• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURATEDARAN NOMOR: 1 /UN57/SE/TU/2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SURATEDARAN NOMOR: 1 /UN57/SE/TU/2021"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

A.

Pe

n

ga

tu

r

a

n Ha

r

i Kerja Bagi

P

egawai

1.

Memberl

a

kukan pem

b

a

t

asan keg

i

ata

n

di tempat ker

j

a de

n

ga

n

ke

t

e

n

tu

an

:

a.

Work Form Home

(WFH)

se

b

es

a

r 75

o/

o

(

tu

j

uh

p

uluh

lima pe

r

sen);

b.

Work Form Office

(WFO)

sebes

a

r 25 % (

du

a

p

u

l

uh li

m

a pe

r

se

n

);

M

e

n

ce

rm

at

i

per

k

e

mban

gan pe

n

yebara

n

Covid

-1

9

ya

n

g se

m

aki

n m

el

u

as

d

a

n untuk

pe

n

ge

n

da

li

an

pen

y

eb

ara

n

vi

ru

s se

rta untuk m

e

n

gura

n

gi r

i

sik

o

pe

nul

ara

n b

agi se

luruh pe

g

a

wa

i

dan mah

as

i

swa

di

li

ngk

u

ngan Univers

i

tas

Tidar

,

de

n

ga

n ini

k

am

i s

am

p

a

i

kan b

e

b

erapa

h

a

l-h

a

l

sebagai

b

e

ri

kut:

Be

rd

asa

r

ka

n

:

1.

Pe

r

a

tur

an

P

e

m

erin

t

ah N

o

mo

r

2

1

Tah

u

n 2020 te

n

tang Pe

m

batasa

n

S

o

si

al B

ers

k

a

l

a Besar

Da

lam

Ra

n

g

ka P

erce

p

atan Pe

n

anga

n

an

Corona Virus

Disease

2019 (Covid-19);

2. Ke

putu

s

an

P

r

esi

d

en No

m

o

r 1

1 Ta

hun

2

0

20

t

e

n

tang Pe

n

eta

p

a

n

Ke

d

aruratan Kese

hat

a

n

Masy

ar

akat

Corona Virus Disease

2019

(COVJD-19)

3.

S

ur

a

t M

e

n

te

ri

Pe

ndid

ik

an d

a

n

Ke

bud

ayaanNo

mor

369

6

2/MPK.A/HK/2020 ta

n

gga

l

1

7

Mare

t

2020 pe

rihal P

e

m

be

lajar

a

n

sec

a

r

a

D

ari

ng

dan

Be

k

e

rj

a da

ri Rumah d

a

l

am Rangka Pencegahan

Pe

n

ye

b

ara

n Corona

Vi

r

us Disease

(COVID-19);

4.

I

n

s

truk

si Me

nt

eri Dal

am

Negeri Nomor 0

1

T

ahun

202

1 tan

gga

l

6 J

anuari

202

1 t

e

ntan

g

Pe

mb

e

rl

a

kuan P

e

mb

a

ta

s

an

Keg

i

atan Untuk Pengenda

li

a

n P

enye

ba

r

an

Corona Virus Disease

(COVID-19);

5.

S

ur

a

t

G

ub

e

mur

J

a

wa Te

n

ga

h

No

m

o

r 4

43.5/0000

4

29 ta

n

gg

a

l

8

J

anu

ari 2021 peri

h

a

l

Pe

m

be

rl

a

kuan P

e

mba

tasan Keg

i

ata

n M

asyaraka

t dan

A

nt

is

i

pas

i

Pe

nin

g

katan K

as

u

s

Covid-19

d

i

J

a

wa Te

n

gah;

6.

S

ur

a

t

E

dar

an P

lt.

Se

kr

e

tari

s

Je

n

de

r

al Ke

m

e

n

te

ri

a

n P

e

n

di

di

ka

n dan

Ke

buda

yaa

n

N

omo

r

1

Tah

un

2021 tanggal

11 J

a

nuari

202

1

te

n

t

an

g

P

e

m

be

rl

a

kuan

Ke

mbal

i,

Ja

n

gka W

a

kt

u

,

d

an

Pem

ba

tas

an

A

kti

vi

t

as L

u

a

r

Rumah

d

i

K

e

m

e

n

te

rian

Pe

ndid

i

k

an

dan

Keb

ud

ayaan.

