LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN RASA NYAMAN (NYERI) GANGGUAN RASA NYAMAN (NYERI)
A.
A. KonsKonsep Ganep Gangguagguan Kebutn Kebutuhan Dauhan Dasa Nsa N!e"!e" 1.
1. De#"n"s"De#"n"s"
Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan ada
adalah lah suasuatu tu kebkebutuutuhan han indindiviividu. du. NyeNyeri ri mermerupaupakan kan perperasaaasaan n yanyangg tid
tidak ak menmenyenyenangangkan kan yanyang g terkterkadaadang ng diadialamlami i indindiviividu. du. KebKebutuutuhanhan terbebas dari rasa nyeri itu merupakan salah satu kebutuhan dasar yang terbebas dari rasa nyeri itu merupakan salah satu kebutuhan dasar yang mer
merupaupakan kan tujtujuan uan dibdiberierikankannya nya asuasuhan han kepkeperawerawataatan n padpada a seoseoranrangg pasien di Rumah Sakit (Prasetyo, 2!".
pasien di Rumah Sakit (Prasetyo, 2!". Nyeri
Nyeri akut akut merupakan merupakan pengalaman pengalaman sensorik sensorik atau atau emosional emosional yangyang berkaitan
berkaitan dengan dengan kerusakan kerusakan jaringan jaringan aktual aktual atau atau #ungsional, #ungsional, dengandengan ons
onset et menmendaddadak ak ataatau u lamlambat bat dan dan berberintintensiensitas tas rinringan gan hinhingga gga berberatat yang berlangsung kurang dari $ bulan (PPN%,
yang berlangsung kurang dari $ bulan (PPN%, 2!&".2!&". Nyeri kronis merupakan pengalaman
Nyeri kronis merupakan pengalaman sensorik atau emosional sensorik atau emosional yangyang berkaitan
berkaitan dengan dengan kerusakan kerusakan jaringan jaringan aktual aktual atau atau #ungsional, #ungsional, dengandengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan, yang berlangsung lebih dari $
konstan, yang berlangsung lebih dari $ bulan (PPN%, 2!&".bulan (PPN%, 2!&". 2.
2. Et"o$og"Et"o$og"
Penyebab nyeri dapat diklasi#ikasikan kedalam dua golongan yaitu Penyebab nyeri dapat diklasi#ikasikan kedalam dua golongan yaitu penyebab
penyebab yang yang berhubungan berhubungan dengan dengan #isik #isik dan dan berhubungan berhubungan dengandengan psikis.
psikis. Se'ara Se'ara #isik #isik misalnya, misalnya, penyebab penyebab nyeri nyeri adalah adalah trauma trauma (baik (baik trau
trauma ma mekmekanianik, k, tertermis, mis, kimkimiawiawi, i, maumaupun pun elekelektriktrik", ", neoneoplaplasmasma,, peradangan,
peradangan, gangguan gangguan sirkulasi sirkulasi darah, darah, dan dan lainlain. lainlain. Se'ara Se'ara psikis,psikis, penyebab
penyebab nyeri nyeri dapat dapat terjadi terjadi karena karena adanya adanya trauma trauma psikologispsikologis ()smadi, 2*"
()smadi, 2*"
+erdasar PPN% (2!&" nyeri akut dapat disebabkan oleh kondisi +erdasar PPN% (2!&" nyeri akut dapat disebabkan oleh kondisi klinis terkait kondisi pembedahan, 'edera traumatis, in#eksi, sindrom klinis terkait kondisi pembedahan, 'edera traumatis, in#eksi, sindrom koroner akut, ataupun glaukoma. Sedangkan nyeri kronis dapat terjadi koroner akut, ataupun glaukoma. Sedangkan nyeri kronis dapat terjadi pada
pada kondisi kondisi klinis klinis terkait terkait kondisi kondisi kronis kronis (misal (misal arthritis arthritis reumatoid",reumatoid", in#eksi, 'edera medula spinalis, kondisi pas'a trauma ataupun tumor. in#eksi, 'edera medula spinalis, kondisi pas'a trauma ataupun tumor.
3.
3. Pato#"s"o$og" %anPato#"s"o$og" %an Pathway Pathway
enurut Perry - Potter (2&", ada tiga jenis sel sara# dalam enurut Perry - Potter (2&", ada tiga jenis sel sara# dalam proses
proses penghantaran penghantaran nyeri nyeri yaitu yaitu sel sel syara# syara# a#eren a#eren atau atau neuron neuron sensori,sensori, serabut konektor atau interneuron dan sel sara# e#eren atau neuron serabut konektor atau interneuron dan sel sara# e#eren atau neuron motorik. Selsel syara# ini mempunyai reseptor pada ujungnya yang motorik. Selsel syara# ini mempunyai reseptor pada ujungnya yang menyebabkan impuls nyeri dihantarkan ke sumsum tulang belakang menyebabkan impuls nyeri dihantarkan ke sumsum tulang belakang dan
dan otaotak. k. ResResepteptororresresepteptor or ini ini sansangat gat khukhusus sus dan dan memmemulaulai i impimpulsuls yang merespon perubahan #isik dan kimia tubuh. Reseptorreseptor yang merespon perubahan #isik dan kimia tubuh. Reseptorreseptor yang berespon terhadap stimulus nyeri disebut nosiseptor. Stimulus yang berespon terhadap stimulus nyeri disebut nosiseptor. Stimulus pada
pada jaringan jaringan akan akan merangsang merangsang nosiseptor nosiseptor melepaskan melepaskan atat atat kimia,kimia, yan
yang g terdterdiri iri dardari i proprostastaglaglandindin, n, hishistamtamin, in, brabradikdikiniinin, n, leuleukotkotrierien,n, substansi p, dan enim proteolitik. /atat kimia ini akan mensensitasi substansi p, dan enim proteolitik. /atat kimia ini akan mensensitasi ujung syara# dan menyampaikan impuls ke otak
ujung syara# dan menyampaikan impuls ke otak
