• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN GERAK DASAR SHOOTINGBOLA BASKET MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN TARGET (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Cilengkrang Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENINGKATKAN GERAK DASAR SHOOTINGBOLA BASKET MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN TARGET (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Cilengkrang Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pendidikan memiliki tujuan untuk menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan.Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan merupakan suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan diajarkan di sekolah memegang peranan penting untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar seperti halnya melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih secara sistematis. Pandangan Lutan (2001, hlm.15) mengatakan bahwa: Pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan. Tujuan umum pendidikan jasmani juga selaras dengan tujuan umum pendidikan, dimana secara sederhana pendidikan jasmani itu tak lain adalah proses belajar untuk bergerak dan belajar melalui gerak, adapun tujuan belajar ialah menghasilkan perubahan perilaku yang melekat. Proses belajar dalam pendidikan jasmani bertujuan untuk menimbulkan perubahan perilaku, selain belajar melalui gerak hal tersebut berguna untuk mencapai tujuan pengajaran. Melalui pengalaman itu akan terbentuk perubahan dalam aspek jasmani dan rohaninya. Sedangkan menurut Ibrahim (2001, hlm.1) mengatakan bahwa: Pendidikan jasmani (penjas) merupakan suatu upaya pendidikan yang dilakukan terhadap anak-anak, agar mereka dapat belajar bergerak, dan belajar melalui gerak serta berkepribadian yang tangguh, sehat jasmani, dan rohani. Dalam proses pembelajaran penjas di sekolah, siswa merupakan subyek dan sekaligus merupakan titik sentral yang harus mendapatkan perhatiain sungguh-sungguh.. 1.

(2) 2. Tujuan utama pendidikan jasmani hendaknya diarahkan untuk menciptakan perubahan perilaku yang tercapai dalam jangka waktu lama. Perubahan jangka pendek dalam penjas, bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan anak dalam aktivitas jasmani, sehingga akhirnya terbentuk kebiasaan untuk aktif melakukan kegiatan jasmani. Perubahan ini juga terkait dengan perubahan aspek sikap, motivasi, yang menetap dalam diri anak-anak. Ibrahim (2001, hlm.40) Jadipendidikan jasmani merupakan suatu upaya pendidikan yang sangat penting untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan manusia, karena pendidikan jasmani erat kaitannya dengan gerak manusia. Secara sederhana pendidikan jasmani adalah proses belajar bergerak, dan belajar melalui gerak untuk mencapai tujuan pembelajaran melalui gerak dasar. Dari pengalaman gerak tersebut diharapkan terbentuk perubahan perilaku dan keseimbangan aspek jasmani dan rohaninya secara utuh dan menyeluruh. Menurut Lutan (2001, hlm.9) mengemukakan bahwa: Proses pengajaran dalam pendidikan jasmani dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, adanya rumusan tujuan pengajaran yang mengandung harapan tentang perubahan perilaku yang di harapkan. Tujuan itu merupakan titik awal dari keseluruhan proses. Kedua, adalah materi atau substansi pengajaran. Materi ini berisi tugas-tugas gerak, aktivitas jasmani yang direncanakan untuk dilaksanakan oleh siswa. Melalui pengalaman itu diharapkan terjadi perubahan. Ketiga, ada metode dan strategi yang diselaraskan dengan materi, siswa diantarkan untuk mengalami perubahan. Keempat, adanya evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak perubahan yang terjadi pada siswa. Perubahan itu sungguh rumit, karena yang diharapkan bukan hanya dari segi keterampilannya. Namun juga penguasaan pengetahuan, penalaran, serta sikap dan mentalnya. Tidak ada cara lain yang dapat menggantikan proses perilaku, kecuali para siswa itulah yang mengalami dan melaksanakan sendiri tugas-tugas ajar. Dapat disimpulkan bahwa wujud dari pelaksanaan pengajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar berpangkal pada gerak siswa yang menampakandirinya terutama dalam bentuk-bentuk aktivitas jasmaninya.Melalui pendidikan jasmani diharapkan adanya peningkatan dan perkembangandalam aspek kemampuan jasmani (psikomotor), perkembangan pengetahuan dan nalar (kognitif), dan perkembangan sikap (afektif). Adapun dalam rangka mencapai tujuan dari pembelajaran pendidikan jasmani ditentukan pula oleh beberapa faktor salah satunya yaitu faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, guru merupakan salah satu faktor.

(3) 3. yang dapat mempengaruhi para siswa dalam proses pembinaan dan meningkatkan keterampilan siswa serta kecerdasan siswa. Untuk mengatasi hal tersebut dan mampu mencapai tujuan yang maksimal peran guru sangatlah penting dan guru diharapkan memiliki strategi serta metode mengajar yang baik dalam setiap materi yang akan disampaikan dari mulai konsep-konsep, alat peraga yang tepat, dan ideide kreatif agar dapat memotivasi siswa untuk aktif dalam setiap melaksanakan pembelajaran. Untuk itu perlu adanya suatu upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran, salah satunya dengan memilih strategi atau cara dalam menyampaikan materi pembelajaran agar memperoleh prestasi belajar siswa yang meningkat khususnya dalam pelajaran pendidikan jasmani. Misalnya melakukan pembelajaran yang dikemas kedalam permainan yang dirancang sedemikian rupa guna menjadikan anak mampu aktif dalam setiap melaksanakan kegiatan pembelajaran yang diyakini dapat menghasilkan rasa senang, selain itu dapat pula membina kesehatan dan meningkatkan rasa percaya diri. Permainan merupakan bagian dari pada bidang studi pendidikan jasmani yang mempunyai banyak kegiatan aktivitas gerak, seperti halnya pada kegiatan olahraga pada umumnya, dengan bermain akan memicu perkembangan manusia secara menyeluruh misalnya perkembangan jasmani koordinasi gerak, kejiwaan, dan sosial. Terdapat beberapa aspek dalam permainan dan olahraga diantaranya meliputi cabang olahraga dalam permainan bola besar salah satunya yaitu bola basket. Beberapa keterampilan dalam bola basket diantaranya yaitu lari, lompat, menggiring bola, mengoper bola, dan memasukan bola ke dalam ring. Hal ini merupakan pondasi dari keterampilan awal anak dalam bermain dan juga merupakan gerakan dasar dalam pembinaan olahraga.Namun penguasaan pembelajaran bola basket khususnya di SD masih kurang mendapat perhatian, karena guru dalam menyampaikan pembelajaran pendidikan jasmani masih saja menggunakan cara yang monoton tanpa adanya kekreatifan dalam memodifikasi alat peraga untuk dijadikan media pembelajaran. Contohnya, seringnya anak hanya diberikan bola lalu membiarkannya bermain sendiri atau guru hanya memberikan materi ajar sesuai dengan ketentuan atau aturan baku saja, padahal untuk pembelajaran di SD bisa saja menggunakan aturan yang dibedakan atau.

(4) 4. dirubah dalam bentuk yang lebih sederhana menggunakan permainan, yang terpenting konsep mengenai gerak dasar untuk anak dapat tersampaikan. Banyak guru mengerti mengenai pembelajaran permainan bola besar tetapi masih kurang dalam implementasinya. Bola basket merupakan olahraga bola berkelompok yang dimainkan oleh dua tim dengan 5 pemain per tim. Tujuannya adalah mendapatkan nilai (skor) dengan memasukan bola ke keranjang dan mencegah tim lain melakukan hal serupa. Bola dapat diberikan hanya dengan (passing) operan dengan tangan atau dengan mendriblenya (batting, pushing, atau tapping) beberapa kali pada lantai tanpa menyentuhnya dengan dua tangan secara bersamaan. Teknik dasar mencakup footwork (gerakan kaki) shooting (menembak), passing (operan), dan menangkap, drible, rebound, bergerak dengan bola, bergerak tanpa bola, dan bertahan. Wissel (1996, hlm.2) Shooting adalah suatu keterampilan dalam menyerang yang paling ampuh dan terpenting di antara berbagai keterampilan teknis menyerang lainnya. Ini karena objek permainan basket tadi ialah memasukan bola ke dalam keranjang sebanyak mungkin. Gerakan shooting ini bukan hanyalah sekedar asal melemparkan bola saja, tetapi juga meliputi gerakan mengarahkan dan mengusahakan agar bola jatuh tepat di sasaran. Amber (2012, hlm.13) Salah satuaktivitasfisikdalam program pendidikanjasmaniyaitu permainan bola basket. Permainan bola basket didominasi oleh keterampilan melempar, menangkap, menggiring bola dan menembakan bola ke dalam jala keranjang atau shooting. Namun sebagian siswa belum menguasai keterampilan dasar dalam shooting bola basket. Salah satunya adalah kurangnya pemahaman, latihan dan memasyarakatnya permainan bola basket di daerah pedesaan dan juga mudahnya siswa mengalami kebosanan dan kejenuhan pada saat melakukan tugas menembakan bola ke dalam jala ranjang karena sulitnya untuk ukuran siswa Sekolah Dasar dalam menembak diakibatkan target yang di tuju yaitu ring yang terlalu tinggi sehingga membuat kurangnya antusias siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar cenderung akan membuat siswa cepat jenuh apabila dalam pelaksanaanya hanya terpaku pada rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kurikulum, untuk itu perlu adanya alternatif agar pembelajaran penjas dapat meningkatkan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan cara melalui modifikasi permainan, yang salah satunya untuk mencapai tujuan pembelajaran pendidikan jasmani dan inovasi baru bagi para guru atau pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran..