Y

th

.

Se

luruh

D

o

se

n

,

Te

n

aga Kepe

nd

idikan,

dan Mah

as

i

swa

Univers

i

tas

T

i

dar

T

ENTANG

PEMBERLAKUAN

P

EMBATASAN

KE

GIA

T

AN DALAM RANGKA

P

ENGENDAL

I

AN

PENYEBARAN

CORONA VIRUS DISEASE

(COVID-19)

D

I

LINGKUNGAN UNIVERSITAS TIDAR

KEMENTERIAN

PENDIDIKAN

DAN KEBUDA

Y AAN

UNIVERSITAS TIDAR

A

lamat

: Ja

lan Kapt

e

n

S

u

pa

nnan

39 M

a

ge

lan

g 56

11

6

Te

lp

.

(0293) 3

6

41

1

3 F

a

x. (0293) 362

4

38

L

a

m

an

:

www.

untidar

.

a

c

.id

S

ur

e

l

: ad

min

@

unt

i

d

a

r

.ac.i

d

SURATEDARAN

(2)

B

.

Pelaksanaan Pelayanan Mahasiswa

1.

Penyelenggaraan program

Pendidikan

bagi

seluruh mahasiswa masih wajib dilaksanakan

secara

daring.

2

.

Pelayanan mahasiswa yang

bersifat adminsitratif

sementara dilaksanakan

secara

terbatas

maksimal 5 (lima) mahasiswa per hari pada

setiap masing-masing

fakultas mulai tanggal 13

sampai dengan 25 Januari 2021

.

Di

luar batasan

jumlah tersebut pelayanan tetap dilaksanakan

secara online

/

pemanfaatan sistem infonnasi dengan unit terkait.

c. Ketentuan huruf A angka 1 poin a dan b di atas, berlaku bagi seluruh pegawai di lingkungan Universitas Tidar mulai tangga] 13 sampai dengan 25 Januari 2021. Mekanisme pembagian hari kerja diatur oleh pimpinan unit kerja masing-masing dengan catatan khususnya untuk pelayanan adminsitrasi yang dilakukan oleh tenaga kependidikan tetap wajib ada selama 5 (lima) hari kerja dengan proses bergiliran.

2. Selama dilaksanakan pengaturan hari kerja sesuai pada angka 1 di atas, para pimpinan dan/atau pelaksana wajib melakukan pembiasaan koordinasi secara daring melalui

Zoom

Cloud Meeting, Wha

t

sapp, dan

pemanfaatan

sistem infonnasi dan komunikasi lainnya.

3

.

Khusus

para

Pimpinan atau Pejabat

Struktural

(Wakil Rektor

,

Kepala

Biro

,

Dekan

/

Wakil

Dekan,

Ketua/Sekretaris Lembaga

,

Kepala UPT

,

Ketua/Sekretaris

Jurusan, Koorprodi

,

Kepala

Bagian,

Kepala Subbagian

,

Koordinator

/

Sub-koordinator,

dan Ketua

SPI)

tetap

melaksanakan 3 (tiga) hari

Work Form Office (WFO) pada jadwal hari Selasa

,

Rabu

,

dan

Kam

is

dengan tetap memperhatikan

situasi dan kondisi.

4

.

Pencatatan presensi pegawai

selama

Work

For

m

Home (WFH)

dilakukan

secara online

melalui

SIAP-UNTIDAR,

sedangkan pada saat

Work

Form Office (WFO)

dilakukan presensi

melalui mesin presensi/manual.

5

.

Apabila terdapat pelayanan

yang pelaksanaannya

bersifat

sangat penting

/

mendesak

dan

mengharuskan penyelesaian di kantor,

diharapkan

staf/pelaksana tetap melaksanakan

Work

Fo

r

m Office (WFO)

yang secara teknis diatur oleh pimpinan unit masing-masing.

6

.

Pegawai yang

telah mendapatkanjadwal

Work Form Ho

m

e

(WFH)

dapat dipersilakan untuk

datang

ke kantor

apabila pegawai

ybs sedang

dalam menyelesaikan pemenuhan administrasi

yang

bersifat

sangat penting

/

mendesak dengan seizin pimpinan

unit kerja masing-masing

dan

tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

7

.

