PROGRAM BIMBINGAN KONSELING
DISUSUN OLEH
RADO GENDO SARAGIH, S.Si
SMP WR. SUPRATMAN 1 MEDAN
TAHUN AJARAN 2021 – 2022
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL
1. Materi /Topik Bahasan : Orientasi Pelayanan BK di SMP 2. Bidang Bimbingan : Belajar
3. Jenis Layanan : Informasi
4. Tujuan Layanan : 1. KES: Membantu Peserta Didik memahami tujuan serta manfaat Layanan Layanan Bimbingan dan koseling dalam proses
pendidikan di SMP
2. KES-T: Agar pesdik dapat terhindar image negatif terhadap Layanan BK dan memahami secara positif layanan BK
5. Fungsi Layanan : Pemahaman
6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil 7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas 8. Waktu Penyelenggaraan : 2 X 40 menit 9. Penyelenggara Layanan : Guru BK 10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -
11. Metode : Diskusi dan Penugasan
12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop 13. Uraian Kegiatan/Skenario :
TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU
Pembukaan - Mengucapkan salam pada peserta didik - Menanyakan khabar pada peserta didik
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( Senam Otak ).
5’
Kegiatan inti - Peserta didik mengamati tayangan materi melalui media power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan materi yang ditayangkan dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan tentang pemahamannya terhadap layanan BK
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok yang lain memberi tanggapan.
30’
Penutup - Guru BK memberi kesimpulan materi
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.
5’
SMP WR Supratman 1
14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling 15. Rencana Penilaian :
- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap
Layanan BK dengan baik dan benar
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik setelah menerima layanan informasi tentang
Layanan BK di sekolah
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta didik setelah menerima layanan ini.
- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta didik dapat
menggunakan fasilitas layanan BK dengan baik
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat menggunakan fasilitas layanan BK dengan baik
16. Catatan Khusus : ………
Medan, 18 Juli 2021 Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,
Drs. Siuco Telaumbanua Rado Gendo Saragih, S.Si
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa 3. Instrumen penilaian 4. Media
Lampiran :1. Uraian Materi
LAYANAN BK DI SMP
Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari bahasa Inggris ’guidance’ akar kata guide yang artinya mengarahkan, memandu, mengelola, atau menyetir, dan ’counseling’ yang artinya percakapan antara konselor dan konselee yang bertujuan untuk memahami masalah dan menyesuaikan diri terhadap masalah yang sedang dihadapi, dan dicapailah kebahagiaan dalam hidup.
Perlu difahami bahwa layanan bimbingan dan konseling sebenarnya sudah dilaksanakan dalam jalur pendidikan informal atau sejak anak berada di lingkungan keluarga. Orang tua selalu membimbing anak- anaknya dalam berperilaku dan bertutur kata, memberikan keteladanan dan pembiasaan yang baik, misalnya:
menyapa seseorang atau mengucapkan salam saat bertemu dengan orang yang di kenal, berdoa sebelum mengerjakan sesuatu, mengajak bermain, mengajari anak-anaknya untuk bernyanyi, mengenal huruf, membaca, dsb. Tujuannya adalah agar anak potensinya bisa berkembang secara optimal, anak mampu menyesuaian diri dengan lingkungan, dengan teman-teman sebayanya, dan anak akan merasa puas dan bahagia,
Dalam pendidikan formal bimbingan dan konseling sebenarnya sudah dilaksanakan sejak pendidikan Sekolah Dasar bahkan sejak pendidikan dini (PAUD). Dasar pemikirannya adalah memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi diri atau mencapai tugas-tugas perkembangan baik aspek fisik, emosi, sosial, intelektual, moral dan spiritual. Peserta didik adalah individu yang sedang berkembang kearah kematangan dan kemandirian. Kesuksesan perkembangan sekarang akan berpengaruh pada perkembangan berikutnya.
A. Bimbingan dan Konseling di SMP.
Perencanaan bimbingan dan konselng pada tingkat SD/MI ditujukan pada penyiapan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan SMP/MTs.Pelayanan bimbingan dan konseling mencakup bimbingan dan konseling bagi peserta didik yang memiliki kemauan dan kecerdasan luar biasa. Bentuk konkret layanan bidang belajar diantaranya yang diberikan guru kelas kepada peserta didik yang membutuhkan pengajaran remidi atau pendampingan khusus karena kemampuan intelektualnya yang luar biasa. Disamping layanan terbatas pada peserta didik yang menunjukkan gejala penyimpangan perkembangan normal, pelayanan juga tersedia untuk semua peserta didik.
Layanan Bimbingan dan konseling di SMP bercorak lain, lebih tegas dibedakan antara administrasi sekolah, bidang pengajaran, dan bidang pembinaan peserta didik. Bidang pembinaan menunjukkan
keanekaragaman, termasuk pelayanan bimbingan. Pelaksanan pelayanan bimbingan dan konseling menggunakan layanan terpadu, yaitu layanan yang dilaksanakan secara terpadu dengan seluruh kegiatan pendidikan di sekolah. Ketika di SD/MI belum ada petugas khusus, maka pelayanan bimbingan dan konseling dilakukan guru kelas. Sedang untuk pendidikan di SMP/MTs dilakukan oleh guru BK atau konselor sekolah. Pendekatan pelayanan bimbingan dan konseling dilakukan secara integratif, yang
mencakup bidang belajar, pribadi, sosial dan karir, dengan berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukukng.
