1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Media cetak, media elektronik, dan media bentuk baru merupakan media massa yang mempunyai peran penting dalam terjadinya proses komunikasi massa dalam masyarakat. Menurut little John 2002, dalam komunikasi massa terjadi proses dimana komunikator memproduksi dan menyampaikan pesan kepada masyarakat dan proses dimana pesan tersebut dicari, digunakan, dipahami dan dipengaruhi oleh masyarakat. Melalui media massa, segala bentuk informasi akan sangat dengan mudah diterima oleh masyarakat tanpa ada batasan ruang dan waktu.
Salah satu bentuk media massa yang mempunyai fungsi sebagai media komunikasi massa adalah lagu. Lagu juga mempunyai peranan besar dalam penyampaian proses komunikasi kepada masyarakat, dan lagu menjadi sebuah media yang berbeda dengan media lainya. Secara epistomiologis lagu berasal dari bahasa inggris Deo (audio) yang berati suara. Dengan kelebihan pada suara dan isi dari lagu sendiri yaitu lirik, lagu mampu menyampaikan pesan dengan baik kepada komunikan. Lagu merupakan sebuah sarana baru untuk menyajikan hiburan yang didalamnya terkandung cerita, musik, kepada masyarakat (McQuail, 1987 : 13).
Lagu dan musik adalah sebuah media yang efektif dalam menyampaikan pesan dan membuat pembaca pesan itu untuk menggunakan imajinasinya untuk mengerti pesanya. Menurut Parker (Djohan, 2003:4) musik adalah produk pikiran, elemen vibrasi atas frekuensi, bentuk, amplitudo dan durasi belum menjadi musik bagi manusia sampai semua itu ditransformasi secara neurologis dan diinterprestasikan melalui otak.
2 Simbol dan lambang tadi merupakan sebuah bentuk dan produk dari tanda sendiri. Dari tanda-tanda yang digunakan dalam lagu dan liriknya tidak dapat lepas dari ideologi musisi atau komunikator. Tanda-tanda yang dipakai adalah hasil dari eksprei yang digunkan untuk menyatakan pemikiran dan perasaan sebagai idologi dan pesan yang dibawa oleh musisi atau komunikator. Praktek komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dalam bentuk lambang dan tanda, dimana lambang dan tanda tersebut merupakan representasi dari perasaan, ide, informasi, harapan, kepercayaan, yang menjadi pesan dan ideologi dari komunikator kepada komunikanya. Sifatnya bisa secara langsung maupun tidak lngsung melalui media dengan tujuan mengubah sikap, pandangan, maupun perilaku (Effendy, 1989 : 60).
Kreatifitas dalam pembuatan lagu (musik, dan liriknya) menjadi hal wajib yang harus dimiliki, karena kreatifitas akan sangat berpengaruh terhadap pesan yang akan disampaiakan dalam pemakian tanda-tanda yang ada. Terutama jika musisi tersebut adalah musisi yang Independent atau yang berdiri sendiri. Membutuhkan kemandirian dalam berkarya ketika membuat lagu (musik, lirik) dan dalam pemasaranya. Internet merupakan jalan yang bisa membantu dalam memasarkan lagu bagi musisi yang berdiri sendiri atau independent. Para musisi juga bebas menggunakan ideologinya dalam berkreasi dan proses penyampaian pesan. Melihat fenomena yang terjadi, kritik sosial, dan banyak tema yang tidak berbicara soal cinta menjadi tema yang dipakai oleh kebanyakan musisi Independent dalam meciptakan sebuah lagu dan video klip (Ibrahim : 2007).
Tema-tema seperti kritik sosial dan mengambil juga memakai puisi-puisi jaman dulu hingga puisi kontemporer merupakan tema-tema yang dipakai Jogja Hiphop Foundation dalam menciptakan kreasi dalam mereka menciptakan sebuah lagu dan video klip. Selain memakai puisi-puisi dari jaman dulu hingga sekarang, tema kritik sosial menjadi kekuatan mereka dalam menciptakan sebuah lagu yang menjadi pemikiran dan kepedulian mereka terhadap fenomena yang terjadi di sekitar mereka.
