatur keuangan

Perguruan Tinggi mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan,

pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan. Mahasiswa merupakan sebutan

bagi orang yang sedang menempuh pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi

yang terdiri atas sekolah tinggi, akademi, dan yang paling umum adalah

universitas. Pegawai merupakan Orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja,

berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kerja baik secara tertulis maupun tidak

tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan tertentu

dengan memperoleh imbalan yang dibayarkan berdasarkan periode tertentu,

penyelesaian.

Dalam perguruan tinggi biasanya memiliki banyak sistem informasi yang

digunakan untuk mengelola perguruan tinggi tersebut. Namun sistem informasi

tersebut tidak saling terintegrasi dan belum menyajikan laporan khusus bagi para

eksekutif. Oleh karena itu berdasarkan uraian tersebut penulis akan membahas

dalam sebuah makalah yang berjudul Sistem Informasi Eksekutif Pada Perguruan

(5)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, permasalahan yang akan dibahas

penulis adalah “Bagaimana menerapkan Sistem Informasi Eksekutif Pada

Perguruan Tinggi?”.

1.3 Batasan Masalah

Karena luasnya masalah yang harus dibahas, maka dalam penulisan laporan

ini penulis membatasi masalah yang akan dibahas, yaitu :

a. Sistem Informasi Keuangan.

b. Sistem Informasi Kepegawaian.

c. Sistem Informasi Akademik.

d. Penerapan Sistem Informasi Eksekutif pada Perguruan Tinggi yang

digunakan oleh Top Level Manajemen atau para eksekutif.

1.4 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan adalah menerapkan Sistem Informasi Eksekutif Pada

Perguruan Tinggi untuk menampilkan informasi secara cepat dan tepat sehingga

pihak-pihak yang menjalankan organisasi atau perusahaan dalam hal ini Top

Level Manajemen atau para eksekutif mampu untuk memberikan kinerja yang

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Sistem Informasi Akademik

a Pengertian Sistem informasi akademik

Sistem Informasi Akademik adalah suatu sistem yang dirancang untuk

keperluan pengeloaan data-data akademik dengan penerapan teknologi komputer

baik hardware maupunsoftware sehingga seluruh proses kegiatan akademik dapat

terkelola menjadi informasi yang bermanfaat dalam pengelolaan manajemen

perguruan tinggi dan pengambilan keputusan-keputusan bagi pengambil

keputusan atau top manajemen di lingkungan perguruan tinggi. Sistem ini

bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan, sehingga perguruan

tinggi dapat menyediakan layanan informasi yang lebih baik dan efektif kepada

komunitasnya, baik didalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut melalui

internet. Berbagai kebutuhan dalam bidang pendidikan maupun peraturan yang

melingkupinya sedemikian tinggi, sehingga pengelolaan akademik dalam suatu

lembaga pendidikan menjadi pekerjaan yang sangat menguras waktu, tenaga dan

pikiran. Oleh sebab itu, system informasi akademik dibangun untuk menjawab

secara langsung masalah maupun kebutuhan perguruan tinggi terhadap

pengelolaan akademik tersebut secara cepat dan tidak melelahkan. Masalah yang

sering terjadi pada perguruan tinggi pada umumnya adalah keterbatasan

pengolahan data yang dimulai dari pengolahan data untuk saringan ujian masuk

(7)

pendaftaran ulang, baik bagi calon mahasiswa baru maupun mahasiswa yang telah

menjadi mahasiwa dari perguruan tinggi tersebut. Hal tersebut merupakan salah

satu proses interaksi antara bagian internal perguruan tinggi ataupun lembaga

pendidikan yang mengolah data dengan proses serta prosedur-prosedur tertentu,

dengan user yang dalam hal ini adalah mahasiswa.

