MORFOLOGI VIRUS POLIO
MORFOLOGI VIRUS POLIO
Virus polio adalah virus yang paling kecil dibandingkan dengan virus lainnya. Virus polio Virus polio adalah virus yang paling kecil dibandingkan dengan virus lainnya. Virus polio termasuk ke dalam famili Picornaviridae (Pico adalah bahasa Yunani yang artinya kecil). termasuk ke dalam famili Picornaviridae (Pico adalah bahasa Yunani yang artinya kecil). Kekecilan virus ini tidak hanya dari ukuran partikelnya saja, tetapi juga dari ukuran panjang Kekecilan virus ini tidak hanya dari ukuran partikelnya saja, tetapi juga dari ukuran panjang genomnya. Virus ini memiliki diameter sekitar ! nm berbentuk ikosahedral sampul
genomnya. Virus ini memiliki diameter sekitar ! nm berbentuk ikosahedral sampul
(envelope) dengan genom "#$, single stranded messenger molecule. %ingle stranded "#$ (envelope) dengan genom "#$, single stranded messenger molecule. %ingle stranded "#$ membentuk hampir !& bagian virion dan sisanya terdiri atas ' protein besar (VP') dan membentuk hampir !& bagian virion dan sisanya terdiri atas ' protein besar (VP') dan satu protein kecil (Vpg). dan memiliki "#$ benang positif (positive strand "#$) sebagai satu protein kecil (Vpg). dan memiliki "#$ benang positif (positive strand "#$) sebagai genomnya dengan panjang sekitar *.+ kilobasa. tidak mempunyai kapsul, virion polipeptida genomnya dengan panjang sekitar *.+ kilobasa. tidak mempunyai kapsul, virion polipeptida tersusun simetri cubical, diameter * nm, "#$ rantai tunggal, mengandung ' kapsomer, tersusun simetri cubical, diameter * nm, "#$ rantai tunggal, mengandung ' kapsomer, terdiri dari - galur.
terdiri dari - galur.
/ambar . Perbandingan kelompok virus Picornaviridae dengan kelompok virus lainnya. /ambar . Perbandingan kelompok virus Picornaviridae dengan kelompok virus lainnya. Virus polio yang terdiri atas tiga strain, yaitu strain (brunhilde), strain (lan0ig), dan strain Virus polio yang terdiri atas tiga strain, yaitu strain (brunhilde), strain (lan0ig), dan strain (leon). %train seperti paling paralitogenik atau paling ganas dan sering menyebabkan (leon). %train seperti paling paralitogenik atau paling ganas dan sering menyebabkan kejadian luar biasa (1abah), sedangkan strain paling jinak.
kejadian luar biasa (1abah), sedangkan strain paling jinak. %ifat penting 2
%ifat penting 2
"#$ 2 rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal, replikasi "#$ melalui pembentukan "#$ 2 rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal, replikasi "#$ melalui pembentukan "#$ komplementer yang bertindak sebagai cetakan sintesis "#$ genom.
"#$ komplementer yang bertindak sebagai cetakan sintesis "#$ genom.
Virion 2 tak berselubung, bentuk ikosahedral, tersusun atas empat jenis protein utama. Virion 2 tak berselubung, bentuk ikosahedral, tersusun atas empat jenis protein utama. 3iameter virion -! nm.
"eplikasi dan morfogenesis virus terjadi di sitoplasma. %pektrum hospes sempit.
Gambar 2. Virus Polio a. Struktur Virus
%trukur virus sendiri secara umum adalah terdiri dari 2 -Kepala
Kepala virus berisi 3#$ dan bagian luarnya diselubungi kapsid. %atu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.
-Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. 4ungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.
-Isi tubuh
5agian isi tersusun atas asam inti, yakni 3#$ saja atau "#$ saja. 5agian isi disebut sebagai virion. 3#$ atau "#$ merupakan materi genetik yang berisi kodekode pemba1a sifat virus. 5erdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus 3#$ (virus 6, virus cacar) dan virus "#$ (virus influen0a, 78V, 7+#). %elain itu di dalam isi virus terdapat beberapa en0im.
9kor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. 9kor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak
mempunyai ekor.
FISIOLOGI VIRUS POLIO
%etelah terinfeksi ke dalam sel, "#$ keluar dari sarangnya dan di dalam sel "#$ ini memiliki dua fungsi. Yang pertama adalah sebagai m"#$ yang ditranslasikan menjadi proteinprotein yang berfungsi untuk pembentukan tubuh dan en0imen0im yang berfungsi
untuk perkembangbiakan (replikasi) virus itu sendiri.
