• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

KATA SAMBUTAN

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

M

emasuki tahun 2015, perhatian dunia tentang program pendidikan

tertuju pada capaian akhir dari program Pendidikan untuk Semua (PUS) atau Education for All (EFA) yang dideklarasikan diDakar Senegal tahun 2000 oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientifi c, Cultural Organization). Terdapat enam target capaian program PUS yang harus dicapai pada tahun 2015 yaitu: pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan kecakapan hidup, pemberantasan buta aksara, pengarusutaman gender, peningkatan mutu pendidikan. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD dan DIKMAS) memiliki komitmen tinggi untuk mencapai target tersebut. Untuk itu, Ditjen PAUD dan DIKMAS mengembangkan kebijakan dan program/kegiatan pendidikan masyarakat dalam “skema besar” pendidikan orang dewasa dan berkelanjutan (adult learning and continuing education).

Layanan PAUD dan DIKMAS sangat penting dan strategis dilakukan karena masih terdapat penduduk usia 15-59 tahun sebesar 3,86% atau sebanyak 6.165.404 orang (Pusat Data dan Statistik Pendidikan, Kemdikbud, 2014). Penduduk buta aksara tersebut mayoritas perempuan sebesar 66,39% dan laki-laki sebesar 33,61%. Kondisi perekonomian mereka tergolong miskin, bekerja serabutan, buruh tani, nelayan, kuli bangunan, dan pedagang kecil atau hanya sebagai ibu rumah tangga bagi kaum perempuannya. Selain itu, masih terdapat pula penduduk usia muda usia SD/MI (7-12 tahun) yang tidak dapat mengikuti pendidikan dasar (SD/MI) karena berbagai faktor yang “rentan” menjadi buta-aksarawan baru yang sekaligus akan menjadi target layanan pendidikan kesetaraan untuk tetap memberi kesempatan mereka dalam memenuhi hak-hak pendidikannya. Dengan spektrum layanan pendidikan alternatif dan solutif tersebut, Direktorat Jenderal PAUD dan DIKMAS berupaya memperluas layanan dan peningkatan mutu layanan pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan orang dewasa dan pendidikan berkelanjutan yang terintegrasi dengan pendidikan kecakapan hidup,

peningkatan budaya baca masyarakat, pemberdayaan perempuan, pendidikan keluarga, dan pengarusutamaan gender, serta penataan kelembagaan pendidikan masyarakat. Untuk menjamin terselenggaranya program pendidikan masyarakat oleh semua pemangku kepentingan maka perlu disusun berbagai pedoman, panduan, dan petunjuk teknis penyelenggaraan pendidikan masyarakat.

Saya menyambut baik diterbitkannya pedoman, panduan, petunjuk teknis, dan bahan ajar penyelenggaraan program/kegiatan pendidikan masyarakat. Semoga dokumen tersebut dapat bermanfaat bagi terselenggaranya program pendidikan dan pemberdayaan masyarakat efektif dan efi sien untuk mewujudkan masyarakat belajar yang dilandasi semangat “revolusi mental” guna meraih kemajuan masyarakat yang berkarakter dan berintegritas.

Jakarta, April 2015 Direktur Jenderal,

Dr. Ir. Taufi k Hanafi , M.U.P. NIP. 196308281990031002

J

(4)

KATA PENGANTAR

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

P

engembangan program pendidikan masyarakat terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat di luar sistem persekolahan, sebagai penambah, pelengkap, dan pengganti. Berbagai rujukan penting dalam pengembangan pendidikan masyarakat mengacu kepada program UNESCO antara lain: program Education for All (Pendidikan Untuk Semua),

Education for Sustainable Development atau pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan, Life Skills (Pendidikan Kecakapan Hidup), Literacy Initiative For Empowerment atau Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan, dan program lainnya. Program pendidikan masyarakat telah menjadi bagian penting dari isu pendidikan di tingkat global yang harus diterapkan dalam konteks lokal.

Berbagai layanan pendidikan masyarakat bagi para remaja, orang dewasa, dan komunitas dikemas dalam berbagai program pendidikan dan pemberdayaan masyarakat yaitu: pendidikan keaksaraan, peningkatan minat baca masyarakat, pemberdayaan perempuan, pendidikan kesetaraan orang dewasa, pendidikan kecakapan hidup, dan program lainnya. Dalam rangka pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan masyarakat maka perlu dirumuskan norma, standar, pr osedur, kriteria (NSPK) dalam bentuk panduan, petunjuk teknis, bahan ajar, dan perangkat lainnya sebagai acuan di lapangan.

Kami memberikan penghargaan kepada semua pihak yang telah menyusun dokumen tersebut untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan masyarakat yang lebih berkualitas. Semoga panduan, petunjuk teknis, dan perangkat pembelajaran tersebut dapat menjadi acuan dan menjamin pelaksanaan kegiatan pendidikan masyarakat yang efektif, efi sien dan akuntabel. .

Jakarta, April 2015

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

Dr. Wartanto NIP. 196310091989031001

ektktktkkttur Pembinaan Pendidikan M

Dr Dr Drr Dr D Dr Drrrr Dr Dr Dr Dr D Dr Drrr D Drr Drrrrrrr WWWWWWWWWWWWWWWWaWWrtanto

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN ... ii KATA PENGANTAR ... iv DAFTAR ISI ... v BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Dasar Hukum ... 1

C. Tujuan Penerbitan Petunjuk Teknis ... 2

BAB II HAKEKAT PROGRAM PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI ... 4

A. Pengertian ... 4

B. Tujuan Program ... 4

C. Ruang Lingkup Program Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri 4

1. Lembaga Penyelenggara ... 4

2. Peserta Didik ... 5

3. Pendidik/Tutor/Nara Sumber Teknis (NST) ... 5

4. Sarana dan Prasarana ... 6

5. Standar Kompetensi Lulusan ... 6

6. Bahan Ajar ... 11

7. Proses Pembelajaran ... 11

8. Surat Keterangan Melek Aksara Lanjutan (SUKMA-L) 12

9. Pendampingan ... 12

BAB III DANA BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI . 13 A. Pengertian Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan ... 13

B. Tujuan Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan .. 14

(5)

D. Alokasi Sasaran dan Pemanfaatan Dana ... 14

1. Alokasi Sasaran ... 14

2. Pemanfaatan Dana ... 18

BAB IV PROSEDUR PEMBERIAN DANA BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI ... 19

A. Kriteria dan Persyaratan Lembaga Penerima Dana Bantuan 19

B. Mekanisme Pemberian Dana Bantuan ... 20

BAB V MONITORING ... 23

A. Monitoring ... 23

B. Pengendalian Mutu dan Pengawasan ... 23

BAB VI PELAPORAN ... 25

A. Pembukuan ... 25

B. Dokumen Pendukung Pembukuan ... 25

C. Jenis Laporan ... 26

BAB VII PENUTUP ... 27

Lampiran–Lampiran ... 28

PENDAHULUAN

BAB I

A. Latar Belakang

1. Penduduk Indonesia penyandang buta aksara pada tahun 2013 usia 15-59 tahun sebanyak 6.165.406 orang. Dari jumlah tersebut sebagian besar tinggal di daerah pedesaan dan termasuk masyarakat yang tertinggal, miskin seperti petani kecil, buruh, nelayan dan kelompok masyarakat miskin perkotaan yaitu buruh berpenghasilan rendah atau penganggur. Mereka tertinggal dalam hal pengetahuan, keterampilan serta sikap mental pembaharuan dan pembangunan. Akibatnya, akses terhadap informasi dan komunikasi yang penting untuk membuka cakrawala kehidupan dunia juga terbatas karena mereka tidak memiliki kemampuan keaksaraan yang memadai. 2. Penduduk buta aksara dari tahun ke tahun mengalami penurunan

yang cukup signifi kan dari 5.02% pada tahun 2010 menjadi 3,86% pada tahun 2013. Agar peserta didik yang telah bebas buta aksara tersebut tidak kembali buta aksara, maka diperlukan program lanjutan salah satunya adalah program keaksaraan usaha mandiri (KUM).

