• Tidak ada hasil yang ditemukan

POKJA I MANAJEMEN PERUBAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POKJA I MANAJEMEN PERUBAHAN"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PERUBAHAN

POKJA I

1. Penyusunan Tim Kerja ZI

a. Penentuan anggota Tim Kerja selain pimpinan dipilih melalui prosedur/mekanisme yang jelas. Data Dukung :

 SK Tim Kerja Pembangunan ZI menuju WBK/WBBM Rutan Kelas IIB Wonosari tahun 2019

 Nota Dinas Undangan Rapat Evaluasi Tim ZI Tahun 2019 dan Pembentukan Tim ZI Tahun 2020 serta Penunjukan Tim Seleksi

 Daftar Hadir Tim Seleksi Tim Kerja ZI  Notulen Rapat Evaluasi Tim ZI Tahun

2019 dan Pembentukan Tim ZI Tahun 2020 serta Penunjukan Tim Seleksi  Surat Perintah Tim Seleksi Tim ZI  SOP Seleksi Tim Kerja ZI

 Kisi-Kisi Soal Seleksi Tim Kerja ZI

 Dokumentasi Rapat Tim Seleksi Tim Kerja ZI

(2)

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB WONOSARI NOMOR: W.14.PAS.PAS.9- 193 .OT.03.01 TAHUN 2019

TENTANG

TENTANG PEMBENTUKAN TIM KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

DILINGKUNGAN RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB WONOSARI TAHUN 2019 KEPALA RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB WONOSARI

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi (WBk) dan wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM) di lingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari Tahun 2019, maka dipandang perlu membentuk Tim Kerja Pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM);

b. bahwa mereka yang namanya tersebut dalam daftar lampiran Keputusan ini dipandang mampu dan memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di lingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b dipandang perlu menetapkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang Pembentukan Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di lingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

2. Peraturan Presiden Republik indonesla Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang tahun 2012-2025;

3. Instruksi Presiden Republik indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi;

4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTER!I HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBENTUKAN TIM KERJAPEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI DI LINGKUNGAN RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB WONOSARI

KESATU : Menetapkan Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Tahun 2019 dengan susunan

(3)

sebagaimana tersebut dalam daftar lampiran Keputusan ini

KEDUA : Tugas Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani adalah :

1. Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang mendukung keberhasilan

pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM);

2. Berkoordinasi dan konsultasi dengan pihak terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas dimaksud;

3. Melaporkan pelaksanaan tugas sebagai Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

KETIGA :

Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) meliputi :

I. Manajemen Perubahan

a. Meningkatkan komitmen seluruh jajaran Pimpinan dan anggota Satuan Kerja dalam membangun Zona Integritas menuju WBK/WBBM;

b. Merubah pola pikir dan budaya kerja pada Satker yang diusulkan sebagai Zona Integritas menuju WBK/WBB; dan

c. Menurunkan resiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan timbulnya resistensi terhadap perubahan

II. Penataan Tatalaksana

a. Meningkatkan penggunaan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan manajemen Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari di Zona Integritas menuju WBK/WBBM;

b. Meningkatkan’ efisiensi dan efektivitas proses manajemen Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari di Zona Integritas menuju WBK/WBBM; dan

c. Meningkatkan kinerja di Zona Integritas menuju WBK/WBBM III. Penataan Sistem Manajemen SDM

a. Meningkatnya ketaatan terhadap pengelolaan SDM aparatur di lingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari pada masing-masing Zona _ Integritas menuju WBK/WBBM;

b. Meningkatnya transparansi dan _ akuntabilitas pengelolaan SDM aparatur di lingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari pada masing-masing Zona Integritas menuju WBK/WBBM;

c. Meningkatnya disiplin SDM aparatur di lingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari pada masing- masing Zona Integritas menuju WBK/WBBM; d. Meningkatnya efektifitas manajemen SDM aparatur di lingkungan Rumah

Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari pada Zona Integritas menuju WBK/WBBM ; dan

e. Meningkatnya profesionalisme SDM aparatur di lingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari pada Zona Integritas menuju WBK/WBBM IV. Penguatan Akuntabilitas Kinerja

a. Meningkatnya kinerja Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari; b. Meningkatnya akuntabilitas Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari V. Penguatan Pengawasan

a. Meningkatnya kepatuhan’ terhadap pengelolaan keuangan negara; b. Meningkatnya_ efektivitas pengelolaan keuangan negara;

c. Mempertahankan predikat WTP dari BPK atas opini laporan keuangan; dan d. Menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang

VI. Penguatan Kualitas Pelayanan Publik

a. Meningkatnya kualitas pelayanan publik (lebih cepat, lebih murah, lebih aman, dan lebih mudah dijangkau) di lingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari;

b. Meningkatnya jumlah unit pelayanan yang memperoleh standardisasi pelayanan internasional di lingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB

(4)

Wonosari;

c. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari

terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan dibetulkan sebagaimana mestinya.

