• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Bakteri Escherichia Coli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Identifikasi Bakteri Escherichia Coli"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

identifikasi bakteri Escherichia coli

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Limbah merupakan salah satu hasil sisa yang tidak dapat dipakai lagi, apabila limbah ini terlalu banyak dilingkungan maka akan berdampak pada pencemaran lingkungan dan berdampak pada kesehatan dari masyarakat sekitar. Limbah dibagi menjadi dua bagian sumber yaitu limbah yang bersumber domestik (limbah rumah tangga) dan limbah yang berasal dari non-domestik

(pabrik,industri dan limbah pertanian). Bahan-bahan yang termasuk dari limbah harus memiliki

karakteristik diantaranya adalah mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif dan lain-lain. Masalah utama yang dihadapi oleh sumber

daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus

meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain menurunkan kulitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi makhluk hidup yang bergantung pada sumber daya air. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan dan perlindungan sumber daya air secara seksama.

Air merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi makhluk hidup. Ketersediaan air bersih yang layak di konsumsi menjadi permasalahan utama pada saat ini. Permasalahan kulitas

air tanah maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air

minum yang sehat bahkan di beberapa tempat tidak layak untuk diminum. Air yang layak diminum, mempunyai standar persyaratan tertentu yakni persyaratan fisis, kimiawi dan bakteriologis, dan syarat tersebut merupakan satu kesatuan. Jadi jika ada satu

saja parameter yang tidak memenuhi syarat maka air tesebut tidak layak untuk diminum.

Kandungan mikroorganisme dalam air limbah sangat berbeda tergantung pada lokasi dan waktu, sehingga kebersihan dan kontaminasi air limbah sangat erat dengan lingkungan sekitar. Untuk mempertahankan hidupnya, mikroorganisme melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Adaptasi ini dapat terjadi secara cepat dan bersifat sementara, ada juga yang bersifat permanen yang dapat mempengaruhi bentuk morfologi dan fisiologi secara turun temurun. Oleh karena itu, dalam pembuangan limbah baik yang domestik maupun yang non-domestik di daerah pemukiman sebaiknya dilakukan penataan ulang lokasi pembuangan limbah, agar aliran limbah dari masing-masing pemukiman penduduk dapat terkoordinasi dengan baik, dan tidak menimbulkan penyakit yang meresahkan kehidupan penduduk sekitar.

Istilah bakteri indikator sanitasi dikenal dalam bidang mikrobiologi pangan. Bakteri indikator sanitasi adalah bakteri yang keberadannya dalam pangan menunjukkan bahwa air atau makanan tersebut pernah tercemar oleh kotoran manusia yang mengingat banyaknya jumlah mikroorganisme ini, maka perlu dilakukan suatu uji pemeriksaan terhadap bahan pangan tersebut agar aman dikonsumsi. Bakteri-bakteri indikator sanitasi umumnya adalah bakteri yang lazim

(2)

terdapat dan hidup pada usus manusia sehingga dengan adanya bakteri tersebut pada air atau makanan dapat menunjukkan bahwa dalam satu atau lebih tahap pengolahan air atau makanan pernah mengalami kontak dengan kotoran yang berasal dari usus manusia dan oleh sebab itu kemungkinan terdapat bakteri patogen lain yang berbahaya. Ada tiga jenis bakteri yang dapat

digunakan untuk menunjukkan adanya masalah sanitasi, yaitu Escherichia coli,

kelompok Streptococcus (Enterococcus) fecal, dan Clostridium perfringens .

Uji mikrobiologis air dapat dianalisis berdasarkan organisme penunjuk atau indicator

organism. Syarat organisme indicator antara lain yaitu terdapat pada air yang tercemar, mempunyai kemampuan bertaha hidup yang lebih besar dari pathogen, terdapat dalam jumlah lebih banyak daripada pathogen, dan mudah dideteksi dengan teknik laboratorium yang sederhana. Biasanya yang digunakan sebagai indicator yaitu dari jenis Escheichia

Coli (Escherichia coli atau coli tinja) dikarenakan terdapat hanya dan selalu terdapat dalam tinja

.

E.coli merupakan bakteri anaerob fakultatif, dimana bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen secara mutlak atau dapat hidup tanpa adanya oksigen, didalam kondisi ini bakteri tersebut aktif, yangmemanfaatkan senyawa organik sebagai media tumbuhnya

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendapatkan air bersih yang bebas dari pencemaran akibat banyaknya aktivitas manusia dewasa ini. Secara umum ada empat kegiatan dalam siklus perputaran air berkaitan aktivitas manusia, yaitu eksplorasi air, konsumsi air, produksi air limbah dan penjernihan air limbah. Pada kegiatan keempat yaitu penjernihan air limbah, terdapat beberapa proses, antara lain penyaringan, sedimentasi, filtrasi dan disinfektansi. Meskipun sistem penjernihan ini tergolong efektif, namun demikian masih cukup mahal terkait dengan sistem dan material yang digunakan

