• Tidak ada hasil yang ditemukan

YANG DIPERKAYA TEPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "YANG DIPERKAYA TEPUNG"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN Artemia sp. YANG DIPERKAYA TEPUNG Spirulina sp. TERHADAP INTENSITAS WARNA DAN PERTUMBUHAN

IKAN GUPPY, Poecilia reticulata (Rodriguez, C.M., 1997) YANG DIPELIHARA DI DALAM RUANGAN (Indoor)

Skripsi

Oleh Auliyan Azizi

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2017

(2)

PERFORMANCE OF GROWTH AND COLOUR INTENSITY OF GUPPY, (Rodriguez, C.M., 1997) BY FEEDING WITH Artemia sp. ENRICHED

USING Spirulina sp. ON INDOOR SYSTEM By

Auliyan Azizi

ABSTRACT

Guppy is one of the most popular ornamental fish, especially male guppy has brighter colour and wide caudal fin with many colour. The method to get a bright colour with enrichment the feed. Spirulina powder is a filamentous cynobacteria whosen can produce various bioactives. Spirulina is commonly use as additive on fish and poultry feed. The research aims to determine the effect of enriched Artemia sp. with Spirulina sp. on colour intensity and growth of guppy (Poecilia reticulata) on indoor system. The research was carried out in Agustus - Oktober 2016, at Fishery Aquaculture Laboratory, Aquaculture Study Program of Agriculture Faculty, University of Lampung. The experimental design was used 4 treatments and 3 replications of A (control), B (The use of 0,3 g Spirulina + 2 g Artemia / l), C (The use of 0,6 g Spirulina + 2 g Artemia / l) And D (The use of 0,9 g Spirulina + 2 g Artemia / l). The observed parametric were the colour intensity and the growth rate were variance analysis (Anova) then carried on by implementing BNT test. The result showed that the enriched Artemia with 0,9 g Spirulina sp. + 2 g Artemia sp./l is the best dosage for colour intensity and the growth of guppy (Poecilia reticulata)

(3)

PENGARUH PEMBERIAN Artemia sp. YANG DIPERKAYA TEPUNG Spirulina sp. TERHADAP INTENSITAS WARNA DAN PERTUMBUHAN

IKAN GUPPY, Poecilia reticulata (Rodriguez, C.M., 1997) YANG DIPELIHARA DI DALAM RUANGAN (Indoor)

Oleh Auliyan Azizi

ABSTRAK

Ikan guppy merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang banyak digemari masyarakat sebagai hobi, terutama ikan guppy jantan karena mempunyai warna yang lebih cerah dan sirip ekor yang lebar dengan corak warna bervariasi. Usaha untuk mendapatkan warna cerah merata pada ikan dapat dilakukan dengan penambahan sumber pigmen ke dalam pakan. Mikroalga Spirulina merupakan Cyanobacteria berbentuk filamen yang menghasilkan berbagai senyawa bioaktif bernilai tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Artemia sp yang diperkaya tepung Spirulina terhadap intensitas warna dan pertumbuhan ikan guppy (Poecilia reticulata) yang dipelihara Indoor. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus – Oktober 2016, bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian menggunakan 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu A (Kontrol), B (0,3 gram tepung Spirulina sp. + 2 gram Artemia sp. / l), C (0,6 gram tepung Spirulina sp. + 2 gram Artemia sp. / l) dan D (0,9 gram tepung Spirulina sp. + 2 gram Artemia sp. / l). Parameter yang diamati adalah intensitas warna, laju pertumbuhan, SR dan parameter pendukung yaitu kualitas air. Data intensitas warna dan laju pertumbuhan dianalisis dengan analisis ragam (Anova) dan dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan 0,9 gram tepung Spirulina sp. + 2 gram Artemia sp. / l merupakan perlakuan terbaik pada parameter intensitas warna dan pertumbuhan ikan guppy

(4)

PENGARUH PEMBERIAN Artemia sp. YANG DIPERKAYA TEPUNG

Spirulina sp. TERHADAP INTENSITAS WARNA DAN PERTUMBUHAN IKAN GUPPY, Poecilia reticulata (Rodriguez, C.M., 1997) YANG

DIPELIHARA DI DALAM RUANGAN (Indoor)

Oleh

AULIYAN AZIZI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar SARJANA PERIKANAN

Pada

Program Studi Budidaya Perairan Jurusan Perikanan Dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2017

(5)
(6)
(7)
(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 29 November 1993 sebagai putra pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Abu Yazid dan Ibu Nawiyah yang di beri nama Auliyan Azizi.

Penulis menempuh pendidikan formal dari Taman Kanak-kanak (TK) Citra Melati, Bandar Lampung pada tahun 1999-2000, dilanjutkan ke Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Perumnas Waykandis, Bandar Lampung pada tahun 2000-2006, Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 29, Bandar Lampung pada tahun 2006-2009, dan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Gajah Mada, Bandar Lampung pada tahun 2009-2012. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan kejenjang Perguruan Tinggi di Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian Univesitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada tahun 2012 dan telah menyelesaikan studinya pada tahun 2017. Selama menjadi mahasiswa, aktif dalam kegiatan organisasi di Himpunan Mahasiswa Budidaya Perairan (HIDRILA) sebagai anggota Bidang Minat dan Bakat Periode 2013-2014 dan menjadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Budidaya Perairan (HIDRILA) periode 2014-2015.