Kornu dorsalis dari medula spinalis dapat dianggap sebagai tempat Kornu dorsalis dari medula spinalis dapat dianggap sebagai tempat memproses sensori. Serabut peri#er berakhir disini dan serabut traktus memproses sensori. Serabut peri#er berakhir disini dan serabut traktus sen
sensori sori asenasenden den berberawaawal l disdisiniini. . 0ug0uga a terdterdapaapat t intinterkerkoneoneksi ksi antantaraara sistem neural desenden dan traktus sensori asenden. 1raktus asenden sistem neural desenden dan traktus sensori asenden. 1raktus asenden berakhir pada otak bagian bawah dan bagian tengah dan impulsimpuls berakhir pada otak bagian bawah dan bagian tengah dan impulsimpuls
dipan
dipan'arkan ke 'arkan ke kortekkorteks s serebriserebri. )gar nyeri . )gar nyeri dapat diserap se'ara dapat diserap se'ara sadarsadar,, neuro
neuron n pada sistem pada sistem asendeasenden n harus diakti#kharus diakti#kan. )ktivan. )ktivasi asi terjadterjadi i sebagasebagaii akibat input dari reseptor nyeri yang terletak dalam kulit dan organ akibat input dari reseptor nyeri yang terletak dalam kulit dan organ int
internernal. al. 11erderdapat apat intinterkerkoneoneksi ksi neuneuron ron daldalam am korkornu nu dordorsalisalis s yanyangg ketika diakti#kan, menghambat atau memutuskan taransmisi in#ormasi ketika diakti#kan, menghambat atau memutuskan taransmisi in#ormasi yang menyakitkan atau yang menstimulasi nyeri dalam jaras asenden. yang menyakitkan atau yang menstimulasi nyeri dalam jaras asenden. Seringkali area ini disebut gerbang3. Ke'endrungan alamiah gerbang Seringkali area ini disebut gerbang3. Ke'endrungan alamiah gerbang adalah membiark
adalah membiarkan an semua input yang semua input yang menyamenyakitkakitkan n dari peri#er dari peri#er untuk untuk mengakti#kan jaras asenden dan mengakti#kan nyeri. Namun demikian, mengakti#kan jaras asenden dan mengakti#kan nyeri. Namun demikian, jika ke'endrungan ini berlalu
jika ke'endrungan ini berlalu tanpa perlawanan, akibatnya sistanpa perlawanan, akibatnya sistem yangtem yang ada
ada akaakan n menmenutuutup p gergerbanbang. g. StiStimulmulasi asi dardari i neuneuron ron inhinhibiibitor tor sistsistemem assenden menutup gerbang untuk input nyeri dan men'egah transmisi assenden menutup gerbang untuk input nyeri dan men'egah transmisi sensasi nyeri (ubarak, 24".
Pathway
4. Man"#estas" K$"n"s a. Nyeri )kut
!" 5ejala dan 1anda ayor6 a" Subjekti#
engeluh Nyeri. b" 7bjekti#
1ampak meringis, bersikap protekti# (misal waspada, posisi menghindar nyeri", gelisah, #rekuensi nadi meningkat, sulit tidur.
2" 5ejala dan 1anda ayor6 a" Subjekti#
(1idak 1ersedia" b" 7bjekti#
1ekanan meningkat, pola napas berubah, na#su makan berubah, proses berpikir terganggu, menarik diri, ber#okus pada diri sendiri, dia#oresis.
(PPN%, 2!&" b. Nyeri Kronis
$" 5ejala dan 1anda ayor6 '" Subjekti#
engeluh Nyeri dan merasa depresi (tertekan"
&he'" the'"* 'e*an"*
+e,as
Keusa*an nesosepto (esepto)
N!e" *on"*-a*ut)
d" 7bjekti#
1ampak meringis, gelisah, tidak mampu menuntaskan aktivitas
8" 5ejala dan 1anda ayor6 '" Subjekti#
erasa takut mengalami 'edera berulang d" 7bjekti#
+ersikap protekti# (misal posisi menghindari nyeri", waspada, pola tidur berubah, anoreksia, #okus menyempit, ber#okus pada diri sendiri.
(PPN%, 2!&"
5. Penata$a*sanaan (Me%"s %an Kepeaatan) a. Non #armakologi
!" 9istraksi, merupakan salah satu metode untuk menghilsngksn nyeri dengan 'ara mengalihkan perhatian klien pada hal lain sehingga klien tidak lagi ber#okus pada nyeri yang dialami. 1erdiri dari distraksi pernapasan, distraksi pendengaran, imajinasi terbimbing.
:ontoh 6 memba'a, menonton tv , mendengarkan musik dan bermain
2" Relaksasi, merupakan metode yang e#ekti# untuk mengatasi nyeri kronis. :ontohnya teknik relaksasi progresi#.
$" Stimulaisi kutaneus, merupakan salah satu teknik distraksi yang mengalihkan nyeri yang dialami klien dengan melakukan stimulasi taktil.
:ontoh 6 Kompres hangat, massage kulit pada area yang berlawanan dengan area yang nyeri.
(Kusyati, ;ni dkk. 2!2"
b. <armakologi
!" Krim enalgesik 2" Pemberian analgesik
Nama 7bat 9osis 0adwal
)setamino#et $2=&= mg 8& jam
%bupro#en 2 mg 8& jam
Sodium )wal 2 mg,
slanjutnya 22 mg
*!2 jam
Ketoproten !2,= mg 8& jam
1ramadol =!mg 8.= jam
(Kusyati, ;ni dkk. 2!2" 6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan ?S5 untuk data penunjang apa bila ada nyeri tekan di abdomen
b. Rontgen untuk mengetahui tulang atau organ dalam yang abnormal '. Pemeriksaan @)+ sebagai data penunjang pemeriksaan lainnya d. :t S'an ('idera kepala" untuk mengetahui adanya pembuluh darah
yang pe'ah di otak
7. Komplikasi a. 7edema Pulmonal b. Kejang '. asalah obilisasi d. Aipertensi e. Aipertermi
#. 5angguan pola istirahat dpan tidur /. Asuhan Kepeaatan
0. Peng*a,"an
1indakan perawat yang perlu dilakukan dalam mengkaji pasien selama nyeri akut adalah mengkaji perasaan klien (respon psikologis yang mun'ul", menetapkan respon #isiologis klien terhadap nyeri dan lokasi nyeri, dan mengkaji tingkat keparahan dan kualitas nyeri (Prasetyo, 2!".
1erdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan seorang perawat dalam memulai mengkaji respon nyeri yang dialami oleh
klien, diantaranya6
a. Penentuan ada tidaknya nyeri
9alam melakukan pengkajian terhadap nyeri, perawat harus memper'ayai ketika pasien melaporkan adanya nyeri, walaupun dalam observasi perawat tidak menemukan adanya 'edera atau luka. Setiap nyeri yang dilaporkan oleh klien adalah nyata.
Sebaliknya, ada beberapa pasien yang terkadang justru menyembunyikan rasa nyerinya untuk menghindari pengobatan.
b. Karakteristik nyeri (etode PBRS1" !" <aktor pen'etus (P 6 Provocate"
Perawat mengkaji tentang penyebab atau stimulusstimulus nyeri pada klien, dalam hal ini perawat juga dapat melakukan observasi bagianbagian tubuh yang mengalami 'edera. )pabila perawat men'urigai adanya nyeri psikogenik maka perawat harus dapat mengeksplore perasaan klien dan menanyakan perasaanperasaan apa yang dapat men'etus nyeri.
2" Kualitas (B 6 Quality"
Kualitas nyeri merupakan sesuatu yang subjekti# yang diungkapkan oleh klien, seringkali klien mendeskripsikan nyeri dengan kalimatkalimat tajam, tumpul, berdenyut, berpindah pindah, seperti tertindih, perih, tertusuk, dan lainlain, dimana tiap klien mungkin berbedabeda dalam melaporkan kualitas nyeri yang dirasakan.
$" @okasi (R 6 Region"
?ntuk mengkaji lokasi nyeri maka perawat meminta klien untuk menunjukkan semua bagianCdaerah yang dirasakan tidak nyaman oleh klien. ?ntuk melokalisasikan nyeri lebih spesi#ik, maka perawat dapat meminta klien untuk mela'ak daerah nyeri dari titik yang paling nyeri, kemungkinan hal ini akan sulit apabila nyeri yang dirasakan bersi#at di#us (menyebar".
8" Keparahan (S 6 Severe"
1ingkat keparahan pasien tentang nyeri merupakan karakteristik yang paling subjekti#. Pada pengkajian ini klien diminta untuk menggambarkan nyeri yang dirasakan sebagai nyeri ringan, nyeri sedang atau berat.
=" 9urasi (1 6 Time"
Perawat menanyakan pada pasien untuk menentukan awitan, durasi, dan rangkaian nyeri.
1. D"agnosa Kepeaatan
!" )nsietas berhubungan dengan nyeri kronis 2" Nyeri berhubungan dengan 6
)gen pen'edera #isiologis (in#lamasi, iskemi, neoplasma" )gen pen'edera kimiawi (terbakar, bahan kimia iritan"
)gen pen'edera #isik (abses, amputasi, terbakar, terpotong, mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan #isik berlebihan"
$" Nyeri kronik berhubungan dengan6 Kontrol nyeri yang tidak adekuat 0aringan parut
Kanker maligna
8" 5angguan mobilitas #isik berhubungan dengan6 Nyeri muskuloskeletal
Nyeri insisi
2. Peen'anaan Keperawatan
NO DIAGNOSA
KEPERA3A4AN NO& NI&
0 )nsietas 9e#inisi6
Kondisi emosi dan pengalaman subyekti#
individu terhadap objek yang tidak jelas dan spesi#ik akibat
antisipasi bahaya yang memungkinkan
individu melakukan tindakan untuk
menghadapi an'aman. +atasan Karakteristik6 5ejala dan 1anda ayor6
!. erasa bingung 2. erasa khawatir
dengan akibat dari kondisi yang dihadapi $. Sulit berkonsentrasi 8. 1ampak gelisah 1ingkat ke'emasan Kriteria Aasil6
Sedang sampai tidak ada6 1idak dapat beristirahat +erjalan mondar mandir eremasremas tangan 9istress Perasaan gelisah 7tot tegang Dajah tegang %ritabilitas
1idak bisa mengambil keputusan engeluarkan rasa marah se'ara berlebihan asalah perilaku Kesulitan berkonsentrasi Kesulitan dalam belajarCmemahami sesuatu Kesulitan dalam penyelesaian masalah Serangan panik Rasa takut yang
disampaikan se'ara
Penguangan Kee'asan
!. 5unakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
2. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku klien
$. 0elaskan semua prosedur termasuk sensasi yang akan dirasakan yang mungkin akan dialami klien selama prosedur (dilakukan"
8. Pahami situasi krisis yang terjadi dari perspekti# klien
=. +erikan in#ormasi #aktual terkait diagnosis, perawatan dan prognosis &. +erada di sisi klien untuk
meningkatkan rasa aman dan mengurangi ketakutan
4. 9orong keluarga untuk
mendampingi klien dengan 'ara yang tepat
*. +erikan objek yang menunjukkan perasaan aman
E. @akukan usapan pada
punggungCleher dengan 'ara yang tepat
!. 9orong aktivitas yang tidak kompetiti# se'ara tepat
!!. 0auhkan peralatan perawatan dari pandangan (klien"
=. 1ampak tegang &. Sulit tidur 5ejala dan 1anda inor6 !. engeluh pusing 2. )noreksia $. Palpitasi 8. erasa tidak berdaya =. <rekuensi napas, nadi, tekanan darah meningkat
&. 9ia#oresis 4. 1remor
