• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isolasi Senyawa Flavanon Dari Daun Sirsak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Isolasi Senyawa Flavanon Dari Daun Sirsak"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ISOLASI SENYAWA FLAVANON DARI DAUN SIRSAK ISOLASI SENYAWA FLAVANON DARI DAUN SIRSAK (

( An Annonona na mumuriricacatata L.) DAN UJI ANTIOKSIDAN DENGAN METODE L.) DAN UJI ANTIOKSIDAN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI DAN PEREAKSI DPPH

SPEKTROFOTOMETRI DAN PEREAKSI DPPH

PROSEDUR PENELITIAN PROSEDUR PENELITIAN daun sirsak  daun sirsak 

Penyiapan Sape!

Penyiapan Sape!

Sebanyak

Sebanyak 1 1 kg kg sampel sampel yang yang segar segar dari dari daun daun sirsak sirsak ini ini disortasdisortasi i basahbasah yakni dipisahkan dari pengotor atau bagian yang tidak diinginkan, tahap ini yakni dipisahkan dari pengotor atau bagian yang tidak diinginkan, tahap ini d i

d il al ak uk uk ak an n s es ec ac ar a r a m an um an ua la l. . S eS ette le la h a h i ti tu , u , s as ammp ep el l d i d i c uc uc i c i b eb errs is ih h u nu nt ut uk  k   men

menghighilanlangkagkan n penpengotgotor or yayang ng mamasisih h tertersisisasa. . KemKemudiudian an sasampempel l dirdirajaajangng dengan menggunakan pisau atau alat yang bukan logam seperti kaca atau dengan menggunakan pisau atau alat yang bukan logam seperti kaca atau  p

 pisisauau st staiainlnlesess s ststeeel el . Proses pengeringan tidak dilakukan karena yang diambil. Proses pengeringan tidak dilakukan karena yang diambil  p

 padada a ppeneneelilititian an inini i adadaalalah h sisimpmplilisisia a bbaasasah h dadari ri dadaun un ttuumbmbuhuhan an sisirsrsaak.k. I"en#i$i%a&i Me#a'!i# Se%n"e*

I"en#i$i%a&i Me#a'!i# Se%n"e*

Pengujian fitokimia dilakukan dengan pemeriksaan alkaloid (Culvenor nd Pengujian fitokimia dilakukan dengan pemeriksaan alkaloid (Culvenor nd !it"gerald, 1#$%&, flavonoida (Simes, '.'.., )elbourne, 1#*#&, terpenoid, !it"gerald, 1#$%&, flavonoida (Simes, '.'.., )elbourne, 1#*#&, terpenoid,  p

 pememeeririksksaaan an sasapoponinin, n, SSteteroroidid, , sasappononin in dadan n sesennyaya++a a ffenenol ol (S(Simimeses, , '.'.'.'..,., )elbourne, 1#*#&. asil yang diperolah adalah sebagai berikut 

)elbourne, 1#*#&. asil yang diperolah adalah sebagai berikut  Ta'e! +

Ta'e! +. asil -dentifikasi )etabolit Sekunder . asil -dentifikasi )etabolit Sekunder  )

)eettaabboolliit t SSeekkuunnddeerr PPeerreeaakkssii aassiill 

llkkaallooiidd PPeerreeaakkssi i ))aayyeer  r   ,, !

!llaavvoonnooiidd ))ggCCll ,, !

!eennoolliikk !!eeCCll%% ,,

/

/eerrppeennooiidd 00iieebbeerrmmaannnn22uurrcchhaarrdd --S

Stteerrooiidd 00iieebbeerrmmaannnn22uurrcchhaarrdd --S

(2)

--E%&#*a%&i "an F*a%&ina&i

3 au n s ir sa k 1 k g d al am k ea da an s eg ar y an g t el ah d ir aj an g l al u dimaserasi dengan menggunakan metanol sebanyak %4 selama 5 hari 6 17 0. Kemudian disaring, didapat ampas dan sari metanol, sari metanol diuapkan dengan rotary evaporator  sehingga didapatkan ekstrak kental yang bebas dari metanol, kemudian ditimbang didapat ekstrak kental sebanyak 88,9 g. Setelah i tu , d ie nc er ka n d en ga n a ir h an gg at % 77 ml k ed al am e ks tr ak k en ta l t ad i kemudian disaring dengan kapas.

