JURNAL JURNAL
TEKNOLOGI BAHAN ALAM TEKNOLOGI BAHAN ALAM
BUKU PANDUAN PELAKSANAAN
BUKU PANDUAN PELAKSANAAN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Fakultas Teknik
Fakultas Teknik
Unit Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Unit Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Laboratorium Teknik Kimia
Laboratorium Teknik Kimia
Program Studi Teknik Kimia
Program Studi Teknik Kimia
http://teknikkimia.ums.ac.id
http://teknikkimia.ums.ac.id
BUKU PANDUAN PELAKSANAAN
BUKU PANDUAN PELAKSANAAN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
DI LABORATORIUM TEKNIK KIMIA
DI LABORATORIUM TEKNIK KIMIA
LABORATORIUM TEKNIK KIMIA
LABORATORIUM TEKNIK KIMIA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
April 2015
April 2015
BUKU PANDUAN PELAKSANAAN
BUKU PANDUAN PELAKSANAAN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
DI LABORATORIUM TEKNIK KIMIA
DI LABORATORIUM TEKNIK KIMIA
LABORATORIUM TEKNIK KIMIA
LABORATORIUM TEKNIK KIMIA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
April 2015
April 2015
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di dalam laboratorium adalah hal yang sangat Kesehatan dan Keselamatan Kerja di dalam laboratorium adalah hal yang sangat penting, sehinggadiharapkan menjadi perhatian utama semua pihak yang bekerja di penting, sehinggadiharapkan menjadi perhatian utama semua pihak yang bekerja di dalam la
dalam laboratorium. boratorium. Panduan Panduan Keselamatan Kerja Keselamatan Kerja Laboratorium Laboratorium berikut disuberikut disusunsun untuk membantu segenap Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa mendapatkan untuk membantu segenap Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa mendapatkan pengalaman riset dan atau praktikum di laboratorium yang sehat, aman, dan pengalaman riset dan atau praktikum di laboratorium yang sehat, aman, dan menyenangkan. Informasi lebih lanjut tentang keselamatan, silakan menghubungi menyenangkan. Informasi lebih lanjut tentang keselamatan, silakan menghubungi Satuan Tugas Keselamatan Kerjayang saat ini masih dipegang oleh Kepala Lab Satuan Tugas Keselamatan Kerjayang saat ini masih dipegang oleh Kepala Lab (Ruang Ka Lab, Gedung H Lantai 2 ext. 248).
(Ruang Ka Lab, Gedung H Lantai 2 ext. 248).
Panduan Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Panduan Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium iniini diperbaharui terakhir kali pada April 2015.
diperbaharui terakhir kali pada April 2015.
Nomor telpon penting: Nomor telpon penting:
No.
No. Unit Unit Nomor Nomor TelponTelpon 1
1 Satuan Satuan Keselamatan Keselamatan Kerja Kerja Teknik Teknik Kimia Kimia FTFT UMS
UMS
0271 717417 ext 224, 248 0271 717417 ext 224, 248
2
2 Klinik Klinik Kesehatan Kesehatan MuhammadiyahMuhammadiyah MuhammadiyahMedical Centre UM MuhammadiyahMedical Centre UMSS
0271 717417 ext 433 0271 717417 ext 433
3
3 Satpam Satpam UMS UMS 0271 0271 717417 717417 ext ext 117/309117/309 4
4 Pemadam Pemadam Kebakaran Kebakaran 0271 0271 655772/113 655772/113 atauatau 0271 710900
KEBIJAKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) KEBIJAKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM TEKNIK KIMIA LABORATORIUM TEKNIK KIMIA
PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Laboratorium Teknik Kimia FT UMS berkomitmen untuk menyelenggarakan semua Laboratorium Teknik Kimia FT UMS berkomitmen untuk menyelenggarakan semua aktivitas laboratorium termasuk praktikum dan penelitian yang berwawasan aktivitas laboratorium termasuk praktikum dan penelitian yang berwawasan Kesehatan
Kesehatan dan Keselamatdan Keselamatan Kan Kerja (K3). erja (K3). Pada Pada prinsipnya prinsipnya semua pihsemua pihak haak harusrus berupaya
berupaya sebaik-baiknya sebaik-baiknya serta serta memberi memberi kontribusi kontribusi positif positif dalam dalam pelaksanaan pelaksanaan K3K3 sehingga seluruh dosen, mahasiswa dan karyawan terjamin dan bekerja dengan sehingga seluruh dosen, mahasiswa dan karyawan terjamin dan bekerja dengan aman dan sehat.
aman dan sehat.
Secara garis besar, kebijakan Lab TK FT UMS dalam pelaksanan K3 adalah: Secara garis besar, kebijakan Lab TK FT UMS dalam pelaksanan K3 adalah:
1.
1. Mengutamakan keselamatan dosen, mahasiswa, karyawan, dan pengunjungMengutamakan keselamatan dosen, mahasiswa, karyawan, dan pengunjung dari penggunaan peralatan dan bahan di Laboratorium Teknik Kimia.
dari penggunaan peralatan dan bahan di Laboratorium Teknik Kimia. 2.
2. Menjamin bahwa semua dosen, mahasiswa dan karyawan telah mengetahuiMenjamin bahwa semua dosen, mahasiswa dan karyawan telah mengetahui dan melaksanakan pekerjaannya secara produktif yaitu dengan cara yang dan melaksanakan pekerjaannya secara produktif yaitu dengan cara yang aman melalui petunjuk yang benar, instruksi pekerjaan yang tepat, instruksi aman melalui petunjuk yang benar, instruksi pekerjaan yang tepat, instruksi pemakaian peralatan yang tepat, instruksi pemakaian bahan yang tepat pemakaian peralatan yang tepat, instruksi pemakaian bahan yang tepat melalui pengawasan yang tepat.
melalui pengawasan yang tepat. 3.
3. Menyediakan fasilitas, peralatan, perlengkapan keselamatan kerja yang layakMenyediakan fasilitas, peralatan, perlengkapan keselamatan kerja yang layak dan memadai serta menjamin akan digunakan secara tepat.
dan memadai serta menjamin akan digunakan secara tepat. 4.
4. Memastikan bahwa yang diminta dan direkomendasikan dalam kebijakan K3Memastikan bahwa yang diminta dan direkomendasikan dalam kebijakan K3 telah diikuti.
telah diikuti. 5.
5. Meningkatkan kesadaran dan memberikan pengertian bahwa kecelakaan ituMeningkatkan kesadaran dan memberikan pengertian bahwa kecelakaan itu dapat dicegah.
dapat dicegah. 6.
6. Memberikan pengertian bahwa target utama K3 Lab TK FT UMS adalahMemberikan pengertian bahwa target utama K3 Lab TK FT UMS adalah “zero“zero accident
accident”.”. 7.
7. Meningkatkan perlindungan dan pelestarian lingkungan dalam segalaMeningkatkan perlindungan dan pelestarian lingkungan dalam segala aktivitas dan meminimumkan kerusakan yang mungkin terjadi akibat aktivitas dan meminimumkan kerusakan yang mungkin terjadi akibat aktivitas tersebut.
aktivitas tersebut.
Semua dosen, mahasiswa, dan karyawan harus sudah mengetahui akan tanggung Semua dosen, mahasiswa, dan karyawan harus sudah mengetahui akan tanggung jawabnya
jawabnya masing-masing masing-masing termasuk termasuk peduli peduli akan akan kesehatannya, kesehatannya, keselamatannya keselamatannya dandan lingkungan di tempat kerja, sehubungan dengan kebijakan di atas.
lingkungan di tempat kerja, sehubungan dengan kebijakan di atas.
Surakarta, April 2014 Surakarta, April 2014
Kepala Laboratorium Teknik Kimia FT UMS Kepala Laboratorium Teknik Kimia FT UMS
Tri Widayatno, ST, MSc, PhD. Tri Widayatno, ST, MSc, PhD.
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Kesehatan
Kesehatan dan dan Keselamatan Keselamatan Kerja Kerja dalam dalam laboratorium laboratorium adalah adalah tanggung tanggung jawabjawab hukum dan moral yang pentinguntuk semua instistusi dan pengawas baik di bidang hukum dan moral yang pentinguntuk semua instistusi dan pengawas baik di bidang akademik maupun industri. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang akademik maupun industri. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
berlaku mengenai mengenai Kesehatan Kesehatan dan dan Keselamatan Keselamatan Kerja Kerja (K3) (K3) salah salah satunya satunya Undang- Undang-Undang No. 1 tahun 1970, dan mengingat bahwa di Laboratorium Teknik Kimia ada Undang No. 1 tahun 1970, dan mengingat bahwa di Laboratorium Teknik Kimia ada potensi bahaya baik dari peralatan dan bahan kimia yang berisiko menimbulkan potensi bahaya baik dari peralatan dan bahan kimia yang berisiko menimbulkan gangguan kesehatan dan keselamatan kerja, serta dalam upaya meningkatkan gangguan kesehatan dan keselamatan kerja, serta dalam upaya meningkatkan perlindungan maupun pelestarian lingkungan dari akibat aktivitas laboratorium, perlindungan maupun pelestarian lingkungan dari akibat aktivitas laboratorium, maka dibutuhkan tindakan pencegahan dan pengendalian.
maka dibutuhkan tindakan pencegahan dan pengendalian.