Penulis melakukan kegiatan Praktik Umum (PU) dengan judul “PembenihanIkan lele mesir (Clarias sp.) Di BPTKP, Cangkringan, Yogyakarta pada tahun 2015 dan melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Labuhan Makmur, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji. Pada tahun 2016, penulis melaksanakan penelitian dan menyelesaikan tugas akhir dalam bentuk skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Artemia sp. Yang Diperkaya Tepung Sprirulina sp. Terhadap Intensitas Warna Dan Pertumbuhan Ikan Guppy, Poecilia reticulata (Rodriguez, C.M., 1997) yang Dipelihara Didalam Ruangan (Indoor)”,

(9)

PERSEMBAHAN

Dengan segala rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kenikmatan dan kemudahan yang selalu mengiringi langkah untuk semua hambanya.

Kupersembahkan skripsi ini kepada :

Ayahanda dan ibunda tercinta, yang senantiasa memberikan kasih sayang, do’a dukungan, motivasi, pengorbanan dan selalu memberikan yang terbaik untuk anakmu. Bagiku, jasa dan pengorbanan kalian tidak akan

mampu tergantikan dengan apapun. Terimakasih

Seluruh keluarga besar yang telah memberikan do’a dan dukungan selama masa studi.

Chindo Corner” yang telah memberikan warna dalam indahnya pelangi kehidupanku selama ini.

Teman-teman Pengejar Toga 2012 yang telah memberikan kebersamaan dari awal hingga akhir masa studi.

Dan

(10)

MOTTO

“Jika kamu tidak tahan terhadap penatnya belajar,

maka kamu akan menanggung bahayanya kebodohan”

(Imam Syafi’i)

“Siapa yang menghendaki kehidupan dunia, maka harus

disertai dengan ilmu. Dan siapa yang menghendaki kehidupan

akhirat, juga harus dengan ilmu”

(Imam Syafi’i)

Sukses dan bahagia itu butuh perjuangan dan pengorbanan, kadang –

kadang kita perlu berjuang dan berkorban lebih keras untuk meraih

keduanya.

(Auliyan Azizi)

Pemberian tidak hanya harta, ilmu juga dapat diberikan, tidak terlihat dan

tidak ternilai namun ilmu bisa menuntunmu untuk meraih mimpimu.

(11)

SANWACANA

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan, kekuatan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Artemia sp. Yang Diperkaya Tepung Sprirulina sp. Terhadap Intensitas Warna Dan Pertumbuhan Ikan Guppy, Poecilia reticulata (Rodriguez, C.M., 1997) yang Dipelihara Didalam Ruangan (Indoor)” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan di Jurusan Perikanan dan Kelautan Universitas Lampung.

Selama proses penyelesaian skripsi, penulis telah memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Kedua orangtuaku, Bapak Abu Yazid dan Ibu Nawiyahi yang telah menjadi orangtua terhebat untukku. Terimakasih atas segala yang telah diberikan, curahan keringat, kasih sayang, dan doa hanya untuk kebahagiaan anakmu, selalu mendukung dan memberikan motivasi untukku.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

3. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc selaku Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan Universitas Lampung.

4. Ibu Berta Putri, S.Si., M.Si. selaku Pembimbing Utama yang telah memberikan ilmu, arahan, masukan dan waktunya untuk selalu membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.

5. Ibu Henni Wijayanti.M., S.Pi., M.Si. selaku Pembimbing Anggota yang juga telah memberikan ilmu, arahan, waktu dan bimbingannya kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.

6. Bapak Eko Efendi, S.T., M.Si selaku Penguji dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah meluangkan waktu, dan membimbing penulis,

(12)

sehingga kini penulis telah menyelesaikan studi di Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

7. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas Pertanian,Universitas Lampung yang penuh dedikasi dalam memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis, serta segala bantuan yang diberikan selama penulis menyelesaikan studi.

8. Adik-adikku yang selalu memberikan semangat, dukungan, doa, motivasi, kesabaran selama ini.

9. Rizka Helisia Putri S.Pi. sponsor terbesar yang selalu memberikan doa, semangat, motivasi, dukungan, keceriaan, waktu dan tenaga, pikiran, ilmu, kesabaran, selalu ada untukku dalam keadaan suka maupun duka selama ini.

10. Teman-teman “Super Idiot”,Shara Anbia, Rahajeng Utami Putri, Eshy Tri Wulandari, Adetya Putri, Renaldo Syaputra, Tatang Purnama, Ranindia Akbar, Ardian Thomas, M. Rukni, Agi Ramanda, Khanif Ardiansyah, M. Rio, Andika Wirya yang telah memberikan semangat, doa, ilmu, motivasi, canda tawa, kesabaran dan kebersamaannya selama ini.

11. Teman-teman seperjuangan selama penelitian : Agi Ramanda dan Dimas Riski atas segala bantuan, semangat, kesabaran, ilmu dan seluruh tenanga yang telah diberikan sehingga penelitian kita berjalan lancar.