1.2 Tujuan

Tujuan pada acara praktikum kali ini adalah untuk mengetahui karakteristik tentang

bakteriEscheichia Coli dengan cara isolasi bakteri.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Limbah

Air merupakan kebutuhan dasar mausia karena diperlukan antara lain untuk rumah tangga ,industri dan pertanian dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu harus diperhatikan kualitas dan kuantitas. Kualitas air mudah diperoleh karena adanya siklus hidorlogi yaitu siklus alamiah yang memungkinkan tersedianya air permukaan dan air laut. Namun pertumbuhan penduduk dan kegiatan manusia jelas menyebabkan pencemaran air sehingga kualitasnya sulit di peroleh.

Air bersih yang memenuhi syarat kesehatan harus bebes dari pencermaran sedangkan air minum harus memenuhi standar yaitu persyaratan fisik, kimia dan biologis karena air minum yang memenuhi standar kualitas dan menimbulkan gangguan kesehatan (Boekoesoe,2010)

(3)

Kandungan mikroorganisme dalam air limbah sangat berbeda tergantung pada lokasi dan waktu, sehingga kebersihan dan kontaminasi air limbah sangat erat dengan lingkungan sekitar. Untuk mempertahankan hidupnya, mikroorganisme melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Adaptasi ini dapat terjadi secara cepat dan bersifat sementara, ada juga yang bersifat permanen yang dapat mempengaruhi bentuk morfologi dan fisiologi secara turun temurun. Oleh karena itu, dalam pembuangan limbah baik yang domestik maupun yang non-domestik di daerah pemukiman sebaiknya dilakukan penataan ulang lokasi pembuangan limbah, agar aliran limbah dari masing-masing pemukiman penduduk dapat terkoordinasi dengan baik, dan tidak menimbulkan penyakit yang meresahkan kehidupan penduduk sekitar (Deni, 2004).

2.2 Bakteri Escheichia Coli

Pertumbuhan pada mikroorganisme diartikan sebagai penambahan jumlah atau total massa sel yang melebihi inokulum asalnya. Telah dijelaskan pada bahasan sebelumnya, bahwa sistem reproduksi bakteri adalah dengan cara pembelahan biner melintang, satu sel membelah diri menjadi 2 sel anakan yang identik dan terpisah. Selang waktu yang dibutuhkan bagi sel untuk membelah diri menjadi dua kali lipat disebut sebagai waktu generasi. Waktu generasi pada setiap bakteri tidak sama, ada yang hanya memerlukan 20 menit bahkan ada yang memerlukan sampai berjam-jam atau berhari-hari (Sumarsih, 2003).

Pertumbuhan bakteri pada umumnya ditandai dengan empat fase yang khas, yakni periode awal yang tampaknya tanpa pertumbuhan (fase lamban atau lag phase) diikuti leh suatu periode pertumbuhan yang cepat (fase log), kemudian mendatar (fase statis atau stationary phase), dan akhirnya diikuti oleh suau penurunan polpulasi sel-sel hidup (fase kematian atau penurunan). Di antara setiap fase ini ada suatu periode peralihan yang menunjukkan lamanya waktu sebelum semua sel memasuki fase yang baru .

Escherichia coli merupakan indikator pencemaran air. Hal yang menyebabkan

menurunkan kualitas air diantaranya jumlah Escherichia coli pada air sumur diluar ambang batas maksimum.(Boekoesoe,2010)

Escherichia coli (E. coli), suatu basil Gram-negatif, menjadi salah satu model paling

populer digunakan untuk mempelajari peran karena logam stres untuk waktu duplikasi dan respon cepat untuk toksi.Peraturan proses seluler berikut paparan ion logam pada kedua transkripsi dan tingkat translasi (Ayudhya,2009)

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa rerata total mikroba antara 150.000-2.400.000 koloni/ml, Rerata total Escherichia coli antara 91 – 263 koloni/ml, Rerata uji reduktase antara 4,3 – 6 jam, Rerata derajat keasaman (pH) antara 5,46 – 5,58 (Zubaidah,2008)

Infeksi bakteri yang paling sering menimbulkan diare adalah infeksi bakteri E. coli. SelainEscherichia coli patogen, bakteri-bakteri yang dulu tergolong dalam “non-pathogenic” bakteri seperti Pseudomonas, Pyocianeus, Proteus, Staphylococcus, Streptococcus dan sebagainya menurut penyelidikan para ahli sering pula menyebabkan diare.( Paramitha,2010)

Makanan yang terkontaminasi bakteri E.coli khususnya EHEK menyebabkan diare yang disertai pendaraltan, karena toksin SLT (Shiga like toxin) yang dihasilkannya. Penyakit ini

(4)

biasanya dikaitkan dengan daging sapi dan susu yang terkontaminasi. Infeksi ini dapat dicegah dengan mengidentifikasi sumbernya antara lain nlakanan yang terkontaminasi(Sudrajat,2000)

Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam saluran pencernaan manusia. Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fecal adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan coliform fecal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain .Salah satu anggota kelompok coliform adalah E.coli. Karena E.coli adalah bakteri coliform yang ada pada kotoran manusia, maka E.coli sering disebut sebagai coliform fekal. Pengujian coliform jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan uji E.coli karena hanya memerlukan uji penduga yang merupakan tahap pertama uji E.coli .