B. Dasar Hukum

Bantuan operasional Penyelenggaraan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri ini didasari oleh beberapa peraturan perundangan sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

(6)

2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang Sistem Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 113, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5254);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

5. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian dan Kebudayaan

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 tahun 2013 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun

2013 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Nonformal.

8. Daftar Iisian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 023.05.1.666866/2015 tanggal 14 November tahun 2014.

C. Tujuan Penerbitan Juknis

1. Memberikan gambaran tentang tata cara/prosedur pengajuan dana bantuan operasional penyelenggaraan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri tahun 2015 bagi lembaga, Kelompok Belajar (kejar), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), Majelis Taklim, Sekolah, Perguruan Tinggi,

Organisasi Keagamaan, Tim Penggerak PKK, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang sudah menjadi satuan pendidikan nonformal, Rumah Pintar, dan lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan yang akan menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2. Memberikan acuan bagi lembaga yang ingin memperoleh bantuan

operasional penyelenggaraan kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri dari pemerintah khususnya dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015.

(7)

BAB II

HAKEKAT PROGRAM PENDIDIKAN

KEAKSARAAN USAHA MANDIRI

A. Pengertian

Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri adalah kegiatan peningkatan kemampuan keberaksaraan melalui pembelajaran keterampilan usaha yang dapat meningkatkan produktivitas perorangan maupun kelompok secara mandiri bagi peserta didik yang telah mengikuti dan/atau mencapai kompetensi keaksaraan dasar.

B. Tujuan Program

Program pendidikan keaksaraan usaha mandiri bertujuan untuk:

1. Memelihara dan mengembangkan keberaksaraan peserta didik yang telah mengikuti dan/atau mencapai kompetensi keaksaraan dasar 2. Meningkatkan kemampuan usaha mandiri untuk mengembangkan

dan mewujudkan berbagai potensi yang dimiliki peserta didik. 3. Meningkatkan keberdayaan peserta didik melalui peningkatan sikap,

pengetahuan, dan keterampilan berusaha secara mandiri.

C. Ruang Lingkup Program Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri

1. Lembaga Penyelenggara

Lembaga yang akan mengelola dana bantuan operasional penyelenggaraan pendidikan keaksaraan usaha mandiri (KUM) adalah lembaga yang menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan

dasar/keaksaraan dasar layanan khusus melalui dana APBN tahun 2014 yang memenuhi syarat dan ketentuan yang tertuang dalam petunjuk teknis KUM tahun 2015.

2. Peserta Didik

Peserta didik keaksaraan usaha mandiri (KUM) adalah peserta didik lulusan keaksaraan dasar/keaksaraan dasar layanan khusus melalui dana APBN tahun 2014. yang telah memperoleh Surat Keterangan Melek Aksara (SUKMA).

3. Pendidik/Tutor/Nara Sumber Teknis (NST)

Pendidik/tutor adalah setiap orang yang mampu, bersedia dan berkomitmen membantu membelajarkan peserta didik sedangkan narasumber teknis (NST) adalah seseorang yang mempunyai kompetensi dalam bidang usaha dan/atau keterampilan tertentu dan sanggup membelajarkan peserta didik.

Persyaratan Tutor/Narasumber Keterampilan Program KUM, yaitu: a. berpengalaman melaksanakan pembelajaran pendidikan

keaksaraan usaha mandiri;

b. mampu mengelola pembelajaran dengan kaidah-kaidah pembelajaran orang dewasa;

c. memiliki kompetensi keaksaraan dan pengetahuan dasar tentang substansi materi yang akan dibelajarkan;

d. bertempat tinggal dekat dengan lokasi pembelajaran dan atau menyesuaikan kondisi lapangan;

e. khusus untuk NST, memiliki keterampilan teknis untuk mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan peserta didik.

(8)

4. Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana yang harus/wajib dimiliki sekurang-kurangnya memenuhi persyaratan teknis baik dari segi jumlah maupun kualitasnya, diantaranya:

a. Sarana dan prasarana pembelajaran: 1) Tempat pembelajaran;

2) Papan nama penyelenggara 3) Papan tulis;

4) Alat tulis;

5) SKL, Silabus, bahan ajar KUM.

b. Sarana administrasi pembelajaran yang perlu disediakan antara lain :

1) Buku induk peserta didik; 2) Daftar hadir peserta didik; 3) Daftar hadir tutor;

4) Buku rencana pembelajaran;

5) Buku laporan perkembangan kemajuan dan hasil belajar peserta didik;

6) Buku lain yang dibutuhkan.

c. Sarana administrasi keuangan yang harus disediakan : 1) Buku kas umum

2) Buku pajak

d. Sarana administrasi umum 1) Buku tamu

2) Buku inventaris 5. Standar Kompetensi Lulusan

Kegiatan pembelajaran keaksaraan usaha mandiri (KUM) dilakukan minimal 86 jam @60 menit dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan KUM berikut.

ST

AND

AR K

OMPETENSI LULUSAN (SKL),

K

OMPETENSI INTI (KI),

D

AN K

OMPETENSI D

ASAR (KD)

KURIKULUM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI

DIMENSI

SKL

K

OMP

ETENSI INTI (KI)

K

OMP

ETENSI DASAR (KD)

Sikap

M

emiliki perilaku dan

etika yang mencerminkan sikap orang beriman dan ber

tanggungjawab

menjalankan peran dan fungsi dalam kemandirian ber

kar

ya di masyarakat

untuk meningkatkan kualitas hidupnya

M

enghayati dan

mengamalkan ajaran agama dan keper

cayaan yang

dianutnya sehingga dapat berperilaku dan memiliki etika sebagai warga masyarakat yang baik

1.1.

M

eningkatkan rasa syukur dan keimanan kepada

Tuhan

Yang M

aha Esa atas potensi diri yang

dimiliki

1.2.

M

enunjukkan sikap jujur sebagai dasar dalam

membangun hubungan sosial

1.3.

M

enunjukkan komitmen untuk membangun

kebersamaan dalam mengembangkan peran dan fungsi dalam kehidupan di masyarakat

Pengetahuan

M

enguasai pengetahuan

faktual, konseptual, dan pr

osedural tentang

pengembangan peran dan fungsi dalam kehidupan di masyarakat dengan memper

kuat

cara ber

komunikasi

dalam bahasa I

ndonesia

dan berhitung untuk meningkatkan kualitas hidup

M

enguasai pengetahuan

faktual, konseptual, dan prosedural tentang cara meningkatkan peran dan fungsi dalam kehidupan di masyarakat dengan memanfaatkan peluang sumber daya yang ada melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia

2.1 M

enggali informasi dari teks penjelasan tentang

jiwa ke

wirausahaan untuk kemandirian minimal

dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana

2.2 M

enggali informasi dari teks penjelasan tentang

pemetaan peluang dan perintisan usaha minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana

2.3 M

enggali informasi dari teks khusus dalam

bentuk formulir dan kuitansi sederhana yang ber

kaitan dengan kegiatan usaha

1.4

M

engenal operasi bilangan tentang pr

oduk barang

atau jasa, dan uang atau usaha lainnya

1.5

M

enggunakan konsep pecahan sederhana dalam

(9)