4ungsi yang kedua dari "#$ ini adalah sebagai bahan dasar (template) untuk pembentukan "#$ benang negatif (negative strand "#$). "#$ benang negatif ini kemudian digunakan lagi sebagai template untuk membentuk "#$ benang positif. 5egitu seterusnya sehingga benang positif "#$ yang menjadi genom virus ini terus bertambah banyak. "#$ yang
terbentuk kemudian dibungkus oleh proteinprotein pembentuk tubuh dan keluar dari sel sebagai virus baru. "entetan proses ini dijalankan oleh en0imen0im dari sel dan dari virus itu sendiri.
b. "aur Reproduksi Virus Se#ara Umum 8#49K%8 %9:$"$ ;868K
8nfeksi secara litik melalui fasefase sebagai berikut ini2 $. Fase adsorpsi da% i%&eksi
4ag akan melekat atau menginfeksi bagian tertentu dari dinding sel hospes, daerah itu disebut daerah reseptor (receptor site < reseptor spot). 3aerah ini khas bagi fag
tertentu, dan fag jenis lain tidak dapat melekat di tempat tersebut. Virus tidak memiliki en0im untuk metabolisme, tetapi memliki en0im liso0im yang berfungsi merusak atau melubangi dinding sel hospes.
%esudah dinding sel hospes terhidrolisis oleh liso0im, maka seluruh isi fag masuk kedalam hospes. 4ag kemudian merusak dan mengendalikan 3#$ hospes.
2. Fase replikasi '&ase si%tesa(
3#$ fag mengadakan replikasi (menyusun 3#$) menggunakan 3#$ hospes sebagai bahan, serta membentuk selubung protein. =aka terbentuklah beratusratus molekul 3#$ baru virus yang lengakap dengan selubungnya.
).Fase pembebasa% !irus '&a*-&a* baru(+ &ase lisis
%esudah fag de1asa, sel hospes akan pecah (lisis), sehingga keluarlah virus atau fag yang baru. >umlah virus baru ini dapat mencapai sekitar !!.
8#49K%8 %9:$"$ ;8%?/9#8K $. Fase adsorpsi da% i%&eksi
4ag menenpel pada tempat yang spesifik. Virus melakukan penetrasi pada hospes kemudian mengluarkan 3#$nya kedalam tubuh hospes.
2. Fase pe%**abu%*a%
3#$ virus bersatu dengan 3#$ hospes membentuk profag. 3alam bentuk profag, sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi sedikitnya ada satu gen yang selalu aktif. /en aktif berfungsi untuk mengkode protein reseptor yang berfungsi menjaga agar sebagian gen profag tidak aktif.
). Fase pembelaha%
5ila sel hospes membelah diri, profag ikut membelah sehingga dua sel anakan hospes juga mengandung profag didalam selnya. 7al ini akan berlangsung terusmenerus
selama sel bakteri yang mengandung profag membelah. b. "aur ,idup Polio!irus
Poliovirus memasuki tubuh manusia dapat melalui mulut, kemudian masuk secara digesti. >ika virus dapat bertahan pada kondisi yang bururk di dalam perut manuisa, maka virus dapat menginfeksi sel pada usus2 membrane selaput lender pada usus. Pada membrane mukosa tersebut virus menginfeksi sel dan bereplikasi.
/ambar . virus polio menginfeksi sel
Pada & infeksi, penyebaran virus dari usus ke dalam darah dan sistem saraf pusat. Virus dapat berpindah dari Peyer@s patches ke aliran darah, yang mempunyai akses langsung ke
sistem saraf pusat. %edangkan cara memasuki sistem saraf adalah virus langsung mele1ati saraf lebih baik dan cepat dari pada mele1ati darah. >ika virus sudah masuk sekali ke dalam sistem saraf pusat, replikasinya dapat menjadikan kerusakan sel saraf yang menimbulkan penyakit poliomyelitis.
#. Replikasi Virus Polio $. tta#hme%t+ bsorpsi
Kapsid dari poliovirus tersusun oleh susunan ikosahedral dari A! protomer, masing masing terdiri dari polipeptida VP, VP, VP, and VP', yang semuanya berasal dari pembelahan protomer induk yaitu VP!. Virus menempel pada sel inang penerima, dan mengharuskan
interaksi pengikatan dengahn sel inang penerima.
6empat spesifik pengikatan on poliovirus involves VP, VP and VP yang berinteraksi dengan sel inang reseptor :3++, yang merupakan immunoglobulin. Penyematan virus merupakan @dual tropism@B virus menginfeksi dua jenis sel primate yang mempunyai perbedaan jelas yaitu2 lymphoid dan sel epitel di dalam usus dan sistem saraf.
