ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN GIIP0A1
UK 36 MINGGU INPARTU KALA 1 FASE AKTIF DENGAN MASALAH NYERI PUNGGUNG DI BPM HERNALIS FARIDA AMd.Keb DESA MLIRIP JETIS
MOJOKERTO YOHANA WAHYU DWI N
1211010041
ABSTRAK
Nyeri persalinan merupakan pengalaman subyektif akibat timbulnya perubahan fungsi organ tubuh yang terlihat dalam menentukan kemajuan persalinan melalui jalan lahir. Faktor penyebab nyeri punggung saat melahirkan dipengaruhi oleh kontraksi otot, renggangan otot dasar panggul, episiotomi, dan kondisi psikologis. Ketakutan dan kecemasan yang dapat menyebabkan dikeluarkanya hormone stress dalam jumlah besar yang mengakibatkan timbulnya nyeri persalinan yang lama dan lebih berat. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri pada ibu saat persalinan adalah pendampingan dari suami (support System) atau keluarga, penatalaksanaan nyeri dapat dilakukan menggunakan metode farmakologi, dan non farmakologi. Tujuan penelitian ini memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan memberikan pelayanan yang baik dan menyenangkan sehingga ibu dapat merasakan kenyamanan dalam menghadapi proses persalinan.
Kata kunci: Asuhan Kebidanan, Ibu Bersalin, Nyeri Punggung Bawah
ABSTRACT
Birth pain is a subjective experience due to changes in organ function that are visible in determining the progress of labor through the birth canal. Factors causing back pain during childbirth are affected by muscle contraction, pelvic floor flexion, episiotomy, and psychological conditions. Fear and anxiety that can cause the release of stress hormones in large numbers that resulted in the emergence of labor pain a longer and more severe. Yogic measures can be performed to minimize maternal pain during childbirth is accompaniment of the Tsunami (support System) or family, pain management can be done using pharmacological, and nonpharmacological methods. The purpose of this study provides midwifery care in maternity mothers by providing good service and fun so that mothers can feel comfortable in the process of labor.
Keywords: Midwifery Care, Maternity Mother, Lower Back Pain
Penguji : Sulis Diana, M.Kes
Pembimbing : 1. Sari Priyanti, S.KM., M.Kes 2. Zulfa Rufaida, S.Keb.Bd.,M.Sc
Date : 20 Agustus 2015
Type material : Laporan asuhan kebidanan
Identyfer : -
Latar Belakang
Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri), yang dapat hidup kedunia dan di luar rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain (Syafrudin, 2009). Nyeri persalinan merupakan pengalaman subyektif akibat timbulnya perubahan fungsi organ tubuh yang terlihat dalam menentukan kemajuan persalinan melalui jalan lahir. Tingkat nyeri persalinan digambarkan dengan intensitas nyeri yang dipersepsikan oleh ibu saat proses persalinan. Intensitas nyeri terhitung dari sensasi nyeri keparahan nyeri itu sendiri.
(Fauziah, 2012).
World Health Organization (WHO) memperkirakan 800 perempuan meninggal setiap harinya akibat komplikasi bersalin dan proses kelahiran. Sekitar 99% dari seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang. Sekitar 80% kematian maternal merupakan akibat meningkatnya komplikasi selama bersalin, persalinan dan setelah persalinan (ICD-10, 2012; WHO, 2014). Menurut laporan WHO tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa. Amerika Serikat yaitu 9300 jiwa, Afrika Utara 179.000 jiwa, dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di negara-negara Asia Tenggara yaitu Indonesia 214 per 100.000 kelahiran hidup, Filipiria 170 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup, Thailand 44 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 60 per 100.000 kelahiran hidup, dan Malaysia 39 per 100.000 kelahiran hidup (Sari, 2014).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menduduki nomor 3 tertinggi di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara untuk jumlah AKI. Berdasarkan data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2013, banyaknya AKI berjumlah 228 orang dari 100.000 kelahiran. Angka ini 20-30 kali lebih lipat dibanding dengan AKI di Malaysia dan Singapura (Maulana, 2013). Angka Kematian Ibu (AKI) di provinsi Jawa Timur sudah berada di bawah target Millenium Development Goals (MDGs) 2015, sebesar 102 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Secara rinci, data laporan kematian ibu Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota melaporkan tahun 2011 sebesar 101,4 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2012 sebesar 97,43 per 100.000 kelahiran hidup dan tahun 2013 sebesar 7,39 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes Jatim, 2014).
