• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pendahuluan Gangguan Kebutuhan Dasar Nyeri.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pendahuluan Gangguan Kebutuhan Dasar Nyeri.doc"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN RASA NYAMAN (NYERI) GANGGUAN RASA NYAMAN (NYERI)

A.

A. KonsKonsep Ganep Gangguagguan Kebutn Kebutuhan Dauhan Dasa Nsa N!e"!e" 1.

1. De#"n"s"De#"n"s"

Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan ada

adalah lah suasuatu tu kebkebutuutuhan han indindiviividu. du. NyeNyeri ri mermerupaupakan kan perperasaaasaan n yanyangg tid

tidak ak menmenyenyenangangkan kan yanyang g terkterkadaadang ng diadialamlami i indindiviividu. du. KebKebutuutuhanhan terbebas dari rasa nyeri itu merupakan salah satu kebutuhan dasar yang terbebas dari rasa nyeri itu merupakan salah satu kebutuhan dasar yang mer

merupaupakan kan tujtujuan uan dibdiberierikankannya nya asuasuhan han kepkeperawerawataatan n padpada a seoseoranrangg  pasien di Rumah Sakit (Prasetyo, 2!".

 pasien di Rumah Sakit (Prasetyo, 2!".  Nyeri

 Nyeri akut akut merupakan merupakan pengalaman pengalaman sensorik sensorik atau atau emosional emosional yangyang  berkaitan

 berkaitan dengan dengan kerusakan kerusakan jaringan jaringan aktual aktual atau atau #ungsional, #ungsional, dengandengan ons

onset et menmendaddadak ak ataatau u lamlambat bat dan dan berberintintensiensitas tas rinringan gan hinhingga gga berberatat yang berlangsung kurang dari $ bulan (PPN%,

yang berlangsung kurang dari $ bulan (PPN%, 2!&".2!&".  Nyeri kronis merupakan pengalaman

 Nyeri kronis merupakan pengalaman sensorik atau emosional sensorik atau emosional yangyang  berkaitan

 berkaitan dengan dengan kerusakan kerusakan jaringan jaringan aktual aktual atau atau #ungsional, #ungsional, dengandengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan, yang berlangsung lebih dari $

konstan, yang berlangsung lebih dari $ bulan (PPN%, 2!&".bulan (PPN%, 2!&". 2.

2. Et"o$og"Et"o$og"

Penyebab nyeri dapat diklasi#ikasikan kedalam dua golongan yaitu Penyebab nyeri dapat diklasi#ikasikan kedalam dua golongan yaitu  penyebab

 penyebab yang yang berhubungan berhubungan dengan dengan #isik #isik dan dan berhubungan berhubungan dengandengan  psikis.

 psikis. Se'ara Se'ara #isik #isik misalnya, misalnya, penyebab penyebab nyeri nyeri adalah adalah trauma trauma (baik (baik  trau

trauma ma mekmekanianik, k, tertermis, mis, kimkimiawiawi, i, maumaupun pun elekelektriktrik", ", neoneoplaplasmasma,,  peradangan,

 peradangan, gangguan gangguan sirkulasi sirkulasi darah, darah, dan dan lainlain. lainlain. Se'ara Se'ara psikis,psikis,  penyebab

 penyebab nyeri nyeri dapat dapat terjadi terjadi karena karena adanya adanya trauma trauma psikologispsikologis ()smadi, 2*"

()smadi, 2*"

+erdasar PPN% (2!&" nyeri akut dapat disebabkan oleh kondisi +erdasar PPN% (2!&" nyeri akut dapat disebabkan oleh kondisi klinis terkait kondisi pembedahan, 'edera traumatis, in#eksi, sindrom klinis terkait kondisi pembedahan, 'edera traumatis, in#eksi, sindrom koroner akut, ataupun glaukoma. Sedangkan nyeri kronis dapat terjadi koroner akut, ataupun glaukoma. Sedangkan nyeri kronis dapat terjadi  pada

 pada kondisi kondisi klinis klinis terkait terkait kondisi kondisi kronis kronis (misal (misal arthritis arthritis reumatoid",reumatoid", in#eksi, 'edera medula spinalis, kondisi pas'a trauma ataupun tumor. in#eksi, 'edera medula spinalis, kondisi pas'a trauma ataupun tumor.

(2)

3.

3. Pato#"s"o$og" %anPato#"s"o$og" %an  Pathway Pathway

enurut Perry - Potter (2&", ada tiga jenis sel sara# dalam enurut Perry - Potter (2&", ada tiga jenis sel sara# dalam  proses

 proses penghantaran penghantaran nyeri nyeri yaitu yaitu sel sel syara# syara# a#eren a#eren atau atau neuron neuron sensori,sensori, serabut konektor atau interneuron dan sel sara# e#eren atau neuron serabut konektor atau interneuron dan sel sara# e#eren atau neuron motorik. Selsel syara# ini mempunyai reseptor pada ujungnya yang motorik. Selsel syara# ini mempunyai reseptor pada ujungnya yang menyebabkan impuls nyeri dihantarkan ke sumsum tulang belakang menyebabkan impuls nyeri dihantarkan ke sumsum tulang belakang dan

dan otaotak. k. ResResepteptororresresepteptor or ini ini sansangat gat khukhusus sus dan dan memmemulaulai i impimpulsuls yang merespon perubahan #isik dan kimia tubuh. Reseptorreseptor  yang merespon perubahan #isik dan kimia tubuh. Reseptorreseptor  yang berespon terhadap stimulus nyeri disebut nosiseptor. Stimulus yang berespon terhadap stimulus nyeri disebut nosiseptor. Stimulus  pada

 pada jaringan jaringan akan akan merangsang merangsang nosiseptor nosiseptor melepaskan melepaskan atat atat kimia,kimia, yan

yang g terdterdiri iri dardari i proprostastaglaglandindin, n, hishistamtamin, in, brabradikdikiniinin, n, leuleukotkotrierien,n, substansi p, dan enim proteolitik. /atat kimia ini akan mensensitasi substansi p, dan enim proteolitik. /atat kimia ini akan mensensitasi ujung syara# dan menyampaikan impuls ke otak