2. Pe%etrasi
"#$ masuk ke dalam sitoplasme sel inang mele1ati membrane sel. ). U%#oati%*
Virus mengalami penyesuaian selama pengikatan untuk menghilangkan VP' yang nantinya akan dihancurkan. 5agaimanapun juga , dari !! virus partikel dapat dengan sukses
mentransport "#$ ke dalam sitoplasma dengan cukup cepat dimana itu dapat sintesis dari makromolekul dari virion yang baru.
/. Me%*he%tika% si%tesis makromolekul dari sel i%a%*
%intesis protein sel inang dan "#$ sintesis dicegah. 5ertujuan untuk pembelahan balutan ikatan yang komplek yang merupakan hal 1ajib bagi semua m"#$@s 9ukaryotik selama proses inisialisasi dan translasi. Proses ini berfungsi untuk membebaskan lebih banyak
ribososm untuk mentranslasi genom virus dan menjamin bah1a sel akan hancur dan mati, yang tujuan akhirnya menghasilakn kumpulan partikel virus yang baru. 8nisisasi ini kira kira C jam setelah infeksi, dan dalam jam, penurunan drastis pada sitesi makromolekul selular dapat terjadi.
0. Si%tesis kompo%e% !irus
Poliovirus adalah positive sense single stranded "#$ virus, yang artinya "#$ mempunyai polaritas yang sama dengan m"#$. 3engan demikian viral "#$ mampu mengkodekan
semua protein yang dibutuhkan selama replikasi dan menulari dirinya sendiri. Pemain utama dalam replikasi pada virus "#$ adalah "#$ viral polymerase "#$ yang dependen. + k3a poliovirus polimer, bersama dengan viral yang lain dan protein inang, memba1a hasil
replikasi viral ke dalam sitoplasma sel inang. %intesis ini berjalan kira kira .+ sampai hours setelah infeksi terjadi.
Si%tesis Protei% Memproses
• Viral "#$ mengikat diri kepada ribososm sel inang
• 5erperan seperti m"#$, viral "#$ mentranslasikeseluruhan ke
Protei%
Si%tesis Protei%
• Polipeptida terbelah menjadi "#$ polimerasi, protease en0im dan
kapsid protein yang baru.
• 9n0im protease merusak polipeptida besar tadi ke dalam bagian
bagian.
• Penyetopan terjadi melalui protease
• %intesis "#$ polimerase ()strand "#$ (strand yang
komplemen pada cetakan "#$)
• Pada saat yang tepat, ()strand "#$ digunakan sebagai template
untuk membuat (D) sense cetakan dari genom asli
• "#$ strand ganda (disebut jugakomposisi intermediet replikatif
baik (D) strand dan () stranded "#$) terbentuk
• 4ormasi genom yang baru terbentuk mengirim pesan kepada
mesin translasi sel, mengarahkan produksi viral protein ke tingkat yang lebih tinggi.
1. Pemasa%*a%
"#$ baru yang disintesis dikemas di dalam kapsid. Partikel viral terangkai melalui
morfogenesis, dan pembelahan proteolitik dari protein kapsid membentuk partikel akhir 2 poliprotein P terbelah menjadi protomer yang tersusun oleh VP!, , dan , yang bersama E
sama bersatu dan membungkus "#$ viral. Perangkaian terjadi 'A jam setelah infeksi. . Pemata%*a%
Proses pematangan virus melibatkan pengikatan dari VP! ke dalamVP dan VP'. 3. Pembebasa%
Partikel kemudian dilepaskan dari sel inang melalui proses lisis sel. Proses ini lebih seperti untuk pemrograman a1al yang mengambil alih setelah beberapa 1aktu setelah proses protein sintesis dan "#$ sintesis pada sel inang berhenti. Partikel virus yang bebas sekarang dapat menginfeksi sel inang lain. =igrasi ke jaringan saraf akan menghasilkan suatu penyakit disebut paralytic poliomyelitis. Penghancuran sel akan terjadi kira kira A! jam setelah infeksi (Koch, !!+).