Bimbingan dan Konseling di SMP dilaksanakan oleh seorang yang profesional di bidangnya yang dikenal dengan Guru BK atau Konselor sekolah. Terdapat beberapa alasan diantaranya adalah:
1. Usia SMP berada pada remaja, merupakan periode pertumbuhan fisik yang merupakan kelanjutan pertumbuhan dan perkembangan di masa kanak-kanak. Fase pubertas (kematang seksual) yang dihadapkan dengan berbagai masalah dan ketidak siapan menghadapinya.
2. Periode perkembangan menuju kedewasaan dengan implikasi, diantaranya: kemandirian, tanggungjawab, dan disiplin diri.
3. Kebutuhan independensi dan kemampuan untuk menalar dan berhipotesis berkembang sangat cepat, sebagai akibatnya remaja sangat kritis dan memberontak terhadap solusi orang dewsa.
4. Keanggotaan dalam kelompok sebaya yang dipilih sendiri, sebagai pusat aktifitas belajar dan hiburan.
Remaja lebih mengutamakan kelompoknya daripada terhadap orang tuanya.
5. Remaja mulai mencari arah, nilai-nilai dan identitas pribadi. Dalam upaya pencarian identitas diri, remaja sering berhadapan dengan masalah dalam perjalanan hidupnya.
Berbagai faktor kebutuhan remaja SMP diatas, menimbulkan kebutuhan pelayanan khusus yang harus ditangani oleh ahli yang profesional dalam membantu mengatasi masalah, atau perlu kehadiran konselor sekolah. Guru Mata pelajaran saja tidak cukup, karena sudah mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri terhadap mata pelajarannya.
B. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling.
Visi pelayanan BK adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan sesuai karakter bangsa melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik berkembang secara opimal, mandiri, mampu mengendalikan diri dan bahagia.
Misi pelayanan BK, meliputi:
a. Misi pendidikan, yaitu: pelayanan yang memfasilitasi pengembangan peserta didik, melalui
pembentukan perilaku efektif-normatif dan berkarakter dalam kehidupan efektif sehari-hari (KES) dan masa depan melalui pendidikan.
b. Misi pengembangan, yaitu misi pelayanan yang `memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi peserta didik yang berkarakter dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
c. Misi pencegahan dan pengentasan masalah, yaitu misi pelayanan yang memfasilitasi pencegahan dan pengentasan masalah peserta didik yang mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu (KES-T) ke arah kehidupan efektif sehari-hari (KES) dan berkarakter.
Dalam pelaksanaan pelayanan BK yang diselenggarakan untuk memenuhi lima fungsi layanan, yaitu:
1) Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi pelayanan BK untuk membantu peserta didik memahami diri, tuntutan studi, dan lingkungannya.
2) Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi pelayanan BK untuk membantu peserta didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya secara optimal sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji.
3) Fungsi pencegahan, yaitu fungsi pelayanan BK untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan diri pada umumnya, kesuksesan studi pada khususnya.
4) Fungsi pengentasan, yaitu fungsi pelayanan BK untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya.
5) Fungsi advokasi, yaitu fungsi pelayanan BK untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan/atau kepentingannya, baik yang berkenaan dengan hak-hak kehidupan pada umumnya, khususnya berkenaan dengan hak kependidikannya, yang kurang atau tidak mendapat perhatian.
C. Bidang Layanan Bimbingan
Berbagai masalah yang dihadapi remaja SMP, secara garis besar dikelompokkan menjadi 4 yaitu: masalah pribadi, sosial, belajar dan karir. Karena itu bidang bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan
masalahnya, yaitu:
1. Pengembangan Kehidupan Pribadi, yaitu bidang pelayanan BK yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, kondisi lingkungan serta kehidupan yang berkarakter beragama sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik, cerdas dan berkarakter.
2. Pengembangan Kehidupan Sosial, yaitu bidang pelayanan BK yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat, efektif, cerdas dan berkarakter dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
3. Pengembangan Kemampuan Belajar, yaitu bidang pelayanan BK yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar sesuai dengan arah minatnya, berdisiplin, ulet dan mandiri serta optimal dalam menjalani pendidikan p a d a j e n j a n g /j e n i s satuan pendidikannya mengarah kepada prestasi optimal.
Tujuan bimbingan belajar adalah:
a. Mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, terutama dalam mengerjakan tugas dan ketrampilan serta bersikap terhadap guru.
b.Menumbuhkan disiplin belajar dan terlatih, baik mandiri atau kelompok.
c.Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya di lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk pengembangan pengetahuan,
ketrampilan dan pribadi.
4. Pengembangan Kemampuan Karir, yaitu bidang pelayanan BK yang membantu peserta didik dalam me ne r i m a, memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan arah karir secara jelas, objektif dan bijak, sesuai dengan peminatannya berlandaskan kemampuan dasar, bakat, minat, dan kondisi lingkungan secara cerdas dan realistik.
Lampiran 2: Lembar kerja Siswa
1. Apakah yang dimaksud bimbingan dan konseling?
2. Layanan bimbingan dan konseling di tingkat SMP berbeda dengan ketika di Sekolah Dasar. Berikan penjelasan!
3. Mengapa bimbingan dan konseling harus dilaksanakan seorang yang ahli dibidangnya (profesional)?
4. Sebutkan dan berikan penjelasan tentang jenis-jenis masalah yang dihadapi peserta didik di SMP?
TUGAS KELOM POK
Secara berkelompok 4 atau 5 orang lakukanlah observasi ke ruang Bimbingan dan Konseling dan lakukan wawancara terhadap konselor sekolah yang ada di sekolah Anda!
