MAKALAH FISIKA
MAKALAH FISIKA
“PEMBUKTIAN KEBENAR
“PEMBUKTIAN KEBENARAN KONSEP
AN KONSEP
FISIKA TENTANG GERAK PARABOLA”
FISIKA TENTANG GERAK PARABOLA”
Oleh: Oleh:
Muh. Azri Renandi Putera Sofyan
Muh. Azri Renandi Putera Sofyan
dan
dan
Muh. Ahdillah Fadlila Dj
Muh. Ahdillah Fadlila Dj
MAN INSAN CENDEKIA GORONTALO
MAN INSAN CENDEKIA GORONTALO
Jl.Tapa - Suwawa Ds. Moutong Kec. Tilongkabila Kab.
Jl.Tapa - Suwawa Ds. Moutong Kec. Tilongkabila Kab. Bone
Bone
Bolango Provinsi Gorontalo 96183
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dari karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul “Pembuktian Kebenaran Konsep Fisika Tentang Gerak Parabola” ini membahas mengenai perbandingan jarak maksimum yang dihasilkan oleh suatu benda yang bergerak parabola yang diukur dengan dua cara yang berbeda.
Dalam penulisan makalah ini saya banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
Saya sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnan, hal itu di karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan saya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
Akhir kata, saya memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangFisika mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya dipakai sebagai bahan pembelajaran yang di wajibkan sejak SD sampai SMA tetapi Fisika juga sangat di butuhkan dalam berbagai aspek kehidupan contohnya Pembangkit Listrik,
bahkan dunia perfilman yang terkenal pun sebut saja Hollywood memakai fisika.
Memang kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa kita lepaskan dari pengaruh fisika contohnya ketika kita berjalan, disana ada pengaruh gaya gesek yang membuat kita mempunyai gaya dorong yang cukup untuk bergerak maju, juga pada Gelombang Elektromagnetik yang membuat kita bisa berkomunikasi satu sama lain walaupun ada di dua tempat di belahan bumi yang berbeda atau fluida yang biasa kita pakai sebagai bahan bakar sarana-sarana transportasi.
Walaupun fisika sangat penting bagi kehidupan manusia, tapi masih ada bahkan banyak masyarakat yang menganggap fisika itu tidak dapat di percaya, tidak valid karena terlalu banyak yang di asumsikan atau sebagainya, contohnya adalah konsep fisika tentang gerak parabola yang menurut masyarakat tidak bisa dipercayai kebenarannya. Oleh karena itu dalam penelitian kali ini kami akan mencoba membuktikan kebenaran rumus-rumus fisika dalam kehidupan nyata/sehari-hari dan konsep yang akan kami ambil adalah konsep fisika tentang gerak parabola.
1.2. Metode Penelitian
Metode yang kami pakai dalam penelitian kali ini adalah Metode Penelitian Eksperimen, hal ini karena untuk masalah pembuktian dibutuhkan bukti yang nyata dari penelitian tersebut dan dalam bidang fisika teori saja tidak cukup, sehingga untuk lebih meyakinkan banyak orang dibutuhkan eksperimen.
1.3. Tujuan Penelitian
2. PEMBAHASAN
2.1. Teori Dasar
Jika sebuah benda memiliki percepatan (a) yang tetap, maka bisa dibilang benda itu bergerak berubah beraturan. Jika benda yang bergerak berubah beraturan memiliki lintasan yang lurus, maka benda itu mengalami Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Benda yang mengalami GLBB pasti memiliki jarak yang ditempuh (s). secara matematis jarak yg dialami benda yang bergerak lurus berubah beraturan dapat dinyatakan dalam rumus:
⁄
Dimana ∆s adalah jarak terjauh yang ditempuh benda, V0 adalah kecepatan awal benda, t adalah waktu untuk mencapai jarak terjauh, dan a adalah percepatan benda.
Jika benda itu mengalami jatuh bebas, maka benda itu tidak memiliki kecepatan awal, dan dapat dirumuskan dengan :
⁄
⁄
Jika titik acuan jarak dianggap 0, maka ∆s bisa dianggap sama dengan s. jika s dan t
diketahui maka a dapat ditentukan dengan rumus:
Jika benda memiliki percepatan maka benda tersebut pasti memiliki kecepatan awal dan kecepatan akhir. Secara matematis kecepatan akhir kuadrat saat menempuh jarak terjauh dapat dirumuskan:
Dimana Vt adalah kecepatan benda saat menempuh jarak terjauh dan s adalah jarak terjauh yang dicapai benda.