Petikan Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Wonosari Pada Tanggal : 2 Januari 2019

KEPALA RUMAH TAHANAN NEGARA,

SUHERDI

(5)

Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB WONOSARI

Nomor : W.14.PAS.PAS.9- .OT.03.01 TAHUN 2019 Tanggal : 2 Januari 2019

TIM KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI PADA RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB WONOSARI

Penanggung jawab : Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari Ketua Pembangunan ZI : Kepala Subseksi Pengelolaan RUTAN

Bidang Manajemen Perubahan, Bidang Penataan Tatalaksana serta Bidang Penataan Manajemen SDM

: - Koordinator : Kepala Subseksi Pengelolaan RUTAN 1. Sukamti, S.E.

2. Siti Rohana, S.Sos 3. Heri Wibowo, S.H. 4. Anik Wulandari 5. Murjiyanta, S.H. 6. Sudarmi 7. Marsilah 8. Heni Astari

9. Gurinda Niscahyo, S.E. 10. Heri Junianto, S.H. 11. Catur Kadarwoko 12. Adnan Mualif 13. Novi Nurcahyanto 14. Wahyu Tri Nurdiyanto Bidang Penguatan Penguatan

Akuntabilitas Kinerja, Bidang Penguatan Pengawasan serta Bidang Peningkatan Kualitas Pelayanan

: - Koordinator : Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan 1. Nur Riyanto, S.H.

2. Arif Yunianto, S.Pd 3. Suprih

4. Wintala Nurgiyanta 5. Hartono Budi Suharto

6. Puji Wulandari, A.Md.Keb.S.KM 7. Asih Pratiwi, S.E.

8. Rita Dwi Harini, S.H. 9. Yunariyah

10. Ignasius Ivan Pradipta, S.H. 11. Bondan Joko Sulistya Bidang Persepsi Korupsi dan

Bidang kualitas Pelayanan Hukum

: - Koordinator : Kepala Kesatuan Pengamanan RUTAN 1. Surti

2. Valentina Mirah Reniastuti 3. Andika Dwi Prasetyo, S.H. 4. Nirmala Widyaningtyas 5. Sekar Ayu Pangastuti

KEPALA RUMAH TAHANAN NEGARA,

SUHERDI

(6)

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK

INDONESIA

KANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB WONOSARI

Alamat : Jl. Mgr.Soegiyopranoto No.35 Wonosari. Kode Pos : 55811

Telp. (0274) 391310, email : wonosarirutan@gmail.com

NOTA DINAS

Nomor: W14.PAS.PAS9.UM.01.01-60

Yth

: 1. Kepala Subseksi Pengelolaan

2. Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan

3. Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan

4. Gurinda Niscahyo, JFU pada Subseksi Pengelolaan

5. Andika Dwi Prasetyo, JFU pada Kesatuan Pengamanan Rutan

Dari

: Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari

Hal

: Undangan Rapat Evaluasi Tim ZI 2019 dan Pembentukan Tim ZI 2020

serta penunjukan Tim Seleksi Tim ZI tahun 2020

Lampiran : -

Tanggal

: 14 Januari 2020

Mengharapkan kedatangan Bapak/Ibu pegawai Rumah Tahanan Kelas IIB

Wonosari pada agenda rapat yang akan dilaksanakan pada:

Hari, Tanggal

: Selasa, 14 Januari 2020

Waktu

: 11.00 s/d selesai

Tempat

: Ruang Rapat Rutan Kelas IIB Wonosari

Agenda

: Evaluasi Tim ZI 2019 dan Pembentukan Tim ZI 2020

serta Penujukkan Tim Seleksi Tim ZI 2020

Pakaian

: PDH II

Demikian kami sampaikan atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima

kasih.

Kepala,

Marjiyanto

(7)

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB WONOSARI

Jalan : MGR. Sugiyopranoto No. 35 Wonosari, Gunungkidul 55811

Telepon/Fax. : (0274) 391310, email : wonosarirutan@ymail.com

DAFTAR HADIR

EVALUASI TIM ZI 2019 DAN PEMBENTUKAN TIM ZI 2020

SERTA PENUJUKKAN TIM SELEKSI TIM ZI 2020

MENUJU WBK RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB WONOSARI SELASA, 14 JANUARI 2020

NO NAMA

JABATAN

PARAF

1 Wahyudi Kepala Subseksi Pengelolaan

1.

2 Yanuarius Ardiyana Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan 2.

3 Subardiman Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan

3.

4 Gurinda Niscahyo JFU pada Subseksi Pengelolaan 4.

5 Andika Dwi Prasetyo JFU pada Kesatuan Pengamanan Rutan 5.

Kepala Rumah Tahanan Negara,

MARJIYANTO

(8)

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB WONOSARI

Jalan : MGR. Sugiyopranoto No. 35 Wonosari, Gunungkidul 55811

Telepon/Fax. : (0274) 391310, email : wonosarirutan@ymail.com

NOTULEN

EVALUASI TIM ZI 2019 DAN PEMBENTUKAN TIM ZI 2020 SERTA PENUJUKKAN TIM SELEKSI TIM ZI 2020 MENUJU WBK

RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB WONOSARI

Hari,Tanggal : Selasa, 14 Januari 2020 Pukul : 11.00 s.d. 13.00 WIB

Tempat : Ruang Kepala Rumah Tahanan Negara

Acara : Evaluasi Tim ZI Tahun 2019 dan Pembentukan Tim ZI Tahun 2020 serta Penunjukkan Tim Seleksi Anggota Tim Kerja Pembanguan ZI

Peserta : 1. Kepala Rumah Tahanan Negara 2. Kepala Subseksi Pengelolaan

3. Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan 4. Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan 5. Pemangku Jabatan Fungsional Umum Susunan Acara :

1. Pembukaan

Rapat pembentukan panitia tim seleksi dimulai pukul 11.00 WIB dan dibuka oleh Kepala Subseksi Pengelolaan.