3iperoleh fraksi air, fraksi air diambil 177 ml kemudian dilarutkan dengan asam asetat *: sebanyak *7 ml lalu dikocok dan dienaptuangkan, kemudian dibasakan dengan amoniak pekat kurang lebih 17ml hingga p 17, selanjutnya larutan difraksinasi dengan larutan 3C) % 4 %77 ml maka didapatkan fraksi diklormetana (3C)& basa, selanjutnya disaring dengan  ;a8S<5 e ks ik atu s. ! ra ks i d iu ap ka n d en ga n rotary evaporator  sehingga didapatkan ekstrak kering dari fraksi 3C) basa dengan berat 7,1%$$ g. Kemudian fraksi air yang tersisa, dinginkan, dimasukkan ke dalam corong  pis ah , kem udi an di ta mb ah kan hek sa n seb an ya k %7 7ml , dik oc ok den ga n

corong pisah selama 1* menit, setelah didiamkan maka akan terbentuk 8 lapisan didalam larutan tersebut dimana bagian atas heksan dan lapisan  ba+ ah fr ak si air, lap is an hek sa n dip is ahk an . !ra ks i ai r kem bali dik oco k 

d en ga n h ek sa n 8 4 % 77 m l. K um pu la n f ra ks i h ek sa n d is ar in g d en ga n  ;a8S<5  eksikatus, kemudian diuapkan dengan rotary evaporator , maka akan didapatkan ekstrak kering heksan, dengan berat 1,5$1=g. Sisa fraksi air, dimasukkan ke dalam corong pisah, kemudian ditambahkan 3C) sebanyak  %77 ml, dikocok dengan corong pisah selama 1* menit, setelah didiamkan maka akan terbentuk 8 lapisan didalam larutan tersebut dimana bagian atas fraksi air dan lapisan ba+ah larutan 3C) (3iklormetana&, lapisan 3C) dipisahkan. !raksi air kembali dikocok dengan 3C) 8 4 %77 ml. Kumpulan f ra ks i 3C), di sa ring de ng an ; a8S<5 eksikatus, kemudian diuapkan dengan rotary evaporator , maka didapatkan ekstrak kering 3C), dengan  ber at 1,1 79=g

Kemudian sisa fraksi air, dimasukkan ke dalam corong pisah, kemudian ditambahkan etil asetat sebanyak %77 ml, dikocok dengan corong pisah selama 1* menit, setelah didiamkan maka akan terbentuk 8 lapisan didalam larutan tersebut dimana bagian atas larutan etil asetat dan lapisan ba+ah fraksi air, lapisan etil asetat dipisahkan. !raksi air kembali dikocok dengan e ti l a se ta t 8 4 % 77 m l. K ump ul an f ra ks i e ti l a se ta t d is ar in g d en ga n  ;a8S<5 eksikatus, kemudian diuapkan denganrotary evaporator , maka

didapatkan ekstrak etil asetat kering, dengan berat 8,7=5 g

I"en#i$i%a&i F!ani" "an a!%a!i" "en/an KLT

/ujuan melakukan identifikasi flavonoid dan alkaloid dengan K0/  pre pa ra tif ad ala h un tu k me ngeta hui pad a ek st ra k ke ri ng ma na ya ng

(3)

I"en#i$i%a&i F!ani" "en/an KLT

>kstrak kering dilarutkan sedikit dengan pelarut masingmasing lalu ditotolkan pada plat K0/ silika gel !8* 5  dengan ukuran panjang * cm dan lebar 1 cm. !ase gerak yang digunakan ialah asam asetat *: air (1#& dalam 17 ml dan 3C) metanol (98&. !ase gerak dimasukkan dalam chamber  lalu dijenuhkan, masukkan K0/ yang sudah ditotol biarkan terjadi elusi, kemudian diangkat plat K0/ dengan menggunakan pinset sebelum batas atas plat k er in gk an . S et el ah k er in g d it ot ol ka n ! eC l% a ta u s it ru s b or at d en ga n menggunakan kapas lalu pelat dilihat di ba+ah lampu ?@, positif flavonoid ditunjukkan bercak +arna hitam atau kuning pada plat (arbone, '. 2., 1#9=&. I"en#i$i%a&i A!%a!i" "en/an KLT

>kstrak kering dilarutkan sedikit dengan pelarut masingmasing lalu ditotolkan pada plat K0/ silika gel !8* 5  dengan ukuran panjang * cm dan lebar 1 cm. !ase gerak yang digunakan ialah campuran metanol larutan ammonia 8*: (877 %& dalam 17 ml dan 3C) )etanol (98& dalam 17ml. !ase gerak dimasukkan dalam chamber lalu dijenuhkan, dimasukkan K0/ yang sudah ditotol biarkan terelusi. 3iangkat K0/ dengan menggunakan  pin se t se bel um bat as at as pla t ke ri ng ka n. Set ela h keri ng di to tolk an pere ak si 3ragendorff dengan menggunakan kapas lalu plat dilihat di ba+ah lampu ?@. Positif alkaloid ditunjukkan bercak +arna jingga dengan latar belakang kuning. Selain fase gerak diatas bisa juga digunakan fase gerak campuran metanol diklormetana (3jamal, 8717&.

