14 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS), untuk mengetahui keefektifan penerapan model tersebut terhadap hasil belajar siswa.
PTK dapat diartikan pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Arikunto, 2006).
3.2 Setting dan Subjek Penelitian 3.2.1 Setting Waktu
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan pada bulan-bulan efektif dalam kegiatan belajar-mengajar semester 2 tahun pelajaran 2013-2014. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - April 2014.
3.2.2 Setting Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Dukuh 3 Salatiga yang terletak di Jl. Srikandi No.1 Grogol-Kel Dukuh Salatiga.
3.3.3 Subjek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN Dukuh 3 Salatiga dengan jumlah 19 siswa yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki. Peneliti dengan guru kelas sebagai pelaku tindakan dan siswa sebagai pembelajar. Peneliti sebagai subjek yang bertugas merencanakan, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan penelitian. Sedangkan guru kelas bertindak sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran sesuai perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh peneliti.
3.3 Variabel Penelitian 3.3.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2011:61). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pembelajaran dengan menggunakan model Children Learning In Science (CLIS), yaitu model pembelajaran yang berusaha mengembangkan ide atau gagasan siswa tentang suatu masalah tertentu dalam pembelajaran serta merekonstruksi ide atau gagasan berdasarkan hasil pengamatan dan percobaan. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Tahap orientasi (Orientation)
2. Tahap pemunculan gagasan (Elicitation Of Ideas)
3. Tahap penyusunan ulang gagasan (Restructuring Of Ideas) 4. Tahap penerapan gagasan (Application Of Ideas)
5. Tahap pemantapan gagasan (Review Change In Ideas)
3.3.2 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011:61). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu adalah hasil belajar. Hasil belajar adalah hasil dari test yang diperoleh seseorang selama kegiatan belajar berupa angka. Dimana hasil belajar siswa akan meningkat dengan penerapan model pembelajaran CLIS. Dengan diterapkannya variabel bebas yaitu model CLIS dalam pembelajaran IPA, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru sehingga siswa dapat mencapai KKM yaitu minimal 67.
3.4 Model Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan model penelitian John Elliot yang termasuk dalam gambar bagan berikut.
Gambar 3.1
Alur PTK Menurut John Elliot
Dari tahap siklus tersebut bahwa model penelitian yang dilakukan meliputi: 1. perencanaan,
2. pelaksanaan,
3. pengamatan (observasi), dan 4. refleksi.
Penjelasan pada masing-masing tahapan adalah sebagai berikut. 1. Perencanaan Tindakan (Planning)
Dalam tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan. Apabila peneliti telah yakin terhadap kebenaran rumusan masalah, maka selanjutnya adalah menyusun rencana tindakan yang meliputi :
1. Penetapan bukti atau indikator untuk mengukur tingkat ketercapaian pemecahan masalah sebagai akibat dilakukannya tindakan
2. Penetapan skenario tindakan-tindakan yang diharapkan dapat menghasilkan dampak ke arah perbaikkan program
3. Perencanaan metode dan alat untuk mengamati dan merekam/ mendokumentasikan semua data tentang pelaksanaan tindakan
4. Perencanaan metode dan teknik pengolahan data sesuai dengan sifat dan kepentingan penelitian.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini merupakan implementasi atau penerapan isi rencana, yaitu melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan langkah-langkah tindakan yang telah direncanakan pada tahap perancangan. Skenario tindakan yang telah direncanakan dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Dalam waktu yang sama peneliti melakukan pengamatan dan interpretasi terhadap jalannya pelaksanaan tindakan itu.
3. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya, dan seberapa jauh proses yang terjadi dapat diharapkan menuju sasaran yang diharapkan. Sebenarnya observasi atau pengamatan tidak terpisah dengan pelaksanaan tindakan. Jadi observasi dan pelaksanaan dilakukan dalam waktu bersamaan.