1. Buatlah denah ruang BK yang ada di sekolah Anda!
2. Tuliskan nama guru BK (Konselor Sekolah) yang ada di sekolah Anda dan tugas masing-masing!
3. Tuliskan layanan yang diberikan guru BK (Konselor sekolah)!
Lampiran : 3 Instrumen Penilaian
LEMBAR REFLEKSI DIRI
Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila anda tidak setuju
R E F L E K S I YA TIDAK
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini Menurut saya materi ini sangat menarik
Saya sangat memahami materi yang telah diberikan
Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk mengetahui lebih jauh tentang BK
Lampiran 04: Power Point
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL
1. Topik Permasalahan : Merasa malu dalam bergaul di lingkungan sekolah karena merasa kurang percaya diri
2. Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi dan social 3. Kegiatan/Jenis Layanan : Konseling Individu
4. Fungsi Kegiatan : Pengentasan 5. Tujuan Kegiatan/ Hasil
yang ingin dicapai
: 1) Konseli dapat berfikir lebih optimis
2) Konseli meningkatkan rasa percaya diri untuk bergaul dengan teman- temannya
6. Sasaran : Konseli MM
7. Rencana Kegiatan :
a. Hari/ Tanggal : Rabu, 11Juni 2014 b. Waktu : Pk. 9.00 s.d selesai c. Semester/Tahun : Genap / tahun 2013-2014
d. Tempat
Penyelenggaraan : Ruang BK
8. Penyelenggara Layanan : Rado Gendo Saragih, S.Si Guru BK/Konselor) 9. Pihak yang dilibatkan :
(Wali Kelas terkait dengan data /informasi tentang diri konseli) 10. Alat dan Perlengkapan :
a. Instrumen Pendukung
: Data pribadi siswa, hasil analisis AUM, sosiometri, rapor tengah semester genap tahun pelajaran 2021/2022, data kehadiran siswa.
b. Alat : Pedoman konseling, alat tulis 11. Langkah-langkahkonseling : TahapAwal
a. Membangun hubungan konseling dengan melibatkan konseli yang mengalami masalah.
b. Memperjelas dan mendefinisikan masalah.
c. Membuat penjajakan alternatif bantuan untuk mengtasi masalah.
d. Menggunakan Pendekatan CCT (Clien Centered Therapy).
TahapPertengahan
a. Menjelajahi dan mengeksplorasimasalahsertakepeduliankonseli dan lingkungannyadalammengatasipermasalahan yang dialaminya.
b. Menjaga agar hubungankonselingselaluterpelihara Tahapakhirkonseling
a. Adanyaperubahansikap dan prilakukonseli. Hal
inidiketahuisetelah guru
BK/Konselormenanyakankepadakonseli dan pihak-pihaklain.
b. Konselimampuberfikirsecara positif dan menjadilebihoptimisdalammenjalanikehidupansosialnyadisekol ah.
c. Mengakhirihubungankonseling.
Medan, 10 Agustus 2021 Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,
Drs. Siuco Telaumbanua Rado Gendo Saragih, S.Si
Laporan Konseling Individual
a. Topik Permasalahan : Merasa malu dalam bergaul dilingkungan sekolah karena merasa kurang percaya diri.
b. Spesifikasi Kegiatan :
c. Bidang Bimbingan : Pribadi Sosial 1. Jenis Layanan : Konseling Individu 2. Fungsi Layanan : Pengentasan 3. Sasaran Layanan : M.M / kelas VIII d. Pelaksanaan Layanan
1. Hari/tanggal : 11 Juli 2021
2. Waktu : Pukul 09.00 – Selesai 3. Tempat : Ruang BK SMP WR 1
4. Deskripsi dan komentar mengenai pelaksanaan layanan:
Setelah melakukan pendekatan dan wawancara dengan konseli, dapat diperoleh identifikasi masalah, dari tahap tersebut diketahui beberapa hal tentang konseli beserta permasalahan yang dihadapinya, uraiannya adalah sebagai berikut:
IDENTIFIKASI MASALAH
Konseli merupakan salah satu siswa yang sekarang bersekolah di SMPN1 Singajaya Konseli mengalami masalah dalam hubungan pribadi dan sosialnya dilingkungan sekolah. Konseli merasa kurang percaya diri dalam bergaul.
Masalah tersebut sangat mengganggu aktivitasnya dikelas. Hingga suatu ketika konseli disuruh maju didepan kelas untuk membaca pidato. Dan konseli hanya bersuara pelan, kepalanya pun tertunduk malu.
Sehingga teman-temannya menertawainya, dan konseli pun terdiam sambil kembali duduk. Selain itu konseli merasa malu karena terkadang konseli merasa pakaiannya tidak rapi. Dan Konseli juga merasa malu apabila berhubungan dengan lawan jenis.
ANALISIS MASALAH
Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.
Namun sebaliknya, apabila kepercayaan diri konseli runtuh maka akan sangat berpengaruh pada pribadi konseli dan juga dalam hubungan sosial konseli akan terhambat.
Krisis kepercayaan diri yang dialami konseli sangat membuatnya kesulitan dalam bergaul dilingkup sekolah. Dalam kegiatan belajar mengajar pun konseli terhambat, konseli merasa gugup setiap maju didepan kelas sampai-sampai ditertawai oleh teman-temannya. Selain itu konseli juga minder ketika bergaul dengan teman perempuan. Dan ketika berdiskusi didalam kelas konseli tidak pernah mengeluarkan pendapat.
Dengan keadaan yang dialami konseli tersebut, konseli merasa tidak tahu harus berbuat apa lagi. Konseli merasakan kebingungan dan sedih, bagaimana harus menentukan sikap dan bagaimana agar dirinya bisa bangkit serta menjadi lebih percaya diri dalam hubungan sosialnya di sekolah.
Masalah yang dialami konseli tersebut termasuk masalah yang sering terjadi di kalangan siswa.
