Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT atas segala Rahmat dan PetunjukNya sehingga penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Pasuruan Tahun 2015 ini dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Pasuruan atas pelaksanaan seluruh Program dan Kegiatan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun anggaran 2015. Hal ini merupakan perwujudan akuntabilitas dan keterbukaan dalam rangka mewujudkan Good Governance dalam tubuh organisasi Pemerintah Kabupaten Pasuruan.
Capaian kinerja yang disajikan dalam LAKIP Kabupten Pasuruan Tahun 2015 ini merupakan kinerja yang berbasis outcome yang menjadi kewenangan Kepala Daerah sesuai Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan tahun 2015 yang mengalami perbaikan (reviu)
Tentu saja tiada gading yang tak retak, masukan konstruktif dan inovatif sangat diharapkan dari seluruh pemangku kepentingan guna perbaikan penyusunan LAKIP Kabupaten Pasuruan tahun berikutnya untuk memberikan gambaran yang lebih baik atas kinerja yang telah dilakukan serta untuk meningkatkan kinerja organisasi pemerintahan di masa yang akan datang.
Kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung pencapaian kinerja dan kelancaran pelaksanaan program kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pasuruan.
Pasuruan, 29 Maret 2015
BUPATI PASURUAN
ttd
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
Pernyataan telah di Reviu oleh Inspetorat
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PERENCANAAN 10
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 17
BAB IV PENUTUP 42
PERNYATAAN TELAH DIREVIU LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
TAHUN ANGGARAN 2015
Kami telah mereviu Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan untuk Tahun Anggaran 2015 sesuai Pedoman Reviu atas Laporan Kinerja. Substansi informasi yang dimuat dalam Laporan Kinerja menjadi tanggung jawab manajemen Pemerintah Kabupaten Pasuruan.
Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas atas laporan kinerja telah disajikan secara akurat, andal dan valid.
Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang menimbulkan perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang disajikan di dalam laporan kinerja ini, kecuali hal-hal sebagai berikut:
a. Terdapat beberapa capaian Kinerja Tahun 2015 yang tidak dapat diukur keberhasilannya karena belum diperoleh dari sumber data yang diandalkan.
b. Informasi kinerja yang disajikan dalam laporan kinerja belum seluruhnya dapat diyakini keandalannya karena belum pernah dilakukan evaluasi secara berkala.
Pasuruan, 24 Maret 2016
INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN
Ir. DWITONO MINAHANTO
Pembina Utama Muda
NIP. 19590823 198903 1 004 ttd
1
Pasuruan, 24 Maret 2016
Nomor : 700/ /424.071/2016 Kepada :
Sifat : Penting Yth. Bapak Bupati Pasuruan
Lampiran : Satu Berkas di- Perihal : Hasil Reviu Laporan Kinerja
Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
PASURUAN
Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, kami telah melakukan Reviu Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015 sebagai berikut:
1. Dasar Penugasan
Surat Tugas Inspektur Kabupaten Pasuruan tanggal 10 Maret 2016 Nomor: 700/229/424.071/2016 tentang Reviu Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015.
2. Tujuan Reviu
Reviu atas Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015, bertujuan:
a. Membantu penyelenggaraan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan;
b. Memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan keabsahan data/informasi kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan sehingga dapat menghasilkan Laporan Kinerja yang berkualitas.
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
INSPEKTORAT
Jalan Ir. H. JUANDA No. 58 Telp. (0343) 425581, 424182 Fax. (0343) 424182 P A S U R U A N - 67129
2
3. Metode Reviu
Metode Reviu atas Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015 , sebagai berikut:
a. Pengumpulan data dan informasi melalui diskusi, wawancara dan penelaahan laporan kinerja dengan SKPD terkait.
b. Penelaahan secara ringkas terhadap keselarasan dokumen RPJMD, Penetapan Kinerja, IKU Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Renstra SKPD, dan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan.
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan reviu meliputi metode pengumpulan data dan informasi untuk menguji keandalan dan akurasi data informasi serta penelaahan penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) secara ringkas untuk menilai keselarasan perencanaan strategis tingkat Pemerintah Kabupaten Pasuruan dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di bawahnya.
Reviu Laporan Kinerja dilaksanakan terhadap tiga komponen Laporan Kinerja yang meliputi: Format dan isi Laporan Kinerja, Mekanisme Penyusunan serta Substansi Laporan.
Uraian hasil reviu atas masing-masing komponen laporan kinerja tersebut adalah sebagai berikut:
a. Format Laporan Kinerja
Format Laporan Kinerja telah memenuhi penyusunan LAKIP yang baik sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini terlihat dari kondisi sebagai berikut:
1) Laporan Kinerja (LKj) telah melaporkan data penting yang seharusnya di sampaikan oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan; 2) Laporan Kinerja belum menyajikan secara memadai atas capaian
kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan;
3) Telah menyajikan dengan lampiran yang mendukung informasi pada badan laporan;
4) Belum menyajikan upaya perbaikan ke depan secara memadai; dan
3
5) Telah menyajikan akuntabilitas keuangan. Rincian lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran 1.
Format Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan yang masih memerlukan perbaikan adalah belum semua indikator kinerja sasaran yang disajikan dalam Laporan Kinerja dilengkapi dengan capaian kinerja tahun 2015. Kondisi ini terlihat dari uraian sebagai berikut:
1) Laporan Kinerja secara keseluruhan telah menyajikan target kinerja secara memadai. Sesuai Keputusan Bupati Pasuruan No:050/592/HK/424.013/2015 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemkab Pasuruan Periode Th 2013-2018, Pemerintah Kabupaten Pasuruan memiliki 8 (delapan) sasaran strategis yang diukur dengan 9 (sembilan) indikator kinerja utama (IKU). Dan masing-masing indikator kinerja utama tersebut untuk tahun anggaran 2015 telah ditetapkan target kinerjanya sebagaimana dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015 (yang telah direviu).
2) Penyajian capaian kinerja belum memadai karena dari 9 (sembilan) indikator kinerja utama (IKU) terdapat 4 (empat) capaian kinerja yang belum dapat disajikan secara pasti karena data sedang dalam proses perhitungan oleh BPS sehingga tidak dapat dinilai. Sedangkan 3 (tiga) capaian kinerja telah berhasil dan 2 (dua) capaian kinerja tidak berhasil.
3) Penyajian Indikator Kinerja Utama (IKU) pada Pertumbuhan Ekonomi untuk data realisasi dan capaian belum disajikan dan target yang disajikan dalam LkjIP (7,50%) berbeda dengan target Perjanjian Kinerja tahun 2015 (7,60%).
