• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal Melalui Metode Bernyanyi Kelompok B Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan Kartosura Tahun Ajaran 2015/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal Melalui Metode Bernyanyi Kelompok B Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan Kartosura Tahun Ajaran 2015/2016"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTERPERSONAL MELALUI METODE BERNYANYI KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK

AISYIYAH PABELAN KARTOSURA TAHUN AJARAN 2015/2016

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

Raden Roro Apriliana S.P.S A520120052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)
(3)
(4)
(5)

1

MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTERPERSONAL MELALUI METODE BERNYANYI KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK

AISYIYAH PABELAN KARTASURA TAHUN AJARAN 2015/2016 ABSTRAK

Melihat rendahnya kecerdasan interpersonal yang dimiliki dalam diri anak, peneliti sekaligus guru melakukan inovasi dalam pembelajaran yang dapat mengembangakan kecerdasan interpersonal. Inovasi yang ditawarkan peneliti adalah metode bernyanyi. Secara khusus, peneliti ini bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal anak melalui metode bernyanyi pada anak kelompok B Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan Kartasura tahun ajaran 2015/2016. Penelitian yang di lakukan oleh peneliti termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris di sebut dengan classroom action research (CAR).

Hasil penelitian ini melalui metode bernyanyi dapat meningkatkan pemahaman pada anak didik di Kelompok B Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan Kartasura Tahun pelajaran 2015/2016, didapatkan siswa pada siklus pra siklus ini belum ada peningkatan karena ini tahap sebelum diadakan tindakan kemampuan pemahaman anak dalam menerima materi pembelajaran pada metode bernyanyi adalah yang memperoleh dan mengenai prosentase yang diperoleh taman kanak-kanak aisyiyah pabelan kartasura 34,75% rata-rata. Sedangkan pada siklus I berdasarkan hasil kemampuan pemahaman siswa dalam menerima materi pembelajaran dengan metode bernyanyi dalam meningkatkan pembelajaran yang dilakukan agar tercapai peningkatan metode pembelejaran maka dilakukan siklus I dengan rata-rata 41,68% didalam peningkatan siklus I masih belum mencapai ketuntasan atau keberhasilan. Karena dirasa kemampuan anak masih dapat dioptimalkan, maka peneliti melanjutkan pada tahap berikutnya, yaitu melakukan penelitian tindakan kelas pada siklus II. Sedangkan hasil kemampuan pemahaman siswa dalam menerima materi pembelajaran dengan metode bernyanyi adalah 41,68%. Dengan siklus II ini dapat dilihat mengalami peningkatan dan mencapai ketuntasan yang lebih baik. hasil capaian siswa pada siklus II yang sudah mencapai 51,13%. dan telah melampaui indikator keberhasilan, maka peneliti menganggap penelitian cukup pada siklus II karena sudah berhasil dalam meningkatkan pemahaman siswa dalam menerima pembelajaran dengan penerapan metode bernyanyi di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan Kartasura tahun ajaran 2015/2016. Kata kunci : Kecerdasan, interpersonal, metode bernyanyi

ABSTRACT

Seeing the low level of interpersonal intelligence in children, researchers and teachers innovate in learning that can develop interpersonal intelligence. The innovation that researchers offer is the method of singing. Specifically, the researcher aims to develop children's interpersonal intelligence through the

(6)

2

method of singing in the children of Aisyiyah Pabelan Kartasura Kindergarten B group of academic year 2015/2016. Research conducted by researchers including Classroom Action Research (PTK) or in English in call with classroom action research (CAR).

The results of this study through the method of singing can increase understanding of the students in Group B Kindergarten Aisyiyah Pabelan Kartasura Year lesson 2015/2016, the students obtained in this cycle of pre-cycle has not been increased because this stage before the child's ability to comprehend the ability to accept the material Learning on the method of singing is that obtained and about the percentage obtained by kindergarten Aisyiyah Pabelan Kartasura 34,75% on average. While in the first cycle based on the ability of students' understanding in accepting learning materials by singing method through in improving the learning done in order to achieve improved method of pursuit then performed cycle I with an average of 41,68% in the improvement of cycle I still have not achieved mastery or success. Because it is perceived ability of children still can be optimized, hence researcher continue in next step, that is doing research of class action in cycle II. While the result of students' understanding ability in receiving learning materials by singing method through is 41,68%. With this cycle II can be seen to increase and achieve better mastery. Student achievement in cycle II which has reached 51,13%. And has surpassed the indicator of success, the researcher considers enough research on cycle II because it has been successful in improving students' understanding in accepting learning by applying the method of singing through method of singing in Aisyiyah Pabelan Kartasura Kindergarten year 2015/2016.