4. Refleksi dan evaluasi
Refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi, dan eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan suatu kriteria, misalnya kriteria efektivitas pengajaran mempunyai indikator penggunaan waktu, biaya, tenaga, dan pencapaian hasil. Evaluasi dapat dilakukan secara kualitatif atau kuantitatif. Pada tahapan refleksi dilakukan analisis data yang diperoleh dari dampak pelaksanaan tindakan dan hambatan yang muncul dan didiskusikan rencana berikutnya untuk memperbaiki hal-hal yang masih kurang. Setelah melakukan observasi, refleksi, dan evaluasi biasanya muncul permasalahan baru atau pemikiran baru, sehingga peneliti merasa perlu melakukan perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang, dan refleksi ulang. Demikian langkah-langkah kegiatan PTK dalam siklus terus berulang, sehingga membentuk siklus kedua, ketiga, dan seterusnya.
3.5 Rencana Tindakan
Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, penerapan tindakan, observasi, refleksi.
Siklus 1
1. Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan maka perlu tindakan persiapan. Kegiatan pada tahap ini adalah :
1. Penyusunan RPP “Materi Cahaya dan Sifat-sifatnya” dengan model pembelajaran yang direncanakan dalam PTK
2. Penyusunan lembar masalah/lembar kerja siswa sesuai dengan indikator pembelajaran yang ingin dicapai
3. Membuat soal test yang akan diadakan untuk mengetahui hasil pembelajaran siswa
4. Membentuk kelompok yang bersifat heterogen baik dari segi kemampuan akademis dan jenis kelamin
5. Memberikan penjelasan kepada siswa mengenai teknik pelaksanaan model pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Pelaksanaan tindakan
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Dalam pelaksaan penelitian guru menjadi fasilitator selama pembelajaran, siswa dibimbing untuk belajar IPA dengan model CLIS, yang telah di desain sebagai berikut:
Pertemuan Pertama 1. Pendahuluan
1. Salam pembuka, doa dan presensi
2. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
3. Apersepsi dan motivasi dengan guru mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan:
1. “Apa yang kalian butuhkan saat mati lampu?” 2. “Apa fungsi senter/lilin?”
3. “Apa yang kamu liat menggunakan senter/lilin?”
4. “Bagaimana arah rambatan cahaya yang dihasilakan senter/lilin?”
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
2. Kegiatan Inti
1. materi yang telah dibahas dengan cara bertanya jawab dan memberikan penguatan Siswa diminta menyebutkan contoh benda-benda yang dapat tembus cahaya dan tidak tembus cahaya
2. Siswa aktif menjawab pertanyaan
3. Siswa diminta membentuk kelompok secara heterogen untuk berdiskusi 4. Bersama kelompok melakukan percobaan sederhana dan mendiskusikan
lembar kegiatan yang disediakan guru tentang sifat-sifat cahaya 5. Beberapa kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusinya 6. Bersama dengan siswa, guru menegaskan kembali
7. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. 3. Penutup
1. Guru membimbing bersama siswa membuat rangkuman materi secara individu
2. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk mencari contoh-contoh lain peristiwa yang menunjukkan sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari.
Pertemuan kedua 1. Pendahuluan
1. Salam pembuka, doa dan presensi.
2. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
3. Apersepsi dan motivasi dengan guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan. “Dapatkah kamu membengkokkan pensil tanpa mematahkannya?”
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
2. Kegiatan Inti
1. Siswa diminta menyebutkan contoh-contoh pemantulan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
2. Guru memberikan reward kepada siswa yang tercepat menjawab 3. Siswa diminta untuk membentuk kelompok secara heterogen
4. Bersama kelompok melakukan percobaan pembiasan cahaya dan mendiskusikan lembar kegiatan yang disediakan guru tentang pembiasan cahaya
5. Beberapa kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusinya
6. Bersama dengan siswa, guru menegaskan kembali materi yang telah dibahas dengan cara bertanya jawab dan memberikan penguatan
7. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. 3. Penutup
1. Guru bersama siswa membuat rangkuman materi secara individu. 2. Siswa diminta menulis rangkumannya
3. Guru memberikan reward kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan.
Pertemuan ketiga 1. Pendahuluan
1. Salam pembuka, doa dan presensi.
2. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
3. Apersepsi dan motivasi dengan bersama-sama menyanyikan lagu “Pelangi-Pelangi“
4. Bertanya kepada siswa “Apa yang kamu ketahui tentang pelang?”
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
2. Kegiatan Inti
1. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa “Apakah kita dapat membuat pelangi?”