ujung syara# dan menyampaikan impuls ke otak

Kornu dorsalis dari medula spinalis dapat dianggap sebagai tempat Kornu dorsalis dari medula spinalis dapat dianggap sebagai tempat memproses sensori. Serabut peri#er berakhir disini dan serabut traktus memproses sensori. Serabut peri#er berakhir disini dan serabut traktus sen

sensori sori asenasenden den berberawaawal l disdisiniini. . 0ug0uga a terdterdapaapat t intinterkerkoneoneksi ksi antantaraara sistem neural desenden dan traktus sensori asenden. 1raktus asenden sistem neural desenden dan traktus sensori asenden. 1raktus asenden  berakhir pada otak bagian bawah dan bagian tengah dan impulsimpuls  berakhir pada otak bagian bawah dan bagian tengah dan impulsimpuls

dipan

dipan'arkan ke 'arkan ke kortekkorteks s serebriserebri. )gar nyeri . )gar nyeri dapat diserap se'ara dapat diserap se'ara sadarsadar,, neuro

neuron n pada sistem pada sistem asendeasenden n harus diakti#kharus diakti#kan. )ktivan. )ktivasi asi terjadterjadi i sebagasebagaii akibat input dari reseptor nyeri yang terletak dalam kulit dan organ akibat input dari reseptor nyeri yang terletak dalam kulit dan organ int

internernal. al. 11erderdapat apat intinterkerkoneoneksi ksi neuneuron ron daldalam am korkornu nu dordorsalisalis s yanyangg ketika diakti#kan, menghambat atau memutuskan taransmisi in#ormasi ketika diakti#kan, menghambat atau memutuskan taransmisi in#ormasi yang menyakitkan atau yang menstimulasi nyeri dalam jaras asenden. yang menyakitkan atau yang menstimulasi nyeri dalam jaras asenden. Seringkali area ini disebut gerbang3. Ke'endrungan alamiah gerbang Seringkali area ini disebut gerbang3. Ke'endrungan alamiah gerbang adalah membiark

adalah membiarkan an semua input yang semua input yang menyamenyakitkakitkan n dari peri#er dari peri#er untuk untuk  mengakti#kan jaras asenden dan mengakti#kan nyeri. Namun demikian, mengakti#kan jaras asenden dan mengakti#kan nyeri. Namun demikian,  jika ke'endrungan ini berlalu

 jika ke'endrungan ini berlalu tanpa perlawanan, akibatnya sistanpa perlawanan, akibatnya sistem yangtem yang ada

ada akaakan n menmenutuutup p gergerbanbang. g. StiStimulmulasi asi dardari i neuneuron ron inhinhibiibitor tor sistsistemem assenden menutup gerbang untuk input nyeri dan men'egah transmisi assenden menutup gerbang untuk input nyeri dan men'egah transmisi sensasi nyeri (ubarak, 24".

(3)

 Pathway

4. Man"#estas" K$"n"s a. Nyeri )kut

!" 5ejala dan 1anda ayor6 a" Subjekti# 

engeluh Nyeri.  b" 7bjekti# 

1ampak meringis, bersikap protekti# (misal waspada, posisi menghindar nyeri", gelisah, #rekuensi nadi meningkat, sulit tidur.

2" 5ejala dan 1anda ayor6 a" Subjekti# 

(1idak 1ersedia"  b" 7bjekti# 

1ekanan meningkat, pola napas berubah, na#su makan  berubah, proses berpikir terganggu, menarik diri, ber#okus  pada diri sendiri, dia#oresis.

(PPN%, 2!&"  b. Nyeri Kronis

$" 5ejala dan 1anda ayor6 '" Subjekti# 

engeluh Nyeri dan merasa depresi (tertekan"

&he'" the'"* 'e*an"* 

+e,as

Keusa*an nesosepto (esepto)

N!e" *on"*-a*ut)

(4)

d" 7bjekti# 

1ampak meringis, gelisah, tidak mampu menuntaskan aktivitas

8" 5ejala dan 1anda ayor6 '" Subjekti# 

erasa takut mengalami 'edera berulang d" 7bjekti# 

+ersikap protekti# (misal posisi menghindari nyeri", waspada, pola tidur berubah, anoreksia, #okus menyempit,  ber#okus pada diri sendiri.

(PPN%, 2!&"

5. Penata$a*sanaan (Me%"s %an Kepeaatan) a. Non #armakologi

!" 9istraksi, merupakan salah satu metode untuk menghilsngksn nyeri dengan 'ara mengalihkan perhatian klien pada hal lain sehingga klien tidak lagi ber#okus pada nyeri yang dialami. 1erdiri dari distraksi pernapasan, distraksi pendengaran, imajinasi terbimbing.

:ontoh 6 memba'a, menonton tv , mendengarkan musik dan  bermain

2" Relaksasi, merupakan metode yang e#ekti# untuk mengatasi nyeri kronis. :ontohnya teknik relaksasi progresi#.

$" Stimulaisi kutaneus, merupakan salah satu teknik distraksi yang mengalihkan nyeri yang dialami klien dengan melakukan stimulasi taktil.

:ontoh 6 Kompres hangat, massage kulit pada area yang  berlawanan dengan area yang nyeri.

(Kusyati, ;ni dkk. 2!2"

 b. <armakologi

!" Krim enalgesik  2" Pemberian analgesik 

 Nama 7bat 9osis 0adwal

(5)

)setamino#et $2=&= mg 8& jam

%bupro#en 2 mg 8& jam

Sodium )wal 2 mg,

slanjutnya 22 mg

*!2 jam

Ketoproten !2,= mg 8& jam

1ramadol =!mg 8.= jam

(Kusyati, ;ni dkk. 2!2" 6. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan ?S5 untuk data penunjang apa bila ada nyeri tekan di abdomen

 b. Rontgen untuk mengetahui tulang atau organ dalam yang abnormal '. Pemeriksaan @)+ sebagai data penunjang pemeriksaan lainnya d. :t S'an ('idera kepala" untuk mengetahui adanya pembuluh darah

yang pe'ah di otak 

7. Komplikasi a. 7edema Pulmonal  b. Kejang '. asalah obilisasi d. Aipertensi e. Aipertermi

#. 5angguan pola istirahat dpan tidur  /. Asuhan Kepeaatan

0. Peng*a,"an

1indakan perawat yang perlu dilakukan dalam mengkaji pasien selama nyeri akut adalah mengkaji perasaan klien (respon psikologis yang mun'ul", menetapkan respon #isiologis klien terhadap nyeri dan lokasi nyeri, dan mengkaji tingkat keparahan dan kualitas nyeri (Prasetyo, 2!".

1erdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan seorang  perawat dalam memulai mengkaji respon nyeri yang dialami oleh

klien, diantaranya6

a. Penentuan ada tidaknya nyeri

9alam melakukan pengkajian terhadap nyeri, perawat harus memper'ayai ketika pasien melaporkan adanya nyeri, walaupun dalam observasi perawat tidak menemukan adanya 'edera atau luka. Setiap nyeri yang dilaporkan oleh klien adalah nyata.

(6)

Sebaliknya, ada beberapa pasien yang terkadang justru menyembunyikan rasa nyerinya untuk menghindari pengobatan.

 b. Karakteristik nyeri (etode PBRS1" !" <aktor pen'etus (P 6 Provocate"

Perawat mengkaji tentang penyebab atau stimulusstimulus nyeri pada klien, dalam hal ini perawat juga dapat melakukan observasi bagianbagian tubuh yang mengalami 'edera. )pabila  perawat men'urigai adanya nyeri psikogenik maka perawat harus dapat mengeksplore perasaan klien dan menanyakan  perasaanperasaan apa yang dapat men'etus nyeri.

2" Kualitas (B 6 Quality"

Kualitas nyeri merupakan sesuatu yang subjekti# yang diungkapkan oleh klien, seringkali klien mendeskripsikan nyeri dengan kalimatkalimat tajam, tumpul, berdenyut, berpindah  pindah, seperti tertindih, perih, tertusuk, dan lainlain, dimana tiap klien mungkin berbedabeda dalam melaporkan kualitas nyeri yang dirasakan.

$" @okasi (R 6 Region"

?ntuk mengkaji lokasi nyeri maka perawat meminta klien untuk menunjukkan semua bagianCdaerah yang dirasakan tidak  nyaman oleh klien. ?ntuk melokalisasikan nyeri lebih spesi#ik, maka perawat dapat meminta klien untuk mela'ak daerah nyeri dari titik yang paling nyeri, kemungkinan hal ini akan sulit apabila nyeri yang dirasakan bersi#at di#us (menyebar".

8" Keparahan (S 6 Severe"

1ingkat keparahan pasien tentang nyeri merupakan karakteristik yang paling subjekti#. Pada pengkajian ini klien diminta untuk menggambarkan nyeri yang dirasakan sebagai nyeri ringan, nyeri sedang atau berat.

=" 9urasi (1 6 Time"

Perawat menanyakan pada pasien untuk menentukan awitan, durasi, dan rangkaian nyeri.

1. D"agnosa Kepeaatan

!" )nsietas berhubungan dengan nyeri kronis 2" Nyeri berhubungan dengan 6

(7)

 )gen pen'edera #isiologis (in#lamasi, iskemi, neoplasma"  )gen pen'edera kimiawi (terbakar, bahan kimia iritan"

 )gen pen'edera #isik (abses, amputasi, terbakar, terpotong, mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan #isik   berlebihan"

$" Nyeri kronik berhubungan dengan6  Kontrol nyeri yang tidak adekuat  0aringan parut

 Kanker maligna

8" 5angguan mobilitas #isik berhubungan dengan6  Nyeri muskuloskeletal

 Nyeri insisi

2. Peen'anaan Keperawatan

NO DIAGNOSA

KEPERA3A4AN NO& NI&

0 )nsietas 9e#inisi6

Kondisi emosi dan  pengalaman subyekti#

individu terhadap objek  yang tidak jelas dan spesi#ik akibat

antisipasi bahaya yang memungkinkan

individu melakukan tindakan untuk

menghadapi an'aman. +atasan Karakteristik6 5ejala dan 1anda ayor6

!. erasa bingung 2. erasa khawatir

dengan akibat dari kondisi yang dihadapi $. Sulit berkonsentrasi 8. 1ampak gelisah 1ingkat ke'emasan Kriteria Aasil6

Sedang sampai tidak ada6  1idak dapat beristirahat  +erjalan mondar mandir   eremasremas tangan  9istress  Perasaan gelisah  7tot tegang  Dajah tegang  %ritabilitas

 1idak bisa mengambil keputusan  engeluarkan rasa marah se'ara  berlebihan  asalah perilaku  Kesulitan  berkonsentrasi  Kesulitan dalam  belajarCmemahami sesuatu  Kesulitan dalam  penyelesaian masalah  Serangan panik   Rasa takut yang

disampaikan se'ara

Penguangan Kee'asan

!. 5unakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan

2. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku klien

$. 0elaskan semua prosedur termasuk sensasi yang akan dirasakan yang mungkin akan dialami klien selama  prosedur (dilakukan"

8. Pahami situasi krisis yang terjadi dari perspekti# klien

=. +erikan in#ormasi #aktual terkait diagnosis, perawatan dan prognosis &. +erada di sisi klien untuk

meningkatkan rasa aman dan mengurangi ketakutan

4. 9orong keluarga untuk

mendampingi klien dengan 'ara yang tepat

*. +erikan objek yang menunjukkan  perasaan aman

E. @akukan usapan pada

 punggungCleher dengan 'ara yang tepat

!. 9orong aktivitas yang tidak kompetiti# se'ara tepat

!!. 0auhkan peralatan perawatan dari  pandangan (klien"

(8)

=. 1ampak tegang &. Sulit tidur  5ejala dan 1anda inor6 !. engeluh pusing 2. )noreksia $. Palpitasi 8. erasa tidak  berdaya =. <rekuensi napas, nadi, tekanan darah meningkat

&. 9ia#oresis 4. 1remor  

*. uka tampak pu'at E. Suara bergetar  !. Kontak mata buruk  !!. Sering berkemih !2. +erorientasi pada masa lalu PenyebabC +erhubungan dengan6 !. Krisis situasional 2. Kebutuhan tidak terpenuhi $. Krisis maturasional 8. )n'aman terhadap konsep diri =. )n'aman terhadap kematian &. Kekhawatiran mengalami kegagalan 4. 9is#ungsi sistem keluarga *. Aubungan orang tuaanak tidak memuaskan lisan