DIMENSI

SKL

K

OMP

ETENSI INTI (KI)

K

OMP

ETENSI DASAR (KD)

1.6

M

enggali informasi dari teks tabel atau

diagram sederhana yang ber

kaitan dengan ragam

pencatatan keuangan melalui aktivitas berhitung pada kegiatan usaha

1.7

M

engidentifi

kasi bangun datar dan bangun

ruang sederhana dari berbagai benda/pr

oduk

barang dan jasa sehari-hari yang ber

kaitan

dengan kegiatan penyimpanan dan pengemasan produk

1.8

M

enggali informasi dari teks petunjuk atau

arahan yang ber

kaitan dengan kegiatan usaha

minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana

1.9

M

enggali informasi dari teks narasi yang

ber

kaitan dengan kemitraan usaha dalam

kegiatan usaha minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana

1.10

M

enggali informasi dari teks laporan yang

ber

kaitan dengan kegiatan pemasaran suatu

pr

oduk usaha minimal dalam 7 (tujuh) kalimat

sederhana

DIMENSI

SKL

K

OMP

ETENSI INTI (KI)

K OMP ETENSI DASAR (KD) K eterampilan M ampu menggunakan B ahasa I ndonesia dan

keterampilan berhitung secara efektif dalam melakukan pengembangan peran dan fungsi untuk kemandirian ber

kar

ya

di masyarakat ser

ta

meningkatkan kualitas hidup

M

ampu mengolah,

menalar

, dan menyaji

pengetahuan yang diper

oleh dalam praktik

untuk kemandirian ber

kar

ya dalam

menjalankan peran dan fungsi di masyarakat melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia

3.1

M

engolah informasi dari teks penjelasan

tentang jiwa ke

wirausahaan untuk

kemandirian dalam bahasa I

ndonesia

minimal 5 (lima) kalimat sederhana secara lisan dan ter

tulis

3.2

M

engolah teks penjelasan tentang pemetaan

peluang dan perintisan usaha yang dikembangkan dalam bahasa I

ndonesia minimal

5 (lima) kalimat sederhana secara ter

tulis

3.3

M

engolah teks khusus dalam bentuk formulir

dan kuitansi sederhana yang ber

kaitan dengan

kegiatan usaha

3.4

M

empraktikkan kegiatan usaha dengan

memanfaatkan peluang dan sumber daya yang ada di sekitarnya

3.5

M

enggunakan sifat operasi hitung dalam

meny

ederhanakan atau menentukan hasil

penjumlahan, pengurangan, per

kalian dan

pembagian bilangan

3.6

M

enggunakan uang dalam kegiatan usaha

maupun kehidupan sehari-hari

3.7 M emper kirakan suatu pr oduk (lama pr oduksi,

berat, dimensi/ukuran) untuk menentukan biaya produksi dan biaya lain yang ber

kaitan dengan

(10)

6. Bahan Ajar

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu tenaga pendidik/tutor/nara sumber teknis (NST) dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan praktik keterampilan. Bahan yang dimaksud bisa berupa: bahan cetak yang meliputi buku-buku teks, majalah, booklet, artikel brosur (leafl et), poster, vcd, dan lain sebagainya.

7. Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran pendidikan keaksaraan usaha mandiri merupakan uraian mengenai pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai SKL pendidikan keaksaraan usaha mandiri. Komponen proses pembelajaran pendidikan keaksaraan usaha mandiri meliputi: a. Perencanaan proses pembelajaran

Perencanaan proses pembelajaran merupakan penyusunan rencana pelaksanaan proses pembelajaran untuk setiap muatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang disepakati bersama antara pendidik dan peserta didik. Perencanaan proses pembelajaran dimuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menguraikan tentang: 1) Identitas lembaga

2) Kompetensi dasar 3) Materi pokok 4) Alokasi waktu 5) Tujuan pembelajaran

6) Indikator pencapaian kompetensi 7) Metode pembelajaran

8) Kegiatan pembelajaran

9) Media, alat, dan sumber belajar 10) Penilaian pembelajaran

b. Pelaksanaan proses pembelajaran

Pelaksanaan proses pembelajaran memperhatikan jumlah maksimal peserta didik per rombongan belajar dan rasio jumlah pendidik terhadap peserta didik yang sesuai dengan situasi dan

DIMENSI

SKL

K

OMP

ETENSI INTI (KI)

K

OMP

ETENSI DASAR (KD)

3.8

M

enerapkan pecahan sederhana ke bentuk

pecahan desimal dan persen pada perhitungan produk barang, jasa, dan uang pada kegiatan usaha

3.9

M

enggunakan satuan pengukuran luas, panjang,

waktu, v

olume, berat, dan suhu yang ber

kaitan

dengan kegiatan pembuatan, penyimpanan, dan pengemasan pr

oduk.

3.10 M

enggunakan hasil pengolahan dan penafsiran

data dalam bentuk teks tabel, diagram, dan grafi

k

sederhana untuk mempr

ediksi dan mer

encanakan

jumlah pr

oduksi, penjualan, dan pembelian pada

kegiatan usaha untuk menentukan laba r

ugi

3.11 M

engolah informasi dari teks narasi yang

ber

kaitan dengan kemitraan usaha dalam

kegiatan ke

wirausahaan

3.12 M

empraktikkan kerjasama dengan mitra

usaha di wilayahnya

3.13 M

empraktikkan pengemasan pr

oduk usaha

secara kr

eatif dan menarik

1.14

M

engolah informasi teks laporan yang

ber

kaitan dengan kegiatan pemasaran dari

suatu pr

oduk usaha

1.15

M

(11)

kondisi serta proses pembelajaran melalui tatap muka dan/ atau tutorial. Pendekatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa(andragogi).

c. Penilaian hasil pembelajaran

1) Penilaian proses pembelajaran dilakukan dengan cara tutor/ NST mengadakan penilaian terhadap peserta didik secara periodik untuk mengetahui perkembangan kemampuan peserta didik sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dengan menggunakan berbagai cara seperti kuis, tes tertulis, portofolio (kumpulan hasil karya), dan penugasan. 2) Penilaian akhir dilakukan untuk mengetahui ketercapaian

kompetensi peserta didik terhadap Standar Kompetensi Lulusan KUM. Penilaian akhir dilakukan oleh Tim Penilai yang dibentuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 8. Surat Keterangan Melek Aksara Lanjutan (SUKMA-L)

SUKMA-L adalah sertifi kat yang diberikan kepada peserta didik yang telah menguasai kompetensi lulusan KUM. SUKMA-L diterbitkan oleh lembaga penyelenggara program KUM dan ditandatangani ketua lembaga. 9. Pendampingan

Pendampingan dilakukan oleh penyelenggara dan didukung oleh Tutor/NST maupun pemangku kepentingan terkait. Pendampingan dilakukan untuk memelihara kelangsungan kemampuan keberaksaraan peserta didik serta dapat mengembangkan usaha dan kemitraan dalam bidang usaha dan/atau keterampilan tertentu. Langkah-langkah pendampingan usaha meliputi:

a. Merumuskan rencana pendampingan

b. Melakukan penjadwalan, pengorganisasian dan pendampingan c. Menetapkan pendekatan, strategi, dan teknik pendampingan d. Membantu mengenalkan pada akses dan mitra usaha e. Melakukan evaluasi dan refl eksi

Pendampingan dilakukan minimal 2 (dua) bulan setelah program pembelajaran pendidikan keaksaraan usaha mandiri selesai.