3. Bersama kelompok melakukan percobaan membuat pelangi dari air sabun dan mendiskusikan lembar kegiatan yang disediakan guru
4. Beberapa kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusinya
5. Bersama dengan siswa, guru menegaskan kembali materi yang telah dibahas dengan cara bertanya jawab dan memberikan penguatan
6. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami 3. Penutup
1. Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.
2. Guru menegaskan kembali jawaban yang tepat sesuai dengan permasalahan atau pertanyaan siswa tentang materi hari ini.
3. Evaluasi 3. Observasi
Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung, pada tahap ini dilakukan analisis data yang telah diperoleh, hasil analisis data yang telah ada digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil belajar yang ingin dicapai.
4. Refleksi
Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk menkaji apa yang telah atau yang belum terjadi. Hasil refleksi digunkan untuk menentukan langkah selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan dalam siklus II.
Siklus II
Kegiatan pada siklus II sama halnya dengan kegiatan pada siklus I, hanya saja perencanaan kegiatan berdasarkan pada hasil refleksi pada siklus I, sehingga lebih mengarah pada perbaikan pada pelaksanaan siklus I.
Aktivitas siklus II dalam PTK meliputi : 1. Perencanaan Tindakan
Meliputi :
1. Membuat RPP
2. Membuat Lembar Kerja Siswa
3. Membuat lembar soal, kunci jawaban soal dan skor nilai 4. Mempersiapkan lembar daftar nilai
2. Tindakan
1. Guru melaksanakan 3 kali pertemuan KBM yang meliputi kegiatan awal apersepsi, kegiatan inti, kegiatan penutup dan evaluasi
2. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa 3. Hasil dibahas antara guru dan siswa sendiri
4. Guru menciptakan situasi dan kondisi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan
3. Refleksi
1. Peneliti berdiskusi dengan guru kelas mengungkapkan peristiwa yang terjadi selama pembelajaran
2. Peneliti merangkum dan mencatat apa yang sudah tercapai hasil pembelajaran untuk melakukan perbaikan pada siklus I.
3. Peneliti menganalisis kurang tercapainya hasil pembelajaran untuk melakukan perbaikan selanjutnya. Setelah semua di data dan di dokumentasikan oleh peneliti, selanjutnya peneliti membuat laporan hasil penelitian.
3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
3.6.1.1 Observasi
Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan lembar instrumen observasi/evaluasi yang telah disusun. Termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario pembelajaran dari waktu ke waktu dan dampaknya terhadap hasil belajar siswa. (Sudjana 2012: 84)
3.6.1.2 Tes
Teknik pengumpulan data untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan Model CLIS dalam pembelajaran IPA siswa kelas V SDN
Dukuh 03 Salatiga semester 2 tahun pelajaran 2013/2014, adalah dengan menggunakan teknik tes dan instrumen berbentuk soal.
Nana Sudjana (2012: 35) tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Teknis tes ini digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah tes tertulis berbentuk pilihan ganda. Tes hasil belajar akan diselenggarakan setelah siklus I selesai, guna mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar. Adapun kisi-kisi soal siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 3.3 dan 3.4
Tes hasil belajar dilakukan setelah pembelajaran IPA selesai di setiap akhir siklus. Alat pengumpulan data berupa teknis tes tertulis di bagi menjadi dua yaitu butir soal tes untuk siklus I dan butir soal tes untuk siklus II. Tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk tes pilihan ganda sebanyak 10 soal, 2 soal uraian pada siklus I dan 15 soal pilihan ganda, 4 soal uraian pada siklus II.