Terutama bagi mereka yang sedang dalam masa peralihan dari anak-anak ke dewasa. Namun tingkat kesulitan dari sebuah masalah tersebut tergantung dari individu itu sendiri. Permasalahan-permasalahan seperti ini bisa dipecahkan melalui kegiatan konseling.
DIAGNOSIS MASALAH 1. Esensi masalah
Berdasrkan data yang telah praktikan dapat, maka dapat dinyatakan bahwa permasalahan yang konseli alami adalah malu dalam bergaul disekolah karena kurang percaya diri. Dimana konseli merasa minder saat bergaul dengan teman-temannya sehingga hubungan sosialnya terhambat.
2. Sebab-Sebab Timbulnya Masalah a) Faktor Internal
Faktor internal yang menyebabkan konseli kurang percaya diri yaitu konseli terlalu merasa rendah diri dan pesimis dalam pergaulannya dikelas, sehingga konseli sulit dalam bergaul dalam lingkup sekolah.
b) Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang menyebabkan konseli tidak percaya diri yaitu teman-temannya yang sering menertawakan konseli ketika konseli maju didepan kelas.
3. Dinamika Psikis Konseli a) Dinamika psikis positif
Konseli sangat terbuka dalam mengutarakan permasalahannya, dan konseli pun sangat berusaha untuk bisa terbebas dari permasalahannya tersebut. Selama proses konseling pun konseli mengikuti dengan baik. Selain itu konseli menerima masukan-masukan yang diterima dari konselor.
b) Dinamika psikis negative
Konseli masih sering merasa bingung akan keadaanya sekarang, sehingga konseli merasa ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
PROGNOSIS
Berdasarkan analisis dan diagnosis diatas, maka permasalahan tersebut masih bisa dientaskan melalui kegiatan konseling ini. Akan tetapi bila permasalahan tersebut tidak segera dibantu dan diselasaikan maka akan memberikan dampak yang merugikan diri konseli, seperti:
a. Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh sungguh.
b. Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang) c. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan d. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah
e. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal) f. Canggung dalam menghadapi orang, terutama teman-teman dikelasnya
g. Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan
h. Sering memiliki harapan yang tidak realistis
i. Terlalu perfeksionis j. Terlalu sensitif (perasa)
Guna mengatasi masalah-masalah tersebut, maka berdasarkan analisis dan diagnosis dapat ditentukan alternative-alternatif bantuan yang dapat diberikan kepada konseli, yaitu:
1. Menyambut konseli dengan terbuka dan penuh keakraban 2. Mengerti dan berusaha memahami apa yang dirasakan konseli
3. Membantu konseli dalam pengambilan keputusan atas perilaku-perilaku yang akan dilakukan
4. Memberikan gambaran-gambaran baik gambaran positif maupun negatif mengenai perilaku yang diambil
5. Memberi pemahaman untuk menjadi diri sendiri dalam kehidupannya, sehingga konseli lebih optimis dan semangat dalam menjalani aktivitasnya
6. Membantu konseli untuk selalu berusaha berfikir secara positif dalam menjalani aktivitasnya sebagai siswa
7. Memberi pemahaman tentang bagaimana cara mencintai diri sendiri, sehingga konseli bisa meningkatkan kepercayaan dirinya
TREATMENT
Treatment yang digunakandalammembantumenyelesaikanmasalahkonseliadalahPendekatan CCT (ClienCentered Therapy). Pendekatan ini berpusat pada klien karena dalam proses konseling, konselor memberikan kesempatan luas kepada klien untuk membuat keputusan. CCT mendasarkan pandangannya pada sifat dan hakekat manusia. Klien diberi tanggung jawab dalam pengambilan keputusan lewat konseling, memberikan kebebasan kepada klien untuk mengekspresikan dirinya dan menentukan cara menyelesaikan maslahnya. Dasar dari pendekatan CCT adalah bahwa ada kekuatan-kekuatan atau kemampuan-kemampuan tertentu dalam diri individu untuk tumbuh dan berkembang, menyesuaikan diri dan memiliki dorongan yang kuat ke arah kedewasaan dan kemampuan-kemampuan tersebut harus dihargai.
1. KonsepDasar
CCT didasariolehsuatuteorikepribadian yang disebutself theory yang menjelaskanbahwakepribadianmanusiaada 3, yaitu:
a. organisme, merupakankeseluruhandankesatuanindividu
b. lapanganfenomenal, merupakankeseluruhanpengalamanindividu yang sifatnyasadardantidaksadar c. self, merupakanbagian yang berdiferensiasidarilapanganfenomenal yang terdiriataspola-
polapengamatan yang sadarsertanilai-nilaidariakusebagaisubyekdanobyek 2. Tujuan
Sesuai dengan konsep dasar CCT, maka tujuan konseling adalah:
a. Memberi kesempatan dan kebebasan kepada konseli untuk mengekspresikan perasaan- perasaannya, berkembang dan terealisasi potensinya.
b. Membantu konseli untuk makin sanggup berdiri sendiri dalam mengadakan integrasi dengan lingkuannnya dan bukan pada penyembuhan tingkah laku itu sendiri.
c. Membantuindividudalammengadakanperubahandanpertumbuhan.
3. Teknik yang dipakaiyaituteknikwawancara, dimanadidalamwawancaraterdapatteknik:
a. acceptance (peneriman) b. respect (rasa hormat)
c. understanding (mengerti, memahami)
d. reassurance (menentramkanhati, meyakinkan) e. encouragement (dorongan)
f. limited questioning (pertanyaanterbatas)
g. reflection (memantulkanpertanyaandanperasaan) 4. Proses Konseling
Kegiatan konseling diawali oleh konselor dengan memberikan penjelasan tentang maksud dari konseling, serta menjelaskan asas-asas yang ada dalam konseling sehingga konseli lebih percaya kepada praktikan dan konseli mau secara terbuka menceritakan masalahnya.
