• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PERANG JEPANG- AMERIKA SERIKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PERANG JEPANG- AMERIKA SERIKAT"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM TENTANG PERANG

JEPANG- AMERIKA SERIKAT

2.1 Tentara Jepang

Masing-masing sebuah negara memiliki pasukan tentara perang sebagai alat negara yang bertugas mempertahankan negara dari serangan musuh. Jepang yang notabene merupakan negara yang sempat menutup diri dari pengaruh dunia lain selama lebih dari dua abad yaitu sekitar tahun 1638 sampai dengan 1853. Pada tahun-tahun pengisolasian negara tersebut Jepang sukses menutup diri dari pengaruh dunia luar dari segala aspek hidup. Sistem negara pada saat itu merupakan sistem negara kekaisaran Jepang yaitu dimana bahwa kekuasaan tertinggi terdapat ditangan kaisar. Kaisar dalam memerintah tidak sendirian dalam mengambil dan menetapkan segala keputusannya. Kaisar dibantu oleh Shogun yang juga merupakan tangan kanan dan orang kepercayaan kaisar. Keberadaan Kaisar dan Shogun ditandai dengan adanya sistem feodal militerisme yang diberlakukan pada saat tersebut.

Pada masa kepemimpinan kaisar dan sebelum terjadinya Restorasi Meiji Jepang juga memiliki pasukan tentara perang yang sangat luar biasa kehebatan dan ketangkasan kerjanya. Shogun merupakan panglima tertinggi dari pasukan tentara tradisional kekaisaran Jepang. Shogun dan pasukan tentara Jepang seringkali dikenal dan disebut sebagai samurai.

Kemudian, setelah diberlakukannya Restorasi Meiji dimana Jepang membuka diri dan menghapuskan kasta-kasta yang ada dimasyarakat Jepang.

(2)

pertukaran pelajar dimana pemuda-pemudi Jepang dikirim keluar negeri untuk mempelajari segala bidang ilmu pengetahuan termasuk kedalam bidang hukum dan tekhnik peperangan. Kemudian, setelah pemuda-pemudi dinilai cakap dalam mengemban tugasnya sebagai pelajar, pemuda-pemudi tersebut dipanggil pulang untuk mengajarkan kembali kepada masyarakat Jepang tentang segala hal yang mereka pelajari di luar negeri. Pemuda-pemudi yang telah mempelajari bidang hukum dan tekhnik peperangan diperintahkan kaisar untuk mengambil andil sebagai pasukan peperangan negara. Restorasi Meiji atau lebih dikenal dengan zaman modern Jepang lebih canggih dalam pengadaan peralatan perang serta taktik peperangan juga lebih canggih karena itu disebut dengan tentara modern Jepang. Tentara modern jepang terbagi atas dua bagian yaitu Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang.

Pada bab 2.1.1 akan dibahas lebih detail mengenai tentara tradisional Jepang dan pada bab 2.1.2 juga akan dibahas secara mendetail mengenai tentara modern Jepang yaitu terbagi atas dua kelompok yang merupakan Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang.

2.1.1 Tentara Tradisional Jepang

Tentara tradisional Jepang merupakan tentara pada masa feodal Jepang (zaman Kamakura-zaman Edo). Pada abad ke-10 Jepang dimana berakhirnya zaman Heian terjadi perkembangan sejarah Jepang yaitu terbentuknya sistem feodal yang menghasilkan kaum samurai ataupun bushi yang mempunyai peranan penting dalam sejarah Jepang. Samurai merupakan tentara tradisional Jepang yang

(3)

kiprahnya terkenal pada zaman sebelum restorasi meiji akan kesetiaan pengabdian, loyalitas dan pengorbanan jiwa dan raga terhadap kaisar.

Samurai adalah istilah untuk perwira militer kelas elit sebelum zaman industrialisasi di Jepang. Dikatakan perwira militer kelas elit dikarenakan samurai memiliki hak istimewa dimana hanya samurai yang berhak memiliki nama keluarga (nama marga), sedangkan golongan lain seperti golongan petani tidak diperbolehkan menggunakan nama keluarga. Selain itu, hanya golongan samurai yang diperbolehkan membawa dan menggunakan senjata.

“Samurai” berasal dari kata kerja “Samorau” yang merupakan bahasa Jepang kuno. Kemudian, “Samorau” berubah menjadi “Saburau” yang artinya adalah “melayani” dimana saburau digunakan pada zaman Heian. Kemudian “Saburau” berubah menjadi “Samurai” yang artinya “yang bekerja sebagai pelayan bagi sang “majikan” pada saat memasuki zaman Kamakura. Selain itu, samurai juga diistilahkan dengan beberapa kata lainnya yaitu:

1. Buke (武家) yang artinya adalah ahli bela diri.

2. Kabukimono () yang artinya adalah samurai yang berwarna-warni.

3. Mono nofu (もののふ ) istilah silam yang artinya panglima.

4. Musha (武者) secara harfiah dapat diartikan pakar bela diri.

5. Si (士) huruf kanji pengganti “orang” samurai.

6. Tsumomono (兵) istilah silam bagi tentara yang ditonjolkan oleh Matsuo Basho dalam haiku terkenalnya yang secara harfiah arti dari Tsumomono adalah orang kuat (http//id.google.com/samurai).

(4)

lebih tepat yaitu bushi ( 武士 ). Bushi secara harfiah artinya “orang bersenjata” yang digunakan dimasa zaman feodal Jepang. Di zaman feodal Jepang atau sering juga disebut dengan era Tokugawa samurai secara umumnya merupakan kaki tangan umum bagi seorang daimyo (tuan tanah). Akan tetapi, ada juga samurai yang tidak terikat dengan klan atau bekerja untuk daimyo (tuan tanah) disebut dengan ronin. Ronin secara harfiah diartikan sebagai “orang ombak” yaitu tentara yang hidupnya seperti ombak kesana-kemari sesuai takdir dan keinginan hatinya tanpa ada yang memerintah. Selanjutnya, samurai yang bertugas di wilayah han disebut dengan hanshi.

Bushi merupakan samurai yang memiliki pedoman hidup yang disebut dengan bushidou (武士道).Bushidou secara harfiah berasal dari kata Bu berarti “senjata”, Shi berarti “orang”, jadi bushi adalah orang yang dipersenjatai. Sedangkan, Dou artinya “jalan”, jadi dapat diartikan bahwa bushidou adalah jalan prajurit atau jalan orang yang dipersenjatai. Bushidou merupakan penyatuan prinsip kesetiaan dan keberanian seorang militer dengan sikap moral tinggi yang diajarkan oleh konfusianisme.

