BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
II..11.. LLaattaar Br Beellaakkaanngg Pu
Puskskesesmamas s seselalain in memerurupapakakan n pupusasat t rurujujukakan n memedidik, k, jujuga ga popotetensnsiaiall mengandung ancaman penularan penyakit di samping pencemaran lingkungan. Untuk mengandung ancaman penularan penyakit di samping pencemaran lingkungan. Untuk meminimalkan terjadinya penularan penyakit dibutuhkan suatu pusat sterilisasi yang meminimalkan terjadinya penularan penyakit dibutuhkan suatu pusat sterilisasi yang berfungsi
berfungsi untuk untuk membantu membantu unit-unit unit-unit lain lain di di Puskesmas Puskesmas Susunan Susunan Baru Baru yangyang membutuhkan barang steril, membantu menurunkan angka kejadian infeksi/infeksi membutuhkan barang steril, membantu menurunkan angka kejadian infeksi/infeksi nosokomial di Puskesmas Susunan Baru serta menyediakan dan menjamin kualitas nosokomial di Puskesmas Susunan Baru serta menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi yang dihasilkan.
hasil sterilisasi yang dihasilkan. Sa
Salalah h sasatu tu inindidikakatotor r kekebeberhrhasasililan an dadalalam m pepelalayayananan n PusPuskeskesmamas s adaadalalahh rendahn
rendahnya ya angka infeksi nosokomiaangka infeksi nosokomial l di di PuskePuskesmas. Untuk smas. Untuk mencapmencapai ai keberhkeberhasilasilanan ter
tersebsebut ut makmaka a perperlu lu dildilakuakukan kan pengpengendendalialian an infinfekseksi i di di PusPuskeskesmas mas dengdengan an carcaraa me
melalakukukakan n ststererililisisasasi i papada da alalat at atatau au babahahan n tetertrtenentu tu yayang ng bebertrtujujuauan n ununtutuk k menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora dan dapat menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora dan dapat dilakukan dengan proses kimia atau fisika.
dilakukan dengan proses kimia atau fisika.
Untuk melaksanakan tugas sterilisasi alat atau bahan diperlukan pengetahuan Untuk melaksanakan tugas sterilisasi alat atau bahan diperlukan pengetahuan dan keterampilan yang khusus oleh petugas sterilisasi sehingga mendapatkan hasil dan keterampilan yang khusus oleh petugas sterilisasi sehingga mendapatkan hasil yang baik yaitu kondisi alat atau bahan yang steril secara cepat dan tepat.dari yang baik yaitu kondisi alat atau bahan yang steril secara cepat dan tepat.dari masing-ma
masising ng uniunit t lalain in yayang ng memembmbututuhkuhkanannya nya sesehihingngga ga reresisiko ko teterjrjadadininya ya ininfefeksksii nosokomial terhadap pasien dan karyawan.
nosokomial terhadap pasien dan karyawan.
1.2.
1.2. TujuanTujuan
1.2.1
1.2.1 Tujuan UmumTujuan Umum
a
apapat t didijajadidikakan n sesebabagagai i pepedodomaman n ololeh eh pipihahak k !a!ananajejemmen en dadallamam meningkatkan pelayanan sterilisasi yang bermutu dalam upaya pencegahan meningkatkan pelayanan sterilisasi yang bermutu dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi.
dan pengendalian infeksi. 1.2.2
1.2.2 Tujuan KhususTujuan Khusus
".
". apat mapat menjadi enjadi pedoman dpedoman dalam malam memberiemberikan pelakan pelayanan pusyanan pusat steat sterilirilisasisasi #.
#. apat mapat menurunkenurunkan angka an angka kejadikejadian infean infeksi aksi atau intau infeksi feksi nosoknosokomialomial 4
$
$ apaapat menit meningkangkatkatkan pengetn pengetahuaahuan dan wawan dan wawasan kesan kepadpada petuga petugas ataas atau parau para medis tentang prosedur pelaksanaan sterilisasi.
medis tentang prosedur pelaksanaan sterilisasi. $
$ aappaat t mmeenniinnggkkaattkkaan n ppeennggeettaahhuuaan n bbaaggi i ppiihhaak k mmaannaajjeemmeen n %%SS &'()'*dalam pengambilan keputusan dan kebijakan tentang prosedur &'()'*dalam pengambilan keputusan dan kebijakan tentang prosedur sterilisasi.
sterilisasi. 1
1..33.. MMaannaaaatt
Untuk dapat menjadi sebagai pedoman penatalaksanaan pusat sterilisasi dalam Untuk dapat menjadi sebagai pedoman penatalaksanaan pusat sterilisasi dalam me
meniningngkatkatkan kan mumutu tu pelpelayayanaanan n yayang ng bebertrtujujuauan n ununtutuk k memencncegegah ah reresisikoko terjadinya infeksi
terjadinya infeksi 1.!. Pengert"an
1.!. Pengert"an
1.
1. AerasAerasi adalah pemaparan kemasan yang baru disterilkan gas +tilen oksidai adalah pemaparan kemasan yang baru disterilkan gas +tilen oksida pada sirkulasi udara untuk menghilangkan sisa gas etilen oksida.
pada sirkulasi udara untuk menghilangkan sisa gas etilen oksida. 2.