Bakteri Escherichia coli merupakan bakteri gram negative yang tahan hidup dalam media yag kekurangan zat gizi. Susunan dinding sel bakteri gram negative memiliki struktur dinding sel yang lebih kompleks daripada sel bakteri gram positif. Bakteri gram negative mengandung sejumlah besar lipoprotein, lipopolisakarida, da lemak .Adanya lapisan-lapisan tersebut mempengaruhi aktivitas kerja dari zat antibakteri (Rahayu 2003).

Total Escherichia coli terdiri dari Escherichia coli yang berasal dari tinja

(disebutEscherichia coli tinja) atau disebut juga coli fecal (baru tercemar tinja), lalu bakteri-bakteri lain selainEscherichia coli (disebut coliform) seperti Klebsiella sp., Enterobacter freundii, Aerobacter aerogenes, atau disebut juga coli nonfecal (pernah terjemar tinja) (Karmana 2008).

Escherichia coli adalah anggota flora normal usus. Escherichia coli berperan penting

dalam sintesis vitamin K, konversi pigmen-pigmen empedu, asam-asam empedu dan penyerapan zat-zat makanan. Escherichia coli termasuk ke dalam bakteri heterotrof yang memperoleh makanan berupa zat oganik dari lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang dibutuhkannya. Zat organik diperoleh dari sisa organisme lain. Bakteri ini menguraikan zat organik dalam makanan menjadi zat anorganik, yaitu CO2, H2O, energi, dan mineral. Di dalam lingkungan, bakteri pembusuk ini berfungsi sebagai pengurai dan penyedia nutrisi bagi tumbuhan (Sri, 2010).

Bakteri E.Coli memproduksi kebih banyak asam di dalam medium glukosa yang dapat dilihat dari indikator merah metal,memproduksi indol,tetapi tidak memproduksi asetoin dan tidak dapat menggunakan sitrat sebagai sumber karbon. (Faridz,2007)

Escherichia coli merupakan bakteri yang rentan terhadap suhu tinggi. Escherichia colimempunyai suhu maksimum pertumbuhan 40-45°C, di atas suhu tersebut bakteri Escherichia colimengalami inaktivasi (Hawa,2011)

Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang pendek yang

memiliki panjang sekitar 2 μm, diameter 0,7 μm, lebar 0,4-0,7μm dan bersifat anaerob fakultatif. Escherichia coli membentuk koloni yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata.

(5)

Escherichia coli yang menyebabkan diare dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori,

yaitu enteropatogenik, enteroinvasif, dan enterotoksigenik:

1. Escherichia coli enteropatogenik menyebabkan gastroenteritis akut pada bayi yang baru lahir sampai pada yang berumur dua tahun. Bagaimana mekanisme kelompok Escherichia

coli ini di dalam menyebabkan diare masih belum diketahui, tetapi diketahui bahwa kolonisasi

usus halus kosong dan ujung usus bagian atas oleh galur enteropatogenik merupakan prasyarat. 2. Echerichia coli enteroinfasif menyerang sel-sel epitel usus besar dan menyebabkan sindrom klinis yang mirip sidrom yang disebabkan oleh Shingella. Galur-galur bakteri ini dikenal sebagai enteroinvasif.

3. Echerichia coli enterotoksigenik (yang menghasilkan enterotoksin) menghasilkan salah satu atau kedua macam toksin yang berbeda. Beberapa galur menghasilkan yang tahan panas (TP), sedangkan yang lain sebagai tambahan mensintesis juga toksin yang tidak tahan panas (TTP). Beberapa galur hanya menghasilkan TTP. Ke daua macam toksin tersebut menyebabkan diare pada orang dewasa dan anak-anak (Adi, 2001).

Escherichia coli memiliki sejumlah antigen yaitu O, K, dan H. Antigen (serotipe) ini

penting untuk membedakan strain Escherichia coli yang menyebabkan penyakit. Lebih dari 700 jenis antigenEscherichia coli yang teridentifikasi, hanya sebagian kecil bersifat patogen, misalnya strain O157:H7

(EPEC). Antigen O mengacu pada antigen somatik, H mengacu pada antigen flagellar.

