Lili Yani, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
1. Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kelas (PTK). Pemilihan metode penelitian ini disesuaikan berdasarkan dengan
permasalahan dan tujuannya yaitu untuk mengetahui bagaimana meningkatkan
kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak usia dini dengan
pemanfaatan media barang bekas di TK INDRI.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan
proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh guru serta mengatasi
permasalahan pembelajaran pengenalan konsep bilangan kepada anak di
lapangan (TK), dengan cara memanfaatkan media barang bekas. Oleh karena
itu untuk mencapai apa yang dimaksud diatas maka pada penelitian ini
digunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)
John Elliot dalam Muslihudin mengemukakan bahwa PTK adalah
kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas
tindakan di dalamnya yaitu perencanaan (1) perencanaan tindakan, (2)
pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan (4) refleksi.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
penelitian kualitaitif. Sugiyono (2009:21-22) menyebutkan bahwa :
1. Metode penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung ke
sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci
2. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk
kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.
3. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dari pada produk atau
outcome.
4. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif
Lili Yani, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian
tindakan kelas (PTK). Dalam bidang pendidikan, khususnya dalam praktik
pembelajaran, penelitian tindakan berkembang menjadi peneltian tindakan
kelas atau classroom action reserach (CAR). Penelitian tindakan kelas adalah
penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas ketika pembelajaran
berlangsung. Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan tujuan untuk
memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran yang terjadi di dalam
kelas (Suharsimi, 2002).
Suharsimi, A (2002) menjelaskan penelitian tindakan kelas melalui gabungan definisi dari tiga kata yaitu “penelitian” + “tindakan” + “kelas”. Makna setiap kata tersebut adalah sebagai berikut :
1. Penelitian, yaitu kegiatan mencermati suatu obyek dengan
menggunakan cara dan metodollogi tertentu untuk memperoleh data
atau informasi yang bermanfaat dalam memecahkan masalah.
2. Tindakan, yaitu sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu. Tindakan yang dilaksanakan dalam PTK berbentuk
satu rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas, yaitu sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama,
menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Siswa yang
belajar tidak hanya terbatas dalam sebuah ruangan kelas saja,
melainkan dapat juga ketika siswa sedang, melakukan karyawisata,
praktikum di laboratorium, atau belajar tempat lain di bawah arahan
guru.
B. Desain penelitian
Menurut Lewin (Muslihuddin : 68, 2009) menjelaskan bahwa penelitian tindakan
terdapat empat komponen yang saling terkait dan berkesinambungan. Empat
komponen tersebut, yaitu : (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan tindakan
(action) (3) pengamatan (observing), (4) refleksi (reflectig). Secara visual, tahap-tahap
Lili Yani, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Perencanaan
Refleksi Tindakan
Observasi
Bagan III.1
Desain PTK Model Kurt Lewin
Tahap tahap di atas membentuk satu siklus sehingga dapat dilanjutkan
pada siklus berikutnya secara berulang-ulang. Siklus ini berkelanjutan sampai
suatu permasalahan dianggap teratasi.
Jumlah siklus dalam suatu penelitian tindakan bergantung pada
masalah apa yang dihadapi. Untuk lebih lanjut jelasnya penelitian ini akan
melakukan siklus tindakan sebagai berikut :
Pelaksanaan
pengamatan perencanaan
SIKLUS I
Refleksi
pelaksanaan
perencanaan SIKLUS II pengamatan
Lili Yani, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan III.2
Model John Elliot
(Muslihuddin:2009:72)
C. Prosedur penelitian
Prosedur tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari empat
tahapan yaitu :
a) Perencanaan
Perencanaan dalam penelitian tindakan kelas disusun berdasarkan masalah
yang hendak dipecahkan berkenaan dengan kemampuan mengenal konsep
bilangan pada anak. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu
menentukan kelas atau kelompok yang akan digunakan untuk penelitian yaitu
kelompok A, Guru kelas dan peneliti menyusun tindakan yang akan
dilaksanakan, perencanaan yang akan dilakukan pada siklus I sampai 2 adalah
sebagai berikut :
1. Kegiatan siklus 1
Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus 1, peneliti
menyusun suatu rencana kegiatan yang akan diberikan kepada
anak-anak sesuai dengan masalah dan kelemahan-kelemahan yang
ditemukan dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep
Bilangan Dengan Menggunakan Media Barang Bekas Pada Anak Usia
Dini. Sebelumnya guru harus menyiapkan :
1) Merumuskan masalah
2) Mempersiapkan dan merancang tindakan yang akan
dilaksanakan
3) Menyususn skenario konsep bilangan dengan media
barang bekas
4) Melakukan observasi berdasarkan pedoman observasi
dan guru kelas dan dilakukan secara bersamaan dalam
pelaksanaan tindakan dalam pengumpulan data.