Di dalam bushidou diajarkan bahwa seorang samurai wajib memegang senjata ataupun pedang yang disebut dengan Ken ((剣 ). Ken dibagi dalam banyak jenis dimana pembagiannya dibagi berdasarkan ukurannya. Setiap pedang diukur dengan ukuran “shaku” dimana 1 shaku artinya sekitar 30 cm. Meskipun samurai menggunakan beberapa macam jenis pedang, tetapi katana merupakan senjata yang identik dengan keberadaan samurai (http/id.google.com/jenis pedang samurai).

(5)

Dalam bushidou diajarkan bahwa katana adalah roh dari seorang samurai dan digambarkan bahwa seorang samurai sangat tergantung pada katana dalam setiap pertempuran. Samurai percaya bahwa katana sangat penting dalam memberi kehormatan dan merupakan bagian dalam hidupnya meskipun katana bukan menjadi senjata utama samurai. Selain katana berikut akan dijelaskan jenis ken lainnya yang menjadi senjata para bushi yaitu:

1. Tanto

Tanto merupakan pedang samurai yang ukurannya sekitar 25 cm. Karena ukurannya yang kecil pedang ini termasuk kategori pisau. Tanto digunakan untuk menusuk musuh yang dating secara tiba-tiba. Selain samurai wanita zaman Jepang dahulu juga sering membawa tanto yang diselipkan dibalik obi (ikat pinggang kimono) sebagai pelindung diri ataupun untuk membuat serangan secara mendadak.

(6)

2. Wakizashi

Wakizashi merupakan jenis pedang samurai yang panjangnya 30-60 cm dan digunakan sebagai pedang cadangan. Wakizashi diikatkan dipinggang dan dapat membelah benda apa saja. Wakizashi merupakan tipe pedang dengan ketajaman disatu sisi dan dipegang dengan sebelah tangan.

Gambar pedang Wakizashi 3. Kodachi

Kodachi ukurannya lebih panjang dari Wakizashi tetapi lebih pendek dari katana. Biasa digunakan sebagai perisai dalam serangan tangan. Karena tidak sepanjang katana yaitu sekitar 2 shaku atau 60-75 cm maka kodachi boleh dibawa oleh orang biasa. Wakizashi bentuknnya lebih melengkung daripada wakizashi dan cukup ringan. Sehingga kodachi mudah digerakkan dengan lincah oleh penggunanya. Kodachi memiliki sudut kemiringan sebesar 1,5 inchi dengan ujung bilah yang sedikit lebar. Dengan ketajaman disatu sisi dan dipegang dengan satu tangan.

(7)

4. Katana

Katana merupakan pedang khas seorang samurai. Dengan ukuran panjang pedang 60-70 cm dengan bentuk yang melengkung dan sisi kemiringan sekitar 20 inchi sekaligus gagang pedang yang lebarnya sekitar 30 cm dan bilah pedang yang rata. Katana wajib dimiliki oleh samurai fungsinya selain untuk mempertahankan diri namun juga untuk menunujukkan status sosialnya. Biasanya katana dibawa berpasangan dengan wakizashi. Katana merupakan pedangan dengan ketajaman disatu sisi dan dipegang dengan satu atau dua genggaman tangan. Katana merupakan pedang yang memiliki berbagai macam model dan jenis pedang katana yang terkenal adalah kunasagi, masamune, muramasha, osafune, nihon,

dan sakabutou. Keenam pedang tersebut sangat legendaris dan khusus pedang

kunasagi hanya dibuat 1 di dunia dan hanya kaisar yang boleh menggunakan dan melihatnya dalam ritual keagamaan.

Gambar Pedang Katana

5. Tsurugi

Tsurugi merupakan pedang dengan panjang sekitar 70 cm dan gagang pedang

dengan bilah yang lurus. Tsurugi lebih berat ketimbang pedang samurai lainnya. Tsurugi cocok untuk digunakan untuk menghadapi musuh yang berperisai tebal. Akan tetapi, karena tsurugi terlalu berat pedang jenis ini tidak terlalu populer dan

(8)

jarang digunakan oleh samurai. Tsurugi merupakan pedang dengan ketajaman dari kedua sisi dan dipegang dengan kedua tangan.

Gambar Pedang Tsurugi

6. Chokuto

Chokuto merupakan pedang dengan panjang sekitar 60 cm dan lebar gagang sekitar 30 cm. Bentuk gagang memiliki bilah pedang yang lurus. Chokuto ditemukan sebelum zaman Heian (abad 9) dimana dizaman tersebut masyarakat Jepang belum menemukan tekhnik melengkungkan pedang. Jadi, dikarenakan bentuk pedangnya yang lurus sulit digunakan sehingga jarang dipakai dalam pertempuran. Dan setelah ditemukannya katana dizaman Edo Chokuto tetap diproduksi tetap diproduksi tetapi fungsinya hanya sebagai pedang pusaka upacara sacral. Pedang chokuto merupakan pedang dengan ketajaman disatu sisi dan digenggam oleh kedua tangan.

(9)

7. Nodachi dan Odachi

Nodachi dan Odachi bentuk dan desain bilahnya hamper sama dengan katana dan dengan panjang hamper mencapai 125 cm. Pedang ini digunakan oleh prajurit untuk membelah pasukan berkuda beserta kudanya (dimana samurai saling bertempur dengan menunggangi kuda). Pembuatan pedang Nodachi dan Odachi sangat sulit sehingga pedang ini termasuk pedang yang sangat langka. Pedang monohoshizao merupakan salah satu dari jenis pedang Nodachi dengan ukuran panjang hamper mencapaai 145 cm dan sering disebut dengan pedang tiang jemuran karena ukurannya yang sangat panjang. Nodachi dan Odachi merupakan pedang jenis ketajaman disatu sisi dan digunakan dengan digenggam oleh sebelah tangan.

Gambar Pedang Nodachi dan Odachi

8. Nagamaki

Nagamaki termasuk kedalam kategori belati karena panjang mata pedang dan gagangnya sama. Penggunaan nagamaki tidak seefisien tanto tetapi pedang ini dinilai memiliki bentuk dengan keindahan yang lebih. Pedang ini panjangnya bervariasi yaitu antara 40-80 cm.