Khusus

pemberlakuan bagi

dosen dan tenaga kependidikan administrasi

bukan

dari

pejabat

struktural dan masuk dalam kategori rentan

Covid-19

(pegawai

berusia

diatas

>

60

tahun,

pegawai yang memiliki riwayat penyakit komorbid/bawaan

,

pegawai yang sedang hamil

,

atau

pegawai

disabilitas)

dapat diatur pengaturan hari kerja

dengan ketentuan komposisi

maksimal

75

%

Work Form Home (WFH)

dan

25

%

Work Form Office (WFO) dengan

tetap memperhatikan

kondisi

pegawai tersebut

8.

Para pimpinan unit

kerja diwajibkan membuat penyesuaianjadwal

Work For

m

Home

(WFH)

dan

Wo

r

k Fo

rm

Office

(WFO)

sesuai dengan ketentuan

edaran

ini dengan ditujukan kepada

Rektor, kemudian ditembuskan

kepada Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan

serta

Kepala Biro

Umum dan Keuangan

.

9.

Pengaturan pembagian hari/jam kerja khusus

bagi pegawai

kontrak

yang

bertugas

di

lapangan/non administrasi

(Pramu

Kebersihan

,

Pramu Taman

,

Pramu

Kebun

,

Petugas

Keamanan, dll.)

akan diatur lebih lanjut oleh

Subbagian

TU

,

RT

,

dan .BMN - Bagian

Umum

- Biro Umum dan Keuangan

.

(3)

Januari 2021

~

·

ukh

Ari in

,

/

NIP 196107261987031003

Demikian surat

edaran ini

kami

buat untuk

menjadi perhatian

dan di

l

aksanakan sebagaimana

mestinya

.

C. Lain-lain

1. Mses masuk/keluar kampus dibatasi dengan pengawasan ketat oleh Petugas Keamanan

dengan tetap mempertimbangkan akses tempat-tempat vital dan kepentingan yang urgensi.

2. Para pimpinan dihimbau untuk terns mengoordinasikan dan memonitoring pegawai di unit kerja masing-masing apabila terdapat pegawai yang terkonfinnasi positif

Covid

-

19

maupun

pegawai yang me

l

akukan kontak

erat

dengan

pasien

C

ovid-19

agar

s

egera

ditindak

l

anjuti oleh

Gugus Tugas

Percepatan Penanganan

C

orona Viru

s

Di

se

a

se

2019 (

C

OVID-19)

di

Lingkungan Universitas Tidar

.

3

.

Seluruh pegawai diwajibkan

mematuhi protokol kesehatan

C

ovid-

1

9

dengan mematuhi

Gerakan

3M

(memakai masker

,

mencuci

tangan

,

dan menjagajarak)

s

erta menjalankan pola

hidup

bersih

dan

s

ehat.

4

.

Surat Edaran

ini

berlaku mulai tanggal

13 sampai 25 Januari 2021 dan akan dievaluasi

lebih

lanjut sesuai dengan

perkembangan

.

(4)

Men

i

nd

ak

l

an

ju

t

i

Ke

p

u

tu

sa

n G

u

b

e

rnur

Dae

r

a

h Kh

usus

Ib

u

kot

a

Jak

arta

Nomor

1

9 Tahu

n

20

2

1

te

n

tang Pe

m

be

r

lakuan,

Jan

gk

a W

akt

u dan P

e

mb

atas

an

Ak

tvi

t

as

L

uar

R

uma

h Pemb

atasa

n

Sosia

l B

e

r

s

kala

Bes

ar d

a

n Si

aran

P

e

r

s

S

ek

re

t

a

r

is

K

eme

nt

er

i

an

K

oo

rdina

t

o

r

B

i

d

a

n

g

Per

e

k

o

n

o

mian

No

.

HM.4.6

/

0

2/S

ET

.

M

.E

KON

.3/0

1/

2

0

2

1

t

an

gg

al 6

Ja

n

uari 2

0

21,

d

e

n

g

a

n

ini

di

sam

p

ai

k

an hal

-

hal sebag

ai

be

ri

kut.