Konseli pun menceritakan semua permasalahan yang sedang dialaminya. Mulai dari latar belakang permasalahan, faktor permasalahan sampai bagaimana keadaan emosi konseli saat masalah tersebut muncul. Pada saat konseli menceritakan masalahnya, konselor pun memposisikan diri dengan baik menggunakan teknik-teknik komunikasi konseling yang ada. Sehingga konseli lebih terbuka mengenai masalahnya tersebut. Dalam hal ini konselor menggunakan kemampuan attending dan empatinya.
Guna mengatasi maslah krisis kepercayaan diri yang dialami konseli, konselor memberi penjelasan-penjelasan mengenai kepercayaan diri. Selain itu konselor mendorong konseli untuk lebih positif dalam berpikir dan lebih optimis dalam menjalani kehidupannya terutama kehidupan sosial disekolah. Konselor pun memberikan gambaran-gambaran positif dan negative mengenai kepercayaan diri, sehingga konseli nantinya diharapkan mampu memutuskan perilaku apa yang akan diambil. Dimana konseli nantinya bertanggungjawab atas keputusannya tersebut.
5. Evaluasi Treatmen
Setelah pemberian treatment selesai, maka konselor melanjutkan kegiatan ke kegiatan evaluasi. Evaluasi tersebut diantaranya:
1. Konseli sudah bisa menentukan perilaku yang nantinya akan dilakukan tanpa adanya paksaan dari konselor
2. Konseli mampu menjelaskan alasan atas dasar apa konseli dalam menentukan perilaku yang akan dilakukannya.
3. Konseli mampu berfikir secara positif dan menjadi lebih optimis dalam menjalani kehidupan sosialnya disekolah.
4. Konseli menjadi lebih percaya diri untuk bergaul dengan teman-temannya.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,
Drs. Siuco Telaumbanua Rado Gendo Saragih, S.Si
RPL BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Materi / Topik Bahasan : “Belajar lebih cerdas bukan belajar lebih keras”
2. Bidang Bimbingan : Belajar 3. Fungsi Layanan :
4. Sasaran Layanan / semester : Kelas VIII / I 5. Tempat penyelenggaraan : Kelas
6. Waktu Penyelenggaraan : 40’
7. Pihak-pihak yang dilibatkan :
8. Metode : Diskusi kelompok
9. Tujuan Layanan : Peserta didik mampu membedakan antara belajar lebih keras dengan belajar lebih cerdas
10. Uraian kegiatan / Skenario :
a. Kegiatan pendahuluan :
Konselor mengucapkan salam dan menanyakan kabar
Konselor mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum memulai kegiatan
Konselor mengecek kehadiran peserta didik
Konselor menjelaskan tujuan layanan belajar yang akan disampaikan yaitu agar peserta didik dapat membedakan antara belajar yang lebih cerdas dengan belajar lebih keras
Konselor menjelaskan tentang tugas yang akan dilakukan oleh peserta didik
Konselor membentuk kelompok dan meminta peserta didik untuk berada dalam kelompok b. Kegiatan inti
1) Berfikir : Konselor memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui respon-respon peserta didik terhadap layanan tersebut, yaitu :
“apa yang kalian pikirkan tentang belajar?
“ menurut kalian apakah ada perbedaan antara belajar lebih cerdas dengan belajar lebih keras?”
2) Merasa : Konselor mengungkap perasaan peserta didik tentang belajar, yaitu :
“Kapan saat yang menyenangkan, dan kapan saat yang paling tidak menyenangkan dalam belajar?”
“Kesulitan apa yang dialami saat belajar?”
3) Bersikap : Konselor meminta peserta didik mengungkapkan bagaimana sikap belajar yang baik dan benar.
“ Mengapa kalian mengalami kesulitan dalam belajar?”
“Bagaimana sikap belajar yang baik menurutmu?”
4) Berbuat : Konselor menanyakan apa yang akan dilakukan peserta didik agar dapat belajar lebih cerdas
“apa yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut?”
“Langkah-langkah apa yang akan dilakukan untuk belajar yang lebih cerdas?”
5) Bertanggungjawab : konselor menanyakan komitmen peserta didik terhadap apa yang akan dilakukannya
“ Kapan langkah-langkah tersebut akan dilakukan?”
C. Kegiatan penutup :
- Konselor mengingatkan dan memberikan penguatan pada peserta didik bahwa mereka dapat melakukan belajar yang lebih cerdas.
- Konselor mengakhiri kegiatan dengan doa kemudian mengingatkan pertemuan berikutnya dengan pembahasan materi lain yang lebih menyenangkan.
11. Sumber/bahan dan alat : kertas dan alat tulis 12. Rencana Penilaian :
Laiseg : penilaian segera bagi peserta didik yang terlihat belum memahami
Laipen : mengevaluasi sejauh mana peserta didik telah melaksanakan komitmen yang telah dibuat
Mengetahui, Medan, 18 Juli 2021
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,
Drs. Siuco Telaumbanua Rado Gendo Saragih, S.Si
RPL BIMBINGAN DAN KONSELING 1. Materi / Topik Bahasan : “MENGHAFAL CEPAT”
2. Bidang Bimbingan : Belajar
3. Fungsi Layanan : Pengembangan
4. Sasaran Layanan / semester : Kelas VIII / I 5. Tempat penyelenggaraan : Kelas 6. Waktu Penyelenggaraan : 40’
7. Pihak-pihak yang dilibatkan :
8. Metode : Dinamika kelompok
9. Tujuan Layanan : Peserta didik dapat menerapkan metode menghafal cepat
10. Uraian kegiatan / Skenario :
c. Kegiatan pendahuluan :
Konselor mengucapkan salam dan menanyakan kabar
Konselor mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum memulai kegiatan
Konselor mengecek kehadiran peserta didik
Konselor menjelaskan tujuan layanan belajar yang akan disampaikan yaitu agar peserta didik dapat menerapkan metode menghafal cepat
Konselor menjelaskan tentang tugas yang akan dilakukan oleh peserta didik d. Kegiatan inti
6) Berfikir : Konselor memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui respon-respon peserta didik terhadap layanan tersebut, yaitu :
“apa yang kalian ketahui tentang metode menghafal cepat?