Rincian selanjutnya dapat dilihat pada lampiran 2. b. Mekanisme Penyusunan
Mekanisme penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan telah cukup memadai dengan kondisi sebagai berikut: 1) Laporan Kinerja disusun oleh unit kerja yang memiliki tugas
4
Organisasi Sekretariat Kabupaten Pasuruan yang mendapatkan mandat sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sektetariat Daerah dan Sekretariat DPRD, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 37 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD (pasal 91 (d) Pelaksanaan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah dalam hal penyusunan AKIP dan LAKIP); 2) Informasi dalam LKj telah didukung dengan data yang memadai,
yaitu diperoleh dari masing -masing SKPD yang ditandatangani Kepala SKPD dengan menggunakan Form Capaian Kinerja SKPD;
3) Telah terdapat mekanisme penyampaian data dan informasi dari unit kerja ke penyusun LKj. Data kinerja dari SKPD dicantumkan dalam Form Capaian Kinerja SKPD, selanjutnya dilakukan reviu oleh Tim Penyusun LKj. Setelah dinyatakan valid oleh Tim Penyusun LKj kemudian disajikan dalam Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan dan mekanisme ini telah terintegasi dalam system aplikasi E-SAKIP;
4) Telah ditetapkan penanggung jawab pengumpulan data/informasi di setiap unit kerja (SK Bupati Pasuruan Nomor: 060/58/HK/ 4242.013/2014 tentang Tim Koordinasi Penyusunan Lakip Kabupaten Tahun 2015). Sehingga indikator kinerja yang disajikan dalam LKj sesuai dengan dokumen RPJMD dan dokumen Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Pasuruan;
5) Analisis/penjelasan dalam LKj disusun berdasarkan capaian kinerja serta diketahui analisis penjelasannya oleh SKPD;
6) LKj yang disusun bukan merupakan gabungan unit kerja dibawahnya, melainkan berdasarkan kewenangan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Pasuruan sesuai sasaran yang tertuang dalam RPJM Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013-2018 yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun Anggaran 2015.
Mekanisme penyusunan laporan kinerja yang masih memerlukan perbaikan adalah data/informasi kinerja yang disampaikan dalam LKj belum sepenuhnya diyakini keandalannya. Hal ini tercermin dari
5
kondisi bahwa masih terdapat adanya beberapa capaian kinerja (4 indikator) yang sampai dengan saat penyusunan laporan belum dapat disajikan sehingga tidak dapat dinilai keberhasilannya.
c. Substansi Laporan
Substansi Laporan yang disajikan dalam Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan cukup memadai namun masih memerlukan perbaikan. Hal ini tercermin dari kondisi sebagai berikut:
1) Tujuan/sasaran yang disajikan dalam LKj telah sesuai dengan penetapan/perjanjian kinerja yang terdiri dari 8 sasaran seperti yang disajikan dalam BAB II dan BAB III;
2) Sasaran dalam Laporan Kinerja telah selaras dengan RPJMD Pemkab Kabupaten Pasuruan Tahun 2013-2018;
3) Tujuan/sasaran dalam LKj telah sesuai dengan tujuan/sasaran dalam Indikator Kinerja;
4) Tujuan/sasaran dalam LKj telah sesuai dengan tujuan/sasaran dalam Indikator Kinerja Utama seperti yang tercantum dalam Bab III LKj Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015;
5) Adanya beberapa indikator kinerja yang dilaporkan dalam LKj belum dapat membandingkan data kinerja secara memadai karena belum dapat menyajikan capaian kinerja tahun 2015, sebagaimana uraian berikut ini:
Perbadingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini tidak dapat dilakukan pada beberapa indikator kinerja.
Perbadingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir tidak dapat dilakukan pada beberapa indikator kinerja.
Perbadingan realisasi kinerja sarnpai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi tidak dapat dilakukan pada beberapa indikator kinerja.
Perbadingan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional tidak dapat dilakukan pada beberapa indikator kinerja.
6
Dari hasil reviu Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015 masih terdapat hal-hal yang perlu mendapat perhatian untuk dilakukan langkah perbaikan, yaitu :
1) Penyajian capaian kinerja hendaknya dilakukan secara memadai dan dapat diandalkan.
2) Meningkatkan keandalan data kinerja pada masing-masing SKPD; 3) Melaksanakan monitoring pencapaian perjanjian kinerja dan
pencapaian indikator kinerja utama secara periodik.
Demikian hasil reviu ini kami sampaikan dan atas perhatian Bapak Bupati, kami ucapkan terima kasih.
INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN
Ir. DWITONO MINAHANTO
Pembina Utama Muda
NIP.19590823 198903 1 004 Tembusan:
1. Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan. 2. Kepala Bappeda Kabupaten Pasuruan.
LAMPIRAN 2
Target Realisasi Satuan Capaian Simpulan
1 Hasil Evaluasi SAKIP oleh KemenPAN & RB B B % 100% Berhasil LHE KemenPAN-RB DPKD, Inspektorat, Bappeda, Bagian Organisasi Setda
2 Opini BPK atas LKPD WTP WTP % 100% Berhasil Hasil Audit BPK DPKD, Inspektorat
3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 5,20 6,41 % 76,92% Tidak Berhasil Hasil Survey BPS Dinas Pendidikan, Disnakersostran
4 IPM (Indeks Pembangunan Manusia) 71,20 - Angka - - Hasil Survey BPS Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan Data masih dalam proses perhitungan BPS 5 PDRB per Kapita (juta rupiah) 18,09 53,93 juta 298% Berhasil Hasil Survey BPS Disperindag, Diskop UKM
6 Nilai Tukar Petani (NTP) 103,10 - Angka - - Hasil Survey BPS Dinas Pertanian, Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian
Data masih dalam proses perhitungan BPS 7 Pertumbuhan Ekonomi 7,60 6,76 % 90,13% Tidak Berhasil Hasil Survey BPS
Disperindag, Badan Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal, Dinas Bina Marga, Dinas Cipta Karya
8 Indeks Kesenjangan Wilayah 0,2379 - Angka - - Hasil Survey BPS Badan Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal, Bappeda
Data masih dalam proses perhitungan BPS 9 Angka Kemiskinan 9,25 - % - - Hasil Survey BPS Disnakersostran, Disperindag, Dinkop UKM,
Bapemas
Data masih dalam proses perhitungan BPS
Keterangan DAFTAR INDIKATOR KINERJA UTAMA
YANG TERCANTUM DALAM PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN TA 2015
No Indikator Kinerja Utama
Kinerja Tahun 2015
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
1
BAB I
P E N D A H U L U A N
I. LATAR BELAKANG
Kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintah untuk mewujudkannya. Beberapa teori mengatakan bahwa good governance dilandasi oleh 4 pilar yaitu: (1) accountability, (2) transparency, (3) predictability, dan (4) participation. Konsep tersebut sejalan dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang mensyaratkan adanya akuntabilitas, transparansi dan partisipasi.
Akuntabilitas adalah perwujudan pertanggungjawaban lembaga atas otoritas, peranan, fungsi, dan kewajiban yang dimiliki sesuai dengan peraturan yang berlaku maupun sebagai akibat hubungan antara pemerintah dan masyarakat dalam suatu masyarakat yang demokratis.
Berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Presiden nomor 29 Tahun 20-14 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah maka disusunlah Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015 merupakan media untuk memberikan gambaran sejauh mana upaya Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam mewujudkan visi dan misi dalam membangunan Kabupaten Pasuruan seutuhnya, yang disusun secara sistemik dan melembaga. Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan didasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 201-4 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
2
Isi dari Laporan Kinerja pada intinya merupakan uraian pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi dalam rangka pencapaian visi dan misi serta penjabarannya yang menjadi perhatian utama masyarakat, penjelasan tentang kinerja dan capaian kinerja, analisis capaian kinerja, analisis permasalahan dan strategi pemecahan masalah dalam rangka peningkatan kinerja Pemda di masa mendatang.
Sistem pengukuran kinerja yang disajikan dalam Laporan Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara rencana dengan realisasi melalui pengukuran indikator kegiatan sampai kepada sasaran serta membandingkan capaian dengan tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya untuk melihat kemajuan capaian kinerja.
A. MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan merupakan bagian integral dari siklus akuntabilitas kinerja yang utuh dan komprehensif dalam suatu kerangka Siklus Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan siklus tersebut, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini diawali dengan penyusunan RPJMD yang merupakan rencana stratejik kabupaten yang mendefinisikan visi, misi, tujuan dan sasaran secara selaras dan berkesinambungan, setiap tahunnya. Selanjutnya Pemerintah Kabupaten menetapkan program dan kegiatan dalam rangka pencapaian Rencana Stratejik yang telah didefinisikan.