%ampai sekarang telah diisolasi strain virus polio yaitu tipe (5runhilde), tipe (;ansing), dan tipe (;eon). 8nfeksi dapat terjadi oleh satu atau lebih tipe tersebut. 9pidemi yang luas biasanya disebabkan oleh tipe . Virus ini relatif tahan terhadap hampir semua desinfektan
(etanol, isopropanol, lisol, amonium kuartener, dll). Virus ini tidak memiliki amplop lemak sehingga tahan terhadap pelarut lemak termasuk eter dan kloroform. Virus ini dapat
diinaktifasi oleh formaldehid, glutaraldehid, asam kuat, sodium hipoklorit, dan klorin. Virus polio menjadi inaktif dengan pemanasan di atas ' derajat :elcius. %elain itu, pengeringan
Poliovirus mengandung macam antigen yang dapat dideteksi dengan berebagai macam reaksi imunologi yaitu $ntigen $ F 7. Gntuk poliovirus galur yang dilemahkan (untuk vaksinasi) maka protein kapsid GP dengan satu atau lebih $ntigen memegang peranan penting dalam interaksi dengan $ntibodi netralisasi sedang GP dan GP juga berinteraksi
tetapi kurang kuat dibanding GP.
Poliovirus relatif tahan terhadap bahan asam(p7 )dan beberapa en0im proteolitik, hal inilah yang menyebabkan virus ini dapat disebarkan melalui %aluran pencernaan. %elain itu virus ini jaga tahan terhadap alkohol *!&, lisol + &, eter,deoksikholat dan berbagai macam
detergent. Viru ini sensitif terhadap formaldehid !.&, 7:l !, #, juga bahan halogen
lainnya. =aka daripada itu bahan formaldehid !.& merupakan pilihan untuk desinfeksi juga bisa dengan pemanasan, pengeringan dan cahaya.
4KSO5OMI VIRUS POLIO
Pengklasifikasian virus yang meliputi banyak hal yaitu mulai dari karakteristik (morfologi, genom,fisikakimia,dan sifat fisiologisnya, protein, antigenic, dan sifat biologisnya) hingga tingkatan ordo, famili, genus, dan spesies
Ordo !irus merupakan pengelompokan famili virus yg memiliki banyak kesamaan
karakteristik. ?rdo ditandai dengan akhiran HViralesH oleh 8:6V (8nternational :ommitee on 6aIonomy of Virus)
Famili !irusmerupakan pengelompokan genus virus yg
memiliki byk kesamaan karakteristik dan dibedakan dr anggota famili lainnya. 4amili virus ditandai dg akhiran JViridaeH.:ontohnya2Picornaviridae
Ge%us !irus merupakan pengelompokan spesies virus yg memiliki
banyak kesamaan karakteristik. /enus virus ditandai dg tambahan VirusH. 3itandai dengan akhiran JVirusH (misal2 /enus 9nterovirus)
Spesies !irus menggambarkan suatu klas polythetic pada virus yg mirip replikasi keturunan dan menempati bagian relung ekologinya.
=enurut klasifikasi 5ergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta, kelas
=ikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun *A 8:6V (8nternational :ommite on 6aIonomy of Virus) mempublikasikan bah1a virus diklasifikasikan struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam. Pada dasarnya virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus 3#$ dan virus "#$ dan virus polio termasuk dalam golongan virus "#$.
"i!isi Protoph6ta Kelas Mikrotatobiotes Ordo Virales Famili Pi#or%a!iridae Ge%us %tero!irus Spe#ies Polio!irus
KOLOGI VIRUS POLIO
Virus masuk melalui saluran cerna. %etelah masuk, virus akan bereplikasi (memperbanyak diri). 5iasanya penularannya mele1ati feses, misalnya feses yang mengandung virus polio mencemari sumber air minum 1arga kemudian air yang dikonsumsi oleh manusia tersebut
memba1a virus polio dan sampai ketubuh manusia. %ampai saat ini belum diketahui secara pasti, tipe sel dan tempat spesifik yang digunakan virus ini untuk bereplikasi pertama kalinya.
7anya saja, virus ini dapat diisolasi dari jaringan limfe di saluran cerna, sehingga diduga tempat replikasi pertama virus tersebut adalah di jaringan limfe saluran cerna terutama Jbercak PeyerH dan tonsil. =eskipun begitu, tidak jelas apakah virus polio memang
bereplikasi di tempat tersebut atau Jhanya terserapH oleh jaringan limfe setelah bereplikasi di sel epitel saluran cerna. 4ase ini berlangsung ! hari, dapat sampai minggu. Virus polio pada fase ini dapat ditemukan di ludah dan feses, dan berperan dalam proses penularan
($fies, !!).
%etelah memperbanyak diri di jaringan limfe saluran cerna, virus polio akan menyebar
melalui darah (viremia) untuk menuju sistem retikuloendotelial lainnya, termasuk diantaranya nodus limfe, sunsum tulang, hati, dan limpa, dan mungkin ke tempat lainnya seperti jaringan lemak coklat dan otot ($fies, !!).