Panduan Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ini disusundan Panduan Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ini disusundan ditujukan khususnya untuk kepentingan dosen, mahasiswa dan karyawan di ditujukan khususnya untuk kepentingan dosen, mahasiswa dan karyawan di lingkunganLaboratorium Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas lingkunganLaboratorium Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai komitmen agar terlaksananya K3 secara rutin Muhammadiyah Surakarta sebagai komitmen agar terlaksananya K3 secara rutin dan berkelanjutan. Hampir semua Dosen dan mahasiswa akan memimpin suatu dan berkelanjutan. Hampir semua Dosen dan mahasiswa akan memimpin suatu kelompok praktikum atau penelitian, baik percobaan ataupun simulasi di kelompok praktikum atau penelitian, baik percobaan ataupun simulasi di Laboratorium Teknik Kimia UMS. Pengetahuan tentang kesehatan dan keamanan Laboratorium Teknik Kimia UMS. Pengetahuan tentang kesehatan dan keamanan kerja di laboratorium dan melakukannyasecara nyata akan membantu persiapan kerja di laboratorium dan melakukannyasecara nyata akan membantu persiapan yang
yang dibutuhkan dibutuhkan untuk untuk melanjutkan melanjutkan tanggung tanggung jawab jawab profesional profesional sekarang sekarang dandan setelah lulus kelak.
setelah lulus kelak.
Panduan ini disusun secara ringkas dan fokus pada butir-butir penting. Dosen, Panduan ini disusun secara ringkas dan fokus pada butir-butir penting. Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa diharapkan untuk membacanya dengan hati-hati dan Karyawan, dan Mahasiswa diharapkan untuk membacanya dengan hati-hati dan menjadikannya sebagai acuan bekerja dalam laboratorium. Alhamdulillah Lab menjadikannya sebagai acuan bekerja dalam laboratorium. Alhamdulillah Lab Teknik Kimia FT UMS tidak pernah mengalami kecelakaan yang serius dalam Teknik Kimia FT UMS tidak pernah mengalami kecelakaan yang serius dalam sejarah, namun ada beberapa kejadian dimana kecelakaan kecil terjadi. Jika semua sejarah, namun ada beberapa kejadian dimana kecelakaan kecil terjadi. Jika semua pihak mengikuti prosedur keselamatan di dalam panduan ini, diharapkan catatan pihak mengikuti prosedur keselamatan di dalam panduan ini, diharapkan catatan keamanan kami yang baik dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Keselamatan keamanan kami yang baik dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Keselamatan adalah tanggung jawab semua pihak, sehingga diharapkan untuk senantiasa menjaga adalah tanggung jawab semua pihak, sehingga diharapkan untuk senantiasa menjaga sikap profesional terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain.
sikap profesional terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Untuk itu seluruh dosen, mahasiswa dan karyawan maupun pihak-pihak terkait Untuk itu seluruh dosen, mahasiswa dan karyawan maupun pihak-pihak terkait diwajibkanmelaksanakan dan menaati ketentuan-ketentuan standar K3 yang diwajibkanmelaksanakan dan menaati ketentuan-ketentuan standar K3 yang disyaratkan
disyaratkan dalam dalam buku buku panduan panduan ini, ini, dengan dengan demikian demikian pencegahan pencegahan dandan pengendalian hal-hal yang tidak diinginkan dapat berjalan
pengendalian hal-hal yang tidak diinginkan dapat berjalan dengan optimal.dengan optimal.
Saudara diwajibkan untuk mendaftar dan melengkapi Borang Perizinan Saudara diwajibkan untuk mendaftar dan melengkapi Borang Perizinan Keselamatan (HSL.00), Borang Kendali Bahan Beracun dan Berbahaya Keselamatan (HSL.00), Borang Kendali Bahan Beracun dan Berbahaya (HSL.01-BKB3),dan Borang penilaianresiko (HSL.02 - Risk Assessment Form) sebelum BKB3),dan Borang penilaianresiko (HSL.02 - Risk Assessment Form) sebelum menggunakan fasilitas dan melakukan pekerjaan apapun di dalam laboratorium menggunakan fasilitas dan melakukan pekerjaan apapun di dalam laboratorium Teknik Kimia UMS. Saudara juga diwajibkan untuk mengikuti workshop dan Teknik Kimia UMS. Saudara juga diwajibkan untuk mengikuti workshop dan breafing/orientasitentang
breafing/orientasitentang Kesehatan Kesehatan dan dan Keselamatan Keselamatan Kerja Kerja (K3) (K3) di di dalamdalam laboratorium yang diselenggarakan oleh Prodi Teknik Kimia atau Laboratorium laboratorium yang diselenggarakan oleh Prodi Teknik Kimia atau Laboratorium Teknik Kimia.
PeraturanLaboratorium Teknik Kimia FT UMS tentangKeamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja mengharuskan semua yang bekerja di laboratorium yang mungkin terpapar bahan kimia untuk menerima pelatihan. Program ini mencakup informasi mengenai Standar K3 Laboratorium, toksikologi, Borang Kendali B3, lembaran data keamanan material ( Material Safety Data Sheet atau MSDS), dan video mengenai keselamatan dalam laboratorium. Program ini juga mencakup potensi bahaya terkait dengan penggunaan bahan kimia termasuk pengenalan tanda-tanda dan gejala dari paparan yang berlebihan serta tindakan yang tepat dalam menangani tumpahan, kebocoran, atau pemaparan lainnya.
Informasi lebih lanjut atau komentar mengenai keselamatan kerja di Laboratorium Teknik Kimia FT UMS, dapat menghubungiSatuan Tugas Keselamatan Kerja dalam hal ini Kepala Laboratorium. Semoga Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa mendapatkan pengalaman bekerja yang produktif, aman, sehat, dan memuaskan diLaboratorium Teknik Kimia UMS.
Atas perhatian dan kerja sama yang baik dari semua pihak, saya ucapkan terima kasih.
Surakarta, April 2015
Kepala Laboratorium Teknik Kimia FT UMS
DAFTAR ISI
Kontak Dalam Kondisi Darurat/Emergency Contact ii Kebijakan K3 Lab Teknik Kimia FT UMS iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
BAB I Pendahuluan 1
1. Pendahuluan 1
2. Regulasi 1
3. Kontak Dalam Keadaan Darurat 2
4. Pelatihan dan orientasi K3 di Lab TK FT UMS 2 5 Daftar Training yang diselenggarakan oleh Lab TKUMS 3 BAB II Pemeriksaan dan penegakan keselamatan 4 BAB III Kecelakaan dan cidera 5 BAB IV Hak untuk tahu/ bahan kimia 6
BAB V Bahaya kebakaran 7
BAB VI Prinsip dan peraturan umum keselamatan 8 BAB VII Surat persetujuan untuk aktivitas sangat berbahaya 13 BAB VIII Jenis-jenis pemadam kebakaran 14
BAB IX Ketentuan pembuangan limbah kimia 15 BAB X Peraturan keselamatan kerja 17
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Pendahuluan
UMS melalui Fakultas Teknik dan Prodi Teknik Kimia telah menyediakan laboratorium mendukung aktivitas belajar dan mengajar serta penelitian. Laboratorium tidak boleh digunakan untuk tujuan selain yang berorientasi pada pendidikan dan penelitian. Kesehatan dan keselamatan masing-masing pengguna Laboratorium dan kolega di Laboratorium Teknik Kimia UMS adalah tanggung jawab semua pihak. Semua Dosen, Karyawan, Mahasiswa, dan semua Pengguna Laboratoriumdiwajibkan mengambil workshop/pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium dari Prodi/LabTKUMSdan telah memahami buku panduan ini dengan baik serta memahamilembaran data keamanan material ( Material Safety Data Sheet atau MSDS)dan mampu mengoperasikan piranti percobaan sesuai dengan prosedur operasinya sebelum memulai percobaan.
2. Regulasi
Dasar hukum yang terkait dengan pelaksanaan K3 di Laboratorium Teknik Kimia FT UMS antara lain:
a. UU No.1 tahun 1970 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja. b. UU No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
c. Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
d. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: Kep-51/Men/1999 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di tempat kerja.
e. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: Kep-187/Men/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di tempat kerja.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
g. Surat Edaran Dirjen Binawas No.SE.05/BW/1997 tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri.
h. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No: PER.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
i. Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 1993 tentang Penyakit yang timbul Akibat hubungan Kerja.
j. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876/Menkes/SK/IX/VIII/2001 tentang Pedoman teknis analisis dampak lingkungan.
k. Keputusan Menteri kesehatan Nomor 1217/Menkes/SK/IX/2001 tentang pedoman penanganan dampak radiasi.
l. Keputusan Menteri kesehatan Nomor 315/Menkes/SK/III/2003 tentang 1405/MENKES/SK/IX/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.
m. Keputusan Menteri kesehatan Nomor 315/Menkes/SK/III/2003 tentang komite kesehatan dan keselamatan kerja sektor kesehatan.
3. Kontak Dalam Keadaan Darurat
Satuan Tugas Keselamatan Kerja Lab Teknik Kimia FT UMS bertanggung jawab untuk merumuskan dan menegakkan peraturan K3. Peraturan keselamatan ini berlaku setiap saat. Satuan Tugas Keselamatan Kerja bertanggung jawab kepada
Kaprodi.
Anggota Satuan Tugas Keselamatan Kerja adalah:
Nama Posisi Telpon Ruang
Tri Widayatno, ST, MSc, PhD Koordinator 0271717417 ext 248 Kalab
Rois Fatoni, ST, MSc, PhD Anggota 0271717417 ext 224 Kaprodi
Hartini, ST. Anggota 0271717417 ext 248 Laboran
Salinan Panduan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di dalam laboratorium kimia disediakan oleh Laboratorium Teknik Kimia FT UMS, yang dapat gunakan sebagai referensi Kesehatan dan keselamatan kerja.