12. Bang Imam, Bang Puraka, Bang Agasi, Bang Jum, Bang Yuti, Bang Sandi, Bang Rudi, Bang Mustawa, yang telah memberikan dukungan, doa, ilmu, dan kebersamaannya.

13. Kepada teman-teman seperjuangan angkatan 2012 atas kebersamaannya selama ini, abang dan mba angkatan 2009, 2010, 2011 dan adik-adik angkatan 2013, 2014 dan 2015.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas bantuan dan dukungannya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak sekali kekurangan, akan tetapi penulis

(13)

berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca maupun bagi penulis untuk mengembangkan dan mengamalkan ilmu yang telah diperoleh.

Bandar lampung, 12 September 2017 Penulis

(14)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR GAMBAR... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

I. PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Tujuan Penelitian ... 2 1.3 Manfaat Penelitian ... 3 1.4 Kerangka Pemikiran... 3 1.5 Hipotesis Penelitian ... 4

II. METODE PENELITIAN... 5

2.1 Waktu dan Tempat ... 5

2.2 Alat dan Bahan Penelitian... 5

2.3 Desain Penelitian ... 5

2.4 Prosedur Penelitian ... 7

2.5 Pelaksanaan Penelitian... 7

2.6 Parameter yang Diamati... 8

2.6.1 Intensitas Warna Ikan Guppy... 8

2.6.2 Pengujian M-TCF dengan AHP... 8

2.6.3 Pertumbuhan Berat Mutlak ...12

2.7 Analisis Data ... 12

III. Hasil dan Pembahasan ...13

3.1 Intensitas Warna Ikan Guppy...13

3.2 Pertumbuhan Ikan Guppy ... 17

3.3 Kelulushidupan atau Survival Rate ... 20

3.4 Kualitas Air ... 21

IV. KESIMPULAN DAN SARAN... 24

4.1 Kesimpulan ... 24

4.2 Saran ... 24

DAFTAR PUSTAKA ... 25

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pemikiran ... 4

2. Tata Letak Wadah Pemeliharaan... 6

3. Rata–rata Intensitas Warna Ikan Guppy... 14

4. Pertumbuhan Panjang Mutlak Ikan Guppy ... 17

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Skala Penilaian AHP... 9

2. Matriks Perbandingan ... 10

3. Matriks Perbandingan Ternomalisasi... 11

4. Nilai RI (Random Index)...11

5. Pengukuran Nilai Prioritas Menggunakan Metode AHP ...13

6. Pengukuran CR Menggunakan Metode AHP ... 15

7. Hasil Analisis Uji Proksimat...20

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Pengamatan Intesitas Warna Ikan Guppy ... 29

2. Perhitungan Annalytical Hierarchy Process (AHP) ... 30

3. Analisis Sidik Ragam M-TCF Ikan Guppy ... 35

4. Analisis Sidik Ragam Panjang Mutlak Ikan Guppy ... 37

5. Analisis Sidik Ragam Bobot Mutlak Ikan Guppy ... 39

6. Data Hasil Pengukuran M-TCF Ikan Guppy ... 41

7. Data Hasil Pengukuran Panjang Mutlak Ikan Guppy ... 42

8. Data Hasil Pengukuran Bobot Mutlak Ikan Guppy ... 43

(18)

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan guppy merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang banyak digemari masyarakat sebagai hobi, terutama ikan guppy jantan karena mempunyai warna yang lebih cerah dan sirip ekor yang lebar dengan corak warna bervariasi, sehingga lebih menarik dibandingkan dengan yang betina. Hal tersebut menyebabkan budidaya ikan guppy jantan secara monokultur akan menguntungkan karena memiliki daya tarik dan nilai ekonomis yang tinggi. Keindahan ikan guppy yang menarik terletak pada sirip ekornya, sirip ekor lebar dengan corak warna khas (Koncara, dkk, 2015).

Warna merupakan satu diantara alasan ikan hias diminati oleh masyarakat. Usaha untuk mendapatkan warna cerah merata pada ikan dapat dilakukan dengan penambahan sumber pigmen ke dalam pakan. Pakan yang umum digunakan bersumber dari pigmen alami berguna meningkatkan warna ikan hias. Salah satu sumber pigmen alami dapat diperoleh dari Spirulina platensis (Dwijayanti, 2005).

Mikroalga Spirulina sp. merupakan Cyanobacteria berbentuk filamen yang menghasilkan berbagai senyawa bioaktif bernilai tinggi (Tripanji dan Suharyanto, 2001). Spirulina sp. banyak dimanfaatkan sebagai bahan tambahan untuk pakan ikan dan unggas Hal tersebut dikarenakan kandungan beberapa zat dalam

Spirulina sp. antara lain protein, mineral, vitamin B12, karotenoid, asam lemak esensial seperti γ-linolenic acid (Henrikson, 2009). Kandungan protein yang tinggi (65-70%) dalam Spirulina sp. dan memiliki tingkat kecernaan tinggi merupakan faktor yang menyebabkan mikroalga ini berpotensi sebagai sumber protein sel tunggal (PST) untuk suplemen pangan atau makanan kesehatan (Tripanji dan Suharyanto, 2001). Mikroalga Spirulina sp. merupakan mikroalga yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan alami benih ikan, baik ikan air laut atau tawar. Dalam dunia perikanan, mikroalga ini telah banyak dijual dalam bentuk

(19)

2 tepung (Spirulina powder). Pemberian tepung Spirulina sp. kepada ikan budidaya dapat ditambahkan pada pakan alami berupa Daphnia sp. ataupun Artemia sp.

