• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standar Parkir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Standar Parkir"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

A. Standar Operasional Dan Penentuan Kebutuhan Parkir 1. Prinsip-prinsip Perparkiran

Perparkiran kendaraan bermotor terdiri dari parkir di dalam halaman atau di dalam persil (off-street) dan parkir di dalam daerah milik jalan (on-street).

a. Parkir di dalam persil (off-street)

Perparkiran di dalam persil (off street) diatur berdasarkan prinsip-prinsip berikut ini :

 Parkir dalam persil merupakan kewajiban yang harus disediakan sesuai dengan pemanfaatan ruang yang diisyaratkan, termasuk untuk perumahan.

 Pada peruntukan tanah ruang terbuka tidak diwajibkan menyediakan parkir kecuali pada penggunaan rekreasi dan tempat pemakaman.

 Parkir bersama dalam bentuk pelataran parkir, taman parkir, dan atau gedung parkir dapat dibangun pada semua peruntukan tanah kecuali di peruntukan tanah terbuka.

 Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan, dan harus memperhatikan kelancaran sirkulasi keluar masuk kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan, kesehatan dan kenyamanan.

Untuk parkir di bawah tanah (basement) harus sedemikian rupa sehingga memenuhi batasan KDB dan KDH yang ditetapkan, dan harus menyediakan Sarana parkir bawah tanah berupa ruang tunggu, toilet, mushola, kantin dan Sarana lain sesuai kebutuhan.

b. Parkir di daerah milik jalan (on Street)

Parkir di daerah milik jalan diatur berdasarkan prinsip-prinsip berikut : 1. Parkir di daerah miIik jalan, hanya diperkenankan pada :

a. jalan lokal dan kolektor sekunder

b. kawasan dengan penggunaan lahan sekitarnya adalah perdagangan, jasa dan perkantoran dengan ketentuan telah menyediakan parkir bersama (baik berupa gedung parkir maupun taman parkir).

2. Penentuan parkir di jalan lokal dan kolektor sekunder ditentukan dengan keputusan bupati.

3. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan, dan harus memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan, kesehatan dan kenyamanan.

2. Standar - Standar Perparkiran

Sistem penyediaan parkir pada dasarnya ada dua yaitu melalui off-street

parking dan on-street parking.

a. On - Street Parking menggunakan sebagian badan jalan pada salah satu

sisi atau kedua sisi untuk parkir.

Sasaran dari sistem ini adalah menghindarkan gangguan bagi lalu lintas secara umum yang diakibatkan dari penggunaan on-street parkir. Dengan kata lain menghindarkan keadaan dimana volume kendaraan lebih besar dari kapasitas jalan, sehingga menimbulkan kemacetan.

Luas kebutuhan parkir di tempat ini bergantung pada jumlah kendaraan yang diharapkan parkir dan sudut parkir. Umumnya parkir jenis ini menggunakan sudut parkir yang sejajar dengan badan jalan (bila jalannya kecil) atau membentuk sudut apabila jalannya cukup lebar. Sudut parkir

(2)

IL US TRA S I PA R K IR TE P I J A LA N Te pi Ja la n 4,7 0m 60 ° 1 1 1 1 4,6 6m 45 ° Te p i Ja l an 4,00 m 2,5 0m 0 ° Te p i Jala n 3 0° 4,2 0m Te p i Ja lan 4,0 0m 2,50 m 9 0 ° Te p i Jala n

I LU S TR ASI P AR KIR T EPI J AL A N

T epi Ja lan 4,7 0m 60° 1 1 1 1 4,6 6m 45° Te pi J al an 4,00 m 2,5 0m 0 ° T epi Jal an 30 ° 4,2 0m T epi Jal an 4,0 0m 2,5 0m 9 0° T epi Jal an

IL US TRA SI PA RKI R TEPI JAL AN

Te p i Ja la n 4,70 m 6 0° 1 1 1 1 4,66 m 45° Te pi Ja la n 4 ,0 0 m 2,5 0m 0 ° Te p i Ja la n 30° 4,2 0m Te pi Ja la n 4,00 m 2, 50 m 9 0° Te p i Ja la n ILU S T R A S I P A RK I R T E P I JA LA N Tep i Ja lan 4,7 0m 60 ° 1 1 1 1 4, 66 m 45 ° Te pi J ala n 4,00 m 2,5 0m 0 ° Te pi J ala n 3 0° 4, 20 m T e pi J ala n 4, 00 m 2,5 0m 9 0 ° Te pi J ala n

ILUST RASI PA RKIR TE PI J ALA N

Tepi Jalan 4, 70 m 6 0° 1 1 1 1 4, 66m 45° T ep i Jala n 4,0 0m 2, 50 m 0° Tep i Jala n 30 ° 4,20 m Tepi J alan 4, 00 m 2,50m 90° T epi Jala n

yang umurn digunakan adalah 30°, 450, 60°, 90°. Tidak semua badan

jalan dapat digunakan sebagai media parkir.