Sebagian besar Escherichia coli merupakan flora normal usus kecil dan usus besar yang

umumnya tidak menyebabkan penyakit (non-patogenik). Namun demikian,

non-patogenikEscherichia coli dapat menyebabkan penyakit jika berada di luar usus misalnya, ke dalam saluran kemih (infeksi kandung kemih atau ginjal), maupun ke dalam aliran darah (sepsis). Strain Escherichia coli yang lain (enterovirulent Escherichia coli strain atau EEC termasuk EPEC) menyebabkan keracunan atau diare meskipun berada di dalam usus dengan memproduksi racun mengakibatkan peradangan pada usus.

Hasil pengolahan limbah cair tersebut belum bisa dijadikan air layak minum, baik setelah pengolahan secara aerasi maupun non aerasi. Hal ini disebabkan air sampel masih mengandungEscherichia coli dan Mn yang tinggi, dimana sesuai dengan Kepmenkes RI No. 492/MENKES /PER/IV/2010, kandungan Escherichia coli yang diperbolehkan 0 jumlah/100 ml dan Mn yang diperbolehkan 0,4 mg/L dalam air, sedangkan setelah pengolahan dengan proses aerasi dan non-aerasi Mn berkisar antara 0,2 - 1, 075 mg/L .

BAB IV. HASL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

(6)

1. Limbah cair pabrik gula a) Jumlah koloni >>> U1= 104 , U2=146

b) Bentuk koloni >>> U1 dan U2 = Bulat

c) Bentuk tepi koloni >>> U1 dan U2 = Rata

d) Morfologi sel

e) Bau >>> Menyengat

f) Warna >>> Limbah = putih

U1 dan U2 = Kuning kecoklatan

2. Limbah cair teksil a) Jumlah koloni >>> U1= 784 , U2=750

b) Bentuk koloni >>> U1 dan U2 = Bulat,Batang

c) Bentuk tepi koloni >>> U1 dan U2 = Rata

d) Morfologi sel

e) Bau >>> Menyengat

f) Warna >>> Limbah= Ungu pekat

U1 dan U2 = Coklat pucat

3. Limbah cair rumah tangga a) Jumlah koloni >>> U1= 375 , U2=401

b) Bentuk koloni >>> U1 dan U2 = Bulat

c) Bentuk tepi koloni >>> U1 = Bulat bergerigi

U2 = Bulat bergerigi

d) Morfologi sel

e) Bau >>> Menyengat

f) Warna >>> Limbah = Abu-abu

U1 dan U2 = Coklat pucat

4. Limbah cair pabrik karet a) Jumlah koloni >>> U1= 445 , U2=425

b) Bentuk koloni >>> U1 dan U2 = Bulat,Lonjong

c) Bentuk tepi koloni >> U1 = Rata, bergelombang

U2 = Rata, bergelombang

d) Morfologi sel

e) Bau >>> Menyengat

f) Warna >>> Limbah = Putih

U1 dan U2 = Putih

4.2 Pembahasan

Dari hasil pengamantan yang telah dilakukan mengenai pengenalan bakteri Escherichia

colipada beberapa sumber limbah yaitu limbah cair pabrik gula kemudian limbah cair tekstil,

limbah cair rumah tangga dan limbah cair pabrik karet. Dalam hal ini dari tiap-tiap limbah di identifikasi mengenai adanya Escherichia coli dan pengaruh limbah tersebut apakah limbah tersebut tercemar atau tidak.

Dari hasil data yang di peroleh pada tiap-tiap kelompok dikatakan bahwa pada kelompok 1 mengenai limbah pabrik gula dikatakan untuk ulangan pertama jumlah koloni Escherichia

(7)

coli 102 sedangkan untuk ulangan ke dua sebesar 146 dimana untuk bentuk koloni pada ulangan

pertama dan kedua sama-sama berbentuk bulat.Bentuk tepi koloni pada ulangan pertama dan ke dua yaitu rata dimana bau yang di rasakan adalah menyengat.Untuk morfologi sel dari bakteri Escherichia colipada limbah pabrik gula adalah bulat lonjong sifat grap positif dengan warna limbah putih dan untuk ulangan pertama maupun ulangan kedua berwarna kuning kecoklatan.

Untuk kelompok 2 pada limbah cair tekstik dikatakan bahwa pada ulangan pertama jumlaha koloni yang ada sebesar 784 dengan bentuk bulat batang dan bentuk tepi koloni rata.Sedangkan untuk ulangan kedua jumlah koloni Escherichia coli sebanyak 750 dimana bentuk koloni bulat batang dan brntuk tepi koloni adalah rata.Pada morfologi sel Escherichia

coli berbentuk bulat dimana untuk baunya yang menyengat .Untuk warna limbahnya ungu pekat

dengan ulangan pertama da kedua berwarna coklat pucat.