(10)

Gambar Pedang Nagamaki 9. Naginata

Naginata merupakan tombak dengan mata pisau katana. Digunakan prajurit wanita dalam pertarungan jarak menengah. Gagangnya dibuat dari kayu dan mata tombak katana yang melengkung, jarang digunakan oleh samurai.

Gambar Pedang Naginata

10. Yari

Yari merupakan tipe tombak yang berbeda dengan katana karena mata tombaknya dibuat lurus. Bentuk lurus ini efektif digunakan untuk menusuk musuh yang dating dari depan. Dan biasanya digunakan pria untuk menghadang laju pasukan musuh.

(11)

Di dalam ajaran bushidou hubungan hidup dan mati bukan merupakan dua keadaan yang berbeda secara fundamental. Dalam kehidupannya jika seorang samurai tidak dapat mencapai tujuan hidup dalam ajaran bushidou ataupun melanggar segala janji dan ketentuan bushidou maka seorang samurai lebih baik memilih mati daripada hidup dalam keadaan tidak terhormat. Kemudian juga apabila kehormatan seorang samurai merasa terganggu dan terpukul maka tidak ragu-ragu samurai tersebut untuk mengakhiri hidupnya sendiri yang dinamakan

seppuku. Seppuku merupakan satu kelembagaan yang legal dan seremonial dan

bukan merupakan peristiwa bunuh diri yang kosong dan tidak memiliki arti. Istilah hara-kiri (artinya “memotong perut) yang digunakan untuk bunuh diri oleh seorang samurai tidak tepat karena hara-kiri hanya menggambarkan perbuatan bunuh diri tersebut tanpa menggambarkan arti dari perbuatan tersebut (Id.wikipedia.org/wiki/samurai).

Samurai merupakan tentara tradisional Jepang yang kemudian menjadi cikal bakal tentara modern Jepang. Dimana di dalam kemiliteran yang memasuki era restorasi meiji pensiunan samurai dijadikan tentara modern Jepang. Dalam pengajaran militer modern pun bushidou tetap dijadikan landasan spiritual dan etos kerja para pasukan tentara modern Jepang.

(12)

2.1.2 Tentara Modern Jepang

Tentara modern Jepang terbagi atas dua bagian yaitu: 1. Angkatan Darat Kekaisaran Jepang

Bendera di atas merupakan bendera dan simbol dari Angkatan Darat Kekaisaran Jepang (Dai-Nippon Teikoku Rikugun) yang didirikan pada tahun 1867-1945 yang dikendalikan oleh Staff Gabungan Angkatan Darat (Sanbo Honbu) dan Kementrian Angkatan Darat (Rikugunsho) dengan panglima tertinggi Kaisar Jepang. Angkatan Darat Kekaisaran Jepang diawasi oleh Inspektorat Jenderal Penerbang Angkatan Darat sebagai institusi ketiga. Angkatan Darat Kekaisaran Jepang bermarkas besar dipusat Markas Besar Kekaisaran (Daihonei) yang terdiri atas Kepala Staf Wakil Gabungan Angkatan Darat dan Staf Angkatan Laut serta Menteri Peperangan dan Inspektur Jenderal Militer.

Berdirinya Angkatan Darat Kekaisaran Jepang ditahun 1867 anggota tentara pelatihan yang setia terhadap kaisar Meiji adalah pensiunan samurai dari wilayah Satsuma dan Chosu. Kemudian, diberdirikannya pemerintahan Meiji dan oknum militer yang setia terhadap pemerintahan pusat dianggap sesuatu yang dibutuhkan untuk menjamin kemerdekaan Jepang atas adanya imperialisme barat.

Pada masa rezim Tokugawa hanya golongan samurai yang diperbolehkan dan berhak untuk memegang senjata. Akan tetapi, pada tahun 1871 setelah

(13)

diberlakukannya penghapusan wilayah feodal atau disebut dengan han. Maka pemerintah mewajibkan terhadap seluruh penduduk Jepang terutama untuk semua laki-laki diatas 20 tahun wajib untuk mengikuti militer selama tiga tahun atau yang lebih dikenal dengan program wajib militer.

Pada tahun 1873 Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dibuka secara resmi. Peraturannya pun diubah menjadi laki-laki yang usianya dari 17 tahun sampai dengan 40 tahun yang dianggap mampu secara fisik wajib melakukan tugas militer dan mengikuti program wajib militer. Selain itu, untuk memodernisasi tekhnik tempur pasukan Jepang maka banyak perwira militer asing didatangkan dari luar negeri sebagai penasehat ataupun instruktur perang oleh pemerintah Jepang. Kemudian, para calon perwira Jepang yang telah lulus akademi militer dikirim untuk melanjutkan pendidikan militernya di negara Eropa sebagai atase militer. Setelah melanjutkan pendidikan di luar negeri perwira Jepang tersebut dipanggil kembali ke Jepang untuk menerapkan dan mengajarkan kembali pelajaran yang diterima selama di luar negeri yang telah dipelajari terhadap pasukan tentara lainnya.

Dalam merekrut anggota pasukan tentara yang baru di Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dibagi atas dua kelas yaitu:

1. Kelas A yang terdiri dari tentara dengan tinggi badan minimal 152 cm dan memiliki kemampuan fisik yang bagus.

2. Kelas B1 yang terdiri dari tentara yang tinggi badannya 150 cm dan memiliki sedikit kekurangan terhadap panca indera penglihatan dan pendengaran sesuai dengan kualisifikasi yang ditentukan.

(14)

3. Kelas B2 dan B3 terdiri dari tentara yang dibentuk sebagai pasukan cadangan.

Pada masa pelatihan dan pendidikan kepangkatan ditubuh Angkatan Darat Jepang pangkat pangkat tertinggi adalah perwira. Pangkat di bawah perwira yaitu bintara tinggi (Jun-i) tugasnya memegang administrasi diunit headquarter. Di bawah bintara terdiri dari tiga kepangkatan secara berurutan yang pertama sersan mayor (So-cho) , yang kedua sersan (Gun-sho) dan selanjutnya bintara dengan pangkat terendah adalah kopral (Go-cho). Pangkat prajurit tertinggi adalah assisten kopral (Hei-cho). Disusul dengan prajurit biasa yaitu Jotto-hei, Itto-hei dan Mitto-hei. Di bawah ini akan digambarkan struktur kepangkatan Angkatan Darat.

