• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN BUKAN

AKUNTANSI TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA

PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk CABANG PKL. BRANDAN

TESIS

Oleh

MISTO KETAREN

077017004/Akt

       

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN BUKAN

AKUNTANSI TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA

PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk CABANG PKL. BRANDAN

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains

dalam Program Studi Akuntansi

pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

MISTO KETAREN

077017004/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul Tesis

: PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN BUKAN

AKUNTANSI TERHADAP PEMBERIAN KREDIT

PADA PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk CABANG

PKL. BRANDAN

Nama Mahasiswa

: Misto Ketaren

Nomor Pokok

: 077017004

Program Studi

: Ilmu Akuntansi

Menyetujui

Komisi Pembimbing:

(Erlina, SE, M.Si,Ph.D, Ak)

(Drs. Samsul Bahri TRB, MM, Ak)

Ketua Anggota

Ketua Program Studi Direktur

(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS.MBA. Ak) (Prof. Dr. Ir.T.Chairun Nisa B, MSc)

(4)

Telah diuji pada

Tangga : 13 Desember 2008

PANITIA PENGUJI TESIS :

Ketua

: Erlina, SE, M.Si, Ph.D, Ak

Anggota

: 1. Drs. Samsul Bahri TRB, MM, Ak

2. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS.MBA. Ak

3.

Dra. Narumondang B. Siregar, MM, Ak

(5)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan bukti empiris dari

informasi akuntansi yang dipakai untuk memprediksi pemberian kredit yang diambil

oleh bank, dan informasi bukan akuntansi yang merupakan variabel kontrol dalam

penelitian ini.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh permohonan kredit yang diterima

dan telah disetujui oleh bank dari tahun 2005 sampai 2007, dengan menggunakan

metode random sampling dan purposive sampling, selanjutnya terpilih sampel

sebanyak 36 permohonan kredit yang kreditnya telah disetujui oleh bank.

Data penelitian dianalisis dengan mempergunakan regresi berganda, dengan

variabel terikat (dependen) merupakan informasi akuntansi dan variabel bebas

(independent) informasi bukan akuntansi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi akuntansi tidak semua

berpengaruh terhadap pemberian kredit, dan informasi bukan akuntansi yang

berpengaruh terhadap pemberian kredit bank adalah jaminan dan pengalaman calon

debitur.

(6)

ABSTRACT

The objective of this research is to collect empirical evidence on weither

accounting information can be used to prediction credit decisions taken by banks, and

of non-accounting information is control variable in this research.

The population in this research are all of candidate of debtor working capital

which it’s credit are authorized by the banks for period 2005 until 2007. Therefore,

by using random and purposive sampling the samples choosen are 36 credit decisions

by banks.

In accordance with the research objective, a multiple regression analysis was

used to test with dependent variable is accounting information and independent

variable is non-accounting information.

The result of research indicates that not of all accounting information an effect

in the credit decision taken by banks, and has an effect on credit decision are the

value of collateral owned by potential debtor and the experience of the top

management of a debtor company.

(7)

KATA

 

PENGANTAR

 

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan  kurnia Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal tesis ini yang berjudul  : PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN BUKAN AKUNTANSI TERHADAP PEMBERIAN  KREDIT  PADA  PT.  BANK  MANDIRI  (Persero)  Tbk  CABANG  PKL.  BRANDAN.  Didalam  menyelesaikan penulisan tesis ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari  berbagai pihak, baik itu secara langsung maupun tidak langsung, maka dalam kesempatan  ini penulis tak lupa mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar besarnya kepada : 

1.

Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A.(K)., selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti

dan menyelesaikan Sekolah Pascasarjana.

2.

Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa, B., M.Sc, Selaku Direktur Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara, yang senantiasa dengan sabar dan secara

berkesinambungan meningkatkan layanan pendidikan di Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara.

3.

Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS, Ak, selaku Ketua Program Studi

Ilmu Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, dan sekaligus

sebagai Anggota Komisi Dosen Pembanding yang telah banyak memberikan saran

dan kritik yang konstruktif pada penyelesaian tesis ini.

4.

Ibu Erlina, SE, M.Si, Ph.D, Ak, sebagai Ketua Komisi Dosen Pembimbing yang

telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing

penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini.

(8)

6.

Ibu Dra. Narumondang B Siregar, MM, Ak, sebagai Anggota Komisi Dosen

Pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif

pada penyelesaian tesis ini.

7.

Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, sebagai Anggota Komisi Dosen

Pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif

pada penyelesaian tesis ini.

8.

Hub Manager dan seluruh Karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang

Pangkalan Brandan atas segala bantuan dan partisipasi selama pelaksanaan

penelitian.

9.

Seluruh Staf Administrasi di Program Studi Ilmu Akuntansi Sekolah Pascasarjana

terimakasih atas perhatiannya selama penulis menyelesaikan pendidikandan

Seluruh rekan-rekan penulis satu kelas angkatan XII di Program Studi Ilmu

Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

10.

Keluarga penulis yang ditinggal, sejak dari awal kuliah sampai berakhirnya masa

kuliah hingga pada penyelesaian tesis ini.

Penulis menyadari bahwa isi dari tulisan ini belumlah sempurna jika

dibandingkan dengan apa yang diharapkan, karena banyak kekurangan. Untuk itu

dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun untuk kesempurnaan tulisan ini.

Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu akuntansi.

 

Medan,      2008.      

(9)

RIWAYAT HIDUP 

 

1. Nama      : Misto Ketaren 

2. Tempat/Tanggal Lahir  : Medan/12 Oktober 1963 

3. Pekerjaan      : Pegawai PT.Bank MANDIRI (Persero) Tbk.    Cabang Pangkalan Brandan Brandan 

4. Agama      : Islam 

5. Alamat      : Jl. Sukabumi Baru 182 Jl. Binjai Km 11,2 Medan  6. Pendidikan      :  

a. SD. Negeri No.38 Jl. Mongonsidi Medan    : Lulus Tahun 1976  b. SMP Swasta Yosua I Medan     : Lulus Tahun 1980 

c. SMA Swasta Dharma Sakti Medan    : Lulus Tahun 1983  d. S 1 Universitas Medan Area Medan    : Lulus Tahun 2006   

 

 

 

 

(10)

DAFTAR

 

ISI

 

 

       Halaman 

ABSTRAK ...  i 

ABSTRACT ...  ii 

KATA PENGANTAR ...  iii 

RIWAYAT HIDUP...  v 

DAFTAR ISI...  vi 

DAFTAR TABEL ... viii 

DAFTAR GAMBAR ...  ix 

DAFTAR LAMPIRAN ...  x 

BAB I

: PENDAHULUAN ... 1

  1.1.    Latar Belakang Masalah ...  1 

  1.2.    Perumusan Masalah ...  4 

  1.3.    Tujuan Penelitian ...  5 

  1.4.    Manfaat Penelitian ... ...  5 

(11)

BAB   II  : TINJAUAN PUSTAKA ...  6 

  2.1.    Pengertian dan Aktifitas Bank ...  6 

  2.2.    Pengertian Informasi Akuntansi ...  7 

  2.3.    Pengertian Informasi Bukan Akuntansi ...  16 

  2.4.    Pengertian Kredit ...  17 

  2.5.    Prinsip Kredit...  18 

  2.6.    Manfaat dan Resiko Pemberian Kredit ...  20 

  2.7.    Kerangka Konseptual ...  23 

  2.8.    Hipotesis ...  24 

BAB   III  : METODE PENELITIAN ...  25 

  3.1.    Populasi dan Sampel Penelitian...  25 

  3.2.    Data Penelitian...  25 

  3.3.    Identifikasi dan Pengukuran Variabel ...  26 

  3.4.    Metode Analisa Data ...  36 

  3.5.    Uji Asumsi Klasik ...  37 

(12)