*. uka tampak pu'at E. Suara bergetar !. Kontak mata buruk !!. Sering berkemih !2. +erorientasi pada masa lalu PenyebabC +erhubungan dengan6 !. Krisis situasional 2. Kebutuhan tidak terpenuhi $. Krisis maturasional 8. )n'aman terhadap konsep diri =. )n'aman terhadap kematian &. Kekhawatiran mengalami kegagalan 4. 9is#ungsi sistem keluarga *. Aubungan orang tuaanak tidak memuaskan lisan
Rasa 'emas yang disampaikan se'ara lisan Perhatian yang berlebihan terhadap kejadiankejadian dalam kehidupan Peningkatan tekanan
darah, #rekuensi nadi, pernapasan 9ilatasi pupil <atigue Penurunan produktivitas Penurunan prestasi sekolah enarik diri 5angguan tidur Perubahan pada pola
buang air besar Perubahan pada pola
makan
se'ara tepat
!$. :iptakan atmos#er rasa aman untuk meningkatkan keper'ayaan
!8. 9orong verbalisasi perasaan, persepsi dan ketakutan
!=. %denti#ikasi pada saat terjadi perubahan tingkat ke'emasan !&. +erikan aktivitas pengganti yang
bertujuan untuk mengurangi tekanan
!4. +antu klien mengidenti#ikasi situasi yang memi'u ke'emasan
!*. Kontrol stimulus untuk kebutuhan klien se'ara tepat
!E. 9ukung penggunaan mekanisme koping yang sesuai
2. +antu klien untuk
mengartikulasikan deskripsi yang realistis mengenai kejadian yang akan datang
2!. Pertimbangkan kemampuan klien dalam mengambil keputusan 22. %nstruksikan klien untuk
menggunakan teknik relaksasi
2$. )tur penggunaan obatobatan untuk mengurangi ke'emasan se'ara tepat 28. Kaji untuk tanda verbal dan non
E. <aktor keturunan !. Penyalahgunaan at !!. 1erpapar bahaya lingkungan !2. Kurang terpapar in#ormasi. 1 Nyeri akut 9e#inisi6 Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan aktual atau #ungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat yang
berlangsung kurang dari $ bulan.
5ejala dan 1anda
(+atasan Karakteristik"6 5ejala dan 1anda
ayor6 !. engeluh nyeri 2. 1ampak meringis $. +ersikap protekti# (mis. Daspada posisi menghindar nyeri" 8. 5elisah =. <rekuensi nadi meningkat &. Sulit tidur 5ejala dan 1anda
1ingkat Nyeri Kontrol Nyeri Kriteria Aasil6
Sedang sampai tidak ada6 Nyeri yang dilaporkan,
panjangnya episode nyeri, menggosok area yang terkena dampak, mengerang dan
menangis, ekspresi nyeri wajah, tidak bisa beristirahat, agitasi, iritabilitas, mengerinyit, mengeluarkan keringat, berkeringat berlebihan, mondarmandir, #okus menyempit, ketegangan otot, kehilangan na#su makan, mual,
intoleransi makanan, #rekuensi na#as, denyut jantung apikal, denyut
nadi radial, tekanan darah, berkeringat. engenali kapan nyeri
terjadi,
menggambarkan #aktor penyebab,
menggunakan jurnal harian untuk memonitor gejala dari waktu ke waktu, menggunakan analgesik, menggunakan analgesik yang direkomendasikan, melaporkan perubahan Mana,e'en N!e"
1. Kaji se'ara komphrehensi# tentang nyeri, meliputi6 lokasi, karakteristik dan onset, durasi, #rekuensi, kualitas, intensitasCberatnya nyeri, dan #aktor #aktor presipitasi
2. 7bservasi isyaratisyarat non verbal dari ketidaknyamanan, khususnya dalam ketidakmampuan untuk komunikasi se'ara e#ekti#
3. +erikan analgetik sesuai dengan anjuran
4. 5unakan komunkiasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan nyeri 5. Kaji latar belakang budaya pasien 6. 1entukan dampak dari ekspresi nyeri
terhadap kualitas hidup6 pola tidur, na#su makan, akti#itas kognisi, mood, relationship, pekerjaan, tanggungjawab peran
7. Kaji pengalaman individu terhadap nyeri, keluarga dengan nyeri kronis 8. ;valuasi tentang kee#ekti#an dari
tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan
9. +erikan dukungan terhadap pasien dan keluarga
10. +erikan in#ormasi tentang nyeri, seperti6 penyebab, berapa lama terjadi, dan tindakan pen'egahan 11. Kontrol #aktor#aktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan
(eF6 temperatur ruangan, penyinaran, dll"
12. )njurkan pasien untuk memonitor sendiri nyeri
inor6
!. 1ekanan darah meningkat
2. Pola napas berubah $. Na#su makan
berubah
8. Proses berpikir terganggu =. enarik diri
&. +er#okus pada diri sendiri 4. 9ia#oresis Penyebab (+erhubungan 9engan"6 )gen pen'edera #isiologis (in#lamasi, iskemi, neoplasma" )gen pen'edera kimiawi (terbakar, bahan kimia iritan" )gen pen'edera #isik
(abses, amputasi, terbakar, terpotong, mengangkat berat, prosedur operasi,
trauma, latihan #isik berlebihan"
terhadap gejala nyeri pada pro#esional
kesehatan, melaporkan gejala yang tidak
terkontrol pada
pro#esional kesehatan, menggunakan sumber daya yang tersedia, mengenali apa yang terkait dengan gejala nyeri, melaporkan nyeri yang terkontrol.
