• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Pandai Besi Yang Terpajan Bising Di Kota Medan Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Pandai Besi Yang Terpajan Bising Di Kota Medan Chapter III VI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

KERANGKA KONSEP 3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan kajian teoritas yang telah dikemukan di atas, maka dapat disusun kerangka konsep penelitian seperti gambar dibawah ini :

3.2. Definisi Operasional

• Gangguan pendengaran menggambarkan kehilangan pendengaran di salah

satu atau kedua telinga. Ada tiga jenis gangguan pendengaran, yaitu konduktif, sensorineural dan campuran. Pada gangguan pendengaran konduktif terdapat masalah di dalam telinga luar atau tengah, sedangkan pada gangguan pendengaran sensorineural terdapat masalah di telinga bagian dalam dan saraf pendengaran. Gangguan pendengaran campuran adalah gabungan tuli konduktif dan tuli sensorineural.

• Pajanan bising adalah bunyi yang tidak dikehendaki karena tidak sesuai

konteks ruang dan waktu sehingga dapat menimbulkan gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan manusia. Paparan bising juga bisa dipengaruhi oleh umur, masa kerja, intensitas bising.

3.3. Cara Ukur : Pemeriksaan audiometri

3.4. Alat Ukur : Dengan menggunakan screening audiometri tipe AS 208

3.5. Skala pengukuran : Ordinal

Gangguan pendengaran

(2)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian potong lintang (cross sectional).

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di beberapa toko pandai besi di kota Medan. Adapun pertimbangan memilih lokasi tersebut adalah terdapatnya toko-toko yang menjadi tempat bekerja masyarakat dan dengan intensitas suara yang dihasilkan cukup tinggi dapat menyebabkan gangguan pendengaran.

Pengumpulan data penelitian dilakukan bulan September 2013 pada hari kerja, mulai pukul 12.00 sampai 13.00 WIB. Pertimbangan pemilihan waktu penelitian dengan mempertimbangkan waktu istirahat yang bisa dilakukan pemeriksaaan audiometri pada karyawan pandai besi.

4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi

Populasi terjangkau adalah karyawan toko pandai besi yang berkerja di toko-toko pandai besi di kota Medan. Populasi target adalah karyawan toko pandai besi yang terpapar bising.

4.3.2. Sampel

4.3.2.1. Kriteria Inklusi

1. Karyawan toko pandai besi yang bersedia dilakukan pemeriksaan audiometri.

(3)

4.3.2.2. Kriteria Eksklusi

1. Tidak mengalami pajanan bising.

2. Karyawan pandai besi yang tidak bersedia dilakukan pemeriksaan audiometri.

3. Riwayat penyakit infeksi pada telinga tengah dan penyakit bawaan pada telinga tengah

Sampel penelitian adalah subyek yang diambil dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi penelitian dan eksklusi. Pengambilan sampel dengan “total sampling”

4.4. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti terlebih dahulu mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada pimpinan di toko-toko pandai besi di kota Medan. Setelah mendapatkan izin, peneliti melaksanakan proses pengumpulan data penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui pemeriksaan audiometri.

4.5. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

(4)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Kecamatan Medan Kota terletak di pusat Kota Medan, Kecamatan Medan Kota dengan luas wilayahnya 5,98 KM². Kecamatan Medan Kota adalah daerah perdagangan dan jasa, dengan penduduknya berjumlah : 72.580 Jiwa. Dikecamatan ini terdapat sebuah jalan yang banyak toko besi, yang bernama jalan mahkamah, disepanjang jalan ini banyak terdapat toko-toko pandai besi. Sedangkan Kecamatan Medan Selayang terletak di wilayah Barat Daya Kota Medan. Kecamatan Medan Selayang dengan luas wilayahnya 9.01 KM². Kecamatan Medan Selayang adalah daerah permukiman Kota Medan di sebelah Barat Daya, dengan penduduknya berjumlah : 48.208 Jiwa.

5.1.1 Deskripsi Karakteristik Responden

Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini berjumlah 50 orang yang merupakan pekerja pandai besi di kota Medan.