4. Pelatihan dan orientasi K3 di Lab TK FT UMS
Satuan Tugas Keselamatan Kerja LABTKFTUMS mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menjalankan dan mendokumentasi pelatihan dan temu orientasi K3 di Lab kepada semua orang yang akan bekerja di dalam lab (Dosen, Karyawan, Peneliti, Mahasiswa). Pelatihan dan temu orientasi K3 akan mengenalkan orang yang akan bekerja di dalam Lab segala sesuatu tentang K3 di Lab serta menentukan apakah masih memerlukan pelatihan tambahan khusus (misal: pelatihan tentang mikrobiologi atau radiasi).
Petugas K3 dan peserta pelatihan keduanya harus enandatanganidokumen/formulir checklist (terlampir) hal-hal yang penting untuk diketahui, diperhatikan, dan dilaksanakan tentang K3 Lab Teknik Kimia. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan dan orientasi telah membahas semua hal tersebut.
5. Daftar Training yang diselenggarakan oleh Lab TKUMS a. K3 Lab Teknik Kimia umum
b. K3 mikrobiologi c. BKB3/MSDS
BAB 2
PEMERIKSAAN DAN PENEGAKAN KESELAMATAN
Untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan kerja di Laboratorium Teknik Kimia FT UMS, pemeriksaan pelaksanaan K3 akan dilakukan secara periodik. Pemeriksaan akan dilakukan oleh Satuan Tugas Keselamatan Kerja. Hasil pemeriksaan akan dirangkum di dalam laporan yang ditujukan untuk Kaprodi dan administrasi Laboratorium.
Pemeriksaan secara periodik ini akan membantu untuk mengidentifikasi bahaya keamanan di dalam laboratorium dan dapat digunakan untuk mengingatkan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja di Lab. Penasihat Prodi atau kelompok pengawas yang ditunjuk bertanggung jawab untuk melakukan audit rutin laboratorium. Pengoperasian peralatan dan prosedur percobaan akan dihentikan jika tidak sesuai dengan praktik keselamatan yang ditetapkan.
Jika pada saatinspeksi keselamatan kerja, pelanggaran peraturan keselamatan ditemukan, direkomendasikan untuk melaksanakan prosedur kedisiplinan berikut ini:
Peringatan Awal – Secara lisan di tempat ditemukan pelanggaran. Yang
bersangkutan diminta membaca ulang peraturan secara menyeluruh untuk memastikan sudah memahami keseluruhan panduan keselamatan. Kejadian ini dilaporkan ke Kepala Laboratorium, Pembimbing Penelitian, dan Ketua Program Studi.
Hukuman – memberikan sebuah hukuman. Jika pelanggaran diulang
oleh orang/kelompok yang sama ditemukan pada pemeriksaan keselamatan berikutnya.Kejadian ini dilaporkan secepatnya ke Kepala Laboratorium, Pembimbing Penelitian, dan Ketua Program Studi.
Pelanggaran keselamatan harus diselesaikan secara tuntas walaupun
harus mengorbankan pekerjaan rutin di laboratorium.
Siapa saja yang menyadari/mendapatiada masalah/pelanggaran prosedur keselamatan, harus segerea menghubungi Satuan TugasKeselamatan Kerja.Mereka adalah sumber informasi yang terbaik termasuk untuk masalah sehari-hari atau untuk pertanyaan mengenai rancangan peralatan.
BAB 3
KECELAKAAN DAN CIDERA
Semua kecelakaan atau kejadian yang menyebabkan cedera sekalipun ringan harus segera dilaporkan kepada Satuan Tugas Keselamatan Kerja (ext.248 atau 224) untuk penyelidikan lebih lanjut. Laporan kecelakaan (formulir tersedia) harus diajukan dalam waktu 24 jam dari waktu terjadinya kecelakaan untuk menerima ganti rugi karyawan. Hanya karyawan yang menerima gaji melalui kantor Biro keuangan universitas yang berhak untuk menerima ganti rugi karyawan. Semua pekerja laboratorium diharuskan untuk menggunakan asuransi kesehatan mereka. Luka ringan dapat diobati dengan menggunakan peralatan P3K yang disediakan di setiap laboratorium. Untuk kasus luka yang lebih serius, segera pergi ke Klinik Kesehatan Muhammadiyah di UMS (MMC). Jika orang yang terluka tidak bisa dipindahkan, segera panggil ambulan (0271 717417 ext 433).
Setiap pengguna Lab dianjurkan untuk membiasakan diri dengan prosedur darurat, mempelajari bagaimana untuk mendapatkan bantuan tambahan pada saat keadaan darurat, danmengenali cara menggunakan peralatan darurat di area kerja. Semua orang yang berada di Lab harus mengenal lokasi, cara penggunaan telepon darurat, pancuran (shower) keselamatan, peralatan mencuci mata, dan alat perlindungan diri.
BAB 4
HAK UNTUK TAHU/ BAHAN KIMIA
Hak untuk Tahu – memberikan hak karyawan untuk tahu mengenai zat-zat berbahaya.
Kepala Laboratorium harus memberitahukan pekerja dan mahasiswa yang bekerja menggunakan bahan kimia di laboratorium bahwa mereka dapat meminta informasi tertulis mengenai bahaya yang berhubungan dengan zat beracun yang mungkin terjadi. Informasi tertulis tersebut harus tersedia dalam waktu tiga hari kerja atau pekerja dan mahasiswa dapat menolak untuk bekerja dengan zat tersebut tanpa takut menghadapi tindakan disipliner atau diskriminatif.
Semua yang bekerja di Lab harus mengisi dengan benar Borang Kendali Bahan Berbahaya dan Beracun (BKB3) dengan mengacu pada Lembaran data keselamatan bahan ( Material Safety Data Sheet atau MSDS) untuk bahan kimia yang dapat ditemukan secara online pada berbagai halaman situs seperti http://www.sciencelab.com/msdsList.php. Yang bersangkutan sangat dianjurkan meminta MSDS dari penyedia (supplier) ketika pemesanan bahan kimia. Bahan untuk percobaan dan penelitian yang kurang umum akan memerlukan pencarian literatur dan konsultasi dengan Satuan Tugas Keselamatan Kerja.
Jika pekerjaan melibatkan penggunaan, penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) atau dinyatakan akan terkena zat berbahaya. Pelaksana pekerjaan perlu menemui dosen pembimbing/peneliti utama untuk mendapatkan petunjuk keselamatan secara lengkap. Semua bahan kimia mampu menyebabkan cedera. Semua orang harus melatih diri dalam perawatan dan kebijaksanaan ketika menggunakan bahankimia karena tindakan pencegahan sederhana (seperti mencegah semua kontak tubuh dengan bahan kimia serta tidak pernah menghirup asap bahan kimia) dapat melindungi dari bahaya yang dikenal dan tidak dikenal yang mungkin terjadi.
BAB 5
BAHAYA KEBAKARAN
Semua yang bekerja di Laboratorium Teknik Kimia FT UMS harus mengenal dan membiasakan diri terhadap lokasi pemadam kebakaran dan kotak alarm kebakaran dengan penggunaan yang tepat. Kotak alarm kebakaran harus digunakan untuk semua jenis kebakaran. Selalu waspada akan pintu darurat terdekat.
Memastikan bahwa pemadam kebakaran yang sesuai (lihat jenis pemadam kebakaran di bawah) tersedia ketika melakukan kerja ditempat yang terdapat bahaya kebakaran. Alat pemadam kebakaran hanya untuk digunakan oleh teknisi keamanan atau anggota gugus keselamatan kerja, kecuali jika mereka berada dalam bahaya.
Segel pada alat pemadam kebakaran harus diperiksa berkala, Jika ditemukan dalam keadaan rusak, segera dilaporkan kepada Satuan Tugas Keselamatan Kerja.
Semua kebakaran, terlepas dari ukurannya, harus dilaporkan secepatnya kepada Satuan Tugas Keselamatan Kerja untuk penyelidikan lebih lanjut.
BAB 6
PRINSIP DAN PERATURAN UMUM KESELAMATAN
Peraturan ini berlaku di seluruh Laboratorium Teknik Kimia UMS. Di tempat-tempat khusus dimana peraturan tambahan berlaku, harap memperhatikan setiap pemberitahuan khusus yang diumumkan. Selalu waspada terhadap prosedur keamanan yang berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan. Menjadi tanggung jawab setiap individu yang bekerja di Lab untuk mengidentifikasi bahaya-bahaya tertentu yang terlibat dalam pengoperasian atau penanganan alat, bahan, dan bahan
kimiayang diperlukan dalam penelitian atau praktikum yang dilakukan.
A. Peralatan Keselamatan
- Alat pemadam kebakaran yang sesuai untuk bahaya kebakaran di laboratorium harus dipasang dengan baik ke benda yang diam yang mudah dijangkau dan tidak bisa dijatuhkan. Silakan merujuk ke informasi mengenai jenis alat pemadam kebakaran untuk mengetahui jenis- jenis alat pemadam kebakaran.
- Kacamata keselamatan dengan pelindung samping harus digunakan pada saat di butuhkan di daerah laboratorium. Lensa kontak tidak boleh digunakan di daerah dimana bahan kimia atau pelarut digunakan. Tingkat toleransi minimal perlindungan mata untuk penanganan bahan kimia atau daerah sekitar operasi tersebut adalah:
a. Goggles bersisi lembut, bertudung, dan berventilasi, atau
b. Goggles bersisi lembut, bertudung, dan berventilasi di atas kacamata tanpa pelindung samping, atau
c. Pelindung muka diatas kacamata keselamatan biasa dengan pelindung samping yang bisa dipisahkan.
