PENDAHULUAN
Latar Belakang
Wilayah pesisir bukan merupakan pemisah antara perairan lautan dengan daratan, melainkan tempat bertemunya daratan dan perairan lautan, dimana didarat masih dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi dilaut seperti gelombang, arus laut dan salinitas dan begitu sebaliknya, di perairan laut masih dipengaruhi proses-proses yang terjadi di darat seperti masuknya air tawar, sedimentasi dan aktivitas manusia. Wilayah pesisir kaya akan sumberdaya alam yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat yang berdomisili di pesisir. Selain sebagai tempat mencari makan, manusia juga memanfaatkan pesisir sebagai transportasi dan pelabuhan, kawasan industri, agribisnis dan agroindustri, rekreasi dan pariwisata, serta kawasan permukiman dan tempat pembuangan limbah.
Banyak masyarakat pesisir mengandalkan potensi yang ada dipesisir sebagai suatu hal yang dapat menunjang kebutuhan hidupnya, baik pemanfaatan perikanan maupun ekosistem yang ada dikawasan tersebut, sebagai contoh kawasan pesisir Sialang Buah yang mayoritas penduduknya mengandalkan potensi dari kawasan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti melakukan kegiatan penangkapan, budidaya, permukiman, wisata dan lain sebagainya.
Namun, dari setiap kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat terdapat permasalahan ekologis yang merupakan dampak kegiatan dan pemanfaatan yang tidak ramah lingkungan. Kegiatan penebangan mangrove yang berlebihan untuk dimanfaatkan kayunya, alih fungsi lahan mangrove yang dijadikan tambak dan permukiman, serta adanya pencemaran dari kegiatan wisata dan aktivitas rumah tangga yang menyebabkan kerusakan ekosistem mangrove baik secara langsung maupun tidak langsung.
Diketahui bahwa mangrove memiliki fungsi ekologis, seperti tempat memijah, mencari makan dan daerah asuhan bagi biota perairan dan lain sebagainya, fungsi fisik mangrove sebagai penahan abrasi, penyerap limbah, penahan sedimen dan pencegah intrusi air laut dan lain sebagainya dan fungsi ekonomis mangrove sebagai penyedia kayu bakar, obat-obatan, bahan bangunan dan sebagainya. Maka dari itu, perlu adanya kebijakan dalam pengelolaan dan pemanfaatan dikawasan tersebut guna menjaga kelestarian ekosistem mangrove agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.
dilakukan penelitian mengenai dampak dari kegiatan masyarakat pesisir terhadap kondisi ekosistem mangrove guna mengetahui seberapa besar dampak dari aktivitas tersebut, agar dapat dilakukannya pengelolaan secara terpadu dengan berwawasan lingkungan dengan memperhatikan keterkaitan antara kepentingan masyarakat dengan kondisi hutan mangrove. Selain itu, diperlukannya strategi dalam pengelolaan ekosistem pesisir terkhususnya hutan mangrove.
Kawasan Desa Sialang Buah memiliki keunikan yang khas, selain jenis mangrove yang cukup banyak, kondisi ekosistemnya pun sangat menarik dengan adanya aliran seperti sungai di antara hamparan hutan mangrove. Keunikan ini dapat dimanfaatkan sebagai daya tarik ekowisatawan untuk melakukan kegiatan ekowisata melalui perairan ataupun daratan. Kawasan mangrove Desa Sialang Buah memiliki potensi untuk dilakukan kegiatan wisata mangrove melalui track perairan (Risky, 2015).
Perumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh aktivitas masyarakat terhadap kondisi ekosistem mangrove di Pantai Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai?
2. Bagaimana persepsi masyarakat dan pengunjung wisata terhadap kondisi ekosistem mangrove dan lingkungan pesisir di Pantai Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai?
3. Bagaimana kebijakan pengelolaan ekosistem mangrove di Pantai Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas masyarakat terhadap kondisi fisik ekosistem mangrove di Pantai Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Untuk mengetahui persepsi masyarakat dan pengunjung wisata terhadap kondisi ekosistem mangrove dan lingkungan pesisir di Pantai Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai
3. Untuk mengetahui pengelolaan berkelanjutan hutan mangrove di Pantai Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai.
Manfaat Penelitian
Kerangka Pemikiran
Pantai Sialang Buah banyak dimanfaatkan sebagai tempat mata pencaharian bagi masyarakat pesisir seperti kegiatan penangkapan ikan, permukiman, tambak dan wisata. Kegiatan yang dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung dapat berpengaruh kepada kondisi hutan mangrove di Pantai ini, untuk mempertahankan keberadaan mangrove diperlukan persepsi masyarakat dan pengunjung wisata dalam membuat strategi pengelolaan yang tepat terhadap kondisi mangrove dikawasan ini.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Pantai Sialang Buah
Kegiatan Penangkapan
Ikan
Kegiatan Wisata Kegiatan
Permukiman
Kondisi Hutan Mangrove di Pantai Sialang Buah
Pengelolaan Berkelajutan Kegiatan
Tambak