• Tidak ada hasil yang ditemukan

DSSR Penyalahgunaan Peran Komunikasi P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DSSR Penyalahgunaan Peran Komunikasi P"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENYALAHGUNAAN PERAN KOMUNIKASI POLITIK DAN

KOMUNIKASI MASSA DALAM KAMPANYE PEMILIHAN

UMUM DI INDONESIA

Mata Kuliah :

TEORI KOMUNIKASI

Disusun Oleh :

Dewintasari Safitri 170410130071

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

(2)

1.1 LATAR BELAKANG

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari individu yang disebut komunikator ke individu lain yang disebut komunikan dengan menggunakan lambang-lambang yang berarti, baik lisan maupun tulisan yang bertujuan untuk mengubah tingkah laku individu lain secara aktual. Komunikasi pun terdapat diberbagai bidang, terutama dalam bidang politik yang pasti berkaitan dengan massa. Komunikasi politik merupakan proses penyampaian pesan politik yang berjalan satu arah dari komunikator kepada komunikannya tersebut, komunikasi ini dapat disebut juga sebagai kegiatan politik. Secara sederhana, Chaffe menyimpulkan bahwa komunikasi politik adalah peranan komunikasi dalam proses politik. Terdapat 5 Terminologi Komunikasi Politik antara lain opini publik, media massa, kampanye politik, quick count dan exit poll, juga komunikasi global. Sedangkan, Komunikasi Massa adalah suatu proses melalui mana para komunikator menggunakan media untuk menyebarluaskan pesan-pesan secara luas dan terus-menerus menciptakan makna-makna serta diharapkan dapat mempengaruh khalayak yang besar dan beragam dengan melalui berbagai cara.

Dalam komunikasi politik dan komunikasi massa tentu terdapat khalayak dan efek yang ditimbulkan masing-masing teori tersebut. Khususnya dalam pemilihan umum, dimana suatu kegiatan politik yaitu kampanye yang didalamnya terdapat komunikasi politik menimbulkan efek pada saat masyarakat sebagai orang yang menerima pesan politik melalui kampanye, lalu masyarakat pun dapat menjatuhkan pilihan publiknya. Dalam kampanye politik ini pasti dilakukan suatu sosialisasi politik yang merupakan bagian dari komunikasi politik. Sosialisasi politik ialah keadaan dimana seorang tim sukses ataupun partai yang menjadi komunikator menyampaikan pesannya dengan tujuan agar mendapat dukungan dari masyarakat sekitarnya. Seperti, pemberian kaos partai sebagai pendekatan sosialisasi yang dilakukan agar warga yang mendapat kaos tersebut dapat mensosialisasikan partai tersebut, dan menjadi simbol saling dukung. Tetapi, terdapat juga kegiatan politik dalam kampanye yang bersifat negatif contohnya adanya money politik untuk mendongkrak suara dalam pemilihan umum dan kampanye negatif lainnya.

(3)

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi perumusan masalah adalah:

- Apa yang dimaksud Komunikasi Politik?

- Apa yang dimaksud dengan Komunikasi Massa?

- Apa kaitan komunikasi politik dan komunikasi massa dalam Pemilihan Umum? - Jelaskan peran komunikasi dalam kampanye pemilihan umum di indonesia! - Jelaskan peran komunikasi massa dalam kampanye pemilihan umum di indonesia! - Permasalahan kampanye negatif dalam praktik komunikasi politik dan massa

dalam pemilihan umum di indonesia

- Solusi untuk permasalahan yang diakibatkan oleh kampanye negatif yang terjadi di Indonesia

BAB II

2.1 PEMBAHASAN

A. Komunikasi Politik

Komunikasi dan politik merupakan dua bidang studi dan apabila keduanya disatukan menjadi istilah ‘komunikasi politik’ memiliki arti dan makna yang berbeda. Komunikasi politik merupakan sebuah teori dalam ilmu komunikasi yang didalamnya terdapat kajian konsep-konsep yang bersifat politik. Komunikasi politik ini dapat disebut juga sebagai kegiatan politik yang merupakan seluruh proses transmisi, pertukaran, dan pencarian informasi (termasuk fakta, opini, keyakinan, dan lainnya) yang dilakukan oleh para partisipan dalam kerangka kegiatan-kegiatan politik yang terlembaga. Secara operasional, komunikasi politik juga dapat dinyatakan sebagai proses penyampaian pesan-pesan politik dari komunikator kepada komunikan melalui media tertentu hingga memberikan efek. Komunikasi politik ini mempunyai 5 komponen, antara lain:

1. Komunikator yaitu partisipan yang mmenyampaikan pesan-pesan politik seperti partai politik, presiden, parlemen, kelompok kepentingan, warganegara, presiden, menteri, pengamat politik, dan lain-lain.