Maksud disusunnya Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan adalah memberikan informasi dan pertanggungjawaban kinerja dalam bentuk laporan yang dibuat setiap akhir periode pelaksanaan program dan kegiatan, yang sekaligus juga menjadi media yang berisi informasi dan data serta gambaran tingkat pencapaian pelaksanaan seluruh perencanaan program/kegiatan dan kebijakan dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran Pemerintah Kabupaten.
Maksud di susunnya Laporan Kinerja Kabupaten Pasuruan adalah sebagai media komunikasi atas kinerja yang telah dilaksanakan kepada
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
3
para stakeholder dan media untuk mendapatkan umpan balik (feed back) bagi keperluan perbaikan kinerja di masa datang.
Laporan Kinerja bermakna sebagai sarana pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Pasuruan kepada seluruh pihak eksternal (stakeholder) atas capaian kinerja selama periode tahun 2015. Esensi capaian kinerja yang dilaporkan menginformasikan sejauhmana pelaksanaan program dan kegiatan telah dicapai dalam rangka pemenuhan visi, misi, tujuan dan sasaran selama periode pelaporan.
Laporan Kinerja merupakan sarana evaluasi pencapaian kinerja bagi segenap aparatur Pemerintah Kabupaten Pasuruan sebagai landasan untuk perbaikan kinerja di masa mendatang. Dengan demikian setiap kekurangan atau celah dalam pelaksanaan dan capaian kinerja akan dicari langkah strategi pemecahan masalah yang dapat dijadikan patokan pembelajaran saat pelaksanaan program dan kegiatan pada periode anggaran berikutnya.
Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Tujuan disusunnya Laporan Kinerja adalah:
1. Memberikan informasi yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai, dan
2. Sebagai upaya perbaikan yang berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkannya.
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan tahun 2015 ini bertujuan untuk:
1. Memperoleh informasi mengenai kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan selama satu tahun anggaran 2015.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
4
2. Sebagai bahan evaluasi kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan dan masukan dalam rangka perbaikan kinerja instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pasuruan di masa yang akan datang.
3. Mendorong terciptanya tata pemerintahan yang baik, akuntabel, transparan dan terpercaya meliputi aspek efisiensi dalam pelaksanaan suatu kegiatan dan upaya penggunaan sumberdaya secara bijaksana.
B. DASAR HUKUM
Peraturan perundangan yang menjadi dasar dalam penyusunan Laporan Kinerja adalah:
1. Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan nepotisme; 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
5. Peraturan Presiden nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 2 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Pasuruan Tahun 2005–2025;
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
5
8. Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 16 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013–2018.
C. METODE PENYUSUNAN
Langkah-langkah dalam menyusun Laporan Kinerja Kabupaten Pasuruan tahun 2015 adalah:
1. Mengumpulkan dan menelaah dokumen perencanaan meliputi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Dokumen Penetapan Kinerja (PK) untuk menginvetarisir sasaran dan target-target kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen tersebut.
2. Mengumpulkan data dan merekap capaian kinerja sasaran (outcome) dan data keuangan Pemerintah Kabupaten Pasuruan termasuk data SKPD terkait.
3. Melakukan analisis data dan menguraikan dalam bentuk narasi mengenai tingkat pencapaian maupun kegagalan dalam mencapai kinerja yang telah di tetapkan untuk masing-masing sasaran Pemerintah Kabupaten Pasuruan tahun 2015.
4. Melakukan analisis dan menyusun narasi tingkat kemajuan (trend) masing-masing sasaran Pemerintah Kabupaten Pasuruan tahun 2015 dibandingkan tahun sebelumnya sekaligus menggambarkan adanya perbedaan dengan tahun sebelumnya.
5. Membahas dengan penentu kebijakan dan pemberi mandat kewenangan urusan kepada SKPD terkait dan pimpinan SKPD untuk mendapatkan umpan balik sekaligus konfirmasi terhadap capaian kinerja.
6. Bersama Tim Fokus Penyusunan Laporan Kinerja Kabupaten menyusun draft Laporan Kinerja dan melakukan perbaikan terhadap narasi capaian kinerja dan perbaikan data pendukung capaian kinerja.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
6
D. ISU STRATEGIS YANG BERKEMBANG PADA TAHUN 2015
Berdasarakan analisis lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Pasuruan, maka dirumuskan isu-isu strategis yang berkembang pada tahun 2015 dengan pokok-pokok permasalahan sebagai berikut: 1) Hambatan dalam pencapaian kepemerintahan yang baik (good
governance) adalah sebagai berikut:
a) Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) belum terwujud sepenuhnya;
b) Terdapat beberapa Unit Pelayanan Publik di Kab. Pasuruan yang belum didukung oleh sistem informasi yang memadai; c) Penempatan pegawai belum sepenuhnya sesuai dengan
kompetensinya. 2) Kondisi Infrastruktur:
Persentase panjang jalan kondisi baik masih tergolong rendah (70,25%) sehingga mempengaruhi kecepatan mobilitas orang, barang dan jasa dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah;
Kabupaten Pasuruan sebagian besar dilintasi jalan nasional, sehingga jika terjadi kerusakan tidak bisa dikendalikan sepenuhnya oleh Pemda secara cepat;
Persentase penduduk yang memperoleh air bersih masih tergolong rendah (67,66%);
Persentase penduduk yang terlayani sanitasi masih tergolong rendah (60,03%).
3) Kondisi Pelayanan Pendidikan:
Pemkab Pasuruan baru mampu menyediakan sekolah gratis pada tingkat SD dan SMP;
Adanya budaya menikah di usia dini pada beberapa kecamatan di Kabupaten Pasuruan sehingga mempengaruhi peningkatan partisipasi masyarakat dalam pendidikan dasar;
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
7
4) Kondisi Pelayanan Kesehatan
Angka kematian ibu melahirkan 107 per 100.000 kelahiran hidup, berada dibawah standar MDGs (102 per 100.000 kelahiran hidup);
Kondisi pelayanan kesehatan di puskesmas: (a) kualitas fasilitas kesehatan perlu ditingkatkan; (b) kurangnya tenaga kesehatan (bidan); dan
(c) kualitas kesehatan lingkungan masih dijumpai adanya masyarakat yang buang air besar di sungai.
Kondisi pelayanan RSUD: rasio kecukupan dokter dalam rangka memperoleh kelas B belum terpenuhi; tingkat BOR menurun karena adanya penambahan tempat tidur.
5) Hasil kinerja penyelenggaraan pemerintahan memperoleh peringkat 16 dari 38 kab/kota se Jawa Timur. Nilai 2,894 (Tinggi);
6) Kondisi penerapan Reformasi Birokrasi: yang telah dilakukan perbaikan (Reformasi) antara lain sebagai berikut:
Ketatalaksanaan;
Manajemen Sumber Daya Aparatur;
Penguatan Pengawasan;
Penguatan Akuntabilitas Kinerja;dan
Peningkatan kualitas pelayanan publik. 7) Kondisi Perekonomian Daerah:
Tingkat kesejahteraan masyarakat (IPM): 70,48 (urutan ke 27 dari 38 kab/kota);
PDRB Th 2015 (harga konstan) : 8,96 trilyun
PDRB perkapita : Rp16,77 juta
Investasi daerah : Tahun 2015 secara nasional merupakan masa transisi kondisi politik sehingga mempengaruhi investor untuk menanamkan investasinya di Kabupaten Pasuruan (wait and see).
