• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERJEMAH KITAB MABADI Awaliyah.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TERJEMAH KITAB MABADI Awaliyah.docx"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

TERJEMAH KITAB MABADI AL-AWALIYAH

SAMBUTAN MUSTAHIQ II MDU

هتاكربو وبلا وبةمحرو وبمكيلع وبم لسلا

نيمجأ وبهباحصأو وبهلأ وبيلعو وبملسو وبهيلع وبلا وبيلص وبدمحم وبانديس وبيلع وبم لسلاو وبة لصلا وبنيملعلا وببر وبل وبدمحلا

Al-Hamdulillah, sekilas setelah saya membaca hasil terjemahan kitab Mabadi' al-awaliyah hasil dari kreatifitas santri kelas II MDU kiranya -menurut hemat saya, seperti kitab asalnya- terjemahan ini kiranya tepat untuk dipelajari bagi para santri pemula yang menkaji Ushul al-Fiqh.

Saya merasa bersukur sekali atas upaya para santri kelas II MDU dalam menyusun terjemahan kitab Mabadi' al-awaliyah ini. Hal ini dikarenakan sangat dibutuhkannya Ushul al-Fiqh yang belakangan justru kurang diminati oleh para ilmuan, selain itu seiring dengan perkembangan zaman banyak dijumpai problematika umat yang belum terdapat jawabannya dalam nash maupun dalam berbagai kitab-kitab fiqh klasik dan kontemporer. Maka dari itu perlu sekali untuk memahami fan ushul fiqh yang digunakan untuk isthinbat hukm. Meskipun kandungan isi kitab mabadi' al-awaliyah masih bersifat globlal setidaknya dengan mempelajarinya, bisa kita jadikan modal awal untuk mendalami ilmu Ushul Fiqh.

Oleh karena itu, saya menyambut baik dan mengharapkan dari pihak pondok pesantren bisa menindak lanjuti proses-proses pentashihan dan lainnya sehingga bisa diterbitkannya hasil kreatifitas santri-santri kelas II MDU ini.

Kepada anggota TTM 2009 dan santri kelas II MDU teruslah untuk berkreatifitas dan fastabiq al-khairat. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan berkah serta menjadi wasilah ridho beliau al-Mukarram KH. Achmad Chalwani beserta keluarga. هتاكربو وبلا وبةمحرو وبمكيلع وبم لسلاو Berjan, 9 juni 2009-06-09 Mabrur Habibi SEKAPUR SIRIH هتاكربو وبلا وبةمحرو وبمكيلع وبم لسلا يلعو وب" وبةملسمو وبملسم وبلك وبيلع وبةضيرف وبملعلا وببلط" وبلاق وبيذلا وبملسو وبهيلع وبلا وبيلص وبدمحم وبانديس وبيلع وبم لسلاو وبة لصلا وبنيملعلا وببر وبل وبدمحلا نيمجأ وبهباحصأو وبهلأ

(2)

Puji syukur, kami haturkan kepada Allah 'azza wa jalla. Shalawat serta salam dari Allah semoga tercurahkan kepada beliau uswah al-hasanah Muhammad SAW. Al-nabiy, al-rosul 'ala al-alamiin.

Berawal dari sebuah obrolan ma'a ashabiy alias bareng teman-teman sambil ngopi dan nyete 76 diwarung selatan pondok putra Ponpes An-nawawi, kemudian berlanjut pada bahasan yang lebih serius untuk belajar ushul fiqh dengan metode diskusi -walaupun diskusinya belum berjalan seperti yang diinginkan-, kami dan teman-teman mencoba untuk belajar membaca dan memahamui kitab usul fiqh Mabadi' al-Awaliyah. Kemudian kami berniat untuk menterjemahkannya.

Termotivasi oleh semangat beliau mas H. M. Khoirul Fata (al-marhum) "ghofara Allah lah" dalam belajar ketika beliau masih bersama-sama kami (fi hayati al-dunya) serta dengan harapan semoga kami dan teman-teman santri PP. An-Nawawi bisa mempunyai semangat seperti beliau dalam belajar. Dan yang pasti beliau KH. Achmad Chalwani beserta zdurriyahnya ridho pada kita sehingga Allah pun ridha pada kita.

Harapan kami, terjemahan kitab Mabadi' al-Awaliyah ini dapat menjadi motivasi para santri khususnya teman-teman di PP. An-Nawawi Berjan Purworejo dalam bwelajar baik dengan metode membaca, menulis atau lainnya. Dan semoga bisa menjadikan washilah bagi kami untuk mendapatkan ilmu yang nafi' fiy al-dunya wa al-akhirat.

Tidak lupa ucapan terimakasih kami kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penterjemahan ini. Terlebih guru fan kitab Mabadi' al-Awaliyah kami yaitu bapak Sahlan, S.Ag., MSI.dan mustahiq kelas II MDU yang senantiasa memberi suport dan membesarkan hati kami sehingga dengan kemampuan yang kami miliki akhirnya dapat terselesaikan apa yang telah menjadi harapan kami. Terakhir, untuk koreksi, tentunya dalam terjemahan ini tidak sesempurna sesuai apa yang diharapkan. Apabila ditemukan kekurangan sangat kami harapkan masukan dan saran dari para pembaca yang budiman.

هتاكربو وبلا وبةمحرو وبمكيلع وبم لسلاو Berjan, 9 juni 2009-06-09 TTM

DAFTAR ISI Halaman Judul I

(3)

Sambutan Mustahiq II Sekapur sirih III

Daftar isi IV

1. Al-Qism al-awwal Ushul al-Fiqh 1 2. Al-Ahkam 2

3. Al-Mabhats al-awwal fiy al-Amr 4 4. Al-Mabhats al-tsani fiy al-Nahyi 5 5. Al-Mabhats al-talits fiy al-'Am 7

6. Al-Mabhats al-al-rabi' fiy al-Khas wa al-Takhshis 8 7. Al-Mabhats al-khamis fiy al-Naskh 12

8. Al-Mabhats al-sadis fiy al-Mujmal 15

9. Al-Mabhats al-sabi' fiy al-Muthlaq wa al-Muqayyad 16 10. Al-Mabhats al-tsamin fiy al-Mafhum wa al-Mantuq 17 11. Al-Mabhats al-tasi' fiy Fi'l shahib al-syari'ah 19

12. Al-Mabhats al-'asyir fiy Iqrar shahib al-syari'ah 20 13. Al-Mabhats al-hadiy 'asyara fiy al-Ijma' 21

14. Al-Mabhats al-tsani 'asyara fiy al-Qiyas 22

15. Al-Mabhats al-tsalits 'asyara fiy al-Ijtihad, al-Ittiba', al-Taqlid 23 16. Al-Qism al-tsani Qawa'id al-Fiqh 25

17. Kaidah ke-1 25 18. Kaidah ke-2 25 19. Kaidah ke-3 25 20. Kaidah ke-4 26 22. Kaidah ke-6 27 21. Kaidah ke-5 26 23. Kaidah ke-7 27 24. Kaidah ke-8 27 25. Kaidah ke-9 28 26. Kaidah ke-10 28 27. Kaidah ke-11 28 28. Kaidah ke-12 29 29. Kaidah ke-13 30 30. Kaidah ke-14 30 31. Kaidah ke-15 30 32. Kaidah ke-16 31 33. Kaidah ke-17 31 34. Kaidah ke-18 31 35. Kaidah ke-19 32 36. Kaidah ke-20 32 37. Kaidah ke-21 33 38. Kaidah ke-22 33

(4)

