• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor - Faktor Pengaruh Kepadatan Penduduk Kabupaten Asahan Tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor - Faktor Pengaruh Kepadatan Penduduk Kabupaten Asahan Tahun 2012"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Analisis Regresi

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak

mendapatkan perhatian dan dipelajari oleh ilmuan dari hampir semua ilmu bidang

pengetahuan, terutama para peneliti yang dalam penelitiannya banyak

menggunakan statistik sebagai dasar analisis maupun perancangan (Hartono,

Drs.2004) maka dapat dikatakan bahwa statistik mempunyai pengaruh yang

penting dan besar terhadap kemajuan berbagai bidang ilmu pengetahuan. Statistik

harus dan penting dipelajari oleh para peneliti.

Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tantang apa

yang paling mungkin terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan informasi

masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Regresi

dapat juga diartikan sebagai usaha memprediksi perubahan (Riduwan,Drs.

M.B.A,2007). Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk

membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat

perkiraan (prediction). Dengan demikian analisis regresi juga dapat diartikan

sebagai analisis perkiraan. Karena dapat merupakan suatu prediksi maka nilai

(2)

maka semakin tepat persamaan regresi yang dibentuk. Tujuan utama regresi

adalah untuk membuat perkiraan nilai suatu variabel (variabel dependen) jika nilai

variabel yang lain yang berhubungan dengannya (variabel lainnya) sudah

ditentukan.

Ada beberapa defenisi regresi yang dapat dijabarkan yaitu :

1. Analisis regresi merupakan suatu teknik untuk membangun sebuah

persamaan garis lurus dan menggunakan persamaan tersebut untuk

membuat perkiraan (Mason, 1996:489)

2. Persamaan regresi adalah suatu formula matematis yang menunjukkan

hubungan keterkaitan antara satu atau beberapa variabel yang nilainya

sudah diketahui dengan variabel yang nilainya belum diketahui (Algifri,

2002: 2)

3. Analisis regresi adalah hubungan yang didapat dan dinyatakan dalam

bantuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antar

variabel – variabel. (Sudjana, 2005: 310)

2.2 Persamaan Regresi

Model analisis regresi merupakan suatu model yang parameternya linier (bias saja

fungsinya berbentuk garis lurus). Dan secara kuantitatif dapat digunakan untuk

(3)

menyangkut studi tentang hubungan antara suatu variabel Y yang disebut variabel

respon atau variabel dependen yaitu variabel yang keberadaannya dipengaruhi

oleh variabel lainnya (Sugiyono.Dr,2010). Dan variabel X merupakan variabel

predictor atau variabel independen yaitu variabel bebas (tidak dipengaruhi

variabel lainnya).

Sifat hubungan antara variabel dalam persamaan regresi merupakan

hubungan sebab akibat. Oleh karena itu, sebelum menggunakan persamaan regresi

dalam menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel, maka perlu dilakukan

penganalisisan data untuk mengetahui apakah variabel – variabel tersebut

berkolerasi. Sehingga membentuk sebuah pola garis lurus seperti gambar 2.1

berikut ini:

Gambar 2.1 pola garis lurus

Antara variabel babas (X) dan variabel terikat (Y) membentuk pola sebuah

(4)

akan meningkat, jika nilai X mengalami penurunan maka nilai Y juga akan

mengalami penurunan. Untuk mengetahui hubungan – hubungan antara variabel

bebas maka regresi linier terdiri dari dua bentuk, yaitu:

1. Analisis Regresi Linier Sederhana (simple analisis regresi)

2. Analisis Regresi Linier Berganda (multiple analisis regresi)

2.3 Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana digunakan untuk mendapatkan hubungan matematis

dalam bentuk suatu persamaan antara variabel tak bebas dengan variabel bebas

tunggal. Regresi linier sederhana hanya memiliki satu perubahan regresi linier

untuk populasi adalah

Y= a + Bx (2.1)

Dengan :

Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

a = parameter intercept

b = parameter koefisien regresi variabel bebas

Persamaan model regresi sederhana hanya memungkinkan bila pengaruh

(5)

variabel (variabel tak bebas). Jadi harga b merupakan fungsi dari koefisien korelasi. Bila koefisien korelasi tinggi, maka harga b juga besar, sebaliknya bila

koefisien korelasi negatif maka harga b juga negatif, dan sebaliknya bila koefisien

korelasi positif maka harga b juga positif (Sudjana,2005).

2.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Jika dalam regresi linier sederhana hanya memiliki dua variabel saja yaitu satu

variabel terikat (Y) dan satu variabel bebas (X) dengan satu predictor (a). pada

regresi linier berganda terdapat lebih dari dua variabel, satu variabel terikat, dan

lebih dari satu untuk variabel bebas.