 Rasa 'emas yang disampaikan se'ara lisan  Perhatian yang  berlebihan terhadap kejadiankejadian dalam kehidupan  Peningkatan tekanan

darah, #rekuensi nadi,  pernapasan  9ilatasi pupil  <atigue  Penurunan  produktivitas  Penurunan prestasi sekolah  enarik diri  5angguan tidur   Perubahan pada pola

 buang air besar   Perubahan pada pola

makan

se'ara tepat

!$. :iptakan atmos#er rasa aman untuk meningkatkan keper'ayaan

!8. 9orong verbalisasi perasaan,  persepsi dan ketakutan

!=. %denti#ikasi pada saat terjadi  perubahan tingkat ke'emasan !&. +erikan aktivitas pengganti yang

 bertujuan untuk mengurangi tekanan

!4. +antu klien mengidenti#ikasi situasi yang memi'u ke'emasan

!*. Kontrol stimulus untuk kebutuhan klien se'ara tepat

!E. 9ukung penggunaan mekanisme koping yang sesuai

2. +antu klien untuk

mengartikulasikan deskripsi yang realistis mengenai kejadian yang akan datang

2!. Pertimbangkan kemampuan klien dalam mengambil keputusan 22. %nstruksikan klien untuk

menggunakan teknik relaksasi

2$. )tur penggunaan obatobatan untuk  mengurangi ke'emasan se'ara tepat 28. Kaji untuk tanda verbal dan non

(9)

E. <aktor keturunan !. Penyalahgunaan at !!. 1erpapar bahaya lingkungan !2. Kurang terpapar in#ormasi. 1  Nyeri akut 9e#inisi6 Pengalaman sensorik atau emosional yang  berkaitan dengan

kerusakan jaringan aktual atau #ungsional, dengan onset mendadak  atau lambat dan

 berintensitas ringan hingga berat yang

 berlangsung kurang dari $ bulan.

 5ejala dan 1anda

(+atasan Karakteristik"6 5ejala dan 1anda

ayor6 !. engeluh nyeri 2. 1ampak meringis $. +ersikap protekti# (mis. Daspada  posisi menghindar nyeri" 8. 5elisah =. <rekuensi nadi meningkat &. Sulit tidur  5ejala dan 1anda

 1ingkat Nyeri  Kontrol Nyeri Kriteria Aasil6

Sedang sampai tidak ada6  Nyeri yang dilaporkan,

 panjangnya episode nyeri, menggosok area yang terkena dampak, mengerang dan

menangis, ekspresi nyeri wajah, tidak bisa  beristirahat, agitasi, iritabilitas, mengerinyit, mengeluarkan keringat,  berkeringat berlebihan, mondarmandir, #okus menyempit, ketegangan otot, kehilangan na#su makan, mual,

intoleransi makanan, #rekuensi na#as, denyut  jantung apikal, denyut

nadi radial, tekanan darah, berkeringat.  engenali kapan nyeri

terjadi,

menggambarkan #aktor  penyebab,

menggunakan jurnal harian untuk memonitor  gejala dari waktu ke waktu, menggunakan analgesik, menggunakan analgesik  yang direkomendasikan, melaporkan perubahan Mana,e'en N!e"

1. Kaji se'ara komphrehensi# tentang nyeri, meliputi6 lokasi, karakteristik dan onset, durasi, #rekuensi, kualitas, intensitasCberatnya nyeri, dan #aktor #aktor presipitasi

2. 7bservasi isyaratisyarat non verbal dari ketidaknyamanan, khususnya dalam ketidakmampuan untuk komunikasi se'ara e#ekti# 

3. +erikan analgetik sesuai dengan anjuran

4. 5unakan komunkiasi terapeutik agar   pasien dapat mengekspresikan nyeri 5. Kaji latar belakang budaya pasien 6. 1entukan dampak dari ekspresi nyeri

terhadap kualitas hidup6 pola tidur, na#su makan, akti#itas kognisi, mood, relationship, pekerjaan, tanggungjawab peran

7. Kaji pengalaman individu terhadap nyeri, keluarga dengan nyeri kronis 8. ;valuasi tentang kee#ekti#an dari

tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan

9. +erikan dukungan terhadap pasien dan keluarga

10. +erikan in#ormasi tentang nyeri, seperti6 penyebab, berapa lama terjadi, dan tindakan pen'egahan 11. Kontrol #aktor#aktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon  pasien terhadap ketidaknyamanan

(eF6 temperatur ruangan, penyinaran, dll"

12. )njurkan pasien untuk memonitor sendiri nyeri

(10)

inor6

!. 1ekanan darah meningkat

2. Pola napas berubah $. Na#su makan

 berubah

8. Proses berpikir terganggu =. enarik diri

&. +er#okus pada diri sendiri 4. 9ia#oresis Penyebab (+erhubungan 9engan"6  )gen pen'edera #isiologis (in#lamasi, iskemi, neoplasma"  )gen pen'edera kimiawi (terbakar,  bahan kimia iritan"  )gen pen'edera #isik

(abses, amputasi, terbakar, terpotong, mengangkat berat,  prosedur operasi,

trauma, latihan #isik  berlebihan"

terhadap gejala nyeri  pada pro#esional

kesehatan, melaporkan gejala yang tidak

terkontrol pada

 pro#esional kesehatan, menggunakan sumber daya yang tersedia, mengenali apa yang terkait dengan gejala nyeri, melaporkan nyeri yang terkontrol.

13. )jarkan penggunaan teknik non #armakologi (eF6 relaksasi, guided imagery, terapi musik, distraksi, aplikasi panasdingin, massase, 1;NS, hipnotis, terapi bermain, terapi aktivitas, akupresusure" 14. ;valuasi kee#ekti#an dari tindakan

mengontrol nyeri

15. odi#ikasi tindakan mengontrol nyeri berdasarkan respon pasien 16. 1ingkatkan tidurCistirahat yang

'ukup

17. )njurkan pasien untuk berdiskusi tentang pengalaman nyeri se'ara tepat

18. +eritahu dokter jika tindakan tidak  berhasil atau terjadi keluhan

19. %n#ormasikan kepada tim kesehatan lainnyaCanggota keluarga saat

tindakan non#armakologi dilakukan, untuk pendekatan preventi# 

20. %n#ormasikan kepada tim kesehatan lainnyaCanggota keluarga saat

tindakan non#armakologi dilakukan, untuk pendekatan preventi# 

21. onitor kenyamanan pasien terhadap manajemen nyeri

22. onitor perubahan nyeri dan bantu  pasien mengidenti#ikasi #aktor  presipitasi nyeri baik aktual dan  potensial