13. )jarkan penggunaan teknik non #armakologi (eF6 relaksasi, guided imagery, terapi musik, distraksi, aplikasi panasdingin, massase, 1;NS, hipnotis, terapi bermain, terapi aktivitas, akupresusure" 14. ;valuasi kee#ekti#an dari tindakan
mengontrol nyeri
15. odi#ikasi tindakan mengontrol nyeri berdasarkan respon pasien 16. 1ingkatkan tidurCistirahat yang
'ukup
17. )njurkan pasien untuk berdiskusi tentang pengalaman nyeri se'ara tepat
18. +eritahu dokter jika tindakan tidak berhasil atau terjadi keluhan
19. %n#ormasikan kepada tim kesehatan lainnyaCanggota keluarga saat
tindakan non#armakologi dilakukan, untuk pendekatan preventi#
20. %n#ormasikan kepada tim kesehatan lainnyaCanggota keluarga saat
tindakan non#armakologi dilakukan, untuk pendekatan preventi#
21. onitor kenyamanan pasien terhadap manajemen nyeri
22. onitor perubahan nyeri dan bantu pasien mengidenti#ikasi #aktor presipitasi nyeri baik aktual dan potensial
23. @akukan pengkajian terhadap pasien dengan nyaman dan lakukan
monitoring dari ren'ana yang dibuat 24. 1urunkan dan hilangkan #aktor yang
dapat meningkatkan pengalaman nyeri (misal rasa takut, kelelahan, dan kurangnya pengetahuan" 25. Pertimbangkan keinginan pasien
untuk berpartisipasi, dukungan dari keluarga dekat dan kontraindikasi ketika strategi penurun nyeri telah dipilih
26. @akukan teknik variasi untuk mengurangi nyeri (#armakologi, non#armakologi, dan interpersonal"
27. Pertimbangkan tipe dan sumber nyeri ketika strategi penurun nyeri telah dipilih
28. +erikan analgetik yang berguna optimal
29. Kolaborasikan dengan pasien, orang terdekat dan tenaga pro#esional lain unntuk memilh tenik non
#armakologi
30. 5unakan PCA (Patient Controlled Analgesia"
31. +erikan pengobatan sebelum aktivitas untuk meningkatkan partisipasi
32. +erikan analgetik sebelum perawatan dan atau strategi
non#armakologi sebelum prosedur yang menyakitkan
33. Kaji tingkat keetidaknyamanan pasien dan 'atat perubahan dalam
'atatan medik dan in#ormasikan kepada seluruh tenaga yang menangani pasien
34. odi#ikasi kontrol nyeri sesuai respon pasien
35. 5unakan pendekatan multidisiplin dalam penanganan nyeri
36. Pertimbangkan dukungan kelompok dan sumber lain untuk pasien,
keluarga, dan orang terdekat
37. +erikan in#ormasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dan respon terhadap pengalaman nyeri
38. @ibatkan keluarga untuk mengurangi nyeri
Pe'be"an Ana$get"*
1. 1entukan lokasi nyeri, karakteristik, kualitas, dan berat nyeri sebelum memberikan pengobatan
2. :ek 'atatan medis untuk jenis obat, dosis, dan #rekuensi pemberian analgetik
3. Kaji adanya alergi obat
berpartisipasi dalam pemilihan jenis analgetik, rute, dan dosis yang akan digunakan
5. Pilih analgetik atau kombinasi analgetik yang sesuai ketika
menggunakan lebih dari satu obat. 6. 1entukan pilihan jenis analgetik
(narkotik, nonnarkotik, atau NS)%9Cobat anti in#lamasi non
steroid" bergantung dari tipe dan beratnya nyeri
7. Pilih rute, %G,% untuk pemberian pengobatan injeksi
8. +erikan tanda pada narkotik dan obat terbatas lain, sesuai dengan protokol 9. onitor tanda vital sebelum dan
sesudah pemberian analgetik
narkotik saat pertama kali atau jika mun'ul tanda yang tidak biasanya 10. Kaji kebutuhan akan kenyamanan atau aktivitas lain yang membantu relaksasi untuk mem#asilitasi respon analgetik
11. +erikan analgetik sesuai jam pemberian
12. Set harapan positi# dari kee#ekti#an analgetik agar respon pasien optimis 13. +erikan analgetik lain dan atau
pengobatan lain jika diperlukan untuk memperkuat reaksi analgetik 14. 5unakan pemasukan berlanjut,
apakah sendiri atau bersamaan dengan opioid bolus, untuk mempertahankan tingkat serum 15. @akukan tindakan pen'egahan untuk
keamanan ( safety precautions" dalam memberikan analgetik narkotik, jika memungkinkan
16. %nstruksikan untuk meminta PRN pengobatan nyeri sebelum nyeri bertambah berat
17. %n#ormasikan kepada individu dengan pemberian narkotik,
mengantuk kadangkadang mun'ul pada 2 atau $ hari pertama kemudian berkurang
18. Koreksi konsepCmitos pasien dan keluarga yang salah tentang anlgetik, misalnya opioid (ketagihan dan resiko overdosis"
19. ;valuasi kee#ekti#an analgetik dengan #rekuensi interval teratur setiap pemberian, tetapi terutama setelah dosis awal, observasi tanda dan gejala serta e#ek obat (misalnya depresi perna#asan, mual muntah, mulut kering, dan konstipasi" 20. 9okumentasikan respon analgetik
dan e#ek yang mun'ul
21. ;valuasi dan dokumentasikan tingkat sedasi pasien yang mendapatkan opioid.
22. @akukan tindakan untuk mengurangi e#ek analgetik (misal konstipasi dan iritasi lambung"
23. Kolaborasikan dengan dokter jika obat, dosis, dan rute pemberian, atau perubahan interval diindikasikan, buat rekomendasi spesi#ik berdasar pada prinsip kesamaan analgetik 24. )jarkan tentang kegunaan anlgetik,
strategi untuk menurunkan e#ek samping, dan harapan untuk
keterlibatan pembuatan keputusan tentang penurunan nyeri.