Pada kelompok 3 pada limbah cair rumah tangga dikatakan bahwa pada ulangan pertama jumlah koloni Escherichia coli sebanyak 375 dengan bentuk koloni bulat dan tepi koloni bulat bergerigi.Sedangkan pada ulangan kedua jumlah koloni sebanyak 410 dengan bentuk koloni bulat dan tepi koloni berbentuk bulat bergerigi.Pada morfologi selnya berbentuk bulat dimana bau limbah untuk ulangan pertama dan kedua menyengat.Sedangkan untuk warna limbah adalah abu-abu dimana untuk ulangan pertama berwarna coklat pucat dan ulangan kedua dengan warna coklat pucat juga.

Pada kelompuk 4 mengenai limbah cair pabrik karet dikatakan bahwa pada ulangan pertama jumlah koloni Escherichia coli sebanyak 445 dengan bentuk koloni bulat lonjong dengan bentuk tepi koloni rata bergelombang.Pada ulangan 2 jumlah koloni Escherichia

coli sebanyak 425 dimana bentuk koloni bulat dan lonjong.Bentuk tepi koloni rata dan

bergelombang. Pada morfologi selnya berbentuk bulat dimana bau limbah menyengat dan warna putih dengan ulangan pertama dan kedua berwarna putih.

Dari Hasil Data Dikatakan Bahwa untuk jumlah koloni Escherichia coli paling terbanyak pada limbah cair tekstil pada ulangan ke dua dimana jumlahnya sebesar 780. Sedangkan jumlah koloni Escherichia coli paling sedikit adalah limbah pabrik gula dengan sebesar 102 pada ulangan pertama. Sehingga dikatakan bahwa untuk limbah cair tekstil dengan jumlah koloni terbanyka maka limbah tersebut termasuk limbah tercemar sedangkan untuk limbah cair pabrik gula merupakan limbah yang relatif limbah tidak berbahaya sehingga tidak menggagu manusia.Sedangkan pada limbah cair rumah tangga dan limbah cair pabrik karet relatif aman tergntung faktor-faktor penyebabnya.

Escherichia coli pertama kali diidentifikasikan oleh dokter hewan Jerman, Theodor

Escherich dalam studinya mengenai sistem pencernaan pada bayi hewan. Pada 1885, beliau menggambarkan organisme ini sebagai komunitas bakteri coli (Escherich 1885) dengan membangun segala perlengkapan patogenitasnya di infeksi saluran pencernaan. Nama “Bacterium Coli” sering digunakan sampai pada tahun 1991. Ketika Castellani dan Chalames menemukan genus Escherichia dan menyusun tipe spesies E. Coli.

(8)

Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang pendek yang

memiliki panjang sekitar 2 μm, diameter 0,7 μm, lebar 0,4-0,7μm dan bersifat anaerob fakultatif. Escherichia coli membentuk koloni yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata.

Struktur sel Echerichia .coli dikelilingi oleh membran sel, terdiri dari sitoplasma yang mengandung nukleoprotein. Membran sel Escherichia coli ditutupi oleh dinding sel berlapis kapsul. Flagela dan pili Escherichia coli menjulur dari permukaan sel. Tiga struktur antigen utama permukaan yang digunakan untuk membedakan serotipe golongan Escherichia coli adalah dinding sel, kapsul dan flagela. Dinding sel Escherichia coli berupa lipopolisakarida yang bersifat pirogen dan menghasilkan endotoksin serta diklasifikasikan sebagai antigen O. Kapsul Escherichia coli berupa polisakarida yang dapat melindungi membran luar dari fagositik dan sistem komplemen, diklasifikasikan sebagai antigen K. Flagela Escherichia coli terdiri dari protein yang bersifat antigenik dan dikenal sebagai antigen H. Faktor virulensi Escherichia

coli juga disebabkan oleh enterotoksin, hemolisin, kolisin, siderophor, dan molekul pengikat besi

(aerobaktin dan entrobaktin)

Klasifikasi Escherichia coli menurut Songer dan Post (2005) adalah sebagai berikut: Kingdom : Bacteria

Filum : Proteobacteria

Kelas : Gamma Proteobacteria Ordo : Enterobacteriales Famili : Enterobacteriaceae Genus : Escherichia

Spesies : Escherichia coli

Escherichia coli berperan penting dalam sintesis vitamin K, konversi pigmen-pigmen empedu, asam-asam empedu dan penyerapan zat-zat makanan. Escherichia coli termasuk ke dalam bakteri heterotrof yang memperoleh makanan berupa zat oganik dari lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang dibutuhkannya. Zat organik diperoleh dari sisa organisme lain. Bakteri ini menguraikan zat organik dalam makanan menjadi zat anorganik, yaitu CO2, H2O, energi, dan mineral. Di dalam lingkungan, bakteri pembusuk ini berfungsi sebagai pengurai dan penyedia nutrisi bagi tumbuhan Manifestasi klinik infeksi oleh Escherichia

coli bergantung pada tempat infeksi dan tidak dapat dibedakan dengan gejala infeksi yang

disebabkan oleh bakteri lain .Penyakit yang disebabkan oleh Escherichia coli yaitu : 1. Infeksi saluran kemih

Escherichia coli merupakan penyebab infeksi saluran kemih pada kira-kira 90 % wanita

muda. Gejala dan tanda-tandanya antara lain sering kencing, disuria, hematuria, dan piuria. Nyeri pinggang berhubungan dengan infeksi saluran kemih bagian atas.