Tepung Spirulina sp. memiliki kandungan nutrisi yang mencukupi untuk membantu pertumbuhan ikan Guppy, ikan hias juga memerlukan nutrisi pigmen warna yaitu karotenoid dan fikosianin. Karotenoid merupakan komponen pembentuk zat warna yang memberikan warna merah atau warna kuning yang dapat memberikan warna merah atau kuning pada ikan hias (Satyani dan Sugito, 1997). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas warna benih ikan, adalah dengan pengkayaan pakan alami (Artemia sp.) yang ditambahkan tepung Spirulina sp.

Pengkayaan merupakan peningkatan kandungan nutrisi menggunakan bahan tambahan untuk memperbaiki mutu pakan alami sebelum diberikan sebagai pakan bagi larva ikan agar nutrisi yang terkandung dalam pakan alami mampu mendekati kebutuhan nutrisi dari larva ikan. Suprayudi (2003) menyatakan bahwa pengkayaan Artemia sp. dengan mikroalga hijau selama 6 – 24 jam dapat meningkatkan kandungan omega-3 Highly Unsaturated Fatty Acids (HUFA). Penelitian James (2010) menunjukan bahwa pemberian pakan yang mengandung

Spirulina sp. sebanyak 8% efektif dalam meningkatkan pigmentasi warna pada ikan Red Swordtail (Xiphophorus helleri).

Menurut Sasson (1991) pada ikan hias air tawar yang diberi pakan Spirulina sp. dapat membuat warna ikan hias tersebut menjadi lebih berkilau. Salah satu kelebihan dari Spirulina sp. yaitu lebih efisien, tidak menggunakan lahan yang luas untuk budidaya dan juga memiliki produktifitas tinggi.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Artemia sp. yang diperkaya tepung Spirulina sp. terhadap intensitas warna dan pertumbuhan ikan guppy (Poecilia reticulata) yang dipelihara Indoor.

(20)

3

1.3 Manfaat Penelitian

Penelitian diharapkan dapat memberikan informasi bagi pembudidaya khususnya pembudidaya ikan guppy dalam meningkatkan intensitas warna dan pertumbuhan ikan guppy dengan pengkayaan nutrisi pada Artemia sp. yang dipelihara Indoor.

1.4 Kerangka Pemikiran

Ikan guppy (P. reticulata) merupakan salah satu komoditas ikan hias air tawar yang memiliki daya adaptasi tinggi sehingga mudah dibudidayakan. Ikan guppy jantan memiliki nilai ekonomis tinggi, banyak diminati masyarakat dan menjadi salah satu komoditi ekspor, karena memiliki variasi warna yang menarik dengan corak sirip yang beragam dibagian ekornya (Sukmara, 2007; Tarwiyah, 2001).

Budidaya ikan guppy (P. reticulata) tidak terlepas dari pemberian pakan alami.

Artemia sp. menjadi salah satu pakan alami untuk larva ikan sejak ikan terlepas dari kuning telur. Daphnia sp. dapat memiliki kandungan gizi yang bervariasi karena Artemia sp. bersifat non selective filter feeder sehingga kualitas nutrisi

Artemia sp. tergantung dari media hidupnya serta pakan yang diberikan (Mujiman,1999).

Pengkayaan merupakan peningkatan kandungan nutrisi menggunakan bahan tambahan untuk memperbaiki mutu pakan alami sebelum diberikan sebagai pakan bagi larva ikan agar nutrisi yang terkandung dalam pakan alami mampu mendekati kebutuhan nutrisi dari larva ikan. Pada penelitian ini, pakan alami (Artemia sp.) yang digunakan diperkaya menggunakan tepung Spirulina sp. Mikroalga jenis Spirulina sp. Memiliki kandungan karotenoid yang dapat dimanfaatkan sebagai komponen pembentuk zat warna yang memberikan warna merah atau warna kuning (Satyani dan Sugito, 1997). Karotenoid yang didapat dari pakan akan didistribusikan dalam jaringan lemak tubuh ikan, kemudian secara fisiologis ikan akan mengubah pigmen dalam tubuhnya sehingga menghasilkan variasi warna (Evans, 2002).

(21)

4 Pemberian pakan dengan perlakuan penambahanan tepung Spirulina sp. Diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan intesitas warna, ikan Guppy (Poecilia reticulata), serta dapat meningkatkan kualitas ikan yang dihasilkan.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

1.5 Hipotesis Penelitian

H0 = σ = 0 : Pemberian Artemia sp. yang diperkaya tepung

Spirulina sp. tidak ada pengaruh terhadap pertumbuhan ikan guppy yang dipelihara indoor. H1 = σ ≠ 0 : Pemberian Artemia sp. yang diperkaya tepung

Spirulina sp. memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ikan guppy yang dipelihara indoor. Warna ikan

Budidaya ikan guppy (P. reticulata)

Pengkayaan pakan alami(Artemia sp.) dengan dosis yang berbeda pada tepung Spirulinasp.

