i
UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI FRAKSI ETANOL
HASIL MASERASI DAUN SIRIH HIJAU
(Piper betle L.) DARI BEBERAPA DAERAH ZONA
IKLIM PANAS (0-700 MDPL) DI BALI TERHADAP
FUNGI Candida albicans ATCC 10231 DENGAN
MENGGUNAKAN METODE DIFUSI DISK
SKRIPSI
NI MADE PUTRI DWIJAYANTI 1208505083
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA
ii
Lembar Pengesahan
UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI FRAKSI ETANOL
HASIL MASERASI DAUN SIRIH HIJAU
(Piper betle L.) DARI BEBERAPA DAERAH ZONA
IKLIM PANAS (0-700 MDPL) DI BALI TERHADAP
FUNGI Candida albicans ATCC 10231 DENGAN
MENGGUNAKAN METODE DIFUSI DISK
Skripsi
Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi (S.Farm.) di Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Udayana
Oleh
NI MADE PUTRI DWIJAYANTI NIM. 1208505083
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Ni Luh Putu Vidya Paramita, S. Farm., M.Sc., Apt. A. A. Gede Rai Yadnya Putra, S.Farm., M.Si., Apt. NIP. 198401032008122004 NIP.
Mengesahkan: Ketua Jurusan Farmasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Dr. rer. nat. I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si., Apt. NIP. 196804201994021001
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yng Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul ‘’Uji Aktivitas Antifungi Fraksi Etanol Hasil Maserasi
Daun Sirih Hijau (Piper Betle L.) dari Beberapa Daerah Zona Iklim Panas (0-700 MDPL) di Bali Terhadap Fungi Candida Albicans dengan Metode Difusi Disk’’. Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana
farmasi (S.Farm.) di Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana.
Penulisan Skripsi ini tentunya tidak terlepas dari dukungan dan bantuan oleh berbagai pihak, secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa atas selaku kekuatan yang diberikan sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini.
2. Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana.
3. Dr. rer. nat. I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si., Apt. selaku Ketua Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana.
4. Ni Luh Putu Vidya Paramita, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku dosen pembimbing I yang telah membantu dan membimbing serta tak hentinya memberikan semangat dan dukungan hingga akhir penyusunan Skripsi ini.
iv
5. A.A. Gede Rai Yadnya Putra, S.Farm., M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing II yang juga telah banyak membimbing demi kelancaran penyusunan Skripsi ini.
6. Seluruh dosen pengajar serta staf/pegawai di Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana yang telah banyak membantu penulis, terutama para staf yang telah banyak membantu dalam hal pengurusan surat dan kelengkapan administrative lainnya.
7. Keluarga terdekat penulis kakek dan nenek I Wayan Puja Astwa dan Ni Made Ranis, I Nyoman Sudiana dan Ni Luh Putu Anggreni selaku orang tua penulis, dr. I Gede Supriadhiana dan Ni Komang Ayu Tri Lestari Dewi selaku saudara/i penulis yang tak pernah hentinya memberikan dukungan semangat dan doa.
8. Teman-teman seperjuangan Dioscuri Hygeia 2012 serta teman dan sahabat diluar lingkungan farmasi yang telah memberikan dukungan dan semangat selama penulisan Skripsi ini.
9. Kepada semua pihak yang namanya tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang bermanfaat demi kelancaran Skripsi ini sangat penulis harapkan. Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Bukit Jimbaran, Mei 2016
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR SINGKATAN ... vii
DAFTAR ISTILAH ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
ABSTRAK ... xiv ABSTRACT ... xv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Rumusan Masalah ... 5 1.3. Tujuan Penelitian ... 5 1.4. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1. Sirih Hijau ... 7 2.1.1 Deskripsi tanaman ... 7 2.1.2 Klasifikasi tanaman ... 8 2.1.3 Kandungan kimia ... 8 2.1.4 Khasiat ... 9 2.2. Kandidiasis ... 9 2.3. Candida albicans ... 11
2.3.1 Deskripsi candida albicans ... 11
2.3.2 Klasifikasi candida albicans ... 12
vi
2.4. Uji Aktivitas Antifungi Fraksi Etanol Daun Sirih Hijau (Piper betle
L.) ………….………..……….………..… 14
2.5. Ekstraksi Maserasi ... 14
2.5.1 Ekstraksi ... 14
2.5.2 Maserasi ... 15
2.6 Media Sabouraud Dextrose Agar (SDA)... 16
2.7 Metode Difusi Disk ... 17
BAB III METODE PENELITIAN ... 18
3.1. Rancangan Penelitian ... 18