Pasukan Angkatan Darat Jepang menjadi 3 unit bagian yaitu infantri, kavaleri dan artileri serta beberapa detasemen yang terpisah yang namanya disesuaikan dengan nama kommando yang ditugaskan dalam operasi-operasi tertentu.

Infantri merupakan kekuatan yang menjadi tulang punggung dan ujung tombak Angkatan Darat Jepang dipertempuran. Unsur persenjataan menjadi titk penting yang harus diperhatikan baik dalamhal senapan, bayonet, granat, pistol, dan pelontar granat. Pada tahun 1930-an Jepang merupakan negara yang organisasi

(15)

infantrinya memiliki persenjataan terbaik. Akan tetapi, sejak tahun 1943 Jepang mengalami kemunduran dan tertinggal di belakang infantri sekutu.

Selain infantri Angkatan Darat Kekaisaran Jepang juga memiliki kavaleri meliputi tank-tank perang yang dioperasikan selama pertempuran. Dalam pertempuran Asia-Pasifik (termasuk di dalamnya pertempuran Iwo Jima) tank-tank yang dioperasikan oleh Jepang sangat rentan dalam menghadapi Amerika Serikat. Pertama yaitu permasalahan mengenai pembangunan kemampuan tempur mekanis Jepang tergolong ketinggalam dalam pengembangannya. Dalam sejarah Jepang tercatat baru mampu menghasilkan sendiri tank kendaraan berlapis baja beroda lantai tahun 1929. Jenis yang dihasilkan adalah tank ringan berbobot 9,8 ton. Basis ilmu yang diambil adalah rancangan bangunan tank-tank ringan dari Inggris dan Perancis. Permasalahan yang kedua adalah lemahnya lapis baja tank-tank Jepang dikarenakan konsep pertempuran yang dianut. Konsep tersebut adalah Jepang menganggap tank tidak lebih dari sekedar elemen pendukung gerak infantri. Dalam periode 1931-1938 Jepang memproduksi 1700 tank baru dan jumlahnya tidak bertambah secara signifikan ditahun-tahun berikutnya karena prioritas pertama adalah memproduksi pesawat tempur sebagai kekuatan udara (id.wikipedia.org/angkatan_darat_kekaisaran_jepang).

Selanjutnya, artileri kekaisaran Jepang yang dipakai Angkatan Darat selama periode perang Pasifik tergolong cukup baik dan tidak terlalu ketinggalan zaman. Artileri yang dilengkapi dengan berbagai kaliber yang tergolong cukup banyak.

Banyaknya persenjataan yang dimiliki Angkatan Darat Kekaisaran Jepang pantas membuat militer Jepang percaya diri untuk menguasai Pasifik. Landasan

(16)

spiritual warisan nenek moyang masyarakat Jepang dan pengajaran semangat bushidou serta loyalitas pengabdian diri terhadap kaisar dan negara menjadikan Angkatan Darat Kekaisaran Jepang semakin percaya diri dalam menyatakan perang terhadap Amerika Serikat serta kehausan Jepang dalam menguasai Asia-Pasifik.

2. Angkatan Laut Kekaisaran Jepang

Angkatan laut Kekaisaran Jepang resmi dibuka pada bulan Mei 1920. Terjadinya perang dunia kedua membuat Jepang melakukan perekrutan terhadap keanggotaan baru ALKJ. Program awalnya dengan merekrut anggota bintara dan tantama pada bulan Juni 1930 dengan nama Hiko Jutsu Renshu Sei (Program Latihan Teknik Penerbangan) yang kemudian namanya diganti menjadi Soh-ju Renshu Sei (Kadet Pilot) atau disingkat dengan Sohren. Selain Sohren ada juga perekrutan lain program non-perwira yang disebut dengan Hiko Yoka Reshu Sei (Program pelatihan Cadangan Penerbangan) atau yang disebut juga dengan Yokaren. Yokaren merupakan perekrutan ALKJ terhadap laki-laki sipil berumur 15-17 yang telah menyelesaikan sekolah dasar tingkat tinggi.

Yokaren awalnya bermarkas di Yokosuka yang merupakan pangkalan udara tertua di Angkatan Laut Kekaisaran Jepang, akan tetapi pada Maret 1939 markas Angkatan laut Kekaisaran Jepang dipindahkan ke tepian danau Kasumigaura. Yokaren merupakan penerus program Sohren. Pada tahun 1941-1942 anggota Angkatan Laut Kekaisaran Jepang bertambah pesat. Pada musim semi 1943 program Yokaren digantikan dengan program Toku (spesial) Otsu Yokaren yaitu pada awal April 1943. Dari program Toku Otsu Yokaren anggota ALKJ yang telah terlatih sekitar lima sampai tujuh bulan dipilih untuk ditugaskan sebagai tentara

(17)

Angkatan laut Kekaisaran Jepang yang sesungguhnya. Pada awal Oktober 1944 anggota Yokaren dialihkan tugasnya dari awak penerbangan akibat kekurangan bahan bakar dan pesawat. Anggota Yokaren yang dialihkan tugasnya tersebut menjadi montir pesawat atau juga menjadi staff komunikasi. Pada awal September 1944, para alumni anggota Yokaren pertama kalinya di tugaskan untuk melakukan misi-misi bunuh diri. Anggota Yokaren yang melakukan misi bunuh diri tersebut diberi sebutan misi Kamikaze dimana Kamikaze merupakan nama tim dari Angkatan Laut Kekisaran Jepang.

Pasukan Kamikaze terkenal dengan kekejaman dan keberaniannya disegala medan tempur. Pasukan Kamikaze sangat terlatih, mereka sangat loyal terhadap negara karena merela rela mati mengorbankan nyawa demi membela Jepang dari ancaman negara luar.

Angkatan Laut Kekaisaran Jepang terkenal dengan anggota kelompok kecil dan elit, sangat terlatih sempurna dan berpengalaman dalam pertempuran, karena hal tersebut Angkatan Laut Kekaisaran Jepang untuk sekejap dalam sejarah mampu menguasai langit Asia dan Pasifik sebagai penerbang angkatan laut paling andal di dunia (Id.wikipedia.org/angkatan_laut_kekaisaran_jepang).