Pertumbuhan ikan

Meningkatkan Warna ikan Guppy

Meningkatkan Pertumbuhan ikan Guppy

(22)

5

II. METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016 di Laboratorium Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

2.2 Alat dan Bahan Penelitian 2.2.1 Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah akuarium berukuran 15× 15 × 25 cm sebanyak 12 unit, kamera digital, penggaris, Modifed Toca Color Finder

(M-TCF) termometer, pH meter, DO meter, refraktometer, instalasi aerasi, selang sipon, pipet tetes, alat tulis, timbangan digital, kertas millimeter blok, baskom, ember.

2.2.2 Bahan Penelitian

a) Ikan Uji

Ikan uji berupa Guppy (P. reticulata)yang berasal dari Pembenihan Ikan Guupy Kecamatan Labuhan Ratu, Bandar Lampung, sebanyak 240 ekor berukuran 0,8 - 1,2 cm dengan berat rata-rata 0,3 gram/ekor.

b) Pakan Uji

Pakan yang digunakan adalah pakan alami berupa Artemia sp. sebanyak 2 g pada setiap perlakuan yang diperkaya menggunakan tepung Spirulina sp. dengan dosis 0 g, 0,3 g, 0,6 g dan 0,9 g dengan metode enkapsulapsi.

2.3 Desain Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri atas 4 perlakuan meliputi :

(23)

6 1 Perlakuan A : 2 gram Artemia sp. + 0 gram tepung Spirulina sp.

dalam 1 liter air

2 Perlakuan B : 2 gram Artemia sp. + 0,3 gram tepung Spirulina sp. dalam 1 literair

3 Perlakuan C : 2 gram Artemia sp. + 0,6 gram tepung Spirulina

sp.dalam 1 literair

4 Perlakuan D : 2 gram Artemia sp. + 0,9 gram tepung Spirulina

sp.dalam 1 literair

Masing – masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Model Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang digunakan adalah :

Keterangan:

Yij : Data pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j μ : Nilai tengah umum

σi : Pengaruh pemberian pakan ke-i

єij : Galat percobaan pada Perlakuan ke-i dan ulangan ke-j i : Perlakuan pakan A, B, C

j : Ulangan (1,2,3)

Berikut penempatan wadah pemeliharaan ikan guppy (P. reticulata) secara acak

Keterangan :

A : 2 g Artemia sp. + 0 g tepung Spirulina sp. dalam 1 liter air B : 2 g Artemia sp. + 0,3 g tepung Spirulina sp. dalam 1 liter air C : 2 g Artemia sp. + 0,6 g tepung Spirulina sp. dalam 1 liter air D : 2 g Artemia sp. + 0,9 g tepung Spirulina sp. dalam 1 liter air

Gambar 2. Tata Letak Wadah Pemeliharaan

C1

D3

C2

A1

D2

B1

A3

D1

C3

A2

B3

B2

(24)

7

2.4Prosedur Penelitian 2.4.1 Persiapan Wadah

Persiapan yang dilakukan adalah menyiapkan akuarium dengan ukuran 15 x 15 x 25 cm, kemudian akuarium dibersihkan, dibilas dengan air bersih dan dikeringkan selama 24 jam. Setelah kering akuarium diisi dengan air hingga ketinggian 18 cm atau dengan volume 4 liter air dan dilengkapi dengan instalasi aerasi.

2.4.2 Persiapan Pakan

Pakan yang digunakan berupa pakan alami Artemia sp. yang diperkaya oleh tepung Spirulina sp.kemudian dilakukan pengkayaan Artemia sp.dengan metode enkapsulasi dengan menambahkan tepung Spirulina sp. sesuai dengan formulasi perlakuan dan pencampuran yang telah ditentukan. Proses selanjutnya adalah perendaman selama 30 menit, agar tepung Spirulina sp. terenkapsulasi dengan baik.

2.4.3 Masa Adaptasi

Ikan guppy yang digunakan dalam penelitian diberikan pakan artemia tanpa diperkaya selama 10 hari yang bertujuan agar ukuran ikan tersebut sesuai dan telah dapat diamati warnanya. Kemudian ikan dipilih yang jantan yang sehat dan kondisi tubuh lengkap dengan panjang tubuh 0,8 – 1,2 cm. Ikan ditebar dengan padat penebaran 12 ekor/akuarium.

2.5Pelaksanaan Penelitian

2.5.1 Pemeliharaan dan Pemberian Pakan

Ikan uji dimasukkan dalam akuarium berukuran 15 x 15 x25 cm sebanyak 12 ekor/akuarium dengan volume air 4 liter. Ikan uji berukuran 0,8 – 1,2 cm dengan berat rata-rata 1 gram/ekor. Pemeliharaan dilakukan selama 40 hari. Frekuensi pemberian pakan yaitu dua kali sehari pada pukul 08.00 WIB dan 16.00 WIB dengan metode adlibitum.