23. @akukan pengkajian terhadap pasien dengan nyaman dan lakukan

monitoring dari ren'ana yang dibuat 24. 1urunkan dan hilangkan #aktor yang

dapat meningkatkan pengalaman nyeri (misal rasa takut, kelelahan, dan kurangnya pengetahuan" 25. Pertimbangkan keinginan pasien

untuk berpartisipasi, dukungan dari keluarga dekat dan kontraindikasi ketika strategi penurun nyeri telah dipilih

26. @akukan teknik variasi untuk mengurangi nyeri (#armakologi, non#armakologi, dan interpersonal"

(11)

27. Pertimbangkan tipe dan sumber nyeri ketika strategi penurun nyeri telah dipilih

28. +erikan analgetik yang berguna optimal

29. Kolaborasikan dengan pasien, orang terdekat dan tenaga pro#esional lain unntuk memilh tenik non

#armakologi

30. 5unakan PCA (Patient Controlled  Analgesia"

31. +erikan pengobatan sebelum aktivitas untuk meningkatkan  partisipasi

32. +erikan analgetik sebelum  perawatan dan atau strategi

non#armakologi sebelum prosedur yang menyakitkan

33. Kaji tingkat keetidaknyamanan  pasien dan 'atat perubahan dalam

'atatan medik dan in#ormasikan kepada seluruh tenaga yang menangani pasien

34. odi#ikasi kontrol nyeri sesuai respon pasien

35. 5unakan pendekatan multidisiplin dalam penanganan nyeri

36. Pertimbangkan dukungan kelompok dan sumber lain untuk pasien,

keluarga, dan orang terdekat

37. +erikan in#ormasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dan respon terhadap pengalaman nyeri

38. @ibatkan keluarga untuk mengurangi nyeri

Pe'be"an Ana$get"* 

1. 1entukan lokasi nyeri, karakteristik, kualitas, dan berat nyeri sebelum memberikan pengobatan

2. :ek 'atatan medis untuk jenis obat, dosis, dan #rekuensi pemberian analgetik 

3. Kaji adanya alergi obat

(12)

 berpartisipasi dalam pemilihan jenis analgetik, rute, dan dosis yang akan digunakan

5. Pilih analgetik atau kombinasi analgetik yang sesuai ketika

menggunakan lebih dari satu obat. 6. 1entukan pilihan jenis analgetik

(narkotik, nonnarkotik, atau  NS)%9Cobat anti in#lamasi non

steroid" bergantung dari tipe dan  beratnya nyeri

7. Pilih rute, %G,% untuk pemberian  pengobatan injeksi

8. +erikan tanda pada narkotik dan obat terbatas lain, sesuai dengan protokol 9. onitor tanda vital sebelum dan

sesudah pemberian analgetik

narkotik saat pertama kali atau jika mun'ul tanda yang tidak biasanya 10. Kaji kebutuhan akan kenyamanan atau aktivitas lain yang membantu relaksasi untuk mem#asilitasi respon analgetik 

11. +erikan analgetik sesuai jam  pemberian

12. Set harapan positi# dari kee#ekti#an analgetik agar respon pasien optimis 13. +erikan analgetik lain dan atau

 pengobatan lain jika diperlukan untuk memperkuat reaksi analgetik  14. 5unakan pemasukan berlanjut,

apakah sendiri atau bersamaan dengan opioid bolus, untuk mempertahankan tingkat serum 15. @akukan tindakan pen'egahan untuk

keamanan ( safety precautions" dalam memberikan analgetik narkotik, jika memungkinkan

16. %nstruksikan untuk meminta PRN  pengobatan nyeri sebelum nyeri  bertambah berat

17. %n#ormasikan kepada individu dengan pemberian narkotik,

mengantuk kadangkadang mun'ul  pada 2 atau $ hari pertama kemudian  berkurang

(13)

18. Koreksi konsepCmitos pasien dan keluarga yang salah tentang anlgetik, misalnya opioid (ketagihan dan resiko overdosis"

19. ;valuasi kee#ekti#an analgetik dengan #rekuensi interval teratur setiap pemberian, tetapi terutama setelah dosis awal, observasi tanda dan gejala serta e#ek obat (misalnya depresi perna#asan, mual muntah, mulut kering, dan konstipasi" 20. 9okumentasikan respon analgetik

dan e#ek yang mun'ul

21. ;valuasi dan dokumentasikan tingkat sedasi pasien yang mendapatkan opioid.

22. @akukan tindakan untuk mengurangi e#ek analgetik (misal konstipasi dan iritasi lambung"

23. Kolaborasikan dengan dokter jika obat, dosis, dan rute pemberian, atau  perubahan interval diindikasikan,  buat rekomendasi spesi#ik berdasar  pada prinsip kesamaan analgetik  24. )jarkan tentang kegunaan anlgetik,

strategi untuk menurunkan e#ek samping, dan harapan untuk

keterlibatan pembuatan keputusan tentang penurunan nyeri.

2  Nyeri kronis 9e#inisi6

Pengalaman sensorik atau emosional yang  berkaitan dengan

kerusakan jaringan aktual atau #ungsional, dengan onset mendadak  atau lambat dan

 berintensitas ringan hingga berat yang

 berlangsung kurang dari

 1ingkat Nyeri  Kontrol Nyeri Kriteria Aasil6

Sedang sampai tidak ada6  Nyeri yang dilaporkan,

 panjangnya episode nyeri, menggosok area yang terkena dampak, mengerang dan

menangis, ekspresi nyeri wajah, tidak bisa  beristirahat, agitasi, iritabilitas, mengerinyit, mengeluarkan keringat,  berkeringat berlebihan, mondarmandir, #okus menyempit, ketegangan Mana,e'en N!e"

1. Kaji se'ara komphrehensi# tentang nyeri, meliputi6 lokasi, karakteristik dan onset, durasi, #rekuensi, kualitas, intensitasCberatnya nyeri, dan #aktor #aktor presipitasi

2. 7bservasi isyaratisyarat non verbal dari ketidaknyamanan, khususnya dalam ketidakmampuan untuk komunikasi se'ara e#ekti# 

3. +erikan analgetik sesuai dengan anjuran

4. 5unakan komunkiasi terapeutik agar   pasien dapat mengekspresikan nyeri 5. Kaji latar belakang budaya pasien 6. 1entukan dampak dari ekspresi nyeri

(14)

$ bulan.