Dengan adanya suatu sistem, diharapkan pengolahan data antara user dan

bagian sistem akademik yang menerima inputan dari mahasiswa serta transaksi

kegiatan perkuliahan dan kegiatan administrasi antara mahasiswa dan perguruan

tinggi tersebut dapat berlangsung dengan baik. Kesulitan yang sering terjadi pada

bagian internal perguruan tinggi adalah banyaknya proses pengolahan data yang

harus dilakukan dalam waktu yang singkat. Contohnya, pengolahan data

mahasiswa yang mengambil mata kuliah dan kelas dengan pengajar/dosen. Pada

pengolahan data tersebut akan di dapat data-data transaksi berupa, data absensi,

data mata kuliah, data transkrip nilai, data jadwal ujian, data biaya pembayaran

(status pembayaran mahasiswa), data dosen beserta atribut data gaji yang

merupakan bagian dari sistem keuangan yang diterapkan pada sisi keuangan.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, sistem informasi akademik secara garis

besar dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem yang dirancang untuk memenuhi

kebutuhan Akademik yang menginginkan layanan pendidikan yang

terkomputerisasi untuk meningkatkan kinerja, kualitas pelayanan, daya saing dan

kualitas SDM yang dihasilkannya. Sistem Informasi Akademik sangat membantu

dalam pengelolaan data nilai mahasiswa, mata kuliah, data staf pengajar/dosen

(8)

dengan bantuan software agar mampu mengefektifkan waktu dan menekan biaya

operasional. Sistem informasi Akademik melakukan kegiatan proses administrasi

mahasiswa dalam melakukan kegiatan administrasi akademik, melakukan proses

pada transaksi belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa, melakukan proses

administrasi akademi baik yang menyangkut kelengkapan dokumen dan biaya

yang muncul pada kegiatan registrasi ataupun kegiatan operasional harian

administrasi akademik.

Proses pengolahan data keuangan dilakukan setiap kali terjadi transaksi

keuangan yang dilakukan oleh mahasiswa, sehingga pada proses ini Sistem

Informasi Akademi dapat melakukan update untuk data mahasiswa. Beberapa

bagian yang bersangkutan dengan modul keuangan dapat diintegrasikan dibawah

Sistem Informasi Akademik, modul keuangan dapat berupa kegiatan transaksi

akutansi ataupun kegiatan transaksi kepegawaian yang merupakan proses yang

terjadi pada kegiatan di Universitas ataupun Akademik. Sistem informasi

akademik pada dasarnya memiliki komponen yang sama dengan sistem informasi

secara umum, yaitu terdiri dari komponen input, komponen model, komponen

basis data, dan komponen output. Perbedaan komponen-komponen ini antar

sistem-sistem informasi lainnya adalah konteks letak dari sistem informasinya.

Dalam komponen Input Akademik, sistem mengumpulkan data yang

berkaitan dengan pengelolaan data misalnya nilai mahasiswa, mata kuliah, data

staf pengajar (dosen) serta administrasi fakultas/jurusan. Komponen Model

Akademik digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai

(9)

bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi akademik banyak

digunakan untuk menghasilkan informasi-informasi tentang pengelolaan data

mahasiswa, dosen, dll. Selanjutnya data yang digunakan untuk output dalam

komponen Basis Data Akademik berasal dari data base. Tiap subsistem dalam

komponen Output Akademik menyediakan informasi tentang subsistem itu

sebagai contoh: subsistem jurusan menyediakan informasi mengenai jurusan,

subsistem fakultas menyediakan informasi mengenai fakultasnya.

Sesuai dengan tujuannya memberikan informasi tentang kepentingan

akademik, sistem informasi akademik secara umum terdiri dari beberapa elemen

seperti Input, Output, Proses, dan Feedback. Yang termasuk dalam input sistem

informasi akademik adalah data mahasiswa, data dosen, KRS, data mata kuliah,

daftar nilai mahasiswa, data mahasiswa yang sudah lulus, dan data keuangan.

Sedangkan daftar nama mahasiswa, daftar nama dosen, jadwal kuliah, KHS (kartu

hasil studi), absen mahasiswa, daftar nama wisudawan, dan data mahasiswa yang

aktif dalam perkuliahan termasuk dalam bagian output. Proses dari Sistem

Informasi Akademik itu sendiri adalah sebagai berikut:

1. Input data mahasiswa yang didapat dari mahasiswa yang bersangkutan saat

registrasi ulang (pendaftaran) denganoutput daftar nama mahasiswa.

2. Input data dosen yang didapat dari setiap Fakultas yang sudah dikoordinasi

dengan jurusan yang memberikan output berupa daftar nama baik itu dosen

lama yang masih tetap aktif mengajar, serta daftar nama dosen baru yang

(10)

3. Input data mata kuliah yang didapat dari setiap jurusan di lingkungan

Universitas dengan memiliki output jadwal kuliah dan jumlah sks tiap mata

kuliah yang sudah ditentukan.