(25)

8

2.5.2 Pengamatan Pertumbuhan dan Intensitas Warna

Pengamatan yang dilakukan adalah pengukuran pertumbuhan berat mutlak dan panjang ikan guppy menggunakan timbangan digital dan penggaris. Pengukuran dilakukan setiap 10 hari pada pukul 08.00 WIB. Pada pengamatan peningkatan kecerahan warna ikan guppy dilakukan dengan menggunakan M-TCF (Modifed Toca Colour Finder) setiap 10 hari pada pukul 08.00 WIB.

2.5.3 Pergantian Air dan Pengontrolan Kualitas Air

Pergantian air dilakukan setiap 10 hari yakni pada pagi hari sebelum pemberian pakan. Pengontrolan media pemeliharaan dilakukan setiap hari dengan menyipon kotoran sisa pakan yang ada di dasar akuarium. Parameter kualitas air yang diamati selama penelitian adalah suhu yang diukur setiap hari, pengukuran pH, dan pengukuran DO pada awal, tengah, dan akhir selama penelitian.

2.6Parameter yang Diamati

2.6.1 Intensitas Warna Ikan guppy

Pengamatan terhadap intensitas warna ikan guppy dilakukan dengan pemberian nilai atau pembobotan pada kertas warna M-TCF (Modifed Toca Color Finder), pembobotan dimulai dari terkecil 1,2,3 hingga skor terbesar 24 dengan gradasi warna dari biru muda hingga biru kehijauan pekat. Pengamatan intensitas warna ikan guppy dilakukan setiap 10 hari sekali selama 40 hari dan warna yang diamati adalah warna biru. Pengamatan dilakukan dengan cara membandingkan warna asli ikan pada kertas warna M-TCF dan diamati oleh 5 orang yang tidak buta warna untuk keakuratan data.

2.6.2Pengujian M-TCF dengan Analytical Hirarchy Process (AHP)

Berbagai metode dapat dipilih sebagai dasar ilmiah proses pengambilan keputusan untuk masalah semi terstruktur. Penetapan metode tentu harus sesuai dengan permasalahan agar solusi yang dihasilkan merupakan solusi optimal. Pengukuran rasio konsisten menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process)

(26)

9 bertujuan untuk mengetahui hasil dari keputusan lima orang pengamat independen dalam pengukuran warna sampel melalui M-TCF.

Metode AHP akan meminta pengguna untuk membandingkan setiap dua kriteria (pairwise comparison) sehingga untuk empat kriteria (Saaty, 2008) diperoleh :

C(4,2) = ( ) = 6 hasil perbandingan Ket. : n = jumlah kriteria

Untuk kegiatan pembandingan antar sepasang objek, metode AHP memberikan sebuah standar nilai pembandingan antar dua objek (Tabel 1). Data nilai padaTabel 1 merupakan bentuk kuantitatif dari sintaks pembanding mulai dari nilai tertinggi (14: Sangat diutamakan) s.d nilai terendah (1: Setara)

Tabel 1. Skala penilaian AHP (Analytical Hierarchy Process)

Sintaks Pembanding Nilai

Lebih biru menuju sangat biru 14

Lebih biru 13

Biru menuju lebih biru 12

Biru 11

Cukup biru menuju biru 10

Cukup biru 3

Setara Menuju cukup biru 2

Setara 1

Adapun langkah-langkah dalam metode AHP yaitu:

1. Langkah pertama untuk mencari rasio konsistensi hasil dari setiap pengamatan menggunakan metode AHP dengan menyatukan pendapat setiap kriteria dari 5 pengamat independen yang tidak memiliki buta warna menggunakan rata-rata geometrik.

(27)

10

Ket :

G : rata-rata geometrik x1: pengamat independen ke-1

x2: pengamat independen ke-2

xn: pengamat independen ke-n

2. Hasil dari rata-rata geometrik tersebut dimasukkan kedalam pairwise comparison yaitu menentukan perbandingan antara sepasang kriteria dari empat kriteria yang ada. Kriteria yang akan diperbandingkan menggunakan metode AHP adalah sampel kontrol (A), sampel penambahan tepung

Spirulina sp. 0,3 g (B), sampel penambahan tepung Spirulina sp. 0,6 g (C) dan sampel penambahan tepung Spirulina sp. 0,9 g (D). Pembandingan dilakukan berdasarkan tingkat warna biru. Hasil dari pairwise comparison

diurutkan setiap kriteria berdasarkan keutamaannya.

3. Menyusun matriks perbandingan (Tabel 2) dari hasil perbandingan antar pasang kriteria pairwise comparison yaitu kriteria sampel kontrol (A), sampel penambahan tepung Spirulina sp. 0,3 g (B), sampel penambahan tepung Spirulina sp. 0,6 g (C) dan sampel penambahan tepung Spirulina sp. 0,9 g (D).