BAB   IV  : ANALISA DAN PEMBAHASAN...  41 

  4.1.    Pengujian Data Penelitian...  41 

  4.2.    Uji Asumsi Klasik ...  44 

  4.3.    Pembahasan Hasil Penelitian...  47 

BAB   V  : KESIMPULAN DAN SARAN...  58 

  5.1.    Kesimpulan...  58 

  5.2.    Saran ...  59 

DAFTAR PUSTAKA ... 61

 
(13)

DAFTAR

 

TABEL

 

 

Nomor  Judul            Halaman 

  3.1.  Identifikasi dan Pengukuran variabel Informasi Akuntansi ...  33 

  3.2.  Identifikasi dan Pengukuran variabel Informasi Bukan  Akuntansi ...  34 

  4.1.  Statistik Deskriptif ...   41 

  4.2.  Model Summary ...  47 

  4.3.  Uji F ...  48 

  4.4.  Coefficient Regresi ...  50 

 

   

 

(14)

DAFTAR

 

GAMBAR

 

 

Nomor    Judul      Halaman 

2.1.   Kerangka Konseptual ...  23 

 

4.1.  Kurva Histogram ...  44 

 

4.2.  Grafik Scatterplot Uji Homoskedastisitas ...  45 

 

 

 

 

 

 

 

(15)

DAFTAR

 

LAMPIRAN

 

 

Nomor    Judul      Halaman 

  1    Daftar Kuestioner Penelitian.………...…..….    63 

  2.a.   Tabel Data Informasi Akuntansi...……….       71 

  2.b.  Tabel Data Informasi Bukan Akuntansi...       72 

  3.a.  Tabel Uji Normalitas (N Par Test) IA...       73 

  3.b.   Tabel Uji Normalitas (N Par Test) IBA...       73 

  4.    Tabel Descriptive Statistics...       74 

  5.    Tabel Coefficient Regresi ...       76 

  6.    Tabel Residual Staistics...     77 

  7.    Tabel Korelasi ...     78 

  8.    Tabel Collinearity Diagnostics ...       81 

  9.a.   Tabel Variable Entered/Removed...       82 

  9.b.   Tabel Model Summary   ...     82 

(16)

  10.a.  Dependent Variable...     83 

  10.b.  Dependent Variable...     84 

  10.c.  Dependent Variable...     85 

 

(17)

 BAB  I 

PENDAHULUAN 

 

1.1. Latar Belakang Masalah 

Bank  sebagai  badan  usaha  yang  sebagian  besar  sumber  dana  yang  dimiliki  merupakan titipan masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, deposito, pinjaman yang  diterima, sementara dana yang dimiliki bank menurut ketentuan yang ditetapkan Bank  Indonesia minimal sebesar 12% (SK Dir. BI nomor : 28/64/KEP/DIR. tanggal 07 September  1995), dan giro wajib minimum 5% dari jumlah dana masyarakat yang berhasil dihimpun (SK  Dir. BI nomor 30/89A/KEP/DIR. tanggal 20 Oktober 1997). Jumlah sumber dana yang dimiliki  bank untuk menjalankan aktifitas usaha khususnya dalam pemberian fasilitas kredit kepada  masyarakat sebesar 83,6 %. 

Dengan memperhatikan komposisi diatas yang menunjukkan bahwa resiko dalam  bisnis perbankan sangatlah tinggi. Untuk itu dalam menjalankan usaha harus penuh kehati hatian sehingga kerugian yang mungkin terjadi akibat operasional bank dapat diantisipasi,  melalui penentuan standar operasional yang digariskan secara ketat oleh manajemen bank  dan dengan memperhatikan segala ketentuan dan aturan yang dikeluarkan Bank Indonesia. 

(18)

menjadi macet. Termasuk ke dalam resiko jenis ini adalah adanya kemacetan pembayaran  oleh perusahaan yang dijamin oleh bank kepada pihak lain sehingga pihgak lain mengadakan  klaim pembayaran kepada bank atas piutangnya kepada perusahaan yang dijamin (sesuai  hak dan kewajiban dalam bank garansi). Untuk menghindari resiko ini pihak bank harus  menganut  prinsip  kehati hatian  (prude)  dalam  memberikan  keputusan  kredit  yang  diberikan. 

Resiko bunga terjadi apabila tingkat bunga yang  diberikan bank kepada para  penyimpan dana lebih besar daripada tingkat bunga yang diberikan bank kepada debitur  kredit. Apabila kondisi yang demikian terjadi maka bank akan mengalami kerugian. 

Resiko likuiditas terjadi apabila ketika bank tidak mampu mengembalikan dana yang  dihimpun kepada para pemilik dana yang menyimpan uangnya di bank ketika diminta. Hal  yang demikian memberi gambaran bahwa setiap saat bank tidak terlepas dari kesulitan  likuiditas, terlebih bila dana yang disalurkan kepada debitur berasal dari jenis tabungan yang  setiap saat dapat ditarik. 

Resiko nilai tukar uang ini terjadi akibat perubahan nilai tukar (kurs) suatu mata  uang dengan mata uang lain. Resiko ini berpotensi dialami oleh bank yang produknya dalam  beberapa mata uang. 

Untuk mengantisipasi pesatnya kemajuan ekonomi dan bisnis pada saat ini, maka  kegiatan bisnis bank semakin canggih dan bermacam produk jasa, seperti automatic teller 

(19)

Kasmir (2002) mengemukakan : 

Secara garis besar sumber dana bank dapat diperoleh dari bank itu sendiri,  masyarakat luas dan lembaga lainnya. Yang paling penting bagi bank adalah bagaimana  memilih dan mengelola sumber dana yang tersedia. Sumber dana dari bank itu sendiri  meliputi setoran modal dari pemegang saham, cadangan laba dan bagian laba yang  belum  dibagikan  kepada  para  pemegang  saham.  Sumber  dana  yang  berasal  dari  masyarakat luas, terutama dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito. Dana  yang bersumber dari lembaga lainnya berupa bantuan likuiditas Bank Indonesia (BI),  pinjaman antar bank (call money), pinjaman dari lembaga keuangan luar negeri, surat  berharga pasar uang (SBPU).  

 

(20)

Namun resiko tersebut diatas dapat dieliminir dengan menerapkan prinsip kehati hatian, cermat, dan akurat dalam memutuskan untuk memberikan produk fasilitas kredit  kepada debitur dengan mempertimbangkan informasi yang diberikan. Pengelolaan resiko  kredit dilakukan melalui analisa menyeluruh atas informasi permohonan kredit. Informasi  yang dimaksud adalah informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi. 

Informasi akuntansi berkaitan dengan data keuangan yang diperoleh melalui analisa  laporan keuangan yang dapat berupa laporan masa lalu, laporan periode sedang berjalan  dan masa akan datang. Dengan menggunakan teknik rasio keuangan bank dapat manilai  kemampuan debitur dalam pemberian dan mengelola kredit tersebut secara baik sehingga  segala kewajiban dapat dipenuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

Informasi bukan akuntansi diperoleh melalui keterangan selain laporan keuangan,  yaitu tentang jaminan, karakter, pendidikan, pengalaman, diversifikasi usaha, yang akan  mempengaruhi keputusan pemberian fasilitas kredit modal kerja. 

Informasi  akuntansi  dan  informasi  bukan  akuntansi  sangat  penting  sebagai  informasi pihak bank dalam pengambilan keputusan untuk pemberian fasilitas kredit modal 

kerja  kepada  debitur,  maka  penulis  melakukan  penelitian  tentang       

Pengaruh Informasi Akuntansi dan Bukan AkuntansiTerhadap Pemberian Kredit pada PT.  Bank Mandiri (Persero)Tbk Cabang Pangkalan Brandan. 

      Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa peneliti sebelumnya, diantaranya 

(21)

 

1.2. Perumusan Masalah 

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :  

Apakah informasi akuntansi dan bukan akuntansi berpengaruh terhadap pemberian  kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero)Tbk Cabang Pangkalan Brandan ?. 

    

1.3. Tujuan Penelitian 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  

apakah ada pengaruh informasi akuntansi dan bukan akuntansi yang terdapat pada  laporan keuangan calon debitur terhadap pemberian kredit yang diambil oleh bank ?. 

