BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sejarah secara sempit adalah sebuah peristiwa manusia yang bersumber dari
realisasi diri, kebebasan dan keputusan daya rohani. Sedangkan secara luas, sejarah
adalah setiap peristiwa (kejadian). Dalam Wikipedia Indonesia
peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
Walsh (1967: 18) mengatakan:
History is not just a plain record of past events, but what I shall call later a ‘significant’ record—an account in which events are connected together. Sejarah bukan hanya catatan sederhana mengenai peristiwa masa lalu, tapi merupakan catatan yang signifikan, di mana peristiwa-peristiwa tersebut terhubung bersama-sama.
Catatan itu meliputi tidakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman manusia
di masa lampau pada hal-hal yang penting sehingga merupakan cerita yang berarti.
Ali (1965: 7-8), mengemukakan pengertian sejarah mengacu dalam tiga
1. Jumlah perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di
sekitar kita.
2. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian, atau peristiwa dalam
kenyataan di sekitar kita.
3. Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian, dan atau
peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita
Dari beberapa uraian di atas maka dapat dikemukakan bahwa sejarah adalah
suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah
terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia.
Sejarah dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, salah satunya yaitu sejarah
sebagai seni. Sejarah sebagai seni merupakan suatu kemampuan menulis yang baik
dan menarik mengenai suatu kisah atau peristiwa yang terjadi di masa lampau.
Seni dibutuhkan dalam menulis kisah sejarah karena jika hanya
mementingkan data-data, maka akan kaku dalam pengisahannya. Tetapi jika terlalu
mementingkan aspek seni, maka akan menjadi kehilangan fakta yang diungkapkan.
Sehingga seni dibutuhkan untuk memperindah penuturan suatu cerita. Seperti seni,
sejarah juga membutuhkan intuisi, imajinasi, emosi dan gaya bahasa.
Salah satu jenis seni adalah karya sastra. Aminuddin (2000: 39) mengatakan
bahwa sastra adalah seni, karena itu ia mempunyai sifat yang sama dengan karya seni
makna pada eksistensinya, serta untuk membuka jalan kebenaran. Yang
membedakannya dengan seni lain adalah bahwa sastra memiliki aspek bahasa.
Pembicaraan mengenai karya sastra yang selama ini dilakukan hanya
memberi perhatian pada tiga jenis karya sastra, yaitu puisi, prosa, dan drama. Hal ini
disebabkan karena ketiga jenis itulah yang mengandung unsur-unsur kesusastraan
secara dominan (fiksi, imaji, dan rekaan).
Salah satu karya sastra yang paling diminati adalah sastra prosa. Contoh prosa
yaitu roman, novel, cerpen, hikayat, fabel, epos, legenda, cerita rakyat, dongeng,
cerita bergambar, dan lain-lain.
Cerita bergambar atau komik adalah salah satu karya sastra yang banyak
memikat para penikmat sastra. Bonneff (2002: 27) mengatakan bahwa komik sangat
erat kaitannya dengan budaya suatu bangsa. Lebih lanjut dia menjabarkan komik
sebagai alat komunikasi massa yang menggabungkan khayalan dan pandangan
tentang kehidupan nyata yang dianggap sesuai dengan masyarakat luas.
Komik yang paling terkenal di dunia adalah komik Jepang atau manga (漫画).
Istilah manga pertama kali diperkenalkan oleh Katsushika Hokusai pada tahun 1814.
Pada zaman itu komik dibentuk dalam percetakan pada kertas yang menggunakan
blok-blok kayu.
Dalam Wikipedia Indonesia manga
1. Komik anak-anak (kodomo manga)
2. Komik untuk perempuan (shoujo manga)
3. Komik untuk laki-laki (shounen manga)
4. Komik untuk wanita dewasa (josei manga)
5. Komik untuk pria dewasa (seinen manga)
Manga memiliki tema yang beragam, seperti kehidupan sekolah, percintaan,
persahabatan, fantasi, futuristik, sejarah, dan lain-lain. Melalui tema-tema ini,
pengarang manga atau yang disebut mangaka (漫画家) tidak hanya menyampaikan
imajinasinya saja, melainkan juga kenyataan yang ada.