Ta'e! 0. asil -dentifikasi Senya+a )etabolit Sekunder dengan K0/ Silika Ael A!8* 5dan Pengujian dengan Sianidin /est

F*a%&i A!%a!i" (P. 3ragendorff )

F!ani" Fen!i%   (Fe1!2)

( Si #* & ' * a# ) S ia ni "i n Te& #

neksan - - - -3C) , - -, ->til setat - , , 3C) basa , - -

-U3i A%#ii#a& An#i%&i"an Den/an Me#"e DPPH Pe'a#an Rea/en DPPH

Serbuk 3PP ditimbang lebih kurang #,9*=* mg menggunakan timbangan analitik dimasukkan ke dalam labu ukur 8*7ml dilarutkan dalam 177 ml metanol destilat, kemudian dikocok sampai larutan homogen ber+arna violet. Kemudian metanol destilat diteteskan ke dalam labu hingga batas volume 8*7 ml. 0abu ditutup rapat dengan penutupnya, kemudian dikocok  sampai larutan homogen ber+arna violet, sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 177B). Pengerjaannya dilakukan ditempat yang terlindung dari cahaya.

(4)

Pen/%*an Pan3an/ Ge!'an/ Se*apan Ma%&i DPPH

0 ar ut an 3 PP  y an g t el ah d ib ua t d ip ip et s eb an ya k % ,9 m l d an ditambahkan 7,8 ml metanol mengunakan pipet mikro. 0arutan 3PP dikocok   pel an hi ngga homo gen dan dib ia rk an se la ma %7 me nit di te mp at ya ng

terlindung dari cahaya. 0arutan campuran 3PP dengan metanol dimasukkan ke dalam kuvet dan diuji serapannya menggunakan alat spektrofotometri dan s er ap an l ar ut an d iu ku r d en ga n s pe kt ro fo to me tr i v is ib el p ad a p an ja ng gelombang 577977 nm. )aka didapatkan panjang gelombang *1*,9 nm dengan bsorbansi 7,=18.

Penen#an I145 F*a%&i E#i! A&e#a# Dan Si*&a%  Pe'a#an La*#an Sape!

!raksi ekstrak kering ditimbang sebesar 17 mg (untuk 3C) dan etil asetat&, dan ditimbang 7,* mg (untuk etil asetat&, di dalam vial 17 ml yang telah dinolkan pada timbangan analitik. Setelah itu dilarutkan dengan metanol * ml, vial digoyang sampai larutan uji telah homogen, metanol diteteskan ke dalam vial hingga 17ml yang segera ditutup rapat, vial dikocok secara bolak   bal ik sam pai la ru ta n te la h ho mo ge n se ca ra vi su al . 3il ak uk an pemi peta n ke du a

sebanyak *ml, larutan uji tersebut dimasukkan ke dalam vial kedua dan dilarutkan dengan metanol hingga 17ml. 3ilakukan pemipetan sampai didapatkan * konsentrasi. Konsentrasi larutan uji yang didapatkan dari kelima  pen ge nce ra n te rs ebu t adal ah se be sa r 1, 7,*, 7, 8*, 7, 18 *, 7,7 $8 *, dan

7,7%18* mgml. Sementara 3C) basa ditimbang $ mg yang dilarutkan dalam $ ml metanol destilat yang segera ditutup rapat, vial dikocok secara bolak   bal ik sam pai la ru ta n te la h ho mo ge n se ca ra vi su al . 3il ak uk an pemi peta n ke du a

sebanyak % ml, larutan uji tersebut dimasukkan ke dalam vial kedua dan dilarutkan dengan metanol hingga $ ml, dilakukan pengenceran sampai * konsentrasi, dibuat dengan konsentrasi yang sama dengan fraksi etil asetat dan 3C).

Penen#an A%#ii#a& An#i%&i"an

3ipipet 7,8 ml masingmasing larutan sampel dengan berbagai konsentrasi, dimasukan kedalam vial, ditambah %,9 ml larutan 3PP 177B), dihomogenkan dan dibiarkan selama %7 menit ditempat gelap. Serapan diukur  dengan spektrofotometri ?@@is pada panjang gelombang serapan maksimum 3PP yakni *1*,9 nm. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan sebanyak  dua kali pengulangan untuk masingmasing konsentrasi larutan sampel k em ud ia n d ia na li sa d en ga n r eg re si d an k or el as i i nh ib is i ( -& t er ha da p konsentrasi

)enurut riyanto ci t . rmala (877#&, tingkat kekuatan antioksidan senya+a uji menggunakan metode spektofotometri dengan pereaksi radikal  beb as 3PP dap at di go lo ng kan me nu ru t nil ai IC *7 .