2. AAMAAM adalah singkatan dari Associaton for the advancement of Medical adalah singkatan dari Associaton for the advancement of Medical Instrumentation
Instrumentation 3.
3. AHAAHAadalah singkatan adalah singkatan dari merican *ospital ssocidari merican *ospital ssociationation 4.
4. Ant"se#t"kAnt"se#t"k adalah disinfektan yang digunakan pada permukaan kulit danadalah disinfektan yang digunakan pada permukaan kulit dan membran mukosa untuk menurunkan
membran mukosa untuk menurunkan jumlah mikroorganismejumlah mikroorganisme 5.
5. Aut$%laAut$%la adalah suatu alat/mesin yang digunakan adalah suatu alat/mesin yang digunakan untuk sterilisasi denganuntuk sterilisasi dengan menggunakan uap bertekanan
menggunakan uap bertekanan 6.
6. BaBa%"%"llllus us ststeaearr$t$thehermrm$#$#h&h&luluss adadalalah ah mimikrkroooorrgaganinismsme e yayang ng dadapapatt membentuk spora serta resisten terhadap panas dan digunakan untuk uji membentuk spora serta resisten terhadap panas dan digunakan untuk uji efektifitas sterilisasi
efektifitas sterilisasi 7.
7. Ba%"llus su't"l"sBa%"llus su't"l"s adalah mikroorgisme yang dapat membentuk spora danadalah mikroorgisme yang dapat membentuk spora dan digunakan untuk uji efektifitas sterilisasi etilen oksida
digunakan untuk uji efektifitas sterilisasi etilen oksida 8.
8. B"$'ur(enB"$'ur(en adalah jumlah mikroorganisme pada benda terkontaminasiadalah jumlah mikroorganisme pada benda terkontaminasi 9.
9. B$)"e*D"%kB$)"e*D"%k test adalah uji efektifitas pompa akum pada mesin sterilisasitest adalah uji efektifitas pompa akum pada mesin sterilisasi uap berpompa akum, penemu metodenya adalah j.h Bowie dan . ick uap berpompa akum, penemu metodenya adalah j.h Bowie dan . ick 10.
10. DeDek$k$ntntamam"n"naas"s" adadalalah ah prprososes es ununtutuk k memengngururanangi gi jujumlmlah ah pepencncememar ar mikroorganisme atau substansi lain yang berbahaya sehingga aman untuk mikroorganisme atau substansi lain yang berbahaya sehingga aman untuk penanganan lebih lanjut
penanganan lebih lanjut 1
11.1. D"s"neks"D"s"neks" adalah proses inaktiasi mikroorganisme melalui sistem termaladalah proses inaktiasi mikroorganisme melalui sistem termal 0panas1 atau kimia
0panas1 atau kimia 12.
13. nkubator adalah alat yang digunakan untuk dapat menghasilkan syhu tertentu secara kontinyu untuk menumbuhkan kultur bakteri
14. nkubator biologi adalah sedian berisi sejumlah tertentu mikroorganisme spesifik dalam bentuk spesifik dalam bentuk spora yang paling resisten terhadap suatu proses sterilisasi tertentu dan digunakan untuk menunjukkan bahwa sterilisasi telah tercapai.
15. ndikator kimia adalah suatu alat berbentuk strip atau tape yang menandai terjadinya pemaparan sterilan pada obyek yang disterilkan, ditandai dengan adanya perubahan warna
16. ndikator mekanik adalah penunjuk suhu, tekanan, waktu dll pada mesin sterilisasi yang menunjukkan mesin berjalan normal
17. nfeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh di %umah Sakit dimana pada saat masuk rumah sakit tidak ada tanda/gejala atau tidak dalam masa
inkubasi.
18. 2umen adalah lubang kecil dan panjang seperti pada kateter, jarum suntik maupun pembuluh darah
19. oint of use 3 menunjukkan tempat pemakaian alat
20. Steril adalah kondisi bebas dari semua mikroorganisme termasuk spora 21. Sterilisasi adalah proses penghancuran semua mikroorganisme termasuk
spora melalui cara fisika atau kimia
22. Sterilan adalah 4at yang mempunyai karakteristik dapat mensterilkan.
23. )ermokopel adalah sepasang kabel termo-elektrik untuk mengukur perbedaan suhu dan digunakan untuk mengkalibrasi suhu pada mesin
BAB II
,A-ANA I,IK DAN PE-ALATAN
2.1. ,arana "s"k -uang ,ter"l"sas"
i ruangan U5, 6aber, 5igi dilakukan proses sterilisasi alat/bahan dengan menggunakan peralatan sterilisasi secara otomatis
-uang Pen&"m#anan Barang ,ter"l
Setelah proses sterilisasi selesai, alat/bahan yang sudah steril disimpan di almari penyimpanan barang steril.