4. Input KRS didapat dari pilihan mahasiswa untuk mata kuliah yang akan

diambil dan dengan ketentuan yang berlaku. Input KRS ini

memiliki output absen mahasiswa per setiap mata kuliahnya.

5. Input daftar nilai mahasiswa didapat dari setiap jurusan di lingkungan

Universitas. Mahasiswa wajib mengisi KRS, karena itu merupakan salah

satu syarat agar KHS dapat keluar.

6. Input daftar nama mahasiswa yang telah lulus yang didapat dari setiap

jurusan yang telah dikumpulkan pada fakultas setelah itu ke lembaga yang

menghasilkan output berupa daftar nama wisudawan.

7. Input data keuangan yang didapat dari bagian administrasi yang telah

dikoordinasikan baik pada setiap jurusan melalui fakultas,

dengan output data mahasiswa yang masih aktif dan dapat mengikuti

perkuliahan semester berikutnya. Proses pengolahan data keuangan

dilakukan setiap kali terjadi transaksi keuangan yang dilakukan oleh

mahasiswa, sehingga pada proses ini Sistem Informasi Akademi dapat

melakukan update untuk data mahasiswa.

Setiap mahasiswa diharapkan meneliti kembali apakah data yang telah

mereka isi sama dengan data yang mereka terima karena bisa saja terjadi

kesalahan pemasukan data. Jika terjadi kesalahan data mahasiswa maka

(11)

dan fakultas yang akan mengurusnya ke lembaga. Dengan berbagai fitur yang

disediakan dalam Sistem Informasi Akademik tersebut maka sistem ini telah

menjadi pilihan utama bagi universitas maupun akademik yang ingin pekerjaan

pengelolaan kampus menjadi lebih ringan, cepat, terkendali dan terpercaya.

b Komponen Sistem Informasi Akademik

Sistem informasi akademik mempunyai komponen yang sama dengan

sistem informasi secara umum, yaitu: komponen input, komponen model,

komponen basis data, dan komponen output. Perbedaan komponen-komponen ini

antar sistem-sistem informasi lainnya adalah konteks letak dari sistem

informasinya.

1 Komponen Input Akademik

Sistem informasi akademik mengumpulkan data yang berkaitan dengan

pengelolaan data misalnya nilai mahasiswa, mata kuliah, data staf pengajar

(dosen) serta administrasi fakultas/jurusan, dll.

2 Komponen Model Akademik

Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai

dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang merubah

bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi akademik banyak

digunakan untuk menghasilkan informasi – informasi tentang pengelolaan data

mahasiswa, dosen, dll.

3 Komponen Basis Data Akademik

(12)

4 Komponen Output Akademik

Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem itu

sebagai bagian dari bauran. Subsistem jurusan menyediakan informasi mengenai

jurusan. Subsistem fakultas menyediakan informasi mengenai fakutlasnya.

2.2 Sistem Informasi Keuangan

a Pengertian Sistem Informasi Keuangan

Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi (subsistem dari CBIS)

yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam

perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan.

Informasi yang diberikan disajikan dalam bentuk laporan khusus, laporan

periodik, hasil dari simulasi matematika, saran dari sistem pakar, dan komunikasi

elektronik. Sistem informasi keuangan digunakan untuk memecahkan

masalah-masalah keuangan perusahaan. Secara umum sistem informasi keuangan memiliki

sistem pemasukan yang terdiri dari subsistem data processing didukung oleh

internal audit subsistem yang menyediakan data dan informasi internal. Sistem

informasi keuangan mempunyai 3 tugas pokok :

1. Mengidentifikasi kebutuhan uang yang akan datang.

2. Membantu perolehan dana tersebut

(13)

b Tujuan Sistem Informasi Keuangan Tujuan dari sistem informasi keuangan :

1. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar akurat, tepat waktu dan

dapat dipertanggungjawabkan yang mampu menghubungkan kantor satker

ke jenjang diatasnya.

2. Mendukung efisiensi, efektifitas dan kelancaran penyusunan laporan

keuangan.