1

. Pem

b

atasan k

e

g

i

at

an pad

a tempat ke

r

ja

d

i

la

ku

kan d

e

n

gan

ke

t

en

t

uan

:

a

.

be

k

er

j

a

dari

rum

ah (

B

DR)

se

b

es

a

r 75°

/

o

(

tu

j

uh p

u

luh

li

m

a

p

e

r

s

en)

;

dan

b.

b

ek

e

rj

a

dari kantor (BOK

) sebesa

r

25

o/o

(du

a p

uluh lima p

e

r

s

en)

,

den

gan

m

e

mb

er

l

ak

uk

a

n

p

r

oto

k

o

l k

ese

h

ata

n

sec

ara l

e

bih k

e

t

a

t.

2.

K

e

t

e

n

t

u

an

pe

mba

t

asa

n k

egiatan sebagai

man

a

d

i

mak

s

ud d

a

lam

ang

k

a

1

,

p

ada taha

p a

w

al

akan

dipri

o

r

itas

k

a

n p

e

n

era

pan

nya

di

s

el

u

ruh p

r

ovin

s

i d

i

Ja

wa

dan

Bal

i

.

3

.

P

en

er

ap

an

pe

mb

er

l

akua

n

pe

m

batas

an

keg

i

a

t

a

n t

e

r

s

ebut

ak

an dilakukan di

I

bu

kota se

lu

ru

h p

r

o

v

in

si

d

i

J

awa

d

a

n B

al

i, d

a

n di K

a

b

u

p

ate

n

/

Kot

a

di

sekita

r

/y

a

ng

b

er

b

atasa

n Ib

uk

o

ta Pr

o

v

i

ns

i

/ya

n

g

beri

si

k

o

tin

ggi se

bag

ai

b

e

rikut

:

a.

D

ae

r

ah

Khu

sus

l

bu

k

o

t

a

J

akarta: se

l

u

ruh

wi

lay

ah D

a

erah Khusu

s

Ib

ukota

J

ak

art

a;

b

.

J

a

w

a

B

arat

:

den

gan

p

r

io

ritas

p

a

da wil

aya

h K

a

bupa

t

en Bo

g

or

,

Kabup

a

t

e

n B

e

k

asi,

K

ab

up

a

t

en Cirn

ahi

,

Kota Bo

g

or

,

Kota D

e

pok

,

Kota

B

e

k

as

i

,

dan Wi

layah Ban

dun

g

R

aya;

Yth

.

1. Pimpi

n

an U

n

it Utama

2

.

K

epala

Bi

ro/

Pu

sa

t

3. Sekretaris

U

nit

Ut

ama

4. Pim

pi

nan

P

ergu

ru

an T

i

nggi N

e

g

e

ri

w

i

layah Ja

w

a

dan B

ali

5.

K

epala

L

em

b

aga

L

ayana

n P

end

id

ik

an Tin

ggi wi

l

ay

ah Ja

wa

d

a

n Bali

6

. K

epala

U

nit

P

e

l

aksana

T

ekn

i

s w

il

ayah

J

awa dan

B

a

li

7

. K

epala Se

k

ret

ari

at

L

e

mb

aga Se

n

s

or

Fil

m

K

e

m

enterian

P

en

d

i

di

kan

dan K

ebu

d

ayaan

SURAT ED

ARA

N

NO

MOR

1

T

A

HU

N 2021

TEN

T

AN

G

PEMB

E

RLAKU

A

N KEMB

A

LI

,

J

AN

GKA W

A

KT

U

DA

N

P

E

MB

AT

AS

A

N

A

K

T

I

V

I

T

A

S

L

UA

R RUM

A

H

D

I KEM

E

N

TE

RI

A

N P

E

ND

I

D

IKAN D

A

N KEB

U

DAYAA

N

Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270

Telepone (021) 5711144

Laman www. kemdikbud, go.id

(5)

'

012041986011001

Tembusan:

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

c. Banten: dengan prioritas pada wilayah Kabupaten Tangerang, Kota

Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan;

d. Jawa Tengah: dengan prioritas pada wilayah Semarang Raya,

Banyumas Raya, dan Kota Surakarta dan sekitarnya;

e. Daerah Istimewa Yogyakarta: dengan prioritas pada wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten

Sleman, dan Kabupaten Kulonprogo;

f. Jawa Timur: dengan prioritas pada wilayah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Malang; dan

g. Bali: dengan prioritas pada wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.

4. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dalam Tatanan Normal Baru sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 31 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dalam Tatanan Normal Baru,

masih tetap berlaku selama tidak bertentangan dengan Surat Edaran ini.

5. Pembatasan kegiatan ini berlaku sejak tanggal 11 Januari 2021 sampai dengan tanggal 25 Januari 2021.

(6)

Dalam rangka mengantisipasf penlngkatan kasus baru

dan

Pengendalian Penyebaran

Covld

-

19

di Jawa Tengah serta mendasarkan

Inmendagri

nomor

1

Tahun

2021

tentang Pemberfakuan Pembatasan

Keglatan untuk Pengendalian Penyebaran

Corona Viros Disease

2019 (Covid-

19),

bersama lnl disampaikan hal

-

hal sebagai berikut:

1.

Bupati/Walikota di wilayah :

a

.

Semarang Raya (Kota Semarang, Kota 5alatiga, Kabupaten Semarang,

Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan);

b

.

Banyumas Raya (Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga

,

Kabupaten

Cilacap,

Kabupaten

Banjamegara

dan

Kabupaten

Kebumen)

;

c

.

Solo

Raya

(Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Boyolali

,

Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, Kabupaten l<Jaten dan

Kabupaten Wonoglrl);

d. Kota Magelang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati, Kabupaten

Rembang, dan Kabupaten Brebes;

untuk melakukan pengaturan pembertakuan pembatasan keglatan

masyarakat mulal tanggal

11

Januari sampai dengan

25

Januari

2021

dengan berpedoman pada Inmendagri Nomor

1

Tahun

2021.

2.

Bupati/Walikota

se-

Jawa Tengah dim

i

nta agar :

a

.

Menlngkatkan ketersedlaan Tempat Tldur

(TT)

ICU

dan

TT

Isolasi

untuk penanganan

Covld-19

di

Rumah Saklt balk mllik pemerintah

maupun

swasta

minimal

30%

dari ketersediaan

TT

saat lni

,

dengan

ketentuan setiap Kabupaten/Kot.a wajlb menyediakan

TT

ICU

minimal

15 TT

untuk

Covld-19,

b.

Melakukan penguatan protokol kesehat.an berupa operasl kedisiplinan

dan konslstensl masyarakat dalam menjalankan 3M dan

3T

secara

tepat sasaran melalui:

1)

Peningkatan operasl yustisl dengan melibatkan Satpol PP,

TNI

Polri

dan lnstansi terkait

(Oisporapar, Dlsperindag, DiskopUMKM,

Disnakertrans, Dlshub, dll);

2)

Penegakan protokoJ kesehatan pada level rumah tangga dengan

melibatkan aparat

Desai

Kelurahan dan relawan desa {5atgas Jogo

Tonggo, RT/RW, PICK

Dasawlsma, Unmas,

dll);

Jalan Pahlawan Nomor 9 Telpon

.

8311174

(

20 saluran

)

Faximile 8311266

Semarang Kode P

os

50243

di

Nomor

• •

Si

fat • Lampi

ran

Hal

• •

Semarang,

%

Jano&tf

102.I

Ke pad a

Yth

.

: 1. Kepala Kepolisian Daerah

Jawa Tengah;

2.

Panglima Kodam

fV

Diponegoro;

3.

Bupatl/Walikota Se-Jawa Tengah.

Pembertakuan Pembatasan

Kegiatan Masyarakat dan Antisipasl

Pen

f

ngkatan Kasus

Covld-19

di Jawa Tengah.

GUBERNURJAWATENGAH

(7)

• • ' • • • •

TEMBUSAN:

1. Menko

Perekonomlan RI;

2. Menko Maritim dan

Investasi

RI;

3

.

f~enteri

Dalam

Negeri

RI;

4. Wakil Gubemur Jawa Tengah;

5

.

Ketua OPRO Provins! Jawa Tengah;

6. Kepala Kejaksaan llnggl Jawa Tengah;

7.

Sektretaris Daerah Provins!

Jawa

Tengah;

8. Asisten Pemerintahan dan

Kesra

Sekda Provins! Jawa Tengah;

9. Sekretar1s Daerah Kabupaten/Kota

Se

Jawa Tengah;

10. Kepala Dinas Kesehatan Provlnsi Jawa Tengah;

11. Kepala Oinas Kesehatan Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah;

NOWO, S.H.