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Lokasi Lokasi Jumlah (orang) Presentase(%)

Kecamatan Medan Kota 40 80.0

Kecamatan Medan Selayang 10 20.0

Total 50 100.0

(5)

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Umur Jumlah (orang) Presentase(%)

26-35 tahun

Berdasarkan umur, responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 16 orang (32.0%) untuk kelompok usia 36-45 tahun, 16 orang (32.0%) kelompok usia 46-55 tahun, 15 orang (30.0%) untuk kelompok usia 26-35 tahun, dan 3 orang (6.0%) untuk kelompok usia 56-65 tahun.

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Presentase(%)

SD

(6)

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Masa Kerja

Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Presentase(%) < 5 Tahun

Berdasarkan lamanya masa kerja, didapati sebanyak 20 orang (40.0%) yang berjerja di atas 10 tahun, kemudian sebanyak 16 orang (32.0%) yang berkerja dalam jangka waktu 5-10 tahun dan sebanyak 14 orang (28.0%) yang berkerja dibawah 5 tahun.

5.1.3 Distribusi Hasil Pemeriksaan Audiometri

Distribusi data penelitian berdasarkan hasil pemeriksaan audiometri secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 5.5

Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Audiometri

Derajat Tuli Jumlah (orang) Presentase(%) Normal

(7)

5.1.4. Distribusi Hasil Pemeriksaan Audiometri Berdasarkan Usia, Tingkat Pendidikan dan Lama Berkerja

Distribusi data penelitian berdasarkan hasil pemeriksaan audiometri berdasarkan usia, tingkat pendidikan,dan lamanya berkerja dapat dilihat pada tabel 5.6, 5.7 dan 5.8

Tabel 5.6 Tabel Frekuensi Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Audiometri Berdasarkan Umur

Umur

responden Hasil Pemeriksaan Audiometri

Normal

Gangguan

Pendengaran Total

J % J % J %

26-35 tahun 8 16.0% 7 7.8% 15 29.4%

36-45 tahun 3 6.0% 13 3.9% 16 13.7%

46-55 tahun 1 2.0% 15 5.9% 16 9.8%

56-65 tahun 0 0% 3 3.9% 3 5.9%

Total 12 24.0% 38 76.0% 50 100.0%

(8)

Tabel 5.7 Tabel Frekuensi Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Audiometri Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat

Pendidkan Hasil Pemeriksaan Audiometri

Normal

Gangguan

Pendengaran Total

J % J % J %

SD 0 0% 8 16.0% 8 16.0%

SMP 7 14.0% 18 36.0% 25 50.0%

SMA 5 10.0% 12 24.0% 17 34.0%

Total 12 24.0% 38 76.0% 50 100,0%

Berdasarkan hasil pemeriksaan audiometri berdasarkan tingkat pendidikan di dapatkan yang berpendidikan sampai tingkat SMP sebanyak 18 orang (36%) yang mengalami gangguan pendengaran, sedangkan yang berpendidikan sampai tingkat SD tidak mengalami gangguan pendengaran atau normal (0%).

Tabel 5.8 Tabel Frekuensi Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Audiometri Berdasarkan Lama Masa kerja

Lama

Kerja Hasil Pemeriksaan Audiometri

Normal

Gangguan

Pendengaran Total

J % J % J %

(9)

5.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, di dapatkan sebanyak 38 orang (76.0%) yang mengalami gangguan pendengaran dan normal sebanyak 12 orang (24.0%)

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Sundari (1994) yang menemukan 31,55% pekerja pabrik peleburan besi di Jakarta menderita tuli akibat bising dengan intensitas bising antara 85-105 dB, dengan masa kerja rata-rata 8,99 tahun (Soetjipto, 2007).

Penelitian lain dilakukan oleh Lusianawaty (1998) yang menemukan bahwa 7 dari 22 pekerja (31,8%) di perusahaan kayu lapis Jawa Barat mengalami tuli akibat bising dengan intensitas bising lingkungan antara 84,9-108,2 dB (Soetjipto, 2007).

Penelitian tentang gangguan pendengaran akibat bising ini tidak hanya dilakukan di tempat kerja, tetapi juga di lingkungan, seperti yang dilakukan oleh Hendarmin dan Hadjar tahun 1971, mendapatkan bising jalan raya (jl. M.H Thamrin, Jakarta) sebesar 95 dB lebih pada jam sibuk (Soetjipto, 2007).