2. Diare

Escherichia coli yang menyebabkan diare banyak ditemukan di seluruh dunia. Escherichia coli diklasifikasikan oleh ciri khas sifat-sifat virulensinya, dan setiap

(9)

kelompok menimbulkan penyakit melalui mekanisme yang berbeda. Ada lima kelompok galur Escherichia coli yang patogen, yaitu :

a. Escherichia coli Enteropatogenik (EPEC)

EPEC penyebab penting diare pada bayi, khususnya di negara berkembang. EPEC sebelumnya dikaitkan dengan wabah diare pada anak-anak di negara maju. EPEC melekat pada sel mukosa usus kecil.

b. Escherichia coli Enterotoksigenik (ETEC)

ETEC penyebab yang sering dari “diare wisatawan” dan penyebab diare pada bayi di negara berkembang. Faktor kolonisasi ETEC yang spesifik untuk manusia menimbulkan pelekatan ETEC pada sel epitel usus kecil.

c. Escherichia coli Enteroinvasif (EIEC)

EIEC menimbulkan penyakit yang sangat mirip dengan shigelosis. Penyakityang paling sering pada anak-anak di negara berkembang dan para wisatawan yang menuju negara tersebut. Galur EIEC bersifat non-laktosa atau melakukan fermentasi laktosa dengan lambat serta bersifat tidak dapat bergerak. EIEC menimbulkan penyakit melalui invasinya ke sel epitel mukosa usus. d. Escherichia coli Enterohemoragik (EHEK)

EHEK menghasilkan verotoksin, dinamai sesuai efek sitotoksisnya pada sel Vero, suatu ginjal dari monyet hijau Afrika.

e. Escherichia coli Enteroagregatif (EAEC)

EAEC menyebabkan diare akut dan kronik pada masyarakat di negara berkembang. 3. Sepsis

Bila pertahanan inang normal tidak mencukupi, Escherichia coli dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan sepsis.

4. Meningitis

Escherichia coli dan Streptokokus adalah penyebab utama meningitis pada bayi.Escherichia coli merupakan penyebab pada sekitar 40% kasus meningitis neonatal

(10)

Escerichia coli pada AIR SUNGAI

Escerichia coli pada AIR SUNGAI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Bakteriologi

Oleh: Diar Tiyaningsih ( P17434011007) Diyah Ayu Linda P ( P17434011008 ) Dwi Utami ( P17434011009 )

Dyahwisnu Candrakirana ( P17434011010 )

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2012 – 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Eschericia coli pada AIR SUNGAI ”.Semoga artikel ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun rujukan.

Harapannya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman sehingga dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Penulis mengakui bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena pengalaman yang dimiliki sangat kurang. Oleh karena itu diharapkan semu pihak dapat membantu memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk makalah yang lebih baik kedepannya.

(11)

Semarang, 10 Maret 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

KATA PENGANTAR……….………..……..…...ii DAFTAR ISI………....….iii BAB I PENDAHULUAN ...1 a. Latar Belakang……….…...1 b. Tujuan……….………..………...1 c. Manfaat………..…………...…...2 BAB II ISI ...3

A. Mengenal Bakteri Escherichia coli……….3

B. Cara Pengujian Escherichia coli………...4

BAB III PENUTUP a. Kesimpulan………...…...7

b. Saran……….…..7

DAFTAR PUSTAKA………....…....8

BAB I PENDAHULUAN

(12)

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan kehidupan di bumi.Air merupakan salah satu elemen dasar yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Kelangsungan hidup manusia sebagian besar membutuhkan air seperti : mandi, mencuci, minum dan lain-lain . Masyarakat sekarang umumnya menggunakan berbagai macam sumber air untuk kegiatan – kegiatan tersebut termasuk di dalamnya adalah sumber air sungai .Sehingga sifat-sifat dan bakteritoksik yang ada pada badan air terutama sungai perlu di hilangkan. Karena apabila zat-zat atau bakteri-bakteri yang ada dalam badan air terakumulasi di dalam tubuh, dapat berbahaya bagi kesehatan makhluk hidup terutama manusia. Salah satu parameter dalam air adalah jumlah bakteri yang terdapat dalam air tersebut, karena apabila bakteri-bakteri tersebut tumbuh dan berkembang dalam tubuh manusia dapat bersifat patogen. Dari sekian banyak jenis bakteri yang terdapat dalam air, bakteri Escherichia coli atau yang lebih sering disebut dengan E.Coli adalah salah satu indicator terhadap air.