Pekerjaan laboratorium umum, bahkan ketika bahaya mata minimal, memerlukan kacamata keselamatan dengan pelindung samping yang bisa dipisahkan atau kacamata dengan pelindung samping yang bisa dipasang. Untuk memesan goggles keamanan standar hubungi toko-toko khusus yang bersertifikasi.
Sumber sinar UV dan sinar laser memiliki bahaya lainnya. Saran dari dosen pembimbingatau peneliti utama ( principle Investigator) atau dari koordinator keselamatan harus diperoleh sebelum menggunakan peralatan ini.
Semua yang bekerja di laboratorium harus mengetahui tempat pencucian mata terdekat dan yakin bahwa tempat pencucian mata tersebut bekerja.
Segera laporkan setiap kerusakan tempat pencucian mata kepada Satuan Tugas Keselamatan Kerja.
B. Kesadaran
- Semua bahan kimia, peralatan listrik, magnet, bahan biologis, radioaktif, dan temperatur ekstrim harus diberi label secara jelas disertai dengan tanda peringatan.
- Nama dan nomor telepon kontak darurat harus diberikan pada setiap peralatan percobaan untuk saat ketika mati lampu atau kecelakaan. Ini terutama sangat penting untuk peralatan yang sangat sensitif dan peralatan yang bekerja 24 jam per hari. Semua bahan kimia di laboratorium harus diberi label dengan keterangan identitas dan tanggal pembelian atau tanggal ketika bahan disimpan dalam wadah yang digunakan sekarang. Ini berlaku untuk semua bahan kimia baik yang berbahaya maupun yang tidak berbahaya.
- Semua anggota laboratorium harus mengetahui dimana alat pelindung diri (APD) seperti kacamata keselamatan dan sarung tangan diletakkan di dalam laboratorium.
- Pintu laboratorium harus dikunci setiap saat untuk alasan keamanan. Bahkan ketika laboratorium ditempati.
C. Penyimpanan
Semua daerah penyimpanan harus ditentukan secara jelas dan dipisahkan dari tempat kerja rutin (sebagai contoh tidak ada penyimpanan di etalasi atau di atap). Jarum suntik harus disimpan di tempat yang terkunci dan aman. Tabung suntik dan jarum suntik yang dicuri atau hilang harus segera dilaporkan ke Satuan Tugas Keselamatan Kerja. Semua tabung gas harus dirantai secara aman atau ditempelkan pada benda diam untuk mencegah tabung jatuh secara tidak sengaja.
D. Rumah Tangga
Lorong dan pintu keluar harus dapat diakses dengan mudah dan tidak boleh terhalangi oleh peralatan atau obyek yang disimpan di dalam laboratorium. Tempat penyimpanan dapat disediakan oleh Prodi/Labdengan permintaan kepada Satuan Tugas Keselamatan Kerja.
Ketika meninggalkan ruangan, matikan semua lampu dan peralatan listrik yang tidak digunakan dan kunci pintunya.
Kendaraan bermotor dan sepeda tidak boleh disimpan di dalam laboratorium atau kantor.
Peralatan gelas yang rusak dan tidak dibutuhkan harus dibawa ke wadah yang disediakan. Botol reagen harus dicuci bersih. Jika pekerjaan
praktikum/penelitian akan menghasilkan bahan dalam jumlah besar, wadah logam kecil dapat dibeli untuk proyek yang dikerjakan. Karyawan perawatan gedung tidak diperkenankan untuk menangani bahan ini.
E. Pembuangan limbah
Tidak ada akumulasi limbah kertas atau material mudah terbakar lainnya di dalam Lab. Bahan yang tumpah harus dibersihkan segera dengan menggunakan peralatan tumpahan yang diletakkan di setiap laboratorium. Pembuangan bahan yang digunakan untuk membersihkan harus dilakukan segera sesuai dengan panduanpembuangan limbah. Pada saat terjadi tumpahan merkuri, hubungi Satuan Tugas Keselamatan Kerja. Tumpahan merkuri sangat berbahaya, jangan melakukan tindakan jika tidak mengetahui prosedurnya.
Setiap pekerja laboratorium bertanggung jawab untuk pembuangan limbah yang dilakukan secepat mungkin dan secara aman sesuai dengan prosedur
departemen.
Setiap benda tajam (misalnya jarum, pipet, slide, silet, tabung darah) yang kontak dengan bahan yang berinfeksi atau bahan biologis yang berbahaya harus dibuang ke dalam wadah benda tajam. Pipet Pasteur, slide mikroskop dan lain-lain yang tidak kontak dengan bahan biologis berbahaya tapi yang tidak digunakan dalam perawatan hewan atau penelitian, atau limbah kimia berbahaya, dapat dibuang ke kotak fiberboard yang kokoh yang digunakan untuk mengumpulkan pecahan kaca. Ketika kotak ini penuh, kotak ini dapat dilem supaya isi kotak tidak tumpah, kemudian dibuang di tempat sampah biasa.
Setiap jarum atau alat suntik yang sudah digunakan ataupun yang belum digunakan, tidak peduli penggunaannya, harus selalu diletakkan di dalam wadah benda tajam. Semua peneliti di departemen diminta untuk menyimpan limbah tersebut sementara di dalam wadah tahan tusukan untuk diambil oleh Satuan Tugas Keselamatan Kerja kemudian untuk diinsenerasi dan pembuangan.
F. Operasi
Anggota laboratorium dan peralatan harus terlindung dari suhu, listrik, dan bahaya kimia selama pengoperasian alat.
Kontak listrik tidak boleh kelebihan beban. Kabel listrik harus disimpan dalam keadaan baik. setiap kabel di lantai harus dilindungi dari lalu lintas laboratorium dengan menggunakan jembatan kabel.
Kabel listrik non-logam tidak boleh digunakan sebagai pengganti kabel permanen. Kabel yang fleksibel dan kabel tidak boleh dipasang melalui lubang di dinding, atap, lantai, dan sebagainya.
Tag pengunci harus digunakan untuk mencegah kenaikan energi mendadak selama konstruksi dan perawatan. Ini berlaku untuk sistem listrik, pneumatik, kimia, hidrolik, dan sistem panas.
Peralatan dan operasi harus dipasang dengan benar pada permukaan yang aman, permanen, dan horizontal untuk mencegah benda jatuh secara tidak sengaja.
Lemari asam harus selalu digunakan ketika bekerja dengan pelarut yang mudah terbakar atau gas beracun. Asap berbahaya atau yang menyebabkan iritasi harus dibuang keluar gedung. Bekerjalah dengan selang gas yang direndahkan sejauh mungkin. Ini akan memungkinkan sistem ventilasi bekerja dengan lebih efektif.
Gunakan plexiglas untuk melindungi wadah kaca dari segala sisi. Ini akan meminimalkan bahaya untuk pekerja yang bekerja dekat dengan potensi ledakan.
Jangan menyiasati peralatan keselamatan. Sebagai contoh, sistem listrik yang dilengkapi dengan kabel 3-konduktor harus di-ground dengan benar.
Hanya peralatan yang disetujui oleh Satuan Tugas Keselamatan Kerja yang boleh dibawa ke laboratorium, seperti mesin pembuat kopi, radio, atau kipas
angin.
Ahli listrik Universitas harus melakukan semua koneksi listrik yang dihubungkan ke gedung. Kebutuhan hubungan kabel dapat ditujukan ke Satuan Tugas Keselamatan Kerja.
Tabung gas terkompresi harus dipasang dengan baik setiap saat ke bangku atau dinding yang dilengkapi dengan penjepit tabung atau rantai/tali. Ketika menyimpan atau memindahkan tabung, selalu pasang tutup keamanan dengan baik untuk melindungi sistem keran. Pemindahan tabung gas harus menggunakan gerobak roda yang dirancang khusus untuk tabung gas.
Hanya orang terlatih dan yang berwenang yang boleh mengoperasikan peralatan laboratorium.
Pintu keluar harus menyediakan jalan keluar yang bebas dan tidak terhalang.
Bahan-bahan tidak boleh ditempatkan atau disimpan di tangga atau kor idor. Pintu kebakaran tidak boleh terhalang atau diganjal terbuka.
Penggunaan doorstops, wedges, atau alat lain non-otomatis yang menahan pintu tetap terbuka dilarang.
Tidak ada orang yang diijinkan berada di atap kapan pun untuk alasan apapun. Satuan Tugas Keselamatan Kerja memberlakukan kebijakan kampus ini dengan keras.
Untuk informasi mengenai bahaya UV dan sinar laser, dan peraturan mengenai “sumber radiasi terionisasi” (misalnya x-ray), silakan menghubungi Satuan tugas Keselamatan Kerja.
G. Praktik Keselamatan Pribadi
Kontaminasi dari makanan, minuman, dan rokok merupakan rute yang potensial untuk terpapar zat beracun. Merokok TIDAK diijinkan di lokasi manapun di dalam gedung. Tidak ada makanan atau minuman yang boleh disimpan atau dikonsumsi di laboratorium manapun, bahkan jika laboratorium untuk sementara digunakan sebagai ruang kantor. Peralatan gelas dan perkakas yang pernah digunakan untuk operasional laboratorium tidak boleh digunakan untuk menyiapkan atau mengkonsumsi makanan atau minuman. Lemari es laboratorium, mesin es, kotak es dan sejenisnya tidak boleh digunakan untuk menyimpan makanan. Selalu berikan peralatan keselamatan dan informasi mengenai prosedur keselamatan di laboratorium kepada pengunjung laboratorium.
Cuci tangan dengan baik sebelum meninggalkan daerah laboratorium.
Jangan pernah meninggalkan daerah laboratorium atau menyentuh benda sambil mengenakan sarung tangan yang mungkin terkontaminasi dengan zat yang tidak aman. Ini akan menyebabkan semua orang di dalam laboratorium
dan di dalam gedung terkena risiko.