2 Nyeri kronis 9e#inisi6
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan aktual atau #ungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat yang
berlangsung kurang dari
1ingkat Nyeri Kontrol Nyeri Kriteria Aasil6
Sedang sampai tidak ada6 Nyeri yang dilaporkan,
panjangnya episode nyeri, menggosok area yang terkena dampak, mengerang dan
menangis, ekspresi nyeri wajah, tidak bisa beristirahat, agitasi, iritabilitas, mengerinyit, mengeluarkan keringat, berkeringat berlebihan, mondarmandir, #okus menyempit, ketegangan Mana,e'en N!e"
1. Kaji se'ara komphrehensi# tentang nyeri, meliputi6 lokasi, karakteristik dan onset, durasi, #rekuensi, kualitas, intensitasCberatnya nyeri, dan #aktor #aktor presipitasi
2. 7bservasi isyaratisyarat non verbal dari ketidaknyamanan, khususnya dalam ketidakmampuan untuk komunikasi se'ara e#ekti#
3. +erikan analgetik sesuai dengan anjuran
4. 5unakan komunkiasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan nyeri 5. Kaji latar belakang budaya pasien 6. 1entukan dampak dari ekspresi nyeri
$ bulan.
+atasan Karakteristik (5ejala dan 1anda" ayor6 engeluh nyeri erasa depresi (tertekan" 1ampak meringis 5elisah inor6 1idak mampu menuntaskan aktivitas erasa takut mengalami 'edera berulang +ersikap protekti# (mis. Posisi menghindari nyeri" Daspada
Pola tidur berubah )noreksia
<okus menyempit +er#okus pada diri
sendiri Penyebab (+erhubungan 9engan" Kondisi muskuloskeletal kronis Kerusakan sistem syara# Penekanan sara# %n#iltrasi tumor Ketidakseimbangan neurotransmiter, neuromodulator, dan
otot, kehilangan na#su makan, mual,
intoleransi makanan, #rekuensi na#as, denyut jantung apikal, denyut
nadi radial, tekanan darah, berkeringat. engenali kapan nyeri
terjadi,
menggambarkan #aktor penyebab,
menggunakan jurnal harian untuk memonitor gejala dari waktu ke waktu, menggunakan analgesik, menggunakan analgesik yang direkomendasikan, melaporkan perubahan terhadap gejala nyeri pada pro#esional
kesehatan, melaporkan gejala yang tidak
terkontrol pada
pro#esional kesehatan, menggunakan sumber daya yang tersedia, mengenali apa yang terkait dengan gejala nyeri, melaporkan nyeri yang terkontrol.
na#su makan, akti#itas kognisi, mood, relationship, pekerjaan, tanggungjawab peran
7. Kaji pengalaman individu terhadap nyeri, keluarga dengan nyeri kronis 8. ;valuasi tentang kee#ekti#an dari
tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan
9. +erikan dukungan terhadap pasien dan keluarga
10. +erikan in#ormasi tentang nyeri, seperti6 penyebab, berapa lama terjadi, dan tindakan pen'egahan 11. Kontrol #aktor#aktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan
(eF6 temperatur ruangan, penyinaran, dll"
12. )njurkan pasien untuk memonitor sendiri nyeri
13. )jarkan penggunaan teknik non #armakologi (eF6 relaksasi, guided imagery, terapi musik, distraksi, aplikasi panasdingin, massase, 1;NS, hipnotis, terapi bermain, terapi aktivitas, akupresusure" 14. ;valuasi kee#ekti#an dari tindakan
mengontrol nyeri
15. odi#ikasi tindakan mengontrol nyeri berdasarkan respon pasien 16. 1ingkatkan tidurCistirahat yang
'ukup
17. )njurkan pasien untuk berdiskusi tentang pengalaman nyeri se'ara tepat
18. +eritahu dokter jika tindakan tidak berhasil atau terjadi keluhan
19. %n#ormasikan kepada tim kesehatan lainnyaCanggota keluarga saat
tindakan non#armakologi dilakukan, untuk pendekatan preventi#
20. %n#ormasikan kepada tim kesehatan lainnyaCanggota keluarga saat
tindakan non#armakologi dilakukan, untuk pendekatan preventi#
reseptor
5angguan imunitas (mis. Neuropati terkait A%G, virus vari'ellaoster" 5angguan #ungsi
metabolik
Riwayat posisi kerja statis
Peningkatan indeks masa tubuh
Kondisi pas'a trauma 1ekanan emosional Riwayat penganiayaan (mis. <isik, psikologis, seksual" Riwayat penyalahgunaan obatCat.