Tabel 2. Matriks perbandingan

Kriteria A B C D

A 1 A/B A/C A/D

B B/A 1 B/C B/D

C C/A C/B 1 C/D

D D/A D/B D/C 1

jumlah kolom kolom A kolom B kolom C kolom D 4. Menjumlahkan setiap kolom matriks perbandingan (Tabel 2)

5. Menghitung nilai elemen kolom kriteria dengan masing-masing elemen kolom dibagi dengan jumlah matriks kolom

(28)

11 6. Menghitung nilai eigen vector atau nilai prioritas kriteria (Tabel 3) kriteria dengan menjumlahkan baris matriks hasil dari langkah ke-5 dan hasilnya dibagi dengan jumlah kriteria.

Tabel 3. Matriks perbandingan ternormalisasi

Kriteria A B C D Eigen vektor

A (1) / (kolom A) (A/B) / (kolom B) (A/C) / (kolom C) (A/D) /

(kolom D) jumlah baris / 4 B (B/A) / (kolom A) (1) / (kolom B) (B/C) / (kolom C) (B/D)/

(kolom D) jumlah baris / 4 C (C/A) / (kolom A) (C/B) / (kolom B) (1) / (kolom C) (C/D) /

(kolom D) jumlah baris / 4 D (D/A) / (kolom A) (D/B) / (kolom B) (D/C) / (kolom C) (1) /(kolom D) jumlah baris / 4

7. Menghitung lamda max dengan rumus

λ maksimum = (jumlah kolom sampel A x eigen vektor sampel A)+....+(jumlah kolom sampel D x eigen vektor sampel D)

8. Menghitungconsistency index (CI)dengan rumus

Keterangan : n = Jumlah perlakuan

9. Menghitung consistency ratio (CR) dengan rumus, nilai random index (RI) ditentukan berdasarkan jumlah kriteria (Tabel 4).

Tabel4. Nilai RI (Random Index)

n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

RI 0.00 0.00 0.58 0.90 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.49 1.51 Sumber: Saaty, 2008

... (4)

(29)

12 Jika CR <0,1 maka nilai matriks perbandingan berpasangan pada matriks kriteria konsisten, jika CR ≥0,1 maka nilai perbandingan berpasangan pada matriks kriteria tidak konsisten (Saaty, 2008). Sehingga jika tidak konsisten, maka pengisian nilai-nilai pada matriks berpasangan pada unsur kriteria maupun alternatif harus diulang.

2.6.3 Pertumbuhan Berat Mutlak

Pertumbuhan berat mutlak merupakan selisih berat total tubuh ikan pada akhir penelitian dengan berat total tubuh ikan pada awal penelitian. Perhitungan berat mutlak dapat dihitung menggunakan rumus (Effendie, 1997) :

Wm = Wt–W0 Keterangan :

Wm : Pertumbuhan berat mutlak (g)

Wt : Berat ikan pada waktu t (g)

W0 : Berat awal penelitian (g)

2.6.4 Survival Rate (SR)

Kelangsungan hidup (SR) diperoleh berdasarkan persamaan yang dikemukakan oleh Zonneveld et al. (1991), yaitu :

SR = [

]

x 100%

Keterangan :

SR : Kelangsungan hidup (%) Nt : Jumlah ikan akhir (ekor) No : Jumlah ikan awal (ekor)

2.7Analisis Data

Data hasil pengamatan pengaruh pengkayaan Artemia sp. menggunakan tepung

Spirulina sp. terhadap pertumbuhan, Survival Rate, dan intensitas warna ikan guppy menggunakan sidik ragam (uji F) dengan tingkat kepercayaan 95%. Apabila terdapat perbedaan antar perlakuan, dilanjutkan dengan uji lanjut BNT dengan tingkat kepercayaan 95%. Data hasil pengamatan kualitas air dianalisis secara deskriptif.

... (6)

(30)

25

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Pemberian pakan Artemia sp. yang diperkaya dengan tepung Spirulina sp. memberikan pengaruh nyata terhadap parameter intensitas warna dan pertumbuhan ikan guppy. Nilai tertinggi peningkatan intensitas warna dan pertumbuhan ikan guppy diperoleh pada penambahan Spirulina sp. sebanyak 0,9 g/l.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengujian sel kromatofor pada ikan guppy yang diberi pakan tepung Spirulina sp. untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dan menyeluruh.

(31)

36

DAFTAR PUSTAKA

Amin, M. I. 2012. Peningkatan Kecerahan Warna Udang Red Cherry (Neocaridina heteropoda) Jantan Melalui Pemberian Astaxanthin dan Canthaxanthin Dalam Pakan. Skripsi.Bandung: Prodi Perikanan, Universitas Padjadjaran.

Arylza, IS. 2005. Isolasi Pigmen Biru Fikosianin dari Mikroalga Spirulina plantesis. Journal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 38:79-92.

Bachtiar. Y. 2002. Mencemerlangkan WarnaIkan Koi. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Belay, A. 1997. Mass Culture of Spirulinaoutdoor – The earthrise farms experience. dalam Vonshak, A. (penyunting), Spirulinaplatensis (Arthrospira), Physiology, Cell-biology and Biotechnology. New York: Taylor & Francis, 131-158.