Tidak ada kaki yang telanjang yang diijinkan di laboratorium. Sepatu keselamatan atau minimal sepatu yang memberikan perlindungan yang maksimal dianjurkan.
Untuk keselamatan diri, jangan pernah bekerja di laboratorium sendirian. Selalu periksa apakah ada orang lain yang hadir di lantai laboratorium Saudara jika pertolongan darurat diperlukan.
Ketika menemui seseorang yang pingsan di dalam laboratorium, segera laporkan ke Satuan Tugas Keselamatan Kerja. Jangan pernah masuk ke dalam laboratorium untuk menolong sebelum tahu secara jelas faktor apa yang menyebabkannya. Pastikan tidak ada gas beracun di dalam laboratorium yang menjadi penyebab kecelakaan.
BAB 7
SURAT PERSETUJUAN UNTUK AKTIVITAS SANGAT
BERBAHAYA
Satuan Tugas Keselamatan Kerja Lab Teknik Kimia FT UMS harus memberikan persetujuan (setuju/tidak setuju) semua jenis kegiatan yang memiliki tingkat bahaya yang tinggi sebelum pelaksanaan.Kepala Laboratorium bertanggung jawab untuk
mengenali aktivitas yang memiliki tingkat bahaya tinggi dan menyajikan rincian pekerjaan kepada Satuan Tugas Keselamatan Kerja. Selain persetujuan Satuan Tugas Keselamatan Kerja, beberapa keadaan mungkin memerlukan persetujuan Fakultas/Universitas.
Penggunaan bahan kimia berikut harus mendapatkan persetujuan dahulu dari satuan tugas keselamatan:
- dimethylmercury
- dimethylcadmium
- hydrofluoric acid (anhydrous)
- phosgene gas - fluorine gas - arsine gas - diborane gas - phosphine gas - silane gas
- sodium potassium alloy (NaK)
- tetramethylammonium hydroxide
Peneliti yang hendak menggunakan bahan kimia tersebut di atas harus menyipakan prosedur operasi baku (a standardoperating procedure (SOP)) yang berisi hal-hal sebagai berikut:
1. Prosedur penyimpanan dan penanganan yang mempertimbangkan keselamatan ( Procedures for the safe storage and handling)
2. Prosedur pelaksanaan percobaan penelitian yang lengkap ( A detailed experimental procedure).
3. Rencana pertolongan pertama jika terjadi kebocoran/tumpahan dan
pemaparan terhadap pengguna ( Plans detailing first aid in case of exposure and a response in case of a spill ).
4. Prosedur penanganan limbah ( Procedures for the safe collection and management of hazardous waste).
5. Nama peneliti, tempat penelitian, waktu pelaksanaan dan banyaknya bahan yang digunakan (The name(s) of the researcher(s) that will be working with
the restricted substance, thelocation(s) of the designated area in which it will be used, the time and date of the operation,and the approximate amounts that will be used ).
BAB 8
JENIS-JENIS PEMADAM KEBAKARAN
Kelas A
Untuk Kelas A, kebakaran terjadi untuk bahan bakar biasa, seperti kayu, kertas, kain, kain pelapis, plastik, dan material sejenisnya, gunakan air atau alat pemadam kebakaran bahan kimia kering dengan salah satu simbol ini pada label.
Peringkat alat pemadam kebakaran untuk kelas ini menyatakan jumlah air yang dikandung oleh alat pemadam kebakaran dan jumlah api yang akan dipadamkannya.
Kelas B
Untuk Kelas B, kebakaran dipicu oleh cairan atau gas yang mudah terbakar, seperti minyak dapur, cat, minyak, minyak tanah, dan bensin, gunakan alat pemadam kebakaran bahan kimia kering atau
alat pemadam kebakaran dengan karbon dioksida dengan salah satu simbol di label. Jangan pernah menggunakan air.
Peringkat alat pemadam kebakaran untuk kelas ini menyatakan perkiraan jumlah kaki persegi api dari cairan yang mudah terbakar dimana orang yang tidak ahli dapat padamkan.
Kelas C
Untuk Kelas C, kebakaran melibatkan peralatan listrik atau kabel, gunakan alat pemadam kebakaran bahan kimia kering atau alat pemadam kebakaran dengan karbon dioksida dengan salah satu simbol pada label. Jika memungkinkan, putuskan hubungan listrik terlebih dahulu. Setelah listrik diputus, kebakaran menjadi kelas A atau B. Jangan pernah menggunakan air.
Huruf “C” menyatakan bahwa agen pemadam adalah non-konduktif.
Kelas D
Alat pemadam kebakaran Kelas D dirancang untuk digunakan pada logam yang mudah terbakar dan biasanya spesifik untuk jenis logam tertentu. Tidak ada penanda gambar khusus untuk alat pemadam kebakaran kelas D. Pemadam kebakaran kelas ini biasanya tidak memiliki peringkat ataupun memiliki tujuan
BAB 9
KETENTUAN PEMBUANGAN LIMBAH KIMIA
Limbah bahan kimia harus dibungkus dengan benar. Wadah berupa gelas kaca lebih disukai.Polietilen dapat digunakan untuk limbah padat yang non-reaktif.Kaleng logam tidak boleh digunakan karena masalah korosi. Masing-masing wadah limbah diberi label nama dengan benar. setiap wadah diberi label dengan menggunakan label yang tersedia dari Satuan Tugas Keselamatan Kerja.
formulir diisi dengan lengkap: biarkan tanggal kosong, masukkan nama bahan kimia, periksa semua kategori. Wadah tidak akan diambil jika tanpa nama bahan kimia. Jangan mencampur bahan kimia yang tidak kompatibel dalam satu botol. Klasifikasi kategori yaitu:
Kategori Category Bahan Kimia Chemicals Racun Poisonous Toluen (toluene) Aseton (acetone)
Natrium klorida (sodium chlorite) Pelarut mudah terbakar
Flammable Solvent Toluen (toluene) Aseton (acetone) Metanol (methanol ) Xylen ( xylene) Pelarut Halogen Halogen Solvent
Metilen klorida (methylene chloride)
Karbon tetraklorida (carbon tetrachloride) Kloroform (chloroform)
Oksidan Oxidizer
Asam dikroluat (acid dichroluate) Asam kromat (chromic acid )
Hidrogen peroksida (hydrogen peroxide) Nitrat (nitrates)
Padatan Mudah Terbakar Flammable solid
Urea nitrat (urea nitrate) Asam picric ( picric acid )
Natrium amida (sodium amida) Asam Korosif
Corrosive acid
Asam fluorida (hydrogen fluoride) Asam klorida (hydrochloric acid ) Alkali Korosif
Corrosive alkali
Amonium hidroksida (hydroxide of ammonium) Amonium bikarbonat (bicarbonate of ammonium) Padatan Korosif
Corrosive solid
Asam borat (boric acid )
Merkuri klorida (mercury chloride) Tembaga nitrat (tembaga nitrat )
Menyebabkan Iritasi Natrium hidroksida (sodium hydroxide) Propionil klorida ( propionyl chloride) Fosfor trioksida ( phosphorus trioxide)
Formulir harus diisi dengan jelas:
Nama Peneliti
Tempat pengambilan limbah
Jumlah wadah
Sifat kimia (misalnya pelarut organik)
Bahaya yang tidak biasa (misalnya sangat beracun)
Nomor ruangan dan lokasi persis wadah limbah diletakkan
Untuk kasus yang sangat berbahaya, hubungi Satuan Tugas Keselamatan Kerja.
LIMBAH KIMIA TIDAK AKAN DIAMBIL JIKA TIDAK DIKEMAS DENGAN BAIK ATAU TIDAK DIBERI LABEL. JANGAN MENINGGALKAN LIMBAH KIMIA DI DERMAGA PEMUATAN. PENGAMBILAN AKAN DILAKUKAN DARI LABORATORIUM.
BAB 10
PERATURAN KESELAMATAN KERJA
1. Bersikap tanggung jawab pada setiap saat anda berada di dalam laboratorium 2. Ikuti semua peraturan tertulis dan tidak tertulis dengan baik. Jika anda tidak
mengerti suatu peraturan atau suatu prosedur, BERTANYALAH KEPADA ASISTEN/PEMBIMBING/DOSEN ANDA SEBELUM MELANJUTKAN AKTIVITAS ANDA.
3. Jangan pernah bekerja sendirian di dalam laboratorium. Tidak ada mahasiswa yang diijinkan bekerja di dalam ruangan tanpa kehadiran teman
sejawat/asisten/dosen.
4. Ketika memasuki ruangan, jangan menyentuh peralatan, bahan kimia, atau material lainnya di daerah laboratorium sampai anda diperbolehkan.
5. Hanya lakukan percobaan yang sudah diijinkan oleh dosen. Ikuti semua langkah percobaan dengan hati-hati, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Percobaan yang tidak diijinkan tidak boleh dilakukan.
6. Dilarang makan, minum, atau mengunyah permen karet di dalam laboratorium. Dilarang menggunakan peralatan gelas sebagai wadah makanan atau minuman. 7. Siapkan diri untuk melakukan pekerjaan di dalam laboratorium. Baca semua
prosedur dengan seksama sebelum memasuki laboratorium. Jangan pernah bermain-main di dalam laboratorium. Senda-gurau, candaan, dan keisengan
adalah tindakan yang berbahaya serta dilarang. 8. Selalu bekerja di daerah yang berventilasi baik.
9. Perhatikan praktek pemeliharaan yang baik. Daerah bekerja harus selalu dijaga kebersihan dan kerapihannya setiap saat.