B. Tujuan

1. Mengenal dan mempelajari lebih dalam mengenai bakteri Escherichia coli

2. Mengetahui tingkat atau gambaran pencemaran air sungai oleh bakteri Escherichia Coli

3. Mengetahui cara pengujian dan penanggulangan bakteri Escheriacia coli yang ada dalam cemaran air

C. Manfaat

1. Manfaat dari makalah ini adalah mahasiswa dapat lebih memahami dan mengerti tentang bakteri Escherichia coli

2. Dapat memahami dan mempunyai gambaran tentang tingkat pencemaran bakteri Escherichia coli pada sungai – sungai di Indonesia

(13)

BAB II ISI

A. Mengenal Bakteri Escherichia coli

Bakteri Escherichia coli dikenal sebagai salah satu bakteri yang menyebabkan gangguan pencernaan pada manusia. E. colimerupakan bakteri berbentuk batang dengan panjang sekitar 2 micrometer dan diamater 0.5 micrometer. Volume sel E. coli berkisar 0.6-0.7 micrometer kubik. Bakteri ini termasuk umumnya hidup pada rentang 20-40° C, optimum pada 37°C. Kita mungkin banyak yang tidak tahu jika di usus besar manusia terkandung sejumlah E. coli yang berfungsi membusukkan sisa-sisa makanan. Dari sekian ratus strain E. coli yang teridentifikasi, hanya sebagian kecil bersifat pathogen, misalnya strain O157:H7. Bakteri yang namanya berasal dari sang penemu Theodor Escherich yang menemukannya di tahun 1885 ini merupakan jenis bakteri yang menjadi salah satu tulang punggung dunia bioteknologi. Hampir semua rekayasa genetika di dunia bioteknologi selalu melibatkan E. coli akibat genetikanya yang sederhana dan mudah untuk direkayasa. Riset di E. coli menjadi model untuk aplikasi kebakteri jenisl ainnya. Bakteri ini juga merupakan media cloning yang paling sering dipakai. Teknik recombinant DNA tidak akan ada tanpa bantuan bakteri ini. Banyak industry kimia mengaplikasikan teknologi fermentasi yang memanfaatkan E. coli. Misalnya dalam produksi obat-obatan (insulin, antiobiotik), high value chemicals (1-3 propanediol, lactate). Secarateoritis, ribuan jenis produk kimia bisa dihasilkan oleh bakteri ini asal genetikanya sudah direkayasa sedemikian rupa guna menghasilkan jenis produk tertentu yang diinginkan. Jika mengingat besarnya peranan ilmu bioteknologi dalam aspek-aspek kehidupan manusia, maka tidak bisa dipungkiri juga betapa besar manfaat E. coli bagi kita.

Keuntungan – keuntungan yang diberikan bakteri E.coli tersebut tentunya dapat kita rasakan apabila kita dapat memanfaatkanE.coli secara tepat guna artinya kita dapat memanfaatkan bakteri ini sesuai dengan kelebihan masing – masing bakteri ini.

(14)

Kenyataannya tidak semua orang bisa memperlakukan bakteri E.coli ini secara baik dan benar contohnya adalah beberapa perusahaan atau industry yang langsung membuang limbah bakteri E.coli pada sungai – sungai sekitar penduduk sehingga E.coli ini tidak jarang menimbulkan KLB ( Kejadian Luar Biasa ) seperti diare atau pun infeksi – infeksi lainnya yang di derita masyarakat akibat dari membludaknya jumlah atau konsentrasi pada sumber air yang mereka konsumsi.

B. Cara Pengujian E.coli Tujuan

1. Untuk mengetahui sifat, morfologi, patogenitas kuman Escherichia Coli 2. Untuk mengetahui bakteri membedakan adanya fermentasi laktosa Prinsip: Pembiakan bakteri secara invitro

Alat 1. Tabung Reaksi 2. Plete 3. Lampu Spiritus 4. Ose bulat 5. Ose Jarum 6. Inkubator Bahan 1. Media MC 2. Media EMB 3. Blokimia Reaksi SKEMA PEMERIKSAAN Escherichia coli · Sample = Bouillon inkubasi 37 0C 24 Jam

Mac Conkey Inkubasi 37 0C 24 Jam EMB

Hasil :

Koloni kecil Koloni kecil

Warna merah Warna metallic sheen

(15)

Konsistensi moculd/kering moculd/kering K I A Inkubasi 37 0C 24 Jam L : Acid D : Acid Hasil H2S - Gas +

(16)

Biokimia Reaksi Inkubasi 37 0C 24 Jam IDENTIFIKASI IMVIC = ++-- HASIL Morfologi E. Coli Pewarnaan Gram

