• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Tertawa Dan Menangis Terhadap Kesehatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pengaruh Tertawa Dan Menangis Terhadap Kesehatan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH KEMARAHAN TERHADAP KESEHATAN, ANALISIS PENGARUH KEMARAHAN TERHADAP KESEHATAN,

SEBUAH TINJAUAN MEDIS QS ALI IMRAN [3] : 134 SEBUAH TINJAUAN MEDIS QS ALI IMRAN [3] : 134

MUSABAQAH KARYA TULIS

AL-MUSABAQAH KARYA TULIS AL-QUR’ANQUR’AN

Disusun Oleh: Disusun Oleh:

Sischa

Sischa Ramadhani Ramadhani 0411100402904111004029 Eli

Eli Marlina Marlina 0411100302504111003025

FAKULTAS KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA UNIVERSITAS SRIWIJAYA OKTOBER 2014 OKTOBER 2014

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis Al-Qur’an yang  berjudul “Analisis Pengaruh Kemarahan terhadap Kesehatan, Sebuah Tinjauan Medis

QS Ali Imran [3] : 134”. Penulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti lomba musabaqah karya tulis Al-Qur’an pada tahun 2014.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurn. Atas dasar kenyataan tersebut, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan agar karya tulis ini menjadi lebih baik. Akhirnya  penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan

dan pengetahuan.

Palembang, Oktober 2014

(3)
(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Marah merupakan suatu bentuk emosi yang tercipta karena penolakan atas suatu kondisi yang tidak sesuai dengan keinginanannya (ketidakcocokan). Marah bisa  juga disebabkan karena rasa takut, tersinggung, atau merasa terancam. Dalam

kehidupannya sebagai makhluk sosial, manusia tentu rentan terhadap perasaan ini. Bahkan kemarahan bisa berkembang dari sekadar tersirat di hati, terucap di lidah, hingga pelampiasan berupa perbuatan.

Seyogyanya dalam Islam, banyak perintah untuk menahan amarah, seperti ketika ada seorang sahabat bernama Jariyah bin Qudamah rahimahullah yang meminta nasihat kepada Rasulullah. Hal tersebut disebutkan dalam hadits sebagai  berikut, “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau jangan marah!” [HR al-Bukhâri, no 6160, shahih].

Firman Allah, “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS Ali Imran [3] : 134). Jelaslah dari ayat di atas dijelaskan bahwa ciri seorang mukmin adalah dapat menahan amarah.

Dalam hubungan sosial, marah dapat merusak hubungan baik yang telah terjalin selama bertahun-tahun dan dapat menimbulkan perpecahan. Marah pun ternyata memberi dampak yang buruk bagi kesehatan seseorang. Marah

(5)

mempengaruhi fungsi otak dan organ-organ penting lainnya seperti kesehatan  jantung. Bahkan telah banyak ditemui adanya program-program yang diciptakan

untuk memanajemen kemarahan. Oleh karena hal tersebut, kami tertarik untuk menganalisis pengaruh marah terhadap kesehatan.

1.2 Perumusan Masalah

a. Bagaimana perintah menahan marah menurut Q.S. Ali Imran [3] : 134?  b. Bagaimana pengaruh marah terhadap manusia di tinjau dari sisi kesehatan?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Mengetahui perintah menahan marah menurut Q.S. Ali Imran [3] : 134  b. Menganalisis pengaruh marah terhadap manusia di tinjau dari sisi kesehatan

1.4 Manfaat Penulisan

a. Dapat dijadikan sebagai salah satu bukti kebenaran Al-Qur’an dilihat dari  bidang kesehatan yaitu pengaruh marah terhadap kesehatan

 b. Dapat dijadikan sebagai dasar teori untuk menambah khasanah ilmu  pengetahuan dari bidang kesehatan tentang pengaruh marah terhadap

kesehatan

BAB 2

(6)