5) Bersama dengan guru menganalisis dan merefleksi
pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I,
Lili Yani, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
setelah kegiatan pembelajaran terlaksana untuk
memperoleh gambaran secara kualitatif dari proses
tindakan dan ovservasi, kemudian dijadikan
perencanaan pada siklus berikutnya.
6) Melakukan wawancara terbuka kepada anak untuk
mengetahui tanggapan anak setelah seluruh kegiatan
pembelajaran dilakukan.
Perencanaan pada siklus 1 ini ada dua tindakan, yaitu tindakan 1 dan
tindakan 2, dan disetiap tindakan berbeda Tema, yang akan saya
lakukan adalah khususnya untuk meningkatkan kemampuan mengenal
konsep bilangan dengan menggunakan media barang bekas ini, saya
menggunakan tutup botol, botol bekas, dll. Di setiap tutup botolnya
saya akan tulis dengan spidol permanent untuk anak mengetahui angka
itu seperti apa aja. Nanti saya akan minta anak untuk mancari angka 2
dari setiap keranjang yang berisi macam-macam tutup botol yang sudah
saya beri angka, nanti jika sudah kita akan melihat mana anak yang
mampu mengenal dan mana anak yang belum mengenal.
2. Kegiatan siklus II
Apabila belum tercapainya aktifitas anak yang maksimal pada
kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I, peneliti menyususn suatu
rencana kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II yang akan diberikan
kepada anak-anak sesuai dengan masalah dan kelemahan-kelemahan
yang ditemukan pada siklus I dalam Meningkatkan Kemampuan
Mengenal Konsep Bilangan Dengan Menggunakan Media Barang
Bekas Pada Anak Usia Dini.
Dalam pelaksanaan PTK peneliti melakukan persiapan untuk
melaksanakan perbaikan melalui 2 siklus mulai dari perencanaan
sampai dengan refleksi. Hal tersebut diuraikan dengan gambar sebagai
berikut :
1) Merancang kegiatan yang akan dilakukan dengan melihat pada
Lili Yani, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Mempersiapkan dan merancang tindakan yang akan
dilaksanakan
3) Menyusun skenario konsep bilangan dengan media barang
bekas
4) Melakukan observasi berdasarkan pedoman observasi dan
pengolahan data. Pelaksanaan observasi ini dilakukan oleh
peneliti dan guru kelas dan dilakukan secara bersamaan dalam
pelaksanaan tindakan dalam pengumpulan data.
5) Bersama dengan guru menganalisis dan merefleksi pelaksanaan
tindakan pembelajaran siklus I, pelaksanaan analisis terhadap
pembelajaran dilakukan setelah kegiatan pembelajaran
terlaksana. Untuk memeperoleh gambaran secara kualitatif dari
proses tindakan dan observasi, kemudian dijadikan
perencanaan pada siklus berikutnya jika belum berhasil.
b) Pelaksanaan Tindakan
Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti dan Guru Kelas A di
TK INDRI di kecamatan sukajadi ini yang dilaksanakan pada bulan Desember
2014. Dalam pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah merancang teknik
yang akan digunakan dalam pembelajaran sekaligus bertindak sebagai guru.
Peneliti bekerjasama dengan guru dalam melaksanakan tindakan, agar peneliti
dapat melaksanakan perannya berdasarkan rencana. Sehingga apa yang
menjadi tujuan dari penelitian ini tercapai dan dapat menghasilkan
peningkatan prestasi belajar yang lebih baik terutama dalam meningkatkan
kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak.
c) Pengamatan atau observasi
Untuk mengumpulkan informasi atau data dalam penelitian ini maka
penulis menggunakan instrumen penelitian perkembangan anak yaitu melalui
pengamatan (observasi). Setelah kedua siklus dilakukan, peneliti juga akan
melaksanakan penilaian. Hasil yang didapat pada pembelajaran siklus I pada
pertemuan 1 sampai 5 akan dimasukkan kedalam instrumen penilaian
sebanyak 5 kali pertemuan 1 sampai 5. Untuk mengetahui hasil dari perbaikan
Lili Yani, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengumpulan data dengan menggunakan lembar instrumen dengan tanda
checklist. Pada lembar observasi guru menyediakan penilaian dalam kategori
baik (B), cukup (C), kurang (K). Baik (B) apabila anak mampu melakukan
semua kegiatan pembelajaran tanpa bantuan guru, cukup (C) apabila anak
mampu melakukan semua kegiatan pembelajaran, namun masih memerlukan
sedikit bantuan Guru, kurang (K) apabila anak belum mampu melakukan
kegiatan pembelajaran dan masih memerlukan bimbingan dari guru. Setiap
kategori memiliki nilai masing-masing yaitu B=3, C=2, K=1.