A. Pengertian Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan

1. Belanja bantuan sosial di bidang pendidikan dan kebudayaan yang selanjutnya disebut belanja bantuan sosial adalah pengeluaran berupa transfer uang, barang atau jasa yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya resiko sosial, meningkatkan kemampuan ekonomi dan/atau kesejahteraan masyarakat di bidang pendidikan dan kebudayaan (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 24 Tahun 2013).

2. Bantuan dana operasional penyelenggaraan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri adalah pemberian sejumlah dana untuk menyelenggarakan pembelajaran pendidikan keaksaraan usaha mandiri untuk meningkatkan kemampuan keberaksaraan dan usaha produktif bagi peserta didik yang telah mencapai kompetensi keaksaraan dasar sesuai standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan keaksaraan dasar, baik secara perorangan maupun kelompok sebagai salah satu upaya penguatan keaksaraan sekaligus pengentasan kemiskinan.

BAB III

DANA BANTUAN OPERASIONAL

PENYELENGGARAAN KEGIATAN

PENDIDIKAN KEAKSARAAN

USAHA MANDIRI

(12)

B. Tujuan Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan

1. Membelajarkan penduduk usia 15 tahun ke atas, dengan prioritas usia 15-59 tahun yang telah mencapai SKL KD (memiliki SUKMA) untuk memperoleh layanan pendidikan keaksaraan usaha mandiri; 2. Memberikan kesempatan kepada Kelompok Belajar, lembaga

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), Majelis Taklim, Sekolah, Perguruan Tinggi, Organisasi Keagamaan, Tim Penggerak PKK, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang sudah menjadi satuan pendidikan nonformal, Rumah Pintar, dan lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan untuk berpartisipasi dalam memelihara dan meningkatkan keberaksaraan peserta didik yang telah mengikuti dan/ atau mencapai kompetensi keaksaraan dasar;

C. Jumlah Dana yang Disediakan

Jumlah dana yang disediakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat tahun 2015 untuk bantuan operasional penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri sebesar Rp. 47.600.000.000 (empat puluh tujuh milyar enam ratus juta rupiah) untuk membelajarkan sebanyak 95.200 orang peserta didik.

D. Alokasi Sasaran dan Pemanfaatan Dana

1. Alokasi Sasaran

Pada tahun 2015 dana bantuan operasional penyelenggaraan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri didistribusikan ke-14 (empat belas) provinsi tertinggi buta aksara dan mengakomodir provinsi/kabupaten lainnya yang masih terdapat peserta didik lulusan Keaksaraan Dasar yang telah memperoleh Surat Keterangan Melek Aksara (SUKMA) melalui dana APBN tahun 2014.

Alokasi Sasaran dan Anggaran

Program Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri Tahun 2015

No Provinsi Kabupaten Alokasi Sasaran (orang) Alokasi Anggaran (Rp) 1 Sumatera Utara 1 Kab. Nias Selatan 1,700 850,000,000

2 Banten 1 Kab. Tangerang 1,300 650,000,000

3 Jawa Barat 15,100 7,550,000,000 1. Kab. Bekasi 1,700 850,000,000 2. Kab. Bogor 5,100 2,550,000,000 3. Kab. Ciamis 500 250,000,000 4. Kab. Cirebon 1,700 850,000,000 5. Kab. Indramayu 3,000 1,500,000,000 6. Kab. Karawang 2,500 1,250,000,000 7. Kab. Pangandaran 300 150,000,000 8. Kab. Sukabumi 150 75,000,000 9. Kab. Garut 150 75,000,000 4 Jawa Tengah 7,100 3,550,000,000 1. Kab. Brebes 2,650 1,325,000,000 2. Kab. Pati 500 250,000,000 3. Kab. Sragen 2,250 1,125,000,000 4. Kab. Tegal 1,700 850,000,000 5 Jawa Timur 25,600 12,800,000,000 1. Kab. Bangkalan 1,500 750,000,000 2. Kab. Banyuwangi 1,300 650,000,000 3. Kab. Bojonegoro 1,300 650,000,000 4. Kab. Bondowoso 3,400 1,700,000,000 5. Kab. Jember 3,000 1,500,000,000 6. Kab. Lumajang 1,700 850,000,000 7. Kab. Malang 2,500 1,250,000,000 8. Kab. Pamekasan 1,700 850,000,000 9. Kab. Pasuruan 1,250 625,000,000 10. Kab. Probolinggo 1,250 625,000,000 11. Kab. Sampang 2,100 1,050,000,000 12. Kab. Situbondo 1,250 625,000,000 13. Kab. Sumenep 2,100 1,050,000,000 14. Kab. Tuban 1,250 625,000,000

(13)

No Provinsi Kabupaten Alokasi Sasaran (orang) Alokasi Anggaran (Rp)

6 Kalimantan Barat 3,350 1,675,000,000

1. Kab. Ketapang 300 150,000,000 2. Kab. Kubu Raya 1,350 675,000,000 3. Kab, Melawi 900 450,000,000 4. Kab. Mempawah 100 50,000,000 5. Kab. Sambas 700 350,000,000

7 Nusa Tenggara Barat 3,750 1,875,000,000

1. Kab. Lomnok Barat 1,250 625,000,000 2. Kab.Lombok Tengah 1,250 625,000,000 3. Kab. Lombok Timur 1,250 625,000,000

8 Nusa Tenggara Timur 1,000 500,000,000

1. Kab. Belu 150 75,000,000

2. Kab. Ende 100 50,000,000

3. Kab. Kupang 300 150,000,000 4. Kab. Manggarai Barat 100 50,000,000 5. Kab. Rote Ndao 100 50,000,000

6. Kab. Sikka 150 75,000,000

7. Kab. Timor Tengah Selatan 100 50,000,000

9 Sulawesi Barat 1,200 600,000,000

1. Kab. Mamasa 600 300,000,000

2. Kab. Mamuju 150 75,000,000

3. Kab. Mamuju Utara 300 150,000,000 4. Kab. Polewali Mandar 150 75,000,000

10. Sulawesi Selatan 4,000 2,000,000,000

1. Kab. Enrekang 100 50,000,000 2. Kab. Gowa 2,200 1,100,000,000 3. Kab. Jeneponto 400 200,000,000 4. Kab. Luwu Timur 100 50,000,000 5. Kab. Pangkep 100 50,000,000 6. Kab. Sidenreng Rappang 100 50,000,000 7. Kab. Takalar 1,000 500,000,000

11. Sulawesi Tengah 2,050 1,025,000,000

1. Kab. Banggai Kepulauan 250 125,000,000 2. Kab. Banggai Laut 350 175,000,000 3. Kab. Donggala 800 400,000,000 4. Kab. Morowali 100 50,000,000

5. Kab. Sigi 400 200,000,000

6. Kab. Tojo Una-una 150 75,000,000

No Provinsi Kabupaten Alokasi Sasaran (orang) Alokasi Anggaran (Rp)

12. Sulawesi Tenggara 3,450 1,725,000,000

1. Kab. Buton 300 150,000,000 2. Kab. Buton Utara 250 125,000,000 3. Kab. Kolaka Timur 700 350,000,000 4. Kab. Konawe 150 75,000,000 5. Kab. Konawe Selatan 550 275,000,000 6. Kab.Konawe Utara 300 150,000,000 7. Kab. Muna 1,000 500,000,000 8. Kab. Wakatobi 200 100,000,000