10. Waspada dan bekerja dengan hati-hati setiap saat ketika berada di dalam laboratorium. Laporkan kepada dosen secepatnya jika terdapat kondisi yang tidak aman.
11. Buang semua sisa bahan kimia dengan baik. Jangan mencampurkan bahan kimia di dalam wastafel. Wastafel hanya boleh digunakan untuk air. Pastikan tempat pembuangan bahan kimia dan larutan kimia kepada dosen anda.
12. Label dan instruksi peralatan harus dibaca dengan seksama sebelum penggunaan. Siapkan dan gunakan alat sesuai petunjuk dosen anda.
13. Jauhkan tangan dari wajah, mata, mulut, dan tubuh ketika menggunakan bahan kimia atau peralatan laboratorium. Cuci tangan dengan sabun dan air setelah melakukan semua percobaan.
14. Percobaan harus dipantau pribadi setiap saat. Jangan berkeliaran di dalam ruangan, mengganggu mahasiswa lain, mengejutkan mahasiswa lain, atau mengganggu percobaan mahasiswa lain.
15. Lokasi and prosedur operasi peralatan keamanan harus diketahui, termasuk: P3K and pemadam kebakaran. Lokasi alarm kebakaran dan pintu darurat juga harus diketahui.
16. Tindakan yang harus dilakukan jika ada latihan kebakaran selama bekerja di laboratorium harus diketahui; wadah bahan harus ditutup and semua peralatan listrik dimatikan.
PAKAIAN
1. Setiap saat bahan kimia, panas, atau peralatan gelas digunakan, mahasiswa harus menggunakan safety goggles. TIDAK ADA PENGECUALIAN UNTUK PERATURAN INI.
2. Lensa kontak dilarang dipakai ketika di dalam laboratorium.
3. Gunakan pakaian yang layak selama berada di dalam laboratorium. Rambut yang panjang, perhiasan yang menjuntai, serta pakaian yang terlalu longgar berbahaya digunakan ketika berada di dalam laboratorium. Rambut yang panjang harus diikat, perhiasan yang menjuntai serta pakaian yang longgar harus diamankan. Sepatu harus menutupi kaki sepenuhnya. Tidak ada sandal yang diijinkan selama bekerja di laboratorium.
4. Jas lab atau baju luar harus dipakai selama percobaan laboratorium.
KECELAKAAN DAN LUKA
1. Laporkan semua kecelakaan (bahan tumpah, peralatan rusak, dll) atau luka (teriris, terbakar, dll) kepada dosen secepatnya, tidak peduli seberapa kecil kecelakaan atau luka tersebut. Jangan panik.
2. Jika anda atau partner anda terluka, panggil dosen anda secepatnya (dan sekencang-kencangnya) untuk menarik perhatian dosen anda. Jangan panik. 3. Jika bahan kimia mengenai mata atau kulit anda, secepatnya dicuci dengan air
mengalir selama minimal 20 menit. Panggil dosen anda secepatnya (dan sekencang-kencangnya) untuk menarik perhatian dosen anda.
PENANGANAN BAHAN KIMIA
1. Semua bahan kimia di dalam laboratorium dianggap berbahaya. Hindari penanganan bahan kimia dengan tangan. Selalu gunakan pinset. Ketika melakukan pengamatan, jaga jarak minimal 30 cm dari spesimen. Jangan memakan atau mencium bahan kimia apapun.
2. Periksa label nama pada semua botol bahan kimia dua kali sebelum memindahkan isi botol tersebut. Ambil bahan kimia secukupnya.
3. Jangan pernah mengembalikan bahan kimia yang tidak terpakai ke dalam botol penyimpanan.
4. Jangan pernah memindahkan bahan kimia atau material lainnya dari daerah laboratorium.
PENANGANAN PERALATAN GELAS DAN PERALATAN LAINNYA
1. Jangan pernah menangani gelas pecah dengan tangan anda. Gunakan sapu dan pengki untuk membersihkan pecahan gelas. Letakkan pecahan gelas di dalam wadah khusus untuk pembuangan.
2. Perhatikan peralatan gelas sebelum pemakaian. Jangan pernah menggunakan peralatan gelas yang pecah, retak, atau kotor.
3. Jika anda tidak mengerti cara menggunakan suatu peralatan, TANYAKAN KEPADA DOSEN!
4. Jangan mencuci peralatan gelas yang panas di dalam air dingin. Peralatan gelas mungkin pecah.
PEMANASAN BAHAN KIMIA
1. Dilarang menggunakan pemanas sendiri. Jaga supaya rambut, pakaian, dan tangan berada pada jarak aman dari pemanas setiap saat. Penggunaan pemanas hanya dibolehkan ketika berada dalam pengawasan Asisten/dosen.
2. Peralatan gelas yang digunakan untuk pemanasan akan tetap panas untuk waktu yang lama. Peralatan gelas tersebut harus disimpan pada tempat khusus untuk
menurunkan temperaturnya dan diangkat dengan hati-hati. Gunakan penjepit atau sarung tangan pelindung jika diperlukan.
3. Jangan pernah melihat ke dalam wadah yang sedang dipanaskan.
4. Dilarang meletakkan peralatan yang panas di atas meja laboratorium. Selalu gunakan tatakan. Biarkan peralatan yang panas untuk waktu yang lama sampai dingin sebelum menyentuh peralatan tersebut.
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMINJAMAN ALAT LABORATORIUM TEKNIK KIMIA FT UMS
1. Mahasiswa mengajukan surat peminjaman dan penggunaan alat-alat laboratorium yang diperlukan, diketahui oleh pembimbing Penelitian/Tugas Akhir/Tesis yang ditujukan kepada Kepala Laboratorium.
2. Surat pengajuan yang telah di setujui oleh Kepala Laboratorium diserahkan kepada staf administrasi laboratorium.
3. Mahasiswa mengisi form peminjaman alat dan pengajuan bahan kimia yang disediakan.
4. Mahasiswa menyiapkan loker yang telah disediakan.
5. Setiap melakukan kegiatan di laboratorium, mahasiswa diharuskan mengisi log book.
6. Setiap selesai melakukan kegiatan, mahasiswa diharuskan merapikan kembali meja kerja.
7. Mahasiswa diharuskan mencuci alat-alat laboratorium yang telah selesai dipakai sesegera mungkin, tidak menumpuk alat-alat kotor.
8. Mahasiswa harus menjaga ketertiban laboratorium.
9. Mahasiswa harus menggunakan alat-alat laboratorium sesuai prosedur. 10. Mahasiswa diharuskan menaati peraturan laboratorium.
PROSEDUR PENGGUNAAN LABORATORIUM TEKNIK KIMIA
DI LUAR JAM KERJA RESMI
1. Mahasiswa mengajukan surat izin penggunaan laboratorium di luar jam kerja resmi yang diketahui oleh pembimbing.
2. Selama bekerja di luar jam kerja resmi, mahasiswa dilarang bekerja sendiri, harus ditemani.
3. Setiap melakukan kegiatan di luar jam kerja resmi, mahasiswa diharuskan mengisi log book.
PETUNJUK PENGGUNAAN ALAT DI LABORATORIUM TEKNIK KIMIA
1. PETUNJUK PENGGUNAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN
APAR : alat pemadam kebakaran yang digunakan untuk memadamkan api di awal terjadinya api. Jenis APAR dan klasifikasi penggunaannya:
Berat : = 16 kg.
Jenis : busa/foam, gas (CO2 dan BCP/hallon), dry chemical/powder
Kelas Api Sumber Jenis APAR
Powder Foam CO2 A Benda Padat mudah terbakar (Kertas, kayu,
kain, dll) Y Y Y
B Cairan Mudah Terbakar (Bensin, Minyak, Oli
dll) Y Y Y
C Alat-alat listrik Y N Y D Komputer, peralatan presisi N N Y Catatan: Y= yes, N= No
SOP penggunaan APAR:
a. Ambil APAR yang paling dekat dan mudah dijangkau
b. Bawa ke sumber api dan jaga jarak ± 3 m, dan jangan melawan arah angin c. Bentangkan hose pada posisi lurus dan arahkan ke sumber api dan
semprotkan sampai padam.
Posisi kode penempatan APAR: a. Mudah dijangkau
b. Tidak terhalang/tertutup benda lain c. Ditandai dengan rambu “APAR”
2. PROSEDUR PEMAKAIAN MAGNETIC STIRRER a. Hubungkan alat pada tegangan listrik 220 volt
b. Tempatkan gelas kimia pada permukaan alat
c. Masukkan stirrer bersih ke dalam gelas kimia tersebut
d. Putar tombol magnetic stirrer berputar hingga stirrer berputar sesuai dengan e. keinginan
f. Biarkan larutan menjadi homogeny
g. Putar tombol magnetic stirrer pada posisi nol h. Pindahkan larutan pada gelas kimia ke wadah lain i. Bersihkan stirrer
3. PROSEDUR PEMAKAIAN SHAKER WATER BATH a. Tuang larutan dalam Erlenmeyer 250 ml atau 350 ml b. Tutup Erlenmeyer dengan penutup kasa
c. Tempatkan Erlenmeyer di atas shaker d. Hubungkan alat pada tegangan 220 volt
e. Putar tombol speed pada angka yang diinginkan f. Tunggu hingga waktu yang telah ditentukan g. Putar tombol speed pada angka nol
4. PROSEDUR PEMAKAIAN NERACA
a. Piring neraca dan lingkungan sekitar alat dibersihkan terlebih dahulu. b. Posisi gelembung udara harus berada tepat ditengah-tengah, dengan cara
mengatur kedudukan neraca.
c. Hubungkan alat neraca pada tegangan 220V. d. Diamkan beberapa saat.
e. Tekan tombol ON dan biarkan hingga muncul angka 0,0000.
f. Masukkan kaca arloji sebagai wadah dalam menimbang, biarkan angka muncul.
g. Tekan tombol TARE hingga angka menunjukkan angka 0,0000. h. Tambahkan zat yang akan ditimbang sedikit demi sedikit dengan
menggunakan spatula sampai pada berat yang diinginkan. i. Ambil kaca arloji yang berisi zat dari dalam neraca.
j. Tekan tombol TARE. k. Tekan tombol OFF.
l. Lepas kembali stop kontak bila tidak ingin digunakan kembali.
m. Bersihkan segera zat-zat yang tersisa dalam neraca menggunakan kuas, terlebih garam-garam yang bersifat korosif.