+atasan Karakteristik (5ejala dan 1anda" ayor6  engeluh nyeri  erasa depresi (tertekan"  1ampak meringis  5elisah inor6  1idak mampu menuntaskan aktivitas  erasa takut mengalami 'edera  berulang  +ersikap protekti# (mis. Posisi menghindari nyeri"  Daspada

 Pola tidur berubah  )noreksia

 <okus menyempit  +er#okus pada diri

sendiri Penyebab (+erhubungan 9engan"  Kondisi muskuloskeletal kronis  Kerusakan sistem syara#   Penekanan sara#   %n#iltrasi tumor   Ketidakseimbangan neurotransmiter, neuromodulator, dan

otot, kehilangan na#su makan, mual,

intoleransi makanan, #rekuensi na#as, denyut  jantung apikal, denyut

nadi radial, tekanan darah, berkeringat.  engenali kapan nyeri

terjadi,

menggambarkan #aktor  penyebab,

menggunakan jurnal harian untuk memonitor  gejala dari waktu ke waktu, menggunakan analgesik, menggunakan analgesik  yang direkomendasikan, melaporkan perubahan terhadap gejala nyeri  pada pro#esional

kesehatan, melaporkan gejala yang tidak

terkontrol pada

 pro#esional kesehatan, menggunakan sumber daya yang tersedia, mengenali apa yang terkait dengan gejala nyeri, melaporkan nyeri yang terkontrol.

na#su makan, akti#itas kognisi, mood, relationship, pekerjaan, tanggungjawab peran

7. Kaji pengalaman individu terhadap nyeri, keluarga dengan nyeri kronis 8. ;valuasi tentang kee#ekti#an dari

tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan

9. +erikan dukungan terhadap pasien dan keluarga

10. +erikan in#ormasi tentang nyeri, seperti6 penyebab, berapa lama terjadi, dan tindakan pen'egahan 11. Kontrol #aktor#aktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon  pasien terhadap ketidaknyamanan

(eF6 temperatur ruangan, penyinaran, dll"

12. )njurkan pasien untuk memonitor sendiri nyeri

13. )jarkan penggunaan teknik non #armakologi (eF6 relaksasi, guided imagery, terapi musik, distraksi, aplikasi panasdingin, massase, 1;NS, hipnotis, terapi bermain, terapi aktivitas, akupresusure" 14. ;valuasi kee#ekti#an dari tindakan

mengontrol nyeri

15. odi#ikasi tindakan mengontrol nyeri berdasarkan respon pasien 16. 1ingkatkan tidurCistirahat yang

'ukup

17. )njurkan pasien untuk berdiskusi tentang pengalaman nyeri se'ara tepat

18. +eritahu dokter jika tindakan tidak  berhasil atau terjadi keluhan

19. %n#ormasikan kepada tim kesehatan lainnyaCanggota keluarga saat

tindakan non#armakologi dilakukan, untuk pendekatan preventi# 

20. %n#ormasikan kepada tim kesehatan lainnyaCanggota keluarga saat

tindakan non#armakologi dilakukan, untuk pendekatan preventi# 

(15)

reseptor 

 5angguan imunitas (mis. Neuropati terkait A%G, virus vari'ellaoster"  5angguan #ungsi

metabolik 

 Riwayat posisi kerja statis

 Peningkatan indeks masa tubuh

 Kondisi pas'a trauma  1ekanan emosional  Riwayat  penganiayaan (mis. <isik, psikologis, seksual"  Riwayat  penyalahgunaan obatCat.

terhadap manajemen nyeri

22. onitor perubahan nyeri dan bantu  pasien mengidenti#ikasi #aktor  presipitasi nyeri baik aktual dan  potensial

23. @akukan pengkajian terhadap pasien dengan nyaman dan lakukan

monitoring dari ren'ana yang dibuat 24. 1urunkan dan hilangkan #aktor yang

dapat meningkatkan pengalaman nyeri (misal rasa takut, kelelahan, dan kurangnya pengetahuan" 25. Pertimbangkan keinginan pasien

untuk berpartisipasi, dukungan dari keluarga dekat dan kontraindikasi ketika strategi penurun nyeri telah dipilih

26. @akukan teknik variasi untuk mengurangi nyeri (#armakologi, non#armakologi, dan interpersonal" 27. Pertimbangkan tipe dan sumber

nyeri ketika strategi penurun nyeri telah dipilih

28. +erikan analgetik yang berguna optimal

29. Kolaborasikan dengan pasien, orang terdekat dan tenaga pro#esional lain unntuk memilh tenik non

#armakologi

30. 5unakan PCA (Patient Controlled  Analgesia"

31. +erikan pengobatan sebelum aktivitas untuk meningkatkan  partisipasi

32. +erikan analgetik sebelum  perawatan dan atau strategi

non#armakologi sebelum prosedur yang menyakitkan

33. Kaji tingkat keetidaknyamanan  pasien dan 'atat perubahan dalam

'atatan medik dan in#ormasikan kepada seluruh tenaga yang menangani pasien

34. odi#ikasi kontrol nyeri sesuai respon pasien

(16)

dalam penanganan nyeri

36. Pertimbangkan dukungan kelompok dan sumber lain untuk pasien,

keluarga, dan orang terdekat

37. +erikan in#ormasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dan respon terhadap pengalaman nyeri

38. @ibatkan keluarga untuk mengurangi nyeri

Pe'be"an Ana$get"* 

1. 1entukan lokasi nyeri, karakteristik, kualitas, dan berat nyeri sebelum memberikan pengobatan