d) Refleksi
Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang
dilaksanakan guru selama tindakan, refleksi dilakukan dengan melakukan
diskusi dengan observer atau pengamat yang biasanya dilakukan oleh teman
sejawat atau mitra dari LPTK. Dari hasil refleksi, guru dapat mencatat
berbagai kekurangan yang perlu diperbaiki, sehingga dapat dijadikan dasar
dalam penyusunan rencana ulang.
Saat dilapangan saya menemukan masih banyak sekali anak yang
belum mampu dalam mengenal konsep bilangan. Seperti angka1-5,
menyebutkan urutan bilangan secara lengkap anak-anak masih ada yang
canggung dan ragu untuk menyebutnya, dan ketika saya acak angka bilangan
tersebut, anak-anak juga masih belum ada yang bisa. Pada siklus kedua ini
nanti kemungkinan besar akan terjadinya peningkatan dari seklus sebelumnya.
D. Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data
1. Instrumen penelitian
Meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat
ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan
instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan dalam mengukur fenomena sosial maupun alam yang
diamati (Sugiyono,2007:102).
Proses pengembangan instrumen yang telah disusun kemudian
dikaji oleh dua orang ahli untuk di judge atau diberikan penilaian atas
Lili Yani, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atas butir pernyataan sehingga layak untuk dipergunakan sebagai
pedoman pelaksanaan penelitian. Adapun kisi-kisi instrumen yang
dimaksud pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel III.1
KIS-KISI INSTRUMEN PENELITIAN KONSEP BILANGAN PADA ANAK MELALUI MEDIA BARANG BEKAS.
variabel Sub Variabel Indikator Pernyataan
A. Kemampuan c. kuantitas Membedakan dan
membuat 2
1. membuat 2 kumpulan benda yang sama jumlahnya
2. membuat 2 kumpulan yang tidak sama jumlahnya
3. menunjuk 2 kumpulan benda yang lebih banyak
4. menunjuk 2 kumpulan benda yang
1. menulis lambang bilangan 1-10
2. melengkapi lambang bilangan yang dikosongkan
Lili Yani, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik pengumpulan data dilakukan setelah instrumen pengumpulan data
ditentukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini
yaitu sebagai berikut :
a. Observasi
Pedoman observasi adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur
tingkah laku siswa pada waktu belajar dan perilaku guru saat mengajar.
Sedangkan menuru Syaodih, N (2005:220) adalah suatu teknik atau cara
mengumpulkan data dan jalan mengadakan
pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung melalui observasi.
Peneliti dapat melihat langsung aktivitas pelaksanaan peningkatan
kemampuan mengenal konsep bilangan anak usia dini dengan menggunakan
media barang bekas.
Tabel III.2
Format pedoman Observer kemampuan mengenal konsep bilangan Anak
Nama :
Hari/tanggal :
N o
Item Pernyataan Nilai/Skor
B C K
A. Berhitung (Menghitung Secara Lisan 1-20) Si
k. 1-1
1. Anak Mampu Menyebutkan Urutan Bilangan 1-20 Dengan Menggunakan Tutup Botol
Si k. 1-2
2. Anak Mampu Menyebutkan Bilangan Secara Acak Misalnya Setelah 5,6.
B. Hubungan Satu-Satu (Menghubungkan Atau Memasangkan Lambang Bilangan Dengan Benda-Benda)
1. Anak Mampu Menghubungankan Simbol Gambar Benda Dengan Lambang Bilangan (Media Konkrit Tutup Botol)
Si k.