2.2. Peralatan (an /at K"m"a Peralatan n$n me("k )imbangan !eja 6ursi 2emari linen 2emari alat +mber tertutup Baskom
lat pelindung 0pron, masker, sarung tangan, topi1 )romol
Bahan pengemas
lat pemadam kebakaran am dinding
)ermometer )ensimeter )issue
Peralatan Me("k
!esin sterilisasi uap !esin sterilisasi gas !esin sterilisasi basah !esin sterilisasi ruangan
2emari penyimpanan barang steril !esin cuci tangan otomatis
Bahan0at k"m"a etergen esinfektan 6apas, kasa
2.3. Peng$#eras"an alat ster"l"sas"
Proses penyeterilan alat/bahan di menggunakan metode sterilisasi uap, sterilisasi panas-kering dan gas +'. Untuk metode steril +' jarang di gunakan, sterilisasi ini hanya untuk peralatan laparoscopy.
,ter"l"sas" Ua# Autoclave delta
4ara Kerja 5
". !andle "#its di naikkan ke angka #
#. )ekan tombol main 0lampu merah akan menyala1
7. Pilih salah satu temperature "#"8 atau "7#8, kemudian tekan tombol start 0lampu hijau akan menyala1
9. tur "terili$er %imer yang dikehendaki 0#: nenit untuk instrument, 7: menit untuk alat tenun1 ;. 5unakan skala yang paling luar 0huruf putih1 dengan jarum penunjuk warna hijau. pabila sudah selesai waktu sterili$er nya, jarum penunjuk berwarna hijau akan kembali ke :, tetapi jarum penunjuk warna merah tetap diam tidak akan berubah. emikian juga jarum penunjuk warna hijau pada &r' %imer .
$. tur &r' %imer yang dikehendaki, kita pakai 7: menit, gunakan skala yang paling luar 0huruf putih1 dengan jarum penunjuk warna hijau 0disebelah dalam1
=. Setelah air mendidih lampu-lampu dari vacum sterili$er 0lampu hijau dan oran)e akan menyala bergantian1
>. ari e*haust /dr' 0lampu kuning/putih1 menyala bergantian
?. Setelah lampu komplit menyala @ $ menit kemudian alarm berbunyi, menandakan bahwa proses sterili$er sudah selesai.
":. arum jacket sedikit demi sedikit turun ke angka : dan diturunkan, jarum chan+er sedikit demi sedikit akan turun dari "-:
"". Setelah jarum chan+er menunjuk angka : autoclave baru boleh di buka dan alat di dalamnya bisa di keluarkan
"#. !andle "#its di turunkan lagi ke angka : ,ter"l"sas" Panas*Ker"ng Memmert
4ara kerja 5
1. !asukkan ke dalam boA memmert alat-alat/barang yang akan di sterilkan
2. )utup pintu oen / memmert
3. Putar tombol suhu sampai angka "$:8 c 4. Putar power ke angka satu
5. 2ampu hijau, merah dan kuning akn menyala
6. ,resh air di tutup 0tombol turunkan sampai angka 9 $1
7. Bila sudah mencapai waktu " jam, lampu merah 0alarm1 akan mati 8. ,resh air buka 0 tombol naikkan sampai :1
9. Pintu memmert di buka
10. Bila yang disterilkan tromol, lubang-lubang tromol di tutup d ahulu, baru di keluarkan
,ter"l"sas" E6 +as 4ara kerja 5
1. lat yang akan disterilkan disikat, dicuci bersih dengan deter)ent , dibilas dengan air sampai bersih dan dikeringkan
2. lat yang bias dilepaskan bagian-bagiannya, baterai dilepaskan dari alat yang akan disterilkan dan disterilkan secara terpisah
3. Bila alat yang disterilkan tidak dapat dicuci dengan air, masukkan humiditichip mendapat kelembaban yang diinginkan
4. ac( alat yang akan disterilkan dengan seal C -eal , tempelkan e*-osure indikator
5. !asukkan dalam kantong sterilisasi, masukkan osimeter, !umiditichi- dan +' gas yang sudah di cabut pengamannya 0tapi
tombol pengaktifan jangan di tekan dulu1
6. 6antong sterilisasi di tutup/ seal dengan menggunakan plastik sealer 0udara dalam kantung plastik di kempeskan/dibuang sebelum di seal dengan seal plastik1
7. )ekan tombol '( pada sterili$er
8. Untuk memulai mensterilkan alat/masukkan alat kedalam sterili$er tekan tombol load
9. Untuk memasukkan data berapa kantong yang akan di sterilkan tekan tanda panah naik/turun kemudian tekan tombol enter untuk konfirmasi. "terili$ator akan masuk dalam /arm u- c'cle dan pintu sterili$er akan terbuka pada suhu 9>8 &
10. Sebelum pintu sterili$er dapat di buka sterili$er memasuki tahap -ur)in) c'cle selama $ menit.
11. Pada saat ini entilasi berfungsi untuk membuang sisa gas +' dalam cabinet, pintu sterili$er akan terbuka setelah timer menghitumg mundur sp ::.::
12. Pada saat pintu sterili$er tidak terkunci, ini memungkinkan untuk mamasukkan kantung yang akan disterilkan. Bunyi D ee-E tiap "$ detik mengingatkan operator bahwa sterili$er siap untuk di masuki tambahan kantung yang akan disterilkan
13. Pintu dapat di buka dan di tutup beberapa kali sesuai kebutuhan sp timer menghitung ::.::. setelah memasukkan kantung yang akan di sterilkan tutup pintu sterili$ator dan akan mengunci dengan sendirinya bila timer sudah menunjukkan ::.::. Bila pintu sterili$ator masih terbuka pada saat timer menunjukkan ::.:: alarm akan berbunyi untuk mengingatkan operator.