 

1.4. Manfaat Penelitian  Penelitian ini bertujuan untuk : 

Pengembangan bagi peneliti tentang pengaruh informasi akuntansi dan bukan  akuntansi yang terdapat pada laporan keuangan calon debitur terhadap pemberian fasilitas  kredit. 

 

(22)

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah : 

Informasi  akuntansi dan informasi  bukan  akuntansi  berpengaruh  terhadap  keputusan  pemberian kredit yang diambil oleh PT.Bank Mandiri Cabang Pangkalan Brandan.  

 

(23)

 

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan bukti empiris dari

informasi akuntansi yang dipakai untuk memprediksi pemberian kredit yang diambil

oleh bank, dan informasi bukan akuntansi yang merupakan variabel kontrol dalam

penelitian ini.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh permohonan kredit yang diterima

dan telah disetujui oleh bank dari tahun 2005 sampai 2007, dengan menggunakan

metode random sampling dan purposive sampling, selanjutnya terpilih sampel

sebanyak 36 permohonan kredit yang kreditnya telah disetujui oleh bank.

Data penelitian dianalisis dengan mempergunakan regresi berganda, dengan

variabel terikat (dependen) merupakan informasi akuntansi dan variabel bebas

(independent) informasi bukan akuntansi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi akuntansi tidak semua

berpengaruh terhadap pemberian kredit, dan informasi bukan akuntansi yang

berpengaruh terhadap pemberian kredit bank adalah jaminan dan pengalaman calon

debitur.

(24)

ABSTRACT

The objective of this research is to collect empirical evidence on weither

accounting information can be used to prediction credit decisions taken by banks, and

of non-accounting information is control variable in this research.

The population in this research are all of candidate of debtor working capital

which it’s credit are authorized by the banks for period 2005 until 2007. Therefore,

by using random and purposive sampling the samples choosen are 36 credit decisions

by banks.

In accordance with the research objective, a multiple regression analysis was

used to test with dependent variable is accounting information and independent

variable is non-accounting information.

The result of research indicates that not of all accounting information an effect

in the credit decision taken by banks, and has an effect on credit decision are the

value of collateral owned by potential debtor and the experience of the top

management of a debtor company.

(25)

BAB  II 

TINJAUAN PUSTAKA 

 

2.1.  Pengertian dan Aktifitas Bank 

Bank adalah suatu badan usaha bidang keuangan, sesuai dengan Undang Undang  Republik Idonesia No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan dengan definisi sebagai berikut : 

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk 

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam 

bentuk lainnya untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 

 

(26)

 

 

2.2.  Pengertian Informasi Akuntansi 

Dari Wilkinson J.W & Michael J. Cerullo, Vasant Rava dan Bernard Wong On Wing  (2000) yang menyatakan : 

Information is intelligence that is meaningful and useful to person for whom it is  intended. Information has value to firm and their manager , ….. because it is necessary for  making sound decisions and inducing desired actions.  

 

Informasi akuntansi merupakan hasil  dari suatu proses pengolahan data yang  bersifat kuantitatif dalam ukuran uang, bersumber dari transaksi kegiatan operasi suatu  badan usaha atau unit organisasi dapat berupa laporan keuangan badan usaha atau unit  organisasi  tersebut,  untuk  disampaikan  kepada  pihak  yang  memerlukan,  dan  dapat  dipergunakan oleh para pihak yang berkepentingan dalam pengambilan berbagai alternatif  keputusan ekonomi. 

(27)

Pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu badan usaha atau unit  organisasi dapat dibedakan dalam dua kelompok yaitu pihak internal dan pihak eksternal  badan usaha atau unit organisasi yaitu : 

a. Pihak internal adalah mereka yang berhubungan langsung dengan operasi perusahaan  misalnya  :  manajemen  perusahaan,  untuk  melihat  kinerja  perusahaan  dan  memproyeksikan kondisi usaha atau organisasi pada masa yang akan dating, sedangkan  bagi karyawan untuk melihat stabilitas dan profitabilitas perusahaan serta kemapuan  perusahaan memberikan balas jasa dan peluang karir pada masa yang akan datang. 

b. Pihak eksternal antara lain pemberi pinjaman (debitur), tertarik terhadap informasi  keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman yang telah  diberikan beserta bunga akan dapat dibayar oleh debitur sesuai dengan perjanjian  kredit yang ditanda tangani kedua belah pihak. Pemerintah dalam hal ini DirJen Pajak  berkepentingan terhadap laporan keuangan untuk melihat berapa besar pajak yang  dapat ditrarik dari badan usaha atau unit organisasi tersebut. Dan masih banyak lagi  pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu badan usaha atau unit  organisasi, dan sesuai dengan kebutuhan masing masing pihak. 

(28)

Dari Ikatan Akuntan Indonesia , Standar Akuntansi Keuangan (2007) unsur laporan  keuangan meliputi : 

a. Aktiva  : adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari  

peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan  diperoleh perusahaan. 

b. Kewajiban : merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa 

lalu,  penyelesaiannya  diharapkan  mengakibatkan  arus  keluar  dari  sumber  daya  perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. 

c. Ekuitas  : adalah hak residual  atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua 

kewajiban. 

d. Penghasilan (income)   : adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode 

akuntansi  dalam  bentuk  pemasukan  atau  penambahan  aktiva  atau  penurunan  kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi  penanam modal. 

e. Beban (Expenses)    :  adalah  penurunan  manfaat  ekonomi  selama  suatu  periode 

akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban  yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada  penanam modal. 

 

Bentuk laporan  keuangan yang disajikan manajemen badan usaha meliputi  

a. Neraca 

(29)

maupun bukan lembaga keuangan, dan bagimana laba beserta arus kas dapat di  distribusikan kepada para kreditur pada masa yang akan datang. Informasi likuiditas dan  solvabilitas berguna untuk memprediksi kemampuan badan usaha atau unit organisasi  dalam memenuhi komitmen keuangannya pada saat jatuh tempo. Likuiditas berkaitan  dengan kemampuan penyediaan kas untuk memenuhi kewajiban dalam jangka pendek,  sedangkan solvabilitas berkaitan dengan kemampuan penyedia kas untuk memenuhi  kewajiban dalam jangka panjang. 

b. Laporan Laba Rugi 

Menggambarkan jumlah hasil, biaya dan laba rugi suatu badan usaha atau unit  organisasi pada suatu periode tertentu. Informasi kinerja terutama berkaitan dengan  kemampuan  menghasilkan  laba,  diperlukan  untuk  memprediksi  kapasitas  dalam  menghasilkan arus kas dari seluruh sumber daya yang ada dan juga bermanfaat untuk  perumusan pertimbangan tentang efektifitas pemanfaat sumber daya yang dimiliki pada  masa yang akan datang. 

c. Laporan Arus Kas 

Menggambarkan dan memuat sumber dan penggunaan kas suatu badan usaha atau  unit organisasi selama satu periode tertentu. Informasi arus kas bermanfaat untuk  menilai aktifitas investasi pendanaan dan operasi yang berguna bagi para pemakai  sebagai dasar untuk menilai kemampuan badan usaha atau unit organisasi untuk  mempergunakan arus kas yang ada. 

(30)

Menggambarkan dan memuat perubahan ekuitas suatu badan usaha yang terjadi  selama satu periode  tertentu.  Informasi  ini  berguna untuk  menilai  aktifitas  yang  berkaitan dengan ekuitas. 

Horne, Van James, C dan Wachowicz, M. John., Jr. (1997) dari laporan keuangan  yang disajikan manajemen dapat dilakukan pengelompokan rasio keuangan yaitu Likuiditas 

(current ratio, cash ratio), Pengungkit (debt to equity ratio), Pencakupan (time interest 

earned ratio), Aktifitas (account receivable turn over, inventory turn over, assets turn over

dan Keuntungan (net profit ratio on sales, return on investmen). 