Bentuk bakteri Batang

Warna merah Susunan menyebar Sifat gram (-) Biokimia Reaksi Gl uk os a + In do + Su kr os a + M R + La kt os a + V P _ M an os a + Ci tr at _ M alt os a + M ot il +

(17)

Li re a - K I A : L er en g A ci d D as ar A ci d G as + HASIL MC

Bentuk Koloni Bulat

Ukuran koloni Kecil

Warna koloni Merah

Tepi koloni Rata

Permukaan koloni Cembung

Fermentasi laktosa (+)

Konsistensi Mucoid

HASIL EMB

Bentuk Koloni Bulat

Ukuran koloni Kecil

Warna koloni metallic sheen

Tepi koloni Rata

Permukaan koloni Cembung

Fermentasi laktosa laktosa dan sukrosa (+)

Konsistensi semi Mucoid

(18)

Patogenitas

E. Coli merupakan flora normal diusus. Bakteri ini banyak didapatkan diusus bagian ileococal dan makin kea rah proximal dan distal. Habitatnya adalah traetus digestifus dari manusia atau binatang tanah, sampah dan air.E. Coli menyebabkan penyakit terhadap manusia yang disebut infantile diarrhea dan disebut juga epidemic diarrhea

Resistensi

E. Coli mati pada pemanasan pada suhu 600C, selama 30menit, tetapi ada juga yang

resisten. Dalam media pada suhu kamar, kuman dapat bertahan selama 1 minggu. Beberapa strain E. Coli dapat bertahan hibup dalam es selama 6 bulan. Dan peka terhadap desinfektan dan kepekaanya sama dengan streptococcus dan staphylococcus.

Struktur Antigen

Mudah berubah menurut perubahan koloni

Ada 3 macam antigen :

A. Antigen –O yang bersifat tahan panas atau terstabil

B. Antigen –H yang bersifat tidak tahan panas atau termolabil dan rusak pada suhu 100 0

C. Antigen –K atau envelop antigen

(19)

BAB III PENUTUP

Kesimpulan :

Bakteri Escherichia coli pada air sungai dapat berbahaya bagi kesehatan makhluk hidup terutama manusia. Salah satu parameter dalam air adalah jumlah bakteri yang terdapat dalam air tersebut, karena apabila bakteri-bakteri tersebut tumbuh dan berkembang dalam tubuh manusia dapat bersifat patogen. Bakteri Escherichia coli dikenal sebagai salah satu bakteri yang menyebabkan gangguan pencernaan pada manusia.

Saran :

· Menjaga kebersihan air sungai dengan cara tidak membuang sampah ataupun limbah pabrik industry kesungai.

· Sebaiknya air sungai tidak untuk minum, kalaupun digunakan untuk minum sebaiknya air sungai dimasak terlebih dahulu agar kuman yang ada pada air sungai mati.

Demikian pembahasan tentang bakteri Escherichia coli pada air sungai. Semoga dengan pembahasan ini mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang bakteri Escherichia Coli pada air sungai dan dapat ikut serta dalam menjaga kebersihan lingkungan.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

digilib.its.ac.id/.../ITS-Undergraduate-6978-3302100006-bab1.pdf digilib.batan.go.id/e-prosiding/.../Kimia/.../TRI_RUSMANTO.pdf www.anneahira.com/bakteri-escherichia-coli.htm

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini dibutuhkan data proyeksi jumlah penduduk Kota Jambi sebelum menghitung timbulan dan komposisi sampah tempat pemrosesan akhir (TPA) Talang

Pada penelitian ini ada beberapa aspek penelitian implementasi metode cerita dalam pembelajaran sejarah kebudayaan Islam yaitu perencanaan pembelajaran yang menggunakan

Semakin meningkat kepuasan tenaga kependidikan (gaji/upah yang diterima, promosi/kesesuaian, rekan kerja, atasan, pekerjaan itu sendiri) maka semakin meningkat

Our results showed that dengue outbreak was associated with rainfall, humidity, temperature, built-up area considered to represent urbanization, urbanization and

Pers sebagai institusi sosial mempunyai fungsi yang penting dalam komunikasi massa. Melalui pers manusia ingin mencapai komunikasi dengan masyarakat luas, tidak hanya di suatu

artinya bahwa ada kecenderungan pengaruh interest ekspen dalam pendapatan oprasiona/ beban bunga (IE/PO) terhadap ROA negatif signifikan, pengaruh tersebut sama dengan

Hal ini dimaksudkan agar benda yang diamati kelihatan sangat besar dan mikroskop dapat dibuat lebih praktis (lebih pendek).. Hal ini menyebabkan bayangan yang terbentuk

The results of Random Effects Panel Regression indicate a significant and positive impingement of Foreign Direct Investment Inflows on Gross Domestic Product of ASEAN