,

M

.

IP

JAWA TENGAH

...

Demiklan

atas

perhatianya dan untuk dltlndaklanjuti.

• •

3) Peningkatan peran Jogo Tonggo

untuk mendukung

fungsi

Puskesmas datam pelaksanaan

3T

dan promosi kesehatan.

c

.

Meningkatkan jumlah tenaga kesehatan utamanya perawat dan dokter

sesuai dengan kebutuhan masing - masing wilayah berdasarkan kasus

Covid-19dl

wilayahnya melalui

:

1)

Penyedlaan

tenaga

kesehatan dapat

bekerjasama

dengan

organisasi profesi

(IOI

,

PPNI, PATELKI

dan organisasl profesi

lainnya);

2)

Perekrutan dilakukan berdasarkan peraturan yang berlaku dengan

sumber anggaran yang ada seperti APBD, BLUD dan Pembiayaan

Mandiri .

d. Agar seluruh Rumah Sakit di wilayah saudara, baik yang rujukan

Covid-19

maupun yang bukan rujukan

Covid-19,

untuk menerapkan

tatalaksana covid sesuai pedoman yang berlaku.

e.

Memastikan kes

i

apan segala sesuatu yang terkait dengan pelaksanaan

vaksinasi

(Cold

Chain/rantai

dingin, fasilitas kesehatan mampu

vaksinasi

,

tenaga vaksinator, sasaran vaksinasi, antisipasi Kejadlan

Ikutan

Pasca

lmunisasi/KIPI dan sosialisasi yang masif kepada sasaran

vaksina

s

i) untuk menghindari terjadinya penolakan vaksinasi.

3.

Kepada Panglima Komando Daerah Militer

IV

Diponegoro

dan

Kepala

Kepolisian

·

Daerah Jawa Tengah dimohon bantuannya untuk mendukung

penanganan pengendalian Covid-19 sesual kewenangan .

(8)

Menindaklanjuti penjelasan kebijakan Pemerintah dalam rangka pengendalian

Corona Virus Disease

2019 (Covid-19) yang bertujuan untuk keselamatan rakyat

,

diantaranya melalui konsistensi kepatuh

a

n protokol kesehatan Covid-19 dan

pengaturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat

.

Mencermati perkembangan panderni Covid

-

19 yang terjadi akhir

-

akhir ini,

dirnana beberapa negara di dunia telah melakukan pembatasan

mobilitas

masyarakat, dan dengan adanya varian baru virus Covid

-

19, diperlukan langkah

-

langkah pengendalian pandemi Covid

-

19

.

Langkah-langkah yang telah dilakukan Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah dengan menerbitkan sejurnlah peraturan yang berdasarkan Pasal 7 dan Pasal

8 Undang

-

Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15

Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang

-

Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang

-

undangan, tennasuk dalam kategori "Peraturan

Perundang

-

undangan" baik berupa Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden,

Peraturan Menteri, Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah

,

dan sejumlah

kebijakan baik dalam bentuk Instruksi maupun Surat Edaran dalam rangka

penanganan pandemi Covid-19.

Langkah yang sebe

l

umnya telah dilakukan Pemerintah adalah menetapkan

kebijakan pengaturan perjalanan orang/Warga Negara Asing (WNA} ke Indonesia

dengan melarang sementara masuknya WNA dari tanggal 1 Januari 2021 sampai

dengan 14 Januari 2021.

Dalam rangka konsistensi meningkatkan pengendalian penyebaran pandemi

Covid-19

,

dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang

-

undangan

,

maka

diperhrkan langkah

-

langkah cepat, tepat, fokus, dan terpadu antara Pemerintah

Pusat dan Pemerintah Daerah untuk itu diinstruksikan:

Kepada: 1. Gubernur

;

dan

2

.