Sugono (2003: 151) mengatakan bahwa komik merupakan salah satu media
komunikasi yang menghibur. Komik Jepang saat ini digemari oleh anak-anak dan
orang dewasa. Melalui manga kita dapat mengetahui banyak hal tentang Jepang yang
salah satunya adalah sejarah Jepang, karena tidak sedikit manga yang mengusung
tema sejarah.
Mangaka Jepang yang membuat manga dengan tema sejarah, biasanya
menggungkapkan kehebatan tokoh-tokoh sejarah, seperti Miyamoto Musashi.
Musashi adalah salah satu samurai legendaris Jepang yang terkenal di Jepang dan di
negara lain. Musashi terkenal karena kehebatannya dalam ilmu pedang. Dengan ilmu
pedang yang ia punya, yaitu Niten Ichi-ryu, ia mengalahkan samurai lain yang juga
terkenal hebat dengan ilmu pedangnya masing-masing. Musashi bahkan terkenal
Kisah-kisah tentang Musashi mulai beredar di seantero Jepang sejak awal
kehidupan Musashi sendiri. Ia terkenal di Harima dan Mimasaka sejak mengalahkan
Arima Kihei, samurai beraliran Shinto-ryu. Kemudian kisah ia yang mengalahkan
Akiyama dari Tajima juga membuatnya terkenal. Kedua kisah yang terjadi saat ia
berusia belasan tahun ini dan ketika ia masih bernama Bennosuke pasti menyebar
dimana-mana, sekalipun hanya di propinsi-propinsi terdekat.
Kehebatan Musashi bukan hanya dikenal melalui pertarungan-pertarungan
individualnya saja. Ia juga dikenal lewat sepak terjangnya dalam beberapa
pertempuran di Jepang yang tercatat dalam sejarah. Salah satu pertempuran yang
mencatat jelas keikutsertaan Musashi adalah pertempuran di Shimabara. Pertempuran
Shimabara ini adalah pertempuran antara pemberontak gabungan petani, orang-orang
Kristen, dan sisa-sisa pengikut Toyotomi dengan daimyo Shimabara di Hizen yang
memerintah daerahnya dengan bengis. Musashi ditunjuk sebagai inspektur staf
shogun di bawah klan Kuroda pada pertempuran itu. Sebagai seorang inspektur staf,
ia seharusnya tidak terjun langsung dalam pertarungan, tetapi karena tidak bisa
menahan diri lagi, ia akhirnya terjun dalam pertempuran di kaki tembok kastil yang
diduduki oleh pemberontak.
Karena kehebatan Musashi ini, kisahnya banyak diangkat ke dalam berbagai
karya sastra, salah satunya yaitu manga Vagabond karya Inoue Takehiko. Kata
Vagabond berasal dari bahasa Inggris yang berarti berpindah dari satu tempat ke
tempat lain tanpa mempunyai lingkungan yang tetap. Vagabond bisa juga berarti
Yoshikawa Eiji ini termasuk dalam genre manga dewasa atau disebut seinen manga
(青年漫画). Manga yang mengambil setting zaman Edo di Jepang ini menceritakan
tentang perjalanan Miyamoto Musashi, seorang samurai legendaris Jepang.
Vagabond menceritakan tentang kehidupan Musashi sejak ia masih bernama
Takezo, lalu meninggalkan desa dan memakai nama Musashi. Musashi yang
meninggalkan desanya berniat untuk menjadi pendekar pedang nomor satu di Jepang.
Untuk itu, ia berkelana keliling Jepang dengan tujuan menemukan orang-orang kuat
untuk ditantang duel.
Vagabond merupakan manga fiksi yang dibuat berdasarkan sejarah. Oleh
karena itu penulis ingin mengetahui mengenai kisah aslinya dengan cara
membandingkannya dengan kisah dalam manga Vagabond ini. Untuk itu penulis
akan membahasnya melalui skripsi yang berjudul “Analisis Tokoh Utama Miyamoto
Musashi Dalam Manga Vagabond Dilihat Dari Segi Kesejarahan”.