Terdapat dua bentuk komunikator dalam komunikasi politik, yaitu komunikator individual dan kolektif.

INDIVIDUAL KOLEKTIF

Pejabat/ birokrat Pemerintah/ birokrasi

Politisi Partai politik

(4)

Jurnalis Media massa

Aktivis Kelompok penekan

Lobbyist Kelompok elite

Pemimpin Badan/ perusahaan komunikasi Komunikator profesional

2. Pesan Politik yaitu Pesan politik adalah isu-isu yang disampaikan komunikator kepada komunikan seperti informasi, fakta, opini dan keyakinan politik.

3. Media yaitu alat yang digunakan melalui apa pernyataan itu disalurkan atau disampaikan contohnya surat kabar, orasi, konperensi pers, televisi, internet, demonstrasi, polling, radio, dan media masa lainnya.

4. Komunikan yaitu sebagai orang yang berposisi mendapatkan pesan politik tersebut atau pihak yang dalam proses komunikasi merupakan sasaran kemana pernyataan-pernyataan umum itu ditentukan.

5. Efek yaitu hasil yang berupa tanggapan dari Komunikan atas informasi politik yang diberikan oleh komunikator

B. Komunikasi Massa

Istilah ‘Komunikasi Massa’ muncul pertama kali pada tahun 1930-an yang pada tahun 1960 dikemukakan definisinya oleh Janowitz yaitu komunikasi massa terdiri atas lembaga dan teknik dimana kelompok-kelompok terlatih menggunakan teknologi untuk menyebarluaskan simbol-simbol kepada audien yang tersebar luas dan bersifat heterogen. Studi dalam komunikasi massa ini secara umum membahas dua hal pokok, yaitu peran media massa terhadap masyarakat luas beserta institusi-institusinya dan sebagai studi yang melihat hubungan antara media dengan audiennya. Dalam teori komunikasi massa menjelaskan mengenai fenomena media massa sebagai suatu proses, yaitu bagaimana proses berjalannya pesan, efek pesan kepada penerima pesan yaitu masyarakat dan umpan-balik yang akan diberikan.

Berikut empat tanda pokok atau ciri-ciri dari komunikasi massa menurut Noelle-Neumann (1973), antara lain:

● bersifat tidak langsung, artinya harus melewati media teknis. Contoh media teknis ialah radio, surat kabar dan televisi.

(5)

Dalam Komunikasi Massa dikenal dua teori yaitu Teori Lasswell dan Teori S-R ( stimulus-respons ) atau disebut juga teori jarum hipodermik. Berikut penjelasan mengenai kedua teori tersebut:

- Teori Lasswell yang mengemukakan tentang model komunikasi yang berupa ungkapan verbal untuk menjawab pertanyaan “apa itu komunikasi?” yaitu who, says what, in which channel, to whom, and with what effect.

- Teori S-R/ Jarum Hipodermik ialah teori yang meyakini bahwa kegiatan mengirimkan pesan sama halnya dengan tindakan menyuntikan obat yang bisa masuk ke dalam jiwa penerima pesan, sebagaimana peluru yang ditembakan dan langsung masuk ke dalam tubuh oleh karena itu, teori ini juga terkadang disebut teori peluru ajaib ( magic bullet theory ).

