• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Jumlah Ruas dan Sudut Tanam Terhadap pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubijalar (Ipomoea batatas L.) Lamb

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Jumlah Ruas dan Sudut Tanam Terhadap pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubijalar (Ipomoea batatas L.) Lamb"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Ubijalar atau ketela rambat atau “sweet potato” diduga berasal dari Benua

Amerika. Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah asal tanaman

ubijalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika bagian tengah. Nikolai

Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet, memastikan daerah sentrum primer

asal tanaman ubijalar adalah Amerika Tengah. Ubijalar mulai menyebar ke

seluruh dunia, terutama negara-negara beriklim tropika pada abad ke-16.

Orang-orang Spanyol menyebarkan ubijalar ke kawasan Asia, terutama Filipina, Jepang,

dan Indonesia (Jayanto, 2009).

Di Indonesia ubijalar sebagai komoditas pangan belum setaraf dengan padi

dan jagung. Selama ini masyarakat masih menganggap ubijalar sebagai bahan

pangan dalam situasi mendesak. Potensi ekonomi dan sosial ubijalar cukup tinggi,

sebagai bahan pangan dimasa datang. Di Jepang, ubijalar sebagai makanan

tradisional yang kepopulerannya setaraf dengan pizza dan hamburger, sedangkan

di Amerika, makanan ini dapat dijadikan sebagai pengganti kentang

(Widowati, 2008).

Sebagian besar ubijalar juga dimanfaatkan sebagai bahan pangan, baik

secara langsung (direbus, digoreng, dioven, juice) atau setelah melalui proses

pengolahan (kue basah, kue kering, rerotian, mie, selai). Hanya sebagian yang

digunakan untuk bahan pakan dan baku industri. Di Papua, ubijalar merupakan

makanan pokok dan merupakan komoditas yang punya arti penting dalam

beberapa upacara adat. Sejalan dengan Program diversifikasi pangan, ubijalar

yang banyak mengandung karbohidrat, mineral dan vitamin ubijalar juga

(2)

berpeluang dimanfaatkan sebagai sumber pangan alternatif (non beras), bahkan

dengan beberapa keunggulannya (mengandung betakaroten, antosianin, senyawa

fenol, dan serat pangan serta nilai indeks glisemiknya (Glycemic Index), kedepan

ubijalar difungsikan juga sebagai makanan untuk kesehatan (functional food)

(Ginting et al., 2011)

Ubijalar (Ipomoea batatas L.) merupakan sumber karbohidrat, vitamin A,

C, dan mineral. Ubijalar yang daging umbinya berwarna ungu, banyak

mengandung anthocyanin yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, karena

berfungsi mencegah penyakit kanker. Ubijalar yang daging umbinya berwarna

kuning, banyak mengandung vitamin A (Balitkabi, 2010).

Ubijalar yang memiliki daging ungu salah satunya adalah varietas Antin-1

yang merupakan hasil persilangan antara varietas lokal samarinda dari blitar

dengan kinta varietas lokal papua. Varietas ini memiliki potensi hasil tinggi dan

toleran terhadap kekeringan. Corak warna umbi unggu bercampur putih yang

atraktif cocok dibuat menjadi kripik.mengandung zat antosianin sebagai

antioksidan untuk menangkal radikal bebas yang menyebabkan penuaan, kanker

dan penyakit-penyakit degenerativ lainnya (Balitkabi, 2013).

Varietas sari yang dilepas pada tahun 2011 memiliki keunggulan rasa

umbi yang enak dan manis, kurang berserat dan warna umbi kuning muda.

Varietas sari memiliki umur yang genjah yaitu 3,5 sampai 4 bulan dan tahan hama

utama ubijalar yaitu hama boleng (Cylas formicarius). Para pedagang disentra

produksi ubijalar di Tumpang menjuluki varietas sari sebagai varietas “super tok”

karena hasil umbinya sangat banyak dan keuntungannya berlimpah walaupun

keragaan tanaman kurang menyakinkan (Balitkabi, 2012).

(3)

Produksi ubijalar pada tahun 2014 sebesar 146.622 ton, naik sebesar

29.951 ton dibanding produksi tahun 2013. Kenaikan produksi disebabkan oleh

kenaikan luas panen sebesar 2.029 hektar atau 22,29 persen dan hasil per hektar

mengalami kenaikan sebesar 3,54 ku/ha atau 2,76 persen

(BPS provinsi Sumatera Utara, 2015).

Pada tahun 2014, luas panen ubijalar di Sumatera utara sekitar 11.130 Ha

dengan produktivitas 13,174 ton/Ha (BPS provinsi Sumatera Utara, 2015)

sedangkan potensi hasil ubijalar dapat mencapai lebih dari 30 ton/ha seperti

varietas sari yang memiliki daya hasil 30-35 ton/ha (Balitkabi, 2013) dan varietas

Antin-1 memiliki potensi hasil mencapai 33,2 ton/ha (Deptan, 2012).

Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya produksi umbi ubijalar

antara lain disebabkan: populasi tanaman rendah per satuan luas, teknik budidaya

masih jarang dilakukan, pemanfaatan lahan intensitasnya tinggi sehingga terjadi

kehilangan unsure hara tanah yang terbawa hasil panen maupun erosi tanah,

terjadinya serangan OPT utama yaitu hama boleng apabila musim tanamnya tidak

sesuai (Suharno, 2007).

Pemilihan bahan tanam ubijalar berupa stek merupakan salah satu kegiatan

dalam teknik budidaya, bahan stek yang baik dapat berpengaruh baik terhadap

pertumbuhan dan produksi.

Berdasarkan hasil penelitian Kurniatusolihat (2009) stek dengan tiga buku

memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan bahan stek

satu dan dua buku. Hal ini diduga karena cadangan makanan yang tersimpan di

dalam stek tiga buku lebih banyak dibandingkan cadangan makanan yang dimiliki

perlakuan lainnya.

(4)

Dalam peningkatan produksi ubijalar maka diperlukan teknik budidaya

yang tepat yaitu pemilihan bahan stek yang tepat, cara bertanam yang tepat dan

pemilihan varietas yang sesuai karena setiap varietas memiliki potensi produksi

yang berbeda.

Dari uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti teknik budidaya

menggunakan bahan stek yaitu berdasarkan jumlah ruas serta sudut tanam

terhadap pertumbuhan dan produksi beberapa varietas ubijalar

(Ipomoea batatas L.)

Tujuan Penelitian

Lamb.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah ruas

dan sudut tanam terhadap pertumbuhan dan produksi berbagai varietas ubijalar.

Hipotesa Penelitian

Adanya pengaruh jumlah ruas, sudut tanam dan varietas serta interaksi

antara varietas, jumlah ruas dan sudut tanam terhadap peningkatan pertumbuhan

dan produksi ubijalar.

Kegunaan Penulisan

Penulisan ini berguna sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

sarjana pertanian di Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan, dan

diharapkan dapat berguna untuk pihak-pihak yang berkepentingan dalam

budidaya ubijalar.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut salah satu usaha di bidang tanaman adalah mengoptimalkan teknologi budidaya tanaman pertanian, khususnya dengan pemakaian

Judul :Pengaruh Asal Stek dan Zat Pengatur Tumbuh Atonik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubi jalar ( Ipomoea batatas L.) Lamb.. Nama : Cut Tia Mardi NIM

Atonik berpengaruh nyata terhadap berat basah dan berat kering bawang merah. serta jumlah umbi

Beberapa bagian jenis stek yang memungkinkan untuk digunakan sebagai bahan tanam dalam memperbanyak bahan stek yaitu; sulur panjat, sulur cacing, dan sulur

Sedangkan hasil analisis keragaman pada perlakuan jumlah bibit perlubang tanam berpengaruh nyata terhadap anakan produktif (AP) tanaman padi pada jumlah bibit 25

Pada varietas PSJK bahan tanam yang berasal dari bagal menunjukkan pertumbuhan lebih baik dibandingkan dengan bahan tanam yang berasal dari top stek dan sogolan.

Perlakuan waktu tanam U3 yang memberikan ruang tumbuh pada awal tanam tanaman ubi jalar karena interval tanam antara tanaman ubijalar dengan tanaman

Penurunan produksi vanili ini disebabkan karena terjadinya teknik budidaya yang kurang baik, salah satunya adalah kurangnya perlakuan awal yang menyebabkan lamanya pertumbuhan tunas