3. Sebagai upaya mencapai peningkatan opini laporan keuangan.

c Model Sistem Informasi Keuangan

Gambar model sistem informasi keuangan

Kebutuhan sistem informasi keuangan berasal dari subsistem input yang

meliputi subsistem informasi akuntansi, subsistem audit internal, dan sub sistem

intelegen keuangan. 3 subsistem tersebut sebagai sumber dari database keuangan

yang berasal dari internal maupun lingkungan. Kemudian database diolah

menghasilkan subsistem output yang berupa subsistem peramalan digunakan

untuk dapat memperkirakan berapa besar anggaran pendidikan yang dialokasikan,

subsistem manajeman data digunakan untuk menghitung biaya dikeluarkan, dan

(14)

yang telah dikeluarkan. Dengan menggunakan sistem informasi keuangan

diharapkan menjadi sistem pendukung bidang keuangan sehingga dalam anggaran

biaya pendidikan, alokasi biaya pendidikan akan tepat sasaran dan dalam proses

pengendalian mudah dilakukan.

2.2. Sistem Informasi Kepegawaian

a Pengertian Sistem Informasi Kepegawaian

Sistem Informasi Kepegawaian adalah untuk menghasilkan sistem

pengolahan data berbasis komputer, yang diharapkan mampu membantu tugas dan

pekerjaan operasional pada level administratif, serta menyediakan informasi untuk

mendukung pengambilan keputusan pada level manajerial.

b Pentingnya Sistem Informasi Kepegawaian

Sistem Kepegawaian di pemerintahan / perusahaan bertujuan untuk

kelancaran tugas organisasi dan menjadi unsur pendukung untuk kelancaran

aktifitas administrasi. Pemanfaatan teknologi informasi dapat menghasilkan

efisiensi dalam berbagai aspek pengelolaan informasi yang ditunjukkan oleh

kecepatan dan ketepatan waktu pemrosesan, serta ketelitian dan kebenaran

informasi (validitas) yang dihasilkan.Hal ini berkaitan dengan penggunaan

perangkat keras komputer (hardware), program aplikasi pendukung (software),

perangkat komunikasi dan internet sebagai sarana pengelolaan informasi. Sistem

Informasi Kepegawaian sangat penting dalam memberikan pelayanan kepada

seluruh personalia yang ada karena pegawai merupakan aset penting dalam

penyelenggaraan organisasi yang perlu dikelola dengan baik. Pengelolaan

(15)

dalam lingkup yang lebih besar dan akan membawa perbaikan kinerja perusahaan

/ pemerintah secara keseluruhan. Mengingat pentingnya pengelolaan data pegawai

tersebut, maka peningkatan kualitas pengelolaan kepegawaian melalui

implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian merupakan salah satu

prioritas dalam tahapan pengembangan e-government.

c Komponen Utama Sistem Informasi Kepegawaian

1 Administrasi Sistem

Untuk memelihara data induk dan Manajemen Pengguna.

2 Pelaporan Manajemen

Menghasilkan laporan-laporan manajemen.

3 Data entry

Komponen sangat penting, bertanggung jawab dalam memelihara data-data

kepegawaian.

4 Output

Menghasilkan Keluaran-Keluaran berupa cetakan yang merupakan hasil dari

proses yang dilakukan oleh sistem informasi kepegawaian.

d. Sistem Pengangkatan Calon Pegawai

Menjadi Pegawai Tetap Bagian Kepegawaian akan menganalisa dokumen

berkas calon pegawai, apabila memenuhi syarat, maka dokumen pertimbangan

pengangkatan calon pegawai diberikan kepada Kepala Bagian yang membawahi

masing-masing calon pegawai. Selanjutnya Kepala Bagian akan memberikan

penilaian melalui dokumen penilaian calon pegawai. Selanjutnya diberikan

(16)

kepada calon pegawai dan direksi. Apabila keduanya menyetujui, maka dibuatlah

SK Pengangkatan Kepegawaian oleh bagian Kepegawaian. Apabila salah satu

tidak setuju, maka akan ditangguhkan terlebih dahulu, kemudian dilakukan

analisis ulang.

e. Sistem Kenaikan Pangkat

Bagian Kepegawaian akan menganalisa dokumen berkas pegawai, apabila

memenuhi syarat, maka dokumen pertimbangan kenaikan pangkat diberikan

kepada Kepala Bagian yang membawahi masing-masing calon pegawai.