Faktor penyebab nyeri punggung saat melahirkan dipengaruhi oleh kontraksi otot, renggangan otot dasar panggul, episiotomi, dan kondisi psikologis. Sementara faktor yang mempengaruhi respon terhadap nyeri persalinan adalah budaya, emosi dan takut, pengalaman persalinan, support system, persiapan persalinan (Fauziah, 2012). Ketakutan dan kecemasan yang dapat menyebabkan dikeluarkanya hormone stress dalam jumlah besar yang mengakibatkan timbulnya nyeri persalinan yang lama dan lebih berat (Simkin, 2013). Nyeri dalam proses bersalin lebih memberi dampak negatif secara fisiologis maupun psikologis bagi seorang ibu. Efek dari kecemasan dalam persalinan dapat mengakibatkan kadar katekolamin yang berlebihan pada Kala 1 menyebabkan turunnya aliran darah ke rahim, turunnya kontraksi rahim, turunnya aliran darah ke plasenta, turunnya oksigen yang tersedia untuk janin serta dapat meningkatkan lamanya persalinan Kala 1 (Kiswanti, 2014). Upaya yang dapat mengurangi nyeri pada ibu saat persalinan adalah pendampingan dari suami {support System) atau keluarga, penatalaksanaan nyeri dapat dilakukan menggunakan metode farmakologi, dan non farmakologi (fauziah, 2012). Selain itu yang dapat dilakukan relaksasi, diantaranya dengan metode relaksasi nafas dalam, dan melakukan pemijatan pada bahu, leher, wajah dan punggung bisa meredakan ketegangan otot serta memberi rasa relaks. Sirkulasi darah menjadi lancar sehingga nyeri akan berkurang (Fauziah, 2012).
Bagi tenaga kesehatan memberikan pelayanan yang baik dan menyenangkan sehingga ibu dapat merasakan kenyamanan dalam menghadapi proses persalinan. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan studi kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin dengan Masalah Nyeri Punggung kala I fase aktif di BPM Hernalis Farida, Amd.Keb Desa Mlirip Jetis Mojokerto.
METODE
Penulis menggunakan metode deskriptif yang mengambarkan studi kasus dan metode studi kepustakaan. Metode deskripstif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif (Elfindri, dkk, 2012). Sedangkan menurut Nursalam, (2011) metode deskriptif merupakan suatu metode yang mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa yang dilakukan secara sitematis, dan lebih menekankan pada data aktual dari penyimpulan. Fenomena disajikan apa adanya tanpa manipulasi dan penelitian tidak mencoba menganalisis bagaimana dan mengapa fenomena tersebut bisa terjadi.
Hasil Penelitian
Berisi tentang pembahasan asuhan kebidanan melalui dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi dengan maksud memperjelas karena tidak semua yang ada pada teori dapat diterapkan dengan mudah pada kasus nyata.
Berdasarkan data yang diperoleh dari pengkajian pada ibu bersalin dengan masalah nyeri punggung bawah di BPS Hernalis Farida AMd.Keb Mlirip Jetis Mojokerto.
Pasien jenis kelamin perempuan, berusia 34 tahun, klien mengatakan perutnya mules kenceng-kenceng disertai nyeri punggung bawah.
