• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KUAT TEKAN BETON DENGAN AGREGAT PASIR DARI BOYOLALI MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH ABU SEKAM PEMBAKARAN KAYU DAN SERBUK HALUS ARANG BRIKET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KUAT TEKAN BETON DENGAN AGREGAT PASIR DARI BOYOLALI MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH ABU SEKAM PEMBAKARAN KAYU DAN SERBUK HALUS ARANG BRIKET"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KUAT TEKAN BETON DENGAN AGREGAT PASIR DARI

BOYOLALI MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH ABU SEKAM PEMBAKARAN

KAYU DAN SERBUK HALUS ARANG BRIKET

Timbul Catur Suwiono1, Purwanto 2, Anik kustirini 3

1) Jurusan Teknik Sipil Universitas Semarang

2) Jurusan Teknik Sipil Universitas Semarang

3) Jurusan Teknik Sipil Universitas Semarang

Abstract

Concrete research has been carried out, this study utilizes wood burning husk ash and fine powder of briquette charcoal as an added material from the weight of cement and sand used from Boyolali. This study aims to determine the compressive strength of concrete with materials added to wood burning husk ash and fine powder of briquette charcoal. Material variations added wood burning husk ash and briquette charcoal fine powder by 0%, 10%, 20% by weight of cement. This study used 0.5 fas and concrete testing at the age of 7 days, 14 days and 28 days. From the test results the average compressive strength of concrete at the age of 7 days with a material variation of 10% added was 15.05 MPA, and a material variation of 20% added was 13.47 MPA. Concrete at the age of 14 days with a material variation of 10% added is 15.76 MPA, and a material variation of 20% is 13.18 MPA. concrete at 28 days with a material variation of 10% added is 14.32 MPA, and a 20% added material variation is 14.32 MPA.

Keywords; wood burning husk ash, compressive strength, fine briquette charcoal powder

Abstrak

Penelitian beton telah banyak dilakukan, penelitian ini memanfaatkan abu sekam pembakaran kayu dan serbuk halus arang briket sebagai bahan tambah dari berat semen dan pasir yang digunakan dari boyolali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton dengan bahan tambah abu sekam pembakaran kayu dan serbuk halus arang briket. Variasi bahan tambah abu sekam pembakaran kayu dan serbuk halus arang briket sebesar 0%, 10%, 20% dari berat semen. Penelitian ini menggunakan fas 0,5 dan pengujian beton pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Dari hasil pengujian kuat tekan rata-rata beton pada umur 7 hari dengan variasi bahan tambah 10% adalah 15,05 MPA, dan vari asi bahan tambah 20% adalah 13,47 MPA. Beton pada umur 14 hari dengan variasi bahan tambah 10% adalah 15,76 MPA, dan variasi bahan tambah 20% adalah 13,18 MPA. beton pada umur 28 hari dengan variasi bahan tambah 10% adalah 14,32 MPA, dan vari asi bahan tambah 20% adalah 14,32 MPA.

Kata kunci : abu sekam pembakaran kayu, kuat tekan, serbuk halus arang briket PENDAHULUAN

Beton mutu tinggi sangat mendukung struktur bangunan teknik sipil, karena penggunaan beton mutu tinggi dapat menghasilkan bangunan-bangunan dengan sifat yang superior yang tidak dapat diperoleh dengan penggunaan beton normal. Maka pada penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan kuat tekan beton dengan agregat pasir dari boyolali menggunakan bahan tambah abu sekam pembakaran kayu dan serbuk halus arang briket umur 7 hari, 14 hari dan 28hari, dengan variasi bahan tambah 0%, 10% dan 20%.

Penelitian ini dipandang perlu karena melihat pemakaian bahan tambah (admixture) di Indonesia sudah banyak menggunakan bahan tambah di dalam campuran beton. Penurunan fas sangat diperlukan dalam pembuatan beton. Penambahan abu sekam

(2)

pembakaran kayudapat meningkatkan kekuatan betonserta laju pengerasan campuran beton. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka diambil identifikasi masalah analisis kuat tekan beton dengan agregat pasir dari Boyolali menggunakan bahan tambah abusekam pembakaran kayu dan serbuk halus arang briket.