C. Kaitan Komunikasi Politik dan Komunikasi Massa dalam Pemilihan Umum

Dalam Pemilihan umum terdapat calon-calon kandidat yang akan mengisi jabatan politiknya beserta partai dibelakangnya dan masyarakat pun terlibat aktif dalam pemilihan umum dan ketiganya mempunyai peranan masing-masing dalam komponen komunikasi khususnya komunikasi politik dan massa. Berikut adalah peran masing-masing dalam komponen komunikasi politik dan komunikasi massa:

 Calon kandidat ataupun tim sukses dan partai politik berperan sebagai komunikator yang menyampaikan pesan politik kepada komunikannya.

Pesan politik tersebut dapat berupa seperti menyampaikan visi-misinya yang berbeda-beda dengan tujuan agar mendapat dukungan dari para pemilih.

 Radio, koran/ surat kabar, televisi dan media sosial lainnya berperan sebagai media teknis yang menjadi perantara berjalannya proses komunikasi massa yang bersifat satu arah, yang bertujuan untuk menyampaikan/ menunjukan pesan politik kepada publik yang sifatnya tidak terbatas dan anonim.

 Masyarakat berperan sebagai komunikan, yaitu sebagai orang yang menerima pesan politik tersebut dan masyarakat sebagai objek yang menjatuhkan pilihan publiknya (public choicenya) dalam pemilihan umum tersebut, partisipasi rakyat sangat penting dan dibutuhkan dalam rangka ‘mengimplementasikan budaya demokrasi’ karena itu rakyat disebut juga sebagai pemilih.

 Partisipasi rakyat dengan pilihan publiknya dapat disebut menjadi wujud nyata dari efek (effect) yang ditimbulkan dari proses komunikasi politik dan komunikasi massa.

(6)

D. Peran Komunikasi Politik dalam Kampanye Pemilihan Umum di Indonesia.

Komunikasi politik berperan sebagai media untuk menyalurkan pendapat atau kepentingan politik. Selain itu, komunikasi politik juga sangat berperan dalam keputusan politik yang biasa di gunakan lebih kepada tehnik penyampaian contohnya dalam kampanye pemilihan umum. Sebelum kita membahas mengenai kampanye pemilihan umum, akan dibahas mengenai sosialisasi yang diadakan dengan tujuan agar terciptanya partisipasi politik dari masyarakat.

Partisipasi dalam praktik komunikasi politik diperoleh dari adanya sosialisasi terdapat 3 sosialisasi yang akan menimbulkan partisipasi seseorang baik dalam komunikasi interpersonal, organisasi dan massa. Berikut penjelasan mengenai ketiga komunikasi tersebut:

(7)

kerja yang lain yang menjadikan seseorang pun menyesuaikan kepercayaan, nilai dan pengharapan politiknya dengan kawan sebaya untuk memelihara persahabatan yang ditunjukan dengan kawan sebaya.

 Sosialisasi isi komunikasi organisasi, organisasi disini contoh kecilnya ialah sekolah. Sekolah sebagai komunikator politik sangat mempengaruhi proses belajar politik sejak dini, dengan adanya pengalaman dan kurikulum yang relevan dengan politik. Setelah menyelesaikan pendidikan sekolahnya, seseorang dapat menjadi anggota berbagai organisasi, lembaga keagamaan, partai politik, kelompok kewarganegaraan, kelompok kerja dan golongan yang berpengaruh. Itu semua pun dapat mempengaruhi proses pembelajaran politik pada masa dewasa.

 Sosialisasi isi komunikasi massa mempunyai karakteristik yang didalamnya terdapat kegiatan media massa dalam melakukan beberapa hal yang membantu menyusun agenda pokok masalah untuk perdebatan publik, menetapkan konteks untuk penilaian masyarakat tentang kejadian, mengubah kejadian menjadi peristiwa, mempengaruhi pengharapan rakyat tentang bagaimana akhirnya peristiwa itu dan dengan berbagai cara melukiskan citra tentang pemimpin politik.

Melalui sosialisasi, orang mengembangkan nilai, pengharapan bahkan kepercayaannya yang relevan dengan politik. Dalam komunikasi politik, komunikator sebagai partisipan politik. Artinya, partisipan ini melakukan kegiatan bersama dan bersama-sama dengan para pemimpin politik yang merupakan komunikator politik juga. Menurut James Rosenau, terdapat dua perangkat utama warna negara yang merupakan khalayak dari partisipan dalam komunikasi politik, antar lain:

- Para pengamat politik yaitu orang-orang yang sangat memperhatikan politik yang setiap diadakannya pemilihan umum, mereka selalu mengamatinya di setiap periode.