Tahun 2015 memasuki kawasan perdagangan bebas tingkat asean atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sehingga
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
8
persaingan dunia usaha dalam bentuk apapun akan semakin kompetitif.
8) Pola konsumsi pangan masyarakat masih didominasi oleh kelompok padi-padian (beras), konsumsi sayuran dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral serta protein hewani masih rendah.
9) Masih maraknya penggunaan bahan tambahan pangan yang berbahaya pada produk olahan dan residu pestisida pada produk pangan segar.
10) Kondisi lingkungan hidup/kelestarian lingkungan:
a. Luas lahan TPA terbatas sehingga tidak mampu menampung volume sampah yang ada;
b. Terdapat pembuangan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) di wilayah kab. pasuruan belum sesuai peraturan yang berlaku;
c. Terdapat lahan kritis pesisir di dua kecamatan yang belum tertangani;
d. Persentase RTH masih rendah, belum memenuhi standar minimal RTH (30% dari luas wilayah kabupaten).
11) Adanya bencana alam yang sering terjadi setiap tahun (banjir dan longsor).
E. SISTEMATIKA PENYUSUNAN
Laporan Kinerja Kabupaten Pasuruan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN; berisi penjabaran latar belakang, maksud
dan tujuan, dasar hukum, metode penyusunan dan sistematika penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah. Penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi Pemerintah Kabupaten Pasuruan tahun 2015
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
9
BAB II PERENCAAN KINERJA; berisi penjelasan tentang muatan
visi, misi dan sasaran pembangunan Pemerintah Kabupaten Pasuruan. Uraian ringkas tentang rencana kinerja/ikhtisar penetapan kinerja tahun 2015.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA; berisi pemaparan tentang
pencapaian kinerja secara menyeluruh setiap sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Pasuruan sebagai hasil pelaksanaan program dan kegiatan tahun anggaran 2015. Analisis pencapaian kinerja sebagai berikut:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
2. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
3. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
BAB IV PENUTUP; berisi tentang simpulan komprehensif dari
Laporan Kinerja Kabupaten Pasuruan tahun 2015 beserta uraian rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa mendatang.
LAMPIRAN :
1. Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015 (Reviu)
2. Matriks Pencapaian Sasaran Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
10
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Berdasarakan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2013 Tanggal 18 Nopember 2013 tentang Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pasuruan Tahun 2013-2018, telah ditetapkan Visi dan Misi Pembangunan Pemerintah Kabupaten Pasuruan sebagai berikut”
VISI
MISI
Untuk mencapai visi tersebut ditetapkan lima MISI Pembangunan Pemerintah Kabupaten Pasuruan peride Tahun 2013-2018 sebagai berikut:
1) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, bersih, transparan, akuntabel dan responsif;
2) Mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang cerdas dan berdaya saing melalui pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan yang berbasis sekolah formal dan pondok pesantren;
3) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau, murah dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat;
4) Mewujudkan kesejahteraan ekonomi rakyat melalui revitalisasi pasar desa dan peningkatan sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan; dan
5) Mewujudkan tata kehidupan sosial-masyarakat yang aman, tentram, religius, harmonis dan berkebudayaan.
VISI PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2013-2018
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
11
A. RINGKASAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015 (Revisi) disusun berdasarkan Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 27 Tahun 2015 tentang Hasil Reviu RPJMD Kabupaten Pasuruan Tahun 2013-2018 yang terdiri dari komponen pokok:
a. Sasaran Strategis; b. Indikator Kinerja; c. Target Kinerja; dan d. Program.
Ringkasan Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2014 dapat disimpulkan dalam tabel sebagai berikut:
No. Komponen Pokok Jumlah
1. Sasaran Strategis 8
2. Indikator Kinerja 9
3. Target kinerja 9
B. SASARAN STRATEGIS
Sasaran strategis yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2014 terdiri atas 5 misi yang dijabarakan dalam 8 (delapan) sasaran strategis dengan uraian sebagai berikut:
1. MISI 1: Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, bersih, transparan, akuntabel dan responsif. Misi ini dijabarkan dalam dua sasaran strategis sebagai berikut:
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
12
2) Terwujudnya budaya pemerintahan bersih, akuntabel, transparan dan bebas korupsi; dan
3) Terwujudnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik. 2. MISI 2: Mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang cerdas dan
berdaya saing melalui pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan yang berbasis sekolah formal dan pondok pesantren. Misi ini dijabarkan dalam satu sasaran strategis, yaitu: Terwujudnya angkatan kerja yang berpendidikan dan handal.
3. MISI 3: Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau, murah dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Misi ini dijabarkan dalam satu sasaran strategis, yaitu: Tewujudnya masyarakat yang sehat dan berdayaguna.
4. MISI 4: Mewujudkan kesejahteraan ekonomi rakyat melalui revitalisasi pasar desa dan peningkatan sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan. Misi ini dijabarkan dalam dua sasaran strategis sebagai berikut:
1) Terwujudnya peningkatan pendapatan perkapita masyarakat; dan 2) Terwujudnya Terwujudnya perkembangan investasi daerah.
5. MISI 5: Mewujudkan tata kehidupan sosial-masyarakat yang aman, tentram, religius, harmonis dan berkebudayaan. Misi ini dijabarkan dalam dua sasaran strategis sebagai berikut:
1) Terwujudnya keseimbangan pengembangan wilayah; dan 2) Terpenuhinya kebutuhan hidup minimum masyarakat.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
13
C. TARGET KINERJA TAHUN 2015
Target Kinerja Pemerintah Kabupaten yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015 dapat diuraikan dalam tabel sebagai berikut:
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1. Terwujudnya penyelenggaraan sistem pemerintahan yang bermutu
1.1. Hasil evaluasi SAKIP Pemda
B (Baik)
2. Terwujudnya budaya pemerintahan bersih, akuntabel, transparan dan bebas korupsi
2.1. Opini BPK atas LKPD WTP
3. Terwujudnya