Lili Yani, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nama observer :
Ket :
B = Jika Anak Dapat Mengenal Konsep Bilangan Tanpa Bantuan Guru C = Jika Anak Dapat Mengenal Konsep Bilangan Dengan Bantuan Guru K =Jika Anak Tidak Dapat Menunjukkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan
Tabel III.3
Pedoman observasi Guru dalam penggunan media barang bekas Nama Guru :
Nama TK : Hari/ Tanggal :
No Kegiatan Pembelajaran Deskripsi Hasil Observasi
1. Kegiatan Awal
1. Guru Mengkondisikan Anak Untuk Memulai Kegiatan
2. Guru Melakukan Apersepsi (Tema) 3. Guru Melakukan Tanya Jawab Tentang
“Binatang” Kepada Anak-Anak
4. Guru Memperlihatkan Media Yg Sudah
1-1
C. Kuantitas (Membuat Dan Membedakan 2 Kumpulan Benda Yang Sama Jauhnya, Lebih Banyak Dan Lebih Sedikit.)
1. Anak Mampu Membuat 2 Kumpulan Benda Yang Sama Jumlahnya
Si k. 1-2
2. Anak Mampu Membuat 2 Kumpulan Benda Yang Tidak Sama Jumlahnya
3. Anak Mampu Menunjuk 2 Kumpulan Benda Yang Lebih Banyak
4. Anak Mampu Menunjuk 2 Kumpulan Benda Yang Lebih Sedikit
D. Lambang Bilangan (Mengenal Dan Menulis Angka)
Si k. 1-1
1. Anak Mampu Menuliskan Lambang Bilangan 1-10
Si k. 1-2
Lili Yani, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jadi (Membuat Domba Atau Kucing Dari Botol Yakult Bekas)
5. Guru Memperlihatkan Bahan-Bahan Yang Akan Dilakukan (Tutup Botol, Botol, Dll)
6. Guru Menjelaskan Cara Membuat Kucing Dari Botol Bekas.
2. Kegiatan Inti
1. Guru Menyiapkan Media Untuk Kegiatan Mengenalkan Konsep Bilangan (Tutup Botol, Botol Bekas)
2. Guru Memberi Arahan Kepada Anak, Cara Membuat Kepala Kucing.
3. Anak Membuat Kepala Kucing (Dari Tutup Botol) Jika Ada Yg Selesai Lebih Awal, Anak Menuliskan Angka 1 Pada Balik Tutup Botol Tersebut.
4. Anak Nmenguhubungakan Garis Bilangan Pada Benda Nyata (Gambar , Pensil)
5. Anak Lomba Mengumpulkan Tutup Botol Terbanyak Lalu Menghitungnya (Halaman Belakang)
6. Guru Memberi Motivasi Kepada Anak
7. Guru Memberi Bantuan Kepada Anak
3. Penutup
1. Guru Mengevaluasi Kegiatan Yang Sudah Dilakukan
2. Guru Bertanya Jawab Tentang Kegiatan Yang Sudah Dilakukan.
3. Guru Menanyakan Barang Bekas Yang Bisa Dipakai Dalam Pembelajaran / Menanyakan Kembali Barang Bekas Apa Saja Yang Telah Dipakai. 4. Guru Memberi Reward Pada Anak 5. Bernyanyi Sebelum Pulang, Doa Dan
Anak Memberi Salam.
Data-data yang diperoleh dalam observasi ini dicatat dalam suatu
catatan observasi. Observasi dilakukan setiap proses pembelajaran
berlangsung. Hasil observasi dalam peneltian ini, yaitu observasi partisifasif,
yang memungkinkan peneliti dapat mengamati dan melakukan pencatatan
secara cermat perilaku anak didik dan guru dalam proses pembelajaran dalam
Lili Yani, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tineun ketika proses pembelajaran berlangsung. Dalam melaksanakan
observasi, peneliti memperhatikan : (a) isi pengamatan (b) mencatat
kemampuan (c) kecepatan pengamatan (d) hubungan antara pengamatan
dengan yang diteliti. Dibawah ini akan ditampilkan pedoman observasi
kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak TK INDRI Dan Format
Guru Dalam Kegiatan Mengenalkan Konsep Bilangan Melalui Media Barang
Bekas.
E. LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di TK INDRI yang
beralamat di jl. Karang tineun No.9 Bandung Kecamatan sukajadi.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok A di TK INDRI.
Semua anak berjumlah 11 orang, yang terdiri dari 2 orang anak laki-laki dan 9
orang anak perempuan. Pertimbangan peneliti mengambil subjek penelitian
tersebut karena anak kelompok A di TK INDRI ini masih banyak yang belum
mengerti konsep bilangan, dan masih sering tertukar menyebutkan konsep
bilangan.
F. Instrumen Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian. Karena alat atau instrumen ini mencerminkan juga cara
pelaksanaannya, maka sering juga disebut dengan tekhnik penelitian (sanjaya
W,2010:84).
Instrumen dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan
dalam berhitung anak di taman kanak-kanak INDRI. Instrumen yang digunakan
dalam peneltian ini adalah menggunakan alat pengumpulan data dengan cara
melakukan observasi,dan studi dokumentasi.