1.2 Perumusan Masalah
Miyamoto Musashi adalah samurai legendaris yang tidak hanya dikenal di
Jepang, tapi juga di seluruh dunia. Ia terkenal akan kehebatannya dalam ilmu pedang,
teori-teori pedangnya, dan karya seninya. Karena ketenarannya tersebut kisah-kisah
Dulu kisah Musashi banyak ditemukan pada seni pertunjukan seperti kabuki,
bunraku, dan koudan. Sekarang, di zaman modern lebih banyak lagi media yang
menampilkan kisah Musashi seperti film layar lebar, drama televisi, novel, bahkan
komik.
Setelah Musashi meninggal, kisah-kisahnya banyak diceritakan dalam
berbagai seni pertunjukan dan juga karya sastra. Namun, kisah-kisah tersebut sudah
banyak dibumbui, sehingga kisah aslinya sulit sekali dikenali.
Pada tahun 1737, 22 tahun setelah Musashi meninggal, sebagian legendanya
diubah menjadi drama sebagai lakon kabuki Pembalasan Dendam di Pulau Ganryu,
yang ditulis oleh Fujikawa Fumisaburo dan dimainkan di teater Ayameza di Osaka.
Lakon itu sukses besar dan masih dipertunjukan di teater Kadoza di Osaka pada tahun
1848 (Wilson, 2005: 216)
Variasi-variasi cerita, termasuk Pulau Ganryu: Bunga Mekar Mengambang ke
Hilir dan Miyamoto dan Pertarungan di Pulau Ganryu, dipertunjukan sepanjang
periode Edo dan Meiji (1603-1912). Lakon-lakon itu biasanya penuh dengan
kesenjangan historis, dan terpusat pada Musashi sebagai pendekar flamboyan yang
bermurah hati pada kebaikan dan menghukum kejahatan (Wilson, 2005: 216)
Jika penduduk kota-kota besar seperti Osaka, Kyoto, dan Edo dihibur dengan
dramatisasi tentang Musashi dalam teater kabuki dan bunraku, orang-orang di kota
Dongeng-dongeng para pendongeng ini juga dicetak dan diterbitkan per
episode dalam buku-buku kecil. Sehubungan dengan itu, pada bulan April 1887,
sebuah novel tentang Musashi oleh Walter Dening diterbitkan oleh Griffith, Faran &
Co. yang berkedudukan di London dan Sydney dengan judul Japan in the Days of
Yore: The Life of Miyamoto Musashi. Cerita-cerita yang ada di novel ini didasarkan
pada sebuah karya anomin yang berjudul Kokonjitsuroku Eiyubidan, atau Dongeng
Mulia tentang Pahlawan-pahlawan Masa Lalu dan Masa Kini yang Dicatat Secara
Otentik. Karya ini rupanya merupakan kumpulan kisah para pendongeng dalam satu
sajian tunggal.
Karena banyaknya kisah yang menceritakan tentang Musashi, penulis ingin
mengetahui kebenaran kisah Musashi tersebut melalui manga Vagabond. Untuk itu
penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kisah tokoh utama Musashi dalam kisah asli Musashi?
2. Bagaimana kisah tokoh utama Musashi dalam komik Vagabond?
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan
Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai kebenaran kisah Musashi dengan
berpedoman pada manga Vagabond. Manga Vagabond yang dipakai, yaitu dari jilid 1
sampai jilid 27 yang akan diambil cuplikan-cuplikannya. Cuplikan yang ada dalam
penelitian ini sebanyak 20 cuplikan. Penelitian ini hanya membahas kebenaran kisah
tetapi karena dalam kehidupannya menyangkut beberapa tokoh, dan tokoh Musashi
dalam manga Vagabond diciptakan berdasarkan sejarah yang nyata, maka untuk
mendukung pembahasan penulis juga akan mengemukakan mengenai kebenaran
tokoh-tokoh yang terkait dengan Musashi.