39. Kaidah ke-23 33 40. Kaidah ke-24 34 41. Kaidah ke-25 34 42. Kaidah ke-26 35 43. Kaidah ke-27 35 44. Kaidah ke-28 35 45. Kaidah ke-29 36 46. Kaidah ke-30 36 47. Kaidah ke-31 37 48. Kaidah ke-32 37 49. Kaidah ke-33 37 50. Kaidah ke-34 38 51. Kaidah ke-35 38 52. Kaidah ke-36 38 53. Kaidah ke-37 39 54. Kaidah ke-38 39 55. Kaidah ke-39 39 56. Kaidah ke-40 40 ﴿ وبلولا وبمسقلا وب﴾ هقفلا وبلوصا وبىف يننب وباننم وبعرفلاو وبهساسأ وبهقفلا وبلوصأف وبضرلا وبىف وبتباثلا وباهفرط وبىأ وبة رجشلا وبلصأو وبهساسأ وبيأ وبة رجشلا وبلصأك وبهريغ وبهيلع وبينب وبام وبةغل وبلصلا هلوصل وبهقفلا وبعورفو وباهلصل وبة رجشلا وبعورفك وبهريغ وبهيلع ىلانعت وبنلا وبلانق وببانتكلا وبانهبوجو وبىنلع وبليلدنلا وبيأ وببانتكلا وبة لنصلا وببوجو وبلصأ وبمهلوقك وبةيلكلا وبة دعاقلاو وبليلدلا وبىلع وبلاقي وباحلطصإ وبلصلاو م رننح وباننمنا وبىلاننعت وبننلا وبلاق وبم ارح وبةتيم وبلك وبيهو وبةيلكلا وبة دعاقلل وبفلاخم وبيا وبلصلا وبففلخ وبرطضملل وبةتيملا وبةحابإ وبمهلوقو وبةيلا...ة لصلا وباوميقأ ةيلا...ةتيملا وبمكيلع ملنسو وبهنيلع وبنلا وبىلنص وبىب نلا وبلعف وبقلطمو وبميرحتلل وبيهنلا وبقلطمو وببوجولل وبرملا وبقلطم وب: وبمهلوقك وبلامجلا وبليبس وبىلع وبهقفلا وبليلد وبهقفلا وبلوصأ ججح وبسايقلا وبقلطمو وبعامجلا وبقلطمو وننحنو وبةننبجاو وبءوضولا وبىف وبةينلا وبنأب وبملعلاك وبداهتجلا وباهقيرط وبىتلا وبةيعرشلا وبم اكحلاب وبملعلا وباحلطصإو وبهتمهف وبىأ وبكملك وبتهقف وبمهفلا وبةغل وبهقفلا انهقيرط وبسنيل وبىتلا وبم اكحلاب وبملعلا وبفلخب وب.ىراخبلا وبهاور وب" وبةينلاب وبلامعلا وبامنإ وب" وبملسو وبهيلع وبلا وبىلص وبيبنلا وبلاق وبةيداهتجلا وبلياسملا وبنم وبكلذ اهقف وبركذ وبامب وبملعلا وبىمسي وبلف وبةيعطقلا وبلياسملا وبنم وبكلذ وبوحنو وبم رحم وبانزلا وبنأو وبةبجاو وبسمخلا وبتاولصلا وبنأب وبملعلاك وبداهتجلا. امات وبافاشكنإ وببولطملا وباهب وبفشكني وبةفص وب: وبملعلا ءيشلاب وبملعلا وبم دع وب: وبلهجلاو نيرملا وبدحل وبحجارلا وبكاردلا وب: وبنظلاو نيرملا وبدحل وبحوجرملا وبكاردلا وبمهولاو نيرملا وبنيب وبىوتسملا وبكاردلا وب: وبكشلاو هننقفلا وبفيرعت وبىف وبملعلاب وبدارملاو وبمهو وبامهدحأ وبىف وبحوجرم وبعمو وبنظ وبءافتنلاو وبتوبثلا وبناحجر وبعمو وبكش وبءاوسلا وبىلع وبهيفنو وبديز وبم ايق وبىف وبددرتف نظلا وبلمشي BAGIAN AWAL USHUL FIQH

(5)

Asal (al-ashlu) secara bahasa adalah sesuatu yang menjadi sandaran. Seperti akar yang menjadi dasar tumbuhnya sebuah pohon dan ushul al-fiqh yang menjadi pondasi fiqh. Sedangkan cabang (al-far') adalah sesuatu yang dididrikan diatas sesuatu yang lain. Seperti cabang-cabang pohon (batang dan lainnya) yang berdiri diatas akarnya, dan fiqh yang berdiri diatas ushul-nya.

Menurut istilah asal adalah dalil dan kaidah kulliyat. Seperti perkataan ulama' bahwa dasar wajibnya shalat adalah al-Kitab (al-Quran). Maksudnya dalil yang mewajibkan shalat adalah al-Quran. Allah berfirman dalam QS. al-Baqarah (2): 43.

 ...ةيلا وب وب   Artinya : “….dan dirikanlah shalat…”

Pendapat ulama' yang menyatakan diperbolehkannya memakan bangkai dalam kondisi darurat (emergency), adalah bertentangan dengan kaidah kulliyat yang berbunyi; "kullu mayyitah harām" artinya : setiap bangkai haram hukumnya. Kaidah ini bersumber dari firman Allah SWT. Yang berbunyi :

" " ةتيملا وبمكيلع وبم رح وبامنا

Ushul fiqh merupakan dalil fiqh global. Seperti kemutlakan amr (perintah) menunjukkan makna wajib, mutlaknya nahi (larangan) menunjukkan keharaman, mutlaknya perbuatan Nabi (af'al al-Nabi), mutlaknya ijma', dan mutlaknya qiyas yang kesemuanya itu merupakan hujjah.

lafal “fiqh” dalam bahasa Arab mempunyai arti faham (al-fahm). Sedangkan dalam terminologi syar'iy, fiqh ialah mengetahui hukum-hukum syari'at yang diperoleh dengan jalan ijtihad. Seperti mengetahui bahwa niat dalam wudhu merupakan suatu kewajiban, dan berbagai permasalahan lain yang masuk dalam ranah ijtihadiyah. Fiqh, berbeda dengan hukum-hukum syari'at yang diketahui tanpa menggunakan metode ijtihad. Seperti mengetahui bahwa shalat lima waktu adalah wajib, perbuatan zina adalah haram, dan berbagai permasalahan lain yang ditetapkan dengan dalil qath'iy. Ilmu seperti ini tidak dinamakan fiqih.

Sedangkan ilmu (ملعلا) adalah sifat yang dengannya sesuatu yang di kehendaki bisa diketahui dengan sempurna. bodoh (لهجلا) adalah tidak adanya pengetahuan akan sesuatu perkara. Dzan (نننظلا) adalah menilai sesuatu yang lebih kuat dari dua perkara. Wahm (مهوننلا) adalah menemukan sesuatu yang kurang kuat dari dua perkara. Syak (كشلا) adalah menemukan persamaan pada dua perkara.

Keraguan yang timbul tentanga antara apakah seseorang bernama Zaid sedang berdiri atau tidak yang sama-sama kuat dinamakan syak, jika lebih unggul salah satunya dinamakan dzan, dan ketika mengunggulkan salah satu antara keadaan Zaid sedang berdiri atau tidak sedang berdiri dinamakan wahm. Dalam kaitan ini, ilmu dalam pengertian fiqih mengandung pengertian dzan (prasangka). Maksudnya, sebagaimana dalam pembahasan selanjutnya, akan diketemukan adanya kaidah yang menyatakan bahwa produk ijtihad sebagai salah satu mekanisme metode penggalian hukum dalam islam masuk dalam kategori zdanniy (prasangka) dan bukannya qath'iy (pasti).