2. Hasil Rapat

a. Kepala Rumah Tahanan Negara mengevaluasi Tim ZI tahun 2019 bahwasanya Tim ZI Tahun 2019 hanya terdapat 3(tiga) Pokja dan tidak berjalan secara optimal serta terdapat beberapa pegawai anggota Tim ZI yang sudah pensiun.

b. Perlu dilaksanakan pembaruan terhadap Tim ZI di tahun 2020 untuk Rutan Kelas IIB Wonosari menuju WBK.

c. Kepala Rumah Tahanan membentuk Tim Seleksi Tim ZI Rutan Wonosari tahun 2020, Kepala Rumah Tahanan memaparkan bahwa tim seleksi bertugas untuk menyeleksi pegawai Rutan Wonosari yang akan menjadi tim kerja Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi pada Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari tahun 2020. Dengan pembentukan tim ini diharapkan pegawai yang bersangkutan dapat memposisikan anggota tim kerja Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing anggota.

Hasil rapat memutuskan bahwa pegawai tersebut di bawah ini ditunjuk sebagai tim seleksi, yaitu:

(9)

NO NAMA JABATAN TUGAS

1. Wahyudi Kepala Subseksi Pengelolaan 1. Melaksanakan seleksi penyusunan tim kerja 2. Melaporkan hasil

seleksi 2. Yanuarius Ardiyana Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan

3. Subardiman Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan 4. Gurinda Niscahyo JFU pada Subseksi Pengelolaan

5 Andika Dwi Prasetyo JFU pada Kesatuan Pengamanan Rutan

d. Seleksi Tim Pokja Tahun 2020 dilaksanakan dengan mempertimbangkan rekam jejak dan daftar riwayat hidup pegawai serta mempertimbangkan beberapa aspek sebagai berikut: 1) Kompetensi;

2) Memahami Tusi; 3) Berdedikasi; 4) Tidak Bermasalah;

5) Tidak pernah melakukan tindak pidana serta pelanggaran kode etik dan disiplin. e. Seleksi Tim ZI Tahun 2020 dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 15 Januari 2020 s/d

16 Januari 2020.

f. Hasil Seleksi anggota Tim Kerja ZI tidak dapat diganggu gugat. 3. Penutup

Acara ditutup dengan doa pada pukul 13.00 WIB.

Mengetahui

Notulis, Kepala Rumah Tahanan Negara,

Sekar Ayu Pangastuti NIP. 199902142017122001

MARJIYANTO

(10)

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK

INDONESIA

KANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB WONOSARI

Alamat : Jl. Mgr.Soegiyopranoto No.35 Wonosari. Kode Pos : 55811

Telp. (0274) 391310, email : wonosarirutan@gmail.com

SURAT PERINTAH

No : W14.PAS.PAS.9.UM.01.01-61

KEPALA RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB WONOSARI

Menimbang

:

a.

bahwa dalam rangka pelaksanaan pembangunan zona

integritas menuju wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan

wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM) di lingkungan

Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari, maka dipandang

perlu mengeluarkan surat perintah;

b.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang

dimaksud dalam huruf a, perlu ditetapkan Surat Perintah

Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari tentang

Seleksi Tim Kerja pembangunan zona integritas menuju

wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih

dan melayani (WBBM) di lingkungan Rumah Tahanan Negara

Kelas IIB Wonosari Tahun 2020

Dasar

:

1. Permenkumham No.M.HH-01.PW.02.03 Tahun 2011 Tentang Pedoman Penetapan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) Kementerian Hukum dan HAM RI.

MEMERINTAHKAN

Kepada

Nama Pejabat dan Pegawai terlampir

Untuk

1. Melakukan seleksi Tim Kerja

2. Membentuk tugas masing-masing Tim Kerja 3. Membuat rencana setiap Tim Kerja

Demikian Surat Perintah ini dibuat untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Wonosari, 14 Januari 2020

Kepala Rumah Tahanan

Negara,

MARJIYANTO

(11)

Lampiran

SURAT PERINTAH

Nomor : W14.PAS.PAS.9.UM.01.01-61

No

Nama

Jabatan

Kedudukan

1

Wahyudi

Ka. Subsi Pengelolaan

Assesor

2

Yanuarius Ardiyana

Ka. Subsi Pelayanan Tahanan

Assesor

3

Subardiman

Ka. KPRTN

Assesor

4

Gurinda Niscahyo

JFU pada Subsi Pengelolaan

Assesor

5

Andika Dwi

Prasetyo

JFU pada KPRTN

Assesor

Wonosari, 14 Januari 2020

Kepala Rumah Tahanan

Negara,

MARJIYANTO

(12)

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB WONOSARI

W14.PAS.PAS.9.UM.01.01-69a

SOP SELEKSI TIM KERJA

DALAM PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

(13)

