• Tidak ada hasil yang ditemukan

Biologi Sel Dasar BI-100A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Biologi Sel Dasar BI-100A"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

INTERAKSI ANTAR SEL-SEL DAN

LINGKUNGANNYA

Biologi Sel Dasar

BI-100A

(2)

INTERAKSI ANTAR SEL-SEL DAN LINGKUNGANNYA :

1) Sel – Sel

(3)
(4)

Tipe penyampaian molekul sinyal

• Endokrin

sel target jauh Æ hormon dibawa melalui pembuluh darah

• parakrin

Mediator local Æmempengaruhi sel target sekitar/ tetangga

• dirusak oleh suatu enzim ekstraselular atau diimobilisasi oleh ECM

• Autokrin / (contact dependent)

sel responsif terhadap substansi yang dihasilkan oleh sel itu sendiri atau sel sekitarnya

• Sinaptik(neuronal)

Penyampaian sinyal dapat

dilakukan dengan cara protein dari suatu sel berikatan langsung dengan protein lain pada sel lain.

(5)
(6)

Sel berkomunikasi secara kimiawi : Signal-Reseptor

Molekul sinyal bekerja dengan konsentrasi rendah <10-8M &

reseptor berikatan dengan afinitas yang tinggi, menimbulkan suatu kaskade sinyal intraselular yang dapat mengubah respons sel.

Molekul sinyal :

•protein, peptida kecil, asam amino, •nukleotida,

•steroid, retinoid, derivat asam lemak. •Gas terlarut seperti NO dan CO

Kebanyakan molekul sinyal dikeluarkan oleh sel dengan cara :

•eksositosis

•difusi (sekresi)melalui membran plasma, •terikat pada permukaan sel pemberi signal

(7)

Contoh : Viagra merangsang

disekresikannya gas NO shg

pemb.darah relax /melebar

(8)

Epinefrin berikatan dengan Reseptor

terikat protein G

• epinefrinberikatan ke reseptor b-adrenergik pada permukaan sel hati dan adiposa.

• Epinefrin yang berikatan dengan reseptor menimbulkan efek

berbeda :

– Epinefrin yang berikatan dengan b-adrenergik pada sel otot jantung Æ peningkatan kontraksi otot

Æ supply darah meningkat

– Pada sel otot polos intestin Æ relaksasi otot

– Pada sel otot polos saluran darah di ginjal, kulit, intestinÆ reseptor lain receptor a2-adrenergik Æ arteri konstriksi

(9)

Protein Reseptor

:

A-Pada membran sel : mol larut air i.e. neurotransmiter & hormon peptida,GroF B-Dalam sel : Sinyal hormon yang larut lemak (steroid spt estrogen,

progesteron, testosteron), asam retinoat,Vit D, gas NO

(10)

2005,RRE/AB,SITH ITB

Aktivasi Reseptor pada permukaan sel

4 kelompok reseptor :

1. Reseptor terikat protein G (> 100)

Ligand – reseptor Æ aktifasi protein G Æ aktivasi/hambat suatu enzim Æ

mengaktivasi ion channel atau second messenger. Contoh : reseptor untuk epinefrin (B-adrenergic), serotonin, glukagon

2. reseptor ion channel

Ligand – reseptor Æ perubahan konformasi reseptor Æ aliran ion tertentu

(K,Na,Ca,ClÆ ubah potensial elektris pada membran sel. eg reseptor asetilkolin

3. reseptor yang berikatan dengan tirosin kinase

Reseptor tidak memiliki aktivitas katalitik.

Ligand – reseptor Æ stimulasi dimerisasi reseptor Æ interaksi dengan protein tirosin kinase pada sitosol. Contoh : faktor tumbuh

4. Reseptor yang memiliki aktivitas enzimatik intrinsik

Reseptor memiliki aktivitas katalitik intrinsik.