angkatan kerja yang berpendidikan dan handal 3.1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 5,20 % 4. Tewujudnya masyarakat yang sehat dan berdayaguna 4.1. Indek Pembangunan Manusia (IPM) 71,20 5. Terwujudnya peningkatan pendapatan per kapita masyarakat 5.1. PDRB Per Kapita Rp18,09 juta 5.2 Nilai Tukar Petani 103,00 6. Terwujudnya perkembangan investasi daerah 6.1. Pertumbuhan Ekonomi 7,50% 7. Terwujudnya keseimbangan pengembangan wilayah 7.1. Indeks Kesenjangan Wilayah 0,238 8. Terpenuhinya kebutuhan hidup minimum masyarakat 8.1. Angka Kemiskinan 9,25 D. PROGRAM KERJA
Dalam rangka mencapai 8 (delapan) sasaran strategis telah ditetapakan Program yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015 dengan uraian sebagai berikut:
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
14
1) Untuk mencapai sasaran 1 “Terwujudnya penyelenggaraan sistem pemerintahan yang bermutu” dan sasaran 2 “Terwujudnya budaya pemerintahan bersih, akuntabel, transparan dan bebas korupsi” telah ditetapkan program-program dengan anggaran sebagai berikut:
No Program Jumlah
Anggaran (Rp)
1. Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah 17.149.039.160,00 2. Program Peningkatan Profesionalisme
Tenaga Pemeriksa Dan Aparatur Pengawasan
42.856.000,00
3. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
678.105.000,00
4. Penataan Dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Dan Prosedur Pengawasan
57.450.000,00 5. Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
3.510.183.900
Jumlah 21.437.634.060,00
2) Untuk mencapai Sasaran 3 “Terwujudnya angkatan kerja yang berpendidikan dan handal” telah dianggarkan program sebagai berikut:
No Program Jumlah
Anggaran (Rp)
1 Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun 47.682.284.582,00 2 Pendidikan Menengah 42.347.392.598,18 3 Pendidikan Anak Usia Dini 5.145.447.000,00
4 Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga
Kependidikan 9.235.794.850,00
5 Pendidikan Non Formal 2.467.411.770,00
6 Peningkatan Kualitas Kelembagaan
Koperasi 882.461.000,00
7 Pengembangan Perpustakaan 1.643.219.500,00 8 Peningkatan Kualitas dan Produktivitas
Tenaga Kerja 20.547.349.134,00
9 Peningkatan Kesempatan Kerja 1.636.030.000,00
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
15
3) Untuk mencapai sasaran 4 “Tewujudnya masyarakat yang sehat dan berdayaguna” telah ditetapkan program dengan anggaran sebagai berikut:
No Program Jumlah Anggaran
(Rp)
1 Program Peningkatan Keselamatan Ibu
melahirkan dan Anak 595.487.400,00
2 Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular 1.154.970.250,00
3 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 762.629.950,00 4 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 27.759.610.829,00 5 Program Pengadaan, Peningkatan sarana
dan prasarana RS 12.054.600.000,00
6 Program Keluarga Berencana 536.673.000,00
Jumlah 42.863.971.429,00
4) Untuk mencapai sasaran 5 “Terwujudnya peningkatan pendapatan per kapita masyarakat” telah ditetapkan program-program dengan anggaran sebagai berikut:
No Program Jumlah Anggaran
(Rp)
1 Pengembangan Lembaga Ekonomi
Pedesaan 680.816.500,00
2 Peningkatan Efisiensi Perdagangan
Dalam Daerah 10.922.375.091,00
3 Pengembangan Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif UKM 1.387.942.750,00
4 Peningkatan Ketahanan Pangan
Pertanian /Perkebunan 3.961.095.000,00
5 Peningkatan Penerapan Teknologi
Pertanian/ Perkebunan 4.229.252.050,00
6 Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 4.861.521.950,00 7 Peningkatan Produksi
pertanian/perkebunan 4.743.583.550,00
8 Rehabilitasi Hutan dan Lahan 2.936.021.563,00 9 Pengembangan Budidaya Perikanan 5.425.367.750,00 10 Peningkatan Kualitas Kelembagaan
Koperasi 882.461.000,00
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
16
Jalan/Jembatan
12 Peningkatan Sarana Prasarana
Kebinamargaan 10.811.770.800,00
13 Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa Dan Jaringan Irigasi Lainnya
64.209.463.836,55
Jumlah 295.727.203.241,00
5) Untuk mencapai sasaran 6 “Terwujudnya perkembangan investasi daerah” telah ditetapkan program-program dengan anggaran sebagai berikut:
No Program Jumlah
Anggaran (Rp)
1 Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi
2.153.024.500,00
2 Peningkatan Iklim Investasi Dan Realisasi Investasi
1.133.443.000,00
Jumlah 3.286.467.500,00
6) Untuk mencapai sasaran 7 “Terwujudnya keseimbangan pengembangan wilayah” dan sasaran 8 “Terpenuhinya kebutuhan hidup minimum masyarakat” telah ditetapkan program dengan anggaran sebagai berikut:
No Program Jumlah
Anggaran (Rp)
1 Keserasian Kebijakan Peningkatan
Kualitas Anak dan Perempuan 28.243.500,00
2 Pemeliharaan Kantrantibmas dan
Pencegahan Tindak Kriminal 1.305.910.500,00
3 Kemitraan Pengembangan Wawasan
Kebangsaan 173.120.000,00
4 Pengendalian Pemanfaatan Ruang 901.785.000,00 5 Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan
PMKS 8.250.000,00
6 Penelitian Dan Pengembangan 2.704.000.000,00
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
17
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Pasuruan bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat kabupaten Pasuruan sesuai Visi Pemerintah Kabupaten Pasuruan yang tercantum dalam RPJMD tahun 2013-2018 yaitu: “Menuju Kabupaten Pasuruan yang sejahtera dan maslahat”. Oleh karena itu hasil penyelenggaraan pemerintahan harus memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat. Hasil penyelenggaraan pembangunan yang dijabarkan dalam 26 urusan wajib dan 8 urusan pilihan telah dipetakan dalam sasaran dan indikator sasaran yang tercantum dalam RPJMD Tahun 2013-2015. Dalam Laporan kinerja ini akan disajikan pencapaian sasaran seperti yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015 (Reviu). Dalam pengukuran kinerja perlu dilakukan atribusi penilaian untuk memudahkan dalam penarikan simpulan. Untuk menilai dan menyimpulkan sampai sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran tersebut digunakan alat bantu berupa skala ordinal.
Adapun skala ordinal dan kriteria keberhasilan yang digunakan dalam laporan akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015 ini adalah sebagai berikut :
NO NILAI CAPAIAN KINERJA KATEGORI
1. ≥ 100 Berhasil
2. < 100 Tidak Berhasil
Hasil dari pengukuran kinerja tersebut tidak dimaksudkan untuk memberikan penghargaan maupun hukuman kepada pelaksana kegiatan, namun digunakan untuk menilai sampai sejauh mana tingkat keberhasilan maupun ketidak keberhasilan kinerja guna meningkatkan dan memperbaiki kinerja organisasi, serta mengidentifikasi faktor-faktor apa yang menjadi hambatan dan kendala pencapaian sasaran, untuk
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
18
selanjutnya menjadi bahan perumusan langkah dan strategi ke depan yang perlu dilaksanakan.
Sasaran yang dilaporkan dalam Bab III ini terdiri dari 8 (delapan) sasaran sesuai yang tercantum dalam dokumen Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015 (Revui) yang dijabarkan dalam 9 (sembilan) indikator kinerja sasaran sebagai berikut:
1. Hasill Evaluasi SAKIP; 2. Opini BPK Atas LKPD;
3. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT); 4. Indek Pembangunan Manusia (IPM); 5. PDRB Per Kapita;