2. :ek 'atatan medis untuk jenis obat, dosis, dan #rekuensi pemberian analgetik 

3. Kaji adanya alergi obat

4. ;valuasi kemampuan pasien untuk  berpartisipasi dalam pemilihan jenis

analgetik, rute, dan dosis yang akan digunakan

5. Pilih analgetik atau kombinasi analgetik yang sesuai ketika

menggunakan lebih dari satu obat. 6. 1entukan pilihan jenis analgetik

(narkotik, nonnarkotik, atau  NS)%9Cobat anti in#lamasi non

steroid" bergantung dari tipe dan  beratnya nyeri

7. Pilih rute, %G,% untuk pemberian  pengobatan injeksi

8. +erikan tanda pada narkotik dan obat terbatas lain, sesuai dengan protokol 9. onitor tanda vital sebelum dan

sesudah pemberian analgetik

narkotik saat pertama kali atau jika mun'ul tanda yang tidak biasanya 10. Kaji kebutuhan akan kenyamanan atau aktivitas lain yang membantu relaksasi untuk mem#asilitasi respon analgetik 

11. +erikan analgetik sesuai jam  pemberian

(17)

analgetik agar respon pasien optimis 13. +erikan analgetik lain dan atau

 pengobatan lain jika diperlukan untuk memperkuat reaksi analgetik  14. 5unakan pemasukan berlanjut,

apakah sendiri atau bersamaan dengan opioid bolus, untuk mempertahankan tingkat serum 15. @akukan tindakan pen'egahan untuk

keamanan ( safety precautions" dalam memberikan analgetik narkotik, jika memungkinkan

16. %nstruksikan untuk meminta PRN  pengobatan nyeri sebelum nyeri  bertambah berat

17. %n#ormasikan kepada individu dengan pemberian narkotik,

mengantuk kadangkadang mun'ul  pada 2 atau $ hari pertama kemudian  berkurang

18. Koreksi konsepCmitos pasien dan keluarga yang salah tentang anlgetik, misalnya opioid (ketagihan dan resiko overdosis"

19. ;valuasi kee#ekti#an analgetik dengan #rekuensi interval teratur setiap pemberian, tetapi terutama setelah dosis awal, observasi tanda dan gejala serta e#ek obat (misalnya depresi perna#asan, mual muntah, mulut kering, dan konstipasi" 20. 9okumentasikan respon analgetik

dan e#ek yang mun'ul

21. ;valuasi dan dokumentasikan tingkat sedasi pasien yang mendapatkan opioid.

22. @akukan tindakan untuk mengurangi e#ek analgetik (misal konstipasi dan iritasi lambung"

23. Kolaborasikan dengan dokter jika obat, dosis, dan rute pemberian, atau  perubahan interval diindikasikan,  buat rekomendasi spesi#ik berdasar  pada prinsip kesamaan analgetik  24. )jarkan tentang kegunaan anlgetik,

(18)

samping, dan harapan untuk

keterlibatan pembuatan keputusan tentang penurunan nyeri.

5 5angguan mobilitas #isik

9e#inisi6

Keterbatasan dalam gerakan #isik dari satu atau lebih ekstremitas se'ara mandiri.

+atasan Karakteristik (5ejala dan 1anda" ayor6  engeluh sulit menggerakkan ekstremitas  Kekutan otot menurun  Rentang gerak (R7" menurun inor6

 Nyeri saat bergerak   ;nggan melakukan

 pergerakan

 erasa 'emas saat  bergerak   Sendi kaku  5erakan tidak terkoordinasi  5erakan terbatas  <isik lemah. Penyebab (+erhubungan 9engan"  Kerusakan integritas struktur tulang  Perubahan metabolisme Pergerakan )mbulasi Kriteria Aasil6 9ipertahankan atau ditingkatkan  Keseimbangan  Koordinasi  :ara berjalan  5erakan otot  5erakan sendi  Kinerja pengaturan tubuh  Kinerja trans#er   +erlari  elompat  erangkak    +erjalan  +ergerak dengan mudah  enopang berat  badan  +erjalan dengan langkah yang e#ekti#   +erjalan dengan ke'epatan sedang  +erjalan dengan 'epat  +erjalan menaiki tangga  +erjalan menuruni tangga  +erjalan menanjak   +erjalan menurun  +erjalan dengan  jarak dekat

 +erjalan dalam jarak  yang sedang

 +erjalan dalam jarak  yang jauh

 +erjalan

mengelilingi kamar 

4eap" $at"han6 a'buas" !. onitoring vital sign

sebelumCsesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan

2. Konsultasikan dengan terapi #isik tentang ren'ana ambulasi sesuai dengan kebutuhan

$. +antu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan 'egah terhadap 'edera

8. )jarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik ambulasi

=. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi

&. @atih pasien dalam pemenuhan kebutuhan )9@s se'ara mandiri sesuai kemampuan

4. 9ampingi dan +antu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan )9@s pasien. *. +erikan alat bantu jika klien

memerlukan.

E. )jarkan pasien bagaimana merubah  posisi dan berikan bantuan jika

diperlukan.

Mana,e'en N!e"

1. Kaji se'ara komphrehensi# tentang nyeri, meliputi6 lokasi, karakteristik dan onset, durasi, #rekuensi, kualitas, intensitasCberatnya nyeri, dan #aktor #aktor presipitasi

2. 7bservasi isyaratisyarat non verbal dari ketidaknyamanan, khususnya dalam ketidakmampuan untuk komunikasi se'ara e#ekti# 

3. +erikan analgetik sesuai dengan anjuran

4. 5unakan komunkiasi terapeutik agar   pasien dapat mengekspresikan nyeri 5. Kaji latar belakang budaya pasien 6. 1entukan dampak dari ekspresi nyeri

(19)

 Ketidakbugaran #isik   Penurunan kendali otot  Penurunan massa otot  Penurunan kekuatan otot  Keterlambatan  perkembangan  Kekuatan sendi  Kontraktur    alnutrisi  5angguan muskuloskeletal  5angguan neuromuskular   %ndeks masa tubuh

diatas persentil ke 4= sesuai usia  ;#ek agen #armakologis  Program  pembatasan gerak   Nyeri  Kurang terpapar in#ormasi tentang aktivitas #isik   Ke'emasan  5angguan kogniti#  Keengganan melakukan  pergerakan  +erjalan mengelilingi rumah  enyesuaikan dengan perbedaan tekstur  permukaanClantai  +erjalan mengelilingi rintangan

na#su makan, akti#itas kognisi, mood, relationship, pekerjaan, tanggungjawab peran