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

1. SOP ini merupakan pedoman atau acuan Seleksi anggota tim kerja Pembangunan Zona Integritas Satker Rutan Kelas IIB Bantul menuju WBK/WBBM

2. Kecepatan dan ketepatan serta transparansi dalam memberikan pelayanan sangat diutamakan oleh PNS Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sehingga masyarakat dapat merasa puas terhadap pelayanan Rutan Kelas IIB Wonosari

B. Dasar

1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1813);

2. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 186);

3. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. M.HH-01.PW.02.03 Tahun 2011 Tentang Pedoman Penetapan Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK) Kementrian Hukum dan HAM

C. Maksud dan tujuan

1. Adapun maksud dibuat Standar Operasional Prosedur Tim Kerja Satker Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari ini adalah dalam rangka mempersiapkan seleksi Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas Satker Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari untuk mendapatkan WBK dan WBBM;

2. Adapun tujuan dibuatkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Seleksi Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas Satker Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari menuju WBK dan WBBM adalah :

Merekrut anggota yang dilibatkan dalam Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani, Satker Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari untuk dijadikan pedoman tentang Prosedur dalam menyeleksi petugas yang akan dilibatkan dalam Tim Kerja.

(14)

D. Ruang Lingkup

Standar Operasional Prosedur (SOP) Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas Satker Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi serta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani meliputi tujuan dilaksanakan Tim Kerja, Tahapan-tahapan, Fungsi, Komponen perekrutan anggota yang dilibatkan dalam Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas Satker Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari menuju WBK dan WBBM. E. Tata Urut 1. PENDAHULUAN 2. TUGAS POKOK 3. PELAKSANAAN 4. WAKTU 5. PENUTUP

II. Tugas Pokok

A. Mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk menunjang peningkatan status Satker Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari menuju Wilayah Bebas Korusi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani;

B. Membuat laporan hasil kegiatan. III. Pelaksanaan

A. Manajemen :

Penerapan SOP (Standar Operasional Prosedur) ini agar dapat dijadikan pedoman dalam menentukan anggota yang yang dilibatkan dalam Tim Kerja Satker Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari menuju WBK dan WBBM

B. Petugas

Petugas yang dilibatkan untuk menentukan Tim Kerja Satker Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari menuju WBK (Wilayah Bebas Dari Korupsi) dan WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani) adalah :

1. Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari;

2. Kasubsi Pengelolaan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari;

3. Kasubsi Pelayanan Tahanan RUmah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari; 4. Kepala Pengamanan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari

(15)

C. Sarana dan Peralatan

Guna menunjang pelaksanaan maka diperlukan sarana/prasana sebagai berikut : 1. Komputer PC/Laptop;

2. Printer/Scanner;

3. Blangko/Format formulir-formulir; 4. Proyektor.

D. Tahapan-Tahapan untuk membentuk Tim Kerja Satker Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari menuju WBK dan WBBM

1. Usulan dari Para Kasubsi : Nama yang diajukan dalam Zona Integritas (ZI)

2. Seleksi kemampuan dan pengetahuan : Nama petugas yang diajukan oleh para Kasubsi dilakukan uji kompetensi di ruang rapat Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari.

3. Seleksi Tes tulis dan wawancara : dalam uji kompetensi tersebut juga dilakukan tes tulis dan wawancara.

4. Rekomendasi dari Kasubsi : nama - nama anggota yang mengikuti uji kompetensi dikeluarkan rokomendasi bahwa anggota tidak pernah melakukan pelanggaran kode etik maupun tidak sedang mendapatkan hukuman disiplin.

5. Hasil Seleksi : kemudian bagi petugas yang lulus uji kompetensi dan mendapatkan rekomendasi dibuatkan Surat Keputusan.

IV. WAKTU

Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pembentukan Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas Satker Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari menuju WBK dan WBBM pada tanggal 15 Januari 2020 s/d 16 Januari 2020

V. PENUTUP

Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari menuju WBK dan WBBM disusun untuk meningkatkan status Satker Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari menuju WBK dan WBBM.

Ditetapkan di : Wonosari

Pada Tanggal : 14 Januari 2020 Kepala,

Marjiyanto

(16)

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB WONOSARI

KOMPETENSI TIM POKJA

DAN

KISI-KISI SOAL SELEKSI TIM POKJA

(17)

KOMPETENSI TIM POKJA

DALAM PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

A.

Kriteria Umum

1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Setia kepada Negara Kesatuan republic Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

3. Sehat Jasmani dan rohani 4. Memahami tupoksi

5. Memiliki inovasi dan kreasi positif untuk melakukan perubahan 6. Berdedikasi

7. Tidak bermasalah

8. Tidak pernah melakukan tindak pidana serta pelanggaran kode etik dan disiplin.

B.