14. Untuk mengeluarkan kantung yang sudah selesai prosesnya, tekan tombol DA&
2.!. Penguj"an Alat ,ter"l"sas"
Sebelum mesin sterilisasi dapat digunakan secara rutin maka harus dilakukan pengujian telebih dahulu sesuai dengan prosedur pada masing-masing autoclave atau sesuai dengan mesin sterilisasi yang digunakan. 6erja mesin sterilisasi tidak hanya tergantung pada disain mesinnya saja tetapi juga tergantung pada elemen pendukung lainnya seperti generator uap dan distribusi uap, sistem kelistrikan dan sistem mekanik lainnya.
6ompatibilitas mesin sterilisasi dengan sistem penunjanglainnya 2.7. Kal"'ras" alat
6alibrasi secara periodik harus dilakukan sesuai dengan instruksi manual dari produsen mesin. Beberapa contoh item yang harus dikalibrasi adalah 3 pengukur
suhu dan tekanan, timer dan elemen pencatat lainnya. 6alibrasi ulang harus dilakukan apabila komponen-komponen ini mengalami perbaikan. 6alibrasi alat harus dilakukan oleh orang terlatih khususnya terhadap jenis mesin sterilisasi yang akan dikalibrasi. 6alibrasi terhadap mesin sterilisasi sangat penting untuk menjamin bahwa mesin sterilisasi bekerja dengan baik dan efektif serta dapat diandalkan.
BAB III PEN+EL6LAAN
3.1. Pengert"an
Sterilisasi adalah proses penghancuran semua mikroorganisme termasuk spora melalui cara fisika atau kimia yang bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi/infeksi nosokomial
3.2. Pr"ns"# Dasar 6#eras"$nal
!emberikan pelayanan sterilisasi dengan sebaik-baiknya dengan bekerjasama dengan unit lainnya yang ada di dalam memenuhi kebutuhan
alat/bahan yang steril.
!emberikan pelayanan bahan/alat medik steril untuk kebutuhan unit-unit di selama #9 jam.
3.3. Tujuan Pusat ,ter"l"sas"
!embantu unit lain di puskesmas yang membutuhkan kondisi steril, untuk mencegah terjadinya infeksi
!enurunkan angka kejadian infeksi dan membantu mencegah serta menanggulangi infeksi nosokomial
+fisiensi tenaga medis/paramedis untuk kegiatan yang berorientasi pada pelayanan terhadap pasien
!enyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang ihasilkan
3.!. Tugas Pusat ,ter"l"sas"
!enyiapkan peralatan medis untuk perawatan pasien !elakukan proses sterilisasi alat/bahan
!endistribusikan alat-alat yang dibutuhkan oleh ruangan perawatan, kamar operasi maupun ruangan lainnya
Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan yang aman dan efektif serta bermutu
!empertahankan stok inventor' yang memadai untuk keperluan perawatan pasien
!empertahankan standar yang telah ditetapkan
!endokumentasikan setiap aktiitas pembersihan, desinfeksi maupun sterilisasi sebagai bagian dari program upaya pengendalian mutu
!elakukan penelitian terhadap hasil sterilisasi dalam rangka pencegahan dan pengendalian infeksi bersama dengan panitia pengendalian infeksi
nosokomial
!emberikan penyuluhan tentang hal-hal yang brkaitan dengan masalah sterilisasi
!enyelenggarakan pendidikan dan pengembangan staf instalasi pusat sterilisasi baik yang bersifat intern maupun ekstern
!engealuasi hasil sterilisasi
3.7. Penatalaksanaan Pela&anan Pen&e("aan Barang ,ter"l5 Pener"maan Alat0Bahan
!enerima alat/bahan yang akan disterilkan dari unit-unit lain yang ada di puskesmas yang telah di cuci dengan desinfectan dan dikemas serta diberi label/tanda dari ruangan masing-masing, kemudian dicatat di buku sterilisasi alat untuk disterilisasikan
Pen%u%"an
lat-alat/instrument bekas pakai operasi dicuci bersih dengan desinfectan "avlon, kemudian direndam dengan larutan desinfektan dalam waktu yang cukup lama untuk terjadinya penetrasi ke dalam sel mikroba dan men-dea(tivasi sel-sel patogen. !encuci bersih adalah proses yangmenghilangkan semua partikel yang kelihatan dan hampir semua partikel yang tidak kelihatan, dan menyiapkan permukaan dari semua
alat-alat agar aman untuk proses desinfeksi dan sterilisasi.
Pengemasan (an Pem'er"an La'el0Tan(a
Pengemasan yang dimaksud di sini termasuk material yang tersedia untuk fasilitas kesehatan yang didisain untuk membungkus, mengemas dan menampung alat-alat yang pakai ulang untuk sterilisasi, penyimpanan dan pemakaian. )ujuan pengemasan adalah untuk berperan terhadap keamanan
dan efektiitas perawatan pasien yang merupakan tanggung jawab utama &SS. Setelah alat/instrument dikemas diberi label/tanda 0nama ruangan, tanggal steril, alat yang disterilkan1.