Selanjutnya Kepala Bagian akan memberikan penilaian melalui dokumen

penilaian pegawai. Selanjutnya diberikan kepada bagian Kepegawaian untuk

diolah hasilnya. Hasilnya disosialisasikan kepada calon pegawai dan direksi.

Apabila keduanya menyetujui, maka dibuatlah SK Kenaikan Pangkat oleh bagian

Kepegawaian. Apabila salah satu tidak setuju, maka akan ditangguhkan terlebih

dahulu, kemudian dilakukan analisis ulang.

f. Sistem Promosi Pegawai

Bagian Kepegawaian akan menganalisa dokumen prestasi pegawai, apabila

memenuhi syarat, maka dokumen usulan promosi diberikan kepada

direksi.Apabila direksi menyetujui, maka dibuatlah SK Promosi.

g. Sistem Mutasi Pegawai

Bagian Kepegawaian akan menganalisa dokumen pegawai dan kebutuhan

mutasi, apabila memenuhi syarat, maka dokumen usulan mutasi diberikan kepada

(17)

2.3. Sistem Informasi Eksekutif pada Perguruan Tinggi 2.3.1.Definisi Sistem Informasi Eksekutif

Menurut Kadir (2014:111) Sistem Informasi Eksekutif atau yang disebut

Executive Information System (EIS) merupakan sistem informasi yang

menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi menejer dan eksekutif dalam mengakses

informasi eksternal dan internal yang berguna untuk mengidentifikasi masalah

atau mengenali peluang. Sedangkan Raymond (2008:245) menjelaskan bahwa

Sistem informasi eksekutif atau Executive Information Sistem (EIS) adalah suatu

sistem yang memberikan informasi kepada para manejer yang lebih tinggi atas

kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dari kedua definisi diatas dapat

disimpulkan bahwa Sistem Informasi Eksekutif (EIS) adalah suatu system yang

memberikan informasi kepada manajer atau eksekutif untuk mengetahui kinerja

suatu perusahaan sehingga dapat mengidentifikasi masalah dan mengambil

keputusan.

2.3.2.Karakteristik Sistem Informasi Eksekutif

Menurut Kadir (2014:112) Sistem Informasi Eksekutif memiliki beberapa

karakteristik yaitu:

a Dapat digunakan untuk meringkas, menapis, dan memperoleh detail data.

b Menyediakan analisis tren (trend analisis), pelaporan pengecualian, dan

kemampuan drill down.

c Dapat digunakan untuk mengakses dan memadukan data internal dan

eksternal.

(18)

e Menyajikan informasi dalam bentuk teks, grafik, dan table.

f Terkadang dilengkapi fasilitas komunikasi elektronis (e-mail), kemampuan

analisis data, dan perangkat produktivitas pribadi.

2.3.3.Komponen Sistem Informasi Eksekutif

Adapun komponen-komponen dari sistem informasi eksekutif adalah

sebagai berikut:

a Hardware (perangkat keras)

Komponen pada komputer yang dapat terlihat dan disentuh secara fisik

b Software (Perangkat Lunak)

Komponen yang tidak terlihat tetapi terdapat dalam sebuah komputer

c User Interface

SIE membutuhkan efisiensi untuk mendapatkan kembali data relevan untuk

pembuat keputusan, sehingga interface pemakai adalah sangat penting. Beberapa

jenis pertemuan dapat tersedia di struktur SIE, seperti laporan terjadwal, soal atau

jawab, pandu menu, bahasa perintah, bahasa alami, dan input atau output.

d Telekomunikasi

Telekomunikasi akan mempunyai peran penting dalam menghubungkan

jaringan sistem informasi. Untuk mengirimkan data dari satu tempat ke tempat

lain. Oleh karena itu telekomunikasi dalam SIE dapat mempercepat kebutuhan

akan akses ke distribusi data.

e Keuangan

Keuangan mempunyai peran penting dalam operasional untuk menaksir

(19)

meorientasikan pendekatan yang perencanaan terintegrasi atau penganggaran

dengan kontrol dari laporan kinerja, dan dapat menolong eksekutif dalam hal

menganalisa pendanaan.

f Pemasaran

Pada suatu organisasi, eksekutif pemasaran perannya adala untuk

menciptakan masa depan dalam hal ini menciptakan pemasaran berjangka efektif.