(6)

﴿ وبم اكحلا وب﴾ ةميزعلاو وبةصخرلاو وبلطابلاو وبحيحصلاو وبهوركملاو وبم ارحلاو وبحابملاو وببودنملاو وببجاولا وب: وبةعست وبم اكحلا. ناضمر وبم وصو وبسمخلا وبتاولصلاك وب. وبهكرت وبىلع وببقاعيو وبهلعف وبىلع وبباثيام وب: وببجاولاف. دجسملا وبةيحتك وب. وبهكرت وبىلع وببقاعيلو وبهلعف وبىلع وبباثيام وب: وببودنملا. ة دسفملا وبلعفو وبابرلاك وب. وبهلعف وبىلع وببقاعيو وبهكرت وبىلع وبباثيام وب: وبم ارحلا ءوضولا وبىف وبىنميلا وبىلع وبىرسيلا وبميدقتك وب. وبهلعف وبىلع وببقاعيلو وبهكرت وبىلع وبباثيام وب: وبهوركملا راهنلا وبىف وبم ونلاك وب. وبهكرت وبىلع وببقاعيلو وبهلعف وبىلع وبباثي وبل وبام وب: وبحابملا. طرشلاو وبنكرلا وبهيف وبعمتجي وبام وب: وبحيحصلا طرشلاو وبنكرلا وبهيف وبعمتجي وبل وبام وب: وبلطابلا ة لصلل وبم ارحلا وبة ريبكتو وبءوضولل وبهجولا وبلسغك وب.هنم وبأزج وبناكو وبءيشلا وبةحص وبهيلع وبفقوتي وبام وب: وبنكرلا ة لصلل وبة روعلا وبرتسو وبءوضولل وبقلطم وبءامك وب.هنم وبأزج وبسيلو وبءيشلا وبةحص وبهيلع وبفقوتي وبام وب: وبطرشلا. ةننتيملا وبلنكأو وبم وصلا وبهدهجي وبل وبرفاسملل وبرطفلا وبزوجك وب. وبيلصلا وبمكحلا وبببس وبم ايق وبعم وبةلوهس وبىلا وبةبوعس وبنم وبريغتي وبىذلا وبمكحلا وبيه وب: وبةصخرلا رطضملل رطضملا وبريغل وبةتيملا وبلكا وبةمرحو وبسمخلا وبتباولصلا وببوجوك وبمكحلا وبيه وب: وبةميزعلا. PEMBAGIAN HUKUM SYARI'AT

Al-Ahkam al-Syar’iy (hukum-hukum syariat) dibagi menjadi sembilan, yaitu: wajib, mandub, mubah, haram, makruh, sahih, bathil, rukhshah dan 'azimah. Adapun definisi masing-masing sembilan hukum tersebut adalah sebagai berikut:

1. Wajib, yaitu sesuatu yang apabila dikerjakan akan diberi pahala dan ketika ditinggalkan akan disiksa. Seperti shalat lima waktu dan puasa Ramadhan.

2. Mandub, yaitu sesuatu yang apabila dikerjakan akan diberi pahala dan apabila ditinggalkan tidak akan disiksa. Seperti shalat tahiyat masjid.

3. Haram, yaitu sesuatu yang apabila ditinggalkan akan diberi pahala dan apabila dikerjakan akan disiksa. Seperti riba dan melakukan kerusakan.

4. Makruh, yaitu sesuatu yang diberi pahala apabila ditinggalkan, tapi tidak disiksa apabila dikerjakan. Seperti mendahulukan bagian yang kiri dalam wudhu.

5. Mubah, yaitu sesuatu yang apabila ditinggalkan dan dikerjakan tidak mendapat pahala dan siksa. Seperti tidur siang hari.

(7)

6. Shahih, yaitu sesuatu yang didalamnya mencakup rukun dan syarat. Sedangakan secara bahasa berarti SELAMAT . Contoh: akad nikah atau jual-beli, dihukumi sah apabila tlah memenuhi syarat dan rukun yg di tetap kan oleh syara'.

7. Bathil, yaitu sesuatu yang didalamnya tidak mencakup rukun dan syarat.

Rukun adalah sesuatu yang menyebabakan sahnya sesuatu (pekerjaan) dan ia merupakan bagian (juz) dari sesuatu (pekerjaan) itu. Seperti membasuh wajah dalam berwudhu dan takbiratul ihram dalam shalat. Adapun syarat adalah sesuatu yang menyebabkan sahnya sesuatu (pekerjaan), namun ia bukanlah bagian (juz) dari sesuatu (pekerjaan) tersebut.

8. Rukhshah, yaitu perubahan hukum dari berat menjadi ringan, sedangkan sebab hukum asalnya masih tetap. Seperti diperbolehkannya membatalkan puasa bagi musafir meskipun ia tidak merasa keberatan untuk melanjutkan puasanya. Dan diperbolehkan memakan bangkai bagi orang yang terpaksa.

9. ‘Azimah, yaitu hukum seperti kewajiban shalat lima waktu dan haramnya memakan bangkai bagi yang tidak terpaksa.

ثحابم وبهقفلا وبلوصاب وبقلعتيو ﴿ وبرملا وبيف وبلولا وبثحبملا وب﴾ يندلا وبيلا وبيلعلا وبنم وبلعفلا وببلط وبوهو دعاوق وبهيف وب: ۱. ةيلا...ة اكزلا وباوتاو وبة لصلا وباوميقاو وبىلاعت وبلاق وبهفلخ وبيلع وبليلدلا وبلد وبام وبلا وببوجولل وبرملا وبىف وبلصلا ...ةيلا وب وب وب  رارننكتلا وبىضتقي وبل وبرملا وبىف وبلصلا وب.٢ ىلاعت وبلاق وبهفلخ وبيلع وبليلدلا وبلد وبام وبلا وب ٣ يناثلا وبنمزلا وبنود وبلولا وبنمزلاب وبصاصتخا وبريغ وبنم وبلعفلا وبداجيا وبهنم وبضرغلا وبنل وب.روفلا وبىضتقي وبل وبرملا وبىف وبلصلا وب. . ٤ ة راهطلاب وبرما وبة لصلاب وبرملا وب.هلياسوب وبرما وبءيشلاب وبرملا وب. . ...ةيلا وب•• وب  ىلاعت وبلا وبلاق وب.هدض وبنع وبيهن وبءيشلاب وبرملا وب. وب٥ ٦ ءاننضق وبلف وب.رملا وبة دهع وبنع وبجرخ وبيلصف وبمميتف وبءاملا وبصخشلا وبم دع وباذاف وب.رملا وبة دهع وبنع وبرومأملا وبجرخي وبههجو وبىلع وبهب وبرومأملا وبلععِفف وباذا وب. ءاملا وبدجو وباذا وبهيلع. Pembahasan Ke - 1 AL-AMR

Al-Amr (perintah) yaitu tuntutan untuk mengerjakan dari atasan kepada bawahannya. Dalam pembahasan amr ini terdapat beberapa kaidah sebagai berikut :

1. Perintah (amr) pada dasarnya menunjukkan wujub, kecuali ada dalil yang menunjukkan selainnya.

(8)

Firman Allah SWT dalam QS. al-Baqarah (2): 43.

 ...ةيلا وب وب وب    

Artinya: “…dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat…”

2. Perintah (amr) pada dasarnya tidak memiliki konsekuensi pengulangan, kecuali ada dalil yang menunjukkan selainnya.

Firman Allah SWT dalam QS. al-Baqarah (2):196.

 ..ةيلا وب وب وب وب   Artinya : “…dan sempurnakanlah haji dan umroh karena Allah…”

3. Perintah (amr) pada dasarnya tidak memiliki konsekuensi untuk segera dikerjakan. Tujuan amr (perintah) adalah terwujudnya suatu pekerjaan tanpa adanya pengkhususan dengan waktu awal.

4. Perintah (amr) terhadap sesuatu berarti juga perintah kepada hal-hal yang menjadi wasilah (medium) timbulnya sesuatu tersebut.

Contoh perintah shalat berarti perintah untuk bersuci.

5. Perintah terhadap sesuatu berarti larangan (nahi) terhadap hal-hal yang berlawanan dengan sesuatu tersebut.

Firman Allah SWT dalam QS. al-Baqarah (2):83.