7) Merasa : Konselor mengungkap perasaan peserta didik tentang menghafal, yaitu :
“Apa yang dirasakan saat menghafal?”
8) Bersikap : Konselor meminta peserta didik mengungkapkan bagaimana cara mereka menghafal
“ Mengapa kalian mengalami kesulitan dalam menghafal?”
“Metoda apa/ bagaimana yang dilakukan saat menghafal ?”
9) Berbuat : Konselor menanyakan apa yang akan dilakukan peserta didik agar dapat belajar lebih cerdas
“apa yang akan dilakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut?”
“Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk dapat menghafal dengan cepat?”
10) Bertanggungjawab : konselor menanyakan komitmen peserta didik terhadap apa yang akan dilakukannya
“ Kapan metoda tersebut akan diterapkan ?”
C. Kegiatan penutup :
- Konselor mengingatkan dan memberikan penguatan pada peserta didik bahwa mereka dapat melakukan metode yang lebih cepat.
- Konselor mengakhiri kegiatan dengan doa kemudian mengingatkan pertemuan berikutnya dengan pembahasan materi lain yang lebih menyenangkan.
11. Sumber/bahan dan alat : peralatan yang ada di ruangan 12. Rencana Penilaian :
Laiseg : penilaian segera bagi peserta didik yang terlihat belum memahami Laipen : mengevaluasi hasil dari metoda yang telah diterapkan
Mengetahui, Medan, 18 Juli 2021
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,
Drs. Siuco Telaumbanua Rado Gendo Saragih, S.Si
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK 1. Topik layanan : “MENGHAFAL CEPAT”
2. Bidang Bimbingan : Belajar
3. Fungsi Layanan : Pengembangan
4. Sasaran Layanan / semester : Kelas VIII / I 5. Waktu Penyelenggaraan : 40”
6. Tujuan Layanan : Peserta didik dapat menerapkan metode menghafal cepat
7. Materi Layanan : Peserta didik diberikan tugas menghafal 10-20 kata Dengan metoda yang diperintahkan
8. Kegiatan Layanan :
a. Pembentukan :
Konselor menerima kelompok secara terbuka dan mengucapkan terima kasih
Konselor mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum memulai kegiatan
Konselor menjelaskan tujuan layanan belajar yang akan disampaikan yaitu agar peserta didik dapat menerapkan metode menghafal cepat
Konselor menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan kelompok
Konselor menjelaskan azas-azas bimbingan kelompok
Konselor menghidupkan suasana kelompok dengan permainan mengenal nama dan makanan kesukaan
b. Peralihan :
Konselor menjelaskan kembali kegiatan kelompok
Konselor menanyakan kesiapan anggota untuk kegiatan lebih lanjut
Konselor menjelaskan tentang materi menghafal cepat dan memberi contoh metoda menghafal cepat
c. Kegiatan inti :
1. Berfikir : Konselor memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui respon-respon peserta didik terhadap layanan tersebut, yaitu :
“bagaimana menurut kalian tentang metoda menghafal cepat tadi?”
2. Merasa : Konselor mengungkap perasaan peserta didik tentang menghafal, yaitu :
“Apa yang dirasakan saat melakukan aktifitas mengingat kosa kata dengan metoda menghafal cepat?”
3. Bersikap : Konselor meminta peserta didik mengungkapkan bagaimana cara mereka menghafal
“ Apakah kalian mengalami kesulitan dalam menghafal kosa kata dengan metoda menghafal cepat tadi?”
“bagaimana kalian mengatasi kesulitan tersebut?”
4. Berbuat : Konselor menanyakan apa yang akan dilakukan peserta didik agar dapat menghafal dengan cepat
“apa yang akan dilakukan setelah kalian mencoba metode menghafal cepat ini?”
5. Bertanggungjawab : konselor menanyakan komitmen peserta didik terhadap apa yang akan dilakukannya
“ Kapan metoda tersebut akan diterapkan ?”
6. Pengakhiran :
Konselor menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan diakhiri
Konselor meminta anggota kelompok mengemukakan kesan dan saling menilai kemajuan yang dicapai masing- masing
Konselor membahas kegiatan lanjutan
Konselor mengucapkan terima kasih
Konselor mengakhiri kegiatan dengan doa kemudian mengingatkan pertemuan berikutnya dengan pembahasan materi lain yang lebih menyenangkan.