=ekanisme virus polio menginfeksi sistem syaraf pusat masih belum diketahui secara pasti. $da hipotesis, yang pertama, virus polio menginfeksi sistem syaraf pusat melalui transport aIon (sel syaraf panjang yang menghantarkan signal syaraf) dengan arah yang berla1anan (signal syaraf bergerak dari sistem syaraf pusat ke otot, virus bergerak dari otot ke sistem syaraf pusat). 7ipotesis kedua adalah virus menembus sa1ar darah otak, independen dari keberadaan reseptor seluler untuk virus polio (:3++). 3an hipotesis ketiga, virus polio diimpor ke sistem syaraf pusat melalui sel makrofag (mekanisme kuda 6rojan). %ampai saat ini, mayoritas bukti ilmiah mendukung hipotesis yang pertama ($fies, !!).
Pada beberapa kasus polio di daerah daerah secara epidemiologis menunjukkan bah1a
disamping imunitas masyarakat yang rendah juga disebabkan sanitasi atau sumber air yang di pakai 1arga yang berperan cukup besar dalam penyebaran virus polio
PR55 'MRUGIK5( VIRUS POLIO 4R,"P LI5GKU5G57 "IKM85GK5 M59"I S594 8IOLOGIS
Virus Polio karena sel inangnya yang utama adalah manusia maka lingkungannya juga seputar manusia. %esuai dengan namanya, infeksi virus polio menyebabkan gejala polio (poliomyelitis) atau lumpuh. Vaksin yang efektif terhadap polio sudah dikembangkan pada tahun enam puluhan dan digunakan untuk program eradikasiC pemusnahan polio. 3engan program imunisasi yang menggunakan vaksin tersebut, sekarang virus polio liar sudah
hampir musnah. ?leh karena itu virus ini tidak lagi dianggap sebagai virus yang berbahaya dan ditakuti karena bisa dikontrol. 8ni juga merupakan salah satu kenapa virus ini dipilih sebagai objek. %elain itu alasan lain juga barangkalai karena Prof. Limmer adalah ahli virus polio (Gtama, !!).
Si%tesa !irus polio
?leh karena virus polio adalah virus "#$, untuk membuat virus ini dari bahan kimia sebenarnya lebih tepat kalau dimulai dari sintesa "#$. $kan tetapi sintesa "#$, apalagi "#$ yang panjang, sangat sulit karena "#$ tidak stabil dan mudah terdegradasi. Karena 3#$ jauh lebih stabil dari pada "#$, dalam penelitian virus "#$, biasanya "#$
ditranskripsi balik (reverse transcription) dulu ke 3#$. 5egitu juga dengan tim ini, mereka juga mengsintesa 3#$ berdasarkan barisan "#$ dari virus polio =ahoney (Gtama, !! ).
4ragmenfragmen pasangan benang positif dan benang negatif 3#$ dengan panjang ratarata A basa disintesa, dan kemudian disambung baik dengan menggunakan teknik P:"
(Polymerase :hain "eaction) maupun menggunakan en0im 6' 3#$ ligase. 4ragmen
pasangan 3#$ yang tersambung kemudian dikloning ke plasmid (sejenis mikroorganisme) yang bisa berkembangbiak pada bakteri 9scherichia coli. 3engan perkembangbiakan plasmid yang memba1a 3#$ virus polio ini, akan memperbanyak jumlah 3#$, yang pada mulanya hanya ada dalam jumlah yang sangat sedikit (Gtama, !!).
%etelah 3#$ ini diperbanyak, kemudian ditranskirpsikan menjadi "#$. "#$ ini kemudian dimasukan (transfection) ke dalam sel. 3i dalam sel, "#$ ini akan berfungsi sebagai "#$ genome sebagaimana halnya "#$ dari virus yang alami. 3engan demikian diharapkan virus akan hidup dan berkembangbiak didalam sel. %eperti yang diharapankan, tim ini berhasil mengembangbiakan virus polio di dalam sel. Virus ini kemudian dianalisa dan dibandingkan dengan virus polio =ahoney yang alami (Gtama, !!).
3ari hasil perbandingan, virus yang disintesa memproduksi proteinprotein yang sama dengan virus yang alami. 5entuk dan ukuran kedua virus ini juga mirip. Virus sintesis juga dinetralisasi oleh antobodi yang spesifik menetralisir virus polio tipe , sama halnya dengan virus alami. 3ari hasil percobaan binatang (tikus), lebih jauh lagi, virus polio sintesis juga mengakibatkan gejala polio dan menyebabkan kematian, 1alaupun tingkat patogennya lebih rendah dibandingkan dengan virus alami (Gtama, !!).