5. PROSEDUR PEMAKAIAN BODY SPRAYER
a. Letakkan bagian badan yang terkena bahan kimia di bawah sprayer. b. Tarik tuas pengungkit yang terpasang pada bagian body sprayer
c. Diamkan selama beberapa saat hingga bagian tubuh tersirap air d. Bersihkan cipratan air yang ada di lantai
HSL.00
Diisi sebelum menjalankan Penelitian/ExperimenSatuan Tugas K3 LABTKUMS Last updated: April 2015 Contact: 0271717417 ext 224/248
Formulir Perijinan Keselamatan
Safety Approval FormFormulir Ini harus diisi oleh Peneliti utama/penanggung jawab penelitian.
Nama
NIM / NIP / NIK
Email HP
Asal Institusi
Teknik Kimia FT UMS
(Tuliskan Asal intitusi disini, jika bukan dari Teknik Kimia FT UMS)
... ... ... Nama Alat Percobaan/Instrumentasi Lokasi Alat
Maksud Penggunaan Alat (penelitian atau hal lain)
Nama Penanggung Jawab Alat Percobaan/Instrumen
HP
Rekam Jejak Pernah mengikuti Pembekalan K3/safety induction (jika ya, beri tanda pada kotak dan lampirkan sertifikat/Surat
Keterangan)
Pernah mengikuti Pelatihan K3/safety workshop (jika ya, beri tanda pada kotak dan lampirkan sertifikat workshop)
Pernah mengalami kecelakaan kerja, merusakkan alat
percobaan, instrumentasi analisis, dll. Sebutkan secara jelas: ... ...
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya telah membaca dan memahami prosedur keselamatan kerja dengan baik dan benar dan akan melakukan kegiatan penelitian dengan hati-hati sesuai dengan prosedur pengoperasian alat percobaan.
Surakarta, ... Tanda tangan dan Nama Lengkap:...
HSL.01
Diisi sebelum menjalankan Penelitian/ExperimenLaboratorium Teknik Kimia
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Borang Kendali Bahan Berbahaya dan Beracun (BKB3)
Pengisian BKB3 merupakan syarat yang harus dipenuhisebelum bekerja di Laboratorium sebagai asesmen terhadap berbagai resiko pekerjaan yang melibatkan bahan yang berbahaya dan beracun (B3). B3 dapat berupa bahan utama, produk, dan produk antara maupun produk samping dari proses. Borang ini harus diisi secara lengkap, disetujui oleh pembimbing atau orang yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan.
Judul Proyek/Penelitian/ kegiatan (Title of activity) Pembimbing/peneliti utama/ penanggung jawab
(Supervisor/principal investigator)
Program studi/Study program Tanggal pengisian/Date of assessment
Lokasipenelitian/eksperimen
(Nama gedung dan ruang)/location of work
Bagian 1 Proyek/penelitian/kegiatan
1.1: Deskripsi singkat tentang proyek/penelitian/kegiatan
Bagian 2Potensi bahaya
2.1: Bahan berbahaya yang digunakan atau dihasilkan
Bahan yang berbahaya (Hazardous Materials) Frase Resiko (Risk Phrases) (Frase keselamatan) Safety Phrases (Ambang Batas keselamatan) Workplace exposure limit (WEL) Bahan kimia Carcinogens, mutagens or
HSL.01
Diisi sebelum menjalankan Penelitian/Experimentoxins(penyebab kanker, mutasi gen, dan beracun terhadap sistem reproduksi) Dusts or fumes (Debu kimia atau uap/asap)
Asphyxiants/gangg uan pernafasan Bahan lain yang berbahaya bagi
kesehatan
Bagian 3 Resiko terhadap kesehatan
3.1: Penyakit atau kondisiyang disebabkan oleh bahan yang berbahaya tersebut 3.2: Kemungkinan Rute masuk ke tubuh manusia melalui
PernafasanMulut/makansuntikanabsorpsi/penyerapanlainnya Pilih semua yang sesuai
3.3: Skala penggunaan bahan berbahaya tersebut
skala kecilskala sedangskala besarpraktek lapanganhewanTanaman Maintenance Cleaning Other
Pilih semua yang sesuai
The substance will only be used in the laboratory during experiments.
3.4: Frekuensi penggunaan bahan berbahaya tersebut
Harian MingguanBulananlainnya Pilih salah satu On the average daily for a span of one month.
3.5: Jumlah maksimum atau konsentrasi yang dipakai
Bisa diabaikanrendahsedangtinggi Pilih salah satu
3.6: Dampak dari bahan berbahaya
HSL.01
Diisi sebelum menjalankan Penelitian/Experimen3.7: Siapa saja yang terdampak oleh bahaya dan resiko
Staf Mahasiswa pengunjungmasyarakat umumanak muda (<18 th) *Ibu barulainnya
3.8: Penilaianresiko terhadap kesehatan (sebelum penggunaan media kendali)
Tingkat resiko Bisa diabaikanRendahsedang/rendahsedang tinggi Pilih salah satu
3.9: Penilaian resikoterhadap lingkungan (sebelum penggunaan media kendali)
Level of risk Bisa diabaikanrendahSedang/rendahSedangtinggi Pilih salah satu
Bagian 4Alat kendali untuk mengurangi resiko
4.1: Tempat Penyimpanan
LaboratoriumRuanganarea terkendalipenyimpanan box Lemari asam ruangan yang berventilasi Akses yang terkontrollainnya
Pilih semua yang sesuai
4.2: Pengendalian lainnya
4.3: Penyimpanan bahan yang berbahaya tersebut
4.4: Transportasi of bahan yang berbahaya tersebut
4.5: Peralatan Pelindung Diri (PPD)
Jas LabKeseluruhan Chemical suit baju sekali pakai Apron Kaus tangan kacamatakacamata/Goggles pelindung mukaKaus tangan Alat pelindung
kepalasepatu keselamatanlainnya
Pilih semua yang sesuai
4.6: Peralatan pelindung pernafasan (PPP)
Topeng sekali pakaitopeng penyaring (filter)Pelindung setengah mukapelindung seluruh muka Alat bantu pernafasanalat pernafasanOther
Pilih semua yang sesuai
HSL.01
Diisi sebelum menjalankan Penelitian/Experimen4.7: Manajemen Limbah dan pembuangan
cairanpadatan Gas anorganik Organik Caircampuranlainnya
4.8: Memonitor penyebaran
4.9: Pengawasan terhadap kesehatan
4.10: Instruksi, Training, dan Supervisi
Instruksi khusus diperlukan untuk melakukan pekerjaan dengan selamat (Jika ya, isi detilnya di bawah)
ya Training khusus diperlukan untuk melakukan pekerjaan dengan selamat (Jika ya, isi detilnya di
bawah)
ya A: Pekerjaan tidak dapat/tidak boleh dilakukan tanpa pengawasan langsung dari
pembimbing/supervisor (Jika ya, isi detilnya di bawah)
ya B: Pekerjaan tidak dapat/tidak boleh dilakukan tanpa persejuan/izin dari pembimbing/supervisor
(Jika ya, isi detilnya di bawah)
ya C: Pekerjaan dapat/ boleh dilakukan tanpa pengawasan langsung dari pembimbing/supervisor
(Jika ya, isi detilnya di bawah)
ya Pembimbing
Bagian 5 Prosedur dalam keadaan Gawat Darurat
5.1: Prosedur dalam keadaan Gawat Darurat
5.2: Tumpahan sedikit
Prosedur yang harus dilakukan
HSL.01
Diisi sebelum menjalankan Penelitian/Experimenofficer etc)
5.3: Tumpahan yang banyak
Prosedur yang harus dilakukan
Tindakan lainnya Lakukan evakuasi terhadap lokasi ya Telepon petugas sekuriti dan pemadam kebakaran ya Melaporkan ke penanggung jawab (eg principal investigator / school saf ety
officer etc)
ya
5.4: Pemadam kebakaran
Carbon dioksida Air Powder Foam Blanket Automatic fire suppression lainnya
5.5: Pertolongan pertama
5.6: Daftar kontak pada kondisi darurat
Nama Kedudukan/posisi dalm proyek Telephone
Bagian 6 Persetujuan
6.1: Pengisi borang
Nama Tanda tangan Tanggal
6.2: Penanggung jawab/peneliti utama
Nama Tanda tangan Tanggal
Matriks Estimasi Resiko
Tingkat keparahan Kemungkinan keterjadian
HSL.01
Diisi sebelum menjalankan Penelitian/ExperimenParah Tinggi Tinggi Sedang Effectively zero
Sedang Tinggi Sedang Sedang /Rendah
Effectively zero
Rendah Sedang / Rendah
Rendah Rendah Effectively zero
HSL.02
Risk Assessment v.01
Diisi sebelum melaksanakan penelitian
Laboratorium Teknik Kimia
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Penilaian Resiko (Risk Assessment)
Judul Penelitian/Title of project or activity
Penanggung jawab/Responsible Person / Manager
Asal Institusi/Faculty/Prodi
Tanggal Penilaian/Date of assessment Tempat Penelitian/Location ofwork
Pendahuluan
Borang penilaian resiko (risk assessment form) berikut dibuat memberi penilaian terhadap aktivitas yang berpotensi menyebabkan bahaya dan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan, serta untuk
mengidentifikasi cara dan metode yang tepat untuk mencegah dan mengendalikan bahaya dan resiko tersebut. Hal ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa cara dan metode pengendalian sudah dilaksanakan dengan baik.