2.3 Neurobiologi Kemarahan

Hipotesis penanda somatik yang diusulkan oleh Damasio dkk adalah  pendekatan konseptual yang berguna untuk memahami neurobiologi emosi secara umum, dan kemarahan secara khusus. Ide utama adalah ‘penanda’ sinyal representasi otak dari ‘kondisi tubuh’, memiliki pengaruh penting pada bagaimana individu menanggapi rangsangan eksternal. Pengaruh ini terjadi pada berbagai tingkat operasi,  beberapa di antaranya terjadi terang-terangan atau secara sadar dan beberapa di

antaranya terjadi diam-diam atau non-sadar. Sinyal penanda timbul sebagai akibat dari proses bioregulasi, yaitu menyelesaikan perbedaan antara informasi tentang ‘kondisi tubuh’ dari sistem saraf perifer dan otak mengatur harapan dari kondisi saat itu. Penanda tersebut disebut somatik karena berhubungan dengan struktur dan regulasi kondisi-tubuh bahkan ketika mereka tidak muncul dalam tubuh melainkan dalam representasi otak dari tubuh. Pandangan proses bioregulasi multitingkatan mendasari modulasi kemarahan dan emosi lainnya, konsisten dengan beberapa fitur atensional khusus dari pengolahan emosional, yaitu dengan automatisasi ketakutan dan reaksi kemarahan, hiperreaktivitas untuk mminimalkan ancaman-isyarat, dan  bukti bahwa respon fisiologis dalam kemarahan mungkin independen dari proses  penilaian berbasis bahasa yang lambat. Beberapa peneliti telah mengemukakan  bahwa kemarahan impulsif dan agresif timbul sebagai konsekuensi dari regulasi emosi yang rusak. Penekanan khusus telah ditempatkan pada korteks prefrontal, anterior cingulate, korteks parietal, dan amigdala sebagai komponen penting dari sirkuit yang mungkin disfungsional pada orang dengan masalah yang berhubungan dengan kemarahan.

Dalam sebuah tinjauan literatur neuroimaging fungsional, korteks medial

(7)

rasa takut secara khusus berhubungan dengan amigdala, dan kesedihan dikaitkan dengan aktivitas di  subcallosal cingulate. Induksi emosional dengan rangsangan visual mengaktifkan korteks oksipital dan amigdala. Sebagai perbandingan, induksi oleh recall   emosional/ gambaran yang direkrut  anterior cingulate  dan insula. Akhirnya, tugas emosional dengan permintaan kognitif juga melibatkan anterior cingulate  dan insula. Dengan demikian, sebuah sirkuit yang terdiri dari amigdala, anterior cingulate, insula adalah struktur kunci untuk penilaian dan ekspresi kemarahan.

Amigdala sendiri merupakan bagian dari sistem limbik. Penting untuk dicatat  bahwa ada interaksi antara daerah korteks dan sistem limbik seperti yang telah dijelaskan dalam keterkaitan bagian-bagian tersebut dalam penjelasan di atas. Ada koneksi besar antara daerah korteks, terutama dari lobus frontal dan temporal terhadap struktur limbik subkortikal. Implikasi dari koneksi ini adalah bahwa  pengolahan informasi sensorik yang kompleks terjadi di korteks dapat langsung

mempengaruhi sistem limbik. Sebaliknya, pengolahan limbik dapat dengan kuat mempengaruhi integrasi kognitif pada tingkat lebih tinggi yang terjadi di korteks. Pemutusan dalam transmisi informasi antara struktur limbik kortikal dan subkortikal dapat memiliki konsekuensi yang mengerikan. Sebagai contoh, pasien dengan lesi lobus frontal menunjukkan perilaku emosional dan sosial yang tidak tepat dalam absennya defisit intelektual.

(8)

Gambar 1. Bagian otak yang mengatur kemarahan

Gambar 2. Diagram skematik menekankan interaksi antara struktur dalam sistem limbik dan daerah kortikal otak. Koneksi timbal balik ada antara prefrontal dan daerah kortikal temporal, dan kedua regio memproyeksikan secara ekstensif untuk struktur limbik yang berbeda. Oleh karena itu, k orteks memiliki pengaruh yang kuat

 pada mekanisme yang mengatur emosi dan tanggapan otonom. Limbik dan daerah  batang otak juga dapat mempengaruhi korteks melalui jalur thalamus (tidak

(9)

BAB III

METODE PENULISAN

3.1 Sifat Penulisan

Karya tulis ilmiah ini bersifat kajian pustaka yang menjelaskan analisis  pengaruh kemarahan bila ditinjau dari segi Islam dan kedokteran.