Berdasarkan lokasi, responden terbanyak berasal dari Kecamatan Medan Kota berjumlah 40 orang (80,0%) kemudian Kecamatan Medan Selayang sebanyak 10 orang (20.0%) .

Berdasarkan distribusi frekuensi umur responden, 19 orang (38.0%) untuk kelompok usia 36-45 tahun, 13 orang (26.0%) kelompok usia 26-35 tahun, 13 orang (26,0%) untuk kelompok usia 46-55 tahun, 3 orang 6.0%) untuk kelompok usia 56-65 tahun, dan 2 orang (4.0%) untuk kelompok usia 16-25 tahun.

Hal ini dapat dikaitkan dengan banyaknya pekerja di indonesia yang berada pada rentang umur 26-35 tahun dan 36-45 tahun.Berdasarkan data di kota Medan jumlah penduduk pada kelompok umur 25-29 tahun sebanyak 101.007 jiwa, sedangkan pada kelompok umur 30-34 Tahun terdapat sebanyak 85.089 jiwa, pada kelompok umur 35-39 tahun terdapat 75.751 jiwa dan pada kelompok umur 40-44 tahun terdapat 77.067 jiwa (pemkomedan.go.id).

(10)

17 orang (34.0%) yang berpendidikan sampai sekolah menengah akhir (SMA), dan sebanyak 8 orang (16.0%) yang berpendidikan sampai sekolah dasar (SD).

Berdasarkan hasil pemeriksaan audiometri berdasarkan tingkat pendidikan di dapatkan yang berpendidikan sampai tingkat SMP sebanyak 18 orang (36%) yang mengalami gangguan pendengaran, sedangkan yang berpendidikan sampai tingkat SD tidak mengalami gangguan pendengaran atau normal (0%)

Hal ini disebabkan banyaknya pekerja yang pandai besi yang hanya bersekolah sampai sekolah menengah pertama (SMP), karena hanya tamat SMP sehingga peluang untuk kerja hanya sedikit sehingga mereka memilih untuk menjadi tukang besi. Pendidikan akhir merupakan salah satu faktor yang menentukan jumlah tenaga kerja pada usia tertentu dan juga menentukan produktivitas kerja. Tingkat pendidikan yang relatif rendah (dibawah SLTA) membuat peluang untuk mendapatkan pekerjaan di sektor-sektor formal dengan produktivitas tinggi menjadi terbatas. Berbeda dengan data yang berada di kota Medan, tingkat pendidikan masih didominasi pada tingkat SLTA kebawah. Persentase terbesar terdapat pada tingkat SLTA yaitu sebesar 39,9%, pada tingkat SLTP sebesar 20,15%, dan tingkat SD sebesar 17,48%. Persentase tingkat pendidikan akhir S1 dan D3 masih relatif rendah dengan jumlah sebesar 9,06% dan 2,41% (pemkomedan.go.id).

Berdasarkan lamanya masa kerja, didapati sebanyak 20 orang (40.0%) yang berjerja di atas 10 tahun, kemudian sebanyak 16 orang (32.0%) yang berkerja dalam jangka waktu 5-10 tahun dan sebanyak 14 orang (28.0%) yang berkerja dibawah 5 tahun.

Berdasarkan hasil pemeriksaan audiometri berdasarkan lama masa kerja di dapatkan masa kerja >10 tahun mengalami gangguan pendengaran sebanyak 17 orang (34%), kemudian paling sedikit di dapatkan juga pada masa kerja >10 tahun terdapat 3 orang (6%) yang normal.

(11)

Sedangkan menurut Joem, telinga yang terpajan bising lebih dari 10-15 tahun, akan meningkatkan risiko terjadinya gangguan pendengaran akibat bising (Joem, 2003)

Berdasarkan hasil pemeriksaan audiometri berdasarkan umur di dapatkan kelompok umur 46-55 tahun (5.9%) mengalami gangguan pendengaran, sedangkan pada kelompok umur 56-65 tahun tidak terdapat gangguan pendengaran atau normal (0%).