Ligand – reseptor Æ katalisasi GTP Æ cGMP atau berperan sebagai protein

fosfatase Æ mengkatalisasi pelepasan fosfat dari dari fosfotirosin (reseptor

(11)

Penyampaian sinyal/informasi ke dalam sel

Sinyal disampaikan ke sel target

melalui molekul intrasel dalam

jalur kaskade sinyal :

• Inisiasi

– Sinyal berikatan dengan reseptor /ligan : “Enzyme-linked” & Protein G – SinyalÅÆ ligand Î transformasi

sinyal ke molekul lain :”second messenger”: C-AMP & Calcium

• Amplifikasi

– Amplifikasi sinyal yang

diterima:”cascades”protein kinase – Distribusi sinyal untuk pengaruhi

(12)
(13)

Respon sel terhadap sinyal

A. 1 sinyal Æ 1 tipe reseptor Î aneka efek pada berbagai sel:

bentuk sel, pergerakan, metabolisme, ekspresi gen

B. Setiap sel punya beraneka ragam reseptor spesifik untuk aneka sinyal Î sel memberi respon Æ

misalkan efek untuk kelulusan hidup & diferensiasi

(14)

Langkah-langkah komunikasi

• Sintesa molekul sinyal oleh sel yang memberi sinyal

• Pelepasan molekul sinyal oleh sel yang memberi sinyal

• Transpor sinyal oleh sel target

• Pengikatan sinyal oleh reseptor spesifik yang menyebabkan

aktivasi reseptor tersebut

• Inisiasi satu atau lebih jalur transduksi sinyal intrasel

• Perubahan spesifik fungsi, metabolisme, atau perkembangan

sel

(15)

Steroid hormone ANIMASI : TARGET CELL Receptor protein 1 2 3 NUCLEUS DNA Hormone-receptor complex 4 mRNA Transcription New protein Cellular response: activation of a gene and synthesis of

• Steroid hormones bind to

intracellular receptors

– The steroid-receptor complex binds to DNA,

turning specific genes on or off (receptor act as gene regulator

)

In this example, a new protein is synthesized

• Other: act as Enzymes, eg.NO-guanylyl cyclase-catalyze

(16)

(1) A hormone binds to a receptor

protein in the plasma membrane Hormone(epinephrine)

(2) The receptor protein activates a signal-transduction pathway in the cell

(3) A series of relay molecules

transmits the signal to a protein that carries out the cell’s

response 1 2 3 RECEPTOR PROTEIN TARGET

CELL Plasmamembrane

Relay molecules Signal-transduction pathway Glycogen Glucogen Cellular response

(17)

Senyawa yang berikatan dengan reseptor membran

- neurotransmitters yang bersifat induktif : acetylcholine, glutamate, serotonin. -- Inhibitory neurotransmitters: GABA, glycine

- Obat: Valium and Prozac mempengaruhi levels atau sensitivitas neurotransmitter - Neurotoxins, snake venoms, curare, and strychnine dapat mem blok signal

(18)

2005,RRE/AB,SITH ITB

Cell surface proteins mediate cell-cell interactions.

• Cell Î Jaringan :

misal darah dan otot • Tiap sel memiliki molekul

marker : menentukan identitas “cell-tissue

specific”, sehingga sel lain yang kontak dapat mengenali marker tersebut.

• Macam marker :

1. Glikolipid : umum pada

permukaan sel, mis: gol.darah 2. Protein

“Majorhistocompatibility complex”(MHC) untuk

membedakan “self” dengan “non-self”,eg. imunoglobulin

(19)

Adhesi antar sel pada jaringan dan matrik : “Cell Junction”

Tiga kelompok

cell junction

:

1.

occluding junctions:

i.e.

tight junctions

Æ hanya vertebrata 2.

anchoring junctions

:

A - berikatan dengan filamin aktin : i. sel-sel -

(

mis

. Adhesion belts

)

ii. sel-ECM - (mis.

focal contacts)

B. -berikatan dengan filamen intermediat : i. sel-sel (desmosom)

ii. sel-matriks (hemidesmosom)

3. Communicating junction :

a. Gap junctions

b. Chemical synapses

(20)

Tight junctions : menghubungkan mbr plasma sel yg bersebelahan

1. barier selektif permeabilitas:mempertahankan perbedaan komposisi cairan pada sisi sel yang berbeda

2. transmembran protein : claudin & ocludin

3. fungsi : -Menjaga komposisi seny. dlm rongga saluran / lumen -Transport nutrisi secara selektif