Menurut teori Nyeri Punggung Bawah adalah sindroma klinik yang ditandai dengan gejala utama nyeri atau perasaan lain yang tidak enak di daerah tulang punggung bawah, dalam masalah nyeri punggung bawah tidak mengenal perbedaan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial, tingkat pendidikan. Lebih dari 80% umat manusia dalam hidupnya pernah mengalami nyeri punggung bawah. ( Sunarto, 2011)
PENGKAJIAN
Pada kasus ini pengkajian dimulai pada tanggal 10 Juni 2015 diperoleh data subyektif yaitu ibu adalah pasien bersalin di BPS Hernalis Farida AMd.Keb Jetis Mojokerto, pasien mengatakan perutnya kenceng-kenceng, keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir dengan keluhan nyeri punggung. Pada data obyektif, dari pemeriksaan keluar lendir bercampur darah, VT 0 8 cm, EFF 75%, bagian terendah janin kepala, denominator ubun-ubun kecil, hoodge IV, ketuban(-), tidak ada bagian yang menumbung, tidak ada penyusupan. TTV TD 120/80mmHg, suhu 37°c, nadi 82x/menit, RR 20x/menit, his 3*10’45” terdapat nyeri punggung bawah.
Nyeri adalah suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat subjektif dan sangat bersifat individual. Stimulus nyeri dapat berupa stimulis yang bersifat fisik atau mental, sedangkan kerusakan dapat terjadi pada jaringan aktual atau pada fungsi ego seseoarang individu. (potter & perry 2006). Nyeri punggung bawah adalah sindroma klinik yang ditandai dengan gejala utama nyeri atau perasaan lain yang tidak enak di daerah tulang punggung bawah, dalam masalah nyeri punggung bawah tidak mengenal perbedaan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial, tingkat pendidikan. Lebih dari 80% ibu hamil pernah mengalami nyeri punggung bawah. (Sunarto, 2011)
PERUMUSAN DIAGNOSA ATAU MASALAH KEBIDANAN
Pada kasus ini dari pengkajian yang telah ditegakkan diagnosa kebidanan yaitu GIIP0A1UK 36 minggu inpartu kala I fase aktif dengan masalah nyeri punggung. Masalah
yang timbul pada Ny. S adalah nyeri pada punggung bawah. Setelah saya mengkaji pada pasien Ny. S nyeri yang dirasakan masih termasuk dalam skala nyeri yang fisiologis, yaitu
nyeri yang terjadi karena adanya his. Dalam kasus ini penulis tidak menemukan kesenjangan karena teori dan hasil study kasus sudah sesuai.
Pada kasus GIIP0A1 UK 36 minggu inpartu kala I fase aktif dengan masalah nyeri
punggung ini terdapat kebutuhan yaitu pemberian terapi non farmakologi dengan metode relaksasi nafas dalam, pemijatan bahu, leher, wajah, punggung dan dengan pendampingan suami atau keluarga dalam menghadapi persalinan.
PERENCANAAN
Pada kasus GIIP0A1 UK 36 minggu inpartu kala I fase aktif dengan masalah nyeri
punggung ini rencana tindakan yang diberikan adalah tindakan yang sesuai dengan diagnose dan prioritas masalah yang ditemukan untuk mengantisipasi terjadinya masalah yang lebih buruk. Dimana perencanaan yang dilakukan pada GIIP0A1 UK 36 minggu inpartu kala I fase
aktif dengan masalah nyeri punggung yaitu menganjurkan ibu untuk relaksasi nafas dalam, pemijatan bahu, leher, wajah, punggung dan dengan pendampingan suami atau keluarga agar ibu merasa seolah-olah nyeri yang dirasakan juga bisa dirasakan oleh keluarga.
Menurut Mohamad Judha (2012) managemen nyeri ada 2 yaitu tindakan farmakologi dengan menggunakan obat-obatan golongan analgetik dan non narkotik dan bisa juga dengan tindakan non farmakologi yaitu relaksasi otot, terapi es dan panas atau dengan relaksasi dalam, pemijatan bahu, leher, wajah, punggung dan dengan pendampingan suami atau keluarga.
Dalam tindakan pada Ny. S untuk mengurangi nyeri punggung pasien dengan menggunakan tindakan non farmakologi yaitu dengan cara relaksasi otot, terapi es dan panas atau dengan relaksasi dalam, pemijatan bahu, leher, wajah, punggung dan dengan pendampingan suami atau keluarga.