Regresi berganda berguna untuk mencari pengaruh dua atau lebih variabel

bebas atau untuk mencari hubungan fungsional dua variabel bebas atau lebih

terhadap variabel terikatnya. Dengan demikian multiple regression (regresi berganda) digunakan untuk untuk penelitian yang menyertakan beberapa variabel

sekaligus. Dalam hal ini regresi juga dapat dijadikan pisau analisis terhadap

penelitian yang diadakan, tentu saja jika diarahkan untuk menguji variabel –

variabel yang ada (Supranto.J.MA.2009).

Tujuan analisis regresi linier adalah untuk mengukur intensitas hubungan

antara dua variabel atau lebih dan memuat prediksi / perkiraan nilai Y dan nilai X.

bentuk umum persamaan regresi linier berganda yang mencakup dua atau lebih

(6)

k

Y variabel tidak bebas (dependen) k

o a

a ,..., koefisien regresi

k

x

x1,..., variabel bebas (indpenden)

Koefisien-koefisien ao,...,akdapat dihitung dengan menggunakan persamaan :

)

Untuk kasus dua variabel persamaan regesinya dapat diestimasikan sebgai berikut

= b

0

+ b

1

X

1

+ b

2

X

2

+

ei

(2.4)

Maka estimasinya adalah

b0 = (2.5)

b1 = (2.6)

(7)

Dengan :

= – (2.8)

= – (2.9)

= – (2.10)

= – (2.11)

= – (2.12)

= – (2.13)

2.5 Kesalahan Standart Estimasi

Untuk mengetahui ketepatan persamaan estimasi dapat digunakan kesalahan

standar estimasi (standard error of estimate). Besarnya kesalahan standar estimasi menunjukkan ketepatan persamaan estimasi untuk menjelaskan nilai variabel

tidak bebas yang sesungguhnya. Semakin kecil nilai kesalahan standar estimasi,

makin tinggi ketepatan persamaan estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan

nilai variable tidak bebas sesungguhnya. Sebaliknya, semakin besar nilai

kesalahan standar estimasi, makin rendah ketepatan persamaan estimasi yang

dihasilkan untuk menjelaskan nilai variable tidak bebas sesungguhnya. Kesalahan

(8)

1

= nilai hasil regresi

n = ukuran sampel

k = banyak variabel bebas

2.6 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi dinyatakan dengan R2 untuk pengujian regresi linier

berganda yang mencakup lebih dari dua variabel, untuk mengetahui proporsi

keragaman total dalam variabel tak bebes (Y) yang dapat dijelaskan atau

diterangkan oleh variabel – variabel bebas (X) yang ada didalam model

persamaan regresi linier berganda secara bersama – sama. Maka R2 akan

ditentukan dengan rumus, yaitu:

R2 = 2

y

JKreg

(2.15)

Dengan:

(9)

Harga R2 yang diperoleh sesuai dengan variansi yang dijelaskan masing – masing

variabel yang tinggal dalam regresi.

2.7 Koefisien Korelasi

Setelah mendapatkan hasil tentang jumlah pengaruh pada variabel yang diteliti

untuk selanjutnya penulis akan mencari seberapa besar hubungan antara variabel

terikat dengan variabel bebas, atau antara variabel bebas itu sendiri. Studi yang

membahas derajat hubungan antara variabel – variabel tersebut dikenal dengan

nama analisis korelasi.

Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk

mengetahui derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel yang lain.

Umumnya analisis korelasi digunakan, dalam hubungan dengan analisis regresi,

untuk mengukur ketepatan garis regresi dalam menjelaskan variasi nilai variabel

dependent.

Sandaran nilainya adalah, -1 1. Semakin tinggi nilai koefisien

korelasi (semakin mendekati nilai 1) maka hubungan antara dua variabel tersebut

semakin tinggi, jika nilai koefisiennya mendekati nilai 0 maka hubungannya

semakin rendah. Adapun jika nilainya bertanda negative, maka terjadi hubungan

yang berlawanan arah, artinya jika suatu nilai variabel naik maka nilai variabel

(10)

a. Korelasi Positif

Jika suatu korelasi bertanda positif r > 0 maka gambar grafiknya seperti

ditunjukkan oleh gambar 2.2 berikut :

Gambar 2.2 korelasi positif

Terjadinya korelasi positif apabila pada variabel yang satu diikuti dengan

perubahan variabel yang lain dengan arah yang sama (berbanding lurus).

Jika suatu korelasi betanda negative r<0 maka contoh gambar grafikya

(11)

Gambar 2.3 korelasi negatif

Korelasi negative terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti dengan

perubahan variabel yang lain dengan arah yang berlawanan (berbanding terbalik).