Tight junction antara sel epitel berperan untuk mencegah difusi : 1. barrier untuk difusi protein membr antara domain apical

dan membran basolateral 2. mencegah kebocoran

(21)

Anchoring junctions :

1. banyak pada sel yang mendapatkan

stress

mekanik ie.kulit/otot 2. menghubungkan sitoskelet sel dengan sel lain atau dengan ECM Ada 3 jenis :

1. Adherens junctions Æ Filamen aktin 2. Desmosom Æ filamen intermediate 3. Hemidesmosom

(22)

Adherens junctions

adherens junctions sel/ sel :

adhesion belt/zonula adherens

- dekat ujung apeks sel, di bawah

tight junctions,

Filamen : aktin

- protein pengikat trans membran : cadherinÆmol. adhesi bergantung Ca2+ : gen yg mengatur “nasib” sel - protein pelekatan intracellular: catenin, vinculin, α-actinin, platoglobin

adherens junctions sel / matriks:

Focal contacts/adhesion plaques

- protein pengikat trans membr: integrin(>20) - protein pelekatan intraselular: talin,α-actinin, vinculin

(23)

Desmosom & hemidesmosom:

menarik dan mengikat sangat kuat penyebaran tekanan melalui epitel ke ECM di bawahnya

2.Desmosom: sel – sel ,

-anchoring sites untuk filamen intermediate

-trans membr linker protein: cadherin

3.Hemidesmosom:sel– ECM

- Filamen intermediate : keratin - Transmembran protein : integrin

(24)

Gap junctions : antara sel-sel

- transmembran protein: connexonÆtdr atas 6 connexin

- dapat dilalui oleh ion anorganik dan molekul larut air < 1000 Da, mis.gula sederhana, as amino

- menyampaikan sinyal elektris dan kimiawi : mis kerusakan sel & sinaps Pd tumbuhan : plasmodesmata

Synaptic junction

- sel saraf

- diperantarai oleh protocadherin

Communicating Junctions :

(25)
(26)

Extracellullar matrix :

• suatu matriks di luar sel yang berbatasan dengan membran plasma.

• materi pengemas yang inert • ECM eg. Tendon, tulang lunak,

stroma kornea

• berperan dalam menentukan bentuk dan aktivitas sel.

• mempertahankan kondisi sel yang telah terdiferensiasi dan mempertahankan

kemampuan sel untuk menghasilkan produknya

(27)

Basal membran (BM):

Mengelilingi sel otot dan sel

lemak & di bawah jar. epitel,

serta sel-sel endotelium

· tempat pelekatan sel;

· substrat untuk migrasi sel

· membatasi jaringan dalam

suatu organ,

·

sebagai suatu barier

makromolekul & untuk invasi

sel ke suatu jaringan

Referensi

Dokumen terkait

Proses sitokinesis bukan merupakan salah satu bagian dari proses meiosis. Sitokinesis proses pembagian sitoplasma menjadi dua. Proses ini dimulai dengan pemanjangan

Koneksi seperti ini terjadi antara sel saraf tiruan yang terdapat pada lapisan yang sama, sedangkan exitatory connectios adalah tipe koneksi yang bersifat cenderung

Plasmolisis menyebabkan jaringan yang ditempatkan pada larutan yang hipertonis (konsentrasi air di dalam sel lebih tinggi daripada konsentrasi air di larutan sebelah luar

a) sel punca embrionik (embryonic stem cell), yang diambil dari embrio pada fase blastosit (5-7 hari setelah pembuahan). b) sel germinal (embryonic germ cells) diambil dari

RE adalah sistem tubulus dan kantung membran. Fungsi utama RE adalah bertindak sebagai sistem transpor internal, yang memungkinkan molekul berpindah dari satu bagian sel ke bagian

Kandungan asam nukleat dalam protein sel tunggal yang terlalu tinggi akan menimbulkan hambatan nutrisi secara langsung pada manusia usaha untuk. nukleat

Pada penelitian ini dapat dibuktikan secara in vitro bahwa senyawa brusein-A yang diisolasi dari buah makasar mampu menimbulkan efek antiproliferasi pada sel kanker payudara

alginolyticus dari potongan vili secara bertingkat merupakan molekul adhesin yang berperan terhadap proses virulensi bakteri dan proses adhesi bakteri pada reseptor