Pr"ns"#*#r"ns"# Pengemasan da tiga prinsip dasar pengemasan3
- Sterilan harus dapat menyerap dengan baik ke seluruh permukaan kemasan dan isinya
- *arus dapat menjaga sterilitas isinya hingga kemasan dibuka
- *arus mudah dibuka dan isinya mudah diambil tanpa menyebabkan kontaminasi
Pers&aratan Bahan Pengemas3
,esua" (engan Met$(e ,ter"l"sas" &ang ("#aka"
Bahan yang dipakai untuk pengemasan sterilisasi harus sesuai dengan proses sterilisasi yang dipilih
- *arus tahan terhadap kondisi fisik, seperti suhu tinggi, kelembaban, tekanan dan/atau hisapan pada proses sterilisasi.
- Udara pada kemasan dan isinya harus bisa keluar
- Sterilan pada proses uap, +', atau panas-kering harus dapat menyerap dengan baik pada seluruh permukaan dan serat semua isi dan kemasan. - Sterilan harus dapat dilepaskan pada akhir siklus sterilisasi
,ter"l"sas" Ua#.
Bahan kemasan harus memudahkan proses pelepasan udara dan penyerapan uap yang baik pada kemasan dan isinya. Pada beberapa sterilisasi uap, terjadi juga proses penghisapan. 6arenanya, bahan kemasan harus memudahkan pelepasan udara secara total tanpa mengganggu bentuk kemasan dan segelnya, Bahan kemasan juga harus mudah kering dan memudahkan pengeringan isinya.
,ter"l"sas" E6.
Bahan kemasan harus memudahkan penyerapan gas dan uap sterilan yang baik, dan juga siap melepaskan gas dan uap tersebut dari kemasan dan isinya
selama waktu aerasi
Bahan kemasan dan isinya harus tahan terhadap suhu selama waktu yang diperlukan untuk siklus panas-kering tanpa meleleh, terbakar, atau rusak. Da#at Menahan M"kr$$rgan"sma (an Bakter"
Bahan yang dipakai untuk mengemas harus dapat menjaga sterilitas dan melindungi isinya yang sudah steril, dari sumber-sumber kontaminasi mikroba mulai dari saat kemasan dikeluarkan dari mesin sterilisasi, sampai kemasan dibuka untuk dipakai. 6arenanya, bahan yang dipakai sebaiknya tidak berbulu, juga dapat menahan masuknya debu dan terserapnya uap 0air atau cairan lainnya1.
Kuat (an Tahan Lama
Bahan kemasan harus cukup kuat untuk menampung isinya selama proses sterilisasi dan penanganannya. *arus tahan sobekan dan tusukan, tidak boleh terpengaruh tingkat atmosfir dan kelembaban udara. Selama penyimpanan sebelum dan sesudah sterilisasi, bahan kemasan tidak boleh berkerut, berlubang jika dilipat, kusut, atau melekat satu sama lain jika
ditumpuk, dan segel tidak tidak boleh terlepas. Mu(ah ("gunakan
Bahan harus mudah digunakan untuk membungkus, dan harus sesuai dengan ukuran dan bentuk alat yang akan dikemas, dan harus membungkus alat rapat-rapat.
T"(ak mengan(ung -a%un.
Bahan kemasan tidak boleh mengandung bahan beracun dan warna yang bisa menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan terhadap pekerja, atau yang luntur jika terkena sterilan. Sebaliknya, bahan-bahan pakai ulang yang sudah dilaundry atau kotak kontainer pakai ulang harus bebas dari detergen bahan pemutih, atau bahan kimia lainnya yang dapat bereaksi dengan uap sehingga
menyebabkan perubahan warna pada instrumen atau menimbulkan perubahan kimia pada alat di dalam kemasan.
,egel &ang 'a"k
Segel sangat penting untuk melindungi isi kemasan dan menjaga sterilitas. Pembungkus datar dapat disegel dengan indikator tape atau diikat dengan tali kain. 6antong terbuat dari plastik, kombinasi plastik dan kertas, atau kertas saja harus disegel dengan segel panas atau tape. 6antong bersegel
harus disegel sesuai instruksi produsen. 6otak kontainer sterilisasi biasanya disegel dengan pengunci tahan hancur. Saat membuka kemasan, semua metode segel harus rusak dan tidak dapat dipakai lagi untuk menghindari kesalahan.
Mem'uka (engan Mu(ah (an Aman
Bahan kemasan harus mudah dibuka dengan risiko kontaminasi yang minimum, misalnya karena alat terjatuh, dan memungkin perpindahan alat secara aseptik ke area yang steril. 6adang kala pembungkus datar dipakai sebagai duk. ika demikian, bahan yang dipakai harus mempunyai ukuran yang cukup besar untuk menutupi area operasi 0dra-e1, harus fleksibel dan menggantung dengan baik dan tidak boleh menggulung sehingga menyebabkan kontaminasi pada isinya.