- Orang-orang yang dimobilisasi oleh para pemimpin politik untuk mendukung atau menentukan kebijakan dan tujuan yang diusulkan.

(8)

kelompok/partainya merupakan kelompok terbaik dibanding dengan kelompok-kelompok lain sehingga layak untuk dipilih dan memenangkan Pemilu.

E. Peran komunikasi massa dalam Kampanye Pemilihan Umum di Indonesia

Komunikasi massa ini menjalankan peran media massa terhadap masyarakat luas beserta institusi-institusinya yang akan menimbulkan efek tertentu bagi masyarakat luas yang menerima pesan dari suatu media massa tersebut. Seperti yang kita ketahui bersama, peran yang dimiliki media massa sangat berpengaruh dalam proses pemilu baik pemilu legislatif maupun presiden. Contohnya dalam pemilu presiden, peran yang dijalankan komunikasi massa tersebut yaitu melalui media, publik mendapatkan informasi utuh mengenai bakal calon pemimpinnya. Informasi dan publikasi media dalam memberitakan kualitas dan rekam jejak calon presiden menjadi salah satu faktor penentu yang dapat merobah dan membentuk opini serta menjadi masukan bagi pemilih dalam menentukan pilihannya.

Media massa memberikan kontribusi terhadap munculnyya spiral kebisuan karena media memiliki kemampuan untuk menentukan dan menyebarluaskan pandangan-pandangan yang dinilai lebih dapat diterima oleh publik secara umum. Untuk mereka yang memiliki pandangan berbeda/ bertentangan dengan pandangan khalayak akan lebih sulit untuk mendapatkan tempat di media massa dikarenakan pandangan minoritas cenderung dijadikan kambing hitam oleh media massa.

Mc. Quail mengemukakan bahwa secara umum media massa memiliki

- korelasi bagian-bagian masyarakat dalam pemberian respon terhadap lingkungan; - transmisi warisan budaya;

- ekspresi nilai-nilai dan simbol budaya yang diperlukan untuk melestarikan identitas dan kesinambungan masyarakat

Pengaruh teknologi media pada masyarakat pun menjadi gagasan utama yang dapat dibagi menjadi 3 asumsi yang dapat dijadikan landasan teori komunikasi massa, antara lain:

- media mempengaruhi setiap perbuatan atau tindakan dalam masyarakat. - Media memperbaiki persepso kita dan mengelola pengalaman kita. - Media mengikat dunia bersama-sama.

(9)

partai politik tertentu karena media massa merupakan sarana penyampaian pesan secara langsung kepada masyarakat luas. Menurut Soehadi, media massa adalah perantara atau alat-alat yang digunakan oleh massa dalam hubungannya satu sama lain. keefektifan media massa dalam menyampaikan pesan politik telah menjadikannya sebagai ajang pertempuran politik. Sekarang ini adalah abad atau masa informasi yang membuat siapapun yang memiliki akses kepada media massa memiliki kemampuan untuk membuat opini publik sesuai dengan apa yang diinginkannya.

F. Permasalahan dalam praktik komunikasi politik dan massa dalam pemilihan umum di indonesia.

Dalam sebuah teori tentu akan terjadi perbedaan pada pengimplementasiannya khususnya dalam teori komunikasi politik dan massa yang terdapat permasalahan dalam praktiknya. Permasalahan tersebut antara lain seperti kampanye hitam, money politic yang akan mempengaruhi partisipasi masyarakat sebagai komunikan yang mempunyai hak pilih dalam wujud budaya demokrasi.