Jika suatu korelasi tidak menunjukkan adanya hubungan r = 0 maka

gambar grafiknya seperti ditunjukkan oleh gambar 2.4 berikut:

(12)

Korelasi nihil terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti perubahan

variabel yang satu diikuti perubahan pada variabel yang lain dengan arah yang

tidak teratur (acak).

Besarnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain

dinyatakan dengan koefisien korelasi yang disimbolkan dengan “r”.

Bentuk umum korelasi adalah:

(2.16)

Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi nilai r

R Interpretasi

0

0,01 – 0,20

0,21 – 0,40

0,41 – 0,60

0,61 – 0,80

0,81 – 0,99

1

Tidak berkorelasi

Sangat rendah

Rendah

Agak rendah

Cukup

Tinggi

(13)

2.8 Uji Regresi Linier Berganda

Pengujian hipotesa bagi koefisien – koefisien regresi linier berganda dapat

dilakukan secara serentak atau keseluruhan. Pengujian regresi linier perlu

dilakukan untuk mengetahui apakah variabel – variabel bebas secara bersamaan

memiliki pengaruh terhadap variabel tak bebas. Langkah – langkah pengujiannya

sebagai berikut:

1. Menentukan Formulasi hipotesis

H0 : b1=b2=b3=…=bk = 0 (X1,X2,…,Xk tidak mempengaruhi Y)

H1 : minimal ada satu parameter koefisien regresi yang tidak sama dengan

nol atau mempengaruhi Y.

2. Menentukan taraf nyata dan nilai Ftabel dengan derajat kebebasan v1 = k dan

v2 = n-k-1

3. Menentukan kriteria pengujian

H0 diterima bila Fhitung Ftabel

H0 ditolak bila Fhitung > Ftabel

4. Menentukan nilai statistic F dengan rumus

(14)

Dengan:

JKreg = jumlah kuadrat regresi

JKres = jumlah kuadrat residu (sisa)

(n-k-1) = derajat kebebasan

JKreg = b1∑y1x1i + b2∑y2x2i + …+ bk∑yixki

Dengan:

x1i = X1i - 1

x2i = X2i - 2

xki = Xki - k

JKreg = ∑ ( 1)2 (2.18)

5. Membuat kesimpulan apakah H0 diterima atau ditolak.

2.9 Uji Koefisien Regresi Linier Berganda

Perumusan Hipotesa:

H0 : bi = 0 dimana i = 1,2,…,k (variabel bebas (X1 dan X2) tidak

mempengaruhi variabel dependen (Y))

Hi : bi 0 dimana i = 1,2,…,k (minimal ada satu parameter koefisien

regresi yang tidak sama dengan nol atau mempengaruhi

(15)

Dengan:

Ttab dapat dilihat pada tabel distribusi t dengan derajat kebebasan (dk = n – k – 1 )

Kriteria Pengujian

H0 diterima jika

t

hitung

t

tabel

H0 ditolak jika

t

hitung

> t

tabel

Bentuk kekeliruan baku koefisien bi, yaitu

:

=

(2.19)

Selanjutnya hitung Statistik t, yaitu:

Gambar

Gambar 2.1 pola garis lurus
Gambar 2.2 korelasi positif
Gambar 2.3 korelasi negatif
Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi nilai r

Referensi

Dokumen terkait

Alasan yang paling banyak ditemukan dari mahasiswi perokok di Universitas Sumatera Utara melakukan impression management adalah orang orang yang berada di front stage

Hipotesis dalam penelitian ini adalah dampak dari AFTA terhadap perdagangan pertanian Indonesia ke ASEAN adalah peningkatan ekspor Indonesia ke ASEAN pada tahun 2004-2008.

Untuk kepentingan dinas dan/alau menambah pengetahuan dan pengembangan karier, Pegawai Negeri Sipil yang menduduki Jabalan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran dapat

Kecendrungan kehidupan spiritual akan memiliki prospek ke depan ketimbang isme-isme yang lain paling tidak disebabkan oleh dua hal ; Pertama , Globalisasi

Jarak tanaman kopi dengan tumbuhan orok-orok berkolerasi negatif dengan populasi hama Ferrisia virgata, Aphis sp, Thrips sp, Hypothenemus sp dan jenis hama

Berdasarkan data dan pembahasan yang dilakukan, berikut ini kesimpulan kompetensi pedagogik guru dalam pelaksanaan kurikulum 2013 pada mata pelajaran produktif

Dengan demikian, dosis optimum untuk pengolahan 500 mL air limbah dengan proses koagulasi – flokulasi adalah: (i) 2 g untuk dosis optimum kaporit; (ii) 0.3 g untuk dosis

Hasil uji kandungan pigmen fikobiliprotein Spirulina platensis strain BBPBAP tertinggi terdapat pada perlakuan K (kontrol) dengan kadar pigmen masing- masing sebesar