Kriteria Kompetensi Kelompok Kerja Pembangunan Zona Integritas di lingkungan Rutan Klas IIB Wonosari

No Kelompok Kerja

Kompetensi yang harus dimiliki

1 Tim Pemeriksa a. Menguasai teknik pemeriksaan dokumen b. Memahami tupoksi Rutan secara keseluruhan

c. Mampu memberikan arahan, memotivasi dan memacu bawahan agar dapat bekerja sesuai dengan target prioritas d. Mampu mengkoordinir tim kerja

2 Koordinator Pokja

a. Memiliki masa kerja paling lama di Rutan Klas IIB Wonosari b. Memahami tupoksi Rutan secara keseluruhan

c. Mampu memberikan arahan, memotivasi dan memacu bawahan agar dapat bekerja sesuai dengan target prioritas d. Mampu mengkoordinir tim kerja

3 Sekretaris Pokja

a. Menguasai administrasi pengarsipan berkas

b. Mampu mengoperasikan komputer dan perangkat pendukung lainnya

c. Mampu melakukan analisa, review dan memberikan saran tindak lanjut terhadap sebuah pelaksanaan program d. Memiliki hubungan koordinasi yang baik di tingkat level

yang sama, tingkat Kanwil maupun tingkat Pusat

e. Mampu melakukan penataan arsip yang terstruktur dan rapi 4 Manajemen

Perubahan

a. Menguasai sistem manajemen perencanaan organisasi

b. Mampu menjadi role model bagi pegawai yang lain dalam proses reformasi birokrasi

c. Memiliki mind set yang sesuai dengan kebutuhan reforasi birokrasi

d. Mampu memberikan arahan dan memotivasi pegawai untuk bekerja sesuai dengan target

5 Penataan Tatalaksana

a. Menguasai Standart Of Prosedure (SOP) setiap tupoksi di Rutan

b. Memahami bisnis proses Pemasyarakatan c. Menguasai sistem keterbukaan informasi publik d. Mampu menggerakkan sumber daya yang ada untuk

mewujudkan pelayanan publik berbasis teknologi Informasi

6 Penataan Sistem

a. Menguasai sistem manajemen kepegawaian baik secara manual maupun secara online

(18)

Manajemen SDM

kepegawaian di tingkat Kantor Wilayah maupun di tingkat Pusat serta organisasi pendukung kepegawaian yang lain. c. Memahami perencanaan kebutuhan, pola mutasi,

pengembangan karir, dan penempatan pegawai

d. Mampu memberikan saran dan solusi tentang permasalahan yang terkait dengan kepegawaian

e. Mampu bersikap tegas dalam penegakan aturan disiplin pegawai

7 Penguatan Akuntabilitas Kinerja

a. Menguasai sistem pelaporan kinerja dan anggaran b. Menguasai sistem perencanaan instansi

c. Mampu mengingatkan jajaran pimpinan untuk terlibat langsung dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja instansi

8 Penguatan Pengawasan

a. Menguasai teknik-teknik pemeriksaan

b. Memiliki kemampuan intelijen untuk mengidentifikasi pelanggaran-pelanggaran

c. Mampu memberikan saran dan solusi tentang permasalahan yang terkait dengan benturan kepentingan dan pengaduan di lingkungan pekerjaan

d. Mampu berkomunikasi dan memberikan arahan serta sosialisasi tentang program pengendalian internal kepada seluruh pegawai

9 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

a. Menguasai sistem pelayanan publik yang berbasis IT b. Memiliki kepedulian dan kemampuan untuk melakukan

updating informasi dan berita terkait kegiatan yang diselenggarakan instansi

c. Menguasai standar pelayanan publik prioritas yangtelah ditetapkan instansi

d. Mampu melakukan evaluasi dan review terhadap pelaksanaan pelayanan publik beserta inovasi yang diperlukan

e. Mampu menjadi role model dalam mewujudkan budaya pelayanan prima

f. Mampu menganalisa hasil survey kepuasan masyarakat

C.

Kisi-isi soal seleksi tulis dan wawancara Tim Pokja dalam Pembangunan Zona

Integritas di Lingkungan Rutan Klas IIB Wonosari 1. Memahami Mengenai Zona Integritas (ZI)

a. Apa yang dimasud dengan Zona Integritas (ZI)?

Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan instansi yang WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

b. Apa yang dimaksud dengan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)?

Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang terbebas dari praktik-praktik tindakan korupsi dan memenuhi sebagian besar program: Manajemen perubahan, Penataan tata laksana, Penataan sistem manajemen SDM, Penguatan akuntabilitas kinerja, dan Penguatan pengawasan.

c. Apa yang dimaksud dengan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)? Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar kelima program pada WBK di atas ditambah dengan program penguatan kualitas pelayanan publik yang sangat baik.

(19)

2. Mengetahui tahap-tahap pembangunan Zona Integrasi

a. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap pembangunan Zona Integrasi! Tahap-tahap pembangunan Zona Integrasi terdiri dari:

1) Pencanangan pembangunan Zona Integrasi

Pencanangan Pembangunan ZI adalah deklarasi/ pernyataan dari pimpinan suatu instansi pemerintah bahwa instansinya telah siap membangun ZI. Pencanangan Pembangunan ZI dilaksanakan oleh instansi pemerintah yang pimpinan dan seluruh pegawainya telah menandatangani Dokumen Pakta Integritas.