Keywords: Intelligence, interpersonal, method of singing 1. PENDAHULUAN

Melihat rendahnya kecerdasan interpersonal yang dimiliki dalam diri anak, peneliti sekaligus guru melakukan inovasi dalam pembelajaran yang dapat mengembangakan kecerdasan interpersonal. Inovasi yang ditawarkan peneliti adalah metode bernyanyi. Peneliti berupaya untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal anak dalam kehidupan sehari-hari. Khususnya dilingkungan sekolah sangat penting bagi anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan Kartosura. Karena tanpa adanya kecerdasan interpersonal pada diri anak, biasanya anak akan sulit untuk berkerjasama dan berkomunikasi dengan orang lain. Masalah yang ingin diteliti pada peneliti ini adalah : “Apakah penerapan metode bernyanyi dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal pada anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan Kartasura Tahun Ajaran 2015/2016?”. Secara khusus, peneliti ini bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan

(7)

3

interpersonal anak melalui metode bernyanyi pada anak kelompok B Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan Kartasura tahun ajaran 2015/2016.

Hasil penelitian dapat memberikan pengalaman pada guru-guru lain sehingga memperoleh pengalaman baru untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal melalui metode bernyanyi ditempat Kelompok B Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan Kartosura.

2. METODE PENELITIAN

Definisi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut wijaya (2010 : 9) adalah penelitian yang di lakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil siswa dapat meningkat. Penelitian yang di lakukan oleh peneliti termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris di sebut dengan classroom action research (CAR). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secra bersamaan (Arikunto 2007 : 3). Penelitian yang di maksudkan untuk meberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk Mengembangkan Kecerdasan InterpersonalMelalui Metode Bernyanyi Kelompok B.

Berdasarkan uraian diatas dapat di simpulkan bahwa pengumpulan data dalam penelitian ini ada dua yaitu dengan cara observasi dan dokumentasi. Observasi merupakan mengamati aktifitas anak ketika permainan sedang berlangsung, dengan cara menggunakan pedoman observasi kecerdasan interpersonal dan catatan anekdot. Catatan anekdot sifatnya luas, terdiri dari kata-kata yang menggambarkan situasi yang sebernarnya terjadi dengan tingkah laku anak atau menggambarkan kejadian atau peristiwa yang sedang di alami anak.Wawancara dalam penelitian ini merupakan wawancara bebas, artinya wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak tersetruktur karena tidak menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan data. Dokumentasi pada penelitian ini, penliti

(8)

4

mendokumentasikan aktivitas anak selama dalam permainan dengan cara mengabadikan gambar (foto).

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Penelitian

Hasil siswa sebelum diadakan tindakan kemampuan pemahaman anak dalam menerima materi pembelajaran pada metode bernyanyi adalah 34,75% dari semua nilai rata-rata yang diperoleh siswa dan siswi Kelompok B Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan Kartasura dengan 25 siswa. Proses pembelajaran pada pra tindakan ini, peneliti bisa mengamati anak-anak yang masih dalam keadaan rendah kecerdasan interpersonalnya. Hal ini dapat di perkirakan karena dalam proses belajar mengajar guru dengan menggunakan metode yang kurang bervariasi, sehingga kecerdasan interpersonal anak yang sangat kurang di asah atau 34,75% .Guna dapat meningkatkan kulitas pembelajaran peneliti merasa perlu dan harus melaksanakan penelitian tindakan kelas ini.

Nilai rata-rata yang diperoleh secara klasikan pencapaian siswa pada siklus I sebesar 41,68% Karena melihat dari ketidak berhasilan terebut atau belum tercapainya indikator keberhasilan yang telah ditentukan, maka dilanjutkan lagi pada siklus II yaitu untuk membenahi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I.

Hasil kemampuan pemahaman siswa dalam menerima materi pembelajaran dengan melalui metode bernyanyi adalah yang memperoleh nilai rata-rata orang dengan persentase 51,13 %. Dengan demikin dalam siklus II dilihat dari indeks rata-rata butir pengamatan yang dilakukan peneliti maka status tersebut sangat mengalami perkembangan sesuai dengan metode yang direncanakan.

Berdasarkaan observasi terhadap peningkatan yang dilakukan dengan tahapan anak pada prasisklus, siklus I, siklus II diperoleh prosentase dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal melalui metode bernyanyi kelompok B taman kanak-kanak aisyiyah pabelan kartasura tahun ajaran 2015/2016.

(9)

5

Peningkatan pengembangan kecerdasan interpersonal melalui metode bernyanyi kelompok B taman kanak-kanak aisyiyah pabelan kartasura tahun ajaran 2015/2016.