3engan metoda ini, tim peneliti dari %tate Gniversity of #e1 York ini telah berhasil membuat virus polio dari bahan kimia. 8ni adalah pembuktian yang pertama kali dimana virus bisa dibuat dari bahan kimia (Gtama, !!).
%ebenarnya, metoda yang dipakai oleh tim ini bukanlah metoda yang baru. =etoda ini telah banyak digunakan untuk mengkloning 3#$ dari proteinprotein. %ama seperti yang
dilakukan tim ini, 3#$ dari protein disintesa, kemudian disambung dan dikloning. $kan tetapi, kebanyakan 3#$ yang dikloning sangat pendek, sehingga mudah untuk menyambung dan mengkloningnya. 3alam penelitian ini, Prof. Limmer dan koleganya mampu
mengkloning 3#$ sepanjang *.+ kilobasa. 8nilah kehebatan dari tim ini sehingga hasilnya bisa dimuat di jurnal %cience (Gtama, !!).
Keberhasilan ini telah membuktikan bah1a manusia mampu membuat virus yang barangkali akan digunakan sebagai senjata biologi. 5iasanya kita mendapatkan virus dengan cara isolasi dari sampel tertentu dan kemudian mengkulturkannya. Kita juga bisa membuat virus (baru), namun biasanya menggunakan virus alami sebagai template. $kan tetapi dengan teknologi ini, 1alaupun kita tidak memiliki suatu virus sama sekali, kita bisa membuat virus dengan mencontoh barisan "#$ atau 3#$ virus bersangkutan (Gtama, !!).
Lalaupun demikian tentu saja tidak semua orang bisa membuat suatu virus. 7al ini
disebabkan selain teknologi dan skil, pembuatan virus ini juga memerlukan banyak dana baik untuk sintesa 3#$nya maupun untuk proses selanjutnya (Gtama, !!).
Pertama dalam masalah teknologi dan skil, tentu saja hanya orangorang yang terbukti
mempunyai pengetahuan dan keahlian tentang virus yang bisa melakukannya. %iapa yang ahli tentang suatu virus, biasanya dapat dilihat dari hasil publikasi tentang virus. 5egitu juga
masalah dana. Gntuk sintesa *.+ kilobasa 3#$ saja diperlukan dana kirakira sebesar G% M*,+!! (G% M untuk basa). Karena tim ini mengsintesa pasangan ganda 3#$, biaya sintesa 3#$ diperlukan sebesar G% M +,!!! (Gtama,!!).
%elain itu penelitian ini dilakukan berkalikali untuk sampai kepada keberhasilan. 7al ini disebabkan karena 1alaupun secara teori metoda ini bisa digunakan untuk sintesa virus,
keberhasilannya sangat ditentukan oleh banyak faktor. 3alam penelitian ini penulis tidak tahu berapa lama 1aktu yang dihabiskan oleh tim ini. 6api dari pengalaman pembuatan virus
dengan menggunakan virus asli sebagai bahan dasar, dapat diperkirakan setidaktidaknya memerlukan 1aktu sekitar tahun. ;amanya penelitian ini mengakibatkan banyaknya uang yang dihabiskan untuk pembelian en0imen0im, kit serta bahanbahan kimia lain yang diperlukan untuk penelitian. #amun, setelah metoda dan teknik untuk pembuatan virus ditemukan, untuk produksi virus selanjutnya tentu saja akan mudah dilakukan.
?leh karena itu, secara total bisa jadi biaya untuk sintesa virus yang akan digunakan sebagai senjata biologi akan lebih murah dari pada produksi senjata kimia atau senjata nuklir. 6etapi juga tidak menutup kemungkinan akan lebih mahal. 7al ini sangat tergantung kepada virus
apa yang akan disintesa (Gtama, !!).