Pencanangan pembangunan ZI dilaksanakan secara terbuka dan dipublikasikan secara luas dengan maksud agar semua pihak termasuk masyarakat dapat memantau, mengawal, mengawasi dan berperan serta dalam program kegiatan reformasi birokrasi khususnya di bidang pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

2) Proses pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM

Proses pembangunan Zona Integritas merupakan tindak lanjut dari pencanangan pembangunan ZI yang telah dilaksanakan oleh pimpinan instansi pemerintah dan jajaran pegawainya. Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM diawali dengan pembentukan kelompok kerja yang akan menjadi garda terdepan dalam pembangunan Zona Integritas.

3. Mengetahui komponen-komponen yang harus dibangun pada pembangunan Zona Integritas

a. Apa saja komponen pengungkit dalam pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM?

Terdapat 6 komponen pengungkit yang harus dibangun, yaitu: 1) Manajemen Perubahan,

2) Penataan Tatalaksana,

3) Penataan Sistem Manajemen SDM, 4) Penguatan Akuntabilitas Kinerja, 5) Penguatan Pengawasan, dan

6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

b. Apa saja yang dimaksud dengan komponen hasil dalam pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM?

Komponen hasil adalah hasil dari proses pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM yang terdiri antara lain:

1) Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN

2) Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang sangat baik kepada Masyarakat

4. Mengukur keberhasilan pembangunan Zona Integritas.

(20)

Keberhasilan pembangunan Zona Integritas diukur dengan menilai pelaksanaan dari parameter-parameter setiap komponen. Komponen Pengungkit diberi bobot 60% dan Komponen Hasil diberi bobot 40%. Bobot 60% dari Komponen Pengungkit diperoleh dari jumlah bobot masing- masing Komponen Pengungkit gungkit dan komponen hasil. Yaitu:

Manajemen Perubahan: 5%; Penataan Tatalaksana : 5%; Penataan Manajemen SDM : 15%; Penguatan Akuntabilitas Kinerja : 10%; Penguatan Pengawasan : 15%;

dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik : 10%

Bobot 40% dari Komponen Hasil diperoleh dari jumlah bobot masing-masing Komponen Hasil, yaitu terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas dari KKN yang diukur menggunakan ukuran nilai persepsi korupsi (survei eksternal) dan persentase penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP): 20%. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang diukur melalui nilai persepsi kualitas pelayanan (survei eksternal): 20%.

5. Memahami yang dimaksud praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) a. Apa yang dimaksud dengan korupsi?

Korupsi adalah penggelapan atau penyelewengan harta milik perusahaan ataupun milik negara untuk kepentingan diri sendiri (pribadi) maupun untuk kepentingan orang lain.

b. Apa yang dimaksud dengan kolusi?

Kolusi Adalah permufakatan atau kerja sama secara melawan hukum antar- Penyelenggara Negara atau antara Penyelenggara Negara dan pihak lain yang merugikan orang lain, masyarakat dan atau negara.

c. Apa yang dimaksud dengan Nepotisme?

Nepotisme Adalah setiap perbuatan Penyelenggara Negara secara melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.

6. Memahami tujuh klasifikasi korupsi.

a. Sebut da jelaskan tujuh klasifikasi korupsi! 1) Merugikan keuangan Negara

Perbuatan yang merugikan negara, dapat dibagi lagi menjadi 2 bagian yaitu : a) Mencari keuntungan dengan cara melawan hukum dan merugikan negara.

Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian Negara.

b) Menyalahgunakan jabatan untuk mencari keuntungan dan merugikan negara. Penjelasan dari jenis korupsi ini hampir sama dengan penjelasan

(21)

jenis korupsi pada nomor satu di atas, bedanya hanya terletak pada unsur penyalahgunaan wewenang, kesempatan, atau sarana yang dimiliki karena jabatan atau kedudukan.

2) Suap menyuap

Suap–menyuap yaitu suatu tindakan pemberian uang atau menerima uang atau hadiah yang dilakukan oleh pejabat pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya.

3) Penggelapan dalam jabatan

Penyalahgunaan/penggelapan dalam jabatan adalah seorang pejabat pemerintah yang dengan kekuasaan yang dimilikinya melakukan penggelapan laporan keuangan, menghilangkan barang bukti atau membiarkan orang lain menghancurkan barang bukti yang bertujuan untuk menguntungkan diri sendiri dengan jalan merugikan Negara.

4) Pemerasan

Pemerasan dapat dilakukan baik oleh pejabat pemerintah atau oleh pegawai negeri dengan kedudukannya memaksa orang lain untuk memberikan sejumlah uang yang tujuannya untuk menguntungkan dirinya sendiri diluar ketentuan yang semestinya.

5) Perbuatan curang

Yang dimaksud dalam tipe korupsi ini yaitu kecurangan yang dilakukan oleh pemborong, pengawas proyek, rekanan, pengawas rekanan, yang melakukan kecurangan dalam pengadaan atau pembelian barang yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain atau terhadap keuangan negara atau yang dapat membahayakan keselamatan negara yang dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan pegawai negeri atau pejabat terkait.

6) Konflik kepentingan

Konflik kepentingan adalah situasi di mana seorang penyelenggara negara yang mendapatkan kekuasaan dan kewenangan berdasarkan peraturan perundang- undangan memiliki atau diduga memiliki kepentingan pribadi atas setiap penggunaan wewenang yang dimilikinya sehingga dapat mempengaruhi kualitas dan kinerja yang seharusnya.