3.6.1.3 Dokumentasi
Dokumen sebagai sesuatu yang tertulis, tercetak, terekam yang dapat dipakai sebagai bukti/keterangan. Sugiyono (2010: 329) dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang. Dokumen digunakan untuk memperoleh data awal tentang nama siswa dan nilai hasil ulangan siswa kelas V di SDN Dukuh 03 Salatiga serta foto-foto saat kegiatan pembelajaran menggunakan model CLIS.
3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, disusun instrumen dalam bentuk observasi, tes, dan dokumentasi. Sebelum digunakan maka disusun terlebih dahulu kisi-kisinya dan butir-butir soalnya.
3.6.2.1 Lembar Observasi
Kisi-kisi observasi kegiatan belajar mengajar untuk guru terdapat pada tabel 3.1. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktifitas guru dalam pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran CLIS.
Lembar observasi untuk siswa terdapat pada tabel 3.2, lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktifitas siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran CLIS.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru Untuk siklus I dan Siklus II
No Aspek Indikator No Item Jumlah Item 1 Tahap Orientasi - Menyiapkan siswa 1 4 - Melakukan Apersepsi 2
- Menyampaikan tujuan pembelajaran 3
- Siswa menyimak tujuan pembelajaran
yang disampaikan 4
2
Tahap Pemunculan gagasan
- Menunjukkan fenomena-fenomena yang terjadi yang berkaitan dengan materi
5
3
- Melibatkan siswa aktif bertanya dan
menyampaikan pendapat 6
- Siswa memiliki pemahaman tentang
materi yang disampaikan 7
3
Tahap Penyusunan Ulang gagasan
- Siswa saling mengeluarkan gagasan/
pendapat 8
5
- Siswa beradu gagasan 9
- Siswa membentuk kelompok 10
- Siswa berinteraksi dengan teman 11
- Siswa berinteraksi dengan Guru 12
4
Tahap Penerapan gagasan
- Melibatkan siswa melakukan percobaan
tentang materi yang dipelajari 13
6
- Membimbing siswa dalam percobaan
sifat-sifat cahaya 14
- Membimbing siswa dalam kegiatan
presentasi 15
- Menjadi nara sumber yang baik pada saat
kegiatan presentasi 16
- Membimbing siswa dalam
mengklasifikasikan informasi yang telah di dapat
- Menjelaskan penerapan dalam kehidupan sehari-hari 18 5 Tahap Pemantapan Gagasan
- Melakukan konfirmasi terhadap persoalan yang belum ada kesepakatan
19
4 - Menyimpulkan hasil kegiatan yang telah
dilakukan
20 - Melakuakan refleksi terhadap kegiatan
yang telah dilakukan
21
- Umpan balik (pemberian tugas) 22
Total Item 22
Kisi-kisi lembar observasi untuk guru pada tabel 3.1 mencakup tahap-tahap dari model pembelajaran CLIS, ada 22 indikator yang terbagi pada: tahap-tahap orientasi 4 item indikator, tahap pemunculan gagasan 3 item indikator, tahap penyusunan ulang gagasan 5 item indikator, tahap penerapan gagasan 6 item indikator, dan 4 item indikator pada tahap pemantapan gagasan.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa Untuk siklus I dan Siklus II
No Aspek Indikator No Item Jumlah Item 1 Tahap Orientasi
- Siswa mempersiapkan diri 1
4 - Keaktifan siswa menanggapi apersepsi 2
- Siswa mendengarkan guru saat
menjelaskan 3
- -Siswa menyimak tujuan pembelajaran 4
2
Tahap Pemunculan gagasan
Siswa antusias mengamati fenomena-fenomena alam yang terjadi yang berkaitan dengan materi yang ditunjukkan guru
5
3 - Siswa aktif bertanya dan berpendapat 6
- Siswa memiliki pemahaman tentang
materi yang disampaikan 7
3
Tahap Penyusunan Ulang gagasan
- Siswa saling mengeluarkan gagasan/
pendapat 8
5
- Siswa beradu gagasan 9
- Siswa membentuk kelompok 10
- Siswa berinteraksi dengan teman 11
- Siswa berinteraksi dengan Guru 12
4
Tahap Penerapan gagasan
- Siswa terlibat dalam kegiatan
percobaan/praktikum 13
cahaya
6 - Siswa dengan penuh keberanian mem
presentasikan hasik kerja kelompok 15
- Aktif memberikan tanggapan/sanggahan
terhadap hasil kerja kelompok lain 16