Aktivitas yang berpotensi bahaya dan resiko yang signifikan
Semua Aktivitas harus dinilai sehingga aktivitas yang berbahaya dan resiko yang disebabkan aktivitas tersebut dapat diidenfikasi.
Metode pencegahan dan perlindungan untuk menghilangkan atau
mengurangi resiko sampai pada level yang dapat diterima.
Bagian ini mengidentifikasi cara pegendalian resiko yang diperlukan. Bahaya/ Hazard 1 Telah dilaksankan Date Resiko/ Risks Metode dan peralatan kendali Bahaya/ Hazard 1 Implemented Date Resiko/ Risks Metode dan peralatan kendali Bahaya/ Hazard 1 Implemented Date Resiko/ Risks Metode dan peralatan kendali Bahaya/ Hazard 1 Implemented Date Resiko/ Risks Metode dan peralatan
HSL.02
Risk Assessment v.01
Diisi sebelum melaksanakan penelitian
Bahaya/ Hazard 1 Implemented Date Resiko/ Risks Metode dan peralatan kendali Bahaya/ Hazard 1 Implemented Date Resiko/ Risks Metode dan peralatan kendali
Emergency Procedures Implemented Date Resiko/ Risks
Metode dan peralatan kendali
Bahaya/ Hazard Additional Control Measures Required (List and Implement)
Implemented Date N/A Resiko/ Risks Metode dan peralatan kendali Penilai
Nama Tanda tangan Tanggal
Penanggung Jawab/Responsible Person / Manager
HSL.03
LABTKFTUMS Last updated: April 2015 Contact: 0271717417 ext 224/248
BorangPengecekan Alat Penelitian/Percobaan
Experimental Setup ChecklistPerhatian:
Alat Percobaan penelitian harus diperiksa dengan baik dan isi formulir ini dengan lengkap setiap awal minggu. Lingkari tanda:
: Jika butir tersebut telah diperiksa dengan baik × : Jika butir tersebut belum diperiksa
: Jika butir tersebut tidak tersedia/terkait Nama Laboratorium
Nama Kepala Laboratorium HP Nama Alat Percobaan
Judul Percobaan
Nama Peneliti/Praktikan yang Bertanggung Jawab, NIM, HP
1. NIM
HP
2. NIM
HP Nama Dosen Pembimbing dan HP HP
Minggu ke- I II III IV Tanggal pemeriksaan
Nama pemeriksa
Alat pada posisi stabil/kokoh × × × × Uji kebocoran saluran gas/cairan × × × × Uji alat detektor kebocoran × × × × Pemeriksaan kabel listrik × × × × Pemeriksaan steker listrik × × × × Pemeriksaan penyambung listrik × × × × Pemeriksaan beban maksimum
penyambung listrik
× × × ×
Pemeriksaan tegangan listrik alat × × × × Prosedur operasi alat × × × ×
MSDS × × × ×
Kebersihan alat/tempat percobaan × × × × Ketersediaan PPE × × × × Ketersediaan buku log × × × × Tanda tangan dan nama pengecek
setelah pemeriksaan
(hanya dilakukan setelah formulir diisi dengan lengkap)
HSL.04
LABTKFTUMS Last updated: April 2015 Contact: 0271717417 ext 224/248
Formulir Ijin Bekerja Menginap Form of Permission for Working Overnight Sangat dianjurkan untuk bekerja di pagi-sore hari.
Tujuan:
Terdaftar di petugas keamanan gedung, keamanan pusat, dan K3L agar dapat dilakukan tindakan evakuasi ketika terjadi petaka/bencana.
Syarat:
Diberi ijin pembimbing atau penanggung jawab alat atau kepala laboratorium. Prosedur:
Mengisi formulir S.02 sebaiknya online agar langsung terdata di masing-masing pihak yang terkait, lalu disetujui pembimbing (bisa diwakilkan petugas TU atas kuasa
pembimbing).Jika formulir online gagal, lakukan secara manual.
Mahasiswa 1 Mahasiswa 2
Nama Mahasiswa NIM
HP
Program Studi Teknik Kimia Teknik Kimia
Dosen Pembimbing HP
Nama Gedung
Nomor Ruang/Lantai
Periode Tanggal Mulai Jam Tanggal Selesai Jam
Menyetujui, Mengetahui,
Dosen Pembimbing Kepala Laboratorium Teknik Kimia
... Tri Widayatno, ST, MSc, PhD
HSL.05
Ditempel di dekat lokasi/alat PercobaanLABTKFTUMS Last updated: April 2015 Contact: 0271717417 ext 224/248
Prosedur Pengoperasian Alat Percobaan dan MSDS
Opearional Procedure of Experimental Set up and MSDSJudul Penelitian
Nama Mahasiswa NIM
Dosen Pembimbing
No Bahan Sifat Bahan Tindakan Penanggulangan 1
2 3
(Banyaknya baris disesuaikan dengan kebutuhan)
Kecelakaan yang mungkin terjadi Penanggulangan
(Banyaknya baris disesuaikan dengan kebutuhan) Perlengkapan keselamatan kerja
Prosedur Keselamatan Kerja
Surakarta, ... Ketua Satuan Tugas Keselamatan Kerja,
...
Dosen Pembimbing,
HSL.05
Ditempel di dekat lokasi/Alat PercobaanLABTKFTUMS Last updated: April 2015 Contact: 02717717417 ext 224/248
Contoh: Prosedur Pengoperasian Alat Percobaan dan MSDS
Operational Procedure of Experimental Setup and MSDS
Judul Penelitian Perancangan dan Uji Coba Reverse Flow ReactorTipe-U
Nama Mahasiswa NIM
Dosen Pembimbing Dr. Pembimbing
No Bahan Sifat Bahan Tindakan Penanggulangan
1 Metana Tidak berbau
Mudah terbakar dan meledak
Flammable Limits %-v: LEL 5, UEL15
Titik didih (-161.4°C)
Flash Point (-188°C)
Auto ignition point (580oC)
Wujud gas
Hindari kontak dengan sumber api, seperti api rokok, dll.
Letakkan di tempat dengan ventilasi cukup.
Selalu pastikan tabung gas tertutup/tidak bocor.
Pastikan keran selang terbuka saat gas dialirkan 2 Udara
Tekan
Tidak berbau
Cukup berbahaya pada tekanan tinggi
Flammable Limits %-v: LEL NA, UEL NA
Densitas pada 21,1oC dan 1 atm: 1.2 kg/m
3
Tidak beracun
Wujud gas
Selalu pastikan tabung gas tertutup/tidak bocor.
Pastikan keran selang terbuka saat gas dialirkan
3 Silica Gel Menyebabkan iritasi ringan pada saat kontak langsung dengan kulit, mata, sistem pencernaan, atau pernapasan
Wujud padat
Jenuh ketika sudah berubah warna, dari biru tua menjadi merah muda
Hindari kontak dengan kulit, mata, sistem pencernaan, atau pernapasan
4 Vaselin Berbentuk gel putih
Titik leleh (48-52oC)
Flash point (190oC)
Non reaktif
Hindari kontak dengan mata dan mulut.
Kecelakaan yang mungkin terjadi Penanggulangan
Gas metana atau udara tekan dari tabung gas bocor Segera tutup keran regulator tabung gas dan buka ventilasi udara sebesar-besarnya, jangan sampai ada sumber api di sekitarnya
Kebakaran akibat gas metana (mudah terbakar) Gunakan tabung pemadam kebakaran pada laboratorium
Selang gas meledak Segera tutup keran regulator tabung gas dan buka ventilasi udara sebesar-besarnya, jangan sampai ada sumber api di sekitarnya
Tangan terluka karena menyentuh reaktor & kompresor yang panas Hindari panas dari material reaktor, kompresor saat peralatan bekerja Iritasi kulit, mata, sistem pencernaan, atau pernapasan Hindari kontak dengan silica gel dan vaselin yang terlalu sering
Perlengkapan keselamatan kerja
Sarung tangan Jaslab Masker Goggle
Prosedur Keselamatan Kerja
Ketua Satuan Tugas Keselamatan Kerja,
...
Dosen Pembimbing,
...
Persiapan peralatan RFR
Pascapercobaan
Hati-hati akan kebocoran gas metana atau udara tekan Hindari tekanan tabung gas yang terlalu tinggi
Hindari sumber api saatrun berjalan
Hindari material reaktor & kompresor yang panas
Dinginkan reaktor dengan bertahap
Tutup keran regulator tabung gas metana dan udara tekan
Putus semua hubungan arus listrik pada peralatan yang menggunakan listrik.
Persiapan bahan
Run berjalan
Gas metana merupakan gas yang mudah terbakar, jauhkan dari sumber api & hati-hati saat membuka
keran regulator tabung gas
Gas udara bertekanan tinggi, hati-hati saat membuka
keran regulator tabung gas
Lakukan pemasangansilica gel yang tidak jenuh (warna biru tua) dan sabun padabubble soap meter dengan hati-hati
Lakukan pemberian vaselin pada tiap bagian sambungan yang diperlukan agar tidak terjadi kebocoran gas pada sambungan rangkaianreverse flow reactor tipe U.