7) Gratifikasi

Gratifikasi adalah pemberian yang meliputi pemberian uang, barang, diskon, komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya, baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri, yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik, yang dimaksud dengan korupsi jenis ini adalah pemberian hadiah yang diterima oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara dan tidak dilaporkan kepada KPK dalam jangka waktu 30 hari sejak diterimanya gratifikasi. Contoh-contoh gratifikasi

(22)

yang berkembang dalam praktik yang wajib dilaporkan oleh penerima gratifikasi kepada KPK, antara lain gratifikasi yang diterima:

a) terkait dengan pemberian layanan pada masyarakat; b) terkait dengan tugas dalam proses penyusunan anggaran;

c) terkait dengan tugas dalam proses pemeriksaan, audit, monitoring dan evaluasi;

d) terkait dengan pelaksanaan perjalanan dinas (di luar penerimaan yang sah/resmi dari instansi PN/Pn);

e) dalam proses penerimaan/promosi/mutasi pegawai;

f) dalam proses komunikasi, negosiasi dan pelaksanaan kegiatan dengan pihak lain terkait dengan pelaksanaan tugas dan kewenangannya;

g) sebagai akibat dari perjanjian kerjasama/kontrak/ kesepakatan dengan pihak lain yang bertentangan dengan undang-undang;

h) sebagai ungkapan terima kasih sebelum, selama atau setelah proses pengadaan barang dan jasa;

i) dari pejabat/pegawai atau pihak ketiga pada hari raya keagamaan;

j) dalam pelaksanaan pekerjaan yang terkait dengan jabatan dan bertentangan dengan kewajiban/ tugasnya.

7. Memahami yang dimaksud dengan Whistle Blower. a. Apa yang dimaksud dengan whistle blower?

Whistle blower adalah pelapor yang mengetahui dan melaporkan tindak pidana korupsi dan pelapor tersebut bukan bagian dari pelaku tindak pidana korupsi yang dilaporkannya.

b. Apa yang dimaksud whistle blower system?

Whistle Blower System merupakan sebuah mekanisme penyampaian pengaduan dugaan tindak pidana korupsi yang telah terjadi atau akan terjadi yang melibatkan pegawai dan orang lain yang berkaitan dengan dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan di dalam organisasi tempatnya bekerja.

(23)
(24)

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB WONOSARI NOMOR: W.14.PAS.PAS.9- 193 .OT.03.01 TAHUN 2020

TENTANG

PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) DI

LINGKUNGAN RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB WONOSARI TAHUN 2020 KEPALA RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB WONOSARI

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi (WBk) dan wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM) di lingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari Tahun 2020, maka dipandang perlu membentuk Kelompok Kerja Pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM);

b. bahwa mereka yang namanya tersebut dalam daftar lampiran Keputusan ini dipandang mampu dan memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai Kelompok Kerja Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di lingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari;

c. bahwa berdasarkan perkelompokbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b dipandang perlu menetapkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang Pembentukan Kelompok Kerja Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di lingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

2. Peraturan Presiden Republik indonesla Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang tahun 2012-2025;

3. Instruksi Presiden Republik indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi;

4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB WONOSARI TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI DI LINGKUNGAN RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB WONOSARI.

(25)

KESATU : Menetapkan Kelompok Kerja Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di lingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari Tahun 2020 dengan susunan sebagaimana tersebut dalam daftar lampiran keputusan ini.

KEDUA : Tugas Kelompok Kerja Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani adalah:

1. Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang mendukung keberhasilan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM);

2. Berkoordinasi dan konsultasi dengan pihak terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas dimaksud;

3. Melaporkan pelaksanaan tugas sebagai Kelompok Kerja Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

KETIGA : Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) meliputi :

I. Manajemen Perubahan

a. Meningkatkan komitmen seluruh jajaran Pimpinan dan anggota Satuan Kerja dalam membangun Zona Integritas menuju WBK/WBBM;

b. Merubah pola pikir dan budaya kerja pada Satker yang diusulkan sebagai Zona Integritas menuju WBK/WBB; dan

c. Menurunkan resiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan kelompokbulnya resistensi terhadap perubahan.

II. Penataan Tatalaksana

a. Meningkatkan penggunaan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan manajemen Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari di Zona Integritas menuju WBK/WBBM;

b. Meningkatkan’ efisiensi dan efektivitas proses manajemen Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari di Zona Integritas menuju WBK/WBBM; dan

c. Meningkatkan kinerja di Zona Integritas menuju WBK/WBBM. III. Penataan Sistem Manajemen SDM

a. Meningkatnya ketaatan terhadap pengelolaan SDM aparatur di lingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari pada masing-masing Zona Integritas menuju WBK/WBBM;

b. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan SDM aparatur di lingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari pada masing-masing Zona Integritas menuju WBK/WBBM;

c. Meningkatnya disiplin SDM aparatur di lingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari pada masing-masing Zona Integritas menuju WBK/WBBM; d. Meningkatnya efektifitas manajemen SDM aparatur di lingkungan Rumah

Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari pada Zona Integritas menuju WBK/WBBM; dan

e. Meningkatnya profesionalisme SDM aparatur di lingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari pada Zona Integritas menuju WBK/WBBM.