- Siswa aktif mencatat informasi baru yang
didapat dari kelompok lain 17
- Siswa antusias mendengarkan penjelaskan dari guru tentang penerapan dalam kehidupan sehari-hari 18 5 Tahap Pemantapan Gagasan
- Siswa merespon positif terhadap gagasan yang dikonfirmasi oleh guru
19
4 - Bersama-sama menyimpulkan hasil
kegiatan yang telah dilakukan
20 - Bersama guru melakukan refleksi 21 - Siswa dengan penuh tanggung jawab
mengerjakan tugas 22
Total Item 22
Kisi-kisi lembar observasi untuk siswa pada tabel 3.2 juga sama dengan lembar observasi untuk guru, mencakup tahap-tahap dari model pembelajaran CLIS, ada 22 indikator yang terbagi pada: tahap orientasi 4 item indikator, tahap pemunculan gagasan 3 item indikator, tahap penyusunan ulang gagasan 5 item indikator, tahap penerapan gagasan 6 item indikator, dan 4 item indikator pada tahap pemantapan gagasan.
3.6.2.2 Instrumen Tes
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan butir-butir soal/tes evaluasi dalam rencana pembelajaran yang dilakukan diakhir setiap siklusnya guna mengetahui hasil belajar siswa. Mata pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah IPA. Agar penelitian sesuai dengan yang diharapkan maka perlu dipersiapkan sebaik-baiknya. Berikut adalah kisi-kisi soal evaluasi pada untuk mengukur hasil belajar siswa dengan materi pembelajran “Cahaya dan Sifat-sifatnya”. Tabel 3.3 untuk kisi-kisi soal siklus I dan tabel 3.4 untuk siklus II.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Soal Evaluasi Pembelajaran CLIS Siklus I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Item Soal No Item Jumlah Item PG Uraian Menerapkan sifat-sifat cahaya Melalui kegiatan membuat suatu karya atau model Mendiskripsikan sifat-sifat cahaya 1.Menjelaskan sifat-sifat cahaya yang mengenai berbagai benda (bening,bewar na, dan gelap)
1, 2, 3, 5, 8 1 6 2.Menyebutkan sifat-sifat cahaya 4, 6, 7, 9, 2 5 3.Memberikan contoh penguraian cahaya dalam kehidupan sehari-hari 10,11,12, 13,14,15 6 Jumlah Soal 17
Kisi-kisi soal evaluasi pembelajaran CLIS yang terdapat pada tabel 3.3 ada 17 item soal yang akan dijadikan soal evaluasi untuk siklus I, yang terbagi dalam item soal pilihan ganda no 1, 2, 3, 5, 8 dan item soal no 1 uraian, untuk mengukur indikator yang pertama, item soal 4, 6 ,7, 9 pilihan ganda dan item soal no 2 soal uraian untuk mengukur indikator yang kedua dan item soal pilihan ganda no 10, 11, 12, 13, 14, 15 untuk mengukur indikator yang ketiga.
Tabel 3.4
Kisi-kisi Soal Evaluasi Pembelajaran CLIS Siklus II
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Item Soal No Item Jumlah Item PG Uraian Menerapkan sifat-sifat cahaya Melalui kegiatan Membuat suatu karya/model, missal periskop atau 1.Menunjukkan bukti bahwa cahaya putih terdiri dari berbagai warna, 1,3,18, 19,20 5
membuat suatu karya atau model lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya misalnya dengan cakram warna 2.Menunjukkan contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari 4,7,8,9, 10,11, 12,15, 16,17 10 3.Memberikan contoh penguraian cahaya dalam kehidupan sehari-hari 2,5,6, 13,14, 5 4.Membuat periskop dan pelangi melalui percobaan sederhana 1,2,3,4 4 Jumlah Soal 24
Pada tabel 3.4 diatas ada 24 item soal yang terdiri 20 item soal pilihan ganda dan 4 item soal uraiandengan kompetensi dasar Membuat suatu karya/model, missal periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Item soal 1, 3, 18, 19, 20 untuk mengukur indikator yang pertama, item soal 4, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 17 untuk mengukur indikator yang kedua, item soal 2, 5, 6, 13, 14 untuk mengukur indikator yang ketiga, semua item soal tersebut merupakan soal pilihan ganda, untuk mengukur indikator yang keempat digunakan bentuk soal uraian yang terdiri dari item soal 1, 2, 3, dan 4.