3.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 18
3.3. Obyek Penelitian ... 19
3.4. Bahan Penelitian ... 19
3.4.1. Bahan tanaman... 19
3.4.2. Bahan kimia untuk ekstraksi ... 20
3.4.3. Bahan skrining fitokimia ... 20
3.4.4. Bahan uji antifungi ... 20
3.5. Alat Penelitian ... 20
3.6. Variabel penelitian ... 20
3.6.1. Variabel bebas ... 20
3.6.2. Variabel terikat ... 21
3.6.3. Variabel terkendali ... 21
3.7. Batasan Operasional Penelitian ... 21
3.8. Prosedur Penelitian ... 22
3.8.1. Determinasi tanaman ... 22
3.8.2. Pengambilan dan preparasi sampel ... 22
3.8.3. Penetapan susut pengeringan serbuk daun sirih hijau (Piper betle L.) ... 23
3.8.4. Pembuatan fraksi etanol daun sirih hijau (Piper betle L.) ... 23
3.8.5. Penetapan susut pengeringan fraksi etanol daun sirih hijau (Piper betle L.) ... 24
vii
3.8.6. Skrining fitokimia fraksi etanol daun sirih hijau (Piper
betle L.) ... 25
3.8.7. Sterilisasi alat dan bahan ... 26
3.8.8. Pembuatan kontrol positif flukonazol 1024 µg/mL ... 27
3.8.9. Uji aktivitas antifungi fraksi etanol daun sirih hijau (Piper betle L.) ... 27
3.9. Analisis Data ... 29
3.10. Skema Penelitian ... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32
4.1 Determinasi Tanaman ... 32
4.2 Preparasi Sampel ... 32
4.3 Penetapan Susut Pengeringan ... 33
4.4 Pembuatan Fraksi Etanol Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) ... 36
4.5 Skrining Fitokimia ... 38
4.6 Uji Aktivitas Antifungi Fraksi Etanol Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Hasil Maserasi ... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 47
5.1 Kesimpulan ... 47
5.2 Saran ... 48
viii
DAFTAR SINGKATAN
SDA : Sabouraud Dextrose Agar
SDB : Sabouraud Dextrose Broth
CFU : Colony Forming Unit
ATCC : American Type Culture Collection
NaCl : Natrium Clorida
ix
DAFTAR ISTILAH
Immunocompromised : Kondisi abnormal dimana kemampuan seseorang
untuk melawan infeksi menurun
Dimorfik : Sifat dari fungi yang memiliki dua bentuk yaitu kapang dan yeast
Aerob : Suatu proses biologi yang memerlukan oksigen
Anaerob : Suatu proses biologi yang tidak memerlukan oksigen
Koloni : Kumpulan mikroorganisme atau sel hidup
Magnetic strirer : Perangkat laboratorium yang menggunakan
putaran medan magnet untuk memutar stir bars (juga disebut “flea”) yang direndam dalam cairan juga berputar sehingga dapat mengaduk cairan Autoklaf : Alat pemanas tertutup yang digunakan untuk
mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (121ºC, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit
Resistant : Kategori yang menyatakan bahwa isolat
mikroorganisme tidak dapat dihambat oleh agen antimikroba dengan konsentrasi tertentu. Konsentrasi senyawa yang memiliki daya hambat belum dapat digunakan sebagai agen terapi
x
Intermediate : Kategori yang menyatakan bahwa isolat
mikroorganisme dapat dihambat oleh agen antimikroba dengan konsentrasi tertentu secara minimal. Konsentrasi senyawa yang memiliki daya hambatan sesuai dengan rentang pada kategori intermediate biasanya membutuhkan dosis yang lebih tinggi dari dosis obat yang digunakan sebagai terapi
Susceptible : Kategori yang menyatakan bahwa isolat
mikroorganisme dapat dihambat oleh agen antimikroba dengan konsentrasi tertentu secara maksimal. Konsentrasi senyawa yang memiliki daya hambat sesuai dengan rentang pada kategori
susceptible biasanya dapat direkomendasikan
sebagai agen terapi
Inokulasi : Kegiatan pemindahan koloni dari sumber asalnya ke media baru dengan ketelitian yang sangat tinggi dan aseptis
xi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Klasifikasi Respon Hambatan ... . 17 Tabel 4.1 Data Hasil Penetapan Susut Pengeringan Serbuk Simplisia
Daun Sirih Hijau ... . 34 Tabel 4.2 Data Hasil Penetapan Susut Pengeringan Fraksi Etanol
Daun Sirih Hijau ... . 35 Tabel 4.3 Data Hasil Perhitungan Rendemen Fraksi Etanol Daun Sirih Hijau . 37 Tabel 4.4 Hasil Skrining Fitokimia ... . 39 Tabel 4.5 Nilai Diameter Zona Hambat Fraksi Etanol Daun Sirih Hijau….... 43 Tabel 4.6 Hasil Uji Lsd Zona Hambat Fraksi Etanol Daun Sirih Hijau…… .. 45
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Sirih Hijau (Piper betle L.) ... 7 Gambar 2.2 Morfologi Candida albicans ... 12 Gambar 4.1 Hasil Opitimasi Konsentrasi Larutan Uji ... 41 Gambar 4.2 Hasil Uji Aktivitas Antifungi Fraksi Etanol Daun Sirih Hijau.. .... 42
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Hasil Determinasi Tanaman Daun Sirih Hijau (Piper Betle L) .... 56
Lampiran 2 Fraksi Etanol Duan Sirih Hijau (Piper Betle L) ... 64
Lampiran 3 Penetapan Susut Pengeringan Serbuk dan Fraksi Etanol Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) ... 65
Lampiran 4 Pembuatan Media SDA ... 67
Lampiran 5 Pembuatan Larutan Hcl 2 N ... 68
Lampiran 6 Pembuatan Kontrol Positif 1024 µg/Ml ... 69
Lampiran 7 Hasil Skrining Fitokimia ... 70
Lampiran 8 Data Statistik Hasil Uji Aktivitas Antifungi Fraksi Etanol Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) ... 79
xiv
ABSTRAK
Kandidiasis adalah penyakit jamur akut atau subakut yang disebabkan oleh Candida albicans. Salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antifungi adalah
daun sirih hijau (Piper betle L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifungi fraksi etanol hasil maserasi Piper betle L. dari beberapa daerah zona iklim panas (0-700 MDPL) di Bali terhadap fungi Candida albicans ATCC 10231 serta mengetahui golongan senyawa kimia yang terkandung dalam fraksi etanol P.betle L.tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Sampel uji yang digunakan yaitu fraksi etanol hasil maserasi. Kontrol positif yang digunakan yaitu flukonazol 1024 µg/mL dan kontrol negatifnya yaitu etanol p.a. Pengujian aktivitas antifungi dilakukan dengan metode difusi disk. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA One way dan secara deskriptif berdasarkan klasifikasi respon hambat dengan zona hambat resistant (≤14 mm),
intermediate (15-19 mm) dan susceptible (≥20 mm).
Hasil uji aktivitas antifungi fraksi etanol hasil maserasi P.betle L. pada beberapa daerah zona iklim panas (0-700 MDPL) di Bali terhadap fungi Candida
albicans ATCC 10231 menunjukkan diameter zona hambat yang masuk kedalam
kategori intermediate. Diameter zona hambat terbesar dimiliki oleh daerah A yaitu 19,46 ± 0,450 mm. Berdasarkan analisis statistik, diperoleh daerah G memiliki aktivitas yang berbeda signifikan dengan daerah lainnya (P<0,05). Hasil yang tidak berbeda signifikan (P>0,05) ditunjukkan oleh daerah A dengan H, B dengan E dan D, E dengan C, F dan D. Hasil skrining fitokimia menunjukkan seluruh fraksi etanol P.betle L. hasil maserasi positif mengandung flavonoid, tannin dan polifenol, glikosida dan steroid. Kesimpulannya perbedaan daerah mempengaruhi respon aktivitas antifungi yang dihasilkan, namun tidak mempengaruhi keberadaan jenis kandungan kimianya.
Kata kunci : Piper betle L., kandidiasis, fraksi etanol daun sirih hijau, Candida
xv
ABSTRACT
Candidiasis is a fungal disease of acute or subacute caused by Candida
albicans. One of the plants that have antifungal activity is Piper betle leaf (Piper betle L.). The purpose in this research was to find out antifungal activity of
ethanol fraction from maceration results of Piper betle leaf in some area with a high temperature climate zone (0-700 masl) in Bali from against fungi Candida
albicans ATCC 10231 and to know the chemical compounds contained in the
ethanol fraction of the Piper betle leaf.
This study is an experimental research. The test samples used ethanol fraction. Positive control is fluconazole 1024 µg/mL and a negative control is ethanol p.a. The activity assay of antifungal using by disk diffusion method. Data were statistically analyzed by One way ANOVA and a descriptive based on the classification inhibitory response with inhibition zone resistant (≤14mm), intermediate (15-19mm) and susceptible (≥20mm).
The result of antifungal activity of ethanol fraction from maceration results
Piper betle leaf in some area with a high temperature climate zone (0-700 masl) in
Bali against fungi Candida albicans ATCC 10231 showed inhibition zone with the intermediate category. Greatest diameter of inhibition zone is A with inhibition zone of 19,46 ± 0,450. Based on statistical analysis, G has a different activity significantly with other regions (P<0,05). The results were not significantly different (P>0,05) are showed by A with H, B with C and D, E with C, F and D. Results of phytochemical screening showed all the ethanol fraction
Piper betle leaf maceration results positive contain flavonoids, tannins and
polyphenols, glycosides and steroids. The conclusion is different areas affect the response resulting antifungal activity, but does not affect the presence of types chemical content.
Keyword : Piper betle L., candidiasis, ethanol fraction Piper betle leaf, Candida