METODOLOGI PENELITIAN

Pelaksaan penelitian dilakukan di Laboratorium Bahan Bangunan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Semarang. Obyek dalam penelitian ini adalah beton dengan kuat tekan maksimum yang menggunakan agregat pasir dari Boyolali menggunakan bahan tambah abu sekam pembakaran kayu dan serbuk halus arang briket, dengan berbagai variasi agregat. Pengujian kuat tekan dilakukan setelah beton berumur 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Agar palaksanaan penelitian dan tujuan berjalan dengan sistematis dan lancar, maka harus digunakan suatu metode penelitian. Bahan penelitian ditunjukkan pada gambar 1.

Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2018 Gambar 1. Bahan dan Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengujian Agregat Halus

(3)

Sumber : Hasil Pengujian Bulan April 2018 – Juni 2018

Gambar 2. Grafik Analisis Saringan Agregat Halus Pasir Hasil Pengujian Agregat kasar

Hasil pengujian agregat kasar ditunjukkan pada gambar 3.

Sumber : Hasil Pengujian Bulan April 2018 – Juni 2018

Gambar 3. Grafik Analisis Saringan Agregat Kasar Batu Pecah

Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton

2.37   10.97   28.22   45.87   65.58   85.49  91.21   99.46   0   0   8   35   55   75   90   100   0   10   30   59   90   100   100  100   0   20   40   60   80   100   120   No.  

200   No.  100   No.  50   No.  30   No.  16   No.  8   No.  4   3/8"  

Pr os en ta se  L ol os  (%)   Nomor  Saringan  (mm)   GRAFIK  ANALISIS  SARINGAN  AGREGAT  

HALUS  PASIR   %  Lolos   Batas  Bawah   Batas  Atas   0   0.3   0.36   3.66   70.92   97.1   100   0   0   0   10   30   95   100   0   0   5   35   70   100   100   0   20   40   60   80   100   120   Pr os en ta se  L ol os  (%)   Nomor  Saringan  (mm)  

GRAFIK  ANALISIS  SARINGAN  AGREGAT   KASAR  BATU  PECAH  

%  Lolos  

Batas   Bawah   Batas   Atas  

(4)

Grafik kuat tekan beton ditunjukkan gambar 4, 5 dan 6 berikut ini.

Sumber : Hasil Pengujian Bulan April 2018 – Juni 2018 Gambar 4. Grafik Pengikatan Awal Semen

Sumber : Hasil Pengujian Bulan April 2018 – Juni 2018 Gambar 5. Grafik Pengikatan Awal Semen

Sumber : Hasil Pengujian Bulan April 2018 – Juni 2018 0   2   4   6   8   10   12   14   16   18   BE RAT  (kg )  

PERSENTASE  BAHAN  TAMBAH  (%)   GRAFIK  BERAT  BETON  

beton   umur  7   hari  (kg)   beton   umur  14   hari  (kg)   beton   umur  28   hari  (kg)   0   20000   40000   60000   80000   NORMAL   10   20   BI AY A   (Rp )  

PERSENTASE  BAHAN  TAMBAH  (%)   GRAFIK  PERBANDINGAN  ESTIMASI  

PEMBUATAN  BETON   biaya   pembuatan   beton   0   3   6   9   12   15   18   21   24   27   30   0   10   20   RAT A-­‐ RAT A   ES TI MAS I  K U AT   TE KAN  (MP A)  

ABUS  SEKAM  PEMBAKARAN  KAYU  DAN     SERBUK  HALUS  ARANG  BRIKET  (%)   GRAFIK  KUAT  TEKAN  BETON  

beton  umur  7  hari(MPA)   beton  umur  14  hari(MPA)   beton  umur  28  hari(MPA)  

(5)

KESIMPULAN

1.

Penambahan abu sekam pembakaran kayu dan serbuk halus arang briket 10 % dan 20 % pada umur beton 7 hari yang memberikan kuat tekan rata-rata maksimum sebesar 15,59 MPA dan 13,97 MPA. pada umur beton 14 hari memberikan kuat tekan rata-rata maksimum sebesar 15,76 MPA dan 13,18 MPA. pada umur beton 28 hari memberikan kuat tekan rata-rata maksimum sebesar 14,32 MPA dan 14,32 MPA.