6. Nilai Tukar Petani; 7. Pertumbuhan Ekonomi;
8. Indeks Kesenjangan Wilayah; dan 9. Angka Kemiskinan.
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Berdasarkan Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015 dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten Pasuruan, maka capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan secara keseluruhan dilaporkan sebagai berikut:
1) Sasaran 1 : Terwujudnya penyelenggaraan sistem pemerintahan yang bermutu.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran terwujudnya penyelenggaraan sistem pemerintahan yang bermutu digunakan indikator hasil evaluasi SAKIP pemda seperti digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel III-1
Capaian Kinerja Sasaran 1
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
19
1. Hasil evaluasi AKIP Pemda
Baik Baik 100% Berhasil
Dengan upaya-upaya yang maksimal yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam rangka meningkatakan akuntabilitas kinerja pada tahun 2015 diperoleh pencapaian tingkat akuntabilitas AKIP yang Baik. Hasil evaluasi AKIP yang dilaksanakan oleh Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada tahun 2015 terhadap penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Pemerintah Kabupaten Pasuruan menunjukkan tingkat akuntabitas “BAIK” dengan skor 60,67. Rincian hasil penilaian AKIP tahun 2014 dan 2015 dapat dijelasakan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel III-2
Hasil penilaian AKIP Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2014 dan 2015
No Komponen Yang Dinilai Tahun 2014 Tahun 2015 Bobot Nilai Bobot Nilai 1 Perencanaan Kinerja 35 18,66 30 22,39 2 Pengukuran Kinerja 20 9,08 25 12,21 3 Pelaporan Kinerja 15 8,02 15 10,23 4 Evaluasi Kinerja 10 2,04 10 5,21 5 Capaian kinerja 20 10,34 20 10,07
Nilai Hasil Evaluasi 100 48,14 100 60,67
Tingkat Akuntabilitas C B
Sumber Data: Surat dari Kementrian PAN dan RB No: B/587/D.I. PAN RB/2/2016 Pencapaiam nilai AKIP tahun 2015 sebesar 60,67 menunjukkan peningkatan yang tinggi Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 48,18 (C). Peningkatan ini bisa dikatakan cukup luar biasa karena dari level C langsung menuju level B , tanpa melalui level CC. Hal ini disebabkan oleh komitmen yang tinggi dari Bupati Pasuruan dan jajarannya dalam mewujudkan penyelenggaraan SAKIP yang baik di Kabupaten Pasuruan.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
20
Dibandingkan dengan Pemerintah Kabupaten/Kota Se Jawa Timur, penyelenggaraan SAKIP Pemerintah Kabuapaten Pasuruan menduduki peringkat 10 terbaik seperti digambarakan dalam tabel berikut.
Tabel III-3
Hasil Penilaian AKIP Pemerintah Kab/Kota Se Jawa Timur Peringkat 10 Terbaik
No. Pemda Nilai
absolut Interpretasi
1. Kab Banyuwangi 66,91 Baik 2. Kab Sidoarjo 62,71 Baik 3. Kab. Tulung Agung 62,42 Baik 4. Kota Malang 61,91 Baik 5. Kab. Madiun 61,93 Baik
6. Kab Pasuruan 60,67 Baik
7. Kab. Pacitan 60,42 Baik 8. Kota Madiun 60,40 Baik 9. Kota Surabaya 60,20 Baik 10. Kab. Bojonegoro 60,03 Baik
Sumber Data: Kementrian PAN dan RB Republik Indonesia
Upaya-upaya yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaran SAKIP antara lain sebagai berikut:
a) Melakukan revisi Indikator Kinerja Utama dan telah dturunkan ke dalam perjanjian kinerja samapai level SKPD;
b) Mengembangkan aplikasi berbasis elektronik (e performance) untuk memamantau evaluasi manajemen kinerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pasuruan baik di level pemda mauoun di level SKPD;
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
21
c) Meningkatkan kualitas evaluasi AKIP SKPD yang dilakukan oleh Inspektorat;
d) Meningkatkan kualitas penyusunan LAKIP dengan menekankan pencapaian kinerja dibandingkan pelaksnanan program/kegiatan dan penyerapan anggaran; dan
e) Melakukan monitoring pencapaian kinerja.
2) Sasaran 2: Terwujudnya budaya pemerintahan bersih, akuntabel, transparan dan bebas korupsi.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran 2 digunakan indikator kinerja Opini BPK atas LKPD yang dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel III-4
Capaian Kinerja Sasaran 2
No. Indikator Sasaran Target
Rea-lisasi Capaian
Sim- pulan
1. Opini BPK atas LKPD WTP WTP 100,00% Berhasil
Keberhasilan penyelengaraan pemerintahan daerah yang bersih, akuntabel dan bebas korupsi ditandaia dengan pencapaian opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Pasuuan. Berdasarkan hasil audit BPKP yang dilaksanakan pada tahun 2015 terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Pasuruan, menunjukkan hasil opini Wajar Tanpa Pengcualian (WTP). Dengan demikian hasil pencapaian pada sasaran 2 ini disimpulkan berhasil. Hasil opini BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Pasuruan selama tahun 2011 s.d 2014 dapat ditunjukkan dalam tabel berikut:
Tabel III-5
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015 22 No Tahun Opini BPK 1 2011 WDP 2 2012 WDP 3 2013 WTP 4 2014 WTP
3) Sasaran 3: Terwujudnya angkatan kerja yang berpendidikan dan handal.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran terwujudnya angkatan kerja yang berpendidikan dan handal digunakan indikator kinerja yang dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel III-6
Capaian Kinerja Sasaran 3
No Indikator Sasaran Target Realisasi Capaian Simpulan
1. Tingkat
Pengangguran
Terbuka (TPT) 5,20% 6,4% 76,92%
Tidak Berhasil
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tahun 2015 adalah 6,4%. Realisasi pencapaian ini telah melampaui batas (target) yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 5,20%, . Jika dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan, maka Capaian kinerjanya sebesar 76,92%
(tidak berhasil).
Tingkat Pengangguran Terbuka di kabupaten Pasuruan Tahun 2015 sebesar 6,4% lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata TPT Jawa Timur, yaitu sebesar 4,47%.
Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tahun 2011– 2015 menunjukkan trend yang fluktuatif. TPT tahun 2011 adalah sebesar 4,83% meningkat menjadi 6,43% pada tahun 2012. Tahun
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
23
2013 mengalami penurunan menjadi 4,35%, selanjutnya meningkat menjadi 4,43% di tahun 2014, dan pada tahun 2015 meningkat lagi menjadi 6,41%.
Pada tahun 2013 jumlah pengangguran adalah 35.690 orang, sedangkan jumlah angkatan kerjanya 820.334 orang sehingga TPT sebesar 4,35%; tahun 2014 jumlah pengangguran adalah 37.394 orang, sedangkan jumlah angkatan kerjanya 843.685 orang sehingga TPT sebesar 4,43%; tahun 2015 jumlah pengangguran adalah 52.271 orang, sedangkan jumlah angkatan kerjanya 815.028 orang sehingga TPT sebesar 6,41%.
Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tahun 2011– 2015 dapat ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut:
Grafik No III-1
Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Tahun 2011 – 2015 4,83 6,43 4,35 4,43 6,41 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 4,83 6,43 4,35 4,43 6,41 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Th 2015
Sumber: BPS Kabupaten Pasuruan
Jumlah pengangguran selama tahun 2013 – 2015 mengalami kenaikan secara terus-menerus, tahun 2013 sejumlah 35.690 orang
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
24
meningkat menjadi 37.394 orang pada tahun 2014, dan selanjutnya pada tahun 2015 mengalami peningkatan yang cukup besar menjadi 52.271 orang.