(5)

Ta'e! 2. bsorbansi Sari 3C), Sari >til setat dan Sari 3C) 2asa Pada 2erbagai Konsentarasi

Konsentrasi (ppm&

bsorbansi

3C) 3C) basa >til asetat

1777 7.1%$ 7.7$ 7.7%=

*77 7.891 7.18= 7.7*$

8*7 7.57= 7.%1$ 7.7==

18* 7.5=$ 7.55$ 7.79$

$8,* 7.*8$ 7.*1= 7.119

Ta'e! 6. ubungan Konsentrasi Sari 3C), Sari >til setat dan Sari 3C) 2asa dengan 3ata asil ?ji ntioksidan

Konsentrasi (ppm&

Persen -nhibisi Sampel

3C)(:& 3C) basa(:& >til asetat(:&

1777 97,9## #1,*=% #5,97% *77 $7,*%5 98,1$% #8,1%5 8*7 58,9%= **,$19 9#,19* 18* %%,15$ %=,%*# 9=,#81 $8,* 8$,185 8=,%99 9%,58= Y Pe*&aaan y  7.7*=4 D 8$.*8 y  7.7$=4 D %8.9% y  7.7174 D 9*.*1 R 0 EF  7,#=7 EF  7,95# EF  7.985

Ta'e! 4. ubungan Konsentrasi Sari >til setat dengan 3ata asil ?ji ntioksidan

Konsentrasi (ppm& bsorbansi Persen -nhibisi

(:& G Persamaan E   8 *7ppm 7,111 95,51 G  1.$*14 D 7.77* 7,##% 8*ppm 7,555 %=,$5 18,*ppm 7,*$# 87,795 $,8*ppm 7,$5% #,$#1 %,18*ppm 7,$*5 9,15$

I&!a&i F!ani" F*a%&i E#i! A&e#a# "en/an K*a#/*a$i K! "an KLT P*epa*a#i$ 

K*a#/*a$i K! F*a%&i E#i! A&e#a# Dan Si*&a% 

-solasi senya+a dilakukan terhadap fraksi etil asetat daun sirsak  dengan menggunakan metoda kromatografi kolom, yang sebelumnya dianalisa dengan K0/ menggunakan fase diam silika gel A! 8*5, fasa gerak metanol dan diklorometana (3C)& dengan perbandingan tertentu. Sebagai penampak   ber cak di gu nak an lam pu ?@ de ng an pa nj an g ge lo mb an g 8*5 nm, se tel ah

didapatkan pelarut yang cocok untuk memisahkan komponenkomponen yang a da d al am s en ya +a t er se bu t, s el an ju tn ya d il ak uk an p em is ah an s ec ar a kromatografi kolom. Pada pemisahan a+al ini pelarut yang digunakan sebagai fase gerak adalah campuran pelarut yang memiliki perbandingan tertentu.

(6)

Pelarut yang digunakan adalah gerak metanol dan diklorometana. !raksi etil asetat sebanyak 577mg dikromatografi vakum cair ( fl ash ch romat og ra ph y& dengan fase diam silika gel $7 ukuran 5%$7 Bm dan fase geraknya metanol dan diklorometana (3C)&. Silika gel disuspensikan dengan metanol dan diklorometana. Suspensi silika gel dimasukkan kedalam kolom berupa tabung kaca yang ujungnya terdapat kapas dan pastikan silika di dalam kolom menjadi padat sambil diketokketok dan tidak ada rongga udara. Sampel disiapkan secara preabsorbsi dengan melarutkannya dalam metanol dan 3C). ?sahakan sampel harus benarbenar melarut pada fase gerak. Sampel yang telah larut dimasukkan merata ke dalam kolom kromatografi kemudian dielusi dengan fase gerak yang kepolarannya ditingkatkan secara bertahap. Pengelusi yang digunakan sebagai berikut

)etanol  3iklormetana 1  # 577ml

)etanol  3iklormetana 8  9 177ml

)etanol  3iklormetana 8,*  =,* 177ml

!raksi yang keluar ditampung dengan vial yang volumenya ratarata 87ml, maka didapatkan dari perbandingan metanol  diklormetana 1  # sebanyak 8= v ia l, p er ba nd in ga n m et an ol  d ik lo rm et an a 8  9 s eb an ya k $ v ia l sementara perbandingan fase gerak metanol  diklormetana 8,*  =,* sebanyak  $ vial. Setelah itu tiap fraksi dimonitor dengan K0/ menggunakan eluen metanol  diklormetan (89&, (%=&, (8,*=,*& dengan penampak bercak lampu ?@ 8*5 nm, reagennya amoniak dan sitrus borat. !raksi dengan pola K0/ yang sama atau besar E f nya yang sama yakni 7,=* digabung yakni pada subfraksi vial 88% (1#&. Selanjutnya diuapkan dengan rotary evaporator dan ditimbang beratnya, didapat berat  11$,9 mg, senya+a hasil kolom ini dinamakan senya+a 3SK. Kemudian vial %1%% (89& digabung untuk fase gerak (%=& dan vial %=%# (8,* =,*& digabung untuk fase gerak (**&. ;amun untuk fase gerak kolom metanol  3C) dengan perbandingan (89& dan (8,*  =,*& tidak diidentifikasi lebih lanjut.