3.7 Uji Coba Instrumen Penilaian 3.7.1 Uji Validitas
Ari Kunto (2006:168) menyatakan bahwa “suatu instrumen yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah”. Maka intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas yang sedang dan tinggi.
Tingkat validitas dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total skor setelah dikurangi butir skornya sendiri (corrected item to total correlation) dengan dinotasikan (r). Mengukur validitas digunakan program komputer Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 16.0
Soal tes yang akan diujikan dilakukan uji coba dahulu pada 21 siswa kelas VI SDN dukuh 03 Salatiga. Item Soal yang diuji validitasnya ada 20 item soal dari 25 item soal pada siklus pertama dan 27 item soal dari 35 item soal pada siklus kedua untuk soal pilihan ganda yang valid. Sedangkan untuk soal uraian pada siklus pertama ada 5 item soal dari 7 item soal, dan siklus kedua ada 6 dari 8 item soal yang valid.
r < 0,20 : tidak ada validitas 0,20 ≤ r < 0,40 : validitas rendah 0,40 ≤ r ≤ 0,60 : validitas sedang 0,60 ≤ r < 0,80 : validitas tinggi 0,80 ≤ r < 1,00 : validitas sempurna
Tabel 3.5
Validitas Instrumen soal Post Tes pilhan ganda siklus I Soal
Valid Tidak Valid
1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25
3, 5, 12, 14, 21
Dari tabel 3.5 diatas dapat dilihat hasil dari uji validitas pada soal pilihan ganda terdapat 20 item soal yang valid yaitu soal no 1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25 sedangkan item soal yang tidak valid ada 5 soal yaitu soal no 3, 5, 12, 14, 21. Selanjutnya dari item soal yang valid akan dipilih 15 soal untuk soal evaluasi siklus I.
Tabel 3.6
Validitas Instrumen soal Post Tes Uraian siklus I
Soal
Valid Tidak Valid
2, 3, 5, 6, 7 1, 4
Dari tabel 3.6 diatas dapat dilihat hasil dari uji validitas pada soal uraian untuk siklus I, terdapat 4 item soal yang valid yaitu soal no 2, 3, 5, 6, 7 sedangkan item soal yang tidak valid ada 2 soal yaitu soal no 1 dan 4 Selanjutnya dari item soal yang valid akan dipilih 2 soal untuk soal evaluasi siklus I.
Tabel 3.7
Validitas Instrumen soal Post Tes pilhan ganda siklus II
Soal
Valid Tidak Valid
1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 35
4, 5, 10, 14, 15, 23, 28, 34
Dari tabel 3.7 diatas dapat dilihat hasil dari uji validitas pada soal pilihan ganda siklus ke II terdapat 27 item soal yang valid yaitu soal no 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 35 sedangkan item soal yang tidak valid ada 8 soal yaitu soal no 4, 5, 10, 14, 15, 23, 28, 34. Selanjutnya dari item soal yang valid akan dipilih 20 soal untuk soal evaluasi siklus II.
Tabel 3.8
Validitas Instrumen soal Post Tes Uraian siklus II
Soal
Valid Tidak Valid
2, 3, 4, 5, 6, 8 1, 7
Dari tabel 3.8 diatas dapat dilihat hasil dari uji validitas pada soal uraian untuk siklus II, terdapat 6 item soal yang valid yaitu soal no 2, 3, 4, 5, 6, 8 sedangkan item soal yang tidak valid ada 2 soal yaitu soal no 1 dan 7 Selanjutnya dari item soal yang valid akan dipilih 4 soal untuk soal evaluasi siklus II.