1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1 Tinjauan Pustaka
Esten (1978: 9) mengatakan sastra atau kesusastraan adalah pengungkapan
dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia (dan
masyarakat) melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap
kehidupan manusia (kemanusiaan). Maksudnya setiap karya sastra pasti memberikan
manfaat bagi kehidupan manusia.
Salah satu karya sastra yang memberikan manfaat adalah karya sastra yang
berdasarkan kisah nyata. Meskipun berdasarkan kisah nyata, sebuah karya sastra tetap
memiliki unsur imajinatif dari pengarangnya. Seperti yang diungkapkan oleh Wellek
dan Warren dalam Pradopo (2002: 81), karya sastra pada hakekatnya merupakan
sebuah hasil imajinasi dari seorang pengarang.
Ada bermacam-macam karya sastra, salah satunya adalah cerita bergambar
atau komik yang masuk ke dalam karya sastra prosa. Komik berasal dari bahasa
dalam bahasa Jepang disebut manga. Manga memang memiliki ciri khasnya sendiri,
tapi secara mendasar tidak jauh berbeda dengan komik dari negara di luar Jepang.
McCloud (2001: 149) mendefinisikan komik sebagai gambar yang
menyampaikan informasi yang menghasilkan respon yang esterik pada para
penikmatnya. Komik juga merupakan imaji yang berderet, kemudian berdampingan
dalam satu urutan, dengan tujuan menyampaikan informasi serta menghasilkan
respon artistik bagi yang membaca.
Saat pertama kali komik muncul, ceritanya biasanya bertema superhero yang
menyelamatkan orang tanpa balas budi, namun sekarang komik telah berkembang
dengan berbagai macam pilihan tema. Salah satu tema yang banyak dipakai dalam
komik adalah sejarah. Komik Jepang khususnya sering sekali mengusung tema
sejarah. Hal ini dikarenakan orang Jepang sangat bangga dengan sejarahnya dan ingin
orang banyak mengenal sejarah Jepang.
Seperti karya sastra lain, komik juga memiliki unsur-unsur seperti plot, setting,
tokoh, dan lain-lain. Tokoh merupakan unsur terpenting dari suatu karya sastra.
Melalui tokoh, pembaca dapat mengerti isi cerita.
Menurut Abram dalam Nurgiyantoro (1995: 165) tokoh cerita (character)
adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya sastra yang oleh pembaca
ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang
1.4.2 Kerangka Teori
Dalam membuat penelitian yang baik diperlukan titik tolak atau landasan
berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun
kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut
mana penelitian akan disoroti (Nawawi, 2001: 39-40).
Pada penelitian ini, penulis meneliti karya sastra sejarah. Rezza Resdiansyah
(http://id.scribd.com/doc/79747584/PENDAHULUAN-Untuk-Dulag-Tercinta), karya
sastra yang bercorak sejarah selalu mengungkapkan asal-usul terjadinya suatu tempat
kebesaran ulama, cendikiawan, silsilah keturunan raja dan kelebihan seseorang yang
diakui oleh masyarakat setempat. Karya-karya sastra yang bercorak sejarah lahir dari
berbagai keadaan, tempat dan waktu.
Menurut Suhendar dan Supinah (1993: 42), pendekatan historis adalah suatu
pendekatan yang menekankan pada pemahaman tentang biografi pengarang, latar
belakang peristiwa kesejarahan yang melatarbelakangi masa-masa terwujudnya karya
sastra yang dibaca, serta tentang bagaimana perkembangan kehidupan penciptaan
maupun kehidupan sastra itu sendiri.
Penulis menggunakan pendekatan historis, karena penulis ingin membahas
mengenai kisah asli dari tokoh Musashi yang akan diteliti. Pendekatan historis pada
umumnya lebih relevan dalam kerangka sejarah sastra tradisional, sejarah sastra
objek karya-karya individual. Pendekatan historis juga mempertimbangkan relevansi
karya sastra sebagai dokumen sosial.