Ga'a* +. Profil K0/ asil >lusi dari Kromatografi Kolom pada !ase Aerak  )etanol  3iklormetana (3C)& (89&

(7)

K*a#/*a$i Lapi& Tipi& P*epa*a#i$ (Ha*'*ne7 +89:)

!raksi etil asetat yang telah didapatkan dari pemisahan dengan menggunakan kromatografi kolom pada perbandingan fase gerak metanol diklormetana (1#&, dimana fraksi yang dikumpulkan memiliki E f  yang relatif  s am a d ig ab un g k em ud ia n d iu ap ka n d en ga n rotary evaporator  sehingga didapatkan ekstrak kering selanjutnya ditimbang didapatkan berat 11$,9 mg, kemudian dilakukan dilakukan pemisahan lanjutan dengan kromatografi lapis tipis (K0/& preparatif untuk mendapatkan senya+a yang lebih murni lagi, diambil sedikit dari ekstrak yang ada, dilarutkan dengan metanol. Kemudian ekstrak yang telah larut ditotolkan pada plat K0/ dengan ukuran $,* 4 $,* cm. 2ercak yang terbentuk berupa pita, dengan menggunakan pipa kapiler. Kemudian dikeringkan dan dikembangkan dengan fase gerak untuk K0/  pre pa ra tif in i ad ala h met an ol  di kl or me ta na den gan per ba nd in gan 8 9. Pla t K0/ yang telah terelusi dilihat dilampu ?@ dengan panjang gelombang 8*5 nm. )aka akan terlihat bercak berupa pita, kemudian dari plat K0/ ini digunting sedikit untuk diuji penampak bercak dengan menggunakan iodium, amoniak, sitrus borat, !eCl%, pereaksi 3ragendorff. Sebagiannya dikerok dari  pla t K0/, kemu di an die ks tr ak si deng an fa se ger ak ya ng sa ma , lal u di sa ri ng dengan kaca masir. asil ekstraksi diuapkan dengan rotary evaporator s eh in gg a d id ap at ka n e ks tr ak k er in g h as il p em is ah an d en ga n kromatografi preparatif disebut dengan senya+a 3S dengan berat *,8 mg. Kemudian dihitung E f  nya maka didapatkan 7,=. Senya+a hasil isolasi berupa serbuk amorf ber+arna putihoranye.

Ta'e! ;. asil Pengujian )etabolit Sekunder dari K0/ Preparatif Pada !ase Aerak )etanol  3iklormetan (89& dengan Penampak Harna

)etabolit Sekunder Penampak 2ercak asil

lkaloid Pereaksi 3ragendroff 

!lavonoid Sitrus 2orat D

!enolik !eCl% D

Ga'a* 2. asil Pengujian )etabolit Sekunder dari K0/ Preparatif Pada !ase Aerak )etanol  3iklormetan (89& dengan Penampak Harna

Pen/3ian An#i%&i"an "a*i Ha&i! E!&i F*a%&i K*a#/*a$i K!

>kstrak etil asetat hasil dari fraksi kromatografi kolom (Senya+a 3SK& dilakukan pengujian antioksidan dengan menggunakan metode 3PP, untuk  menentukan -C*7 dari senya+a yang sedikit lebih murni.

Pe'a#an Rea/en DPPH

Serbuk 3PP ditimbang lebih kurang #,9*=* mg menggunakan t im ba ng an a na li ti k d im as uk ka n k e d al am l ab u u ku r 8 *7 ml k em ud ia n dilarutkan dalam 177 ml metanol destilat, kemudian dikocok sampai larutan homogen ber+arna violet. Kemudian metanol destilat diteteskan ke dalam labu hingga batas volume 8*7 ml. 0abu ditutup rapat dengan penutupnya, k em ud ia n d ik oc ok s am pa i l ar ut an h om og en b er +a rn a v io le t, s eh in gg a

(8)

diperoleh larutan dengan konsentrasi 177B). Pengerjaannya dilakukan ditempat yang terlindung dari cahaya.