(12)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil pemeriksaan audiometri didapati sebanyak 38 orang (76.0%) yang mengalami gangguan pendengaran dan normal sebanyak 12 orang (24.0%)

2. Berdasarkan lokasi, responden terbanyak berasal dari Kecamatan Medan Kota berjumlah 40 orang (80,0%) kemudian Kecamatan Medan Selayang sebanyak 10 orang (20.0%)

3. Berdasarkan umur, responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 16 orang (32.0%) untuk kelompok usia 36-45 tahun, 16 orang (32.0%) kelompok usia 46-55 tahun, 15 orang (30.0%) untuk kelompok usia 26-35 tahun, dan 3 orang (6.0%) untuk kelompok usia 56-65 tahun.

4. Berdasarkan pendidikan terakhir, didapati sebanyak 25 orang (50.0%) yang berpendidikan sampai sekolah menengah pertama (SMP), kemudian sebanyak 17 orang (34.0%) yang berpendidikan sampai sekolah menengah akhir (SMA), dan sebanyak 8 orang (16.0%) yang berpendidikan sampai sekolah dasar (SD).

5. Berdasarkan lamanya masa kerja, didapati sebanyak 20 orang (40.0%) yang bekerja di atas 10 tahun, kemudian sebanyak 16 orang (32.0%) yang bekerja dalam jangka waktu 5-10 tahun dan sebanyak 14 orang (28.0%) yang bekerja dibawah 5 tahun.

(13)

7. Berdasarkan hasil pemeriksaan audiometri berdasarkan tingkat pendidikan di dapatkan yang berpendidikan sampai tingkat SMP sebanyak 18 orang (36%) yang mengalami gangguan pendengaran, sedangkan yang berpendidikan sampai tingkat SD tidak mengalami gangguan pendengaran atau normal (0%)

8. Berdasarkan hasil pemeriksaan audiometri berdasarkan lama masa kerja di dapatkan masa kerja >10 tahun mengalami gangguan pendengaran sebanyak 17 orang (34%), kemudian paling sedikit di dapatkan juga pada masa kerja >10 tahun terdapat 3 orang (6%) yang normal.

6.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :

1. Bagi Pekerja Pandai Besi

Diperlukan upaya preventif dengan menggunakan alat penutup telinga. Kemudian apabila sudah mengalami penurunan pendengaran ada baiknya memeriksakan telinga kepada dokter spesialis THT.

2. Bagi Pemilik Toko/Bengkel Besi

Perlunya kesadaran dari pemilik toko/bengkel besi untuk menyediakan alat penutup telinga yang digunakan pada saat bekerja untuk mencegah terpaparnya bising pada pekerja dan membatasi waktu bekerja yaitu maksimal 8 jam per hari.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Gambar

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Lokasi
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Masa Kerja

Referensi

Dokumen terkait

Pemilihan buku atau media cetak lainnya seperti surat kabar sebagai sumber informasi antara lain disebabkan karena buku (media cetak) merupakan media informasi

Dalam kegiatan bisnis, pengetahuan tentang segmentasi pasar dapat digunakan sebagai informasi untuk memilih pasar, mencari peluang usaha, menyusun strategi merebut bagian pasar

Jaffray dalam ayat 26 ini, Paulus sebagai Rasul bagi bangsa di luar Yahudi mengajukan pembelaannya bahwa seseorang yang belum percaya (yang tidak bersunat),

Artikel ini akan mencoba menelaah secara konseptual: (1).Implementasi pemasaran relasional dalam bisnis ritel modern, (2).Dimensi upaya relasional ( relationship effort )

98 Modul guru pembelajar paket keahlian dental asisten sekolah menengah kejuruan (SMK) Daftar ciri-ciri keberbakatan peserta didik yang telah diuraikan di atas diharapkan dapat

only when the relationship is established can journalists afford to criticize politicians without “slamming the door in their face” (journalist 2, journalist

Hasil asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny “K” selama kehamilan trimester III dengan keluhan kram kaki sudah teratasi, pada persalinan dengan persalinan

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kinerja pengering putar tipe silinder horisontal dengan sumber panas burner minyak tanah untuk proses pengeringan kompos