Dengan demikian karya sastra juga bisa digunakan sebagai data untuk
membuktikan kebenaran sejarah. Dengan pendekatan historis ini, penulis
mengumpulkan dan menafsirkan gejala, peristiwa atau gagasan yang timbul pada
karya sastra untuk menemukan generalisasi yang berguna dalam memahami
realitas-realitas sejarah dalam komik Vagabond karya Inoue Takehiko.
Penulis juga akan menggunakan pendekatan semiotik dalam penelitian ini.
Menurut Hoed dalam Nurgiyantoro (1995: 40), semiotik adalah ilmu atau metode
analisis untuk mengkaji tanda. Tanda merupakan sesuatu yang mewakili sesuatu yang
lain yang dapat berupa pengalaman, pikiran, perasaan, gagasan dan lain-lain.
Menurut Saussure dalam Nurgiyantoro (1995: 43), bahasa sebagai sebuah
sistem tanda yang memiliki dua unsur yang tidak dapat terpisahkan yaitu signifier dan
signified atau penanda dan pertanda. Wujud penanda dapat berupa bunyi-bunyi
ujaran atau huruf-huruf tulisan, sedangkan pertanda adalah unsur konseptual, gagasan,
atau makna yang terkandung dalam penanda tersebut.
Dengan pendekatan semiotik ini, penulis mengambil tanda-tanda yang muncul
dalam komik Vagabond karya Inoue Takehiko, khususnya yang berkaitan dengan
sejarah. Dari tanda-tanda yang diambil, penulis akan menganalisis gagasan atau
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian A. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kisah tokoh Musashi dalam kisah asli Musashi
2. Untuk mengetahui kisah tokoh Musashi dalam manga Vagabond
B. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat menambah pengetahuan mengenai salah satu tokoh bersejarah
dalam sejarah Jepang
2. Dapat menambah bahan penelitian dan sumber bacaan untuk mahasiswa
Departemen Sastra Jepang FIB Universitas Sumatera Utara
1.6 Metode Penelitian
Setiap penelitian pasti memerlukan memerlukan metode penelitian. Penelitian
sastra pun demikian. Di dalam suatu karya sastra terdapat makna yang perlu digali
melaui penelitian yang mendalam. Itulah sebabnya kehadiran metode penelitian sastra
memang perlu. Tanpa adanya metode, penelitian sastra hanya sebatas membaca untuk
kenikmatan sementara (Endraswara, 2008: 8). Membaca sastra sekedar hobi,
Untuk memaparkan tokoh Musashi dari segi kesejarahan, penulis
menggunakan metode deskriptif analisis. Menurut Ratna (2004: 53) metode deskriptif
analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan, dengan maksud untuk menemukan
unsur-unsurnya, kemudian dianalisis, bahkan juga diperbandingkan. Di dalam metode
ini, penulis tidak hanya menguraikan, namun juga memberikan pemahaman dan
penjelasan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah manga yang berjudul
“Vagabond” karya Inoue Takehiko yang ditulis berdasarkan novel Musashi karya
Yoshikawa Eiji jilid 1-27 yang diterbitkan oleh Level Comics, Jakarta pada tahun
2008 setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Manga “Vagabond” pertama
kali diterbitkan oleh KODANSHA Ltd.-Tokyo pada tahun 1998.
Selain itu, sebagai penunjang fakta-fakta atau keaslian sejarah tokoh Musashi
yang akan diteliti, penulis menggunakan buku biografi Musashi yang ditulis oleh
Wiliam Scott Wilson dalam bukunya The Lone Samurai yang diterbitkan oleh PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta tahun 2005 setelah diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia. Biografi yang pertama kali diterbitkan oleh Kodansha International, Ltd.
tahun 2004 ini ditulis berdasarkan naskah-naskah yang terkait dengan Musashi.
Teknik pengumpulan data menggunakan metode pustaka (library research).
Untuk mengumpulkan data-data yang berguna untuk mendukung teori, penulis
Sumber-sumber kepustakaan tersebut berSumber-sumber dari buku, majalah, hasil-hasil penelitian