Bupati/ Wali kota,

MENTER! DALAM

NEGERI,

PEMBERLAKUAN

PEMBATASAN

KEGIATAN

UNTUK PENGENDALIAN

PENYEBARAN

CORONA VIRUS DISEASE 2019

(COVID

-

19)

MENTER! DALAM

NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

INSTRUKSI MENTER! DALAM

NEGERI

NO MOR 01 TAHUN 2021

TENTANG

(9)

KEDUA

: Khusus kepada:

1. Gubernur DK.I Jakarta;

~- Gubernur Jawa Barat dan Bupati/Wali kota dengan prioritas wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Cimahi,

Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan wilayah Bandung Raya;

3. Gubernur Banten dan Bupati/Wali kota dengan prioritas wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan·

'

4. Gubernur Jawa Tengah dan Bupati/Wali kota dengan prioritas wilayah Semarang Raya, Banyumas Raya dan Kota Surakarta serta sekitarnya;

5. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bupati/Wali kota

dengan prioritas wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul,

Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Kulon Progo;

6. Gubernur Jawa Timur dan Bupati/Wali kota dengan prioritas wilayah dengan prioritas Surabaya Raya, dan Malang Raya; dan

7. Gubernur Bali dengan prioritas wilayah Kabupaten Badung dan Kota Denpasar serta sekitarnya.

mengatur pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat yang

berpotensi menimbulkan penularan virus Covid-19.

: Pengaturan pemberlakuan pembatasan sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU terdiri dari:

a. membatasi tempat/kerja perkantoran dengan menerapkan Work

From. Home (WFH) sebesar 75o/o (tujuh puluh lima persen) dan

Work From Office (WFO) sebesar 25% (dua puluh lima persen)

dengan memberlakukan protokol kesehatan secara lebih ketat;

b. melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring/ on line;

c. untuk sektor esensial yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat tetap dapat beroperasi 100°/o [seratus persen] dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat;

d. melakukan pengaturan pemberlakuan pembatasan:

1. kegiatan restoran (makan/minum di tempat sebesar 25% (dua puluh lima persen)) dan untuk layanan makanan melalui pesan-antar / dibawa pulang tetap diijinkan sesuai dengan jam

operasional restoran; dan

2. pembatasan jam operasional untuk pusat perbelanjaan/mall sampai dengan Pukul 19.00 WIB,

e. mengijinkan kegiatan konstruksi beroperasi 100°/o {seratus persen) dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat; f. mengijinkan tempat ibadah untuk dilaksanakan dengan pengaturan pembatasan kapasitas sebesar 50% (lima puluh persen) dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat;

• Untuk:

KESA TU

(10)

KEDELAPAN KETUJUH

KEEN AM KELI MA KEEMPAT

KETIGA : Cakupan pengaturan pemberlakuan pembatasan sebagaimana

dimaksud pada Diktum KEDUA meliputi provinsi/kabupaten/kota

yang memenuhi unsur:

a. tingkat kematian di atas rata-rata tingkat kematian nasional;

b. tingkat kesembuhan di bawah rata-rata tingkat kesembuhan

nasional;

~

c. tingkat kasus aktif di atas

ra

ta-

r

ata

tingkat kasus aktif nasional;

dan

d. tingkat keterisian tempat tidur Rumah Sa.kit (Bed

Occu

p

atio

n

Room/BOR) untuk

Intensi

ve

Care Unit

(ICU) dan ruang isolasi di

atas 70% (tujuh puluh persen).

: Pengaturan pemberlakuan pembatasan sebagaimana dimaksud

pada Diktum KEDUA dilakukan di seluruh provinsi pada wilayah

Pulau Jawa dan Pulau Bali dengan pertimbangan, seluruh provinsi

pada wilayah tersebut memenuhi salah satu unsur atau lebih dari 4

(empat) parameter yang tersebut pada Diktum KETIGA dan

Gubernur sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU dapat

menetapkan kabupaten/kota lain di wilayahnya, dengan

rnempertimbangkan keempat parameter dan pertimbangan lain

untuk memperkuat upaya pengendalian Covid-19.

: Selain pengaturan pemberlakuan pembatasan sebagaimana

dimaksud pada Dikturn KEDUA, agar daerah tersebut lebih

mengintensifkan kembali protokol kesehatan (menggunakan masker

yang baik dan benar, rnencuci tangan mengunakan sabun atau

hand

s

anitizer

,

menjaga jarak dan menghindari kerumunan yang

bepotensi menimbulkan penularan), disamping itu memperkuat

kemampuan

tra

c

king

,

sistem dan manajemen

tracing

,

perbaikan

treatment

termasuk meningkatkan fasilitas kesehatan (tempat tidur,

ruang

Intensive Care Uni

t

(ICU), maupun tempat isolasi/karantina).

