• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor yang Memengaruhi Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor yang Memengaruhi Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2013"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Perilaku seks pranikah adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik yang dilakukan dengan lawan jenis maupun sesama jenis tanpa adanya ikatan pernikahan menurut agama. Tujuan penelitian ini untuk mereduksi sekumpulan variabel seperti pengetahuan, sikap, efikasi diri, dorongan biologis, pandangan tentang konsep cinta, nilai agama, lingkungan teman sebaya, lingkungan masyarakat, pengawasan orangtua, media informasi, sehingga terbentuk satu atau lebih faktor yang memengaruhi perilaku seks pranikah.

Penelitian ini adalah penelitian survei dengan pendekatan cross sectional. Metode analisis yang digunakan adalah analisis faktor eksplanatori yaitu mereduksi variabel menjadi 1 atau 3 faktor yang memengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja putri. Populasinya adalah seluruh remaja putri umur 15-19 tahun yang berperilaku seks pranikah di Kecamatan Kualuh Leidong dengan sampel sejumlah 193 orang.

Hasil analisis faktor menunjukkan dari 10 variabel yang dianalisis hanya 8 variabel yang dapat diikutkan dalam analisis faktor dengan nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA) > 0,5. Berdasarkan 8 variabel terbentuk 3 faktor yaitu faktor internal terdiri dari sikap, efikasi diri dan nilai agama, faktor personal terdiri dari dorongan biologis dan pandangan tentang konsep cinta serta faktor lingkungan terdiri dari lingkungan teman sebaya, lingkungan masyarakat dan pengawasan orang tua.

Hasil di atas dapat disimpulkan bahwa faktor internal, faktor personal dan faktor lingkungan memengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja putri di Kecamatan Kualuh Leidong. Sehingga perlu membentuk pendidik sebaya untuk mengembangkan potensi diri dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang positif sehingga terbentuk perubahan perilaku yang baik.

Kata Kunci : Analisis Faktor, Perilaku Seks Pranikah, Remaja Putri

i

(2)

ABSTRACT

Premarital sexual behavior is all behaviors driven by sexual desire whether it was done by those of the same or opposite sex without religion-based marriage bond. The purpose of this study was to reduce a set of variable such as knowledge, attitude, self-efficacy, biological urge, views about the concept of love, religious value, peer environment, community environment, parental supervision, information media, so that it was formed one or more factors influencing the premarital sexual behavior.

This survey study with cross-sectional approach used the explaratory factor analysis to reduce the variables to 1 (one) or more factors that have influenced the premarital sexual behavior in female teenagers. The population of this study were all of the female teenagers of 15-19 years of age in Kualuh Leidong Subdistrict, and 193 of them were selected to be the samples for this study.

The result of factors analysis showed that only 8 of 10 variables analyzed that could be involved in this factor analysis with Measure of Sampling Adequacy (MSA) value > 0.5. From these 8 (eight) variables, 3 (three) factors were formed namely, behavioral factors consisted of attitudes, self-efficacy and value of religion, personal factors consisted of biological urge and views about the concept of love as well as environment factors consisted of peer environment, community environment and parental supervision.

The conclusion drawn is that the behavioral, personal and environment factors had influence on the incident of premarital sexual behavior in the female teenagers in Kualuh Leidong Subdistrict. It is suggested to established peer educators to develop self-potentialby doing positive activities in order to form a good behavior change.

Keyword : Factor Analysis, Premarital Sexual Behavior, Female Teenager

ii

Referensi

Dokumen terkait

The relationship between the incidence of rabbits on each of the 110 sites studied (measured as number of faecal pellets found) and the abundance (measured as % cover) of a

Terlihat pada gambar di atas belum ada anggota komunitas yang masuk.. Untuk dapat menambahkan anggota, klik pada Tombol Lingkaran Plus

Four treatments were compared: idle fields with no vegetation improvement but exclusion of cattle, improved pastures with seeding of forage plants for cattle, DNC fields with

Problem 4: Berdasarkan problem 1, 2, dan 3, tentukanlah persamaan untuk menentukan banyaknya iterasi proses sortir selection sort ketiga deret tersebut, jika � merupakan

Faktor psikologis emosi pada beberapa anak dapat memicu gejala dan dewasa yang berpenyakit asma, tetapi emosional atau sifat-sifat perilaku yang dijumpai pada anak

a. Kemampuan motorik halus. a) Stimulasi yang perlu di lanjutkan. 1) Memasukan benda kedalam wadah. 2) Bermain dengan mainan yang mengapung di air. 3) Menggambar, menyusun kubus

pada siswa tunagrahita dapat menambah inovasi dalam dunia pendidikan serta dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pendidik ataupun peneliti lain, khususnya dalam

(2012) menggambarkan kompleksnya hubungan berbagai jenis hambatan perilaku. Hingga sekarang kegiatan studi dan publikasi analisis dan perhitungan atas hambatan perilaku secanl