Berdasarkan  pengelompokan  rasio  keuangan  di  atas  dapat  dijelaskan  sebagai  berikut : 

a. Current ratio : Melalui analisis akan diketahui kemampuan perusahaan untuk dapat 

menyelesaikan kewajiban segera termasuk dan tidak terbatas hanya kewajiban untuk  membayar bunga dan pokok kredit, tetapi termasuk kemampuan perusahaan untuk  membayar kewajiban lainnya kepada para kreditur perusahaan 

b. Quick ratio :   Membandingkan aktiva lancer kecuali persediaan dengan kewajiban 

lancar, untuk melihat ketersediaan kas atau asset setara kas guna memenuhi kewajiban  yang segera dibayar dengan kas.    

c. Inventory turn over : Analisis inventory turn over bertujuan untuk melihat perputaran 

(31)

d. Fixed assets turn over : Analisis fixed assets turn over untuk melihat sampai seberapa 

besar aktiva tetap dapat dimanfaatkan dalam operasional usaha untuk menghasilkan  pendapatan.    

e. Profit margin : Analisis profit margin dilakukan untuk melihat kemampuan perusahaan 

yang dikelola calon debitur dalam menghasilkan laba bersih.  

f. Return to total assets : Dilakukan untuk melihat efektifitas perusahaan memanfaatkan 

sumber daya secara menyeluruh guna menghasilkan laba bersih. 

g. Account  receivable  turn over : Dilakukan  untuk melihat  likuiditas piutang  dalam 

hubungannya dengan penjualan yang berhasil dilakukan perusahaan. Semakin tinggi  tingkat perputaran piutang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengelola  piutang dank as yang tetrtanam di piutang dengan baik.  

h. Total assets to debt ratio : Bank melakukan analisis terhadap variabel ini untuk melihat 

seberapa besar porsi aktiva yang dimiliki yang dibiayai melalui hutang. 

i. Rentabilitas ekonomi : Dilakukan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal debitur 

untuk menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak. 

j. Return  on  net  worth  :  Untuk  melihat  kemampuan  ekuitas  dapat  menghasilkan 

keuntungan bagi pemilik, yaitu melalui analisis terhadap return on net worth, dengan  membandingkan laba bersih dengan ekuitas. 

k. Debt to equity : Dilakukan dengan tujuan untuk melihat kondisi leverage yaitu berapa 

(32)

l. Time interest ratio : Dilakukan untuk melihat kemampuan perusahaan menghasilkan 

laba sebelum pajak dan bunga untuk dapat membayar kewajiban bunga pinjaman. 

Ikatan Akuntan Indonesia,  Standar Akuntansi Keuangan (2007) tujuan laporan  keuangan adalah : 

Menyediakan  informasi  yang  menyangkut  posisi  keuangan,  kinerja  serta  perubahan posisi keunagan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar  pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, ….. namun demikian laporan keuangan  tidak  menyediakan  semua  informasi  yang  mungkin  dibutuhkan  pemakai  dalam  pengambilan  keputusan  ekonomi  karena  secara  umum  menggambarkan  pengaruh  keuangan dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi  bukan  keuangan,  laporan  keuangan  juga  menunjukkan  apa  yang  telah  dilakukan  manajemen atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan  kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggung  jawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. 

 

Tujuan laporan keuangan sebagai : 

a. Tujuan Khusus : Adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan  perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan Standar Akuntansi  Keuangan.   

(33)

1) Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai sumber sumber ekonomi, dan  kewajiban  perusahaan  dengan  maksud  :  untuk  menilai  kekuatan  dan  kelemahan  perusahaan, menunjukkan posisi keuangan dan investasinya, untuk menilai kemapuan  sumber sumber kekayaan yang ada untuk pertumbuhan perusahaan     

2) Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal  dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud : memberikan gambaran  tentang  deviden  yang  diharapkan  pemegang  saham,  menunjukkan  kemampuan  perusahaan untuk membayar kewajiban pada kreditur, supplier, karyaan, pajak dan  mengumpulkan dana untuk perluasan, memberikan informasi kepada manajemen untuk  digunakan dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan, serta menunjukkan  tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan laba dalam jangka panjang. 

3) Menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat untuk menaksir penghasilan yang  potensial dari badan usaha atau unit organisasi. 

4) Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban.  5) Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.   c. Tujuan Kualitatif, untuk mencapai tujuan khusus dan umum, maka laporan 

keuangan harus memenuhi tujuan kualitatif berikut ini : 

1) Relevance, yang berarti menyeleksi informasi yang lebih mungkin membantu para 

pemakai laporan dalam proses pengambilan persetujuan. 

2) Understandability, informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja penting tetapi juga 

(34)

3) Verifiability,  hasil  akuntansi  harus  dapat  diperiksa  oleh  pihak  lain  yang  akan  menghasilkan pendapat yang sama, dengan menggunakan ukuran yang sama 

4) Neutrality, hasil akuntansi harus netral terhadap para pihak yang berkepentingan, 

informasi ditujukan kepada umum bukan kepada pihak yang khusus atau tertentu saja. 

5) Timeliness,   Laporan keuangan hanya akan bermanfaat untuk pengambilan keputusan 

apablia diserahkan pada saat yang tepat. 

6) Comparability,  Laporan  keuangan  harus  dapat  diperbandingkan  artinya  prinsip 

akuntansi yang digunakan harus sama terhadap perusahaan yang sejenis. 

7) Completeness, Informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan 

yang layak bagi para pemakai. 

Dengan memperhatikan tujuan laporan keuangan di atas dapat disampaikan bahwa  laporan keuangan akan dapar berdaya guna bagi para pemakai sebagai sumber informasi  untuk  pengambilan  keputusan  yang  harus  disesuaikan  dengan  posisi  dan  tingkat  kepentingan masing masing pemakai. 

Informasi yang disajikan manajemen, mengenai aktifitas usaha yang  berkaitan  dengan aspek keuangan disajikan dalam laporan keuangan. Full disclosure terhadap laporan  keuangan akan memberikan informatiom symmetry sehingga keputusan yang diambil oleh  para pemakai tidak akan tersesat. Namun demikian sebaliknya apabila terjadi information  assymetry, maka keputusan yang dibuat akan merugikan para pihak yang berkepentingan. 

(35)

a. Seleksi buruk, ada banyak masalah masalah dalam seleksi yang buruk, satu  investor bisa tidak yakin dari kualitas manajer yang mereka gaji. Manajer tidak  yakin  dari  kualitas  prospektip  yang  dikerjakan.  Investor  tidak  yakin  dari  keakuratan penyingkapan manajer dari prospek firma……. Informasi asimetris  timbul karena suatu  partai  memiliki pengetahuan yang tidak diketemukan  dengan yang lain, seluruh partai bisa menguntungkan dari sebuah reduksi dari  informasi asimetri. Ini adalah masalah dalam informasi yang terjadi karena  beberapa orang, seperti manajer firma dan insider lainnya, akan mengetahui  mengenai kondisi sekarang dan prospek kedepan dari firma daripada investor  luar.  

b. Masalah moral, informasi asimetri timbul karena beberapa partai tidak bisa  bertindak dengan yang lain bila tindakan mempengaruhi kepentingan seluruh  partai transaksi...ini  adalah  masalah  memotifasi  usaha manajer. Itu  terjadi  karena pemisahan kepemilikan dan kontrol yang mencirikan usaha bisnis. Itu  adalah tidak mungkin secara efektif untuk memegang saham dan kreditur untuk  mengamati  tingkat  dan  kualitas  usaha  top  manajer  atas  nama  mereka.  Kemudian manajer bisa tergoda untuk berusaha, mempersalahkan keburukan  firma pada faktor faktor selain kontrolnya. Jelas, jika ini terjadi, ada banyak  implikasi yang serius, kedua duanya untuk investor dan untuk operasi ekonomi  yang efisien. 

