• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan pada Ny.U dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman Nyeri di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Keperawatan pada Ny.U dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman Nyeri di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Arthritis gout atau yang sering dikenal sebagai penyakit asam urat saat ini

menempati urutan ke tiga penyakit rematik terbanyak yang dijumpai di Indonesia. Penyakit ini termasuk kelainan metabolik yang ditandai dengan adanya hiperurisemia dan arthritis yang disebabkan oleh adanya kristal urat yang menumpuk di dalam sendi dan jaringan. Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada intisel-sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan kita jumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden).

Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh yang kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat dalam tubuhnya, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin.

Penyakit ini menyerang dewasa muda, terutama pada pria. Pada wanita insiden

menjadi sama setelah menopause. Prevalensi cenderung makin meningkat akibat peningkatan standar hidup/perubahan gaya hidup. Prevalensi bervariasi di seluruh dunia, pada 1986 di USA diperkirakan mencapai 2% dengan proporsi 13,6/1000 pria dan 6,4/1000 wanita, Spanyol 7% dan Prancis 17%. Sedangkan di Indonesia belum ada angka resmi tapi pada beberapa daerah dilaporkan Sinjai (Sulawesi Selatan) pria 10% dan wanita 4%, Minahasa (Sulawesi Utara) pria 34,3% dan wanita 23,31% dan Bandungan (Jawa Tengah) pria 24,3 % dan 11,7% pada wanita.

Asam urat merupakan bagian yang normal dari darah dan urin. Namun, kadar asam urat dalam darah dapat meningkat bila terdapat banyak sisa-sisa pembuangan hasil metabolisme purin, sedangkan eksresi asam urat melalui urin terlalu sedikit. Penyakit gout ini dapat mengganggu produktivitas kerja bila tidak diatasi.

Penyakit ini termasuk penyakit menahun atau seumur hidup dengan manifestasi klinis gangguan akut meliputi nyeri hebat, bengkak dan berlangsung cepat pada sendi yang terserang, sakit kepala dan demam. Asam urat sendiri membuat penderitanya

(2)

2

merasakan nyeri yang amat hebat pada persendian dan hal ini sangat mengganggu kenyamanan dan aktivitas sehari-hari.

Kenyamanan adalah konsep tentang kiat keperawatan. Berbagai teori keperawatan menyatakan kenyamanan sebagai kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Konsep kenyamanan memiliki subjektivitas yang sama dengan nyeri. Setiap individu memiliki karakteristik fisiologis, sosial, spiritual, psikologis dan kebudayaan yang mempengaruhi cara mereka menginterpretasikan dan merasakan nyeri. Kolcaba (1992) mendefinisikan kenyamanan dengan cara yang konsisten pada pengalaman subjektif klien. Sehingga penting bagi perawat untuk memahami makna nyeri bagi setiap individu karena individu bersifat subjektif dan individual.

Nyeri merupakan sumber penyebab frustasi baik klien maupun bagi tenaga kesehatan. Nyeri merupakan faktor utama yang menghambat kemampuan dan keinginan individu untuk pulih dari suatu penyakit. Kolcoba (1992) mendefinisikan kenyamanan sebagai suatu keadaan telah terpenuhi kebutuhan dasar manusia. Sehingga diharapkan perawat dapat memberi asuhan keperawatan kepada klien diberbagai keadaan dan situasi untuk menghilangkan nyeri atau meningkatkan kenyamanan.

Walaupun telah banyak intervensi untuk mengatasi nyeri baik secara farmakologis maupun non-farmakologis namun hasilnya belum sepenuhnya

memuaskan. Penyelesaian masalah nyeri pasien masih menghadapi kendala baik dari pasien., tenaga kesehatan ataupun rumah sakit. Oleh karena itu nyeri tetap menjadi masalah yang paling sering dikeluhkan.

Pentingnya pemenuhan kebutuhan klien akan kenyamanan dan bebas dari nyeri selama dilakukan perawatan menarik minat penulis untuk membahas dan menyusun intervensi untuk penatalaksanaan gangguan rasa nyaman nyeri yang dialami oleh klien.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk mengidentifikasi gangguan rasa nyaman: nyeri yang dialami oleh klien yaitu Ny. U di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan konsep nyeri

b. Menyusun asuhan keperawatan dengan diagnosa gangguan rasa nyaman: nyeri

(3)

3

1.2.3 Manfaat

1. Responden

Mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan kenyamanan klien selama proses perawatan.

2. Peneliti

Dapat menambah pengetahuan tentang intervensi terhadap gangguan rasa nyaman: nyeri serta meningkatkan keterampilan dan wawasan bagi penulis. 3. Tenaga kesehatan

Masukan agar tenaga kesehatan lebih bertanggung jawab dalam memberikan kontribusi penanganan masalah nyeri pada klien.

4. Bagi instansi pendidikan

Sebagai tolok ukur kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa D3 keperawatan.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kemampuan mahasiswa dalam memahami dan dapat menjelaskan suatu sistem yang menyediakan informasi umum digunakan oleh semua manajer dalam mengambil keputusan bisnis..

[r]

[r]

In this research, we designed the most stable (stability w.r.t elevation changes over a long period) and realistic DEM from the available multi-temporal elevation

PERTAMA : Mencabut Surat Keputusan Kepala Dinas Pendapatan Dinas pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor : 024/ 502/DPPKAD/2008,

To understand the behaviour of OSCAT response to different snow/ice conditions, time series of Backscatter coefficient ( σ 0 ) values were plotted for the test sites

Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OOO