7. Kaji pengalaman individu terhadap nyeri, keluarga dengan nyeri kronis 8. ;valuasi tentang kee#ekti#an dari

tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan

9. +erikan dukungan terhadap pasien dan keluarga

10. +erikan in#ormasi tentang nyeri, seperti6 penyebab, berapa lama terjadi, dan tindakan pen'egahan 11. Kontrol #aktor#aktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon  pasien terhadap ketidaknyamanan

(eF6 temperatur ruangan, penyinaran, dll"

12. )njurkan pasien untuk memonitor sendiri nyeri

13. )jarkan penggunaan teknik non #armakologi (eF6 relaksasi, guided imagery, terapi musik, distraksi, aplikasi panasdingin, massase, 1;NS, hipnotis, terapi bermain, terapi aktivitas, akupresusure" 14. ;valuasi kee#ekti#an dari tindakan

mengontrol nyeri

15. odi#ikasi tindakan mengontrol nyeri berdasarkan respon pasien 16. 1ingkatkan tidurCistirahat yang

'ukup

17. )njurkan pasien untuk berdiskusi tentang pengalaman nyeri se'ara tepat

18. +eritahu dokter jika tindakan tidak  berhasil atau terjadi keluhan

19. %n#ormasikan kepada tim kesehatan lainnyaCanggota keluarga saat

tindakan non#armakologi dilakukan, untuk pendekatan preventi# 

20. %n#ormasikan kepada tim kesehatan lainnyaCanggota keluarga saat

tindakan non#armakologi dilakukan, untuk pendekatan preventi# 

(20)

terhadap manajemen nyeri

22. onitor perubahan nyeri dan bantu  pasien mengidenti#ikasi #aktor  presipitasi nyeri baik aktual dan  potensial

23. @akukan pengkajian terhadap pasien dengan nyaman dan lakukan

monitoring dari ren'ana yang dibuat 24. 1urunkan dan hilangkan #aktor yang

dapat meningkatkan pengalaman nyeri (misal rasa takut, kelelahan, dan kurangnya pengetahuan" 25. Pertimbangkan keinginan pasien

untuk berpartisipasi, dukungan dari keluarga dekat dan kontraindikasi ketika strategi penurun nyeri telah dipilih

26. @akukan teknik variasi untuk mengurangi nyeri (#armakologi, non#armakologi, dan interpersonal" 27. Pertimbangkan tipe dan sumber

nyeri ketika strategi penurun nyeri telah dipilih

28. +erikan analgetik yang berguna optimal

29. Kolaborasikan dengan pasien, orang terdekat dan tenaga pro#esional lain unntuk memilh tenik non

#armakologi

30. 5unakan PCA (Patient Controlled  Analgesia"

31. +erikan pengobatan sebelum aktivitas untuk meningkatkan  partisipasi

32. +erikan analgetik sebelum  perawatan dan atau strategi

non#armakologi sebelum prosedur yang menyakitkan

33. Kaji tingkat keetidaknyamanan  pasien dan 'atat perubahan dalam

'atatan medik dan in#ormasikan kepada seluruh tenaga yang menangani pasien

34. odi#ikasi kontrol nyeri sesuai respon pasien

(21)

dalam penanganan nyeri

36. Pertimbangkan dukungan kelompok dan sumber lain untuk pasien,

keluarga, dan orang terdekat

37. +erikan in#ormasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dan respon terhadap pengalaman nyeri

38. @ibatkan keluarga untuk mengurangi nyeri

5. E7a$uas"

;valuasi terhadap masalah nyeri dilakukan dengan menilai kemampuan dalam merespon rangsangan nyeri, di antaranya hilangnya perasaan nyeri, menurunnya intensitas nyeri, adanya respon #isiologis yang baik dan pasien mampu melakukan akti#itas seharihari tanpa keluhan nyeri.

DA84AR PUS4AKA

)smadi. (2*". Teknik Prosedural Keperawatan  Konsep dan Aplikasi  Ke!utuhan. 0akarta 6 Salemba edika.

ubarak, %Hbal, - :ahyatin. (24".  "uku A#ar Ke!utuhan $asar   %anusia  Teori dan Aplikasi dan Praktik . 0akarta 6 ;5:.

oorhead. Sue. dkk. 2!&.  &ursing 'utcomes Classification (&'C )d*  Kelima. Singapore6 ;lsevier 

+ule'hek. 5loria . dkk . 2!&.  &ursing +nterventions Classification (&+C  )d* Keenam. Singapore6 ;lsevier 

 Nurari# .).A. dan Kusuma. A. 2!$. )P@%K)S% )suhan Keperawatan +erdasarkan 9iagnosa edis - N)N9) N%:N7:. 0ogjakarta6  edi)'tion

Perry - Potter. (2&". ,undamental Keperawatan. ;disi 8. 0akarta 6 ;5:. Dartonah. 2&.  Ke!utuhan $asar %anusia dan Proses Keperawatan*

0akarta6 Salemba edika.

Kusyati. ;ni , dkk. 2!2.  Keterampilan - Prosedur .a!oratorium  Keperawatan $asar . 0akarta6 ;5:

http6CCrepository.usu.a'.idCbitstreamChandleC!2$8=&4*EC8=$24C:hapter  I2%%.pd#Jjsessionid*9=:;8)=:&=8+<=E<:*4;&E+88!+!!L seHuen'e8

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Koeksistensi tidak terdapat antara kolong rumah kaum Walaka dan pondasi bangunan DPRD; antara sasambiri tangkebala (rumah kaum Walaka) dan konsol overstek bangunan

Penelitian ini berjudul Fenomena Komunikasi Anak Jalanan di Pasar 45 Kota Manado, dengan tujuan untuk mengetahui fenomena komunikasi anak jalanan di Pasar 45 Kota Manado

Terdapat 26 stakeholder yang diperkirakan memiliki kepentingan dan pengaruh dalam pengelolaan kawasan industri di Kota Cilegon yang dapat dibedakan dalam tiga kelompok yaitu

Jamu Iboe dilaksanakan baik dengan melalui penjualan canvass yaitu secara tunai serta penjualan melalui agen yang merupakan penjualan kredit, maka sebaiknya faktur-faktur

Teknik transposisi merupakan suatu teknik yang menggunakan permutasi karakter, yang mana dengan menggunakan teknik ini pesan yang asli tidak dapat dibaca kecuali memiliki

Puji dan syukur penulis ucapankan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Faktor-Faktor Yang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALISIS PADA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

[r]