Perkembangan jumlah pengangguran tahun 2013 - 2015 dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
Grafik No III-2
Perkembangan Jumlah Pengangguran Tahun 2013 – 2015
35.690 37.394 52.271 0 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 Jumlah Pengangguran 35.690 37.394 52.271 Th 2013 Th 2014 Th 2015
Sumber: BPS Jawa Timur
4) Sasaran 4 : Terwujudnya akses pendidikan formal dan non formal yang berkualitas.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran 4 digunakan indikator kinerja “Indeks Pembangunan Manusia (IPM)” yang dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel III-6
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
25
No Indikator Sasaran Target Realisasi Capaian Simpulan
1. Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) 71,20 *) - -
*) Masih dalam perhitungan BPS
Realisasi capaian IPM Kabupaten Pasuruan tahun 2015 belum dapat diketahui disebabkan perhitungan IPM yang dilakukan oleh BPS belum selesai, sehingga capaian kinerja terhadap target yang telah ditetapkan belum bisa disimpulkan.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kualitas hidup masyarakat diukur melalui pendekatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indeks ini digunakan untuk mengukur kualitas pendidikan, kesehatan dan kemampuan daya beli masyarakat. Berdasarkan asumsi ini diharapkan pemenuhan terhadap ketiga kebutuhan dasar tersebut akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut data BPS Jimur, angka IPM Kabupaten Pasuruan tahun 2011-2014 dengan perhitungan metode baru menunjukkan perkembangan yang meningkat, yaitu, pada tahun 2011 sebesar 61,41, meningkat menjadi 62,31 di tahun 2012, selanjutnya mengalami peningkatan pada tahun 2013 menjadi 63,74 dan meningkat lagi menjadi 64,35. Peningkatan IPM tersebut menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pasuruan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Perkembangan angka IPM Kabupaten Pasuruan dari tahun 2011 – 2014 dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
26
Grafik No III-3
Perkembangan IPM Kabupaten Pasuruan Tahun 2011 – 2015 61,43 62,31 63,74 64,35 59,00 60,00 61,00 62,00 63,00 64,00 65,00 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 61,43 62,31 63,74 64,35 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014
Sumber: BPS Jawa Timur
Komponen IPM Kabupaten Pasuruan selama kurun waktu tiga tahun (2011-2014) menunjukkan peningkatan pada hampir seluruh komponen, namun jika dibandingkan dengan komponen IPM Jawa Timur masih Kabupaten berada dibawahnya. Perkembangan IPM dan komponen IPM Kabupaten Pasuruan Tahun 2012 – 2014 dapat ditunjukkan seperti terlihat dalam tabel sebagai beriku;
Tabel III-7
Perkembangan IPM dan komponen IPM Kabupaten Pasuruan Tahun 2012 – 2014
Uraian 2012 2013 2014 IPM Kabupaten Pasuruan 62,31 63,74 64,35 IPM Provinsi Jawa Timur 66,74 67,55 68,14 Peringkat IPM Kabupaten 29 28 28 Angka Harapan Hidup (Tahun) 69,75 69,80 69,83
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
27
Angka Harapan Sekolah (Tahun)
10,73 11,63 11,78
Rata-rata Lama Sekolah (Tahun)
5,96 6,08 6,36
Pengeluaran per kapita (Rp.000)
8.075 8.261 8.293
5) Sasaran 5: Terwujudnya peningkatan pendapatan per kapita masyarakat.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran 5 digunakan dua indikator kinerja yang dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel III-8
Capaian Kinerja Sasaran 5
No Indikator Sasaran Target Realisasi Capaian Simpulan
1. PDRB Per Kapita Rp18,09 juta
Rp53,93
juta 298% Berhasil 2. Nilai Tukar Petani 103,00 *) - -
*) = Dalam Proses Perhitungan Oleh BPS
Analisis kinerja terhadap 2 (duat) indikator sasaran tersebut dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
a. PDRB Per Kapita – Metode baru
Perkembangan PDRB Per Kapita atas dasar harga berlaku Kabupaten Pasuruan selama kurun waktu lima tahun (dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015) menunjukkan peningkatan secara terus-menerus dari tahun ke tahun, yaitu dari Rp42,91 juta di tahun 2011 meningkat menjadi Rp46,83 juta pada tahun 2012, meningkat lagi menjadi Rp48,13 juta pada tahun 2013 dan selanjutnya meningkat menjadi Rp50,91 juta di tahun 2014. Pada tahun 2015 meningkat menjadi Rp53,93 juta. Dengan gambaran tersebut mencerminkan kondisi kesejahteraan masyarakat
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
28
Kabupaten Pasuruan menunjukkan mengalami peningkatan secara terus-menerus dari tahun 2011 – 2015.
Perkembangan PDRB Per Kapita atas dasar harga berlaku Kabupaten Pasuruan selama kurun waktu lima tahun dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 digambarkan dalam tabel III-9 sebagai berikut:
Tabel III-9
Perkembangan PDRB Perkapita – Metode Baru Kabupaten Pasuruan Tahun 2011-2015
42,91 46,83 48,13 50,91 53,93 0 10 20 30 40 50 60 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Th 2015
PDRB per Kapita -metode baru (jutaan rupiah)
Sumber: BPS Kabupaten Pasuruan
Perkembangan PDRB Perkapita atas dasar harga berlaku Kabupaten Pasuruan jika dibandingkan dengan PDRB Jawa Timur selama kurun waktu 2011 – 2014 selalu lebih tinggi , yaitu tahun 2011 PDRB Per Kapita Kabupaten Pasuruan sebesar Rp42,91 juta, sedangkan PDRB Jawa Timur sebesar Rp26,77 juta; Tahun 2012 PDRB Per Kapita Kabupaten Pasuruan sebesar Rp46,83 juta, sedangkan PDRB Jawa Timur sebesar Rp28,43 juta; Tahun 2013 PDRB Per Kapita Kabupaten Pasuruan sebesar Rp48,13 juta, sedangkan PDRB Jawa Timur sebesar Rp30,02 juta; dan pada tahun 2014 PDRB Per Kapita Kabupaten Pasuruan sebesar Rp50,91 juta, sedangkan PDRB Jawa Timur sebesar Rp31,50 juta.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
29
Perkembangan PDRB Perkapita - Metode Baru Kabupaten Pasuruan dan Jawa Tiimur Tahun 2011-2014 dapat ditunjukkan dalam tabel III-10 berikut.
Tabel III-10
Perkembangan PDRB Perkapita - Metode Baru Kabuapaten Pasuruan dan Jawa Tiimur
Tahun 2011-2014 (Dalam jutaan rupiah)
No. Tahun Kabupaten Pasuruan (juta) Jawa Timur (juta) 1. 2011 42,91 26,77 2. 2012 46,83 28,43 3. 2013 48,13 30,02 4. 2014 50,91 31,50 5. 2015 53,93 -
Sumber: BPS Kabupaten Pasuruan b. Nilai Tukar Petani
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan perbandingan nila pendapatan yang diterima petani dengan nilai konsumsi yang dikeluarkan petani. Semakin tinggi NTP, berarti petani semakin sejahtera. Perkembangan NPT Kabupaten Pasiuruan Tahun 2011-2014 menunjukkan peningkatan secara terus – menerus, yaitu tahun 2011 sebesar 101,65, meningkat menjadi 102,16 pada tahun 2012, selanjutnya meningkat menjadi 102,91, dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi 108,22.
Perkembangan NPT Kabupaten Pasuruan Tahun 2011-2014 dapat dilihat pada tabel III-11 beriikut:
Tabel III-11
Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Pasuruan Tahun 2011-2014
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015 30 101,65 102,16 102,91 108,22 98 100 102 104 106 108 110 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014
Nilai Tukar Petani (NTP)
Sumber: BPS Kabupaten Pasuruan
6) saran 6: Terwujudnya perkembangan investasi daerah.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran terwujudnya perkembangan investasi daerah digunakan ndikator kinerja yang dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel III-12
Capaian Kinerja Sasaran 6
No Indikator Sasaran
Target 2015
Target
Nasional Realisasi 2015 Capaian Simpulan
1. Pertumbuhan
Ekonomi 7,50% 5.8% 6,76% 90,13% Berhasil Tidak
Tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pasuruan Tahun 2015 sebesar 6,76%, sedangkan target yang ditetapkan sebesar 7,50% sehingga capain kinerjanya 90,13% atau tidak berhasil. Namun jika dibandingkan dengan target nasional sebesar 5,8% capaian kinerjanya sebesar 116,55% atau berhasil.
