• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respons Fisiologi 2 Genotip Kedelai Terhadap Pemberian α-Tokoferol Pada Lahan Salin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Respons Fisiologi 2 Genotip Kedelai Terhadap Pemberian α-Tokoferol Pada Lahan Salin"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Putri Tya Sumantri. 2017.“ResponsFisiologiKedelaiTerhadap Pemberian α- tokoferol Pada Lahan Salin”,dibimbingolehNiniRahmawatidan Mariati. Penelitianinibertujuanuntukmengetahuiresponfisiologikedelaiterhadap pemberian

α –

tokoferolpadalahansalin.PenelitianinidilaksanakanDesaPaluhMerbauKecamatanPe rcutSei Tuan Kabupaten Deli Serdangdenganketinggiantempat ±1.5 m dpl, LaboratoriumKulturJaringanFakultasPertanianUniversitas Sumatera Utara, Medandenganketinggiantempat ± 32meter dan Laboratorium PT. Socfin-Indonesia (SOCFINDO) Medanpadaketinggiantempat±32meter di

ataspermukaanlautpadabulan Mei sampaidengan Juli

2017.PenelitianinimenggunakanRancanganAcakKelompokFaktorialdengan dua faktor perlakuan yaitu genotip (grobogan x grobogan dan grobogan x anjasmoro) dan dosis α – tokoferol (0 ppm, 250 ppm, 500 ppm, 750 ppm). Hasilpenelitianmenunjukkanbahwaperlakuan genotip dan dosisα – tokoferolberpengaruhtidaknyataterhadapfisiologi F5 kedelai.Secaradeskriptifrataantertinggienzim SOD dan H2O2, terdapatpadaperlakuan genotip Grobogan x Anjasmoro dan dosis α – tokoferol 0 ppm (G1A0).Rataantertinggienzim PODterdapatpadaperlakuan genotip Grobogan x Grobogan dan dosis α – tokoferol 750 ppm (G2A3). Rataantertinggi klorofil dan kandungan air relatif terdapatpadaperlakuan genotip Grobogan x Anjasmoro dan dosis α – tokoferol 250 ppm (G1A1).

Kata kunci: α – tokoferol, kedelai, salin

(2)

ii ABSTRACT

Putri Tya Sumantri. 2017. " Response of Soybean Physiology For Giving

α-tocopherol On Saline Land", supervised by Nini Rahmawati and Mariati. This research aims to determine the response of soybean physiology for to α -tocopherol in the saline field. This research was conducted on Paluh Merbau Village Percut Sei Tuan Subdistrict, Deli Serdang Regency with height of place ± 1.5 m asl, Tissue Culture Laboratory ofAgriculture Faculty,North Sumatera University, Medan with height of place ± 32 meter and Laboratory of PT. Socfin-Indonesia (SOCFINDO) Medan at altitudes of ± 32 meters above sea level in May to July 2017. This study used Factorial Random Block Design with two factors. The first factors isgenotype (grobogan x grobogan dan grobogan x anjasmoro) and dose α - tocopherol (0 ppm, 250 ppm, 500 ppm, 750 ppm). The results showed that the treatment of genotype and dose of α - tocopherol had no significant effect on the physiology of soybean F5. Descriptively, the highest mean of SOD and H2O2 enzymes were found in Grobogan x Anjasmoro genotyping

treatment and dose α - tocopherol 0 ppm (G1A0). The highest mean POD enzyme

was found in Grobogan x Grobogan genotype and dose α - tocopherol 750 ppm (G2A3). The highest mean of chlorophyll and water content is relatively in the

genotype treatment of Grobogan x Anjasmoro and dose α - tocopherol 250 ppm (G1A1).

Keywords: α - tocopherol, soybeans, saline

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pengaruh Karakteristik Kepemilikan, Reformasi Perpajakan, dan Hubungan Politik Terhadap Tindakan Pajak Agresif Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2952 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Pembentukan Komite Penilaian Dan/Atau Reviewer Dan Tata Cara Pelaksanaan

Berkaitan dengan variabel Implementasi Kebijakan Akreditasi ditemukan permasalahan sebagai berikut: komunikasi antar tenaga kesehatan UPT Puskesmas Pameungpeuk dengan

berbasis kesetaraan gender dengan mengedepankan pengarusutamaan gender, kepedulian gender, kemandirian secara individu dan usaha, relasi yang harmonis, sinergis, strategis

Pola komunikasi yang dijalankan oleh TNI AU bersifat komando. Artinya pimpinan hanya menerima laporan kegiatan yang ada tanpa mengetahui langsung keadaan

Misalnya, kalau kita tulis model (M/M/1) : FIFO// ∞/∞ , ini berarti bahwa model menyatakan kedatangan distribusikan secara Poisson, waktu pelayanan distribusikan secara

baik untuk pelaksaanan kegiatan yang sesuai dengan sasaran ataupun tujuan