13. Papua 21,700 10,850,000,000

1. Kab. Biak Numfor 100 50,000,000 2. Kab. Dogiai 800 400,000,000 3. Kab. Jayapura 200 100,000,000 4. Kab. Jayawijaya 3,600 1,800,000,000 5. Kab. Keerom 500 250,000,000 6. Kab. Kepulauan Yapen 400 200,000,000 7. Kab. Lani Jaya 2,800 1,400,000,000 8. Kab. Memberamo Raya 150 75,000,000 9. Kab. Memberamo Tengah 600 300,000,000 10. Kab. Merauke 50 25,000,000 11. Kab. Nabire 400 200,000,000 12. Kab. Nduga 600 300,000,000 13. Kab. Paniai 2,200 1,100,000,000 14. Kab. Puncak 3,000 1,500,000,000 15. Kab. Tolikara 1,600 800,000,000 16. Kab. Intan Jaya 700 350,000,000 17. Kab. Yahukimo 3,000 1,500,000,000 18. Kab. Yalimo 800 400,000,000 19. Kota Jayapura 200 100,000,000 14 Papua Barat 3,900 1,950,000,000 1. Kab. Manokwari 1,500 750,000,000 2. Kab. Sorong 800 400,000,000 3. Kab. Sorong Selatan 800 400,000,000 4. Kab. Teluk Bintuni 800 400,000,000

Jumlah 95,200 47,600,000,000

Catatan:

• Apabila sasaran pada provinsi tersebut di atas tidak terserap, maka akan dialihkan ke wilayah lain

(14)

PROSEDUR PEMBERIAN DANA

BANTUAN OPERASIONAL

PENYELENGGARAAN KEGIATAN

PENDIDIKAN KEAKSARAAN

USAHA MANDIRI

BAB IV

A. Kriteria dan Persyaratan Lembaga Penerima Dana Bantuan

Lembaga yang berhak untuk mengelola dana bantuan operasional penyelenggaraan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri tahun anggaran 2015, harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Kriteria Lembaga Penerima Dana Bantuan

Lembaga yang akan mengelola dana bantuan operasional penyelenggaraan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri adalah lembaga seperti: Kelompok Belajar, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), Majelis Taklim, Sekolah, Perguruan Tinggi, Organisasi Keagamaan, Tim Penggerak PKK, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang sudah menjadi satuan pendidikan nonformal, Rumah Pintar, dan lembaga swadaya masyarakat yang meyelenggarakan pendidikan keaksaraan dasar melalui dana APBN tahun 2014 serta telah mencapai kompetensi Keaksaraan Dasar.

2. Persyaratan Lembaga Penerima Dana Bantuan a. Persyaratan administrasi:

1) Memiliki izin operasional dari instansi yang relevan;

2) Memiliki legalitas organisasi/lembaga dari pihak yang berwenang; 3) Memiliki nomor rekening bank yang masih aktif atas nama

lembaga (bukan nomor rekening pribadi); 2. Pemanfaatan Dana

Pembelajaran pendidikan keaksaraan usaha mandiri mengorganisir peserta didik dalam rombongan belajar (Rombel), setiap rombongan belajar terdiri dari 10 orang peserta didik, sehingga dana yang disediakan setiap rombel adalah 10 org x Rp 500.000,- = Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah). Dana tersebut merupakan dana stimulan yang digunakan untuk membiayai komponen-komponen seperti tabel berikut:

No Komponen yang Dibiayai Perincian Proporsi Biaya 1. Identifi kasi calon peserta

didik

Pendataan identitas/profi l dan kebutuhan belajar/usaha calon peserta didik

Maksimal 5% (Rp 250.000) 2. ATK peserta didik danpenyelenggaraan Pensil, pulpen, penghapus, buku tulis, dan lain-lain Maksimal 7%(Rp 350.000)

3. Pembelajaran danPelatihan Keterampilan

Penyusunan/pengadaan/

pembelian bahan pembelajaran, bahan praktik keterampilan dan modal usaha

Minimal 35% (Rp 1.750.000)

4. Transportasi tutor/pelatihketerampilan

Transportasi 1 orang tutor dan 1 orang pelatih keterampilan selama program berlangsung

Maksimal 40% (Rp 2.000.000) 5.

Penyelenggaraan penilaian pembelajaran untuk 10 orang peserta didik

Penggandaan soal, pengolahan hasil tes, dan penulisan STSB

Maksimal 3% (Rp 150.000) 6 Pengendalian program Transportasi penyelenggara, evaluasi kegiatan, dan pelaporan Maksimal 10% (Rp 500.000) Jumlah satu rombongan belajar untuk 10 orang peserta didik Rp 5.000.000

(15)

4) Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga (bukan NPWP pribadi).

b. Persyaratan teknis

1) Memiliki data sasaran peserta didik pendidikan keaksaraan usaha mandiri (lulusan Keaksaraan Dasar dari dana APBN 2014 yang dibuktikan dengan SUKMA);

2) Memiliki tutor keaksaraan usaha mandiri. 3) Memiliki prasarana pembelajaran yang memadai; 4) Memiliki sarana pembelajaran yang memadai; 5) Menandatangani Pakta Integritas;

6) Menandatangani Surat Kesanggupan Melaksanakan Program; 7) Memiliki kurikulum pembelajaran keaksaraan usaha mandiri; 8) Memiliki bahan ajar yang memadai;

9) Memliki struktur organisasi; 10) Memiliki program kerja;

11) Memiliki pengalaman menyelenggarakan pendidikan keaksaraan usaha mandiri.

B. Mekanisme Pemberian Dana Bantuan

1. Sosialisasi dan koordinasi oleh pusat dan daerah

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyusun petunjuk teknis dan melakukan sosialisasi serta koordinasi ke Dinas Pendidikan Provinsi. Sosialisasi dan koordinasi dapat melalui surat, pertemuan, buku, dan laman/website.

2. Dinas Pendidikan Provinsi memverifi kasi data peserta didik keaksaraan dasar dari lembaga penyelenggara melalui dana APBN tahun 2014 (surat direktur Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat No. 271/B4.2/MS/2015 tanggal 12 Februari 2015)

3. Dinas Pendidikan Provinsi menyeleksi lembaga penyelenggara keaksaraan dasar yang kredibel dan peserta didik yang telah lulus keaksaraan dasar dan memiliki SUKMA tahun 2014.

4. Dinas Pendidikan Provinsi mengusulkan lembaga dan peserta didik yang lolos seleksi sebagai calon penyelenggara program Keaksaraan Usaha Mandiri 2015 yang telah diketahui/disahkan Dinas Pendidikan Kabupaten, kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat melalui loket Unit Layanan Terpadu (ULT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten. 5. Petugas Administrasi ULT menginput data usulan dari dinas

pendidikan provinsi, kemudian mengirimkan rekapitulasi usulan yang layak untuk mendapatkan dana bantuan operasional penyelenggaraan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

6. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat memverifi kasi usulan dari Dinas Pendidikan Provinsi.

7. Setelah hasil verifi kasi dinyatakan lengkap, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menetapkan jumlah bantuan kepada setiap pengusul kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri.

8. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat membuat Surat Keputusan (SK) tentang lembaga penerima bantuan operasional penyelenggaraan kegiatan keaksaraan usaha mandiri.

9. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat melakukan akad kerjasama dengan lembaga penerima dana bantuan operasional penyelenggaraan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri. 10. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menyampaikan

berkas-berkas pengajuan pencairan dana bantuan kepada Kantor Pusat Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta III.

11. KPPN Jakarta III akan melakukan verifi kasi berkas-berkas pencairan bantuan dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, apabila lengkap maka dana bantuan akan dicairkan kepada rekening

(16)

bank penampung yang telah ditunjuk oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat.