Lili Yani, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2009:203) mengemukakan bahwa observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan.
Menurut sanjaya, W (2010:86-87) observasi merupakan teknik
pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang
berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan
diamati dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan
diamati atau diteliti. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK), observasi
menjadi instrument utama yang digunakan dalam mengumpulkan data. Hal ini
disebabkan observasi sebagai proses peengamatan langsung, merupakan
instrumen yang cocok untuk memantau kegiatan pembelajaran, baik perilaku
guru maupun perilaku siswa.
Observasi ini dilakukan untuk memantau proses dan dampak
pemanfaatan media barang bekas untuk meningkatkan konsep bilangan pada
anak yang diperlukan untuk dapat menata langkah-langkah perbaikan yang
akan dilakukan sehingga menjadi lebih efektif dan efesien. Melalui kegiatan
observasi, peneliti dapat melihat langsung pemanfaatan media barang bekasn
untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak dalam
catatan secara apa adanya.
2. Dokumentasi
Agar mempunyai alat pencatatan untuk menggambarkan apa yang
terjadi di kelas pada waktu pembelajaran dalam rangka penelitian tindakan
kelas, maka untuk menangkap suasana kelas, detail tentang peristiwa-peristiwa
penting atau khusus yang terjadi, atau ilustrasi dari episode tertentu, alat-alat
elektronik ini dapat membantu mendeskripsikan apa yang dicatat di lapangan,
apabila memungkinkan (Wiriaatmadja,2009:121-122).
Dokumentasi yang digunakan adalah foto-foto kegiatan pembelajaran
pada setiap tahap siklus pembelajaran. Isi dokumentasi terkait dengan cara
mengajar guru dan aktivitas serta sikap anak pada saat pelaksanaan dalam
Lili Yani, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain foto-foto kegiatan pembelajaran, dokumentasi yang digunakan adalah
profil sekolah, profil guru dan anak, serta rencana kegiatan harian (RKH).
G. Kisi-kisi pengembangan instrumen
Peneliti berkolaborasi dengan Guru TK INDRI untuk membahas permasalahan
yang dihadapi dalam meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan. Setelah
peneliti dan guru memperoleh kesepakatan mengenai fokus masalah yang diatasi,
peneliti mengembangkan instrumen penelitian. Instrumen peneliti dalam memperoleh
data yang diperlukan.
Proses pengembangan instrumen dilakukan dengan membuat kisi-kisi
instrumen penelitian, instrumen yang telah disusun kemudian dikaji oleh dua orang
ahli untuk di judge atau diberikan penilaian atas butir-butir pernyataan yang dibuat.
Setelah itu dilakukan perbaikan atas butir pernyataan sehingga layak untuk
dipergunakan sebagai pedoman pelaksanaan penelitian. Adapun kisi-kisi instrumen
yang dimaksud pada penelitian ini adalah :
H. Teknik Analisis Data
Analisi adalah proses menyususun data agar dapat ditafsirkan. Tahap ini berlangsung
dari awal sampai akhir. Analisis data dilakukan selama pengumpulan data dilapangan
dan setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan pengorganisasian data dan analisis
satu persatu sesuai dengan fokus permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian.
Data yang diperoleh dari lapangan harus segera dituangkan dalam bentuk lisan dan
analisis. Dalam melakukan analisis data ada beberapa langkah yang harus ditempuh
oleh seorang peneliti. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik dengan melakukan beberapatahapan diantaranya reduksi data, paparan data dan
penyimpulan (Sugiyono, 2007:337)
1. Reduksi data
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan pola serta
membuang yang tidak perlu. Reduksi data ini bertujuan untuk memberikan
gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan
Lili Yani, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Paparan data
Untuk mempermudah dalam membaca data yang diperoleh dan melihat
gambaran secara keseluruhan, maka data yang telah direduksi tersebut
kemudian disajikan secara rinci dengan tertata rapi dengan narasi.
3. Kesimpulan
Penarikan kesimpulan tentang peningkatan atau perubahan yang
dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara yang ditarik pada
akhir siklus satu dan kesimpulan akhir pada siklus kedua.
Data yang terkumpul tidak akan bermakna tanpa di analisis yakni diolah dan
diinterpretasikan. Oleh karena itu, pengolahan dan interpretasi data merupakan
langkah penting dalam penelitian tindakan kelas. Menganalisis data adalah suatu
proses mengolah dan menginterpretasi data dengan tujuan untuk mendudukkan
berbagai informasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang