• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Serta Persepsi Nelayan terhadap Program Peningkatan Pendapatan Nelayan oleh Pemerintah ( Studi Kasus : Kelurahan Bagan Deli, Kec.medan Belawan, Kota Madya Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Serta Persepsi Nelayan terhadap Program Peningkatan Pendapatan Nelayan oleh Pemerintah ( Studi Kasus : Kelurahan Bagan Deli, Kec.medan Belawan, Kota Madya Medan)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENDAPATAN SERTA PERSEPSI NELAYAN TERHADAP PROGRAM PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN OLEH PEMERINTAH

( Studi Kasus : Kelurahan Bagan Deli, Kec.Medan Belawan, Kota Madya Medan)

Roy Asido Sianturi*), Rahmanta Ginting**), Tavi Supriana**)

*) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Jl. Prof. A. Sofyan No.3 Medan

Hp. 0857 6146 2405, E-mail: royasido.sianturi@yahoo.co.id

**) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh modal kerja, jumlah tenaga kerja, pengalaman kerja, dan harga jual terhadap pendapatan nelayan, mengetahui progam-program peningkatan pendapatan yang dilakukan pemerintah di daerah penelitian, menganalisis persepsi nelayan terhadap program peningkatan yang dilakukan pemerintah. Daerah penelitian ditentukan secara purposive yaitu di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Kotamadya Medan dengan Populasi nelayan sebanyak 1.528 orang nelayan. Penarikan sampel dilakukan dengan metode accidental sampling yaitu sampel diambil sebanyak 40 sampel. Metode analisis yag digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan analisis skala likert.

Hasil penelitian menunjukkan, variabel Modal kerja berpengaruh negatif, variabel Tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan, variabel Pengalaman berpengaruh positif tetapi tidak signifikan dan variabel Harga jual berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap pendapatan Nelayan. Program peningkatan pendapatan yang ada di Kelurahan Bagan Deli adalah Bantuan Langsung Masyarakat Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Perikanan Tangkap (BLM PUMP). Persepsi nelayan yang tidak dapat program BLM PUMP terhadap program PUMP adalah 90 % negatif, 10 % adalah positif sedangkan persepsi nelayan yang dapat program adalah 70 % positif dan 30 % negatif. Jadi dapat disimpulkan Persepsi nelayan terhadap program BLM PUMP adalah negatif. Kata kunci : modal kerja, jumlah tenaga kerja, pengalaman, harga jual,

pendapatan nelayan, program, persepsi

ABSTRACT

This study aimed to analyze the effect of working capital, total employment, work experience, and the selling price to the fishermen's income, knowing programs for

(2)

the increase in revenues of the government in the area of research, analyzing the perception of the fishermen towards an increase in the government's program. Determined by purposive research area that is in the Village Bagan Deli, district of Medan Belawan, Medan municipality with a population of as many as 1,528 fishermen fishing. Sampling is done by accidental sampling method that samples taken 40 samples. Yag analysis method used is multiple linear regression analysis and analysis of Likert scale.

The results showed a negative effect on working capital variable, the variable Labor positive and significant effect, variable experience but not significant positive effect and variable selling price but not significant positive effect on revenues Fisherman. Earnings improvement program in the Village Bagan Deli Direct Aid Society of Rural Business Development Mina Fishing (BLM PUMP). Perception fishermen who can not program to the BLM PUMP PUMP program is 90% negative, 10% were positive while the perception of fishermen who can program is 70% positive and 30% negative. So it can be concluded perception of fishermen against PUMP BLM program is negative.

Keywords: working capital, the amount of labor, the experience, the selling price, the income of fishermen, programs, perception

PENDAHULUAN

Latar belakang

Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan laut yang banyak dan beraneka ragam. Luas perairan laut Indonesia diperkirakan sebesar 5,8 juta yang terdiri dari 2,7 juta perairan Nusantara dan 3,1 juta Perairan Zona Ekonomi Eksklusif. Panjang garis pantai 95.181 km, dan gugusan pulau sebanyak 17.480. (Dinas Perikanan dan Kelautan, 2010)

Melimpahnya potensi hayati yang dikandung oleh laut di sekitar tempat komunitas nelayan bermukim, seharusnya dapat menjadi suatu aset besar bagi nelayan setempat dalam upaya memperbaiki taraf hidup mereka secara ekonomi. Namun, kenyataannya sampai saat ini kehidupan nelayan tetap saja masih berada dalam ketidakmampuan secara finansial dan belum sejahtera. Data Badan Pusat Statistik mencatat jumlah nelayan miskin di Indonesia pada tahun 2011 mencapai

(3)

7,87 juta orang atau 25,14 persen dari total penduduk miskin nasional yang mencapai 31,02 juta orang.

Segala masalah kemiskinan nelayan tersebut tentu menarik upaya pemerintah dalam pengatasannya. Upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan tidak pernah berhenti dilakukan pemerintah melalui beragam inovasi kebijakan. Pemerintah kembali mengeluarkan Keputusan Presiden No.10/2011 tentang Tim Koordinasi Peningkatan dan Perluasan Program Pro-Rakyat. Peningkatan kehidupan nelayan sebagian dari Program Pro-Rakyat memiliki 8 (delapan) strategi, yaitu: pembuatan rumah sangat murah, diversifikasi usaha, pengembangan skema UKM-KUR, pengembangan SPBN, pembangunan cold storage, angkutan umum murah, fasilitas sekolah dan puskesmas, dan fasilitas bank rakyat. Program ini dilaksanakan di kantong-kantong kemiskinan nelayan yang berbasis di 816 Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) dan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI), (KKP, 2011).

Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitan ini adalah Bagaimana pengaruh modal, tenaga kerja, pengalaman, teknologi, dan harga jual terhadap pendapatan nelayan di kelurahan Bagan Deli kecamatan Medan Belawan, Bagaimana persepsi nelayan terhadap program peningkatan pendapatan yang dilaksanakan pemerintah.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh modal, tenaga kerja, pengalaman, teknologi, dan harga jual terhadap pendapatan nelayan di kelurahan Bagan Deli kecamatan Medan Belawan, Untuk mengetahui Bagaimana persepsi nelayan terhadap program peningkatan pendapatan yang dilaksanakan pemerintah.

TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori

Pendapatan usaha nelayan adalah selisih antara peneriamaan (TR) dan semua biaya (TC). Jadi Pd = TR – TC. Penerimaan usaha nelayan (TR) adalah perkalian

(4)

antara produksi yang diperoleh (Y) dengan harga jual (Py). Biaya usaha nelayan biasanya diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cos). Biaya tetap (FC) adalah biaya yang relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Biaya variabel (VC) adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh, contoh biaya untuk tenaga kerja. Total biaya (TC) adalah jumlah dari biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC), maka TC = FC + VC (Soekartawi, 2002).

Program Pemerintah ditargetkan dapat menanggulangi kemiskinan masyarakat pesisir yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan dan tersebar di 10.640 desa. Jumlah warga miskin yang terdapat di masyarakat pesisir juga dilaporkan adalah sebanyak 7,87 juta atau 25,14 persen dari seluruh penduduk miskin di tanah air. Penelitian Terdahulu

Sasmita (2006), dalam penelitian tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi usaha nelayan di Kabupaten Asahan, menyatakan bahwa variabel independent modal, jumlah tenaga kerja, jumlah perahu, dan waktu melaut yang dapat menerangkan variansi variabel dependent (pendapatan usaha nelayan). Zulfikar (2002), hasil penelitian tentang analisis bagi hasil terhadap pendapatan buruh nelayan di Kabupaten Deli Serdang, bahwa hasil analisis dapat diketahui ada perbedaan yang signifikan antara pendapatan melaut marawai dan pancing. Untuk uji beda rata-rata melaut pancing dan melaut jaring Tabel maka Ho terdapat perbedaan yang signifikan antara melaut pancing dan jaring.

METODE PENELITIAN

Metode Penentuan Daerah Penelitian

Lokasi penelitian ditentukan secara purposive, yaitu secara sengaja di kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan, Kota Madya Medan, Provinsi Sumatera Utara karena di daerah ini penduduknya sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan.

(5)

Populasi dalam penelitian adalah seluruh nelayan di kelurahan Bagan Deli kecamatan Medan Belawan kota madya Medan. Penarikan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling. Ukuran besar sampel ditentukan secara purposive atau ditentukan secara sengaja yaitu sebesar 40 sampel karena untuk satu variabel diwakili oleh 10 sampel. Dan untuk identifikasi masalah kedua jumlah sampel yang ditentukan adalah sebesar 20 sampel.

Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil observasi (pengamatan) dan wawancara langsung dengan nelayan sampel di daerah penelitian melalui alat bantu berupa daftar pertanyaan ( kuesioner ). Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari lembaga/instansi terkait seperti BPS SUMUT, Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Madya Medan, dan Kantor Kecamatan Medan Belawan.

Metode Analisis Data

Identifikasi Masalah 1 dianalisis dengan Regresi Linier Berganda, dengan tujuan untuk menjelaskan pengaruh antara modal, tenaga kerja, pengalaman kerja, dan harga jual terhadap pendapatan usaha nelayan di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Kota Madya Medan yang dirumuskan dalam fungsi :

Y = F (X1, X2, X3, X4) Dimana:

Y = pendapatan usaha nelayan X1 = modal

X2 = tenaga kerja X3 = pengalaman kerja X4 = harga jual

Identifikasi Masalah 2 dianalisis dengan menggunakan metode Analisis Skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam Skala Likert, responden

(6)

menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel I. Tabel Hasil Analisis Pengaruh Variabel Modal Kerja, Jumlah Tenaga Kerja, Pengalaman, dan Harga Jual terhadap Pendapatan Nelayan

Variabel Penelitian

Koefisen Regresi t-hitung Sig

Constanta 629896,676 3,392 0,001 Modal kerja (X1) - 0,093 - 2,717 0,009 Jumlah tenaga kerja (X2) 360048,344 7,902 0,000 Pengalaman (X3) 4388,586 0,648 0,520 Harga jual (X4) 7,098 1,334 0,189

F-hitung 58,236 Sig. F-hitung 0,000

R 0,915 Standar Eror 1,72919E5

R-Square 0,838 N 50

Adjusted R-Squared 0,824

Dari Tabel I. Tabel Hasil analisis Pengaruh Variabel Modal Kerja, Jumlah Tenaga Kerja, Pengalaman, dan Harga Jual terhadap Pendapatan Nelayan dapat dibuat persamaan sebagai berikut:

Y = 629896,676 – 0,093 + 360048,344 + 4388,586 + 7,098 Dimana :

Y = Pendapatan nelayan (Rupiah/Trip) = Modal kerja (Rupiah/Trip)

= Jumlah tenaga kerja (Orang) Pengalaman (Tahun) = Harga jual (Rupiah/Kg)

Pengaruh Modal Kerja terhadap Pendapatan

Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai signifikansi t modal kerja ((X1) adalah 0,009 (<0,05), hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi modal

(7)

berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan artinya modal secara parsial berpengaruh nyata terhadap pendapatan nelayan. Koefisien Regresi X1= -0,093 artinya jika modal naik 1000 Rupiah maka pendapatan akan turun 93 Rupiah. Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja terhadap Pendapatan

Hasil uji t menunjukkan nilai signifikansi t jumlah tenaga kerja (X2) adalah 0,000 hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak H1 diterima. Jadi jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan. Koefisien regresi X2= 360048,344 artinya jika jumlah tenaga kerja bertambah 1 orang maka pendapatan akan naik sebesar Rp 360.048,344

Pengaruh Pengalaman terhadap Pendapatan

Hasil uji t menunjukkan nilai signifikansi t pengalaman kerja (X3) adalah 0,520 hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima H1 ditolak. Jadi pengalaman tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan. Koefisien regresi X3 4388,586 artinya jika pengalaman bertambah 1 tahun maka pendapatan akan naik Rp.4.388,586. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan variabel pengalaman tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan di Kabubaten Langkat (Sujarno, 2008).

Pengaruh Harga Jual terhadap Pendapatan

Hasil uji t menunjukkan nilai signifikansi t harga jual (X4) adalah 0,189 hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima H1 ditolak. Jadi harga jual tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan. Koefisien regresi X4= 7,098 artinya jika harga jual naik 1000 rupiah maka pendapatan akan berkurang 7098 rupiah.

Persepsi Nelayan yang Tidak Mendapat Bantuan Program BLM PUMP Untuk mengetahui persepsi nelayan yang tidak dapat program diambil 10 sampel. Nilai standar deviasi yang diperoleh untuk nelayan yang tidak mendapatkan program BLM PUMP adalah sebesar 1,264911. Persepsi nelayan yang tidak mendapatkan program BLM PUMP dapat dilihat pada Tabel II :

Tabel II. Persepsi Nelayan yang Tidak Mendapat Program BLM PUMP Terhadap Program PUMP

(8)