12. Bank penampung menyalurkan dana bantuan ke rekening lembaga penerima bantuan operasional penyelenggaraan pendidikan keaksaraan usaha mandiri.

13. Lembaga yang sudah menerima dana bantuan operasional penyelenggaraan pendidikan keaksaraan usaha mandiri, menyampaikan laporan awal kepada Dinas Pendidikan Provinsi paling lambat 2 (dua) minggu setelah dana diterima dan ditembuskan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

14. Dinas Pendidikan Provinsi menyampaikan rekapitulasi laporan awal lembaga penerima kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat.

15. Lembaga yang mendapat dana bantuan operasional penyelenggaraan agar menyelenggarakan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri sesuai dengan pedoman penyelenggaran pembelajaran pendidikan keaksaraan usaha mandiri.

16. Setelah selesai menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri, maka lembaga membuat laporan serta menyampaikan laporan penyelenggaraan program kepada Dinas Pendidikan Provinsi paling lambat 2 (dua) minggu setelah program selesai dan ditembuskan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

17. Dinas Pendidikan Provinsi menyampaikan rekapitulasi laporan akhir lembaga penerima kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat.

A. Monitoring

Aspek-aspek penting dalam pelaksanaan monitoring, evaluasi adalah: 1. Program Pembelajaran;

2. Proses Kegiatan Pembelajaran; 3. Kehadiran Tutor/Nara Sumber Teknis; 4. Daftar kehadiran peserta didik; 5. Jumlah peserta didik;

6. Standar kompetensi lulusan (SKL) KUM dan Silabus; 7. Rencana Program Pembelajaran (RPP);

8. Bahan ajar yang digunakan; 9. Waktu pelaksanaan pembelajaran; 10. Administrasi pembelajaran;

11. Dukungan Penyelenggara dalam menyiapkan alat/bahan praktek keterampilan;

12. Hasil Belajar.

B. Pengendalian Mutu dan Pengawasan

1. Pengendalian Mutu

Pengendalian mutu terhadap pelaksanaan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri dilakukan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (P2PAUDNI), Balai Pengembangan

BAB V

(17)

Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (BP-PAUDNI), Dinas Pendidikan Provinsi, dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 2. Pengawasan

Pengawasan dilakukan oleh Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Masyarakat.

3. Sanksi

Bagi penerima dana bantuan KUM yang tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan petunjuk teknis, maka tidak akan diberikan dana bantuan pada tahun berikutnya dan dapat diajukan ke jalur hukum.

Sebagai bentuk pertanggung jawaban dan akuntabilitas, penerima dana bantuan berkewajiban untuk membuat laporan baik pada saat penerimaan dana (laporan awal) dan hasil pelaksanaan kegiatan (laporan akhir). Laporan tersebut disampaikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan dinas pendidikan provinsi. Selanjutnya Dinas Pendidikan Provinsi menyampaikan rekapitulasi laporan kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUD dan DIKMAS, Kemendikbud di Jakarta.

Pada prinsipnya pengelolaan dana mencakup pencatatan, penerimaan dan pengeluaran uang sehingga memudahkan proses pelaporan dan pengawasan penggunaan dana, antara lain meliputi:

A. Pembukuan

1. Setiap transaksi harus didukung dengan bukti yang sah

2. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai yang cukup, sesuai dengan ketentuan tentang bea materai 3. Dalam bukti pengeluaran harus jelas uraian mengenai barang/jasa

yang dibayar, tanggal dan nomor bukti

4. Pemungutan dan penyetoran pajak dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku serta dibukukan dengan rapi.

5. Semua transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran dibukukan/ dicatat sesuai urutan kejadiannya

6. Buku kas harian ditulis dengan rapi, lengkap dan bersih.

B. Dokumen Pendukung Pembukuan

1. Kuitansi/tanda bukti pembayaran/nota/bon asli dari pihak yang menerima pembayaran

BAB VI

PELAPORAN

(18)

2. Bukti transaksi lainnya

3. Copy print out saldo terakhir rekening bank dari setiap tahap penarikan uang.

4. Setiap dokumen yang ditanda tangani harus dibubuhi dengan stempel lembaga.

C. Jenis Laporan

1. Laporan Awal/Penerimaan

Lembaga penyelenggara yang sudah menerima dana dalam rekeningnya, wajib mengirimkan fotokopi bukti penerimaan transfer dana dari KPPN kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Nomor Fax; 021-5725039

2. Laporan Akhir/Penyelenggaraan Kegiatan

c. Lembaga penyelenggara Keaksaraan Usaha Mandiri diwajibkan untuk membuat dan menyampaikan laporan secara tertulis kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dan ditembusan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan dinas pendidikan provinsi.

d. Laporan disampaikan paling lambat 2 minggu setelah kegiatan selesai

e. Laporan akhir mengacu pada format lampiran 4.

Catatan:

1. Lembaga Penyelenggara yang tidak mampu menyampaikan laporan maksimal 1 bulan setelah kegiatan selesai dapat dikenai sanksi dengan tidak diperkenankan mengakses dana bantuan dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat pada tahun berikutnya. 2. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen Pendidikan

Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kemdikbud, tidak memungut biaya apapun dan tidak menerima pengembalian dana bantuan dalam bentuk apapun untuk pencairan dana bantuan yang akan dan telah ditetapkan.

Pedoman ini disusun sebagai rambu-rambu yang masih bersifat umum, yang dalam implementasinya memerlukan penyesuaian dengan karakteristik lembaga yang dipilih, oleh karena itu penyelenggara diharapkan dapat mengembangkan dengan kreativitasnya untuk menyempurnakan penyelenggaraan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri. Pedoman ini sebagai rambu-rambu dan masih memungkinkan untuk disesuaikan dengan keunikan potensi lokal dan tempat penyelenggaraan kegiatan sepanjang memberi nilai tambah. Semoga pedoman ini dapat memberi arah dan memudahkan bagi semua pihak yang berkeinginan untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri.

BAB VII

PENUTUP

(19)

Lampiran 1. Format Proposal KUM

LAMPIRAN–LAMPIRAN

PROPOSAL

Program Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri TAHUN 2015

Diajukan Kepada:

Dinas Pendidikan Provinsi : ……….. Alamat: ………. Diajukan Oleh: Nama Lembaga/Organisasi : ... Alamat : ... ... ... No. Telp./HP/Faks : ... Email : ... a. Sampul Proposal b. Pakta Integritas PAKTA INTEGRITAS Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ………... Jabatan : ………... Nama Lembaga : ………... Alamat : ………... ………... dalam rangka penyelenggaraan bantuan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri dengan ini menyatakan:

1. Tidak akan melakukan komunikasi yang mengarah kepada korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN);

2. Tidak akan melakukan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme;

3. Tidak akan memberikan sesuatu yang berkaitan dengan urusan penyaluran dana bantuan yang dapat dikategorikan sebagai suap dan/atau gratifi kasi; 4. Akan mengikuti proses penyaluran bantuan secara bersih, transparan, dan

profesional untuk memberikan hasil yang terbaik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

5. Akan menggunakan dana bantuan sesuai dengan usulan yang tercantum dalam proposal dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

6. Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia menerima sanksi administratif dan/atau dilaporkan secara pidana; 7. Menerima sanksi pencantuman dalam daftar hitam, digugat secara perdata dan/

atau dilaporkan secara pidana.

... 2015 materai

Rp 6.000,00

(20)

KOP LEMBAGA

PERNYATAAN KESANGGUPAN DAN TANGGUNGJAWAB MUTLAK Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ... Jabatan : ... Nama Lembaga : ... Alamat Lembaga : ... Telp./HP/Faksimili : ... dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa saya sanggup:

1. Menyelenggarakan kegiatan Keaksaraan Usaha Mandiri tahun 2015, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Kerjasama dan petunjuk teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Operasional Penyelenggraan Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri.