6erlepas dari semua ini, tentu saja kita sangat berharap jangan sampai orangorang yang mampu (mampu karena memiliki teknologi, skil dan dana) membuat virus untuk digunakan sebagai senjata biologi (#6") karena senjata biologi sangat berbahaya bagi lingkungan khususnya manusia karena tidak hanya menghancurkan secara fisik tapi mampu
merestrukturisasi anatomi, fisiologi maupun morfologi makhluk hidup khususnya manusia. %edangkan dampaknya bagi lingkungan yang terpapar senjata biologis dari virus polio sintesis baik secara langsung maupun tidak, dalam jangka panjang maupun pendek dapat merusak lingkungan khususnya lingkungan menjadi tercemar oleh virus dan dapat dijadikan tempat daur hidup virus tersebut yang nantinya akan sampai berdampak ke he1an maupun manusia. 3an juga jika virus tadi sudah menetap di inangnya, inang tersebut jika berpindah ke tempat yang baru, maka akan menularkan kembali virus tersebut le1at lingkungannya. P9#Y95$"$#
Pintu masuk (portdentre) dari virus polio ini mulut. Perkembang biakan virus mulamula
terjadi di oropharing atau intestinum, dan dalam beberapa hari virus dapat muncul di
darah.Penyebaran utamanya melalui kontak dengan manusia.=ulut adalah tempat masuknya virus, dan perkembangbiakan pertama terjadi di orofaring atau usus. %eminggu setelah
serangan, virus di tenggorokan tinggal sedikit, tetapi virus tetap dikeluarkan dalam tinja selama beberapa minggu, meskipun terdapat kadar antibody yang tinggi dalam darah. Virus Polio memasuki aliran darah melalui sistem limfatik.Virus yang berasal dari aliran darah dapat menyerang susunan syaraf pusat jika tubuh tidak memiliki cukup antibodi.
"F4R PUS4K
$fies. !!. Perjalanan Penyakit Polio.http++a&ie.sta&&.u%s.a#.id+. 3iakses tanggal * =aret !!.
5iologi, catatan prestasi guru. !!-.
Virus.http++prestasiher&e%.blo*spot.#om+2::3+$:+!irus.html. "iakses ta%**al 3=aret !!.
Koch. !!+.The Molecular Biology of
Poliovirus.http++;;;.bro;%.edu+#ourses+8io<$1:+Pro=e#t2:::+Polio+4ableo&>o%te%t.ht ml. 3iakses tanggal - =aret !!.
%iregar, $melia. !!-. 5iolog Pertanian >ilid 88 untuk %=K. 3irektorat Pembinaan %ekolah =enengah Kejuruan. >akarta.
Gtama, $ndi. !!. =embuat Virus Polio dari 5ahan Kimia. http++;;;.#hem- is-tr6.or*C. 3iakses tanggal * =aret !!.
Virus dapat diisolasi dari usap tenggorokan sebelum dan pada 1aktu
gejala pertama timbul.
8solasi virus dari cairan serebrospinal sangat diagnostic , tetapi hal itu
jarang dikerjakan.
Rabies
%ifat 4isik 2
() Pemanasan pada suhu A!
o: selama + menit akan mematikan
virus
() Virus akan mati bila kena sinar ultraviolet
() :epat mati bila berada diluar jaringan hidup
(') Pada suhu E '
o: ( minus ' N: ) virus dapat bertahan hidup
sampai berbulan bulan.
%ifat Kimia 2
() 3apat diinaktifkan dengan bpropiolakton, phenol, halidol
a0irin, 0at pelarut lemak, dll
() 6ahan hidup beberapa minggu di dalam glycerin pada suhu
kamar
() Virus rabies bila disimpan didalam larutan glycerin pekat
pada suhu kamar, dapat bertahanbermingguminggu
(') Pada glycerin ! &, virus akan cepat mati
(+) :epat mati dengan 0at0at pelarut lemak seperti air sabun,
detergent, chloroform, ether dll
Pembuatan sediaan ulas 4$6 (fluorescent antibody
techniOue) Prosiding 6emu 6eknis #asional 6enaga
4imgsional Pertanian !!+ direndam dalarn larutan
#a:8 fisioligis dan disimpan di free0er dengan
suhu !N: . Gntuk tujuan isolasi virus pada he1an
percobaan, digunakan mencit putih yang berumur
>MPK
Virion campak terdiri atas nukleokapsid berbentuk
heliks yang dikelilingi oleh selubung virus. Virionnya
bulat, pleomorphic (dapatmerubah bentuk C ukuran
sesuai dengan kondisi lingkungan), diameternya +!
nm. Virus campakmempunyai A protein struktural, di
antaranya tergabung dengan "#$ dan membentuk
nukleokapsidyaituB Pospoprotein (P), protein ukuran
besar (;) dan nukleoprotein (#). 6iga protein lainnya
tergabungdengan selubung virus yaituB protein fusi (4),
protein hemaglutinin (7) dan protein matriI (=).