3
jeans, hal-hal inilah yang menjadi kekuatan dan identitas mereka. Keunikan inilah juga yang membawa mereka sampai ke panggung-panggung internasional.1
Jogja Hiphop Foundation adalah grup Hiphop pertama yang berasal dari Indonesia yang berkesempatan menggelar konsernya ditempat kelahiran Hiphop sendiri yaitu New York. Konser yang bertemakan Newyorkarto itu diundang dengan alasan bahwa semangat dan energi pada musik Hiphop yang muncul pertama kali di New York sesungguhnya bisa ditemui di Yogyakarta dalam bentuk yang lain. Dari semua keunikan inilah yang membentuk suatu jenis musik baru di Indonesia khususnya di Yogyakarta yaitu Hiphop Jawa, dan keunikan ini tercermin dalam lagu dan yang dibuat oleh mereka.2
Dari awal terbentuknya sejak tahun 2013, Jogja Hiphop Foundation mempunyai banyak lagu yang bertemakan tentang kritik sosial dan nilai-nilai luhur mereka. Dari banyak lagu mereka yang ada seperti “Ora cucul orak ngebul”, “Cucak Nguntil Boyo”,
Jula Juli Lolipop”, dan lain-lain, penulis memilih lagu “Jogja Istimewa”. Karena ada keunikan sendri dimana Jogja Hiphop Foundation menciptakan lagu yang judulnya sesuai dengan daerah Istimewa Jogjakarta, ada keunikan sendiri yang penulis tangkap disini.
Kepedulian Marzuki, Rotra, dan Jahanam yang tergabung dalam Jogja Hiphop Foundation terhadap lingkungan disekitar mereka yang membuat mereka juga menciptakan sebuah lagu dan video klip untuk tempat dimana mereka tinggal yaitu
Yogyakarta. Lagu yang mereka ciptakan untuk Yogyakarta adalah “Jogja Istimewa”.
Lagu ini kami ciptakan karena kejujuran kami. Kami tidak mengharapkan apa-apa dari lagu “Jogja Istimewa “ ini. Lagu ini kami ciptakan untuk dedikasi kami terhadap kota kami Yogyakarta, jika lagu ini mendapatkan apresiasi dengan baik, buat kami itu hadiah untuk kami (Marzuki).
Lagu “Jogja Istimewa” diluncurkan pertama kali secara resmi pada tanggal 9 November 2009. Lagu “Jogja Istimewa” ini langsung mendapat tempat dihati warga
Yogyakarta. Lagu “Jogja Istimewa” telah menjadi lagu rakyat Yogyakarta, lagu ini
diputar di rumah-rumah penduduk di pedesaan hingga di toko-toko tengah kota, menjadi hot request di radio-radio Jogja, menjelma sebagai lagu yang hidup dalam kehidupan warga Jogja yang mencintai akar tradisi dan kebudayaanya, dan penyemangat perjuangan
1
www.hiphopdiningrat.com, 16 september 2013.
2
4 atas hak-hak mereka sebagai warga Jogja. Lagu ini hadir dalam acara-acara besar seperti sidang rakyat Yogyakarta dan membangkitkan semangat warga Jogja yang menentang Rancangan Undang-Undang (RUU) Keistimewaan Yogyakarta oleh pemerintah pada tanggal 13 Desember 2010.3
Pada saat itu Yogyakarta sedang mengalami situasi yang genting, dimana akar permasalahan sudah dimulai sejak pada tahun sejak 1965 dimana kedudukan hukum DIY diturunkan setingkat dengan provinsi biasa. Hal ini dikarenakan karena keistimewaan Yogyakarta tentang pengangkatan kepala daerah istimewa dan wakil kepala daerah istimewa dari Sultan Hamengkubuwono dan Pangku Alam yang bertahta hanya tercantum dalam undang-undang daerah, dan tidak tercantum dalam undang-undang pembentukan. Oleh karena hal ini terjadi kekosongan hukum dengan DIY pada tahun 1999 dan 2004. Puncak dari masalah ini ketika pada tahun 2010 rakyat Yogyakarta menentang keras Rancangan Undang-Undang oleh pemerintah yang akan mengganti sistem keistimewaan Yogyakarta dengan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (www.kompasiana.com).