 ..ةيلا وب وب•• وب  

Artinya : “….dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia...”

6. Ketika suatu perintah telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuannya maka orang yang dikenai perintah telah terbebas dari ikatan (perjanjian) amr tersebut. seperti ketika seseorang yang tidak menemukan air (untuk wudhu) kemudian tayamum dan mengerjakan shalat, maka ia tidak wajib qadha (mengulang) shalat ketika menemukan air.

﴿ وبيهنلا وبىف وبىناثلا وبثحبملا وب﴾ يندلا وبيلا وبيلعلا وبنم وبكرتلا وببلط وبوهو دعاوق وبهيف وب: ۱. اهحلصا وبدعب وبضرلا وبىف وباودسفت وبلو وبىلاعت وبلاق وبهفلخ وبيلع وبليلدلا وبلد وبام وبلا وبميرحتلل وبيهنلا وبىف وبلصلا.    ••                  ىلاعت وبلاق وب.هدضبرما وبءيشلا وبنع وبيهنلا وب. وب٢ ٣ اهموصلاو وبضياحلا وبة لصلاك وب.ة دابعلا وبىف وبهنع وبيهنملا وبداسف وبىلع وبلدي وبيهنلا وبيف وبلصلا وب. . ...لننكلاك وبهرننيغبو وبعيبلاب وبدجوي وبللخلاو وب.ةعمجلا وبيلا وببجاولا وبيعسلاب وبللخلل وب.ةيلا.                           عننجر وبنناعِ وبتلماننعملا وبىننف وبهنننع وبيهنملا وبداسف وبىلع وبلدي وبيهنلا وب.٤ رننيغ وبدننقعلا وبنننع وبجراننخ وبرما وبىلا وبعجر وبنا وب.ملسم وبهاور وبة اصحلا وبعيب وبنع وبملسو وبهيلع وبلا وبيلص وبيهن وب.ة اصحلا وبعيب وبىف وبامك وبدقعلا وبسفن وبيلا وبيهنلا ىلاعت وبلا وبلاق وب.ةعمجلا وبءادن وبتقو وبعيبلا وبىف وبامك وب.لف وبم زل وب

(9)

Pembahasan Ke - 2 AL-NAHY

Al-Nahy (larangan) adalah tuntutan untuk meninggalkan (suatu pekerjaan) dari atasan kepada bawahannya. Pembahasan larangan (al-nahy) meliputi beberapa kaidah sebagai berikut:

1. Larangan (al-nahy) pada dasarnya menunjukkan keharaman (sesuatu yang dilarang), kecuali adanya petunjuk (dalil) sebaliknya.

2. Larangan (al-nahy) akan suatu hal (dapat diartikan sebagai) perintah akan hal-hal yang berlawanan atau kebalikan dari yang dilarang. Allah berfirman QS. al-Baqarah (2):188.

    ••      

        

  

Artinya: “Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” 3. Larangan (al-nahy) pada dasarnya menunjukkan rusaknya sesuatu yang dilarang dalam ibadah. Seperti shalat dan puasanya perempuan yang haidh.

4. Larangan (al-nahy) pada dasarnya menunjukkan rusaknya sesuatu yang dilarang dalam muamalah. Hal ini terjadi ketika larangan itu dikembalikan kepada kondisi akad (nafs al-'aqd), seperti bai' al-hashot (jual beli dengan cara melemparkan batu kecil atau spekulasi). Namun ketika larangan itu dikembalikan kepada sesuatu yang keluar dari transaksi (faktor eksternal) yang tidak tetap, maka sesuatu yang dilarang tersebut tidak rusak. Seperti hanya jual beli pada waktu adzan jum'at. Firman Allah SWT dalam QS. Al-Jum’ah (62):9.

                

                  

Artinya : “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (QS. al-Jum'ah 9).

﴿ وبم اعلا وبىف وبثلاثلا وبثحبملا وب﴾ ةعبرا وبهل وبةحضوملا وبظافللاو وب.رصح وبريغ وبنم وبادعاصف وبنيييش وبمع وبام وبوهو وب: ...ةيلا وب"       لاق وبم للاب وبفرعملا وبدحاولا وبمسلا ىلاعت وب" • "     •                    م للاب وبفرعملا وبعمجلا وبمسلاو ىلاعت وبلاق وب"

(10)

...ةنننننننننننننيلا وب وب وب وب وب وب   •ىلاعت وبلاق وبتاركنلا وبىف وبلو وب ...قلانننننط وبتنانننننف وبترفنننننس وبىتنننننم وب.ننننننمزلا وبىنننننف وبىتنننننمو وب" وبةنننننيلا وب   وب وب" ىلاعت وبلاقناكملا وبىف وبنياو وب" وبةيلا...ىنسحلاءامسلا وبهلف وباوعدت وباممايا وب" وبىلاعت وبلاق وبياو وب"      " ىلاعت وبلاق وبلقعي وبل وبام وبىف وبامو وب"              ىلاعت وبلاق وبلقعي وبنم وبىف وبنمك وبةمهبملا وبءامسلاو وب" Pembahasan Ke - 3 AL-'AM

Al-'عِعِAm (م اعلا) adalah sesuatu yang meliputi dua hal atau lebih tanpa adanya batasan. Lafazd-lafazd yang digunakan untuk menunjukkan makna 'am ada empat, yaitu: 1. Isim wahid (mufrod) yang di-ma'rifat-kan dengan huruf lam. Seperti QS. al-Ashr (103): 2-3.

..ةيلا وب   وب وب وب وب وب•

Artinya : "Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian kecuali mereka yang beriman…"

2. Isim jama' yang di-ma'rifat-kan dengan huruf lam. Contoh QS. al-Baqarah (2):195.

      •                  

Artinya : “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”

3. huruf la yang me-nafi-kan pada isim nakiroh. Contoh QS. al-Baqarah(2): 48.

              

              •

Artinya: “Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong.”

4. Isim-isim mubham

a) Lafal “نم“ وبbagi sesuatu yang berakal. Contoh firman Allah QS. al-Zalzalah (99): 7.

            

Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”

b) Lafal ام وبbagi yang tidak berakal. Contoh firman Allah QS. al-Hujarat (49): 18.

           



 •

Artinya: “Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.”

c) Lafal ييا. Contoh : ةيلا..ىنسحلاءامسلا وبهلف وباوعدت وباممايا

d) Lafal ننينان وبyang menunjukkan tempat. Contoh QS. al-Nisa' (4): 78.

(11)

Artinya: “Dimanapun kamu berada kematian akan mendapatkan kamu…” e) Lafal ىتمyang menunjukkan zaman. Contoh :