terhadap manajemen nyeri
22. onitor perubahan nyeri dan bantu pasien mengidenti#ikasi #aktor presipitasi nyeri baik aktual dan potensial
23. @akukan pengkajian terhadap pasien dengan nyaman dan lakukan
monitoring dari ren'ana yang dibuat 24. 1urunkan dan hilangkan #aktor yang
dapat meningkatkan pengalaman nyeri (misal rasa takut, kelelahan, dan kurangnya pengetahuan" 25. Pertimbangkan keinginan pasien
untuk berpartisipasi, dukungan dari keluarga dekat dan kontraindikasi ketika strategi penurun nyeri telah dipilih
26. @akukan teknik variasi untuk mengurangi nyeri (#armakologi, non#armakologi, dan interpersonal" 27. Pertimbangkan tipe dan sumber
nyeri ketika strategi penurun nyeri telah dipilih
28. +erikan analgetik yang berguna optimal
29. Kolaborasikan dengan pasien, orang terdekat dan tenaga pro#esional lain unntuk memilh tenik non
#armakologi
30. 5unakan PCA (Patient Controlled Analgesia"
31. +erikan pengobatan sebelum aktivitas untuk meningkatkan partisipasi
32. +erikan analgetik sebelum perawatan dan atau strategi
non#armakologi sebelum prosedur yang menyakitkan
33. Kaji tingkat keetidaknyamanan pasien dan 'atat perubahan dalam
'atatan medik dan in#ormasikan kepada seluruh tenaga yang menangani pasien
34. odi#ikasi kontrol nyeri sesuai respon pasien
dalam penanganan nyeri
36. Pertimbangkan dukungan kelompok dan sumber lain untuk pasien,
keluarga, dan orang terdekat
37. +erikan in#ormasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dan respon terhadap pengalaman nyeri
38. @ibatkan keluarga untuk mengurangi nyeri
Pe'be"an Ana$get"*
1. 1entukan lokasi nyeri, karakteristik, kualitas, dan berat nyeri sebelum memberikan pengobatan
2. :ek 'atatan medis untuk jenis obat, dosis, dan #rekuensi pemberian analgetik
3. Kaji adanya alergi obat
4. ;valuasi kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam pemilihan jenis
analgetik, rute, dan dosis yang akan digunakan
5. Pilih analgetik atau kombinasi analgetik yang sesuai ketika
menggunakan lebih dari satu obat. 6. 1entukan pilihan jenis analgetik
(narkotik, nonnarkotik, atau NS)%9Cobat anti in#lamasi non
steroid" bergantung dari tipe dan beratnya nyeri
7. Pilih rute, %G,% untuk pemberian pengobatan injeksi
8. +erikan tanda pada narkotik dan obat terbatas lain, sesuai dengan protokol 9. onitor tanda vital sebelum dan
sesudah pemberian analgetik
narkotik saat pertama kali atau jika mun'ul tanda yang tidak biasanya 10. Kaji kebutuhan akan kenyamanan atau aktivitas lain yang membantu relaksasi untuk mem#asilitasi respon analgetik
11. +erikan analgetik sesuai jam pemberian
analgetik agar respon pasien optimis 13. +erikan analgetik lain dan atau
pengobatan lain jika diperlukan untuk memperkuat reaksi analgetik 14. 5unakan pemasukan berlanjut,
apakah sendiri atau bersamaan dengan opioid bolus, untuk mempertahankan tingkat serum 15. @akukan tindakan pen'egahan untuk
keamanan ( safety precautions" dalam memberikan analgetik narkotik, jika memungkinkan
16. %nstruksikan untuk meminta PRN pengobatan nyeri sebelum nyeri bertambah berat
17. %n#ormasikan kepada individu dengan pemberian narkotik,
mengantuk kadangkadang mun'ul pada 2 atau $ hari pertama kemudian berkurang
18. Koreksi konsepCmitos pasien dan keluarga yang salah tentang anlgetik, misalnya opioid (ketagihan dan resiko overdosis"
19. ;valuasi kee#ekti#an analgetik dengan #rekuensi interval teratur setiap pemberian, tetapi terutama setelah dosis awal, observasi tanda dan gejala serta e#ek obat (misalnya depresi perna#asan, mual muntah, mulut kering, dan konstipasi" 20. 9okumentasikan respon analgetik
dan e#ek yang mun'ul
21. ;valuasi dan dokumentasikan tingkat sedasi pasien yang mendapatkan opioid.
22. @akukan tindakan untuk mengurangi e#ek analgetik (misal konstipasi dan iritasi lambung"
23. Kolaborasikan dengan dokter jika obat, dosis, dan rute pemberian, atau perubahan interval diindikasikan, buat rekomendasi spesi#ik berdasar pada prinsip kesamaan analgetik 24. )jarkan tentang kegunaan anlgetik,
samping, dan harapan untuk
keterlibatan pembuatan keputusan tentang penurunan nyeri.
5 5angguan mobilitas #isik
9e#inisi6
Keterbatasan dalam gerakan #isik dari satu atau lebih ekstremitas se'ara mandiri.
+atasan Karakteristik (5ejala dan 1anda" ayor6 engeluh sulit menggerakkan ekstremitas Kekutan otot menurun Rentang gerak (R7" menurun inor6
Nyeri saat bergerak ;nggan melakukan
pergerakan
erasa 'emas saat bergerak Sendi kaku 5erakan tidak terkoordinasi 5erakan terbatas <isik lemah. Penyebab (+erhubungan 9engan" Kerusakan integritas struktur tulang Perubahan metabolisme Pergerakan )mbulasi Kriteria Aasil6 9ipertahankan atau ditingkatkan Keseimbangan Koordinasi :ara berjalan 5erakan otot 5erakan sendi Kinerja pengaturan tubuh Kinerja trans#er +erlari elompat erangkak +erjalan +ergerak dengan mudah enopang berat badan +erjalan dengan langkah yang e#ekti# +erjalan dengan ke'epatan sedang +erjalan dengan 'epat +erjalan menaiki tangga +erjalan menuruni tangga +erjalan menanjak +erjalan menurun +erjalan dengan jarak dekat
+erjalan dalam jarak yang sedang
+erjalan dalam jarak yang jauh
+erjalan
mengelilingi kamar
4eap" $at"han6 a'buas" !. onitoring vital sign
sebelumCsesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan
2. Konsultasikan dengan terapi #isik tentang ren'ana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
$. +antu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan 'egah terhadap 'edera
8. )jarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik ambulasi
=. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
&. @atih pasien dalam pemenuhan kebutuhan )9@s se'ara mandiri sesuai kemampuan
4. 9ampingi dan +antu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan )9@s pasien. *. +erikan alat bantu jika klien
memerlukan.
E. )jarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika
diperlukan.