3.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah ditentukan berdasarkan analisis dan relevansi pengaruh kemarahan terhadap kesehatan ditinjau dari QS Ali Imran [3] : 134 dan bidang kedokteran

3.3 Sumber dan Jenis Data

Data-data yang dipergunakan dalam penyusunan karya tulis ini berasal dari  berbagai literatur kepustakaan yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Beberapa jenis referensi utama yang digunakan adalah: (1) Al-Qur’an dan tafsir, (2)  buku pelajaran kedokteran, (3) jurnal ilmiah kedokteran, (4) artikel ilmiah bersumber

dari internet. Jenis data yang diperoleh variatif, bersifat kualitatif maupun kuantitatif.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penulisan ini dilakukan dengan metode studi  pustaka (literature review)  berdasarkan permasalahan, baik melalui informasi digital

maupun non digital dari sumber pustaka sebagai berikut: 1. Al-Qur’an dan Hadist

(10)

2. Jurnal-jurnal kesehatan

3. Buku ajar atau referensi pustaka 4. Informasi internet

3.5 Metode Analisis dan Pemecahan Masalah

Metode analisis data pustaka dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu:

1. Metode eksposisi, yaitu dengan memaparkan data dan fakta yang ada sehingga pada akhirnya dapat dicari korelasi antara data-data tersebut.

2. Metode analitik, yaitu melalui proses analisis data atau informasi dengan memberikan argumentasi melalui berpikir logis dan yang selanjutnya diambil suatu kesimpulan.

3.6 Penarikan Simpulan

Simpulan didapatkan setelah merujuk kembali pada rumusan masalah, tujuan  penulisan, serta pembahasan. Simpulan yang ditarik merepresentasikan pokok  bahasan karya tulis, serta didukung dengan saran praktis sebagai rekomendasi lebih

(11)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Menganalisa Pengaruh Marah pada Manusia menurut Q.S. Ali Imran [3] : 134

“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS Ali Imran [3] : 134).

Tafsir Ibnu Katsir pada potongan ayat mengenai marah di atas, “Dengan kata lain, apabila mereka mengalami emosi, maka mereka menahannya (yakni memendamnya dan tidak mengeluarkannya); selain itu mereka memaafkan orang-orang yang berbuat jahat kepada mereka. Disebutkan dalam sebagian asar yang mengatakan: Allah swt berfirman, "Hai anak Adam, ingatlah kepada-Ku jika kamu marah, niscaya Aku mengingatmu bila aku sedang murka kepadamu. Karena itu, Aku tidak akan membinasakanmu bersama orang-orang yang Aku binasakan.”

(12)

Dalam Tazkiyatun Nafs karya Said Hawa disebutkan bahwa marah

adalah salah satu pintu masuknya setan. Marah dapat membius akal dan

apabila manusia marah, maka setan akan mempermainkannya seperti

anak kecil mempermainkan bola.

Gambar

Gambar 1.  Bagian otak yang mengatur kemarahan

Referensi

Dokumen terkait

Banyak hal yang bisa diberikan untuk kemajuan dan pengembangan kelompok tani disini, untuk buah pikiran bagi yang sudah sesepuh mereka bisa menyumbangkan pengalaman mereka

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah meminimasi total lateness pada produk pipa longitudinal welding dengan yang digunakan adalah metode EDD (Earliest Due Date) dan

Reagensia laboratorium yang bersifat berbahaya dan beracun disimpan di gudang Utama di unit pengadaan rumah sakit, pada saat reagensia tersebut dibutuhkan untuk

+empela%ari kea!lian mana%emen dengan $aik dan mengeta!ui ke$utu!an karya?an dan sum$er daya perusa!aan lainnya agar semua elemen yang $erperan dalam *+ dapat

Dari hasil angket yang telah di prosentasekan bahwa terdapat diketahui dari indikator prestasi siswa kelas VIII terhadap mata pelajaran Seni Budaya (seni

1 Moto ini seakan menjadi kritikan pada realita sosial masyarakat yang lebih mementingkan kemewahan sebuah resepsi dengan memakan biaya tinggi dari pada persiapan mereka mencari

Kurangnya kerjasama antara suami atau keluarga dengan pasangannya menjadi faktor tidak langsung yang menimbulkan kecemasan wanita menopause dalam penelitian ini, karena

Penulis susun dalam rangka menyelesaikan studi di fakultas agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang1. Penulis dalam mengerjakan skripsi ini banyak mendapatkan kesulitan