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pasuruan (Metode Baru Tahun Dasar 2010) Tahun 2011 – 2015 menunjukkan trend yang fluktuatif yaitu: Tahun 2011 tumbuh sebesar 6,69% meningkat
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
31
menjadi 7,50% pada tahun 2012, selanjutnya mengalami penurunan pada tahun 2013 menjadi 6,79%, terus menurun menjadi 6,64% pada tahun 2014, damn pada tahun 2015 menunjukkan kenaikan menjadi 6,76%. Hal ini mencerminkan kondisi tahun 2015 lebih baik dari tahun 2014. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pasuruan tahun 2015 sebesar 6,76% lebih tinggi dibandingkan dengan jawa Timur (5,44%) serta lebih tinggi dibandingkan dengan nasional yang hanya tumbuh sebesar 5,02%. Gambaran pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pasuruan tahun 2011-2015 dapat dilihat pada grafik berikut.
Grafik No III-6
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pasuruan Metode Baru Tahun Dasar 2010
Tahun 2011 – 2015 6,69 7,50 6,79 6,64 6,76 6,00 6,50 7,00 7,50 8,00 Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,69 7,50 6,79 6,64 6,76 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Th 2015
Sumber: BPS Kabupaten Pasuruan
7) Sasaran 7: Terwujudnya keseimbangan pengembangan wilayah.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran terwujudnya
keseimbangan pengembangan wilayah digunakan indikator kinerja
yang dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
32
Capaian Kinerja Sasaran 7
No Indikator Sasaran Target
PK Realisasi Capaian Simpulan
1. Indeks Kesenjangan Wilayah (indeks
williamson) 0,238 *) - -
*) = Dalam perhitungan BPS
Capaian kinerja tahun 2015 belum dapat dinilai disebabkan data indeks kesenjangan wilayah belum tersedia, data tersebut masih dalam perhitungan oleh BPS.
Indeks Kesenjangan Wilayah (Indeks Williamson) Kabupaten Pasuruan.
Selain dampak pertumbuhan ekonomi, pembangunan suatu daerah juga harus memberikan pemerataan pembangunan atau pemertaan pertimnbuhan ekonomi. Dengan pengertian bahwa dampak pembangunan dapat menjangkau ke seluruh wilayah atau mengurangi kesenjangan/disparitas wilayah. Indikator untuk mengukur tingkat disparitas wilayah adalah Indeks kesenjangan wilayah (indek
wiliamson). Disparitas wilayah Kabupaten Pasuruan menunjukkan
kondisi yang semakin baik sepanjang tahun 2012-2014. Tahun 2012 diperoleh indek disparitas wilayah sebesar 0,255, menjadi lebih baik di tahun 2013 yang mencapai 0,240. Selanjutnya pada tahun 2014 menunjukkan disparitas yang lebih rendah, yaitu sebesar 0,238. Dari data tersebut menunjukkan pemerataan pembangunan di Kabupaten Pasuruan mengalami perbaikan dari tahun ke tahun. Hal ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan melalui kebijakan perencanaan daerah yang pro pemerataan pembangunan.
Perkembangan indeks kesenjangan wilayah Kabupaten Pasuruan tahun 2012-2014 dapat ditunjukkan pada grafik sebagai berikut:
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
33
Grafik No III-7
Perkembangan Indeks Kesenjangan Wilayah Kabupaten Pasuruan Tahun 2012 – 2014
0,255 0,240 0,238 0,220 0,230 0,240 0,250 0,260 Indeks Kesenjangan Wilayah 0,255 0,240 0,238 Th 2012 Th 2013 Th 2014
Sumber: BPS Kabupaten Pasuruan
8) Sasaran 8: Terpenuhinya kebutuhan hidup minimum masyarakat.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran Terpenuhinya
kebutuhan hidup minimum masyarakat digunakan indikator kinerja
sasaran Angka Kemiskinan yang dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel III-13
Daftar Capaian sasaran 8
No Indikator Sasaran Target Realisasi Capaian Simpulan
1. Angka
Kemiskinan 9,25 *) - -
*) = Dalam perhitungan BPS
Capaian kinerja tahun 2015 belum dapat dinilai disebabkan data angka kemiskinan belum tersedia, data tersebut masih dalam perhitungan oleh BPS.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
34
Angka Kemiskinan Kabupaten Pasuruan
Angka kemiskinan Kabupaten Pasuruan selama krun waktu lima tahun dari tahun 2010-2014 mengamai penurunan secara terus-menerus dari tahun ke tahun, yaitu: pada tahun 2010 sebesar 13,18%, menurun menjadi 12,30% di tahun 2011, selanjutnya pada tahun 2012 menurun menjadi 11,54%, menurun lagi menjadi 11,22% di tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 10,86%. Hal ini mencerminkan keberhasilan pembangunan di Kabupaten Pasuruan yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat. Angka kemiskinan kabupaten Pasuruan tahun 2010-2014 dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
Grafik No III-8
Perkembangan Indeks Kesenjangan Wilayah Kabupaten Pasuruan Tahun 2012 – 2014
13,180 12,300 11,540 11,220 10,860 0,00 5,00 10,00 15,00 Angka Kemiskinan (%) 13,18 12,300 11,540 11,220 10,86 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014
Sumber: BPS Kabupaten Pasuruan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2015
35
B. REALISASI ANGGARAN
1. REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN, BELANJA DAN
PEMBIAYAAN DAERAH
Realisasi anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun Anggaran 2015 (unaudited) adalah sebagai berikut:
Laporan Realisasi Anggaran
Pemerintah Kabupaten Pasuraun TA 2015
KODE U R A I A N ANGGARAN REALISASI % SISA
ANGGARAN
4 PENDAPATAN 2.437.548.996.622,58 2.518.560.295.176,92 103,32% -81.011.298.554
4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 436.093.536.105,58 478.269.057.787,92 109,67% -42.175.521.682-
4.1 .1 Pendapatan Pajak Daerah 227.896.980.000,00 244.114.168.295,40 107,12% -16.217.188.295
4.1.2 Hasil Retribusi Daerah 49.198.187.024,00 46.806.938.916,00 95,14% 2.391.248.108 4.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan 2.416.640.292,00 2.484.189.737,00 102,80% -67.549.445 4.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah 156.581.728.789,58 184.863.760.839,52 118,06% -28.282.032.050 4.2 DANA PERIMBANGAN 1.332.832.855.759,00 1.391.730.247.762,00 104,42% -58.897.392.003
4.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil
Bukan Pajak 162.818.653.759,00 229.430.865.762,00 140,91%
-66.612.212.003-
4.2.2 Dana Alokasi Umum 1.089.359.282.000,00 1.089.359.282.000,00 100,00% -
4.2.3 Dana Alokasi Khusus 80.654.920.000,00 72.940.100.000,00 90,43% 7.714.820.000 4.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH 668.622.604.758,00 648.560.989.627,00 97,00%
20.061.615.131
4.3.3
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
172.709.893.758,00 151.831.474.677,00 87,91% 20.878.419.081 4.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus 398.160.838.000,00 399.247.641.950,00 100,27% -1.086.803.950 4.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi
atau Pemerintah Daerah Lainnya 97.751.873.000,00 97.481.873.000,00 99,72%
270.000.000 5 BELANJA 2.899.483.389.798,13 2.443.728.058.572,62 84,28% 455.755.331.226
5.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.537.432.800.551,02 1.358.724.846.276,81 88,38% 178.707.954.274