Mana,e'en N!e"
1. Kaji se'ara komphrehensi# tentang nyeri, meliputi6 lokasi, karakteristik dan onset, durasi, #rekuensi, kualitas, intensitasCberatnya nyeri, dan #aktor #aktor presipitasi
2. 7bservasi isyaratisyarat non verbal dari ketidaknyamanan, khususnya dalam ketidakmampuan untuk komunikasi se'ara e#ekti#
3. +erikan analgetik sesuai dengan anjuran
4. 5unakan komunkiasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan nyeri 5. Kaji latar belakang budaya pasien 6. 1entukan dampak dari ekspresi nyeri
Ketidakbugaran #isik Penurunan kendali otot Penurunan massa otot Penurunan kekuatan otot Keterlambatan perkembangan Kekuatan sendi Kontraktur alnutrisi 5angguan muskuloskeletal 5angguan neuromuskular %ndeks masa tubuh
diatas persentil ke 4= sesuai usia ;#ek agen #armakologis Program pembatasan gerak Nyeri Kurang terpapar in#ormasi tentang aktivitas #isik Ke'emasan 5angguan kogniti# Keengganan melakukan pergerakan +erjalan mengelilingi rumah enyesuaikan dengan perbedaan tekstur permukaanClantai +erjalan mengelilingi rintangan
na#su makan, akti#itas kognisi, mood, relationship, pekerjaan, tanggungjawab peran
7. Kaji pengalaman individu terhadap nyeri, keluarga dengan nyeri kronis 8. ;valuasi tentang kee#ekti#an dari
tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan
9. +erikan dukungan terhadap pasien dan keluarga
10. +erikan in#ormasi tentang nyeri, seperti6 penyebab, berapa lama terjadi, dan tindakan pen'egahan 11. Kontrol #aktor#aktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan
(eF6 temperatur ruangan, penyinaran, dll"
12. )njurkan pasien untuk memonitor sendiri nyeri
13. )jarkan penggunaan teknik non #armakologi (eF6 relaksasi, guided imagery, terapi musik, distraksi, aplikasi panasdingin, massase, 1;NS, hipnotis, terapi bermain, terapi aktivitas, akupresusure" 14. ;valuasi kee#ekti#an dari tindakan
mengontrol nyeri
15. odi#ikasi tindakan mengontrol nyeri berdasarkan respon pasien 16. 1ingkatkan tidurCistirahat yang
'ukup
17. )njurkan pasien untuk berdiskusi tentang pengalaman nyeri se'ara tepat
18. +eritahu dokter jika tindakan tidak berhasil atau terjadi keluhan
19. %n#ormasikan kepada tim kesehatan lainnyaCanggota keluarga saat
tindakan non#armakologi dilakukan, untuk pendekatan preventi#
20. %n#ormasikan kepada tim kesehatan lainnyaCanggota keluarga saat
tindakan non#armakologi dilakukan, untuk pendekatan preventi#
terhadap manajemen nyeri
22. onitor perubahan nyeri dan bantu pasien mengidenti#ikasi #aktor presipitasi nyeri baik aktual dan potensial
23. @akukan pengkajian terhadap pasien dengan nyaman dan lakukan
monitoring dari ren'ana yang dibuat 24. 1urunkan dan hilangkan #aktor yang
dapat meningkatkan pengalaman nyeri (misal rasa takut, kelelahan, dan kurangnya pengetahuan" 25. Pertimbangkan keinginan pasien
untuk berpartisipasi, dukungan dari keluarga dekat dan kontraindikasi ketika strategi penurun nyeri telah dipilih
26. @akukan teknik variasi untuk mengurangi nyeri (#armakologi, non#armakologi, dan interpersonal" 27. Pertimbangkan tipe dan sumber
nyeri ketika strategi penurun nyeri telah dipilih
28. +erikan analgetik yang berguna optimal
29. Kolaborasikan dengan pasien, orang terdekat dan tenaga pro#esional lain unntuk memilh tenik non
#armakologi
30. 5unakan PCA (Patient Controlled Analgesia"
31. +erikan pengobatan sebelum aktivitas untuk meningkatkan partisipasi
32. +erikan analgetik sebelum perawatan dan atau strategi
non#armakologi sebelum prosedur yang menyakitkan
33. Kaji tingkat keetidaknyamanan pasien dan 'atat perubahan dalam
'atatan medik dan in#ormasikan kepada seluruh tenaga yang menangani pasien
34. odi#ikasi kontrol nyeri sesuai respon pasien
dalam penanganan nyeri
36. Pertimbangkan dukungan kelompok dan sumber lain untuk pasien,
keluarga, dan orang terdekat
37. +erikan in#ormasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dan respon terhadap pengalaman nyeri
38. @ibatkan keluarga untuk mengurangi nyeri
5. E7a$uas"
;valuasi terhadap masalah nyeri dilakukan dengan menilai kemampuan dalam merespon rangsangan nyeri, di antaranya hilangnya perasaan nyeri, menurunnya intensitas nyeri, adanya respon #isiologis yang baik dan pasien mampu melakukan akti#itas seharihari tanpa keluhan nyeri.
DA84AR PUS4AKA
)smadi. (2*". Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Ke!utuhan. 0akarta 6 Salemba edika.
ubarak, %Hbal, - :ahyatin. (24". "uku A#ar Ke!utuhan $asar %anusia Teori dan Aplikasi dan Praktik . 0akarta 6 ;5:.
oorhead. Sue. dkk. 2!&. &ursing 'utcomes Classification (&'C )d* Kelima. Singapore6 ;lsevier
+ule'hek. 5loria . dkk . 2!&. &ursing +nterventions Classification (&+C )d* Keenam. Singapore6 ;lsevier
Nurari# .).A. dan Kusuma. A. 2!$. )P@%K)S% )suhan Keperawatan +erdasarkan 9iagnosa edis - N)N9) N%:N7:. 0ogjakarta6 edi)'tion
Perry - Potter. (2&". ,undamental Keperawatan. ;disi 8. 0akarta 6 ;5:. Dartonah. 2&. Ke!utuhan $asar %anusia dan Proses Keperawatan*
0akarta6 Salemba edika.
Kusyati. ;ni , dkk. 2!2. Keterampilan - Prosedur .a!oratorium Keperawatan $asar . 0akarta6 ;5:
http6CCrepository.usu.a'.idCbitstreamChandleC!2$8=&4*EC8=$24C:hapter I2%%.pd#Jjsessionid*9=:;8)=:&=8+<=E<:*4;&E+88!+!!L seHuen'e8