:iri khas %tabil secara antigen, partikel labil snagat infeksius
V8rion 5ulat, pleomorfik, berdiameter +!!! nm
komposisi "#$ (&), protein (*&), lemak (!&), karbohidrat (A&)
/enom "#$ rantai tunggal, lurus, tidak bersegmen,
negative-sense
Protein 9nam protein struktural
$mplop =engandung glikoprotein hemagglutinin dan glikoprotein fu
si
"eplikasi %itoplasmaB partikel bertunas dari membran plasma
:iri khas %tabil secara antigen, partikel labil snagat infeksius
Siklus replikasi paramikso!irus
$. P9";9K$6$#, P9#96"$%8, 3$# %9;G5G#/
V8"G%Paramiksovirus melekat pada sel pejamu melalui glikoprotein
hemaglutinin(protein 7# atau #). Pada kasus virus
campak,reseptornya adalah molekul membrane:3'A. ;alu, selubung
virion berfusi dengan membrane sel melalui kerja
produk pembelahan glikoprotein fusi 4
. >ika prekursor 4
!
tidak dibelah, precursor ini tidakmemilki aktifitas fusi, tidak terjadi
penetrasi virionB dan partikel virus tidak dapatmemulai infeksi. 4usi
oleh 4
terjadi pada lingkungan ekstraselular dengan p7
netral,memungkinkan pelepasan nukleokapsid virus secara langsung
ke dalam sel. 3engandemikian, paramiksovirus dapat mele1ati
internalisasi melalui endosome.5. 6"$#%K"8P%8, 6"$#%;$%8,
%9"6$ "9P;8K$%8 "#$ Paramiksovirus mengandung genom "#$
untai negatif yang tidak bersegmen.6ranskripsi
messenger
"#$ dibut di dalam sitoplasma sel oleh polymerase "#$virus. 6idak
dibutuhkan primer eksogen dan dengan demikian tidak bergantung
padafungsi sel inti. m"#$ jauh lebih kecil daripada ukuran genomB
masingmasingme1akili gen tunggal. %ekuens regulasi
transkripsional pada gen membatasi a1al dan
akhir transkripsi sinyal. Posisi relative gen terhadap ujung genom
berkaitan dengan
efisiensi transkripsi. Kelas transkripsi yang paling banyak dihasilkan
oleh selterinfeksi, berasal dari gen #P, te
rletak paling dekat dengan ujung genom,sedangkan yang lebih
sedikit berasal dari gen ;, terletak di ujung +.
Protein virus disintesis di dalam sitoplasma dan jumlah masing
masing produkgen berkaitan dengan kadar transkrip m"#$ dari gen
tersebut. /likoprotein virusdisintesis dan mengalami glikosilasi di
dalam jalur sekresi.Kompleks protein polymerase virus (protein P dan
;) juga berperan untukreplikasi genom virus. Gntuk berhasil
menyintesis cetakan antigenom rantai positifintermedia, kompleks
polymerase harus mengabaikan sinyal terminasi yang tersebar pada
perbatasan gen. seluruh panjang genom progeny dikopi dari cetakan
antigenom./enom paramiksovirus yang tidak bersegmen meniadakan
kemungkinan penyusunan ulang segmen gen (yaitu,
genetic reassortment
) sehingga penting
bagi perjalanan alamiah virus influen0a. Protein permukaan 7# dan 4
paramiksovirusmenunjukkan variasi genetic yang minimal dalam
jangka 1aktu yang lama.=engejutkan bah1a virus tersebut tidak
mengalami
antigenic drift
akibat mutasi yangterjadi saat replikasi, karena "#$ polymerase
rentan terhadap terjadinya kesalahan.%atu penjelasan yang mungkin
adalah bah1a hamper semua asam amino di dalamstruktur primer
glikoprotein paramiksovirus dapat terlibat di dalam
kecil untuk substitusiyang secara jelas tidak akan menghilangkan
viabilitas virus.:.
=$6G"$%8Virus matang dengan membentuk tonjolan dari
permukaan sel.
#ukleokapsid progeni terbentuk di dalam sitoplasma dan bermigrasi k
e permukaan sel. =erekaditarik ke suatu tempat di membrane plasma
yang bertaburan duri glikoprotein 7#dan 4
!
virus. Protein = penting untuk oembentukan partikel, mungkin
membentukhubungan antarac selubung virus dan nukleokapsid. %aat
penonjolan, sebagian besar protein pejamu dikeluarkan dari
membrane.>ika terdapat protease sel pejamu yang sesuai, protein 4
!
di dalam membrane plasma akan diaktivasi oleh pembelahan. Protein
fusi yang teraktivasi kemudian akanmenimbulkan fusi membrane sel
disekitarnya, dan menghasilkan pembentukansinsitium yang besar.
Pembentukan sinsitium adalah respons yang umum terhadapinfeksi
paramiksovirus. 8nklusi sitoplasma asidofili secara teratur dibentuk.
8nkulusidiyakini menggambarkan tempat sintesis virus dan ditemukan
mengandung proteinvirus dan nukleokapsid yang dapat dikenali.
Virus campak juga menghasilkan inklusiintranukleus