Tahun-tahun modernisasi sebelumnya yaitu pada tanggal 4 Januari 1882 Kaisar Meiji bertitah kepada prajurit dan pelaut perang Jepang yaitu “Tugas lebih berat daripada gunung, sedangkan kematian lebih ringan daripada sehelai bulu”. Dalam titah tersebut tercermin upaya negara Jepang dalam menanamkan nilai keprajuritan terhadap setiap pasukannya. Titah tersebut menjadi dasar prilaku yang menekankan kesetiaan mutlak, disiplin, keberanian, harga diri dan

(18)

kesederhanaan terhadap kaisar dalam mencapai kebangkitan dari masa lalu feodal menjadi negara yang berjaya di dunia imperial.

Berdasarkan tradisi Jepang seperti konfusionisme dan nilai-nilai budaya samurai, titah tersebut menjalin etos prajurit yang menginspirasikan para pasukan untuk melakukan tindakan-tindakan menakjubkan yang menunjukkan keberanian, pengorbanan diri, dan kesetiaan pada tugas. Hal tersebut merupakan warisan budaya Bushidou sebagai bentuk dasar filosofis angkatan bersenjata kekaisaran Jepang.

Kualitas dan kekuatan setiap anggota Angkatan Laut Kekaisaran Jepang bersumber dari semangat keprajuritan yang ditanamkan ke para prajuritnya. Sejak kecil orang Jepang diajari bahwa Jepang tidak pernah kalah perang dari musuh asing, dan bahwa pantainya diberkahi dengan perlindungan dari para dewa, sehingga prajurit-prajurit yang bertempur yakin dengan mutlak bahwa mereka akan menang. Dalam melawan musuh yang jauh lebih banyak, dan bahkan pada saat-saat paling kelam pun mayoritas prajurit masih percaya bahwa mereka pada akhirnya pasti menang. Selain itu, mereka juga berlindung dalam keyakinan bahwa siapapun yang tewas dalam pertempuran terjamin bahwa tempat peristirahatan terakhirnya akan beristirahat dan dihormati selamanya di kuil Yasukuni yang merupakan kuil Shinto resmi untuk para korban perang.

Dalam peperangan banyak tentara Jepang yang secara naluriah melompat dari pesawat yang terbakar dan posisinya dekat dengan keberadaan musuh lalu secara sukarela memilih tewas dengan membuang parasut mereka dari udara daripada menghadapi rasa malu karena tertangkap musuh. Sejak dari awal, dasar psikologis serangan bunuh diri Korps Serbu Spesial (Toku Otsu Yokaren) sudah ada karena

(19)

diajari pada saat masa pendidikan. Banyak pasukan yang tetap percaya bahwa nilai spritual dan kesediaan untuk mengorbankan diri sendiri membuat prajurit Jepang memiliki kekuatan yang unik sehingga memungkinkan mereka untuk mengalahkan musuh dengan sumberdaya materi dan manusia yang lebih banyak. Pada akhirnya, dasar psikologis tersebut membuat semua prajurit berbakti terhadap kaisar dan negara dan bersatu dalam melawan musuh bersama.

Dalam sejarah Angkatan Laut Kekaisaran Jepang lambang dan keahlian berbeda dengan anggota dinas lainnya. Akan tetapi, seragamnya sama dengan anggota dinas lainnya. Ciri khas dari kadet Yokaren adalah seragam dengan jaket lengan pendek dengan kerah tinggi yang memiliki tujuh kancing dan menggunakan topi pet. Para bintara tinggi mengenakan jaket lengan pendek dengan kerah tinggi berkancing lima dan topi pet sesuai dengan pangkatnya. Seragam tersebut digunakan sebagai pakaian saat berada di kantor dan tidak dalam masa terbang saat bertempur. Sedangkan, pada saat terbang menggunakan baju terbang apapun pangkatnya pasukan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang menggunakan baju terbang dari bahan gabardine berwarna coklat tua dengan kantong dada yang besar di sebelah kiri serta dengan celana yang mempunyai kantong-kantong dikedua kaki dan menggunakan syal sutra berwarna putih atau juga yang berwarna-warni. Pada saat musim dingin, para pasukan sering menambahkan kerah tambahan dari bulu kelinci untuk menambah rasa hangat untuk tubuh. Kemudian, pada saat musim panas pasukan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang menggunakan baju terbang dua lapis dengan ciri kancing depan. Menggunakan helm kulit sebagai penutup kepala serta juga memakai sepatu bot kulit dalam melengkapi pakaian seragam Angkatan Laut Kekaisaran Jepang.

(20)

Dalam terbang Angkatan Laut Kekaisaran Jepang menggunakan cawat sebagai celana dalam dan digunakan oleh seluruh penerbang apapun pangkatnya. Cawat merupakan sehelai kain katun dengan benang tali di ujungnya yang di ikatkan di depan sebagai sabuk untuk melindungi area vital.

Semua pasukan angkatan kekaisaran Jepang baik pelaut maupun prajurit dari yang paling rendah sampai laksamana tertinggi wajib mencukur habis rambut. Akan tetapi, terkecuali penerbang Angkatan Laut Kekaisaran Jepang dengan kadet dan tantama penerbang yang harus mencukur habis rambut pengecualian pangkat bintara dan pangkat tertinggi lainnya yang diizinkan untuk menumbuhkan rambut yang dianggap sebagai pelindung kepala tambahan. Hal ini dilakukan sesuai dengan pilihan bintara atau perwira penerbang Angkatan Laut Kekaisaran Jepang diizinkan untuk memiliki atau tidak memiliki rambut. Hal yang sangat berbeda dengan penerbang Angkatan Darat Kekaisaran Jepang yang harus mencukur habis rambut. Segala peraturan yang dibuat di dalam Angkatan Laut Kekaisaran Jepang diikuti oleh semua pasukan sehingga tidak ada terjadi perlawanan antara senior dan junior keanggotaan.

Selain itu, hierarki (sikap saling menghargai dan menghormati antara junior ke seniornya) dalam masyarakat Jepang di dalam Angkatan Laut Kekaisaran Jepang juga muncul dalam konsep mutlak etos kerja dalam keberadaan aktivitas kelompok. “Kepercayaan” dan “semangat kelompok” adalah hal yang sama bagi semua prajurit Jepang dan dianggap banyak prajurit sebagai dasar keberadaan yang bersikap mutlak.

Kisama to ore wa Doh-ki no sakura

(21)

Onaji yokaren no Niwa ni saku

Bait lagu di atas adalah lirik lagu pembuka Doh-ki no Sakura (“Bunga Sakura Seangkatan”), lagu ngina yang dinyanyikan oleh penerbang non-perwira Angkatan Laut Kekaisaran Jepang selama perang dunia II.