Tabel Prosentase Pencapaian Pengembangan Kecerdasan

Aspek Pra Siklus Siklus I Siklus II Prosentase pencapaian

pengembangan kecerdasan interpersonal melalui metode bernyanyi kelompok B taman kanak-kanak aisyiyah pabelan kartasura tahun ajaran 2015/2016

34,75 % 41,68 % 51,13 %

Indikator 30% 40% 50%

Melihat dari data tabel 4.9 diatas maka ketercapaian yang dilakukan peneliti dalam 2 aspek yaitu Prosentase pencapaian pengembangan kecerdasan interpersonal melalui metode bernyanyi kelompok B taman kanak-kanak aisyiyah pabelan kartasura tahun ajaran 2015/2016 dan Indikator maka dapat disimpulkan mengenai prosentase yang diperoleh taman kanak-kanak aisyiyah pabelan kartasura 34,75 % rata-rata, Kemudian dalam meningkatkan pembelajaran yang dilakukan agar tercapai peningkatan metode pembelejaran maka dilakukan siklus I dengan rata-rata 41,68 % didalam peningkatan siklus I masih belum mencapai ketuntasan atau keberhasilan maka dilakukanlah tahap siklus II dengan hasil 51,13 %. Dengan siklus II ini dapat dilihat mengalami peningkatan dan mencapai ketuntasan yang lebih baik.

3.2 Pembahasan

Tingkat capaian siswa sebelum diadakan tindakan yaitu pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode bernyanyi tanpa melalui teknik-teknik tertentu. Rendahnya hasil capaian siswa tentang pemahaman dalam menerima pembelajaran, merupakan dasar bagi peneliti untuk memecahkan masalah tersebut.

(10)

6

Salah satu cara untuk mengatasi rendahnya pemahaman siswa dalam menerima pembelajaran adalah dengan menggunakan metode bernyanyi melalui atau melalui penggunaan teknik bernyanyi metode bernyanyi.

Pada penelitian tindakan kelas siklus I pada Taman Kanak – Kanak Aisyiyah Pabelan Kartasura tahun ajaran 2015/2016, guru telah menerapkan metode bernyanyi

Hasil yang didapatkan siswa pada siklus pra siklus ini belum ada peningkatan karena ini tahap sebelum diadakan tindakan kemampuan pemahaman anak dalam menerima materi pembelajaran pada metode bernyanyi adalah yang memperoleh dan mengenai prosentase yang diperoleh taman kanak-kanak aisyiyah pabelan kartasura 34,75 % rata-rata.

Sedangkan pada siklus I berdasarkan tabel 4.9, bahwa hasil kemampuan pemahaman siswa dalam menerima materi pembelajaran dengan metode bernyanyi dalam meningkatkan pembelajaran yang dilakukan agar tercapai peningkatan metode pembelejaran maka dilakukan siklus I dengan rata-rata 41,68 % didalam peningkatan siklus I masih belum mencapai ketuntasan atau keberhasilan. Karena dirasa kemampuan anak masih dapat dioptimalkan, maka peneliti melanjutkan pada tahap berikutnya, yaitu melakukan penelitian tindakan kelas pada siklus II.

Hasil yang diperoleh siswa pada siklus II, yaitu berdasarkan tabel 4.3. bahwa hasil kemampuan pemahaman siswa dalam menerima materi pembelajaran dengan metode bernyanyi adalah 51,13 %. Dengan siklus II ini dapat dilihat mengalami peningkatan dan mencapai ketuntasan yang lebih baik.

Berdasarkan hasil capaian siswa pada siklus II yang sudah mencapai 51,13 %. dan telah melampaui indikator keberhasilan, maka peneliti menganggap penelitian cukup pada siklus II karena sudah berhasil dalam meningkatkan pemahaman siswa dalam menerima pembelajaran dengan penerapan metode bernyanyi melalui di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan Kartasura tahun ajaran 2015/2016.

Grafik 4.1 Perbandingan hasil pencapaian ketuntasan klasikal siswa dari pra siklus, siklus I dan Siklus II

(11)

7 4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode bernyanyi dapat meningkatkan pemahaman pada anak didik di Kelompok B Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan Kartasura Tahun pelajaran 2015/2016, hal ini ditunjukkan dengan hasil yang didapatkan siswa pada siklus I ini tampak adanya peningkatan dibandingkan sebelum dilakukan tindakan/ pra siklus.

Hasil yang didapatkan siswa pada siklus pra siklus ini belum ada peningkatan karena ini tahap sebelum diadakan tindakan kemampuan pemahaman anak dalam menerima materi pembelajaran pada metode bernyanyi adalah yang memperoleh dan mengenai prosentase yang diperoleh taman kanak-kanak aisyiyah pabelan kartasura 34,75 % rata-rata,.