1 Positif 1 10

2 Negatif 9 90

Jumlah 10 100 Sumber : Data Primer (diolah), 2014

Tabel II. Tabel Persepsi Nelayan yang Tidak Mendapat Program BLM PUMP Terhadap Program PUMP memperlihatkan bahwa 1 sampel (10%) memiliki persepsi positif terhadap program BLM PUMP, dan 9 sampel (90%) memiliki persepsi negatif terhadap program BLM PUMP. Mayoritas dari sampel memiliki persepsi yang negatif, sehingga dapat dikatakan bahwa sampel nelayan yang tidak mendapat rogram memiliki persepsi negatif terhadap program BLM PUMP. Persepsi Nelayan yang Mendapat Program BLM PUMP

Persepsi nelayan yang mendapat program BLM PUMP dapat dilihat pada Tabel III :

Tabel III. Persepsi Nelayan yang Mendapat Program BLM PUMP terhadap Program PUMP

No Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1 Positif 7 70

2 Negatif 3 30

Jumlah 10 100 Sumber : Data Primer (diolah), 2014

Tabel III. Tabel Persepsi Nelayan yang Mendapat Program BLM PUMP terhadap Program PUMP memperlihatkan bahwa dari 10 nelayan yang mendapat program PUMP, 7 nelayan (70%) memiliki persepsi positif terhadap program PUMP, dan 3 sampel (30%) memiliki persepsi negatif terhadap program BLM PUMP. Mayoritas dari nelayan memliki persepsi yang positif, sehingga dapat dikatakan bahwa nelayan yang pernah mendapat program PUMP memiliki persepsi positif terhadap program PUMP.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa (a) Modal kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap peningkatan pendapatan nelayan, tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

(9)

peningkatan pendapatan nelayan, sedangkan pengalaman dan harga jual berpengaruh positif tetapi tidak signifikan di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Kotamadya Medan. (b) Program pemerintah yang ada di Kelurahan Bagan Deli untuk meningkatkan pendapatan nelayan adalah Program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Perikanan Tangkap (PUMP). (c) Dari 10 sampel Nelayan yang tidak mendapatkan program PUMP, 9 nelayan atau 90% memiliki persepsi negatif terhadap program PUMP. Sedangkan 10 nelayan yang mendapat program PUMP, 7 nelayan (70%) memiliki persepsi positif terhadap program PUMP, dan 3 nelayan (30%) memiliki persepsi negatif terhadap program PUMP.

Saran

Kepada Nelayan

Sebaiknya membentuk kelompok nelayan ataupun koperasi yang dapat membantu dalam memperoleh pinjaman modal, membantu pemasaran ikan hasil tangkapan, pengolahan hasil tangkapan dan tukar ilmu serta informasi antar nelayan dan dinas perikanan dan kelautan.

Kepada Pemerintah

Agar membuat aturan untuk daerah tangkapan ikan untuk nelayan kapal kecil dan nelayan kapal besar, agar tidak terjadi pertikaian sesama nelayan. Untuk pemerintah dalam membuat program memperhatikan kondisisi yang sesuai untuk nelayan.

Kepada Dinas Perikanan dan Kelautan

Untuk melakukan musyawarah secara rutin dengan kelompok nelayan.

Daftar Pustaka

BPS, 2013. Kota Medan Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Indonesia. Medan. Kusnadi, 2003. Akar Kemiskinan Nelayan. Lkis. Yogyakarta.

(10)

Soekartawati, 2002. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Gambar

Tabel  II.  Tabel  Persepsi  Nelayan  yang  Tidak  Mendapat  Program  BLM  PUMP  Terhadap  Program  PUMP  memperlihatkan  bahwa  1  sampel  (10%)  memiliki  persepsi  positif  terhadap  program  BLM  PUMP,  dan  9  sampel  (90%)  memiliki  persepsi negatif

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem sistem olah tanah minimum berpengaruh nyata meningkatkan tinggi tanaman, bobot brangkasan panen dan C terangkut pada bonggol jagung,

Berdasarkan hasil analisis mengenai hubungan peran orang tua dengan perilaku perawatan diri saat menstruasi pada siswi kelas VII SMPN 3 Bantul Yogyakarta maka

Kedua, kekuatan kecamatan lebih berorientasi kepada fungsi kewenangan yang dilimpahkan oleh Walikota dibandingkan fungsi koordinasi, artinya, koordinasi dapat tidak

Setiap tahun terjadi alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman ataupun lahan terbangun lainnya, akibat perkembangan penduduk dan permintaan lahan yang

[r]

[r]

[r]

Pada tabel model summary diatas, terlihat nilai besaran koefisien korelasi yang ditunjukan dari nilai R sebesar 0,962 yang artinya pada penelitian ini varibel Pertumbuhan