IMPLEMENTASI
Pada kasus ini dilaksanakan secara menyeluruh dari apa yang sudah direncanakan sehingga diharapkan nyeri punggung tidak memperburuk keadaan ibu dalam proses persalinan. Dalam praktek lapangan bidan melaksanakan asuhan kebidanan sesuai apa yang sudah direncanakan kepada klien tanpa ada tindakan yang menyimpang dari rencana sebelumnya dan sesuai dengan kewenangannya.
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang diuraikan pada langkah keempat, dilaksanakan secara efisiensi dan aman. Pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan masalah nyeri punggung sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.
Sesuai dengan perencanaan tindakan, saya menggunakan teknik relaksasi terhadap pasien. Setelah tindakan relaksasi keadaan nyeri yang dirasakan pasien bisa berkurang, Sehingga dalam langkah ini antara teori dan kasus tidak terdapat kesengajaan.
EVALUASI
Setelah dilakukan Asuhan kebidanan pada tanggal 10 Juni 2015 sampai 11 juni 2015 pada Ny. S GIIP0A1 UK 36 minggu inpartu kala I fase aktif dengan masalah nyeri punggung
di BPS Hernalis Farida AMd.Keb Mlirip Jetis Mojokerto, maka hasil asuhan yang didapat yaitu persalinan normal nyeri dalam keadaan yang fisiologis dan sudah teratasi. Merupakan langkah terakhir keaktifan dari rencana asuhan yang telah diberikan meliputi pemenuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan dalam masalah dan diagnosa.
Evaluasi kasus ibu bersalin dengan nyeri punggung sudah tidak ada masalah sehingga dalam langkah ini antara teori dan kasus tidak ada kesengajan.
SIMPULAN
Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. S GIIP0A1 UK 36 minggu
inpartu kala I fase aktif dengan masalah nyeri punggung di BPS Hernalis Farida AMd.Keb Jetis Mojokerto, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Pelaksanaan dalam asuhan kebidanan pada kasus Ny. S GIIP0A1 UK 36 minggu
inpartu kala I fase aktif dengan masalah nyeri punggung dapat dilakukan sesuai dengan perencanaan. Untuk mengantisipasi terjadinya masalah yang lebih buruk. Dimana perencanaan yang dilakukan pada GIIP0A1 UK 36 minggu inpartu kala I fase aktif dengan
masalah nyeri punggung yaitu menganjurkan ibu untuk relaksasi nafas dalam, pemijatan bahu, leher, wajah, punggung dan dengan pendampingan suami atau keluarga agar ibu merasa seolah-olah nyeri yang dirasakan juga bisa dirasakan oleh keluarga.
SARAN
1. Bagi ibu hamil
Pasien diharapkan setelah ini bisa lebih mengenali dan mengerti tentang nyeri punggung yang fisiologis dan patologis pada proses persalinan. Pasien mempunyai hak untuk menanyakan sejelas-jelasnya tentang hal-hal yang berhubungan dengan keadaan nyeri punggung menjelang persalinan.
2. Bagi institusi pendidikan
Memberikan tambahan referensi dalam memberikan pembelajaran kepada mahasiswa, sehingga dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan nyeri punggung kala I fase aktif
3. Bagi tenaga kesehatan
Meningkatkan upaya promotif pada masyarakat untuk mendeteksi tingkatan nyeri pada ibu bersalin, menganjurkan kepada ibu bersalin untuk melakukan tindakan non farmakologi dengan teknik relaksasi, memberikan informasi dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh ibu bersalin agar ibu bersalin dapat menerima nasehat atau pesan yang disampaikan oleh tenaga kesehatan.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian sebelumnya. Khususnya tentang asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan nyeri punggung baik fisiologis maupun patologis.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, d., 2010. Ilmu Kebidanan, persalinan Normal. Jakarta: EGC.
Prawirohardjo, S., 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Sarwono, h. (2014) 'kematian maternal', in ilmu kandungan sarwono prawirohardjo, ke
empat edition, jakarta: bina pustaka sarwono prawirohardjo.
Sukarni, I.d., 2013. Kehamilan, Persalinan dan Nifas. yogyakarta: Nuha Medika.
Sulistyawati, A. and Nugraheny, E. (2014) Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin, Jakarta: Salemba Medika.
Sulistywati, A. & Nugraheny, E., 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. jakarta: Salemba Medika.