Kampanye hitam merupakan kegiatan-kegiatan yang dikenal sebagai negative campaign dalam rangka menjatuhkan lawan politik, dalam UU Pemilu disebutkan bahwa yang termasuk kampanye hitam selalu berkaitan dengan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu, pelanggaran administrasi pemilu, sengketa pemilu, dan tindak pidana pemilu. Praktik Black Campaign di Indonesia ini dilakukan melalui pembagian atau penyebaran informasi melalui media cetak seperti pamflet, fotokopian artikel, dan lain-lain, yang didalamnya berisikan mengenai informasi-informasi negatif pihak lawan, kepada masyarakat luas. Penyebaran itu dilakukan oleh tim sukses maupun simpatisan dari si bakal calon legislatif maupun eksekutif. Selain dengan cara seperti itu, black campaign dilakukan dengan menggunakan media yang lebih canggih, seperti misalnya menggunakan media sosial. Namun demikian, media cetak pun masih tetap digunakan untuk mediablack campaign ini, sementara aturan belum memadai, karena pemikiran penegak hukumnya belum sampai ke permasalahan seperti ini. selain itu, media pers di Indonesia yang sudah memihak secara terang-terangan, fenomen ini terjadi di tahun 2014 yaitu tahun dimana politik indonesia sangat bergejolak diantara dua calon kandidat.

(10)

pendukung ketika kampanye. Money politic ini masih sering dilakukan oleh para bakal calon untuk merebut perhatian dan simpati masyarakat. Untuk pejabat yang ingin kembali memperoleh posisi jabatannya di periode selanjutnya.

Dalam komunikasi politik dan massa pun terdapat komponen-komponen penting yang saling mempengaruhi. Bila kita lihat cara kerja komponen-komponen tersebut dan dikaitkan dengan suatu kampanye negatif akan seperti ini:

Seorang komunikator politik yang menyebarluaskan pesan yang mempunyai unsur kampanye hitamnya dengan tujuan menjatuhkan lawan politiknya disampaikan kepada masyarakat sebagai komunikannya. Lalu, peran media massa dalam komunikasi massa pun bermain, komunikator pun menyebar-luaskan kembali pesan negatif tersebut kepada khalayak luas melalui media massa. Pada akhirnya, terdapat efek atau pengaruh sikap ataupun perilaku dari masyarakat sebagai orang yang mempunyai hak pilih untuk menentukan pilihan publiknya. Pengaruh sikap ataupun perilaku tersebut dapat dilihat dalam wujud partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum tersebut. Disini terlihat peran komunikasi politik dan massa disalahgunakan dengan adanya kampanye negatif.

Pengaruhnya, masyarakat bisa saja terpengaruh secara langsung dengan menjatuhkan pilihannya kepada salah-satu calon kandidat yang melakukan kampanye hitam tersebut. Tetapi, tidak semua masyarakat dapat menerima dan mempercayai suatu kampanye negatif seperti itu. Yang lebih parah dan ditakutkan lagi, apabila kepercayaan masyarakat mulai hilang akan merusak budaya demokrasi di Indonesia. Masyarakat akan bersikap apatis dan karena hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap para kandidat yang mencalonkan diri dapat menyebabkan meningkatnya angka golput atau orang yang tidak mau melakukan hak pilihnya dalam pemilihan umum dalam arti lain masyarakat tidak ingin ikut berpartisipasi lagi dalam pemilihan umum karena ada penyalanggunaan peran komunikasi politik dan massa.

G. Solusi untuk permasalahan yang diakibatkan oleh kampanye negatif yang terjadi di Indonesia

(11)

- Harus adanya sosialisasi mengenai peran komunikasi dalam media massa yang baik, agar tidak terjadi penyimpangan berupa penyalahgunaan media massa sebagai alat kampanye negatif.

- Harus ada sosialisasi terhadap masyarakat untuk sadar demokrasi agar mengerti hak dan kewajibannya sebagai warga Negara, tujuannya agar masyarakat ikut

berpartisipasi khususnya dalam pemilihan umum.

- Adanya agen mediasi yang mampu mempertemukan antara dewan perwakilan dan masyarakat secara langsung agar masyarakat dapat menyampaikan aspirasinya, tujuannya agar mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah baik eksekutif ataupun legislatif.

- Adanya pendidikan demokrasi sebagai dasar pendidikan disamping agama,

memberikan perlindungan dan sikap terbuka terhadap masyarakat agar masyarakat mengerti tata Negara dan dapat menggunakan hak konstitusionalnya.

- Memberi perlindungan dan sikap terbuka untuk rakyat. Dengan tujuan agar terciptanya interaksi yang merupakan wujud komunikasi yang baik antara rakyat dengan pemerintah.