3.7.2 Uji Reliabilitas
Ari Kunto (2006:178) menyatakan bahwa “apabila data memang benar-benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan”. Pengukuran tingkat realibilitas alat pengumpul data pada penelitian ini dengan menggunakan Alpha croncbrach. Besarnya koefisien alpha merupakan tolak ukur dari reliabilitasnya. Tahapan uji reabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program komputer Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 16.0. Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan model CLIS. Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (1995) sebagai berikut:
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α < 0,8 : dapat diterima 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan
Tabel 3.9
Reliabilitas Instrumen soal Post Tes Pilihan ganda siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.941 20
Dari hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda siklus I yang terdapat pada tabel 3.9, menunjukkan bahwa nilai Cronbach's Alpha .941 dari N of items 20. Dengan mengacu pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery berarti reliabilitas memuaskan.
Tabel 3.10
Reliabilitas Instrumen soal Post Tes Uraian siklus I
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.810 5
Dari hasil uji reliabilitas soal uraian siklus I yang terdapat pada tabel 3.10, menunjukkan bahwa nilai Cronbach's Alpha .810 dari N of items 5. Dengan mengacu pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery berarti reliabilitas bagus.
Tabel 3.11
Reliabilitas Instrumen soal Post Tes Pilihan Ganda siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
Dari hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda siklus II yang terdapat pada tabel 3.11, menunjukkan bahwa nilai Cronbach's Alpha .938 dari N of items 27. Dengan mengacu pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery berarti reliabilitas memuaskan.
Tabel 3.12
Reliabilitas Instrumen soal Post Tes Uraian siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.868 6
Dari hasil uji reliabilitas soal uraian siklus II yang terdapat pada tabel 3.12, menunjukkan bahwa nilai Cronbach's Alpha .868 dari N of items 6. Dengan mengacu pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery berarti reliabilitas bagus.
3.8 Teknik pengolahan Data Hasil Tes 1. Scoring
Perskoran terhadap jawaban yang diberikan siswa. Tiap-tiap butir soal yang dijawab oleh siswa diberi skor sesuai dengan lengkap tidaknya jawaban yang diberikan dengan rumus:
Nilai = X 100
2. Menghitung rata-rata
Rata-rata hitung hasil belajar (pos tes). dapat dihitung dengan rumus:
Nilai rata-rata =
Jumlah jawaban benar Jumlah seluruh soal
Jumlah Nilai seluruh siswa
3.9 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan merupakan tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan yang ditetapkan, sehingga memudahkan dalam pengukuran tingkat keberhasilan tindakan yang telah dilakukan. Dalam penelitian ini, terdapat 2 indikator keberhasilan yaitu:
1. Indikator Proses
Tabel 3.13
Kategori Tingkat Keberhasilan Pembelajaran CLIS
No Skor Kategori 1 2 3 4 22 – 38 39 – 54 55 – 71 72 – 88 Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Pelaksanaan model pembelajaran CLIS dikatakan berhasil apabila guru dan siswa dapat mengikuti setiap sintak yang ada selama pelaksaan pembelajaran, dengan skor (72 – 88) dalam kategori sangat baik.
2. Indikator Hasil
Dikatakan berhasil atau tuntas apabila sebanyak minimal 80% dari 19 siswa telah mencapai nilai KKM (67).
3.10 Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh diproses dan dianalisis berdasarkan nilai perolehan hasil belajar siswa dan dibandingkan dengan KKM mata pelajaran IPA yang telah ditentukan oleh sekolah. Analisis data yang digunakan sesuai dengan metode dan jenis data yang dikumpulkan. Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes dianalisis dengan diskriptif komparatif, hasilnya dijumlahkan untuk membandingkan nilai tes awal dengan nilai tes setelah siklus I dan siklus II tiap observasi diahkiri dengan diskriptif kualitatif.