(5) 5. Berkaitan dengan hal di atas, penulis mendapatkan beberapa permasalahan. Adapun permasalahannya diantaranya sebagai berikut: 1. Guru dalam menyampaikan materi kurang efektif atau monoton serta kurang memberikan variasi dan modifikasi dalam pembelajaran bola besar khususnya dalam permainan bola basket 2. Sebagian siswa belum memahami sehingga mengalami kesulitan dalam melakukan gerak dasar shooting permainan bola basket. 3. Sebagian siswa belum menguasai keterampilan dasar dalam shooting Bola Basket dikarenakan kurangnya latihan dan memasyarakatnya permainan bola basket. 4. Minimnya fasilitas sekolah dalam penyediaan sarana dan prasarana sehingga proses pembelajaran pun terhambat. Sehubungan dengan hal tersebut, diharuskan untuk melakukan serangkaian penelitian mengenai teknik dasar shooting bola basket melalui modifikasi permainan target. Dikarenakan timbul masalah anak-anak yang kurang antusias dan kurang pemahaman serta sarana dan prasarana yang kurang memadai. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan tes yang dilakukan terbukti bahwa pada pembelajaran shooting bola basket, ternyata sebagian siswa belum menguasai keterampilan ini. Hasil ini terinci dari data awal yang dipaparkan pada tabel 1.1 sebagai berikut:.

(6) 6. Tabel 1.1 Data Awal Hasil Tes Keterampilan Shooting Bola Basket. 3. 8. Rifaldi S. 9. Rikky N. 10. Sofian M. 11. Zatnika S. 12. D. Julpikar. 13. Ratu Bella S. 14. Aldrick A. 15. Altsanika A. 16. Nawal Alfi S. 17. Stephanie Y. 18. Cinta Nurul. 19. Fikry Sendi. 20. Moh.Zidane. 21. Raka Ferica. 22. Lukas S. √. √. √. √. √. √. Nilai. Skor. Pandangan. 83,3 41,6. √. √. 10 5 10. 83,3. √. 6. 49,9. √. √ √. √. √. 7. 58,2. √. √. √. √. √. 5. 41,6. √. √. √. √. √. 5. 41,6. √. √. √. √ √. √. √. 5. 41,6. √. √. √. √. 4. 3,33. √. √. √. √. 5. 41,6. √. 10. 83,3. 6. 49,9. 10. 83,3. √ √. √. √. √. √. √. √ √ √. √. √. √. √ √. √ √ √. √. √. 4. 3,33. √. √. √. 6. 49,9. √. √. √. √. √. 10. 83,3. √. √. √. √. √. 10. 83,3. √. √. 4. 3,33. 5. 8. 9. -. 13. 9. 36%. 41%. -. 59%. 41%. √. 23%. √. Presentase %. 83,3 3,33. √. √. Jumlah. 10 4. √. √. √. √. √. 58,2. √ √. √. 7. √ √. 41,6. √. √. 8. 1. 13. 2. 8. 12. 148. 1112 ,12. 7. 15. 68%. Revan M P. √. 5. √ √ √. √ √. 1 √. 32%. 7. √ √. √. 2. √. √ √. 3. 50,5%. Ratih Kania. √. 1 √. 67%. 6. √. 2. 54%. Puput A Rahmat B S. 3. 36%. 4 5. √. 1 √. 10%. Najwa Naila Nur Ahmad. 2. 59%. 2 3. 3. 36%. M. Rizky S. 1. T T T. 0,5%. 1. 2 √. KET. Sikap badan. Nama. Gerakan tangan. No. Gerakan kaki. Aspek yang dinilai. Dari data awal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa ada 7 siswa (32%) dinyatakan tuntas, dan 15siswa (68%) dinyatakan tidak tuntas. Dengan demikian, kemampuan siswa kelas V SDN Cilengkrang dalam pembelajaran shooting dalam permainan bola basket masih rendah dan perlu diperbaiki. Permasalahan tersebut terjadi karena anak tidak terbiasa melakukan gerakan shooting dalam permainan bola basket serta dalam pembelajaran tidak dikemas dalam bentuk permainan..

(7) 7. Berkaitan dengan hal di atas, ada beberapa faktor yang menjadi siswa siswi SDN Cilengkrang Kabupaten Sumedang tidak begitu menguasai teknik gerak dasar shooting pada permainan bola basket diantaranya sebagai berikut: 1. Kinerja guru a.. Guru dalam menyampaikan materi kurang efektif dan terlalu monoton.. b.. Guru kurang mengkondisikan siswa pada saat memulai pembelajaran dan pembelajaran berlangsung.. c.. Guru kurang memberikan variasi dan modifikasi dalam pembelajaran bola besar khususnya dalam permainan bola basket.. 2. Aktivitas siswa a.. Siswa kurang antusias, semangat, disiplin, dan bekerjasama dalam mengikuti pembelajaran gerak dasar shooting pada permainan bola basket.. b.. Kualitas siswa dalam melakukan gerak dasar shooting pada permaianan bola basket masih kurang maksimal.. c.. Siswa masih sulit untuk melakukan gerak dasar shooting pada permainan bola basket.. 3. Fasilitas olahraga di sekolah a.. Tidak adanya lapangan basket yang sesuai dengan standar peraturan permainan bola basket.. b.. Fasilitas yang tersedia masih terbatas, termasuk alat dan media yang kurang dikembangkan.. c.. Tidak adanya ring basket yang tetap menempel. Berdasarkan faktor yang menjadikan siswa tidak begitu menguasai teknik. gerak dasar shooting pada permainan bola basket, maka perlu adanya target yang harus dicapai dalam penelitian ini yaitu memperbaiki kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran gerak dasar shooting bola basket di kelas V SDN Cilengkrang Kabupaten Sumedang. Dari uraian di atas peneliti akan memberikan tindakan dalam pembelajaran permainan bola besar khususnya bola basket, maka penulis mengambil judul“Meningkatkan Gerak Dasar Shooting Bola Basket. Melalui. Modifikasi. Permainan. Target. Pada. Siswa. SDNCilengkrangKecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang”.. Kelas. V.

(8) 8. B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 1.. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan. masalah dari penelitian ini adalah: a.. Bagaimana perencanaan pembelajaran gerak dasar shooting bola basket melalui modifikasi permainan target?. b.. Bagaimana proses pembelajaran gerak dasar shooting bola basket melalui modifikasi permainan target?. c.. Bagaimana aktivitas siswa selama pembelajaran gerak dasar shootingbola basket melalui modifikasi permainan target?. d.. Bagaimana hasil pembelajaran gerak dasar shootingbola basket melalui modifikasi permainan target?. 2.. Pemecahan Masalah Setelah menemukan akar masalah diatas, maka langkah selanjutnya adalah. mencari alternatif pemecahan masalah. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukannya suatu upaya perbaikan pola dan strategi pembelajaran yang lebih menarik minat siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar untuk melaksanakan latihan keterampilan dasar shooting bola basket. Oleh karena itu upaya yang diterapkan adalah pembelajaran dengan menggunakan modifikasi permainan target untuk meningkatkan gerak dasar shooting. Modifikasi permainan target dipilih untuk alternatif agar lebih memudahkan siswa dalam mencapai target ketika melakukan gerak menembakan bola (shooting) dalam permainan basket. Untuk mempermudah penelitian tindakan kelas ini penulis mencoba memecahkan masalah dengan memodifikasi target yang akan dicapai serta media dan alat yang digunakan, bola yang diganti dengan ukuran lebih kecil dari bola basket asli, ring sebagai target yang dituju diganti dengan lingkaran sebagai. media pencapaian targetnya,. dan. jarak tembak serta. dengan. menambahkan permainan setelah kegiatan pembelajaran berlangsung yang peraturannya dimodifikasi dengan lebih sederhana karena siswa SD pada dasarnya tidak terlepas dari kata bermain dan aktif dalam melakukan segala hal. Modifikasi permainan target yang dipilih ialah mencapai target akhir dengan jarak yang dituju yaitu 2 meter, yang menjadi target yaitu ring bola basket mini kemudian.

(9) 9. ditempelkan pada tiang dengan ketinggian sama seperti jarak akhir yang dituju 2 meter, adapun modifikasi permainan yang akan dilakukan yaitu : yang pertama sasarannya adalah memasukan bola ke dalam lingkaran yaitu ring bola basket mini dengan jarak 1 meter menggunakan bola karet, yang kedua memasukan bola ke dalam lingkaran yang ada pada dinding dengan jarak 1,5 meter dengan menggunakan bola basket mini, dan yang ketiga memasukan bola ke dalam ring bola basket mini dengan menggunakan bola basket mini dengan jarak 2 meter. C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran gerak dasar shooting bola basket melalui modifikasi permainan target. 2. Untuk mengetahui proses pembelajaran gerak dasar shooting bola basket melalui modifikasi permainan target. 3. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran gerak dasar shootingbola basket melalui modifikasi permainan target 4. Untuk mengetetahui hasil pembelajaran gerak dasar shooting bola basket melalui modifikasi permainan target. D. Manfaat Penelitian 1.. Bagi Siswa a. Dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar. b. Membiasakan siswa berperan aktif dalam pembelajaran, bertukar pendapat dan saling memberikan gagasan. c. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam gerak dasar shooting bola basket.. 2. Bagi Guru a. Dapat menambah pengetahuan guru tentang model pembelajaran inovatif. b. Mengetahui cara mengajar yang kreatif dan menyenangkan. c. Membantu guru dalam mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam maupun di luar kelas..

(10) 10. 3. Bagi Sekolah a. Sebagai bahan dasar tolak ukur pencapaian tujuan mengajar di sekolah dasar. b. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah. c. Membantu tercapainya kompetensi dasar dan program yang sudah dibuat oleh sekolah. d. Menumbuhkan citra sekolah sehingga dapat mengangkat nama baik sekolah. e. Sebagai peran yang dapat membantu sekolah dalam menggunakan model pembelajaran terbaru dalam perkembangan pendidikan. 4. Bagi Peneliti Sebagai alat untuk memperoleh data mengenai peningkaatan hasil belajar siswa pada pembelajaran gerak dasar shooting bola basket. 5. Bagi Lembaga a. Dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat memberikan suntikan motivasi untuk menciptakan tenaga pengajar yang berkualitas dimasa yang akan datang. b. Dapat diterapkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya dalam pembelajaran shooting bola basket. 6. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bandingan sekaligus landasan penelitian lanjut yang berhubungan dengan pengembangan modifikasi dalam pembelajaran. b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikan permainan dalam pembelajaran sebagai tindakan. c. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian tindakan kelas hendaknya menggunakan sumber yang lebih banyak lagi, sehingga temuantemuan dalam pelaksanaan pembelajaran gerak dasar shooting bola basket lebih lengkap..

(11) 11. E. Batasan Istilah Untuk menghindari salah penafsiran terhadap pokok permasalahan yang diteliti ini, berikut ini akan dijelaskan istilah-istilah yang perlu diketahui kejelasannya, sebagai berikut: 1. Kata “meningkatkan” memiliki kata dasar dari suatu yang bersusun dengan imbuhan me-kan kata tingkat menjadi meningkatkan yang diartikan mengusahakan, dapat dinaikan ketingkat yang lebih baik, artinya ada kenaikan hasil belajar siswa dari yang tidak bisa menjadi bisa. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003, hlm.125) 2. Gerak dasar merupakan dasar untuk macam-macam keterampilan dan merupakan gerak alami yang dapat dilihat, didengar dan dirasakan secara sadar dan akan menunjukkan keterampilan bertahap. (Gabberd dalam Sukintaka, 1992, hlm. 49) 3. Bola basket adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masingmasing regu terdiri atas 5 orang pemain. Setiap regu berusaha untuk dapat memasukan bola sebanyak-banyaknya kedalam keranjang lawan dan mencegah pihak lawan memasukan bola ke dalam keranjangnya serta mendapatkan bola. Bola boleh dilemparkan, digelindingkan,dipantul-pantulkan, dan didorong sesuai dengan peraturan (Syarifuddin, 1993, hlm.167) 4. Shooting adalah suatu keterampilan dalam menyerang yang paling ampuh dan terpenting di antara berbagai keterampilan teknis menyerang lainnya. Ini karena objek permainan basket tadi ialah memasukan bola ke dalam keranjang sebanyak mungkin. Gerakan shooting ini bukan hanyalah sekedar asal melemparkan bola saja, tetapi juga meliputi gerakan mengarahkan dan mengusahakan agar bola jatuh tepat di sasaran. (Amber, 2012,hlm.23) 5. Modifikasi yaitu menganalisa sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial dapat memperlancar siswa dalam belajarnya. Cara ini yang dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa dari yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, dari yang tadinya lebih rendah menjadi memiliki tingkat yang lebih tinggi (Suherman, 2000, hlm 1).

(12) 12. 6. Permainan merupakan gejala umum yang terjadi di dunia hewan maupun manusia. Permainan tidak mengenal lingkungan dan stratifikasi sosial, bisa hinggap dimasyarakat kecil pedesaan maupun konglomerat perkotaan, disenangi anak-anak, pemuda maupun orang dewasa. Permainan merupakan kesibukan yang ditentukan oleh sendiri, tidak ada unsur paksaan, desakan atau perintah, dan tidak mempunyai tujuan tertentu (Ismail, 2006, hlm.5) 7. Permainan target atau biasa disebut permainan sentuh merupakansebuah bentuk permainan akurasi penyampaian objek pada sasaran atau target. Tujuan permainan ini adalah akurasi penyampaian objek pada sasaran. Skill yang dilibatkan dalam permainan ini pada umumnya dilakukan secara pasif atau cenderung bersifat “close skill”. Strategi dasar permainan target adalah membuat keputusan apakah memilih kesempurnaan atau memilih cara atau tingkatan yang aman (Suherman, 2000, hlm.24).

(13) 13. F. Struktur Organisasi. MENINGKATKAN GERAK DASAR SHOOTING BOLA BASKET MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN TARGET BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Struktur Organisasi. BAB III METODE PENELITIAN. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis 1. Pengertian Pendidikan Jasmani 2. Tujuan Pendidikan Jasmani 3.Manfaat Pendidikan Jasmani 4. Hakikat Belajar dan Pembelajaran Penjas 5. Teori Bermain 6. Bola Basket 7. Teori Modifikasi 8. Modifikasi permainan target dalam pembelajaran Shooting bola basket. Lokasi dan Waktu Penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek Penelitian Metode dan Desain Penelitian Prosedur Penelitian Instrumen Penelitian Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data. Validasi Data. B. Kajian yang Relevan C. Hipotesis Tindakan. Gambar 1.1 Struktur Organisasi Skripsi. Pemaparan Data Pembahasan Data. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Persentase kecemasan saat duduk di kursi gigi pada umur 26-45 tahun sebesar. 77,2% terutama

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DILIHAT DARI GAYA KOGNITIF SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Fault Tree Analysis (FTA) digunakan untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah yang ditimbulkan dari komponen mesin electric motor di fiberline area cooking yaitu

terdapat pengaruh yang signifikan antara masa kerja dengan kinerja bidan desa. Menurut Muchlas (1999) kemampuan kerja adalah kapasitas

NSM NPSN Nama Lembaga Siswa Lulusan PTK1.

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTRAPERSONAL DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA DI KUMON SETIABUDI BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI ANAK KELOMPOK B MELALUI PERMAINAN POHON HURUF.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

tanda-tanda vital, gelisah. Kaji lokasi, karaktersitik, durasi, frekuensi dan tingkat keparahan. Dorong klien menyatakan persaan tentang nyeri. Perhatikan keluhan peningkatan nyeri