9. Sumber/bahan dan alat : panca indra peserta didik atau peralatan yang ada di ruangan
10. Rencana Penilaian :
Laiseg : penilaian segera bagi peserta didik yang terlihat belum memahami
Laipen : mengevaluasi hasil dari metoda yang telah diterapkan
11. Catatan khusus :
Mengetahui, Medan, 18 Juli 2021
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,
Drs. Siuco Telaumbanua Rado Gendo Saragih, S.Si
PROGRAM TAHUNAN PELAYANAN KONSELING
SEKOLAH : SMP W.R SUPRATMAN 1 MEDAN TAHUN AJARAN : 2021 - 2022
KELAS : VII, VIII, IX KONSELOR : Rado Gendo Saragih, S.Si
No Kegiatan Materi Bidang Pengembangan *)
Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6
1. Layanan Orientasi
Obyek – obyek pengembangan pribadi
Obyek – obyek pengembangan hubungan sosial
Obyek – obyek pengembangan kemampuan belajar
Obyek – obyek implementasi karir
2. Layanan Informasi
Informasi tentang perkembangan, potensi kemampuan dan kondisi diri
Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi
hubungan social
Informasi tentang potensi,
kemampuan, kegiatan dan hasil belajar
Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Penempatan dan penyaluran untuk mengembangkan kemampuan pribadi
Penempatan dan penyaluran untuk mengembangkan kemampuan sosial
Penempatan dan penyaluran untuk mengembangkan kemampuan belajar
Penempatan dan penyaluran untuk mengembangkan kemampuan karir
4. Layanan Penguasaan Konten
Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan pribadi
Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan social
Kompetensi dan kebiasaan dalam kegiatan dan penguasaan bahan belajar
Kompetensi dan kebiaaan dalam pengembangan karir
5. Layanan Konseling Perorangan
Masalah pribadi dalam kehidupan pribadi *)
Masalah pribadi dalam kehidupan social *)
Masalah pribadi dalam kemampuan, kegiatan belajar *)
Masalah pribadi dalam
pengembangan karir
*) 6. Layanan
Bimbingan Kelompok
Topic tentang kemampuan dan kondisi pribadi
Topic tentang kemampuan dan kondisi hubungan social
Topic tentang kemampuan kegiatan dan hasil belajar
Topic tentang kemampuan dan arah karir
7. Layanan Konseling Kelompok
Masalah pribadi dalam kehidupan pribadi *)
Masalah pribadi dalam kehidupan social *)
Masalah pribadi dalam kemampuan, kegiatan belajar *)
Masalah pribadi dalam
pengembangan karir
*)
8. Layanan Konsultasi
Pembersayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam
pengembangan pribadi *)
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam
pengembangan kemampuan social *)
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam
pengembangan kemampuan belajar
*)
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam
pengembangan karir
*)
9. Layanan Mediasi
Upaya mendamaikan pihak – pihak
tertentu (peserta didik) yang berselish
*) 10. Layanan
Advokasi
Perlindungan hak anak me-nyangkut masalah pribadi
*)
Perlindungan hak anak me-nyangkut masalah sosial
*)
Perlindungan hak anak me-nyangkut masalah belajar. *)
Perlindungan hak anak me-nyangkut masalah karir
*) 11. Aplikasi
Instrumentasi
Instrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah pribadi peserta didik
Instrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah hubungan social peserta didik
Instrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah belajar peserta didik
Instrument tes dan non tes untuk menggungkapkan kondisi dan masalah karir peserta didik
12. Himpunan Data Data perkembangan, kondisi dan
lingkungan diri pribadi
Data perkembangan, kondisi hubungan dan lingkungan social
Data kemampuan, kegiatan dan hasil belajar
Data kemampuan, arah dan persiapan karir
13. Konfrensi Kasus Pembahasan kasus – kasus masalah pribadi tertentu yang dialami peserta didik
Pembasan kasus – kasus masalah social tertentu yang dialami peserta didik
Pembahasan kasus – kasus masalah belajar tertentu yang dialami peserta didik
Pembahasan kasus – kasus masalah karir tertentu yang di alami peserta didik
14. Kunjungan Rumah
Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah pribadi *)
Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah sosial *)
Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah belajar *)
Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah karir *)
15. Tampilan kepustakaan
Bacaan dan rekaman tentang
perkembangan dan kehidupan pribadi
Bacaan dan rekaman tentang
perkembangan dan kemampuan social
Bacaan dan rekaman tentang kemampuan dan kegiatan belajar
Bacaan dan rekaman tentang arah dan kehidupan karir
16. Alih Tangan Kasus
Pendalaman
penanganan masalah pribadi *)
Pendalaman
penanganan masalah social *)
Pendalaman penanganan masalah belajar *)
Pendalaman
penanganan masalah karir *)
Keterangan : *) Tergantung pada siswa yang datang/ memerlukan layanan
**) Tergantung pada topic yang akan di bahas
Mengetahui, Medan, 18 Juli 2021
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,
Drs. Siuco Telaumbanua Rado Gendo Saragih, S.Si
PROGRAM SEMESTER BIMBINGAN KONSELING
SEKOLAH : SMP WR. SUPRATMAN 1 MEDAN TAHUN AJARAN : 2021 – 2022 Semester I
KELAS : VII, VIII, IX KONSELOR : Rado Gendo Saragih, S.Si
N o
Kegiatan Materi Bidang Pengembangan *)
Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6
1. Layanan Orientasi
Obyek – obyek pengembangan pribadi
Fasilitas sekolah ruang kelas,kamar mandi
Obyek – obyek pengembangan hubungan sosial
Kegiatan ekstrakulikule r Basket, Badminton
Obyek – obyek pengembangan kemampuan belajar
Mengenal sarana dan prasarana di sekolah
Obyek – obyek implementasi karir