Lagu “Jogja Istimewa” membangkitkan semangat warga Jogja untuk meneriakan
suaranya dalam menentang Rancangan Undang-Undang Keistimewaan Yogyakarta oleh pemerintah. Selain lagu ini muncul pada sidang rakyat pada tahun 2010, lagu ini juga muncul pada 4 January 2011 saat acara peringatan berpindahnya Ibu Kota Republik Indonesia.4
Namun perjuangan Jogja Hiphop Foundation tidak berhenti disitu, mereka
membuat video klip “Jogja Istimewa” dan mempromosikanya melalui media internet
yaitu Youtube pada tanggal 14 February 2011. Sebelumnya banyak tawaran yang datang
pada Jogja Hiphop Foundation untuk pembuatan video klip “Jogja Istimewa”, namun
Marzuki belum bisa menerima tawaran tersebut, dikarenakan Marzuki dan Jogja Hiphop Foundation mempunyai bayangan dan konsep sendiri untuk video klip “Jogja Istimewa”.5
3
Berikut adalah saduran dari (www.kiiltheblog.com), 16 september 2013.
4
Berikut adalah saduran dari (www.Hiphopdiningrat.com), 16 september 2013.
5
5 Meskipun video klip yang dibuat Jogja Hiphop Foundation tanpa sutradara, mereka membuat video klip ini berdasarkan konsep yang mereka ciptakan hasil dari kreatifitas mereka sebagai musisi yang independent.
Sejak pertama kali mempublikasikan lagu Jogja Istimewa bersama Ki Jarot (Kill the DJ, Jahanm, Rotra) dari Jogja Hip Hop Foundation, saya bercita-cita mempunyai video klip dari peristiwa-peristiwa besar dan bersejarah berkaitan dari lagu tersebut. Meskipun tanpa sutradara dan konsep ndakik-ndakik, video klip ini akan mengingatkan kita akan peristiwa tersebut sepanjang masa. Banyak sekali tawaran untuk membuat video klip lagu Jogja Istimewa ini, tapi saya tidak bisa membayangkan bentuk lain. Terima kasih untuk sumbangan footage teman-teman; X-Code Film, Budi Tobon, Arif, dan Chandra Hutagaol. Selamat Menikmati (Marzuki).
Dihari yang sama saat Jogja Hiphop Foundation mempublikasikan video klip
“jogja Istimewa”, Jogja Hiphop Foundation dikejutkan dengan pegawai keraton yang mengantarkan surat penghargaan yang berisikan tentang rasa terima kasih dari Keraton
kepada Jogja Hiphop Foundation atas diciptakanya dan dipopulerkanya lagu “Jogja Istimewa”. Lagu “jogja Istimewa”, melekat dan menjelma sebagai suatu lagu kebangsaan bagi rakyat Yogyakarta, suatu apresiasi yang sangat membanggakan juga mengharukan
bagi Jogja Hiphop Foundation, karena lagu “Jogja Istimewa” mendapat tempat di hati
rakyat Yogyakarta dan diapresiasi dengan baik.6
Mewakili teman-teman Ki Jarot (Kill the DJ, Jahanam, Rotra), saya menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya kepada Kraton Yogyakarta Hadiningrat atas apresiasi ini. Penghargaan ini juga keunikan tersendiri bagi Kraton, dibalik kesan tradisional, mereka memberikan ruang apresiasi dan ekspresi untuk jenis musik hip-hop yang kami usung. Sesungguhnya, tradisi justru akan terus menemukan ruang eksistensinya ketika mampu bersinggungan dengan kekinian. Menjadi sesuatu hal yang luar biasa ketika kami berada di atas panggung, dimana Raja dan Rakyat duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi, bersama menyanyikan lagu Jogja Istimewa. Kami haru dan bangga, bahwa lagu ini bisa menjadi lagu rakyat Yogyakarta dan telah dinyanyikan di berbagai acara besar dan bersejarah bagi rakyat Yogyakarta. Semoga tujuan lagu Jogja Istimewa selamanya abadi, yaitu sebagai penyemangat sekaligus pengingat akan nilai-nilai kerakyatan (Marzuki).
