• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Ekspresi Matriks Metalloproteinase-9 (MMP-9) Dengan Derajat Destruksi Tulang Pada Penderita OMSK Tipe Bahaya di RSUP Haji Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Ekspresi Matriks Metalloproteinase-9 (MMP-9) Dengan Derajat Destruksi Tulang Pada Penderita OMSK Tipe Bahaya di RSUP Haji Adam Malik Medan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

v

Abstrak

Latar Belakang : Kolesteatoma merupakan suatu kista yang dilapisi oleh

epitel skuamosa bertingkat yang berisi deskuamasi epitel keratin. Kekambuhan berulang dan destruksi tulang merupakan gambaran yang relevan pada patofisiologi kolesteatoma, yang membuat kolesteatoma menjadi berbahaya dan sulit diobati. Studi terbaru menunjukkan bahwa variasi dalam sistem seluler terhadap produksi matriks metalloproteinase-9 (MMP-metalloproteinase-9) berkontribusi terhadap patofisiologi kolesteatoma terutama dalam proses terjadinya erosi tulang.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan MMP-9 terhadap derajat destruksi tulang pada penderita OMSK tipe bahaya. Metode : Penelitian bersifat analitik dengan desain cross sectional dengan

melakukan pemeriksaan imunohistokimia terhadap sampel 40 kolesteatoma pasien untuk menilai tingkat ekspresi MMP-9 serta hubungannya dengan derajat destruksi tulang dan komplikasi.

Hasil : Dari 40 sampel kolesteatoma yang diperiksa didapatkan; proporsi

terbanyak berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki sebanyak 27 orang (67,5%); umur 6-24 tahun sebanyak 23 penderita (57,5%); komplikasi intratemporal sebanyak 35 penderita (87,5%); destruksi derajat sedang sebanyak 19 penderita (47,5,%); ekspresi MMP-9 terbanyak adalah overekspresi (85%).

Kesimpulan : Terdapat hubungan signifikan antara ekspresi MMP-9

dengan derajat destruksi tulang pada OMSK tipe bahaya (p=0,000).

Kata kunci : OMSK tipe bahaya, MMP-9, imunohistokimia, destruksi

tulang.

(2)

vi

Abstract

Introduction: Cholesteatoma is a cyst which is lined by stratified

squamous epithelium containing keratin epithelial desquamation. Recurrency and bone destruction is a relevant features in cholesteatoma pathophysiology, which is make cholesteatoma tend to be dangerous and difficult to treated. Recent studies have shown that variations in cellular systems of matrix metalloproteinase-9 (MMP-9) production contribute to the pathophysiology of cholesteatoma, especially in of bone erosion.

Objective: The aim of this study is to determine correlation between

MMP-9 with bone destruction in CSOM with cholesteatoma patients.

Materials and Methods: Analytic with cross sectional design study by

immunohistochemical examination of 40 samples of patient cholesteatomas to assess the level of expression of MMP-9 and its correlation with level of bone destruction.

Results: From 40 samples of cholesteatoma were examined; male found

as predominan gender in 23 (67,5%) patients, ages 6-24 years old in 23 (57,5%) patients; intratemporal complication in 35 (87,5%); moderate level bone destruction in 19 (47,5,%) patients; overexpression MMP-9 in 34 (85%) patients.

Conclusion: Correlation of MMP-9 expression with bone destruction was

statistically significant (p =0.000)

Keywords : CSOM with cholesteatoma, MMP-9, Immunohistochemistry,

Bone Destruction.

Referensi

Dokumen terkait

Rancangan sistem yang diusulkan dalam studi ini masih menggunakan konsep programa linear obyektif tunggal khususnya pada perencanaan produksi agregat sehingga masih bisa

Pada indikator pertama, ketiga, dan keempat tidak terlihat adanya perbedaan pada siswa FI1 dan FI2, yaitu dalam menginterpretasikan ide matematis dapat memahami masalah

Pada siklus II ini kegiatan In House Training (IHT) melalui mengamati tayangan vidio pembelajaran peneliti mengawali menyampaikan materi pembelajaran tematik terpadu

[r]

Namun untuk lebih jelasnya, para investor harus lebih teliti membaca laporan keuangan perusahaan farmasi sebagai analisis fundamental dalam menentukan perusahaan

Defenisi: Keadaan di masa intake nutrisi kurang dari kebutuhan metabolisme tubuh.. Tingkatkan intake makanan melalui:Mengurangi gangguan dari lingkunganseperti

Pencapaian program yang belum optimal juga disebabkan kurangnya pengawasan baik oleh kepala puskesmas maupun oleh dinas kesehatan menye- babkan dana yang ada menjadi tidak

Dapat menambah wawasan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi. 1.3.3 Keluarga