2.

Beton normal pada umur 7 hari memiliki berat minimal 12,498 kg, beton dengan bahan tambah abu sekam pembakaran kayu dan serbuk halus arang briket 10% dan 20 % memiliki berat minimal 12,290 kg dan 12,072 kg. Beton normal pada umur 14 hari memiliki berat minimal 12,620 kg, beton dengan bahan tambah abu sekam pembakaran kayu dan serbuk halus arang briket 10% dan 20 % memiliki berat minimal 12,263 kg dan 12,081 kg. Beton normal pada umur 28 hari memiliki berat minimal 12,616 kg, beton dengan bahan tambah abu sekam pembakaran kayu dan serbuk halus arang briket 10% dan 20 % memiliki berat minimal 12,436 kg dan 12,160 kg.

3.

Total biaya untuk beton normal Rp. 61.483, total biaya untuk pembuatan beton dengan bahan tambah 10% adalah Rp. 67.944, Jadi total biaya untuk pembuatan beton dengan bahan tambah 20% adalah Rp. 74.317. Biaya beton dengan bahan tambah abu sekam pembakaran kayu dan serbuk halus arang briket 10% dan 20%, lebih mahal di bandingan dengan beton normal.

DAFTAR PUSTAKA

Amrulloh, I.F., 2012, Analisis Kuat Tekan Beton dengan Bahan Tambah Serbuk Halus Gelas Serta Analisis Kuat Tekan Beton Dengan Bahan Tambah Serbuk Halus Arang Briket, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Badan Standardisasi Nasional. 2004, Semen Portland, SNI 15-2049-2004, Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.

Departemen Pekerjaan Umum, 1982. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

Haryanto, H. T., 2012, Analisis Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Beton dengan Bahan Tambah Serbuk Arang Briket dan Berstmittel, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Prasetyo, G.B., 2015, Tinjauan kuat Tekan Beton Geopolimer dengan Fly Ash Sebagai Bahan Pengganti Semen, Jurusan Teknik Sipil,Fakultas Teknik, UniversitasMuhammadiyah Surakarta.

Trinugroho, S dan Rubianto, N., 2011, Kapasitas Tekan dan Tarik Beton Dengan Bahan TambahFiller Abu Ampas Tebu dan Abu Arang Briket Dengan Fas 0.45, JurusanTeknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Gambar

Grafik analisis saringan agregat halus pasir tertera pada gambar 2.
Gambar 2. Grafik Analisis Saringan Agregat Halus Pasir  Hasil Pengujian Agregat kasar
Grafik kuat tekan beton ditunjukkan gambar 4, 5 dan 6 berikut ini.

Referensi

Dokumen terkait

Masalah yang terjadi pada mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo semester I tahun ajaran 2015- 2016 di kelas A-2 adalah mahasiswa mengalami kesalahan konsep,

Ada juga tanaman nanas yang mengandung virus PMWaV-1 dan PMWaV-2 sekaligus di dalam satu tanaman, seperti yang ditemukan pada pengamatan di rumah kaca (perlakuan dengan

Perbedaan formulasi krim tipe M/A dan A/M memiliki pelepasan obat yang berbeda maka akan memiliki aktivitas dan sifat fisik yang berbeda pula sehingga dalam penelitian ini

Alhamdulillahhirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis diberikan kesempatan untuk dapat

(1) Pemohon yang telah memperoleh izin usaha pertambangan dari bupati/walikota atau gubernur berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi yang ditetapkan sebelum

Setelah ekuitas merek suatu perusahaan dinilai baik oleh konsumen langkah selanjutnya adalah konsumen melakukan keputusan pembelian terhadap produk yang akan dibeli, di

Standar Kompetensi : Standar Kompetensi mata kuliah administrasi pendidikan ini adalah agar mahasiswa memiliki pemahaman secara teoritis dan praktis tentang konsep,

Rahmadini Suryani, D1215070, KOMUNIKASI DAN TRANSFORMASI SOSIOKULTURAL MITOS: Studi Keterkaitan Komunikasi dengan Perubahan Sosiokultural tentang Mitos Larangan di