6
6 Berikut surat penghargaan keraton yang diberikan kepada Jogja Hiphop
Foundation atas lagu “Jogja Istimewa” yang mendapat apresiasi yang luar biasa dari warga Yogyakarta. Lagu ini menjadi tuntunan untuk warga Yogyakarta yang mencintai apa yang mereka punya dan apa yang mereka miliki.
Gambar 1
Sumber : www.killtheblog.com
Sebelumnya sudah ada penelitian yang menggunakan obyek lagu “Jogja
Istimewa” oleh Arum Nurmala Handayani dengan judul “Kritik sosial dalam lagu
7 Penulis akan menggunakan originalitas penelitian dalam menelaah penelitian ini. Originalitas penelitian menyajikan perbedaan dan persamaan bidang kajian yang diteliti antara peneliti dengan peneliti-peneliti sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk untuk menghindari adanya pengulangan kajian terhadap hal-hal yang sama.
8
Oleh karena fakta-fakta yang penulis tatarkan diatas, maka penulis akan meneliti video klip dari Jogja Hiphop Foundation yang berjudul “Jogja Istimewa”. Penulis ingin
mencari pesan dibalik kata “”Istimewa”, selain dar keistimewaan Jogja sendiri dari
9
tersebut terdapat pesan atau ideologi yang bersembunyi didalam video klip “Jogja Istimewa” ini. Pesan atau ideologi tersebut yang menjadi tujuan dalam penelitian ini.
1.2 Rumusan Masalah.
Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.2.1 Apa pesan yang ada dalam video klip Jogja Hiphop Foundation yang
berjudul “Jogja Istimewa”?.
1.3 Tujuan Penelitian.
1.3.1 Menjelaskan pesan yang ada dalam video klip Jogja Hiphop Foundation
dengan judul “Jogja Istimewa”.
1.4 Manfaat Penelitian.
Peneliti memiliki harapan, bahwa penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat membantu dan membuka wawasan pembaca tentang perananan video klip sebagai media komunikasi dan media promosi, serta mencari suatu pesan yang ada didalam video klip dengan menggunakan semiotika.
1.4.2 Manfaat Praktis
10 tersebut, karena akan membawa dampak yang baik. Seperti percampuran budaya Hiphop dan Jawa yang dibawa oleh Jogja Hiphop Foundation.
1.5 Batasan penelitian
Pada penelitian ini penulis akan membatasi penelitian, yaitu penelitian pada video klip Jogja Hiphop Foundation. Banyaknya video klip Jogja Hiphop Foundation membuat
penulis memilih video klip Jogja Hiphop Foundation yang berjudul “Jogja Istimewa”
dalam penelitian yang penulis lakukan. Pertimbanganya adalah seperti yang penulis utarakan pada latar belakang. Meneliti video klip yang berisi pesan tersembunyi, bukan pada video klip yang berisi mengenai perjalanan Jogja Hiphop Foundation. Dalam hal ini ada dua video klip dari Jogja Hiphop Foundation yang mempunyai pesan tersembunyi,
yaitu “Cucak nguntal Boyo”, dan “Jogja Istimewa”. Video klip “Jogja Istimewa”
dipandang yang paling cocok untuk diteliti karena mempunyai keunikan tersendiri.
Keunikan dari video klip “Jogja Istimewa” adalah seperti yang penulis paparkan didalam latar belakang. Seperti lagu “Jogja Istimewa” menjadi lagu kebangsaan bagi warga