Bait lagu tersebut menggambarkan ikatan rasa persaudaraan yang terbentuk dalam latihan dan pertempuran antara pasukan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang Hiko Yoka Renshu Sei (Pelatihan Cadangan Penerbangan) atau Yokaren.

Berbeda dengan Angkatan darat Kekaisaran Jepang yang ngina benderanya bintang bersudut lima, Angkatan Laut Kekaisaran Jepang menggunakan bunga sakura sebagai ngina bendera. Bunga sakura merupakan metafora untuk berkembangnya anak muda (pasukan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang). Dimana bunga sakura itu cantik namun sangat singkat masa hidupnya karena ditakdirkan gugur tercerai berai oleh ngina. Begitu pula takdir seluruh pasukan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang cantik (kuat dan sehat) dan dijanjikan gugur atas nama kaisar. Lirik lagu Doh-ki no Sakura menyuarakan perasaan seluruh para prajurit yaitu kesetiaan terucap antara mereka yang berlatih bersama, tidur bersama, bertempur bersama, dan siap mengorbankan hidup demi rekan seperjuangan dan kaisar. Semangat kelompok yang diajarkan di Angkatan Laut Kekaisaran Jepang menambah besar kekuatan dan semangat perang pasukan dalam melawan pasukan Amerika Serikat dipertempuran Iwo Jima (Derrick, 2011:30).

(22)

2.2 Sejarah Perang Jepang-Amerika Serikat

Jepang merupakan negara yang berhasil menutup negara selama 2 abad lebih yaitu sekitar tahun 1638 sampai dengan 1868. Di bawah kepemimpinan Keshogunan Tokugawa Jepang menutup diri (negara) atau yang lebih dikenal dengan Sakoku membuat Jepang sukses terisolasi dari negara-negara utama dunia. Pembukaan diri Jepang terhadap dunia Internasional sekaligus membuat Jepang masuk kedalam tahap zaman modern yaitu pada tanggal 31 Maret 1954 dimana Kommodor Matthew Perry bersama Angkatan Laut Amerika Serikat memberikan ultimatum kepada Jepang untuk segera membuka diri terhadap dunia barat melalui perjanjian Kanagawa. Setelah pemerintahan Keshogunan Tokugawa runtuh ditahun 1868 maka kekuasaan tertinggi dikembalikan ketangan Kaisar dan peristiwa tersebut dengan Restorasi Meiji (Meiji Ishin).

Restorasi Meiji bisa dikatakan sebagai zaman pencerahan Jepang setelah menutup diri selama dua abad lebih. Jepang segera berbenah diri dan berusaha mengejar ketinggalan dengan mengubah tatanan kehidupan mulai dari politik, ekonomi, sosial, sampai dengan pendidikan. Jepang mengadopsi tatanan kehidupan dari negara barat dalam segala bidang hal ini dikarenakan negara barat merupakan negara yang lebih maju dibandingkan Jepang. Tatanan kehidupan tersebut seperti mengirimkan pelajar Jepang untuk menimba ilmu sesuai dengan bidang masing-masing dan membuka diri terhadap pengaruh yang datang dari dunia luar dengan mengambil tatanan hidup yang dianggap baik tanpa mengganti nilai kebudayaan yang ada. Tujuan dari merubah tatanan kehidupan tersebut adalah dengan mencari ilmu dan menanamkan keyakinan bahwa Jepang akan dapat “berdiri sama tinggi, duduk sama rendah” dengan kemajuan negara-negara barat.

(23)

Setelah terjadinya Restorasi Meiji Jepang mengubah struktur politik, militer, sosial, ekonomi dan pendidikan masyarakat Jepang. Semboyan “sonno joi” yang artinya lindungi kaisar, usir kaum asing serta “fukoku kyohei” yang artinya negara sejahtera, tentara kuat merupakan asumsi para pemimpin Jepang yang berpendapat melalui ilmu pengetahuan dan teknologi barat dapat dibangun industri dan ekonomi Jepang yang maju dan dengan landasan tersebut dapat dibangun kekuatan militer yang mampu mengusir dan mengalahkan bangsa asing. Berikut beberapa kebijakan yang dilakukan pada saat Restorasi Meiji dalam bidang politik, militer, sosial, ekonomi dan pendidikan di Jepang.

Politik

Dalam bidang politik hal pertama yang dilakukan oleh Kaisar Meiji adalah memindahkan Ibu kota Jepang dari Kyoto ke Yedo. Yedo kemudian namanya diganti menjadi Tokyo. Langkah-langkah perubahan tatanan politik Jepang selanjutnya adalah:

a. Diciptakannya bendera kebangsaan nasional Jepang (Hinomaru) beserta lagu kebangsaan yaitu Kimigayo.

b. Shintoisme dijadikan sebagai agama nasional.

c. Disusunnya Undang-Undang Dasar sebagai konstitusi Jepang. d. Dibentuknya parlemen dan kabinet pemerintahan.

e. Tenno menjadi kepala negara yang bersifat sebagai dewa abadi.

f. Dihapusnya sistem feodalisme yang berlaku sebelumnya dimana dilaksanakan pada masa pemerintahan Shogun Tokugawa.

g. Penghapusan daimyo ( tuan tanah) dan jabatan Shogun, dan pembubaran samurai. Akan tetapi, untuk menghindarkan terjadinya kerusuhan para

(24)

daimyo diangkat menjadi pegawai negeri dan samurai dijadikan tentara nasional.

h. Pengembalian tanah terhadap kaisar yang sebelumnya dikuasai oleh para daimyo.

Militer

Pemberontakan dari wilayah Coshu dan Satsuma yang menyebabkan runtuhnya Shogun Tokugawa dan hal tersebut ditandai dengan adanya pengembalian hak kekuasaan sepenuhnya kepada Kaisar. Oleh Karena itu, Kaisar memilih Chosu dan Satsuma sebagai dua hal yang memegang peranan besar terhadap angkat perang militer. Chosu yang memegang angkatan darat lebih condong mengadopsi ke negara Jerman dalam angkatan perangnya. Sedangkan, Satsuma yang menguasai angkatan laut lebih condong ke negara Inggris dalam kekuatan militernya. Pemodernisasian angkatan perang tersebut dihidupkan kembali dengan ajaran Bushidou sebagai jiwa kemiliteran dan sebagai prakteknya dikirim ke daerah-daerah perbatasan yang berbahaya. Posisi kementrian pertahanan memiliki kedudukan yang sangat kuat dikarenakan kementrian pertahanan tidak bertanggung jawab terhadap parlemen tetapi langsung terhadap kaisar. Hal tersebut menyebabkan kementrian pertahanan Jepang menjadi Gunbatsu (Pemerintahan Diktator Militer).