Industry yang ada di sekolah
2. Layanan Informasi
Informasi tentang perkembangan, potensi kemampuan dan kondisi diri
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi hubungan social
Sikap toleransi terhadap orang lain
Informasi tentang potensi, kemampuan, kegiatan dan hasil belajar
Cara belajar yang efektif dan efisien
Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir
Jenis – jenis keterampilan
3. Layanan Penempat an dan Penyaluran
Penempatan dan penyaluran untuk mengembangkan kemampuan pribadi
Penempatan tempat duduk siswa dalam kelas
Penempatan dan penyaluran untuk mengembangkan kemampuan sosial
Penyesuaian diri terhadap teman sebaya
Penempatan dan penyaluran untuk mengembangkan kemampuan belajar
Penempatan dalam kelompok diskusi
Penempatan dan penyaluran untuk mengembangkan kemampuan karir
Pengembangan minat dan bakat
4. Layanan Penguasaa n Konten
Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan pribadi
Membuat roster diri
Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan social
Mendengar, memahami dan
merespon secara tepat dan positif pendapat orang lain
Kompetensi dan kebiasaan dalam kegiatan dan penguasaan bahan belajar
Cara membuat buku saku
Kompetensi dan kebiaaan dalam pengembangan karir
Cara membuat daftar riwayat hidup
5. Layanan Konseling
Masalah pribadi dalam kehidupan
Masalah pribadi dalam kehidupan
Masalah pribadi dalam kemampuan,
Masalah pribadi dalam pengembangan karir *)
Peroranga n
pribadi *) social *) kegiatan belajar *)
6. Layanan Bimbingan Kelompok
Topic tentang kemampuan dan kondisi pribadi
Memahami perubahan kondisi fisik dan psikis
Topic tentang kemampuan dan kondisi hubungan social
Sikap menghargai guru di dalam kelas
Topic tentang
kemampuan kegiatan dan hasil belajar
Masalah menyontek dalam
ulangan/ujian
Topic tentang
kemampuan dan arah karir
Memilih pekerjaan, memilih pendidikan lanjutan 7. Layanan
Konseling Kelompok
Masalah pribadi dalam kehidupan pribadi *)
Masalah pribadi dalam kehidupan social *)
Masalah pribadi dalam kemampuan, kegiatan belajar *)
Masalah pribadi dalam pengembangan karir *)
8. Layanan Konsultasi
Pembersayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam
pengembangan pribadi *)
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam
pengembangan kemampuan social *)
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam
pengembangan kemampuan belajar
*)
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan karir *)
Keterangan : *) Disesuaikan pada siswa yang datang/ memerlukan layanan **) Disesuaikan pada topic yang akan di bahas
Mengetahui, Medan, 18 Juli 2021
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,
Drs. Siuco Telaumbanua Rado Gendo Saragih, S.Si
PROGRAM SEMESTER BIMBINGAN KONSELING
SEKOLAH : SMP WR. SUPRATMAN 1 MEDAN TAHUN AJARAN : 2021 – 2022 Semester II
KELAS : VII, VIII, IX KONSELOR : Rado Gendo Saragih, S.Si
No Kegiatan Materi Bidang Pengembangan *)
Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6
1. Layanan Mediasi
Upaya mendamaikan pihak – pihak tertentu (peserta didik) yang berselish *)
2. Layanan Advokasi
Perlindungan hak anak me-nyangkut masalah pribadi
*)
Perlindungan hak anak me-nyangkut masalah sosial
*)
Perlindungan hak anak me-nyangkut masalah belajar. *)
Perlindungan hak anak me-nyangkut masalah karir
*) 3. Aplikasi
Instrumentasi
Instrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah pribadi peserta didik
Angket biodata
Instrument tes dan non tes untuk
mengungkapkan kondisi dan masalah hubungan social peserta didik
SOSIOMETRI
Instrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah belajar peserta didik
Aum seri umum
Instrument tes dan non tes untuk menggungkapkan kondisi dan masalah karir peserta didik
Self estem dan locus of control
4. Himpunan Data
Data perkembangan, kondisi dan
lingkungan diri pribadi
Identitas diri
Data perkembangan, kondisi hubungan dan lingkungan social
Sosiogram
Data kemampuan, kegiatan dan hasil belajar
Riwayat Pendidikan
Data kemampuan, arah dan persiapan karir
Bakat-minat karir, jurusan yang diambil 5. Konfrensi
Kasus
Pembahasan kasus – kasus masalah pribadi tertentu yang dialami peserta didik
Sering absen, membolos
Pembasan kasus – kasus masalah social tertentu yang dialami peserta didik
Suka menyendiri
Pembahasan kasus – kasus masalah belajar tertentu yang dialami peserta didik
Nilai pelajaran rendah
Pembahasan kasus – kasus masalah karir tertentu yang di alami peserta didik
Masalah penjurusan
6. Kunjungan Rumah
Pertemuan dengan orang tua, keluarga,
Pertemuan dengan orang tua, keluarga,
Pertemuan dengan orang tua, keluarga,
Pertemuan dengan orang tua, keluarga,
peserta didik yang mengalami masalah pribadi *)
peserta didik yang mengalami masalah sosial *)
peserta didik yang mengalami masalah belajar *)
peserta didik yang mengalami masalah karir *)
7. Tampilan kepustakaan
Bacaan dan rekaman tentang
perkembangan dan kehidupan pribadi
Tugas – tugas perkembang an
Bacaan dan rekaman tentang perkembangan dan kemampuan social
Kiat bergaul
Bacaan dan rekaman tentang kemampuan dan kegiatan belajar
Kiat belajar di sekolah
Bacaan dan rekaman tentang arah dan kehidupan karir
Panduan jurusan
8. Alih Tangan Kasus
Pendalaman
penanganan masalah pribadi *)
Pendalaman
penanganan masalah social *)
Pendalaman penanganan masalah belajar *)
Pendalaman
penanganan masalah karir *)
Mengetahui, Medan, 18 Juli 2021
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,
Drs. Siuco Telaumbanua Rado Gendo Saragih, S.Si