 

2.3. Pengertian Informasi Bukan Akuntansi  

Informasi lain yang juga dapat mempengaruhi pemberian kredit kepada calon  debitur adalah informasi bukan akuntansi, yaqng meliputi : 

a. Jaminan kredit, nilai jaminan dapat mempengaruhi keputusan pemberian fasilitas kredit,  jaminan yang diterima kreditur merupakan second way out terhadap penyelesaian akhir  kredit, apabila kredit yang diberikan sudah tidak dimungkinkan kembali dari hasil usaha  atau proyek yang dibiayai,  maka jalan  terakhir penyelesaian kredit harus melalui  pencairan jaminan. 

(36)

c. Pengalaman Manajemen, kondisi ini patut diperhitungkan dalam penentuan pemberian  fasilitas kredit, karena dapat melihat sejauh mana pengalaman pimpinan calon debitur  mengelola usaha, dengan watak dan maksud baik debitur dalam mengelola usaha. 

d. Pendidikan Manajemen, untuk mengetahui keandalanmanajemen dalam mengelola  usaha dari segi pendidikan, semakin tinggi jenjeng pendidikan seorang manajemen akan  semakin tinggi daya analisis guna menyelesaikan permasalahan yang akan dihadapi  dalam menjalankan operasional usaha.  

e. Diversifikasi  Usaha, untuk  mengetahui  jumlah  pemilik  badan usaha  yang  dikelola  debitur, semakin banyak kepemilikan usaha yang dikelola calon debitur akan semakin  baik kelangsungan hiduo perusahaan. 

f. Sektor Ekonomi yang Dibiayai,   untuk mengetahui apakah pemberian fasilitas kredit  telah dipergunakan sesuai dengan sektor usaha debitur, sehingga tidak terjadi penyalah  gunaan yang dapat berakibat fasilitas kredit tidak dapat dikembalikan sesuai akad  kredit. 

 

2.4. Pengertian Kredit  

(37)

Menurut  Undang Undang  Republik  Indonesia  No.10  tahun  1998,  tentang  Perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan  itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak  lain yang mwajibkan pihak debitur untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu dengan  pemberian bunga.  

Pengertian kredit tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa dalam pemberian  kredit terdapat beberapa hal yaitu pihak yang memberikan sejumlah dana disebut dengan  kreditur, dan pihak yang menerima sejumlah dana disebut debitur, unsure penyediaan  dana, dibuatlah perjanjian kredit antara kreditur dengan debitur, batas waktu pemakaian  dana oleh debitur, suku bunga yang diperhitungkan dan tidak disyaratkannya jaminan serta  resiko bagi kreditur sebagai akibat dari penerimaan kembali sejumalh dana pada masa yang  akan dating yaitu suatu kondisi yang diharapkan pada ketidak pastian. Kredit Modal Kerja  (KMK) adalah pemberian sejumlah dana dalam jangka pendek untuk membiayai kebutuhan  modal kerja usaha atau proyek, sehingga aktifitas usaha atau proyek terlaksana dengan  lancer dan sesuai dengan harapan. 

 

2.5.  Prinsip Kredit 

(38)

penganalisisan terhadap character, capacitycapital, collateral and condition of economic.  Kasmir (2002) menjelaskan berikut : 

b. Character, adalah watak atau sifat seseorang yang dalam hal ini adalah calon debitur. 

Tujuan analisis untuyk memberi keyakinan kepada bank bahwa, sifat atau watak dari  calon debitur benar benar dapat dipercaya. Keyakinan ini tercermin dari latar belakang  calon debitur  altar belakang usaha yang dikelola maupun pribadi seperti : cara hidup  atau gaya hidup, keadaan keluarga, kesenangan (hobi) dan status social. Karakter  merupakan ukuran untuk menilai kemauan calon debitur untuk mengembalikan fasilitas  kredit yang telah diterimanya. Pribadi yang berkarakter baik akan berusaha untuk  mengembalikan fasilitas kredit yang telah diterima dengan cara yang wajar. 

 

b. Capacity, untuk melihat kemampuan calon debitur dalam menyelesaikan fasilitas kredit 

yang dikaitkan dengan kemampuan mengelola usaha dalam menghasilkan keuntungan.  Sehingga  pada  akhirnya  akan  terlihat  kemampuannya  dalam  melunasi  seluruh  kewajiban sehubungan dengan penerimaan fasilitas kredit. 

 

 

b. Capital,  Dalam  pemberian  kredit,  maka  kreditur  menuntut  agar  calon  debitur 

menyediakan sejumlah dana sebagai modal sendiri untuk membiayai suatu proyek atau  usaha, dengan penyediaan dana sendiri berarti calon debitur akan merasa mamiliki  proyek atau usaha yang akan dibiayai sehingga timbul tanggung jawab untuk mengelola  dengan baik. Dengan penyediaan dana sendiri bank dapat mengetagui sumber sumber  pembiayaan yang dimiliki calon debitur terhadap usaha atau proyek yang akan dibiayai.   

b. Collateral , merupakan jaminanyang diberikan calon debitur baik bersifat fisik maupun 

non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah fasilitas yang akan diberikan pihak  kreditur. Jaminan yang diterima kreditur harus dilihat aspek, legalitasnya sehingga bila  terjadi  suatu  masalah,  jaminan  dapat  dengan  mudah  dicairkan.  Fungsi  jaminan  merupakan the second way out terhadap fasilitas kredit, artinya jaminan akan dicairkan  apabila berbagai cara untuk penyelesaian kredit tidak berhasil dilakukan.     

 

(39)

b. Condition of economic, dalam menilai pemberian kredit hendaknya juga menilai kondisi  ekonomi sekarang dan yang akan dating sesuai dengan sektor ekonomi yang akan  dibiayai. Dalam kondisi ekonomi yang kurang stabil sebaiknya pemberian kredit untuk  sektor  tertentu tidak diberikan dan bila diberikan  juga sebaiknya memperhatikan  prospek usaha untuk yang akan datang dengan ketat. 

 

2.6. Manfaat dan Resiko Pemberian Kredit  a. Manfaat Pemberian Kredit 

Sesuai dengan fungsi bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari  masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat  dalam rangka meningkatkan taraf hidup, maka terlihat bahwa dengan pemberian kredit  akan bermanfaat bagi masyarakat  luas  baik dirasakan  secara langsung maupun tidak  langsung.  Kreditur  dan  debitur  merupakan  pihak  yang  secara  langsung  merasakan  manfaatnya. Sedangkan yang tidak langsung meliputi pemerintah, karyawan debitur dan  kreditur, notaris, akuntan publik, perusahaan penilai, masyarakat yang menyimpan dananya  di bank, pasar modal dan para vendor. 

(40)

lancar, maka usaha akan berkembang terus sesuai dengan keinginan pemilik, kesejahteraan  pemilik, manajemen dan karyawan semakin membaik. 

 

Manfaat  tidak  langsung  bagi  pemerintah  berupa  sarana  untuk  memacu  pertumbuhan ekonomi, alat untuk mengendalikan moneter, penciptaan lapangan pekerjaan  atau mengurangi tingkat pengangguran, penciptaan pasar lebih luas, sarana peningkatan  dan pemerataan, sarana sumber penerimaan negara. 

Memperhatikan  kondisi  tersebut,  maka  pemerintah  sangat  berkepentingan  terhadap pertumbuhan dan kesehatan bank. 

b. Resiko Pemberian Kredit. 

(41)

Resiko akibat diluar kemampuan prediksi yang dilakukan pejabat bank dan debitur,  biasanya resiko ini karena kondisi bencana alam misalnya, banjir, gempa bumi, dan lain  sebagainya, sehingga kredit yang dinikmati debitur tidak kembali, namun untuk kondisi yang  demikian dapat dialihkan  kepada  pihak  ketga melalui pemasangan asuransi terhadap  jaminan, proyek atau usaha debitur yang dibiayai. 

Exchange risk, adalah resiko yang terjadi khusus terhadap kredit modal kerja yang  diberikan dengan mempergunakan mata uang asing, yaitu resiko sebagai akibat adanya  perubahan nilai tukar mata uang, dan tidak dilakukan hedging. 