Pembubaran samurai yang dialihfungsikan menjadi tentara nasional membuat kaisar melakukan peraturan baru. Yaitu melarang pensiunan samurai untuk membawa katana yang merupakan senjata khas para samurai.

(25)

Pada saat pemerintahan Shogun Tokugawa tanah dimiliki oleh para daimyo dimana para daimyo harus menyetor hasil untuk istana. Dan sistem tersebut disebut dengan sistem feodal. Akan tetapi, setelah Restorasi Meiji dilakukan pembaharuan dengan memajukan dan mengembangkan perindustrian. Dalam hal tersebut Jepang mulai meniru sistem pendidikan dunia barat dengan menerapkan sistem moneter dan sistem pajak sehingga memungkinkan berkembangnya kaum kapitalis. Modernisasi industri juga dilakukan dengan memodernisasi mesin-mesin produksi yang dibutuhkan oleh perusahaan termasuk didalamnya pemodernisasian alat-alat perang. Akibat yang ditimbulkan dalam modernisasi ekonomi di Jepang adalah sebagai berikut:

a. Industri Jepang semakin berkembang dengan pesat.

b. Jumlah penduduk semakin bertambah sementara luas lahan semakin sempit (ledakan penduduk).

c. Sebagai negara maju timbul keinginan untuk bersaing dalam mendapatkan daerah jajahan yang digunakan sebagai daerah pemasok hasil insdustri dan daerah sebagai penyedia bahan baku industri.

Sosial dan Pendidikan

Pembaharuan dalam bidang pendidikan yaitu diberlakukannya sistem pendidikan baru yaitu wajib belajar bagi semua penduduk yang dimulai pada anak usia 6 tahun. Dan satu hal yang paling penting adalah pertukaran pelajar keluar negeri untuk menyempurnakan ilmu pengetahuan dan pelajar tersebut harus kembali ke Jepang untuk mengamalkan kembali apa yang telah didapatkan di luar negeri untuk modernisasi di Jepang. Selain itu, dalam bidang sosial masyarakat

(26)

Jepang diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial (Id.wikipedia.org/wiki/restorasi_meiji).

Pembaharuan-pembaharuan dan pemodernisasian Jepang dalam segala bidang menghantarkan Jepang menjadi negara yang haus kekuasaan akan daerah jajahan yang kaya akan bahan baku perindustrian yang sebelumnya telah dilakukan dahulu oleh negara-negara barat. Pada Perang Dunia I Jepang mampu keluar sebagai pemenang dalam melawan Rusia di tahun 1904 sampai dengan 1905. Kemenangan tersebut semakin membuat Jepang percaya diri untuk ikut ambil andil dalam Perang Dunia II.

Jepang sebagai negara termaju di Asia pada saat tersebut tidak menerima jika negara Asia lainnya dikuasai oleh negara barat. Hal tersebutlah yang menghantarkan terjadinya perang antara Jepang dan Amerika Serikat. Amerika Serikat pada periode Perang Dunia II yang notabene memiliki kependudukan atas Filipina, Singapura, Hongkong dan Hindia Belanda yang kaya akan minyak bumi. Hal tersebut membuat Jepang marah karena merasa negara-negara di Asia

seharusnya menjadi negara kekuasaan Jepang (Id.wikipedia.org/wiki/perang_dunia_II).

Jenderal Tadamichi Kuribayashi yang merupakan seorang pensiunan samurai berkata “Amerika Serikat adalah negara terakhir di dunia yang perlu diperangi Jepang”. Perkataan Jenedral Tadamichi Kuribayasi yang merupakan pensiunan samurai dan Komandan tertinggi perperangan Iwo Jima tersebut menjadi bukti kuat ketidaksukaan Jepang terhadap Amerika Serikat yang telah menguasai Filipina, Singapura, Hongkong, Malaya, Borneo, serta Hindia Belanda. Selain beberapa hal tersebut terjadinya permusuhan antara Jepang dan Amerika Serikat

(27)

disebabkan pada saat Perang Dunia I Rusia yang dikalahkan oleh Jepang membuat Amerika Serikat menjadi penengah antara Jepang dan Rusia. Akan tetapi, dalam hal ini Amerika Serikat melakukannya tidak secara cuma-cuma melainkan meminta imbalan kepada Jepang untuk mengakui dan menyetujui pengaruh Amerika Serikat di Filipina. Selain itu, di Amerika Serikat muncul gerakan anti Jepang. Gerakan tersebut ditandai dengan datangnya kaum buruh imigran Jepang di Amerika Serikat yang sengaja dibayar dengan upah yang sangat rendah. Dikarenakan hal tersebut Jepang membatasi emigrasi ke Amerika Serikat. Berbagai hal ketidaksukaan Jepang terhadap Amerika Serikat tersebut dinyatakan secara terang-terangan oleh Jepang dengan mengebom Pearl Harbour yang merupakan pangkalan Angkatan Laut terbesar milik Amerika Serikat di Hawaii, Pasifik pada tanggal 7 Desember 1941.

Pengeboman Pearl Harbour dan direbutnya wilayah kekuasaan jajahan Amerika Serikat di Asia menghantarkan Amerika Serikat dan Jepang sebagai dua negara yang maju dan kuat dan saling bersaing diPerang Dunia II. Jepang masuk ke dalam anggota Blok Poros bersama Jerman (negara yang tatanan kehidupannya banyak diadopsi oleh Jepang) dan bersama Italia. Sedangkan, Amerika Serikat ikut bergabung dalam Blok Sekutu. Setelah melewati berbagai pertempuran, Jepang mulai terdesak atas serangan Amerika Serikat baik serangan di negara jajahan Jepang maupun di negara Jepang sendiri. Dan sebagai serangan untuk membuat Jepang semakin terdesak di negaranya sendiri Amerika Serikat memilih pulau Iwo Jima yang merupakan salah satu pulau pertahanan keamanan di Jepang sebagai pulau pertama Jepang yang akan ditaklukkan. Peperangan Iwo Jima yang berlangsung 36 hari merupakan pertempuran terdashyat antara Jepang dan

(28)

Amerika Serikat. Menurut Jendral Howlin Mad Smith yang merupakan komandan pasukan perang dari Amerika Serikat dalam peperangan Iwo Jima bahwa peperangan Iwo Jima adalah pertempuran yang paling brutal dan paling memakan korban dalam sejarah Korps Marinir (Derrick, 2012:4).