Masa Ka(aluarsa
6emasan steril harus dapat menjaga sterilitas isinya selama masa kadaluarsanya. 6arena pada prinsipnya, masa kadaluarsa tidak bergantung pada waktu melainkan pada kejadian yang dialami oleh kemasan tersebut.
T"#e*t"#e Bahan Kemasan Kertas
Bahan ini hanya untuk sekali pakai. 6ebutuhan akan pemakaian kertas disebabkan karena duk kain dan handuk tidak tentu kapan kembalinya dari laundry kemungkinan terjadinya berbulu pada kain. uga ada keraguan pada kemampuan kain menahan bakteri, sehingga dicari alternatif bahan pembungkus lainnya.
6riteria kertas yang dapat dipakai3 - *arus tidak tembus air
- *arus memiliki kekuatan tensile yang tinggi 0sangat sukar dirobek1 - *arus merupakan penahan bakteri yang baik
- *arus bebas dari bahan beracun
6ertas dapat dipakai sebagai bahan kemasan untuk proses sterilisasi uap dan +'. )ipe kertas yang boleh dipakai untuk kemasan sterilisasi3
- 6ertas berlaminasi3 terdiri dari tiga lapisan, lapisan kedua mencegah penyerapan uap terapi berpori untuk udara, sehingga harus dilipat
sedemikian rupa agar proses sterilisasi berlangsung dengan baik.
- 6ertas mentega yang non-gla4e 0=,# kg/rim1 bisa dipakai untuk sterilisasi uap tetapi mudah robek.
- 6ertas krep 3 menggantung dengan baik dan tidak mudah robek. Bisa dipakai untuk membungkus sekaligus sebagai area steril 0duk1.
)ape indikator kimia harus dilekatkan pada setiap kemasan. )ape ini berubah warna untuk identifikasi kemasan yang sudah melalui proses
sterilisasi. "lm Plast"k
;ilm plastik tidak dapat menyerap air baik berupa cairan atau uap, karenanya film plastik tidak dapat dipakai sebagai kemasan untuk sterilisasi uap. 6antong biasanya didisain dengan kertas di salah satu sisinya untuk penetrasi uap. ol'eth'lene 0P+1 dapat menyerap +' dan dapat dipakai
sebagai tas plastik dengan disain khusus, tetapi biasanya kantong plastik untuk +' juga dikombinasikan dengan kertas. ol'vin'l hloride 0PF&1 tidak boleh dipakai karena tidak dapat menyerap +' dengan baik dan menyimpan gas untuk waktu yang cukup lama. 'lon atau -ol'amide juga tidak direkomendasikan untuk uap dan +'. 6etebalan film plastik biasanya "-7 milimikron untuk porositas terhadap +'. ;ilm plastik sering dipakai setelah proses sterilisasi untuk menjaga kelembaban dan pelindung terhadap debu.
Ka"n l"nen
2inen adalah bahan tradisional untuk membungkus nampan-nampan operasi. 6elebihannya adalah bisa dipakai ulang, murah, kuat, pelindung yang cukup yang baik, mudah digunakan, dan sangat baik untuk duk. 6elemahannya3
- Bukan penghalang bakteri yang baik dan mudah menyerap air.
- Suhu panas menyebabkan mudah robek. Sebaiknya memakai kain yang baru di laundr'
- Perlu diperiksa jika ada lubang, sobekan, dan kerusakan lainnya
- Pembungkus kain harus bahan muslin berkualitas tinggi dengan spesifikasi "9: thread count , dan harus dipakai # lembar.
- !uslin yang tidak di +leach lebih baik karena ": G lebih kuat dari muslin yang di +leach.
- 6ain yang tebal seperti kanas tidak boleh dipakai karena sulit menyerap uap.
- 6ain dapat dipakai untuk sterilisasi uap dan +' Ka"n %am#uran
&uran katun dan plastik memperbaiki kemampuan menghalangi bakteri dan air. )etapi karena sering dicuci, menjadi kurang baik. Bahan ini sesuai untuk sterilisasi uap dan +'.
Pr$se(ur (an Langkah*langkah #engemasan Prosedur pengemasan harus mencakup3
- (ama alat-alat yang akan dikemas
- 2angkah-langkah yang tepat untuk persiapan dan inspeksi alat-alat, sesuai instruksi produsen dan spesifikasinya.
- Sesuaikan dengan metode sterilisasi yang dipakai - )ipe dan ukuran alat-alat yang akan dikemas - Penempatan alat-alat yang tepat dalam kemasan
- )ipe dan penempatan yang tepat indikator kimia eAternal dan internal, sesuai dengan kebijakan pengendalian mutu proses sterilisasi
- !etoda atau teknik mengemas. 02ihat 2ampiran $1 - !etoda pemberian segel pada setiap kemasan
- !etoda dan penempatan label untuk identifikasi isi kemasan
- plikasi informasi untuk pengendalian mutu, seperti nomor lot, tanggal, dan identifikasi pekerja yang menyiapkan
- Petunjuk untuk penempatan kemasan di dalam mesin sterilisasi - Peringatan mengenai waktu pengeringan, waktu pendinginan, dan
penanganan setelah proses sterilisasi.
- nformasi mengenai aplikasi pelindung setelah proses sterilisasi terhadap debu, uap,ermin, dsb.
- Petunjuk untuk penempatan pada penyimpanan, atau untuk distribusi ketempat pemakaian.
- nformasi untuk pemakai untuk mencegah kemungkinan kontaminasi, misalnya prosedur yang tepat untuk penyimpanan dan penanganan kemasan sterilH inspeksi segel, dan metode yang tepat untuk membuka alat-alat steril.
Pr$ses ,ter"l"sas"
Setelah alat dicuci dan dikemas kemudian dimasukkan kedalam mesin sterilisasi yaitu mesin autoclave delta dengan menggunakan suhu "7#8 & sampai mesin sterilisasi autoclave delta berbunyi menandakan
proses sterilisasi telah selesai, kira-kira memakan waktu selama satu setengah jam.
Pen&"m#anan (an D"str"'us"
lat/bahan yang sudah disterilkan oleh petugas kamar operasi kemudian disimpan di lemari penyimpanan alat steril dan di distribusikan ke unit-unit yang membutuhkan alat/bahan dalam kondisi yang steril.
Pen%atatan (an Pela#$ran
lat/bahan yang disterilkan di catat jumlah set nya, berat alat, tanggal dan petugas/perawat yang mensterilkan di dalam buku pencatatan dan pelaporan
sterilisasi.
Pem'uangan L"m'ah
BAB I8 KETENA+AAN
!.1. ,tatus Kesehatan
6epada seluruh tenaga/pegawai yang bekerja di pusat sterilisasi %umah Sakit dianjurkan sebelum dan pada saat melakukan tugas sehari-hari untuk 3
!empunyai data kesehatan yang mencakup data fisik, I ray untuk )B& Status imunisasi untuk hepatitis B, )etanus, %'-hoid fever .
2aporan mengenai sakit yang dialami selama bekerja di pusat sterilisasi
seperti infeksi saluran nafas, infeksi kulit, infeksi gastrointestinal, tertusuk jarum maupun infeksi pada mata.
!.2. Ura"an Tugas (an Kual""kas" tenaga
6ualifikasi tenaga yang bekerja di pusat sterilisasi dibedakan sesuai dengan kapasitas tugas dan tanggung jawabnya, yang dibagi atas tenaga manajer dan teknis pelayanan sterilisasi.
!.2.1. Ke#ala Instalas" Pusat ,ter"l"sas" Ura"an Tugas 3
- !engarahkan semua aktiitas staf yang berkaitan dengan su--l' alat medis steril begi perawatan pasien di %umah Sakit
- !engikuti perkembangan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan pengembangan diri/personel lainnya
- !enentukan metoda yang efektif bagi penyiapan dan penanganan alat/bahan steril.
- Bertanggung jawab agar staf mengerti akan prosedur dan penggunaan mesin sterilisasi secara benar
- !emastikan bahwa teknik aseptik diterapkan pada saat penyiapan dan penanganan alat steril baik yang sekali pakai atau pemakaian ulang - 6erjasama dengan unit lain di %umah Sakit dan melakukan koordinasi
yang bersifat intern/ekstern
- !elakukan seleksi untuk calon tenaga di pusat sterilisasi, menyiapkan konsep dan rencana kerja serta melakukan ealuasi pada waktu yang telah ditentukan
- !embuat perencanaan program kerja - !embuat laporan kinerja &SS Kual""kas" Tenaga 5
- Pendidikan terakhir minimal apoteker atau sarjana kesehatan atau 7 di bidang kesehatan dengan masa kerja = tahun di bidang sterilisasi
- )elah mendapat kursus tambahan tentang prosedur dan teknis pelayanan sterilisasi
- )elah mendapat kursus tambahan tentang manajemen - !engetahui tentang psikologi personel
- Berpengalaman kerja di bagian kamar operasi/sterilisasi
- !empunyai kemampuan mengajar dan menulis tentang sterilisasi !.2.2. Ke#ala ,u' Instalas"
Ura"an Tugas 5
- Bertanggung jawab kepada kepala instalasi pusat sterilisasi
- Bertanggung jawab sebagai 6epala nstalasi pusat sterilisasi apabila 6epala nstalasi berhalangan hadir
- !embantu 6epala nstalasi dalam pengendalian dan penanganan alat, su-ervise langsung, mengajar/mereisi prosedur baru, mengealuasi staf
dan melaporkannya kepada 6epala nstalasi pusat sterilisasi
- !embuat program orientasi untuk tenaga baru
- !embuat rencana kebutuhan bahan dan alat sesuai dengan kebutuhan masing-masing sub instalasi.
- !embuat rencana perbaikan dan penggantian alat yang rusak
- !embuat laporan hasil kerja masing-masing sub instalasi kepada kepala instalasi
Kual""kas" Tenaga 5
- Pendidikan minimal S7 di bidang kesehatan dengan masa kerja selama 7 tahun di bidang sterilisasi
- Pernah mengikuti kursus tambahan tentang &SS
- !empunyai pengetahuan yang cukup tentang konsep aktiitas dari sub instalasi yang dipimpinnya
!.2.3. Penanggung ja)a' a(m"n"stras" Ura"an Tugas 5
- Bertanggung jawab terhadap 6epala nstalasi
- !embantu 6epala nstalasi dalam penyusunan perencanaan berdasarkan masukan dari 6epala Sub nstalasi
- %ekapitulasi laporan kegiatan masing-masing sub instalasi - !enyiapkan keperluan administrasi
Kual""kas" Tenaga 5
- !inimal lulusan S!/S!U/S!+/sekolah pendidikan perawat atau yang setara dengan tambahan kursus administrasi
- apat melakukan pengetikan dan menggunakan computer - %api dalam menyusun dokumentasi
!.2.!. ,ta (" Pusat ,ter"l"sas" Ura"an Tugas 5
- Bertanggung jawab terhadap kepala sub instalasi
- )idak alergi terhadap bahan-bahan yang digunakan di pusat sterilisasi - apat mengerti perintah dan menerapkannya menjadi aktiitas
- apat menerapkan apa yang sudah diajarkan !engikuti prosedur kerja/ S'P yang telah dibuat
- apat menjalankan pekerjaan baik dengan perintah langsung maupun tidak langsung/telephone
- apat mengerjakan pekerjaan rutin/berulang-ulang yang relatie D membosankanE
- apat menerima tekanan kerja dan kadang-kadang lembur
- !emakai pelindung seperti apron, masker, penutup kepala, sanda l khusus dan sarung tangan
- !emelihara peralatan &SS, alat dan bahan steril Kual""kas" Tenaga 5
- *arus mengikuti pelatihan &SS - apat belajar dengan cepat
- !empunyai ketrampilan yang baik - D ersonal !')ieneE baik
!.3. K$m#etens" Tenaga
Bahwa tenaga yang bertugas di pusat sterilisasi pada %umah Sakit harus mampu untuk memberikan pelatihan teknis tentang pelayanan &SS di %umah Sakit
BAB 8
M6NIT6-IN+ DAN E8ALUA,I
7.1. M$n"t$r"ng
Jang dimaksud dengan monitoring adalah upaya untuk mengamati pelayanan proses sterilisasi dan cakupan program pelayanan proses sterilisasi seawal
mungkin, untuk dapat menemukan dan selanjutnya memperbaiki masalah dalam pelaksanaan program.
Tujuan m$n"t$r"ng a(alah5
". Untuk mengadakan perbaikan, perubahan orientasi atau disain dari sistem pelayanan sterilisasi 0bila perlu1.
#. Untuk menyesuaikan strategi atau pedoman pelayanan sterilisasi yang dilaksanakan di lapangan, sesuai dengan temuan-temuan dilapangan.
7. *asil analisis dari monitoring digunakan untuk perbaikan dalam pemberian pelayanan sterilisasi di puskesmas. !onitoring sebaiknya dilakukan
sesuai keperluan dan dipergunakan segera untuk perbaikan program. Hal*hal &ang harus ("#erhat"kan untuk k$ntr$l kual"tas a(alah 3 1. Pem'er"an n$m$r l$t #a(a set"a# kemasan.
Setiap item/kemasan yang akan disterilkan harus mencantumkan identitas berupa nomor lot yang mencakup nomor mesin sterilisasi, tanggal proses
sterilisasi, dan keterangan siklus keberapa dari mesin sterilisasi.
Pengidentifikasian ini akan memudahkan pada saat diperlukannya melakukan recall atau penarikan kembali kemasan yang sudah terdistribusikan.
2. Data mes"n ster"l"sas".
Untuk setiap siklus sterilisasi yang dilakukan informasi berikut harus didokumentasikan 3
- (omor lot
- nformasi umum kemasan 0misal 3 kemasan linen, atau kemasan instrument 1
- Kaktu pemaparan dan suhu 0kalau belum tercatat oleh mesin sterilisasi1 - (ama operator
- ata respons terhadap indikator kimia - ata hasil dari uji Bowie-ick
okumentasi ini akan bermanfaat dalam monitoring proses dan memastikan bahwa parameter pada setiap siklus proses sterilisasi telah tercapai sehingga akuntabilitas proses terjamin. engan melakukan dokumentasi ini maka apabila ada barang yang harus ditarik ulang akan menjadi lebih mudah.
3. 9aktu Ka(aluarsa.
Setiap kemasan steril yang akan digunakan harus diberi label yang mengindikasikan waktu kadaluarsa untuk memudahkan melakukan rotasi stok, walaupun kadaluarsa tidak tergantung pada waktu melainkan pada kejadian yang dialami oleh kemasan tersebut.
7.2. E:aluas"
Setiap kegiatan harus selalu di ealuasi pada tahap proses akhir seperti pada tahap pengemasan, sterilisasi dan sebagainya, juga ealuasi secara keseluruhan dalam rangka kinerja dari pengelolaan sterilisasi di Puskesmas
Tujuan (ar" e:aluas" terse'ut antara la"n 3
". !eningkatkan kinerja pengelolaan sterilisasi Puskesmas
#. Sebagai acuan/masukan dalam perencanaan sterilisasi, bahwa barang-barang yang disterilkan di jamin kesterilannya.
7. Sebagai acuan dalam perencanaan system pemeliharaan mesin-mesin sterilisasi
9. Sebagai acuan perencanaan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan sumber daya manusia.