Sedangkan pada siklus I berdasarkan tabel 4.9, bahwa hasil kemampuan pemahaman siswa dalam menerima materi pembelajaran dengan metode bernyanyi dapat meningkatkan pembelajaran yang dilakukan agar tercapai peningkatan metode pembelejaran maka dilakukan siklus I dengan rata-rata 41,68 % didalam peningkatan siklus I masih belum mencapai ketuntasan atau keberhasilan. Karena dirasa kemampuan anak masih dapat dioptimalkan, maka peneliti melanjutkan pada tahap berikutnya, yaitu melakukan penelitian tindakan kelas pada siklus II.

34,75

40 50

(12)

8

Hasil yang diperoleh siswa pada siklus II, yaitu berdasarkan tabel 4.3. bahwa hasil kemampuan pemahaman siswa dalam menerima materi pembelajaran dengan metode bernyanyi adalah 51,13 %. Dengan siklus II ini dapat dilihat mengalami peningkatan dan mencapai ketuntasan yang lebih baik.

Berdasarkan hasil capaian siswa pada siklus II yang sudah mencapai 51,13v%. dan telah melampaui indikator keberhasilan, maka peneliti menganggap penelitian cukup pada siklus II karena sudah berhasil dalam meningkatkan pemahaman siswa dalam menerima pembelajaran dengan penerapan metode bernyanyi melalui metode bernyanyi di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan Kartasura tahun ajaran 2015/2016.

4.2 Saran

Setelah diberikan kesimpulan di atas maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut :

Guru hendaknya meningkatkan kemampuannya sehingga dapat membuat metode yang dapat meningkatkan pemahaman anak didik dalam menerima pembelajaran.

Guru agar dapat memanfaatkan media yang menunjang daya pemahaman anak dengan sebaik mungkin.

Ketika melaksanakan kegiatan guru hendaknya dapat berkoordinasi dengan guru lain sehingga dapat bersama melaksanakan kegiatan secara optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Thomas. 2014. Kecerdasan Jamak.Jakarta: PT Indeks

Asphriyani, Desi. 2016. “Meningkatkan kreativitas anak melalui bentuk dasar geometri pada anak kelompok B TK Aisyiyah 58 Surakarta Tahun ajaran 2015/2016”.Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dantes, Nyoman. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Andi

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

(13)

9

Gunadi, Tri. 2010. Optimalkan Otak Kanan, Otak Kiri, Otak Tengah, dan Otak kecil. Jakarta: Penebar Plus

Maharini, Puji. 2014. “Pengembangan Kecerdasan Interpersonal Melalui Permainan Air Pada Anak Kelompok Bermain Aisyiyah Pabelan Kartosura Tahun Ajaran 2013/2014”. Skripsi. Surakarta: Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Nugraha, Ali. 2006. Metode Perkembangan Sosial Emosinal. Jakarta: Universitas Terbuka.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomer 137 tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Dan Kebudayaan Tahun 2015.

Riduwan. 2009. Skala pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: ALFABETA.

Widiyati, Sri. 2008. Mengoptimalkan 9 Zona Kecerdasan Majemuk Anak. Jogjakarta (Sleman): Luna Publisher

Yuliyana, Yuliyana. 2011.”UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL GOBAK SODOR DI PLAY GROUP MAISITHOH KEDUNGLENGKONG, SIMO, BOYOLALI TAHUN AJARAN 2010/2011”.Skripsi.Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Gambar

Tabel Prosentase Pencapaian Pengembangan Kecerdasan

Referensi

Dokumen terkait

berautodidak dalam mengatasinya dengan menyajikan dasar kemolekulan materinya secara tidak langsung, seperti ditunjukkan dalam serangkaian tulisan yang terbit dalam berkala BioS

The researcher uses Psychoanalytic Perspective to analyze this drama and takes a title for her research: TRAGIC HESITATION IN WILLIAM SHAKESPEARE’S HAMLET : A

Depanment of Mechanical and Biosystem Engineering Bogor Agricultural University (!PB). Citrus has specific consumers that may have contributed to the economy of a

Pengaruh konsentrasi limbah agar-agar kertas dan lama waktu inkubasi terhadap aktivitas endoglukanase, β -glukosidase dan selulase total yang dihasilkan dari

harus melaksanakan sesuai dengan Peraturan Daerah yang telah ditetapkan. Penyelenggaraan pajak reklame tersebut, meliputi: pemberian izin

[r]

Pendahuluan , Besaran & Vektor ,Gerak Lurus ,Gerak Benda Dalam Bidang Datar Dengan Percepatan Tetap , Hukum –Hukum Newton Tentang gerak Kesetimbangan, Momentum Impuls Dan

Ciri-ciri rengginang telah kering adalah berwarna mengkilap dan mudah dipatahkan.Rengginang kering disimpan terlebih dahulu apabila tidak langsung digoreng.Sebelum