2.3 Keberadaan Pulau Iwo Jima dengan Peperangan Jepang dan Tentara Amerika Serikat.

Iwo Jima (硫黄島) yang artinya “ pulau belerang” merupakan pulau vulkanik di Jepang dan merupakan bagian dari kepulauan Ogasawara. Pulau ini terletak kurang lebih 650mil laut (1200 km) selatan Tokyo (24,754 LU, 141,290 BT). Iwo Jima memiliki luas lahan sebesar 8mil dengan panjang sekitar empat setengah mil (7,2km), dibagian utara sumbunya dimulai dengan lebar dari dua setengah mil (4km) dan dibagian selatan hanya sampai setengah mil (800m) di bagian. Iwojima secara umum memiliki permukaan yang datar. Di bagian ujung selatan menjulang gunung Suribachi yang merupakan gunung yang sudah tidak aktif dengan tinggi 550 kaki (168 meter) dan merupakan benteng alam yang paling dominan di pulau Iwo Jima (All-be-on.blogspot.com/2012/12en.wikipedia/org/wiki/iwo_jima).

(29)

Peta Pulau Iwo Jima

Iwo Jima juga merupakan pangkalan udara Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Dimana di pulau ini dibangun sebuah pangkalan udara dengan panjang landasan yang mencapai 2.650 meter dan lebar 60 meter. Meskipun pangkalan udara tersebut dibuat khusus untuk Angkatan Laut Kekaisaran Jepang tetapi Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dan Angkatan Udara Kekaisaran Jepang juga bisa menggunakan pangkalan udara tersebut.

Pasukan Amerika Serikat menjadikan pantai yang merentang ke utara dari gunung Suribachi sebagai lokasi pendaratan. Hal ini dilakukan pasukan Amerika Serikat setelah melihat kondisi geografi Iwo Jima dari foto udara dan foto periskop yang diambil kapal selam USS Spearfish Amerika Serikat. Iwo Jima juga dianggap pasukan Amerika Serikat merupakan pintu gerbang tercepat dalam menguasai Tokyo yang merupakan ibukota Jepang. Dimana dalam hukum militer apabila sebuah ibukota negara telah dikuasai oleh negara lain maka secara keseluruhan

(30)

negara tersebut menjadi milik negara penjajah (Id.wikipedia.org/wiki/pertempuran_iwo_jima).

Dalam mempertahankan Iwo Jima pasukan tentara Jepang membuat sektor pertahanan dengan membangun terowongan, gua, dudukan, senjata, dan pos komando yang luas dan rumit. Sektor pertahan tersebut dibangun sembilan bulan sebelum datangnya serangan Amerika Serikat. Di Iwo Jima terdapat bebatuan vulkanik lunak yang mirip batu apung dan sangat mudah digali dengan tangan. Kemudian, bebatuan vulkanik tersebut dicampur dengan semen sehingga dapat digunakan untuk membangun benteng pertahanan yang baik. Selain itu, dibangun beberapa terowongan yang tingginya mencapai 75 kaki (23 meter) dari permukaan tanah dimana setiap terowongan tersebut saling dihubungkan dan didalamnya diberikan lampu agar terowongan tidak gelap. Selain itu juga ada tempat – tempat perbekalan, penyimpanan amunisi dan tempat pemutaran film yang bisa dioperasikan dalam terowongan tersebut. Terowongan – terowongan kokoh tersebut dibangun dalam waktu yang cukup singkat.

Biasanya terowongan – terowongan yang dibangun dalam sektor pertahanan militer Jepang adalah dengan lebar 5 kaki (1,5 meter) dengan tinggi 5 kaki dengan dinding dan langit - langit dari beton yang mengarah ke segala penjuru. Akan tetapi, sektor pertahanan di Iwo Jima dibangun dengan tanah minimal 30 kaki (9,1 meter) di bagian atasnya agar tahan terhadap tembakan meriam ataupun bom. Terowongan – terowongan ini juga dibangun bertingkat dan diruangan yang lebih besar diberi lubang udara setinggi 50 kaki (15,2 meter) yang berguna untuk mengeluarkan udara kotor. Kemudian, dibangun benteng pertahan yang terbuat dari beton dan tempat senjata berat yang hanya dikubur setengahnya dalam tanah

(31)

yang begitu kokoh dan besar sehingga senjata tersebut tidak dapat dihancurkan meskipun telah dibombardir selama berminggu – minggu. Sektor pertahanan di Iwo Jima juga dibangun berbagai bunker (lubang perlindungan) yang saling terhubung dengan berbagai bentuk dan ukuran. Selain itu, dibuat juga lubang untuk meriam dan bom yang tersembunyi yang bisa meledak apabila diinjak dengan keras (Derrick, 2012:14)

Gambar

Gambar Pedang Kodachi
Gambar Pedang Nodachi dan Odachi

Referensi

Dokumen terkait

terlampau cukup jauh adalah jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan dinding bata ringan jauh lebih sedikit ketimbang penggunaan pekerja dengan menggunakan

Variabel jumlah PKP, PDB, ekspor, inflasi, suku bunga SBI, pengeluaran konsumsi, kredit investasi dan kredit konsumsi secara langsung dan bersama-sama (simultan) mampu

1 Terbuka kepada semua pelajar sekolah menengah Tingkatan 1 hingga 5. 2 Pertandingan adalah secara berpasukan. Setiap pasukan terdiri daripada 3 orang peserta dengan

The cytotoxic properties against murine leukemia P-388 cells indicated that ε -viniferin ( 3 ) was the most active

Dikarenakan F hitung lebih besar dari F tabel (37,764 > 2,37) maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya variabel bebas yaitu tingkat pendidikan, tingkat

Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, BAN-PT melakukan akreditasi bagi semua program studi dari semua institusi perguruan tinggi di seluruh

Karakteristik jenis endapan yang terbentuk di lingkungan pengendapan di daerah muara Sungai Bogowonto dan sekitarnya merupakan hasil dari proses geomorfologi fluvial, angin

mencapai nilai error yang paling kecil. Oleh karenanya backpropagation sesuai untuk mengklasifikasi pola yang kompleks [8]. Klasifikasi batik dengan backpropagation