Pene#an Pan3an/ Ge!'an/ Se*apan Ma%&i DPPH

0 ar ut an 3 PP  y an g t el ah d ib ua t d ip ip et s eb an ya k % ,9 m l d an ditambahkan 7,8 ml metanol mengunakan pipet mikro. 0arutan 3PP dikocok   pel an hi ngga homo gen dan dib ia rk an se la ma %7 me nit di te mp at ya ng

terlindung dari cahaya. 0arutan campuran 3PP dengan metanol dimasukkan ke dalam kuvet dan diuji serapannya menggunakan alat spektrofotometri dan s er ap an l ar ut an d iu ku r d en ga n s pe kt ro fo to me tr i v is ib el p ad a p an ja ng gelombang 577977 nm. )aka didapatkan panjang gelombang *1*,7 nm dengan bsorbansi 7,#15.

Penen#an I145 "a*i F*a%&i Ha&i! K*a#/*a$i K! (Senya<a DSK)

Pe'a#an La*#an Sape!

Senya+a 3SK ditimbang sebesar * mg di dalam vial yang telah dinolkan pada timbangan analitik. Setelah itu dilarutkan dengan metanol 8,* ml, vial digoyang sampai larutan uji telah homogen. )etanol diteteskan ke dalam vial hingga *ml yang segera ditutup rapat. @ial dikocok secara bolak   bal ik sam pai la ru ta n te la h ho mo ge n se ca ra vi su al .

3ilakukan pemipetan kedua sebanyak 8,* ml, larutan uji tersebut dimasukkan ke dalam vial kedua dan dilarutkan dengan metanol hingga *ml. 3ilakukan  pen ge nce ra n hi ngga ko ns ent ra si kel ima . Ko ns en tr as i la ru ta n uj i ya ng didapatkan dari kelima pengenceran tersebut adalah sebesar 1, 7,*, 7,8*, 7,18*, 7,7$8*, 7,7%18* dan 7,71*$8* mgml. Senya+a pembanding digunakan vitamin C, dengan konsentrasi yang sama dengan larutan uji.

Penen#an A%#ii#a& An#i%&i"an

3ipipet 7,8 ml masingmasing larutan sampel dengan berbagai konsentrasi, dimasukan kedalam vial, ditambah %,9 ml larutan 3PP 177B), dihomogenkan dan dibiarkan selama %7 menit ditempat gelap. Serapan diukur  dengan spektrofotometer ?@@is pada panjang gelombang serapan maksimum 3PP yakni *1*nm. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan sebanyak satu kali pengujian untuk masingmasing konsentrasi larutan sampel. ktifitas antioksidan sampel ditentukan oleh besarnya hambatan serapan radikal 3PP melalui perhitungan persentasi inhibisi serapan 3PP, kemudian dihitung - C* 7 d en ga n m en gg un ak an p ers am aa n l in ie r y an g d id ap at ka n d ar i  per ba nd in gan gar is lur us anta ra ko ns ent ra si da n per se n in hi bis i. Kemu dia n

dilakukan perbandingan dengan senya+a pembanding vitamin C.

Ta'e! :. ubungan Konsentrasi Senya+a 3S dengan 3ata asil ?ji

ntioksidan Konsentrasi

(ppm& bsorbansi

Persen Peredaman

(:& G Persamaan I E 

8

8*7 7,7%9 #*,958 G  7.8194 D 55.58 EF  7.#$1 18* 7,1#% =9,995

(9)

%1.8* 7,5*9 5#,9#7

1*.$8* 7,5#* 5*,958

Ta'e! 9. ubungan Konsentrasi @itamin C dengan 3ata asil ?ji ntioksidan

Konsentrasi

(ppm& bsorbansi

Persen Peredaman

(:& G Persamaan I E 

8 8*7 7,78# #$,98= y  7.8%=4 D 55.5# EF  7.95# 18* 7,11* 9=,51= $8,* 7,%55 $8,%$% %1,8* 7,58% *%,=1# 1*,$8* 7,*=$ %$,#9

Spe%#*$#e#*i UV-VIS "an Spe%#*$#e#*i IR 

I"en#i$i%a&i Spe%#* UV-Vi& "a*i Ha&i! KLT P*epa*a#i$ 

Sebanyak 1 mg senya+a 3S dilarutkan dalam *ml metanol, kemudian diukur serapannya dengan Spektrofotometri dengan panjang gelombang 877 sampai 977 nm. 3ari pengukuran akan diketahui J maks senya+a flavonoid.

I"en#i$i%a&i $!ani" *ni "en/an Spe%#*$#e#*i IR 

Sebanyak 1 mg senya+a 3S flavonoidantosianin murni digerus dengan K2r murni dalam lumpang, kemudian pelet K2r. 3ari spektrum -E  dapat dilihat bilangan gelombang semua pita serapan yang muncul, data s pe kt ru m - E s en ya +a k em ud ia n d ib an di ng ka n d en ga n d at a r ef er en si flavonoid.