Kita juga pasti mengetahui di dunia ini pasti terjadi gerak parabola. Yaitu gerak yang membentuk lintasan parabola. Gerak parabola adalah gerak yang memadu gerak antara Gerak Lurus Beraturan dan Gerak Lurus Berubah Beraturan. GLB terjadi di sumbu X, dan GLBB terjadi di sumbu Y. karena di sumbu X terjadi GLB, maka jarak terjauh yang dicapai benda adalah:
Dimana Xmax adalah jarak terjauh yang dicapai benda, Vox adalah kecepatan awal benda di sumbu X, dan t adalah waktu untuk mencapai jarak terjauh.
2.2. Metode Eksperimen
Siapkan alat-alat yang diperlukan, seperti bidang miring (
), penggaris, Susunlah kubus dan bidang miring seperti pada Gambar 1.1, hitung waktu yang
dibutuhkan kubus untuk mencapai ujung bidang miring, waktu yang di dapat akan menjadi t1, lakukanlah percobaan ini kurang lebih lima kali.
Gambar 1.1
Susun kembali kubus dan bidang miring diatas sebuah meja seperti pada Gambar
1.2.
Gambar 1.2
Hitung kembali waktu yang dibutuhkan kubus untuk menuruni bidang miring dan
jatuh ke lantai, waktu yang di dapat akan menjadi ttot. Ukurlah jarak jatuh objek dari bibir meja tempat acuan maka akan didapat Xo (jarak sebenarnya), lakukan percobaan ini kurang lebih sebanyak lima kali.
A
B
h
2.3. Hasil dan Pembahasan
Tabel pengukuran waktu (t1 dan ttot)
No
t
1(s)
t
tot(s)
t
2=t
tot-t
1rerata(s)
⁄
(m/s
2)
√
(m/s)
1
0,500
0,840
0,346
2,400
1,200
2
0,470
0,750
0,256
2,716
1,276
3
0,530
0,840
0,346
2,135
1,131
4
0,470
0,810
0,316
2,716
1,276
5
0,500
0,840
0,346
2,400
1,200
Rata-rata0,494
0,816
0,322
2,473
1,216
Dari data di atas kita dapat menghitung X’ dengan menggunakan rumus yang telah ada.
Tabel pengukuran dan perhitungan hubungan jarak (X’ dan X 0 ).
No
X’ (cm)
X
0(cm)
X’
2X
021
35,95
30,78
1292,40
947,41
2
28,29
30,40
800,32
924,16
3
33,89
31,40
1148,53
985,96
4
34,92
32,80
1218,71
1075,84
5
35,95
31,80
1292,40
1011,24
Dengan:
X’=jarak, dihitung dengan rumus X0=jarak, diukur langsung
Analisis data: dari data yang ada pada tabel diatas dapat kita lihat bahwa antara jarak yang diukur secara langsung dengan yang memakai rumus, memiliki perbedaan walaupun hanya beberapa centimeter hal ini disebabkan karena beberapa faktor seperti
sulitnya menghitung waktu secara tepat karena gerak benda yang cepat dll.
Perhitungan
Rata-rata=
∑
,n=hasil percobaan dan N=banyak percobaan
Rata-rata X’ =169/5= 33,8 Rata-rata X 0=157,18/5= 31,436
Standar deviasi=
∑
∑
Standar deviasi X’=
Standar deviasi X0=
Kesalahan relatif=
,
n
*=n rata-rata
Kesalahan relatif X’=
(
33,8)x100%= 4,2% (3 angka penting)
Kesalahan relatif X0=
(
31,436)x100%= 1,3% (3 angka penting)
Karena ketidak pastian relatifnya keduanya berkisar pada 1% maka berhak atas 3 angka penting, yaitu
Pelaporan hasil X0= ( 31,4 ± 0,4 ) cm
Analisis data: dari data diatas dapat diketahui bahwa jarak yang diukur dengan rumus berkisar pada (32,4 – 35,2) cm, sedangkan jarak yang diukur langsung berkisar pada (31,0 – 31,8) cm.
3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Jarak yang diukur dengan rumus adalah 33,8 cm dengan ketidakpastian 1,4 cm
sehingga berkisar pada
(32,4 – 35,2) cm.
Jarak yang diukur langsung adalah 31,4 dengan ketidakpastian 0,4 cm sehingga
berkisar pada
pada (31,0 – 31,8)cm. Dari dua kesimpulan diatas kita dapat memastikan bahwa perbedaannya tidak terlalu
jauh sehingga dapat kita ambil kesimpulan, bahwa konsep fisika tentang parabola tidak menyalahi kenyataan.
3.2. Daftar pustaka
Kanginan, marthen.2002.Fisika untguk SMA kelas X .Jakarta: Penerbit Erlangga.