قلاط وبتعِناف وبتعِرفس وبىتم ﴿صيصختلاو وبصاخلا وبىف وبثلاثلا وبثحبملا﴾ رصح وبريغ وبنم وبادعاصف وبنيييش وبلوانتي وبل وبام وب: وبصاخلاو م اعلا وبلولدم وبضعب وبجارخا وب: وبصيصختلاو لصفنمو وبلصتم وب: وبنامسق وبوهو عاونا وبلصتملاف وب: ...ةيلا وب"       ىلاعت وبلاق وب.ءانثتسلا وباهنم " • ...ةيلا وب"     ىلاعت وبلاق وب.ةفصلاب وبديقتلا وباهنم وب"  ...ةيلا وب"      ىلاعت وبلاق وب.ةيغلاب وبصيصختلا وباهنم وب" ةيلا...ليبس وبهيلا وبعاطتسا وبنم وبتيبلا وبجح وبسانلا وبىلع وبلو وب" وبىلاعت وبلاق وب.لدبلاب وبصيصختلا وباهنم وب" عاونا وبلصفنملاف وب: ...لننح وبيا وب" وبةننيلا وب...مننكلبق وبنننم وبباننتكلا وبوننتوا وبنيذننلا وبنننم وبتانننصحملاو..." وبىلاننعت وبهلوننق وبىنلا وبلننحا وبم ونيلا وبىلاننعت وبهلونقب وبصننصخ وب" وبةننيلا مكل وب  وب۱. ىلاعت وبلاق وب.باتكلاب وبباتكلا وبصيصخت وب"  ...ملننسملا وبرفاننكلا وبلو وبرفاننكلا وبملننسملا وبثرننيل وب" وبنيحيحننصلا وبثيدننحب وبصننصخ وبرفاننكلا وبدننلولل وبلماننشلا وب" وبةننيلا وب"               باتكلا وبصيصخت وب.٢ ىلاعت وبلا وبلاق وب. وبةنسلاب وب" ٣ مننتنك وبناو وب" وبىلاننعت وبهلونقب وب" وبأننضوتي وبىتننح وبثدننحا وباذا وبمكدننحا وبة لننص وبلننبقي وبل وب" وبنيحيحننصلا وبثيدح وبصيصحتك وب, وبباتكلاب وبةنسلا وبصيصخت وب. ةيلا...اومميتف وبءام وباودجت وبملف وبىلاعت وبهلوق وبيلا وبىضرم وب" ٤ ةقدص وبقسوا وبةسمخ وبنود وباميف وبسيل وب" وبامهثيدحب وب"رشعلا وبءامسلا وبتقس وباميف وب" وبنيحيحصلا وبثيدح وبصيصحتك وبصيصخت وب. وب" ...انننننننضيا وبفنننننننصنلا وبىنننننننف وبةنننننننملا وبىنننننننلع وبسانننننننيقلاف وبدنننننننبعلاو وب" وبةنننننننيلا وب وب  وب وب وب وب  وب وب ىنننازلاو وبةننينازلا وب" وبىلاننعت وبهلوننقك وب, وبساننيقلاب وبباتكلا وبصيصخت وب.٥ ىلاعت وبهلوقب وبكلذ وبفصن وباهيلعف وبةملا وباهنم وبصصخ وبهناف وب" وبةيلا...ة دلج وبةيام وبامهنم وبدحاو وبلك وباودلجاف وب" ...ىلولاب وب" وبةيلا وب  وب وب وب " وبملننسو وبهننيلع وبلا وبىلص وبهلوقك وبسايقلاب وبةنسلا وبصيصخت وب.٦ م دننع وبىلع وباسايق وبهتبوقعو وبهضرع وبلحيل وبهناف وبوه وباما وبهدلو وبعم وبدلاولا وبريغ وبىف وباذهو وب" وبهجام وبنباو وبدمحا وبهاور وبهتبوقعو وبهضرع وبلحي وبدجاولا وبيل ىلاعت وبهلوقب وبتباثلا وبفا وبلوق وب" Pembahasan Ke - 4

AL-KHAS DAN AL-TAKHSHIS

Al-khas (صاخلا) adalah sesuatu yang tidak mengandung dua makna atau lebih tanpa adanya batasan. Sedangkan al-takhshish (صيصختلا) adalah mengeluarkan sebagian yang ditunjukkan 'am. Takhshis dibagi menjadi dua, yaitu; takhshis muttashil (bersamaan) dan takhshis munfashil (terpisah).

Macam-macam takhshis muttasil :

1) Pengecualian (al-Istisna'). Contoh: QS. al-‘Ashr (103): 2-3.

(12)

Artinya: “Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian kecuali mereka yang beriman…”

2) Pembatasan (al-taqyid) dengan sifat. Contoh firman Allah SWT dalam QS. al-Nisa' (4): 96.

...ةيلا وب وب

Artinya: “(Hendaklah) Ia memerdekakan seorang hamba yang beriman…”

3) Pengecualian dengan dengan batas (ghayah). Contoh QS. al-Baqarah (2): 222.

 ..ةيلا وب وب وب وب وب  Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci…” 4) Pengecualian dengan pengganti (badal). Contoh QS. Ali ‘Imron(3): 97.

 ...ةيلا وب وب وب وب وب  وب•• وب وب

Artinya: “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah...”

Macam-macam takhshish munfashil:

1) Pengecualian al-kitab (al-Qur’an) dengan al-kitab (al-Qur’an). Firman Allah SWT dalam QS. al-Baqarah (2): 221.

 ...ةيلا وب  وب Artinya: “Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik…” ayat ini ditakhsis dengan Firman Allah SWT dalam QS. al-Maidah (5): 5, ةيلا وب...مكلبق وبنم وبباتكلا وبوتوا وبنيذلا وبنم وبتانصحملاو...ىلاعت وبهلوق وبىلا وبلحا وبم ويلا                                                                         • 

Artinya: “Pada hari ini dihalalkan –sampai pada firman Allah ta'ala- Dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang di beri al-kitab sebelum kamu…”

2) Pengecualian al-kitab (al-Qur’an) dengan al-sunah (al-Hadits). Firman Allah dalam QS. al-Nisa' (4):11.

...ةننننننننننننننننننننننننننننننننيلا وب وب وب وب وب وب   وب وب وب

Artinya: “Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pustaka untuk) anak-anakmu, yaitu bagian anak laki-laki sama dengan bagian dua anak perempuan…” Ayat diatas mengandung pengertian bahwa yang mendapat waris termasuk anak kafir tapi ayat tersebut ditakhsis dengan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim:

(13)

Artinya: “Seorang anak muslim tidak mendapatkan warisan dari orang tua kafir dan anak kafir tidak mendapatkan warisan dari orang tua muslim.”

3) Pengecualian al-Sunnah (al-Hadits) dengan al-Kitab (al-Qur’an). Seperti hadits riwayat Bukhari Muslim yang menerangkan bahwa Allah SWT tidak akan menerima shalat seseorang yang masih dalam keadaan hadats sampai dia berwudhu.

أضوتي وبىتح وبثدحا وباذا وبمكدحا وبة لص وبلبقي وبل

Artinya : Allah tidak menerima shalat kalian, ketika berhadast sehingga kalian berwudhu.

Hadits ini di takhsis dengan firman Allah QS.al-Nisa' (4): 43.

...ةنننننننننننننننننننننننننننننننننننننننيلا وب وب وب  وب    وب وب وب وب  وب وب وب وب وب وب   وب وب

Artinya: “Dan jika kamu sakit –sampai pada firman Allah- kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah…”

4) Pengecualian al-Sunnah (al-Hadits) dengan al-Sunnah (al-Hadits). Contoh hadits Riwayat Bukhari dan Muslim:

رشعلا وبءامسلا وبتقس وباميف

Artinya: “Setiap (zar') yang disirami dengan air hujan zakatnya sebesar seper sepuluh.”

Hadits ini ditakhsis dengan hadits riwayat Bukhori dan Muslim : ةقدص وبقسوا وبةسمخ وبنود وباميف وبسيل

Artinya: “Setiap (zar') yang kurang dari lima wasaq tidak ada zakat.”

5) Pengecualian al-kitab (al-Qur’an) dengan Qiyas. Contoh QS. al-Nur (24):3.

                       



            

• • • 

Artinya: Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.

Ayat tersebut di takhsis dengan ayat yang menerangkan hukum derap/jilid terhadap budak perempuan (amat) yang hanya dijilid separuh dari ketentuan ayat. Allah SWT. berfirman QS. al-Nisa' (4):25.

 ...ةنننننننننيلا وب وب وب وب وب 

 وب وب وب وب Artinya: “Kemudian mereka melakukan perbuatan yang keji (zina), Maka atas mereka separo hukuman dari hukuman wanita-wanita merdeka yang bersuami…”

(14)

Adapun untuk seorang budak (‘abd) di-qiyas-kan kepada amat yaitu setengah dari ketentuan yang telah disebutkan diatas.