: Pengaturan pemberlakuan sebagaimana dimaksud pada Diktum

KEDUA berlaku mulai tanggal 11 Januari sampai dengan 25 Januari

2021, untuk itu para kepala daerah agar melakukan monitoring dan

rapat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan

(stakeholder)

terkait, secara berkala, harian, mingguan dan bulanan,

untuk melakukan pembatasan dan upaya upaya lain serta jika

diperlukan dapat membuat Peraturan Kepala Daerah yang mengatur

secara spesifik pembatasan dimaksud sampai dengan pengaturan

penerapan sanksi.

: Kepada Gubernur dan Bupati/Wali kota pada daerah-daerah yang

tidak termasuk pemberlakuan pengaturan pembatasan sebagaimana

dimaksud pada Diktum KESATU, tetap memperkuat dan

meningkatkan sosialisasi dan penegakan hukum terhadap

pelanggaran protokol kesehatan Covid-19.

: Kepada seluruh Gubernur dan Bupati/W ali kota:

a. mengoptimalkan kembali posko satgas Covid -19 tingkat provinsi,

kabupaten/kota sampai dengan desa. Khusus untuk wilayah

desa, dalam penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19

dapat menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

(APBDesa) secara akuntabel, transparan dan bertanggung jawab;

dan

(11)

uhamad S.H. M.AP

Pembina Utama Muda

(IV/

c)

NIP. 19690818 199603 1 001

Tembusan Yth:

1.

Presiden Republik Indonesia;

2.

Wakil Presiden Republik Indonesia;

3.

Menteri Koordinator Bidang Politik

Hukum

dan Keamanan Republik Indonesia;

4.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Repub

l

ik Indonesia;

5.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik

Indonesia;

6.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik

I

ndonesia;

7.

Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia;

8.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia;

9.

Sekretaris Kabinet Republik Indonesia;

10.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia;

11.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi; dan

12.

Ketu

ewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota.

~~ DAt,.,,,

~~

·

~~

ai dengan aslin a,

~

.

~

~ ~

.,.

.~

~ .f>~ ~l';t A1 I>(/ I ~~C':I ·

MUHAMMAD

TITO

KARNA

VIAN

Dikeluarkan di Jakarta

pada tanggal

6

Januari

2021

MENTERl DALAM NEGERI,

b. berupaya untuk mencegah dan menghindari kerumunan baik

dengan

cara

persuasif kepada semua pihak maupun melalui

cara

penegakan hukum dengan melibatkan aparat keamanan (Satuan

Polisi Pamong Praja, Kepolisian Negara Republik Indonesia dan

melibatkan Tentara Nasional

I

ndonesia).

KESEMBILAN : Instruksi Menteri ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan.

- 4 -

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menghindari adanya kuman pada makanan, maka penjamah makanan harus menerapkan keamanan pada makanan mulai dari persiapan bahan makanan, pengolahan, peralatan

Kami bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, melalui Putera-Mu yang terkasih, Yesus Kristus, pada akhir waktu-waktu terakhir Engkau telah mengutus-Nya kepada kami sebagai penebus dan

Merujuk kepada taggapan masyarakat yang berada diluar desa Ulu Benteng, mereka mengatakan apui mantarawang dengan sebutan Hantu Api, istilah kata yang digunakan

SUMUR GANDU DESA TROSO RT 07 RW 05 KECAMATAN PECANGAAN KABOATEN JEPARA 13.00 WIB 1204 SUHARTO DUKUH NGEMPLAK RT.36/ RW.07 DESA JAMBU KECAMATAN MLONGGO KABUPATEN JEPARA

Dengan terjadinya pandemi Covid-19 dan adanya penyaluran Jaring Pengaman Sosial Bagi Masyarakat Terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa Tengah Tahun

Penyelenggara administrasi pelayanan profesi yang terdiri dari tenaga/staf struktural dan tenaga pelaksana administrasi, adalah staf struktural dan tenaga pelaksana

Hasil dari penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi, siswa mengalami tentang masturbasi, dukungan keluarga dan pemecahan masalah

Berdasarkan analisis sikap konsumen terhadap produk kecap Kentjana sebesar 0,62 dan terletak pada posisi kurang dari 10,49 dan semua atribut diterima