- Adanya sosialisasi dan pembekalan mengenai peran dari komunikasi politik dan komunikasi massa khususnya peran media massa sebagai media yang memberikan informasi.

- Menegakan dasar hukum dan sanksi untuk media pers yang berpihak kesalah-satu calon kandidat apalagi menjatuhkan salah-satu dari lawan politik.

Sosialisasi mengenai kegiatan pemilu kepada masyarakat yang awam, terlebih mengenai adanya tindakan-tindakan yang termasuk dalam kegiatan pelanggaran pemilu yang dilarang oleh peraturan pemilu. Dengan demikian, maka masyarakat akan lebih berhati-hati untuk bertindak dan menjatuhkan pilihannya.

(12)

kampanye, larangan dalam kampanye dan sanksi atas pelanggaran kampanye, yang semua itu nantinya akan diatur secara lebih teknis dalam peraturan-peraturan KPU.

2.2 KESIMPULAN

Penyalahgunaan peran komunikasi politik dan komunikasi massa dapat terlihat praktiknya dalam kampanye pemilihan umum khususnya di indonesia. Fenomena seperti kampanye negatif dan money politic sudah sering dijumpai ketika pergantian setiap periode atau akan berlangsungnya pemilihan umum baik legislatif maupun eksekutif. Dalam komunikasi politik dan komunikasi massa tentu terdapat efek yang ditimbulkan masing-masing teori tersebut. Khususnya dalam pemilihan umum, dimana suatu kegiatan politik yaitu kampanye yang didalamnya terdapat komunikasi politik menimbulkan efek pada saat masyarakat sebagai orang yang menerima pesan politik melalui kampanye, pesan politik ini dapat melalui media massa juga seperti televisi, media sosial, radio dan media massa lainnya. Dengan adanya pesan politik itu, masyarakat pun dapat menjatuhkan pilihan publiknya.

(13)

tertentu yang sangat tinggi intensitasnya. Ini dikarenakan dalam proses interaksi politik berlangsung dalam tempo yang singkat.

DAFTAR PUSTAKA

a. Saputri, Mayang. Definisi Komunikasi Politik. Diambil dari: http://www.academia.edu/6671813/Definisi_Komunikasi_Politik. Diakses pada tanggal 17 November 2014, 16:39

b. Surjaman, Tjun (penterjemah). 2010. Komunikasi Politik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

c. Morissan, M.A., Dr. Andy Corry Wardhani, M.Si dan Dr. Farid Hamid, M.Si. 2010. Teori Komunikasi Massa. Bogor: PT. Ghalia Indonesia.

d. Masry, Dedy. Revolusi Media Televisi dan Kampanye Pemilihan Umum 2014 di Indonesia. Diambil dari:

http://www.academia.edu/6332224/Revolusi_Media_Televisi_dan_Kampanye_Pemili han_Umum_2014_di_Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dibuatnya laporan kerja magang ini adalah sebagai hasil laporan selama penulis melakukan praktik kerja magang serta untuk memenuhi syarat kelulusan.. Selama dua

Dalam perspektif Islam, kemiskinan timbul karena sebab struktural, yaitu karena kejahatan manusia terhadap alam (QS Ar Ruum:41); ketidakpedulian dan kebakhilan kelompok

Dari hasil pengujian diperoleh kesimpulan bahwa kesesuaian model analisis untuk motivasi, kebiasaan belajar dan lingkungan belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi

Dalam kajian komunikasi massa, teori yang disebut cultural norms beranggapan bahwa media tidak hanya memiliki efek langsung terhadap individu, tetapi juga mempengaruhi

Setelah menggunakan metode SQ4R pengamatan dilakukan dengan cara pengamat menyimak proses tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh subjek penelitian mulai dari persiapan

Tujuan penulisan skripsi ini adalah memaparkan tinjauan teologis terhadap keadilan Allah berdasarkan Ayub 39:34-40:9 dan menjelaskan implementasinya di dalam kehidupan setiap

Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif melalui wawancara terhadap dua orang remaja akhir yang memiliki saudara dengan tunadaksa.Temuan penelitian memperlihatkan bahwa