HASIL DAN PEM=AHASAN

/elah dilakukan isolasi sebuah senya+a antioksidan dari daun sirsak 

( An no na mu ri ca ta 0 .& y an g d ih ar ap ka n t id ak me nye ba bk an p en ya kit

 par ki nso n. Pr ose s ek st ra ks i dil aku kan se car a ma se ra si me ngg unak an pel aru t m et an ol . S ar i m et an ol d iu ap ka n d en ga n rotary evaporator , k em ud ia n diencerkan dengan air dan kemudian difraksinasi berturutturut dengan dengan nheksan, diklormetana, etil asetat kemudian dengan diklormetana dalam suasana basa. -dentifikasi senya+a metabolit sekunder pada masing masing fraksi menggunakan kromatografi lapis tipis seperti terlihat pada /abel 1 dan pengujian antioksidan dengan metode spektrofotometri @-S menggunakan pereaksi radikal 3PP seperti terlihat pada /abel 8. Pemisahan senya+a pada fraksi aktif antioksidan dengan kromatografi kolom dengan fasa diam silika gel $7 dan fasa gerak campuran diklormetana  metanol

dengan kepolaran meningkat dan K0/ preparatif dengan fasa diam Silika gel A!8* 5, dengan fasa gerak campuran diklormetana  metanol (89&. -dentifikasi

senya+a hasil isolasi dilakukan dengan metoda spektrofotometri ?@ dan Spektrofotometri -E.

(10)

?ji aktifitas antioksidan ekstrak diklormetana, etil asetat, diklormetana

dalam suasana basa menunjukkan -C*7 berturutturut 511,#8#, %7,898, dan

8 *$ ,% pp m. S ed an gk an i de nt if ik as i d en ga n K 0/ e ks tr ak d ik lo rm et an a, etilasetat, diklormetana dalam suasana basa menunjukkan kandungan kimia golongan alkaloid, flavonoid dan fenolik.

!raksi etil asetat yang mengandung flavonoid dan tidak mengandung alkaloid selanjutnya diisolasi dengan K0/ preparatif dengan fasa diam Silika

gel$7 d an fasa g erak c ampu ran d ik lo rmet an a  me ta no l (9 8 &. Pi ta

kromatogram dengan Ef 7,=* dikerok dan diekstraksi dengan metanol,

kemudian diuapkan dengan rotary evaporator   dan didapatkan suatu senya+a

flavonoid berupa serbuk amorf dengan +arna putih kekuningan. Spektrum ?@ flavonoid hasil isolasi dalam etanol menunjukkan J maksimal 88% nm dan 8=#,* nm. Sedangkan hasil spektrum -E menunjukan adannya gugus <, gugus C, gugus C<, gugus CC, gugus C<. Pengujian antioksidan senya+a hasil isolasi dengan metoda spektrofotometri @-S dengan pereaksi

radikal 3PP menunjukkan -C*7 8 *, $ p pm s ed an gk an - C*7 dari senya+a

 pem ban di ng vi ta mi n C me mb eri kan -C*7 9,8* ppm.

2erdasarkan pengujian dengan penampak bercak sitrus borat, fraksi etil

a se tat me ng an du ng sen ya+ a flav on oid sed an gk an d ar i da ta po la

spektrofotometri ?@ dan spektrofotometri -E yang dihasilkan, kemudian dibandingkan dengan literatur, senya+a hasil isolasi termasuk senya+a flavonoid diduga golongan flavanon, dan memiliki aktivitas antioksidannya kuat.

KESIMPULAN

1. 3 ar i p em er ik sa an p en da hu lu an m et ab ol it s ek un de r p ad a d au n s ir sa k  

( A. mu ric ata 0.& menunjukan hasil positif alkaloid, flavonoid, fenolik.

8.  as il m as er as i 1 k g d au n s ir sa k ( A. mu ri ca ta 0.& segar dengan metanol

didapatkan ekstrak kental 88,9 g. >kstrak kental difraksinasi dengan n heksan, diklormetana, etil asetat dan diklormetana dalam suasana basa, didapatkan ekstrak kering berturutturut 1,5$1=, 1,179=, 8,7=5 dan 7,1%$$g.

%. 3ari pengujian aktivitas antioksidan pada fraksi diklormetana, etil asetat

dan diklormetana dalam suasana basa, didapatkan -C*7 ber tu ru t tu ru t 511,#8 #,

%7,898, dan 8*$,% ppm. Sehingga didapatkan fraksi etil asetat yang memiliki aktivitas antioksidan kuat (*7 ppm&

5. !raksi etil asetat daun sirsak pada pengujian pendahuluan antioksidan

m em il ik i a kt iv it as p al in g t in gg i d ar i f ra ks i y an g l ai n. 3 en ga n - C*7 

%7,898ppm. Sedangkan !raksi etil asetat daun sirsak yang telah lakukan  pem is aha n de ng an kro ma to gra fi kolo m (s en ya +a 3S K& me mi li ki akti vit as

antioksidan kuat (*7 ppm& dengan -C*7  8*, $ppm, sedangkan -C*7vitamin

C8%,8*ppm.