IV. Penguatan Akuntabilitas Kinerja

a. Meningkatnya kinerja Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari; b. Meningkatnya akuntabilitas Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari V. Penguatan Pengawasan

a. Meningkatnya kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan negara; b. Meningkatnya efektivitas pengelolaan keuangan negara;

c. Mempertahankan predikat WTP dari BPK atas opini laporan keuangan; dan d. Menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang.

(26)

VII. Penguatan Kualitas Pelayanan Publik

a. Meningkatnya kualitas pelayanan publik (lebih cepat, lebih murah, lebih aman, dan lebih mudah dijangkau) di lingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari;

b. Meningkatnya jumlah unit pelayanan yang memperoleh standardisasi pelayanan internasional di lingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari; c. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan

pelayanan publik di lingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari. KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari

terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan dibetulkan sebagaimana mestinya.

Petikan Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Wonosari Pada Tanggal : 17 Januari 2020

Kepala Rumah Tahanan Negara,

MARJIYANTO

(27)

Lampiran Keputusan Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari Nomor : W.14.PAS.PAS.9- 193 .PR.03.01 Tahun 2020

Tanggal : 17 Januari 2020

KELOMPOK KERJA

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI PADA RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB WONOSARI

TAHUN 2020

Penanggung jawab : Marjiyanto, A.Md.I.P., S.Sos

(Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari) Tim Pemeriksa : 1. Wahyudi, S.H.

(Kepala Subseksi Pengelolaan RUTAN) 2. Yanuarius Ardiyana, S.E.

(Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan) 3. Subardiman, A.KS.

(Kepala Kesatuan Pengamanan RUTAN) 1. Kelompok Kerja Manajemen

Perubahan : Ketua Sekretaris Anggota : : : Heri Wibowo, S.H. Sekar Ayu Pangastuti 1. Arif Yunianto, S.Pd 2. Hartono Budi Suharto

3. Asih Pratiwi, A.Md.Kep., S.E. 4. Ahmad Choirul Amin

2. Kelompok Kerja Penataan Tatalaksana : Ketua Sekretaris Anggota : : :

Puji Wulandari, A.Md.Keb., S.KM Heri Junianto, S.H.

1. Anik Wulandari 2. Murjiyanto, S.H.

3. Ignasius Ivan Pradipta, S.H. 4. Setyo Eko Nugroho

3. Kelompok Kerja Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia

: Ketua Sekretaris Anggota : : :

Gurinda Niscahyo, S.E. Novi Nurcahyanto 1. Hartanto 2. Yunariyah

3. Fuadafi Ardiyan Yuritno 4. Albertus Bayu Cahyono 4. Kelompok Kerja Penguatan

Akuntabilitas Kinerja Ketua Sekretaris Anggota : : :

Heni Astari, S.I.P Wahyu Tri Nurdiyanto 1. Siti Rohana, S. Sos 2. Gestiwin Waluyo 3. Catur Edi Suwasana 4. Deny Pradipta Tri Handaru 5. Kelompok Kerja Penguatan

Pengawasan Ketua Sekretaris Anggota : : : Bambang Sulistyono, S.H. Andika Dwi Prasetyo, S.H. 1. Edi Kurniawan, S.H. 2. Wintala Nurgiyanta 3. VM. Reniastuti 4. Adnan Mualif 5. Refan Taufik

(28)

6. Kelompok Kerja Penguatan Kualitas Pelayanan Publik Ketua Sekretaris Anggota : : :

Rita Dwi Harini,S.H. Nirmala Widianingtyas 1. Nur Riyanto, S.H. 2. Sudarmi

3. Winarti

4. Bondan Joko Sulistya 5. Beni Laksito Aji

Kepala Rumah Tahanan Negara,

MARJIYANTO

Referensi

Dokumen terkait

Di tahun 2010 ini penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ciawi belum memenuhi target, hanya penerimaan PBB dan BPHTB dan pajak lainnya yang melebihi target

Deskripsi mata diklat tersebut adalah membekali peserta dengan kemampuan mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan organisasi yang memiliki best practice dalam pengelolaan

Kuesioner Penelitian Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Kepala Keluarga Tentang Sanitasi Dasar dan Rumah Sehat di Lingkungan III Desa Perjuangan Pelabuhan Teluk Nibung Tanjungbalai

Hal serupa juga terjadi pada saat latihan sedang berlangsung, menurut pembina ekstrakurikuler siswa sering sekali tidak mampu mengikuti rangkaian latihan yang

1) Guru ingin mengenalkan suatu bidang pembelajaran yang baru dan memberikan garis besar pelajaran yang dengan mendefinisikan konsep-konsep kunci dan menunjukkan

diri yang akan membantu anak didik dalam memilah pengaruh yang baik dan yang buruk' pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua di Negara Indonesia memiliki tradisi

Apabila perusahaan penjual memiliki tanggung jawab atas kerugian yang diderita pembeli piutang akibat debitur tidak bisa membayar (gagal bayar) maka disebut

Sebut kan judul film dokumenter produksi Eagle Award Documentary Competition 2005-2010 yang anda anggap paling tidak menarik dan jelaskan alasannya!. Apakah perbedaan antara film