2. Mempertanggungjawabkan penggunaan dana sesuai ketentuan yang berlaku (tidak menggunakan dana untuk kepentingan pribadi).

3. Membuat dan menyampaikan Surat Pemberitahuan Telah Menerima Dana, disampaikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten paling lambat dua minggu setelah dana diterima, 4. Membuat dan menyampaikan Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan, disampaikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten paling lambat dua minggu setelah kegiatan selesai.

5. Berkoordinasi dengan dinas pendidikan provinsi dan/atau kabupaten setempat, dan lembaga/instansi yang terkait dalam penyelenggaraan kegiatan secara berkesinambungan.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan bermaterai cukup,untuk digunakan sebagaimana mestinya..

..., 2015 Yang Membuat Pernyataan

Materai 6000 (…………..……….)

c. Surat Pernyataan Kesanggupan dan Tanggung Jawab Mutlak d. Rekomendasi

KOP DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SURAT REKOMENDASI

Nomor:……… Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ... Jabatan : ... Alamat : ... dengan ini menyatakan bahwa:

Nama Lembaga : ... Ketua Lembaga : ... Alamat Lembaga : ... Nomor Telepon/HP : ... Fax : ...

adalah benar sebagai lembaga yang menyelenggarakan program keaksaraan dasar/ keaksaraan dasar layanan khusus tahun 2014 yang bersumber dari APBN, serta memiliki kredibilitas dan kemampuan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan masyarakat, dan dianggap layak mengajukan dan melanjutkan ke program Keaksaraan Usaha Mandiri tahun 2015 kepada Dinas Pendidikan Provinsi ………...

Demikian rekomendasi ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

..., 2015

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten ...

... NIP. ...

(21)

FORMAT ISIAN PROPOSAL

PENGAJUAN BANTUAN PROGRAM PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) TAHUN 2015 Yang bertandatangan di bawah ini, kami ketua Lembaga ..., dengan alamat..., mengajukan dana bantuan operasional keaksaraan Usaha Mandiri sebagai program lanjutan dari pendidikan keaksaraan dasar/ keaksaraan dasar layanan khusus yang kami laksanakan pada tahun 2014 dengan perincian sebagai berikut:

A. Identitas Lembaga

1. NAMA LEMBAGA

2. NOMOR INDUK LEMBAGA 3. a. NOMOR AKTE NOTARIS/

IZIN PENDIRIAN

b. NAMA PEJABAT PENERBIT PERIZINAN 4. ALAMAT LEMBAGA 5. NOMOR TELP./HP 6. REKENING BANK a. Nomor b. Atas Nama c. Nama Bank 5. NPWP LEMBAGA B. Identitas Pengelola 1. NAMA KETUA a. NOMOR KTP b. ALAMAT c. NOMOR TELP/HP 2. NAMA SEKRETARIS a. NOMOR KTP b. ALAMAT c. NOMOR TELP/HP 3. NAMA BENDAHARA a. NOMOR KTP b. ALAMAT c. NOMOR TELP/HP C. Identitas Tutor

NO. NAMA JENIS KELAMIN

UMUR PENDIDIKAN LAMA MENJADI TUTOR L P 1. 2. 3. dst Jumlah

D. Lokasi Program Pendidikan Keaksaraan Dasar/Keaksaraan Dasar Layanan Khusus yang Telah Dilaksanakan tahun 2014

NO LOKASI PROGRAM JUMLAH SUMBER DANA

KELOMPOK ANGGARAN 1. 2. 3. dst Jumlah

E. Daftar Peserta Didik Pendidikan Keaksaraan Dasar/Keaksaraan Dasar Layanan Khusus yang Telah Dibelajarkan tahun 2014

NO NAMA JENIS KELAMIN TANGGAL

LAHIR*) ALAMAT TAHUN BELAJAR L P 1. 2. 3. dst *) sesuai KTP

F. Daftar Peserta Didik yang Diajukan Sebagai Calon Penerima Bantuan Operasional Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Tahun 2015

NO NOMOR

SERI SUKMA NAMA

JENIS KELAMIN TANGGAL

LAHIR*) ALAMAT TAHUN BELAJAR L P 1. 2. 3. dst

(22)

G. Lokasi Pelaksanaan Program Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri

NO. LOKASI PROGRAM JUMLAH KELOMPOK TUTOR

1. 2. 3. dst

Jumlah

H. Sarana dan Prasarana yang dimiliki

NO. JENIS SARANA/PRASARANA JUMLAH KONDISI

1. 2. 3. dst

I. Rencana Pembiayaan

NO KOMPONEN YANG DIBIAYAI PERINCIAN HARGA

SATUAN

JUMLAH

1. Identifi kasi calon peserta didik (pendataan identitas/profi l dan kebutuhan belajar/usaha calon peserta didik)

2. ATK peserta didik dan Penyelenggaraan

(Pensil, pulpen, penghapus, buku tulis, dan lain-lain)

3. Pembelajaran dan Pelatihan Keterampilan

(Penyusunan/pengadaan/ pembelian bahan pembelajaran, bahan praktik keterampilan dan modal usaha)

4. Transportasi tutor/pelatih Keterampilan

(Transportasi 1 orang tutor dan 1 orang pelatih keterampilan selama program berlangsung)

5. Penilaian pembelajaran dan pelatihan keterampilan

(Penggandaan soal, pengolahan hasil tes, dan penulisan SUKMA Lanjutan)

Pengelolaan program: Transportasi Penyelenggara; Pelaksanaan Evaluasi kegiatan & pelaporan

Jumlah 1 rombongan belajar untuk 10 orang peserta didik Rp. 5.000.000,-Jumlah rombongan belajar …….. x Rp. 5.000.000,- Rp. …………

J. Proses Pembelajaran

1. Rencana pembelajaran……….. (tgl/bln/thn s.d. tgl/bln/thn;

2. Kurikulum yang digunakan ………. 3. Metode pembelajaran yang digunakan ………. 4. Media pembelajaran yang digunakan ………... 5. Alat evaluasi yang digunakan ………... Demikian usulan kami, sebagai pelengkap proposal ini kami lampirkan:

1. Copy izin operasional yang sudah dilegalisir dinas pendidikan kabupaten/kota. 2. Copy nomor rekening bank yg masih aktif atas nama lembaga.

3. Copy nomor pokok wajib pajak (NPWP).

4. Copy SUKMA (Sampel, minimal 2 setiap rombongan belajar). Atas perhatian dan terkabulnya usulan ini kami sampaikan terima kasih

...2015 Ketua Lembaga

(23)

Lampiran 2. Surat Usulan Dinas Pendidikan Provinsi

KOP DINAS PENDIDIKAN PROVINSI

..., 2015

Nomor : ………

Lampiran : ………

Perihal : Usulan Program KUM Yth. Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Ditjen PAUD dan DIKMAS

melalui Unit Layanan Terpadu (ULT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Gedung C Lt. 1

Jl. Jenderal Sudirman,Senayan Jakarta

Berdasarkan petunjuk teknis tata cara memperoleh dana bantuan pendidikan keaksaraan usaha mandiri tahun 2015, bahwa provinsi ……….. mendapatkan/mengajukan*) alokasi program pendidikan keaksaraan usaha mandiri sebesar …. orang atau Rp. ……

Setelah mengadakan penilaian dan verifi kasi lembaga, maka dengan ini kami sampaikan daftar usulan calon penerima dana bantuan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri tahun 2015.