Resiko politik dan kemanan, yaitu berkaitan erat dengan kondisi stabilitas politik  dan keamanan di suatu daerah atau negara. Kondisi politik dan keamanan tidak stabil akan  menimbulkan tidak kondusifnya dunia usaha, akhirnya mengakibatkan fasilitas kredit modal  kerja yang diberikan akan menjadi masalah bahkan menjadi macet. 

Untuk dapat mengurangi resiko kredit dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut  : 

a. Pembatasan Kredit 

Cara untuk mengeliminir resiko melalui penetapan target market, batas maksimum  pemberian  fasilitas  kredit.  Dengan  pembatasan  ini  diharapkan  alokasi  pemberian  fasilitas kredit bank dapat diarahkan hanya kepada sektor usaha yang dianggap lebih  aman.  

(42)

Efisiensi adalah dengan tujuan mengurangi sebanyak mungkin kesalahan, baik dalam  operasi maupun judgement terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit, efisiensi  dapat dilakukan dengan pelatihan yang berkesinambunagn terhadap pejabat analis  kredit dan pemanfaatan informasi yang berkaitan dengan pemberian fasilitas kredit.  

 

c. Diversifikasi 

Merupakan penyebaran dari eksposure fasilitas kredit sehingga tidak tertumpu kepada  bidang usaha tertentu. 

d. Credit Structuring 

Berkaitan dengan jenis, plafond, suku bunga, jangka waktu, mekanisme penarikan dan  isi perjanjian sehubungan dengan pemberian fasilitas kredit kepada debitur 

 2.7. Kerangka Konseptual 

Berdasarkan tinjauan pustaka yang dikemukakan pada bab sebelumnaya, rumusan  permasalahan dan hipotesis penelitian, maka dapat dibuat suatu kerangka konsep dalam  penelitian ini sebagai berikut : 

Informasi Akuntansi Informasi Bukan Akuntansi

Current ratio (X1)

Quick ratio (X2)

Jaminan kredit (X13)

(43)

Fixed assets turn over (X4)

Profit margin (X5)

Return to total assets (X6)

Account receivable turn over (X7)

Total assets to debt ratio (X8)

Rentabilitas ekonomi (X9)

Return on net worth (X10)

Debt to equity (X11)

Time interest ratio (X12)

Pendidikan Manajemen (X16)

Diversifikasi Usaha (X17)

Sektor Ekonomi yang Dibiayai (X18)

Keputusan Pemberian Kredit  

 

 

[image:43.612.108.500.110.535.2]

 

Gambar 2.1. Kerangka konsep 

(44)

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah : Informasi Akuntansi dan  Informasi Bukan Akuntansi berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit yang diambil  oleh PT. Bank Mandiri (Poersero)Tbk Cabang Pangkalan Brandan. 

Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa peneliti sebelumnya, diantaranya  dilakukan oleh Suroso (2003) dan Hasibuan H. Takiyuddin (2003). 

Suroso (2003) mengemukakan bahwa hanya informasi current ratioquick ratio dan time  interest earned ratio yang berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit. Sedangkan  informasi  bukan  akuntansi berupa  jaminan  dan pengalaman pimpinan  calon debitur  berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit. 

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hasibuan H Takiyuddin (2003) menemukan  bahwa informasi akuntansi berupa informasi tingkat likuiditasstruktur modalkelayakan  usahaperputaran  piutangperputaran  persediaanskala  usaha  dan  profit  margin  mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan kredit. Sedangkan  informasi bukan akuntansi berupa jaminan kreditreputasi bisnispendidikan debiturpengalamandiversifikasi usaha dan sektor ekonomi, hanya variabel pengalaman yang  memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pemberian kredit. 

 

(45)

BAB   III  METODE PENELITIAN       

 

3.1.  Populasi dan Sampel Penelitian 

Penelitian dilakukan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pangkalan Brandan  dan  populasi penelitian adalah seluruh permohonan fasilitas kredit modal kerja yang  diterima dan disetujui PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pkl. Brandan pada tahun 2006  dan 2007 dan diketahui jumlahnya adalah 144 debitur. 

Dengan pertimbangan keterbatasan waktu dan biaya, peneliti tidak melakukan  penelitian  terhadap seluruh populasi tetapi dilakukan  terhadap  sampel dari  populasi.  Besarnya sample yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah sebesar 25 % dari populasi.  Beberapa penulis menganggap besarnya sample adalah 10 % dari populasi sudah dianggap  representatif jika populasi relatif homogen. Dalam penelitian ini berdasarkan dari populasi  yang ada maka boleh dikatakan relatif   homogen sehingga 25 % dari populasi sudah  dianggap cukup presisi/handal. 

 

3.2. Data Penelitian 

(46)

dikumpulkan dan yang menjadi objek penelitian adalah data informasi akuntansi dan data  informasi bukan akuntansi dari debitur yang menjadi sampel dan telah memperoleh fasilitas  kredit pada priode tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. 

Pengumpulan sampel dilakukan secara acak (random sampling). Dalam penelitian ini  tidak terdapat responden, hal ini dikarenakan data yang diambil adalah data sekunder.  Mengingat UU Perbankan No. 10 tahun 1998 tentang kerahasiaan bank, maka secara teknis  peneliti meminta bantuan kepada beberapa analisis kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero)  Tbk Cabang Pangkalan Brandan untuk mengisikan data akuntansi dan bukan akuntansi yang  tertera pada file masing masing debitur ke dalam format kuesioner yang telah peneliti  siapkan. 

Sehubungan dengan keterbatasan waktu bagi analisis kredit untuk bertemu secara  langsung dengan peneliti dan memperlancar proses penelitian, maka peneliti meninggalkan  lembaran kuesioner untuk dapat didisi pada waktu yang luang dan tidak mengganggu  aktifitas kerja. Pengisian lembar kuesioner adalah dengan menjawab setiap pertanyaan  secara jujur berdasarkan data debitur yang ada.  Setelah selang waktu yang telah dijanjikan  peneliti mengambil daftar kuesioner yang telah diisi oleh analisis kredit yang menjadi  responden dengan mempertegas kembali prosedur pengisian kuesioner, sehingga kesalahan  dalam pengisian daftar kuesioner dapat dieliminir. 

 

(47)

Penelitian ini dilakukan  untuk melihat  pengaruh informasi  akuntansi terhadap  pemberian keputusan kredit pada PT.  Bank Mandiri (Persero) Tbk  Cabang  Pangkalan  Brandan. Keputusan kredit merupakan variabel dependen sedangkan informasi akuntansi  dan bukan akuntansi merupakan variabel independen. 

Variabel independen secara construct terdiri dari dua yaitu : variabel informasi  akuntansi dan variabel informasi bukan akuntansi, tetapi secara individual variabel informasi  akuntansi dibentuk atas beberapa variabel, demikian pula variabel bukan akuntansi. Rincian  dari variabel tersebut adalah sebagai berikut :  

 

3.3.1. Variabel Informasi Akuntansi 

Informasi akuntansi adalah laporan keuangan yang diserahkan calon debitur, yang  meliputi : neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan ekuitas, catatan dan materi  penjelasan yang merupakan bagian integral dalam laporan keuangan.  

M. Nasir, (1999) mengemukakan bahwa : umumnya konsep yang dibuat dan  dihasilkan  oleh  ilmuwan  secara  sadar  dapat  digunakan  untuk  keperluan  ilmiah. 