Luas kebutuhan parkir di tempat ini bergantung pada jumlah kendaraan yang diharapkan parkir dan sudut parkir. Umumnya parkir jenis ini menggunakan sudut parkir yang sejajar dengan badan jalan (bila jalannya kecil) atau membentuk sudut apabila jalannya cukup lebar. Sudut parkir yang umum digunakan adalah 30 º, 45º, 60º, 90º. Tidak semua badan jalan dapat digunakan sebagai media parkir.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

Tabel 17 Dimensi Petak Parkir Dalam Berbagai Sudut

SUDUT

PARKIR LEBAR PETAK (L) PANJANG PETAK (D) LEBAR RUANG GERAK(W)

Sejajar

Sejajar300 2217 16,48 1212

450 12 18,7 12

600 9.8 19,8 14,5

900 8,5 18 24

Keterangan: satuan dalarn besaran kaki (feet) (1 kaki (feet) = 0,3048 M

Tabel 18 Persyaratan Lebar Minimum Berkaitan Dengan Pemanfaatan Sebagian Badan Jalan Untuk Sarana Parkir

ARUS LALU LINTAS SUDUT PARKIR LEBAR PERKERASAN JALAN MINIMUM(METER)

SATU SISI DUASISI

Sejajar 6,00 9,00 <30 8,00 13,50 Satu Arah <45 9,50 18,00 <60 11,50 18,50 <90 13,50 10,50 Sejajar 8,00 10,50 <30 10,50 15,50 Dua Arah <45 11,00 17,00 <60 11,50 18,00 <90 13,50 18,50

Keterangan: Ukuran Kendaraan sesuai dengan ukuran kendaraan Indonesia yaitu ± 1,6 m x 4,1 m

(3)

ILU ST RA S I PA RK IR TE P I JA L A N II 30 ° 4 ,20 m 4 ,70m 60 ° 4,20 m 4,20 m 4,60 m 4 ,70 m 4 5° 5,00m

TATA LETAK PARKIR PADA KAWASAN PARKIR (OFF STREET PARKING)

90° 4,00m 2,5 0m 4,00m 90°

Tabel 19 Banyaknya Petak Parkir Sisi Jalan (On Street Parking)

NO

. SUDUT

PEMAKAIAN LEBAR JALAN

(METER) BANYAKNYA

PETAK PARKIR UNTUK

PARKIR RUANGGERAK

1 Sejajar 2.60 6.25 N = L / 22 2 300 5.00 8.40 N = (L-2,8) / 17 3 450 5.70 9.80 N = (L-6,7) / 17 4 600 6.00 11.70 N = (L-6,6) / 17 5 900 5.50 13.10 N = L / 8,5 Keterangan :

N = Jumlah Petak Parkir

L = Panjang sisi jalan (feet) 1 feet = 0,3048 meter

Ukuran kendaraan sesuai dengan US standar passenger car yaitu 1,8 x 4,8 m

b. Parkir di luar jalan (off street parkir).

Parkir di luar jalan merupakan parkir yang tidak memanfaatkan badan jalan. Jenis parkir ini antara lain adalah :

1) Pelataran parkir (Openspace Parking) 2) Bangunan parkir (Park Building)

3) Parkir di lantai dasar (Basement Parking)

Ukuran lebar pintu keluar-masuk dapat ditentukan yaitu lebar 3 meter dan panjangnya harus dapat menampung tiga mobil berurutan dengan jarak antar mobil (spacing) sekitar 1,5 meter. Oleh karena itu panjang-lebar pintu keluar-masuk minimum 15 meter. Pergerakan kendaraan di area parkir dapat dibedakan menjadi jalur sirkulasi gang dan modul. Patokan umum yang dipakai adalah :

1) Panjang sebuah jalur gang tidak lebih dari 1000 m

2) Jalur gang yang dimaksudkan untuk melayani lebih dari 50 kendaraan dianggap sebagai jalur sirkulasi.

3) Lebar minimum jalur sirkulasi

 Untuk jalur satu arah = 3,5 meter  Untuk jalan dua arah = 6,5 meter

(4)

Tabel 20 Lebar Gang Lot Parkir

Petak Parkir

LEBAR JALUR GANG

< 30 < 45 < 60 < 90

1 arah 2 arah 1 arah 2 arah 1 arah 2

arah 1 arah 2 arah

a. Mobil Penumpang 2,5 m x 5,0 m 3,0 * 3,5 ** 6,0 *6,5 ** 3,0 *3,5 ** 6,0 *6,5 ** 5,1 *5,1 ** 6,0 *6,5 ** 6,0 *6,5 ** 8,0 *8,0 ** b. Mobil Penumpang 2,5 m x 5,0 m 3,0 * 3,5 ** 6,0 *6,5 ** 3,0 *3,5 ** 6,0 *6,5 ** 4,6 *4,6 ** 6,0 *6,5 ** 6,0 *6,5 ** 8,0 *8,0 ** c. Sepeda motor 0,75 m x 3,0 m 1,6 *1,6 **

Keterangan : * = Lokasi parkir tanpa Sarana pejalan kaki ** = Lokasi parkir dengan Sarana pejalan kaki

Prinsip perencanaan pintu masuk dan keluar adalah :

1. Letak jalan masuk/keluar ditempatkan sejauh mungkin dari persimpangan.

2. Letak jalan masuk/keluar ditempatkan sedemikian rupa sehingga kemungkinan konflik dengan pejalan kaki dan pengendara yang lain dapat dihindarkan.

3. Letak jalan keluar ditempatkan sedemikian rupa sehingga memberikan jarak pandang yang cukup saat memasuki arus lalu lintas.

4. Secara teoritis dapat dikatakan bahwa lebar jalan masuk dan keluar (dalam pengertian jumlah jalur) sebaiknya ditentukan berdasarkan analisis kapasitas.

5. Jarak pintu masuk-keluar area parkir dengan : elemen-elemen jalan lainnya (untuk off - street parking).

(5)

Gambar 4.4

Pintu Masuk dan Keluar Terpisah dan Tidak T

Pintu Masuk dan Keluar Menjadi Satu dan Terletak pada Satu Ruas yang BerbedaPintu Masuk dan Keluar Menjadi Satu dan Terletak pada Satu Ruas Jalan Pintu Masuk dan Keluar Terpisah dan Terletak pada Satu Ruas JalanPintu Masuk dan Keluar Terpisah dan Tidak Terletak pada Satu Ruas Jalan

6. Jarak antara area parkir dengan elemen-elemen jalan (persimpangan jalan, fire hydrant)

(6)

Aspek lain yang perlu dipertimbangkan untuk Sarana parkir adalah standar penyediaan Sarana parkir, sebagai berikut:

Tabel 21 Standar Kebutuhan Parkir Berdasarkan Fungsi/Kegiatan Bangunan

PEMANFAATAN RUANG KEBUTUHAN PARKIR

Rumah tunggal 2 tempat parkir per unit

Rumah deret 2 tempat parkir per unit

Hunian bersama

Studio atau 1 kamar tidur, kurang dari

500 sq. ft. 1 tempat parkir per unit hunian

1 kamar tidur, 500 sq. ft. atau lebih 1.5 tempat parkir per unit hunian

2 kamar tidur 1.75 tempat parkir per unit hunian

3 kamar tidur 2 tempat parkir per unit hunian

Rumah jompo 1 tempat parkir per 3 unit

Hotel, motel, wisma tamu, klub, dan

penginapan 1 tempat parkir per unit/ruangan, plus tempat parkir yang disyaratkan untuk restoran, perdagangan retail, dan fasilitas

konvensi

Asrama 1 tempat parkir per penghuni

Fasilitas penitipan anak 1 tempat parkir per staf, plus 1 tempat pick-up dan drop-off, plus 1

tempat parkir per 10 anak

Rumah peristirahatan/perawatan 1 tempat parkir per 4 tempat tidur atau per 1,000 gross sq. ft

(92,903 m2)

Rumah sakit 1 tempat parkir per 4 tempat tidur

Sekolah dasar dan sekolah menengah

pertama 2 tempat parkir per ruang kelas

Sekolah menengah atas 6 tempat parkir per ruang kelas

Sekolah tinggi, universitas 1 tempat parkir per 4 tempat duduk di ruang kelas, plus 1 tempat

parkir per ruang kelas

Sekolah kejuruan/studio keterampilan 1 tempat parkir per 200 gross sq. ft (18,58 m2).

Rumah usaha Sama dengan kebutuhan parkir untuk rumah tinggal

Kantor profesional 1 tempat parkir per 400 gross sq. ft.(37,16 m2), minimum 5 tempat

parkir

(7)

PEMANFAATAN RUANG KEBUTUHAN PARKIR

Bank dan jasa keuangan lainnya 1 tempat parkir per 400 gross sq. ft. (37,16 m2), minimum 5 tempat

parkir

Salon, spa, dan perawatan tubuh lainnya 1 tempat parkir per 75 gross sq. ft.(6,96 m2)

Jasa pencucian pakaian (Laundry) 1 tempat parkir per 4 mesin cuci

Perpustakaan, galeri seni, museum 1 tempat parkir per 500 gross sq. ft. (46,45 m2)

Taman rekreasi 1 tempat parkir per 1000 m2.

Auditorium, bioskop, stadion olah raga, rumah ibadah

1 tempat parkir untuk tiap 4 tempat duduk atau 1 tempat parkir untuk tiap bangku panjang untuk 4 orang

Gedung pertemuan/konvensi 1 tempat parkir per 80 gross sq. ft. (7,43 m2)

Lapangan olah raga 2 tempat parkir per lapangan, plus 1 tempat parkir per 40 gross sq.

ft. tempat berkumpul Drive-in dan restoran layan antar (tanpa

tempat duduk) 1 tempat parkir per 50 gross sq. ft.(4,64 m2), minimum 6 tempat parkir

Restoran, bar dan klub malam 1 tempat parkir per 4 tempat duduk atau 1 tempat parkir per 100

gross sq. ft (9,29 m2)

Warung 1 tempat parkir per pekerja dan minimum 18 meter lajur tempat

parkir untuk pengunjung

Tempat cuci kendaraan 1 tempat parkir per pekerja, plus 3 tempat parkir untuk setiap

tempat pencucian kendaraan

Bengkel kendaraan 1 tempat parkir per 400 gross sq. ft. (37,16 m2), minimum 3 tempat

parkir

Penjualan kendaraan atau mesin 1 tempat parkir per 1,000 gross sq. ft. (92,903 m2) luas bangunan,

plus 1 tempat parkir per 1,500 gross sq. ft. (139,35 m2) luas tempat pameran kendaraan di luar ruang atau 2 tempat parkir setiap 3 pekerja

Penjualan furniture atau penjualan barang kebutuhan rumah tangga yang berukuran besar lainnya

1 tempat parkir per 1,000 gross sq. ft. (92,903 m2)

Perdagangan retail 1 tempat parkir per 400 gross sq. ft. (37,16 m2), minimum 3 tempat

parkir

Fasilitas gudang penyimpanan pribadi 1 tempat parkir untuk setiap pekerja, plus 1 tempat parkir untuk

setiap 300 unit bangunan gudang

Perdagangan grosiran dan gudang 1 tempat parkir per 2,000 gross sq. ft. (185,806 m2)

Manufaktur 1 tempat parkir per 2 employees on the largest shift

Industri 1 tempat parkir per 1,000 gross sq. ft. (92,903 m2) atau 2 tempat

parkir untuk setiap 3 pekerja Sumber : Hasil Rencana, 2011; Standar Parkir Washington Zoning Regulation

Tabel 22 Standar Penyediaan Parkir Berdasarkan Luas Lantai

NO. PENGGUNAAN STANDAR 1 PETAK PARKIR

1. Pertokoan per 60 m2 lantai bruto

2. Perkantoran per 100 m2 lantai bruto

3. Hiburan per 20 m2 lantai bruto

4. Rumah Makan per 20 m2 lantai bruto

5. Bioskop per 10 kursi penonton

6. Olah Raga per 100 m2 lantai bruto

7. Serbaguna per 10 m2 lantai bruto

8. Lainnya per 60 m2 lantai bruto

Sumber : Hasil Rencana, 2011

3. Bangunan Parkir

Penempatan Sarana parkir di dalam bangunan, baik pada sebagian bangunan utama, pada besmen, maupun pada bangunan khusus parkir, ditetapkan sebagai berikut :

a. Tinggi minimum ruang bebas struktur (head room) untuk ruang parkir adalah 2,25 m.

(8)

b. Setiap lantai parkir harus memiliki sarana untuk sirkulasi horisontal dan atau sirkulasi vertikal untuk orang dengan ketentuan bahwa tangga spiral dilarang digunakan.

c. Lantai untuk ruang parkir yang luasnya mencapai 500 m2 atau lebih

harus dilengkapi ramp naik dan turun masing-masing dua unit.

d. Bangunan parkir yang menggunakan ramp spiral, diperkenankan maksimal 5 lantai.

e. Lebar ramp lurus sate arah minimum 3,00 m dan untuk dua arah hares terdapat pemisah minimum selebar 0,50 m sehingga lebar minimum berjumlah 6,5 m.

f. Ketentuan ramp pada bangunan parkir adalah sebagai berikut :

 Kemiringan ramp lurus bagi jalan kendaraan pada bangunan parkir maksimal 1 berbanding 7.

 Apabila lantai parkir mempunyai sudut kemiringan, maka sudut kemiringan tersebut maksimal 1 berbanding 20.

 Pada ramp lurus jalan satu arah, lebar minimal 3 m dengan ruang bebas struktur di kanan kiri minimal 60 cm.

 Pada ramp melingkar jalan satu arah, lebar jalan minimal 3,6 m dan untuk jalan dua arah lebar jalan minimal 7 in dengan pembatasan jalan lobar 50 cm, tinggi minimal 10 cm.

 Jari-jari tengah ramp melingkar minimal 9 m dihitung dari as jalan terdekat.

 Setiap jalan pada ramp melingkar hams mempunyai ruang bebas 60 cm terhadap struktur bangunan.

g. Ketentuan tentang parkir besmen adalah sebagai berikut :

 Perencanaan luas bangunan besmen dan atau substruktur hares sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi batasan KTB dan KDH yang ditetapkan.

 Bangunan parkir di besmen wajib memenuhi ketentuan jarak bebas sebagaimana diatur dalam peraturan daerah ini.

 Sarana yang harus disediakan pada parkir besmen: Ruang tunggu supir, toilet, mushola, kantin dan ruang lainnya sesuai kebutuhan.

Gambar

Tabel 18 Persyaratan Lebar Minimum Berkaitan Dengan Pemanfaatan Sebagian Badan Jalan Untuk Sarana Parkir
Gambar 6 Desain Geometri Parkir Di Luar Jalan (Off Street)
Tabel 20 Lebar Gang Lot Parkir
Tabel 21 Standar Kebutuhan Parkir Berdasarkan Fungsi/Kegiatan Bangunan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Anda merasa puas karena jarak parkir antara kendaraan satu dengan kendaraan lainnya cukup lebar (tidak terlalu berdempetan).. Lebar jalur gang cukup besar,

Hasil penelitian di Pasar Larangan parkir dibagi dua jenis yaitu Parkir Sepeda Motor dan parkir Mobil, untuk pola parkir Sepeda Motor menggunakan parkir satu sisi dengan sudut

 Ukuran ruang parkir, ukuran celukan dan lebar gang parkir. Prinsipnya adalah sama dengan parkir badan jalan akan tetapi penggunaan ruang parkir menggunakan

Berdasarkan kondisi existing penampang jalan yang ada dengan karakteristik parkir badan jalan dengan sudut 60º didapatkan kapasitas ruas jalan sebesar 2255 smp/jam

Parkir dengan sudut 0 0 (sejajar sumbu jalan) adalah posisi parkir yang menampung kendaraan yang paling sedikit dibandingkan posisi parkir lainnya dan posisi parkir

Anda merasa puas karena jarak parkir antara kendaraan satu dengan kendaraan lainnya cukup lebar (tidak terlalu berdempetan).. Lebar jalur gang cukup besar,

Penggunaan bahu jalan untuk lahan parkir masih banyak dijumpai. Penggunaan bahu jalan hingga ke badan jalan sebagai lahan parkir tidak memperdulikan peraturan

Fasilitas parkir di luar ruang milik jalan (off street parking) adalah fasilitas parkir kendaraan di luar ruang milik jalan yang dibuat khusus atau penunjang