6) Pengecualian al-Sunnah (al-Hadits) dengan al-Qiyas. Contoh sabda Rasulullah SAW. :

هجام وبنباو وبدمحا وبهاور وبهتبوقعو وبا وبهضرع وبلحي وبدجاولا وبيل

Artinya: “Orang kaya yang berpaling dari membayar hutang maka halal kehormatan dan keperwiraannya “ (HR. Ahmad dan Ibn Majjah.)

Dikecualikan dari ketentuan hadits diatas, yaitu orang tua yang menunda-nunda membayar hutang pada anaknya meskipun sudah mampu untuk membayarnya. Maka bagi orang tua yang berpaling dari membayar hutang tidak dihalalkan kehormatan dan keperwiraannya karena dengan memakai qiyas awla tidak diperbolehkannya mengucapkan kata-kata kasar kepada mereka yang telah ditetapkan dalam QS. Al-Isra' (17):23.

 ...ةيلا وب  وب وب وب

Artinya: “…Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah"…” ﴿خسنلا وبىف وبسماخلا وبثحبملا﴾ اننم وبتننلقن وباذا وبباتكلا وباذه وبىف وبام وبتخسن وبمهلوق وبنم وبلقنلا وبهانعم وبليقو وباهطاسبناب وبهتعفرو وبهتلازا وباذا وبلظلا وبسمشلا وبتخسن وبلاقي وب. وبةلازلا وبةغل وبوهو رخا وبىلا وبهيف م اسقا وبىلا وبمهضعب وبدنع وبخسنلا وبمسقنيو وب.رخأتم وبىعرش وبليلدب وبيعرش وبمكح وبعفر وب: وباعرشو وب: ۱. ىعفانشلا وبهاور وب.انهانأرق وبدنق وبلانناف وبهننع وبنلا وبينضر وبرنمع وبلانق وب.ةنتبلا وبانمهومجراف وباينز وباذا وبةخيشلاو وبخيشلا وبوحن وبمكحلا وبءاقبو وبمسرلا وبخسن ةخيشلاو وبخيشلاب وبدارملا وبامهو وب.هيلع وبقفتم وبنينصحملا وبملسو وبهيلع وبلا وبىلص وبمجر وبدقو وب.هريغو ...ةيلا وب"                      نيذننلاو وب" وبىلاننعت وبلاننق وب.مننسرلا وبءاقبو وبمكحلا وبخسنو وب.٢ ةياب وبخسن وب" وبةيلا...لوحلا وبىلا وباعاتم وبمهجاوزل وبةيصو وباجاوزا وبنورذيو وبمكنم وبنوفوتي وب" ٣ .ننمرحي وبتاننمولعم وبسنمخب وبنخنسنف وب" وبننمرحي وبتامولعم وبتاعضر وبرشع وبلزنا وبامينفعِ وبناك وب" وبةسياع وبنع وبملسملا وبثيدحك وباعم وبنيرملا وبخسنو وب. ة دعلا وبةيا وبىف وبم دقت وبامك وبباتكلاب وبباتكلا وبخسن وبزوجيو. ...ةيلا وب"        لابقتساك وب.باتكلاب وبةنسلا وبخسنو وب.٤ ىلاعت وبهلوقب وبخسن وبارهش وبرشع وبةتس وبة لصلا وبىف وبهلبقتسا وبملسو وبهيلع وبلا وبىلص وبهناف وبنيحيحصلا وبثيدح وبىف وبةيلعفلا وبةنسلاب وبتباثلا وبسدقملا وبتيب وب" ٥ بننتك وب" وبىلاننعت وبهلوقك وبةنسلاب وبباتكلا وبخسن وبزوجي وبمهضعب وبلاقو وب" وباهروزف وبربقلا وبة رايز وبنع وبمكتيهن وبتنك وب" وبملسم وبثيدحك وبةنسلاب وبةنسلا وبخسنو وب. هاور وب" وبثروننل وبةيصول وب" وبملسو وبهيلع وبلا وبىلص وبهلوقب وبخسن وب" وبةيلا...نيبرقلاو وبنيدلولل وبةيصولا وباريخ وبكرت وبنا وبتوملا وبمكدحا وبرضح وباذا وبمكيلع هجام وبنباو وبيذمرتلا. Pembahasan Ke - 5 NASIKH DAN MANSUKH

Al-Nãsikh (خسانلا) secara bahasa berarti menghilangkan, menghapus, atau memindah. Dalam tinjauan syara', al-nãsikh adalah menghilangkan atau membatalkan hukum syara' yang telah ditetapkan terdahulu dengan dalil syara' yang baru. Al-Nãsikh menurut sebagian ulama' terbagi menjadi:

1) Menghapus tulisan (al-rasm) dan menetapkan hukum. Contoh hadits Nabi SAW:

(15)

ةتبلا وبامهومجراف وباينز وباذا وبةخيشلاو وبخيشلا

Sahabat ‘umar RA berkata bahwa sesungguhnya kami telah membaca hadits dan bahwasanya nabi SAW telah memberlakukan hukum ranjam terhadap dua orang yang berzina muhshon. Maksud lafal نينصحم وبdalam hadits diatas adalah ةجخيشلاو وبخيشلا 2) Menghapus hukum dan menetapkan tulisan (al-rasm).

Contoh QS. al-Baqarah (2): 240.

        •        

                 

  • •            

   

Artinya: Dan orang-orang yang akan meninggal dunia di antara kamu dan meninggalkan isteri, hendaklah berwasiat untuk isteri-isterinya, (yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya dan tidak disuruh pindah (dari rumahnya). akan tetapi jika mereka pindah (sendiri), Maka tidak ada dosa bagimu (wali atau waris dari yang meninggal) membiarkan mereka berbuat yang ma'ruf terhadap diri mereka. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Ayat ini di nasikh dengan QS. al-Baqarah (2): 234.

 ...ةنننيلا وب وب وب  وب  

 وب وب وب  وب 

Artinya: “Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh hari.

3) Menghapus dua perkara (hukum dan tulisan) secara bersamaan. Seperti hadits riwayat Muslim dari 'aisyah ra.

نمرحي وبتامولعم وبتاعضر وبرشع وبلزنا وباميفعِ وبناك

Hadits yang menerangkan bahwa yang dapat menyebabkan haramnya sebuah pernikahan sepuluh kali susushan yang diketahui ini kemudian dinasikh dengan hadits yang menerangkan lima kali susuan yang mengharamkan:

نمرحي وبتامولعم وبسمخب

Me-nasikh al-Kitab (ayat Al-Quran) dengan al-Kitab (ayat al-Quran lain) juga diperbolehkan, seperti dalam ayat tentang 'iddah perempuan sebagaimana yang diterangkan diatas.

4) Menghapus al-Sunah dengan al-Kitab.

Seperti menghadap Baitul maqdis dalam shalat yang ditetapkan dengan sunah fi'liyah (perbuatan Nabi). Dalam hadits riwayat Bukhori Muslim disebutkan "bahwasahnya Nabi SAW menghadap baitul maqdis dalam shalatnya selama 16 bulan ". Hadits kemudian dinasikh dengan firman Allah QS. al-Baqarah (2): 144.

                   •   

(16)

                     •             

Artinya: “Sungguh kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langi, Maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. dan Sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”

5) Nasikh al-Sunah dengan al-Sunah. Seperti hadits riwayat imam Muslim: اهروزف وبربقلا وبة رايز وبنع وبمكتيهن وبتنك

Artinya: “(dulu) Aku (Nabi) melarang kalian ziarah kubur. Maka (sekarang) Berziarahlah kalian. “

Sebagian ulama' juga ada yang berpendapat tentang diperbolehkannya menasikh al-kitab dengan al-sunah. Seperti firman Allah QS al-Baqarah :(2) 180,

          

        •      

      

Artinya: “Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.”