Demikian surat usulan ini dibuat, atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terimakasih.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi... tanda tangan dan cap stempel

Nama dan Gelar NIP. Tembusan:

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten ...

*) mendapatkan untuk dinas pendidikan provinsi yang mendapatkan alokasi sasaran *) mengajukan untuk dinas pendidikan provinsi yang tidak mendapatkan alokasi sasaran

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menjelaskan tentang kegiatan yang melatar belakangi pentingnya dilaksanakan program KUM tahun 2015 dan sebarannya di kabupaten/kota (narasi singkat).

……… ……… ……… ……… ……… B. Tujuan

Menjelaskan tentang (narasi singkat).:

- Sasaran kegiatan ……… ………..……… ………

- Apa yang akan dicapai ……… ………...……… ………

- Apa manfaat bagi peserta didik ……… ……….……… ………

- Apa dampak bagi masyarakat dan daerah ……… ………..……… ………

C. Lampiran:

1. Usulan lembaga 2. Daftar Peserta Didik

(24)

Lampir

an 3.

D

AFT

AR USULAN CALON LEMB

A

GA/ORGANISASI PENYELENGGARA PROGRAM

PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI

T AHUN 2015 Pr ovinsi: ………. No K ab./ Kota N ama Lembaga Alamat Lembaga K etua N ama Bank N omor R ekening R ekening A tas N ama N omor NPWP NPWP A tas N ama Jumlah P eser ta D idik (WB) LP Jumlah L+P 1. 2. 3. dst ……….. 2015 Kepala D inas P ro vinsi …... T

anda tangan dan cap stempel Nama dan gelar

NIP

. ……….

Lampiran: 1.

Copy nomor r

ekening bank yang masih aktif atas nama lembaga

2.

Copy nomor pokok wajib pajak (NPWP) atas nama lembaga

3. Fotocopy KTP K etua lembaga 4. D ata peser ta didik KUM Lampir an 4. Nama P eserta Didik K eaksar

aan Usaha Mandiri (KUM)

Yang Diusulkan Melalui Dana

APBN 2015 P ro vinsi : Kabupaten : No Lembaga P eny elenggara Peser ta D idik N ama Lembaga Alamat Lembaga K etua Lembaga N o. HP/ Telp N omor Seri SUKMA N ama Peser ta D idik Jenis K elamin l/p Tgl-B ln-Thn Lahir Alamat* Pekerjaan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

* Alamat sesuai dengan alamat KTP

………, …... 2015 K epala D inas P endidikan P ro vinsi…...

Tanda tangan dan cap stempel

N

ama dan gelar

NIP

(25)

Lampiran 5.

SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI ...……… TENTANG TIM PENILAI PROPOSAL PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI PROVINSI ... TAHUN 2015

No Nama GolonganPangkat/ NPWP Jabatan Jabatan dalam Dinas 1. Ketua**) 2. Sekretaris 3. Anggota 4. Anggota 5. Anggota ……….., 2015

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi ….………… Ttd

Nama Jelas dan Stempel Lembaga

Catatan

** Lampirkan Rekening Ketua

Lampiran 6. Laporan Awal Penerimaan Dana Bantuan

LAPORAN

PENERIMAAN DANA BANTUAN

PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI TAHUN 2015

Disampaikan Kepada

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI ... dengan alamat ... ... Oleh: Nama Lembaga : Alamat : Kontak person : No. Telp./HP/Faks : Alamat Email :

(26)

KOP LEMBAGA

LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN DANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ... Jabatan : ... Alamat Lembaga : ... Nomor Telepon/HP/Fax : ... dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa saya:

1. Telah menerima dana bantuan operasional penyelenggaraan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri melalui rekening nomor ……… atas nama ……… pada tanggal ………...

2. Akan menyelenggarakan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri, sesuai perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani. 3. Akan menyampaikan laporan hasil penyelenggaraan kegiatan

dan penggunaan dana kepada Dinas Pendidikan Provinsi paling lambat 2 (dua) minggu setelah kegiatan selesai dilaksanakan. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan bermaterai cukup, untuk digunakan sebagaimana mestinya.

………. 2015 Yang Membuat pernyataan,

Materai Rp. 6.000,-……….

Lampiran:

1. Foto kopi halaman buku rekening bukti transfer dana sudah masuk ke rekening lembaga

Lampiran 7. Format Sistematika Laporan

1. Sampul Laporan

LAPORAN

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI TAHUN 2015

Disampaikan Kepada

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI ...

dengan alamat ... ... Oleh: Nama Lembaga : ... Alamat : ……... Kontak person : ……….. No. Telp./HP/Faks : ………... Alamat Email : ...

(27)

2. Sistematika Laporan

Berdasarkan persetujuan atas proposal yang telah kami susun serta akad kerjasama, antara Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dengan Ketua Lembaga ……….., kami melaporkan sebagai berikut:

A. Lembaga ……… telah menerima dana melalui rekening dengan nomor ………….. sebesar Rp ……… B. Dana sebesar Rp. ……… telah dibelanjakan dengan

rincian sebagai berikut:

No. Tanggal Jenis Belanja Volume Harga Satuan Jumlah

Total dana yang digunakan Rp. Sisa dana*jika ada

C. Kegiatan Pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri yang dilaksanakan

1. Waktu pelaksanaan kegiatan (tgl/bulan/tahun s.d. tgl/bulan/ tahun)

2. Jumlah peserta didik yang dibelajarkan ….orang 3. Kurikulum digunakan….

4. Metode pembelajaran yang digunakan….. 5. Bahan ajar pembelajaran yang digunakan ……. 6. Media pembelajaran yang digunakan….. 7. Penilaian/evaluasi yang digunakan……

D. Hasil Belajar

1. Jumlah peserta didik yang lulus dan memperoleh SUKMA-L …..… orang

2. Jumlah peserta didik yang tidak memperoleh SUKMA-L … orang, jelaskan alasan………..

E. Lampiran:

1. Daftar peserta didik yang mendapat SUKMA-L 2. Daftar peserta didik yang tidak mendapat SUKMA-L 3. Foto pelaksanaan kegiatan Pembelajaran Keaksaraan Usaha

Mandiri

4. Copy buku kas umum

... 2015 Ketua Lembaga,

(28)

Referensi

Dokumen terkait

tipe Jigsaw juga sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar yang. masih senang bermain, bergerak, bekerja dalam kelompok,

947.781.384,-Tahun 2019 pagu anggarannya sebesar 3.191.844.806 Secara tidak langsung ada kenaikan anggaran tahun 2019 dengan pagu anggaran sebesar 2.244.063.422

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelapa sawit berumur 6 bulan, predator Forficulla auricularia, MNPV, Bacillus thuringensis, ekstrak daun nimba,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah strategi quiz team dapat meningkatkan hasil belajar matematika dan untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi quiz team

planci yang direpresentasikan oleh diameter dan berat tubuh, jumlah lengan, sedangkan kepadatan, distribusi dan jenis karang yang dimangsa oleh hewan ini di rataan

Net present value (NPV) adalah kriteria yang digunakan untuk mengukur suatu alat layak atau tidak untuk diusahakan.Dari percobaan yang telah dilakukan dan data yang

Dari Syaddad Ibnu Aus bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah melewati seseorang yang sedang berbekam pada bulan Ramadhan di Baqi', lalu beliau bersabda: "Batallah

TOTALINDO EKA PERSADA selaku Perusahaan yang telah memberikan ijin dan kepercayaan kepada kami untuk kerja praktik di dalam proses pelaksanaan Proyek Puri