Oleh karena itu SIE menyediakan satu pendekatan dalam perihal peramalan minat

mahasiswa yang dapat mengijinkan eksekutif untuk membandingkan dengan

pemasaran masa lalu.

2.3.4.Model Sistem Informasi Eksekutif

Konfigurasi untuk SIE berdasarkan komputer biasanya termasuk personal

computer (PC). Dalam suatu perusahaan yang besar jaringan PC kepada

Mainframe ditunjukkan seperti dalam gambar model EIS pada gambar 2.1.

Personal Computer untuk para eksekutif berfungsi sebagai executive workstation.

Konfigurasi perangkat kerasnya termasuk penyimpan sekunder, biasanya berupa

hardisk yang menyimpan basis data untuk eksekutif. Pangkalan data eksekutif

berisi informasi yang sebelumnya telah diproses oleh komputer perusahaan. Para

eksekutif memilih dari suatu menu tampilan yang sebelumnya telah disiapkan,

atau membuat suatu pengolahan kecil. Sistem ini juga memungkinkan pengguna

untuk memakai surat elektronik perusahaan dan akses kepada data dan informasi

lingkungan. Untuk beberapa penggunaan, personil pendukung sistem ini

(20)

Laporan untuk eksekutif bukan hanya didapat dari nternal perusahaan saja

tetapi juga eksternal perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh Turban E. (1993, pp 404)

bahwa model yang dibuat olehnya berasal dari berbagai sumber seperti komputer

lain diluar perusahaan dan sumber-sumber yang bukan dari komputer. Untuk SIE

sendiri data berasal dari Sistem Informasi Manajemen perusahaan dan pengolahan

transaksi perusahaan atau dari pengamatan lingkungan yang didapat dari

(21)

2.3.5.Sistem Informasi Eksekutif pada Perguruan Tinggi

Sistem Informasi Eksekutif (SIE) pada perguruan tinggi ini ditujukan

sebagai salah satu dukungan terhadap kegiatan analisis data/informasi yang

diarahkan agar dapat diakses oleh para pihak yang terkait baik secara langsung

maupun tidak untuk kepentingan pengambilan kebijakan dan keputusan. Pada

perguruan tinggi biasanya terdapat beberapa aplikasi sistem informasi untuk

mengelola data diantaranya Sistem Informasi Akademik, Sistem Informasi

(22)

Sistem informasi yang digunakan lebih ditujukan untuk menunjang kegiatan

operasional dan tidak terintegrasi. Sehingga belum menyajikan informasi atau

laporan khusus bagi para eksekutif. Sebagai contoh, Sistem Informasi Akademik

digunakan untuk mengelola proses regristrasi, perkuliahan, dan nilai akademik,

namun belum menyajikan bagi eksekutif seperti laporan kondisi nilai rata-rata,

tingkat kelulusan, dan sebagainya. Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem

Informasi Eksekutif merupakan gabungan – gabungan dari sistem informasi yang

ada pada perguruan tinggi tersebut yang saling terintegrasi untuk memberikan

informasi kepada eksekutif.

2.3.6.Pengguna Sistem Informasi Eksekutif pada Perguruan Tinggi

Sistem informasi eksekutif (SIE) merupakan sistem informasi yang

dirancang khusus untuk manajer tingkat atas untuk menunjang dalam mengambil

keputusan. Sistem informasi eksekutif pada perguruan tinggi berarti sebuah sistem

informasi yang dirancang khusus untuk pimpinan atau manajer puncak yang

memiliki tanggung jawab dalam pengambilan keputusan, menetapkan kebijakan

dan strategi dalam perguruan tinggi tersebut. Dalam perguruan tinggi manajer

puncak adalah rektor (kepala).

2.3.7.Kebutuhan Informasi Internal dan Eksternal bagi Eksekutif

a. Informasi Internal

Informasi internal merupakan informasi yang diolah dari data internal

perguruan tinggi. informasi internal yang dibutuhkan rector (kepala) adalah

(23)

1. Informasi tentang keuangan.

2. Informasi Akademik.

3. Informasi kepegawaian.

b. Informasi Eksternal

Informasi eksternal merupakan informasi yang diolah dari data eksternal

perguruan tinggi. informasi eksternal yang dibutuhkan rector (kepala) adalah:

1. Peringkat keketatan untuk masuk perguruan tinggi tersebut.

2. Jumlah peminat yang ingin masuk ke perguruan tinggi tersebut untuk

semua jenjang.