Ayat diatas dinaskh oleh sabda Nabi SAW: هجام وبنباو وبيذمرتلا وبهاور وبثرول وبةيصول

Artiny: “Tidak ada wasiat bagi ahli waris.” (HR. al-Tirmidzi dan Ibn Majjah.) ﴿لمجملا وبىف وبسداسلا وبثحبملا﴾ راننهطلاو وبضننيحلا وبلننمتحي وبهناننف وب" وبءورننق وبةننثةلثة وبنهننسفناب وبنننصبرتي وبتاننقلطملاو وب" وبىلاننعت وبهلوننق وبنننم وبءرق وبظفلك وبنايبلا وبىلا وبرقتفي وبام وب: وبلمجملا رهطلاو وبضيحلا وبنيب وبءرقلا وبكارتشل. عاونا وبوهو وبىلجتلا وبزيح وبىلا وبلاكشلا وبزيح وبنم وبءيشلا وبجارخا وب: وبنايبلاو وب: ۱ ةلماك وبة رشع وبكلت وبمتعجر وباذا وبةعبسو وبجحلا وبىف وبم ايا وبةثةلثة وبم ايصف وب" وبعتمتلا وبم وص وبىف وبىلاعت وبهلوقك وبلوقلاب وبنايب وب. وب" ٢ اهريغو وبة لصلا وبةيفيك وبملسو وبهيلع وبلا وبىلص وبىبنلا وبلعف وبنايبك وبلعفلاب وبنايب وب. ٣ ة روهشملا وبهبتكب وبامهنيب وبملسو وبهيلع وبلا وبىلص وبهناف وب, وبءاضعلا وبتايدو وبة اكزلا وبرداقم وبنايبك وبباتكلاب وبنايب وب. . ٤ سننبحو وبتارننم وبثلثة وبهعباننصاب وبة راننشلا وبداننعا وبمننثة وب,اموي وبنيثةلثة وبىنعي وب" وباذكو وباذكو وباذك وبرهشلا وب" وبملسو وبهيلع وبلا وبىلص وبهلوقك وبة راشلاب وبنايب وب. نيرسعو وبةعست وبنوكي وبدق وبرهشلا وبنا وبىلا وبة راشا وبةثلاثلا وبىف وبهماهبا. Pembahasan Ke - 6 MUJMAL DAN BAYAN

(17)

Mujmal (لمجملا) adalah sesuatu yang membutuhkan penjelasan. Contoh seperti lafal ءورق وبpada ayat:

ءورق وبةثةلثة وبنهسفناب وبنصبرتي وبتاقلطملاو

karena ada persekutuan makna dalam lafal al-quru' maka memungkinkan lafal tersebut mempunyai arti haidh dan suci.

Bayan (نايبلا) adalah mengeluarkan sesuatu dari kondisi musykil kepada kondisi jelas. Bayan dibagi menjadi:

1) Bayan (penjelas) dengan ucapan (bi al-qawl) seperti pada firman Allah SWT. yang menerangkan puasa tamatu' QS. Al-Baqarah (2): 196.

 ...ةنننيلا وب وب  وب وب وب وب وب    وب وب وب وب



Artinya: “…Maka wajib puasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari apabila kalian semua telah pulang. Itulah sepuluh hari yang sempurna...”

2) Bayan dengan perbuatan atau pekerjaan. seperti pekerjaan Nabi yang menjelaskan tata cara shalat dan lainnya.

3) Bayan dengan tulisan (kutub). Seperti bayan akan kadar zakat, dan diyat anggota badan sebagaimana yang telah dijelaskan Nabi SAW. melalui hadits-haditsnya. 4) Bayan dengan isyarat, seperti isyarat nabi SAW sambil menunjukkan semua jari tangan dalam satu isyarat “satu bulan adalah seperti ini, seperti ini dan seperti ini. Maksudnya 30 hari. Kemudian nabi memebrikan isyarat lagi dengan telapak tangannya sampai tiga kali, dan pada urutan ketiga beliau tidak menunjukkan ibu jarinya sebagai isyarat bahwa dalam bulan terkadang ada yang hanya sejumlah 29 hari. ﴿ديقملاو وبقلطملا وبيف وبعباسلا وبثحبملا﴾ اهدويق وبنم وبديق وبلب وبةيهاملا وبىلع وبلد وبام وب: وبقلطملا اهدويق وبنم وبديقب وبةيهاملا وبىلع وبلد وبام وب: وبديقملاو ...ةننبقر وبرننيرحتف وبىلاننعت وبهلوننق وبىننف وبراننهظلا وبة راننفك وبىننف وباننمك وبعننضاوملا وبضننعب وبىننف وبتننقلطاو وبةننيلا   وبىنلع وبىنقبي وبادنيقم وبدرو وبناو وبهنقلطا وبىقبي وباقلطم وبىلع وبدرو وباذا وبباطخلا وبنا وبملعاو ة ارنفك وبىننف وبعنضاوملا وبضنعب وبىننف وبناميلاب وبتديق وبةبقرلاك وبديقملا وبىلع وبقلطملا وبلمحي وبرخا وبعضوم وبىف وباديقمو وبعضوم وبىف وباقلطم وبدرو وبناو وب.هديقت ىلاعت وبهلوق وبىف وبلتقلا وب Pembahasan Ke - 7

MUTLAQ DAN MUQOYYAD

Mutlaq (قننلطملا) adalah lafal yang menunjukkan hakikat sesuatu hal tanpa adanya batasan. Sedangkan muqoyyad (دننيقملا) adalah lafal yang menunjukkan suatu hal dengan adanya batasan (taqyid).

Penting diketahui bahwa apabila terdapat perintah (khithab) yang bersifat mutlak atau umum, maka ia harus diberlakukan seperti keumumannya. Begitupun ketika terdapat perintah yang dibatasi (muqoyyad) atau bersifat khusus, maka ia harus

(18)

diberlakukan berdasarkan kadar pembatasan atau kekhususannya tersebut. Namun ketika perintah itu bersifat mutlak pada satu sisi dan muqoyyad pada sisi yang lain, maka sisi kemutlakannya harus ditangguhkan dan diberlakukan sisi kekhususannya. Contohnya seperti lafal “roqobah” (budak) yang dibatasi dengan sifat beriman dalam hal kafarat membunuh. Allah SWT berfirman QS. al-Nisa' (4): 96.

...ةيلا وب وب

Artinya : (Hendaklah) Ia memerdekakan seorang hamba yang beriman…

Dalam bagian lain, lafal roqobah berlaku umum seperti pada kafarat zhihar dalam firman Allah SWT QS. al-Mujadalah )58): 3.

             

             

       

Artinya: Orang-orang yang menzhihar isteri mereka, Kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, Maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan." ﴿قوطنملاو وبم وهفملا وبىف وبنماثلا وبثحبملا﴾ قطنلا وبلحم وبىف وبظفللا وبهيلع وبلد وبام وب: وبقوطنملاف قطنلا وبلحم وبىف وبل وبظفللا وبهيلع وبلد وبام وب: وبم وهفملاو نيمسق وبىلا وبمسقني وبقوطنملاف وب: ةيلا...ةلماك وبة رشع وبكلت وبمتعجر وباذا وبةعبسو وبجحلا وبىف وبم ايا وبةثةلثة وبم ايصاف وب" وبىلاعت وبهلوقك وب, وبصنلا وبىمسيو وب, وبليوأتلا وبلمتحي وبل وبام وب: وبلولا وب" ...ة وننقلا وبىنعم وبىلا وبفرصف وبىلاعت وبلا وبقح وبىف وبلاحم وبكاذو وبديا وبعمج وبهرهاظ وب" وبةيلا  وب    ىلاعت وبهلوقك وب, وبرهاظلا وبىمسيو وب, وبليوأتلا وبلمتحي وبام وب: وبىناثلا وب" نيمسق وبىلا وبمسقني وباضيا وبم وهفملاو وب: ... ةيلا وب وب وب   وب  وب  وب وب وب   وب...عنننمكو وب" وبةيلا ىلاعت وبهلوق وبنم وبىمايتيلا وبلام وبقارحا وب" •     اقفاوم وبهنع وبتوكسملا وبناك وبام وبوهو وب: وبةقفاوملا وبم وهفم ىلاعت وبهلوق وبنم وبم وهفملا وبنيوبلل وبضرضلا وبعنمك وبهب وبقوتنملل وب" ...ةننيلا وب"                          ... ىلاننعت وبلاننق وب.نذؤننم وبنذؤنني وبمننل وباذا وبةننعمجلا وبم ونني وبعيبننلا وبزاوننجو وب." وبةننيلا وب" •    م وننهفملاو ىننف وب" وبملننسو وبهننيلع وبلا وبىلص وبهلوق وبنم وبم وهفملا وبةفولأملا وبىلع وبة اكزلا وببوجو وبم دعك وب, وبهب وبقوطنملل وبافلاخم وبهنع وبتوكسملا وبناك وبام وبوهو وب: وبةفلاخملا ىلاعت وبلاق وب.تامولعم وبرهشا وبريغ وبىف وبجحلا وبم دعو وب.ىعفاشلا وبهاور وب" وبة اكز وبم انغلا وبةميانس وب" Pembahasan Ke - 8 MANTUQ DAN MAFHUM