*. 2erdasarkan hasil identifikasi yang diperoleh dari spektrofotometri ?@ dan

-E, bah+a flavonoid senya+a 3S dari daun sirsak ( A. mu ri ca ta  0.& diduga

senya+a golongan flavanon yang memiliki panjang gelombang maksimum 88% nm dan 8=#,*nm dan memiliki gugus fungsi <, C<, CC, C, dan gugus fungsi C<.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

rmala, ). ).. 877#. Day a An ti ok si da n Fr ak si Ai r Ek st rak He rb a Ken ik ir (Cosmos caudatus . 2. K.& dan Profil K0/, kripsi, %#, !akultas !armasi ?niversitas -slam -ndonesia, Gogyakarta.

3jamal, Eusjdi. 8717. !r in si p"! ri ns ip Da sar Is ola si da n Id en tif ik asi. Padang ?niversitas 2aiturrahman.

Culvenor, C. C. ', dan '. S, !it"gerald. 1#$%. A Fi el d #e th od fo r Al ka lo id c reen in g of !l an t . '. Pharm Sci.

Aritter,E.'., '.). 2obbit, dan . >. Sch+arting. 1##1. !e ng ant ar Kr om ato gr afi $ %er bi ta n

kedua, diterjemahkan oleh Kosasih padma+inata. 2andung  -/2.

arborne, '.2.. 1#9=. #e to de Fi to kim ia $ !e nun tu n Ca ra #o de rn #e ng an al is a %umb uh an. /erjemahan K.Padma+inata. >disi --. -/2 Press. 2andung a laman =$

-deasanti. 1##*. %elaah enya&a Fenolik Daun irsak$ Annona muricata '.$ Annonaceae. 3ept. !armasi -/2 2andung.

)c0aughlin.8779. !a &"p a& and Ca nce r An no na ce ous Ac et og en in fr om Dis co ve ry to Co me rc ia l   !r od uc ts, 3epartment of )edicinal Chemistry and )olecular Pharmacology, School of 

Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, Purdue ?niversity $ =1(=&1%11L1%81.

)ohanty, Sambeet et al , An no na mu ric ata () ra vio la *+ %o, ic or th er ap eu ti c$ -a tu ra l !r od uct  Communications, 8779M%(1&%1%%&.

Simes, '. ', et al. 1#*#. An Au st ra lia n !h ay to chem ic al urv ey ap on in s an d Ea st er   Aus tr al ia n Flo &e ri ng !l ant$ Co mm on &e al th ci nti fi c and In du str ia l e sea rch

/rgani0ation.ustralia

Goungson, Eobert. 877*. An tio ksi da n + #a nfa at 1itamin C da n E bag i Ke se ha ta n. 'akarta  rcan.

Referensi

Dokumen terkait

Tahap isolasi yang dilakukan adalah ekstraksi maserasi dengan pelarut metanol kemudian dilakukan pemisahan tanin dengan menggunakan pelarut etil asetat dilanjutkan dengan

Fraksi gabungan dari kromatografi kolom ekstrak etil asetat Garcinia benthami Pierre yang dipilih untuk dilanjutkan pemurniannya dengan kromatografi kolom kembali merupakan

1) Untuk pengujian BSLT ekstrak etil asetat daun Angiopteris palmiformis (Cav.) C. 2) Untuk pengujian BSLT fraksi hasil isolasi kromatografi kolom. pertama

Isolasi senyawa alkaloid dilakukan pada ekstrak etil asetat sebanyak 4 g dikromatografi dengan kromatografi vakum cair (KVC) dengan fasa gerak kombinasi pelarut

Fraksi yang prospektif antibakteri (F.etil asetat) difraksinasi dengan kromatografi kolom vakum dan dielusi dengan n-heksana, n- heksana-etil asetat, etil asetat, etil

Semua pemisahan dengan kromatografi tergantung pada kenyataan bahwa senyawa-senyawa yang dipisahkan terdistribusi sendiri di antara fase gerak dan fase diam dalam perbandingan

Fraksi yang prospektif antibakteri (F.etil asetat) difraksinasi dengan kromatografi kolom vakum dan dielusi dengan n-heksana, n- heksana-etil asetat, etil asetat, etil

Kandungan flavanoid dalam ekstrak etanol, fraksi air, fraksi etil asetat, masing-masing diperiksa dengan menggunakan kromatografi lapis tipis (fase diam selulosa; fase