3. Ratio keketatan masuk perguruan tinggi.

2.3.8.Kriteria Sistem Informasi Eksekutif pada Perguruan Tinggi

Sistem Informasi Eksekutif (SIE) yang dibangun harus memiliki

fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Pada sistem informasi eksekutif dapat memberikan informasi terbaru dari

informasi akademik, keuangan dan kepegawaian.

2. Sistem informasi eksekutif dapat mendokumentasikan informasi yang

diperoleh untuk melakukan analisa grafik.

3. Setiap user dapat mengakses sistem kapan saja.

4. Informasi yang ditampilkan pada layar dapat dicetak untuk memudahkan

(24)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Dari uraian pembahasan di atas dapat disimpulkan system informasi

eksekutif merupak sebuah system yang membantu dalam pengambilan keputusan

yang digunakan oleh top level manajer atau para eksekutif. sistem informasi

eksekutif pada perguruan tinggi ini meliputi system akademik,system pegawai dan

system keuangan. System informasi akademik terdiri dari beberapa elemen

beberapa elemen seperti Input, Output, Proses, dan Feedback. dan juga system

informasi akademik tersebut memiliki beberapa komponen seperti komponen

input, komponen model, komponen basis data, dan komponen output. dengan

adanya elemen elemen dan komponen dalam pengerjaan pengelolaan kampus

menjadi lebih ringan, cepat, terkendali dan terpercaya.

System keuangan terdiri dari subsistem yang membantu dalam pengelolaan

uangyang memiliki fungsi dapat memperkirakan anggaran , menghitung biaya

yang dikeluarkan dan mengengendalikan biaya yang dikeluarkan. System

informasi kepegawaian memiliki beberapa komponen seperti Administrasi Sistem,

Pelaporan Manajemen, Data entry, Output. Pengelolaan pegawai yang baik dalam

lingkup kecil akan meningkatkan kinerja pegawai dan dalam lingkup yang lebih

besar dan akan membawa perbaikan kinerja perusahaan / pemerintah secara

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Kadir, Abdul. 2014 . Pengenalan Sistem Informasi, Revisi ed.Yogyakarta: Andi

Hamzah. 2016. Sistem Informasi Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Kepada

Masyarakat Universitas Respati Yogyakarta. Yogyakarta : Universitas

Respati.

Virgo Simamora. 2016. Pengaruh Keunikan Kapabilitas dan Turbulensi

Lingkungan terhadap Strategi Korporasi dan Dampaknya pada Kinerja

Universitas. Jakarta : Universitas 17 Agustus 1945.

Sri Maulinda. 2015. Peranan sistem informasi akademik bagi perguruan tinggi.

Jawa Tengah : Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi STIE Bank BPD.

Turban, Efraim. 1993. Decision Support and Expert System : Management

Gambar

Gambar model sistem informasi keuangan

Referensi

Dokumen terkait

Pengolahan data yang dapat dilakukan antara lain pengolahan data siswa, data guru, data admin, data pengguna, data kursus, data ujian, dan data kompetisi.. Data dan proses

Suatu proses pengolahan data terdiri dari 3 tahapan dasar, yang disebut dengan4. siklus pengolahan data ( Data Processing

Dengan begitu banyaknya tahapan proses pengiriman maka sangat dibutuhkan sistem informasi yang akan membantu untuk mempermudah dalam pengolahan data pengiriman

Pada proses terakhir, semua data akan masuk dalam proses pengolahan data arsip, di sini bagian arsip yang akan melakukan cek ulang terhadap data pendaftar, hasil tes

Pada proses terakhir, semua data akan masuk dalam proses pengolahan data arsip, di sini bagian arsip yang akan melakukan cek ulang terhadap data pendaftar, hasil tes

Dari pengertian sistem informasi eksekutif di atas dapat kita ambil gambaran, bahwa sistem informasi eksekutif bidang kepegawaian adalah sistem yang memberikan informasi pada

Pengolahan data alumni pada STMIK-AMIK Jayanusa Padang juga masih menggunakan proses secara manul, di mana pada pendataan alumni bagian alumni center harus

Sistem informasi penjualan pada toko Tommy Photo akan mempersingkat waktu yang digunakan untuk pengolahan data yang dilakukan dalam proses transaksi, pencatatan