Mantuq (قونننطنملا) adalah penunjukan lafal terhadap suatu hal (hukum) ketika diucapkan, sedangkan Mafhum (م وننهفملا) adalah penunjukan lafal terhadap hukum yang tidak diucapkan.

(19)

Pembagian Mantuq

1. Al-Nash. Yaitu lafal yang tidak mengandung takwil. Seperti firman Allah SWT. QS. al-Baqarah (2):196.

 ...ةنننيلا وب وب  وب وب وب وب وب    وب وب وب وب



Artinya: “…Maka wajib puasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari apabila kalian semua telah pulang. Itulah sepuluh hari yang sempurna.”

2. Al-Zahir. Yaitu lafal yang mengandung takwil atau perlu takwil. Contohnya seperti firman Allah QS. al-Dzariyat (51):47.

          

Artinya: “Dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan Sesungguhnya kami benar-benar berkuasa.”

Lafal ديا وب adalah bentuk jamak dari lafal دي وب yang berarti tangan, dan hal itu (tangan) mustahil bagi Allah SWT. Maka dari itu lafal ديا وب dalam ayat tersebut dipalingkan ke makna ة وقلا وبyang berarti kekuatan.

Pembagian Mafhum

1. Mafhum muwafaqoh. Yaitu penunjukan hukum yang tidak disebutkan mempunyai kesamaan dengan hukum yang diucapkan. Seperti pencegahan atau larangan memukul kedua orang tua yang dapat dipahami dari firman Allah QS. al-Isra' (17):23.

                         •   •           

Artinya: “Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”

Larangan membakar (atau hal-hal yang sifatnya merusak) harta anak yatim yang dapat dipahami dari firman Allah QS. al-Nisa' (4): 10.

                         •

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, Sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).”

2. Mafhum mukholafah. Yaitu lafal yang disebutkan tidak sama dengan yang diucapkan. Contohnya antara lain adalah sebagai berikut:

1) Tidak adanya kewajiban zakat bagi hewan yang digunakan untuk bekerja yang dipahami dari sabda Nabi SAW:

(20)

ة اكز وبم انغلا وبةميانس وبىف

Artinya: “Pada hewan-hewan yang digembalakan terdapat (wajib) zakat.”

2) Tidak adanya haji kecuali pada bulan-bulan tertentu yang telah masyhur dari pemahaman firman Allah QS. al-Baqarah (2):197.

    •    •     

   •                           

    •    

Artinya: “Haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, Maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal.”

3) Diperbolehkannya jual beli pada hari Jum'at sebelum dikumandangkannya azdan yang dipahami dari firman Allah QS. al-Jum'ah (62): 9.

                

                  

Artinya: “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

﴿ وبعساتلا وبثحبملا وب﴾ ملسو وبهيلع وبلا وبىلص وبةعيرشلا وببحاص وبلعف وبىف ىننلع وبليلدننلا وبلد وبناننف وبةننعاطلاو وبةبرقلا وبهجو وبىلع وبناك وبناف وب. وبنوكي وبل وبوا وبةعاطلاو وبةبرقلا وبهجو وبىلع وبنوكي وبنا وباما وبولخي وبل وبلا وبىلص وبيبنلا وبلعف ثلثةو وبىننثم وبمنكل وببانط وباننم وباوحكنانف وب" وبىلاننعت وبنلا وبلاننق وب. وبة ونسن وبعنبرا وبىنلع وبحاننكنلا وبىننف وبة دانيزك وبصانصتخلا وبىننلع وبلننمح وبهننب وبصانصتخلا نننهنم وبراننتخي وبنا وبملننسو وبهننيلع وبلا وبىلص وبرماف وبهعم وبنملساف وبةيلهاجلا وبىف وبة وسن وبرشع وبهتحتو وبنليغ وبم لسا وبلاق وبرمع وبنبا وبنعو وب." وبةيلا...عابرو يذمرتلاو وبهجام وبنباو وبدمحا وبهاور وب.اعبرا. ...ةننيلا وب"             ىننلع وبلدنني وبمننل وبناننف ىلاعت وبلا وبلاق وب.هتما وبهكراشي وبلب وبهب وبصتخي وبل وبهب وبصاصتخلا وب" هب وبصاصتخلا وبىلع وبليلدلا وبلد وبام وبلا وبءادتقلا وبملسو وبهيلع وبلا وبىلص وبىبنلا وبلاعفا وبىف وبلصلا وب: وباولاق وبكلذلو. Pembahasan Ke - 9

PERBUATAN NABI SAW.

Perbuatan Nabi SAW. terkadang bersifat qurbah (ibadah taqorrub) dalam artian taat dan kadang juga tidak bersifat demikian. Ketika perbuatan Nabi bersifat taqorrub atau taat serta adanya dalil yang menunjukkan kekhususan pada diri Nabi maka hal itu berlaku khusus untuk Nabi SAW. Seperti memiliki istri lebih dari empat. Allah berfirman QS al- Nisa' (4): 3.

 ...ةنننننننننيلا وب وب وب وب   وب وب وب  وب 

Referensi

Dokumen terkait

perilaku yang terjadi pada perempuan saja namun terjadi juga terhadap para laki- laki. Salah satu hal yang dapat menjadi bukti bahwa laki-laki pun dapat melakukan perilaku

Jamil (1995:6) menjelaskan syarat dan kualifikasi menjadi anggota Majlis Tarjih adalah ulama (laki-laki/perempuan) anggota persyarikatan yang mempunyai kemampuan

Menurut hukum kewarisan KUHPerdata dan pendapat Hazairin bahwa saudara dari ayahnya baik laki-laki maupun perempuan bukan menjadi penghalang untuk seseorang anak yang

perempuan, namun karena ada bersama saudara laki-lakinya mak ia menjadi ashabah. Yang berhak menjadi ahli waris ashabah bi ghairihi adalah :.. Anak perempuan bila

Jamil (1995:6) menjelaskan syarat dan kualifikasi menjadi anggota Majlis Tarjih adalah ulama (laki-laki/perempuan) anggota persyarikatan yang mempunyai kemampuan

pasal-pasal tersebut di atas menjadi bagian saudara perempuan dan laki-laki, dilakukan antara mereka menurut bagian-bagian yang sama, bila mereka berasal dan perkawinan

adanya li’an kedua suami istri menjadi haram berkumpul kembali dalam suatu ikatan perkawinan, sebagaimana antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang memiliki

Hubungan yang harmonis antara anggota keluarga, orang tua, anak, saudara laki-laki dan perempuan akan membantu murid melakukan aktivitas belajar yang baik dapat dikatakan bahwa