Berdasarkan  hal  tersebut  maka  variabel  informasi  akuntansi  yang  dimaksud  dalam  penelitian ini meliputi : 

a. Variabel Current Ratio 

(48)

dapat menyelesaikan kewajiban segera. Dalam hal ini tidak terbatas hanya kewajiban untuk  membayar bunga dan pokok kredit, tapi juga termasuk kemampuan perusahaan untuk  membayar kewajiban lainnya kepada para debitur perusahaan. Kondisi current ratio yang  baik akan merupakan kredit point bagi perusahaan di mata para krediturnya. Demikian  sebaliknya bila kondisi current ratio perusahaan buruk, hal ini akan menimbulkan kesulitan  perusahaan  untuk  berhubungan  dengan  para  krediturnya.  Current  ratio  adalah  perbandingan  antara  aktiva  lancar  dengan  kewajiban  lancar.  Skala  pengukuran  yang  digunakan adalah rasio. 

b. Variabel Quick ratio 

Bank melakukan analisa terhadap quick ratio untuk melihat ketersediaan kas atau  aset setara kas guna memenuhi kewajiban yang segera dibayar dengan kas. Kemampuan  perusahaan untuk menjaga alat likuid untuk mendukung operasional harian. Quick ratio  yaitu membandingkan aktiva lancar kecuali persediaan dengan kewajiban lancar. Skala  pengukuran yang digunakan adalah rasio. 

c. Variabel  Inventory turn over 

Variabel ini dianalisis untuk melihat perputaran persediaan dalam hubungannya  dengan penjualan yang berhasil dilakukan perusahaan. Semakin tinggi tingkat inventory turn 

(49)

d. Variabel Fixed asset turn over 

Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan menjadi perhatian bank untuk analisis guna  melihat sampai seberapa besar dapat dimanfaatkan dalam operasional usaha. Indikator  pengukurannya dengan membandingkan total penjualan dengan aktiva tetap bersih skala  pengukuran yang digunakan adalah rasio.  

 

 

e. Variabel Profit margin 

Untuk melihat kemampuan perusahaan yang dikelola calon debitur menghasilkan  laba bersih, dengan cara membandingkan antara laba bersih dengan penjualan. skala  pengukuran yang digunakan adalah rasio. 

f. Variabel return to total asset  

Untuk  mengukur  efektifitas  perusahaan  yang  memanfaatkan  sumber  daya  menyeluruh, yaitu dengan cara menmbandingkan antara laba bersih yang berhasil diperoleh  dengan jumlah aktiva. skala pengukuran yang digunakan adalah rasio.  

g. Variabel rentabilitas ekonomis 

Untuk mengukur efisiensi penggunaan debitur, dengan cara membandingkan antara  laba sebekum bunga dan pajak dengan jumlah aktiva. skala pengukuran yang digunakan  adalah rasio.  

(50)

Untuk melihat kemampuan ekuitas dapat menghasilkan keuntungan bagi pemilik,  dapat  dilakukan  dengan  membandingkan  antara  laba  bersih  dengan  ekuitas  skala  pengukuran yang digunakan adalah rasio.  

i. Variabel debt to equity 

Pihak bank berkepentingan untuk mengetahui perbandingan antara jumlah hutang  dengan jumlah modal sendiri. Semakin besar rasio tersebut berarti semakin banyak jumlah  utang  yang  diinvestasikan  dalam  kegiatan  bisnis.  Oleh  karena  itu  resiko  yang  harus  ditanggung investor maupun kreditur semakin besar pula. Indikator pengukuran nya dengan  cara membandingkan hutang lancar dan hutang jangka panjang dengan jumlah modal  sendiri. Pengukuran variabel ini menngunakan skala rasio.  

j. Variabel time interest earned ratio 

Bank melakukan analisa terhadap kelayakan usaha melalui indikator time interest 

earned ratio. Rasio ini memberikan indikasi   mengenai tingkat rasio keuangan. Rasio 

tersebut  menunjukkan  batas keamanan  antara  keuntungan  dengan biaya  bunga  atas  hutang. Dalam hal ini pihak bank berkepintingan untuk memperoleh keyakinan apakah laba  perusahaan akam mampu membayar biaya bunga, indikator pengukurannya yaitu dengan  cara membandingkan laba sebelum pajak dan bunga  dengan bunga hutang jangka panjang.  Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio. 

k. Variabel account receivable turn over 

(51)

yang  timbul  dan  pitang  yang  dapat  ditagih.  Indikator  pengukuran  yaitu  dengan  membandingkan  penjualan  kredit  dengan  piutang  rata rata  Skala  pengukuan  yang  digunakan adalah rasio. 

l. Variabel total assets to debt ratio  

Bank melakukan analisis terhadap variabel ini untuk melihat seberapa besar porsi  aktiva yang dimiliki yang dibiayai melalui hutang, yaitu dengan cara membandingkan antara  total aktiva yang dimiliki dengan total hutang, Skala pengukuran yang digunakan adalah  rasio. 

3.3.2. Variabel Informasi  Bukan Akuntansi 

Faktor yang mempengaruhi keputusan pemberian fasilitas kredit modal kerja adalah  informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi. Variabel informasi bukan akuntansi  yang mempengaruhi keputusan pemberian fasilitas kredit modal kerja yang diuji dalam  penelitian ini adalah :  

a. Variabel Jaminan kredit  

Jaminan yang diberikan calon debitur baik bersifat fisik maupun bukan fisik, nilai   jaminan hendaknya melebihi jumlah fasilitas yang diberikan, Fungsi jaminan merupakan the  Second way out terhadap fasilitas yang diberikan yaitu jaminan akan dicairkan bila berbagai  carta untuk penyelesaian kredit tidak berhasil dilakukan,  Indikadot yang digunakan adalah  membandingkan jumlaj kredit dengan nilai jaminan, sehingga skala pengukurannya rasio. 

(52)

Karakter  merupakan  ukuran  untuk  menilai  kemauan  calon  debitur  untuk  mengembalikan fasilitas kredit modal kerja yang telah diterima. Pribadi yang berkarakter  baik akan berusaha untuk mengembalikan fasilitas kredit yang diterimanya dengan cara  yang wajar. Indikator pengukuran variabel ini adalah telah berapa lama (waktu) debitur  menjadi  nasabah bank,  yaitu dengan  membandingkan  lama debitur  menjadi nasabah  dengan jangka waktu fasilitas kredit modal kerja yang diberikan. Semakin besar rasio  menunjukkan semakin baik karakter debitur. Skala pengukuran yang digunakan rasio.    

 

c. Pengalaman Manajemen 

Indikator yang digunakan adalah jumlah tahun. Sedangkan pengukuran variabel  menggunakan skala rasio. Melalui penganalisisan terhadap pengalamam pimpinan calon  debitur akan dapat meyakinkan bank bahwa kredit yang diberikan dapat dikelola dengan  baik, dengan kata lain semakin lama seseorang mengelola perusahaan, maka orang tersebut  akan semakin mampu pempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. 

d. Pendidikan Manajemen  

(53)

e. Diversifikasi Usaha  

Diversifikasi merupakan penyebaran dari eksposure fasilitas kredit modal kerja,  sehingga tidak tertumpu hanya kepada satu jenis bidang usaha. Melalui diversifikasi usaha  memungkinkan perusahaan memiliki harapan terhadap kelangsungan usaha, apabvila salah  satu  usaha  kurang  lancar  masih  dapat  ditopang  oleh  usaha  yang  lainnya.  Indikator  pengukuran variabel yang digunakan adalah berapa banyak jenis usaha yang dikelola debitur  dibandingkan dengan jumlah sektor usaha yang ada. Skala yang digunakan rasio. 

 

f. Sektor Ekonomi yang Dibiayai 

Untuk mengetahui apakah fasilitas kredit modal kerja yang diberikan sesuai dengan  sektor usaha yang dikelola debitur. Indikator pengukuran variabel yang digunakan adalah  skala rasio yaitu dengan membandingkan sektor usaha yang dibiayai dengan jumlah sektor  usaha yang dikelola debitur. 