Daelami.2001.Usaha Pembenihan Ikan Hias Air Tawar. Jakarta: Penebar Swadaya

Dwijayanti, Y. 2005. Pengaruh Penggunaan Tepung Alga Spirulina dalam Pakan Buatan Terhadap Perubahan Warna Ikan Botia (Botia machracantus bleeker).

Skripsi. Bandung: Universitas Padjajaran.

Effendie M. 1997. Metode Biologi Perikanan. Bogor: Yayasan Dewi Sri Bogor.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Cetakan Kelima. Jogjakarta: Kanisius.

Eriksen NT. 2008. Production of phycocyanin pigment with applications in biology. biotechnology, foods and medicine. Appl Microbiol Biotechnology 80 : 1-14.

Evans, D. H., Piermarini, P. M., & Potts, W. T. W. (1999). Ionic transport in the fish gill epithelium. Journal of Experimental Zoology Part A: Ecological Genetics and Physiology, 283(7), 641-652.

(32)

37 Henrikson R. 2009. Earth Food Spirulina. Ed ke-6. Hawaii: Ronore Interprise, Inc.

James, R. 2010. Effect of dietary Supplementation of Spirulina on Growth and Phophatase Activity in Copper-Exposed Carb (Labeo rohita). The Israel Journal of Aquaculture Bamidgeh. Vol. 62(1):19-27

Koncara, Gamel., Elfrida., Yunaedi Basri., 2015. Pengaruh Penambahan Spirulinasp.

Plantesis Pada Pakan Terhadap Peningkatan Kecerahan Warna Ikan Guppy.

Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Padang: Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Bung Hatta.

Kordi, K. M. Ghufran. 2004. Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan. Cetakan Pertama. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Kurniawati. 2012.Pengaruh Penambahan Tepung sprirulina platensis Pada pakan Terhadap Peningkatan warna Lobster Air Tawar Huna Merah (cherax quadricarinatus). Jurnal Penelitian. Bandung: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Padjajaran.

Lesmana, D. S. 2001. Kualitas Air untuk Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya, Jakarta. 88 hlm.

Masojidek, J., M. Koblizek, and G. Torzillo. 2004. Photosynthesis in Microalgae in: Jurnal Kelautan Tropis September 2015 Vol. 18(2):58–63 63

Mujiman, A. 1999. Makanan Ikan.. Jakarta: Penebar Swadaya.

Padmowati, R.D.L.E. (2015). Pengukuran Indeks Konsistensi dalam Proses Pengambilan Keputusan Menggunakan Metode AHP. In Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) (Vol. 1, No. 5).

Saaty, T.L. (2008). Decision making with the analytic hierarchy process.

(33)

38 Sasson, A. 1991. Culture of microalgae in achievement and evaluation. France:

UnitedNation Educational, Scientific and Cultural Organitation (UNESCO) Place de Pontenry,. 104p

Satyani, D. dan Sugito, S. 1997. Astaxanthin sebagai Sumber Pakan untuk Peningkatan Warna Ikan Hias. Warta Penelitian Perikanan Indonesia 3(1): 6-8

Sukmara. 2007. Sex Reversal Pada Ikan Guppy (Poecilia reticulate Peters) Secara Perendaman Larva Dalam Larutan Madu 5 ml/l. Skripsi. Bogor: Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Suprayudi. 2003. Pengaruh Pakan Komersil Terhadap Pertumbuhan dan Kelulusan Hidup ikan serta Efisiensi pakan. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Kelautan dan Perikanan. UGM.

Tripanji dan Suharyanto. 2001. Optimization Media From Low- COH Nutrient Sourcesfor Growing Spirulina platensis and Carotenoid Production. Menara Perkebunan.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pemikiran  1.5  Hipotesis Penelitian
Gambar 2. Tata Letak Wadah Pemeliharaan
Tabel 1. Skala penilaian AHP (Analytical Hierarchy Process)
Tabel 2. Matriks perbandingan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah serta sebagai pedoman bagi pembudidaya ikan baung untuk meningkatkan kualitas telur dalam penambahan vitamin C dan E pada

Pemberian pakan dengan variasi tepung labu kuning dan tepung Azolla fermentasi dapat meningkatkan kecerahan warna serta meningkatkan pertumbuhan ikan koi ( Cyprinus carpio

Jadi, pemberian tepung cangkang udang 11,4 % yang mengandung pigmen astaxanthin 1 % cukup untuk meningkatkan warna menjadi lebih terang dan cemerlang, khususnya

Tepung spirulina memberikan pengaruh terhadap peningkatan intensitas warna pada ikan mas koki, dikarenakan spirulina mengandung karotenoid yang dapat meningkatkan

Pada penelitian ini dilakukan pengkayaan (nutrient) pakan alami (rotifer dan naupli Artemia) terhadap pertumbuhan larva dan penampilan warna benih ikan balong

dengan minyak jagung untuk meningkatkan kandungan asam lemak esensial yang digunakan sebagai pakan untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva ikan

Tepung telur ikan bilih dapat dijadikan sebagai bahan pengkayaan ransum pakan ikan baik untuk pertumbuhan, meningkatkan daya reproduksi dan sebagai pakan larva

1.3 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat khususnya pembudidaya ikan lele mutiara Clarias gariepinus tentang performa pemijahan ikan