 

3.3.3.   Variabel Keputusan Kredit 

(54)

Berdasarkan variabel variabel di atas maka dapat dibuat suatu table. Dari tabel  dapat  diketahui  variabel  informasi  akuntansi  dan  informasi  bukan  akuntansi,  simbol,  indikator pengukuran variabel dan skala ukuran seperti berikut : 

 

Tabel 3.1.   Identifikasi dan Pengukuran Variabel Informasi Akuntansi 

 

Variabel  Simbol  Variabel 

Pengukuran Variabel  Skala 

Pengukuran 

Informasi Akuntansi   (Independen Variabel)   

Current Ratio 

 

X1 

lancar g

Hu

lancar Aktiva

tan  

 

Rasio 

 

Lanjutan Tabel 3.1 

 

Quick Ratio 

 

X2 

lancar g

Hu

Persediaan lancar

Aktiva

tan

   

Rasio 

 

Inventory  Turn   

persediaan

rata

rata

penjualan

pokok

a

H

arg

[image:54.612.118.521.271.709.2]
(55)

Over  X3  Rasio    Fixed Assets Turn  Over    X4 

tetap

aktiva

Total

Penjualan

    Rasio    Profit Margin    X5 

penjualan

bersih

Laba

    Rasio 

Return  to  Total  Assets    X6 

aktiva

Total

bersih

Laba

    Rasio    Rentabilitas  Ekonomis    X7 

aktiva

total

pajak

dan

bunga

sebelum

Laba

    Rasio   

Return  on  Net  Worth    X8 

Ekuitas

bersih

Laba

    Rasio   
(56)

  Time  Interest  Earned Ratio    X10 

pinjaman

Bunga

bunga

dan

pajak

sebelum

Laba

    Rasio  Accounts Rec.    Turn Over    X11 

usaha

g

piu

rata

Rata

kredit

Penjualan

tan

    Rasio   

Total  Assets  to  Debt Ratio    X12 

g

hu

Total

aktiva

Total

tan

    Rasio   

Tabel 3.2.  Identifikasi dan Pengukuran Variabel Informasi Bukan Akuntansi  Variabel  Simbol 

Variabel 

Pengukuran Variabel  Skala  Pengukuran 

[image:56.612.116.525.107.714.2]
(57)

Karakter debitur  X14    Rasio 

Pengalaman Pimpinan  X15 

Lamanya

debitur

mengelola

usah

  Rasio    Pendidikan     X16 

1

S

pendidikan

Jenjang

debitur

pendidikan

Jenjang

    Rasio    Diversifikasi Usaha   

X17 

Sektor

usaha

yang

ada

dikelo

yang

usaha

sektor

Jumlah

    Rasio  Sektor Ekonomi   yang Dibiayai    X18 

dikelola

yang

usaha

Sektor

dibiay

yang

usaha

sektor

Jumlah

    Rasio  Keputusan  Pemberian  Kredit  (Dependen  variabel)    Y1 

debitur

ohon

yang

Jumlah

ban

disetujui

yang

kredit

Jumlah

dim

    Rasio   

Berdasarkan variabel variabel di atas, dapat dibuat suatu persamaan mengenai  variabel dependen dan independent yang berkaitan dengan pengaruh informasi akuntansi  dan bukan akuntansi terhadap pengambilan keputusan pemberian kredit. Adapun fungsi  persamaan tersebut sebagai berikut : 

)

,...,

,

,

,

,

,

,

,

,

,

,

,

,

,

,

,

,

,

(

X

1

X

2

X

3

X

4

X

5

X

6

X

7

X

8

X

9

X

10

X

11

X

12

X

13

X

14

X

15

X

16

X

17

X

16

X

n

f

Y

=

(58)

Dimana : 

Y  = Keputusan kredit     

X1  = Current ratio    X7  = Rentabilitas ekonomis 

X2  = Quick ratio       X8  = Return on net work 

X3  = Inventory turn over     X9  = Debt to equity 

X4  = Fixed asset turn over  X10  = Time interest earned ratio 

X5  = Profit margin    X11  = Acct. receivable turn over 

X6  = Return to total asset   X12  = Total assets to debt ratio 

X13  = Jaminan kredit     X14  = Karakter debitur  

X15  = Pengalaman manajemen  X16  = Pendidikan manajemen  

X17  = Diversifikasi usaha     X18  = Sektor ekonomi yang dibiayai 

 

3.4. Metode Analisa Data 

(59)

         

e

X

b

X

b

x

b

X

b

X

b

X

b

X

b

X

b

X

b

X

b

X

b

X

b

a

Y

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

=

12 12 11 11 10 10 9 9 8 8 7 7 6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 1   

         

Y

2

=

a

+

b

13

X

13

b

14

X

14

+

b

15

X

15

+

b

16

X

16

+

b

17

X

17

+

b

18

X

18

+

e

 

Dimana : 

Y1    = Keputusan pemberian kredit karena informasi akuntansi 

Y2     = Keputusan pemberian kredit karena informasi bukan akuntansi 

X1 – X12  = variabel independen informasi akuntansi 

X13 – X18   = variabel independen informasi bukan akuntansi 

a     = konstanta       

b     = koefisien regresi      e   = variabel pengganggu 

Tahapan Analisis 

Melalui persamaan di atas dapat diketahui variabel variabel yang mempengaruhi  variable terikat atau dependen. Untuk mengetahui keterkaitan tersebut perlu dilakukan  tahapan tahapan sebagai berikut : 

a. Menghitung  besarnya  koefisien  regresi  dalam  hal  ini  koefisien  b  dan  parameter  konstanta a 

(60)

c. Melakukan pengujian linier tidaknya hubungan variabel independen dengan variabel  dependen dengan tingkat kesalahan 0,05. 

 

3.5. Uji Asumsi Klasik 

Model analisis yang diterapkan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Secara  teori, model regresi penelitian akan menghasilkan nilai parameter model penduga yang  akurat bila dipenuhi asumsi klasik regresi yaitu : 

a. Pengujian normalitas 

b. Pengujian homoskedastisitas  c. Pengujian multikolinearitas  d. Pengujian autokorelasi.   

 

 

a. Pengujian normalitas 

Pengujian  normalitas  adalah  untuk  melihat  normal  tidaknya  data  yang  akan  dianalisis, dengan menggunakan plot regressi normal dengan mengamati pola dari titik  disekitar garis linear. 

(61)

Pengujian homoskedastisitas adalah terjadinya variasi tidak sama untuk variable  bebas yang berbeda yang dapat dideteksi dengan melihat plot antara variable taksiran y  dengan residual. Gejala homoskedastisitas dapat diuji melalui pengamatan terhadap grafik  scatterplot, dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar seperti titik titik  yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur berupa bergelombang, melebar dan  kemudian menyempit yang mana sebarannya terletak antara +3 dan 3. 

c. Pengujian multikolinearitas 

Pengujian  multikolinearitas  adalah  pengujian  untuk  mendeteksi  ada  tidaknya  multikolinearitas, dengan cara melihat besarnya condition index, Betsley, Kuh dan Welsch  (1980), there we learn that weak dependencies are associated with condition indexes around 

5 or 10, whereas moderate to strong are associated with condition indexes of 30 to 100. 

d. Pengujian autokorelasi 

Gambar

Grafik Scatterplot Uji Homoskedastisitas..................................................
Tabel Data Informasi Akuntansi.......................…………….    
Gambar 2.1. Kerangka konsep 
Tabel 3.1.   Identifikasi dan Pengukuran Variabel Informasi Akuntansi 
+7

Referensi

Dokumen terkait

Alasan mengambil judul karena Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di SDN 50 Bulu‟ Datu menujukan bahwa hasil belajar IPA peserta didik masih rendah hal ini

Melaksanakan komunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik dalam pembelajaran berkreasi desain dan produk kria kulit, dengan bahasa khas dalam interaksi

Mengetahui tentang kewajiban zakat sebagai rukun Islam, dapat membedakan antara zakat fitrah dengan zakat harta, mengetahui syarat-syarat dan waktu pembayaran zakat

Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru |alur selelsi Mandiri (SM). Program D3 Universitas Negeri Yogyakarta memberikan penghargaan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Operasional

Masyarakat sekitar kususnya ibu rumah tangga yang tidak mempunyai pekerjaan tetap juga yang melatar belakangi kegiatan ini, dengan adanya kegiatan ini diharapkan pelestarian

Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi mandiri yang dibertuk

PEMBELAJARAN SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MULTI REPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu