• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI ASPEK HUKUM DALAM PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. TELKOM DENGAN PT. SANDHY PUTRA MAKMUR DALAM PENGGUNAAN TENAGA KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI ASPEK HUKUM DALAM PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. TELKOM DENGAN PT. SANDHY PUTRA MAKMUR DALAM PENGGUNAAN TENAGA KERJA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

NASKAH PUBLIKASI

ASPEK HUKUM DALAM PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. TELKOM DENGAN PT. SANDHY PUTRA MAKMUR DALAM

PENGGUNAAN TENAGA KERJA

Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan

Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh: SRI MULYONO

C 100 100 148

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

(2)

2

HALAMAN PERSETUJUAN

ASPEK HUKUM DALAM PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. TELKOM DENGAN PT. SANDHY PUTRA MAKMUR DALAM

PENGGUNAAN TENAGA KERJA

PUBLIKASI ILMIAH

Yang ditulis oleh: SRI MULYONO

C100100148

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Pembimbing I

(Nurwardhani, S.H., S.U.)

Pembimbing II

(Shalman Al-Farizi, S.E., S.H., M.Kn)

(3)

3

PENGESAHAN

Skripsi ini telah diterima dan disahkan oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada :

Hari : __________ Tanggal : __________

Dewan Penguji :

Ketua : Nuswardhani, S.H.,S.U. ( )

Sekretaris : Shalman Al-Farizi. S.H., M.Kn.. ( )

Anggota : ( )

Mengesahkan Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dr. Natangsa Surbakti, S.H., M.Hum.

(4)

4

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam makalah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 12 Mei 2016 Penulis

SRI MULYONO C100100148

(5)

1

ASPEK HUKUM DALAM PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. TELKOM DENGAN PT. SANDHY PUTRA MAKMUR DALAM

PENGGUNAAN TENAGA KERJA Sri Mulyono

C 100100148 Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta srimulyono66@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa peraturan, proses, dan jenis perjanjian kerja sama penggunaan tenaga kerja antara PT. Telkom dengan PT. Sandy Putra Makmur. Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukum normatif. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, Peraturan dan bentuk perjanjian yang digunakan dalam pelaksanaan perjanjian kerja sama penggunaan tenaga kerja antara PT. Telkom dengan PT. Sandhy Putra Makmur adalah perjanjian pemborongan pekerjaan; Kedua, Kewajiban PT. Telkom adalah menyerahkan pekerjaan borongan pada PT. Sandhy Putra Makmur, membayar uang jasa pemborongan, memberikan data jumlah pelanggan kepada PT. Sandhy Putra Makmur sebagai pihak penerima pekerjaan, melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan, menjaga segala data yang sifatnya rahasia dan tidak akan mengungkapkan atau mengalihkan kepada pihak lain. Apa yang menjadi hak PT. Telkom adalah kewajiban dari PT. Sandhy Putra Makmur; Ketiga, Kesalahan PT. Sandhy Putra Makmur tidak melaksanakan kewajibannya kepada karyawan sekaligus kepada PT. Telkom mengakibatkan terjadinya wanprestasi dan pihak lain (PT. Telkom) dirugikan. Pihak yang melakukan wanprestasi ataupun perbuatan melawan hukum harus memberikan ganti rugi.

Kata Kunci:kerja sama penggunaan tenaga kerja, proses dan jenis perjanjian, hak dan kewajiban, kesalahan dalam pelaksanaan perjanjian

ABSTRACT

The purpose of this study was to analyze the rules, processes, and type of cooperation agreement between PT labor. Telkom and PT. Sandy Putra Makmur and legal responsibility if one of the parties made a mistake. This research includes normative legal research. Data were analyzed using qualitative analysis. The results showed that: First, Regulations and agreements that are used in the implementation of the cooperation agreement between PT labor. Telkom and PT. Sandhy Putra Makmur is an agreement of contract of work; Second, the obligation of PT. Telkom is handed a job contract at PT. Sandhy Putra Makmur, pay chartering services to the PT. Sandhy Putra Makmur as agreed in the agreement. What are the rights of PT. Telkom is the obligation of PT. Sandhy Putra Makmur; Third, the error PT. Sandhy Putra Makmur not carry out its obligations to employees as well as to the PT. Telkom resulting event of default and the other party (PT. Telkom) harmed. Parties who are in default or tort must provide compensation.

Keywords: cooperative use of manpower, processes and type agreements, rights and obligations, failure in the implementation of the agreement

(6)

2 PENDAHULUAN

Permintaan layanan sambungan telepon yang semakin meningkat dan layanan penggunaan data yang semakin besar membuat PT. Telkom Cabang Solo tidak dapat melayani seluruh pelanggan dengan maksimal. Pertimbangan merekrut pegawai tidak menjadi pilihan karena pertimbangan efisiensi dan beban keuangan dalam jangka panjang untuk mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) hingga menanggung pensiun. Oleh karena itu PT. Telkom Cabang Solo dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainnya melalui perjanjian pemborongan pekerjaan yang dibuat secara tertulis atau disebut dengan sistem outsourcing.

Outsourcing berasal dari kata out yang berarti keluar dan source yang berarti sumber. Outsourcing adalah alih daya, adalah pendelegasian operasi dan manajemen harian dari suatu proses bisnis kepada pihak luar (perusahaan jasa

outsourcing). Melalui pendelegasian, maka pengelolaan tak lagi dilakukan oleh perusahaan melainkan dilimpahkan pada perusahaan jasa outsourcing,1 PT. Telkom cabang Solo menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan penyedia tenaga kerja yakni PT. Sandhy Putra Makmur di Surakarta.

Hubungan kerja yang terjadi dalam praktik outsourcing ini berbeda dengan hubungan kerja pada umumnya, karena dalam outsourcing terdapat hubungan kerja segi tiga karena terdapat 3 (tiga) pihak yang terlibat dalam hubungan kerja

outsourcing, yaitu Pihak perusahaan pemberi pekerjaan (Principal), Pihak perusahaan penyedia jasa/penerima pekerjaan (Vendor) dan terakhir adalah Pihak

1 Sehat Damanik, 2006. Outsourcing dan Perjanjian Kerja Menurut Undang-Undang

(7)

3

pekerja/buruh. Karena bersifat segi tiga maka hubungan kerja yang terjalin diantara ketiganya adalah Hubungan Kerja antara principal dan vendor, dan hubungan kerja antara vendor dan pekerja/buruh.

Perlindungan hukum bagi pekerja outsourcing perlu diupayakan untuk menjamin para pekerja agar hak-haknya benar-benar terpenuhi sesuai dengan nilai keadilan dan nilai kemanusiaan. Walaupun diakui bahwa pengaturan outsourcing

dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 belum dapat menjawab semua permasalahan outsourcing yang begitu luas dan kompleks, namun setidak-tidaknya dapat memberikan perlindungan hukum terhadap pekerja/buruh terutama yang menyangkut syarat-syarat kerja, kondisi kerja serta jaminan sosial dan perlindungan kerja lainnya serta dapat dijadikan acuan dalam menyelesaikan apabila terjadi permasalahan.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul: “Aspek Hukum Dalam Perjanjian Kerjasama antara PT. Telkom Cabang Surakarta dengan PT. Sandhy Putra Makmur dalam Penggunaan Tenaga Kerja”.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Pertama, Bagaimanakah peraturan, proses, dan jenis perjanjian kerja sama antara PT.Telkom dengan PT.Sandhy Putra Makmur dalam penggunaan tenaga kerja?; Kedua, Bagaimanakah hak dan kewajiban PT.Telkom dengan PT.Sandhy Putra Makmur dalam penggunaan tenaga kerja?; Ketiga, Bagaimakah tanggung jawab hukum pada perjanjian kerja sama antara PT.Telkom dengan

(8)

4

PT.Sandhy Putra Makmur dalam penggunaan tenaga kerja jika salah satu pihak melakukan kesalahan?

Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif. Penelitian hukum normatif mengkaji hukum yang dikonsepsikan sebagai norma atau kaidah yang berlaku di dalam masyarakat.2 Sumber data menggunakan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peraturan, Proses, dan Jenis Perjanjian Kerja Sama antara PT. Telkom dengan PT. Sandhy Putra Makmur dalam Penggunaan Tenaga Kerja

Peraturan yang digunakan sebagai landasan dalam pelaksanaan perjanjian kerja sama antara PT. Telkom dengan PT. Sandhy Putra Makmur dalam penggunaan tenaga kerja adalah perjanjian pemborongan pekerjaan seperti yang diatur pada Pasal 1601 b KUHPerdatta yang mengatur tentang perjanjian perburuan dan pemborongan pekerjaan: “Perjanjian pemborongan pekerjaan yaitu suatu perjanjian dimana pihak yang ke satu, pemborong, mengikatkan diri untuk membuat suatu kerja tertentu bagi pihak yang lain, yang memborongkan dengan menerima bayaran tertentu”. Merupakan pendelegasian suatu pekerjaan pada pihak ketiga (PT. Sandhy Putra Makmur Surakarta) yang mana perusahaan tersebut menyediakan baik tenaga kerjanya maupun materialnya. Jadi perusahaan yang memborongkan (PT. Sandhy Putra Makmur Surakarta) pekerjaan ini hanya terima jadi dan tidak mempermaslahkan berapa tenaga kerja yang digunakan dan

2 Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudj. 2001. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat,

(9)

5

tidak menyediakan alat material dan sarana penunjang pekerjaan tetapi hanya memberikan jangka waktu selesainya pekerjaan tersebut.

Menurut Pasal 64 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan telah mengatur tentang penyerahan sebagian pekerjaan kepada perusaaan lain melalui penyedia jasa pekerja maksudnya yakni “Perusahaan dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan (PT. Telkom) kepada perusahaan lainnya (PT. Sandhy Putra Makmur Surakarta) melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa pekerja/buruh yang dibuat secara tertulis”.3

Sebelum terjadinya perjanjian kerja sama penggunaan tenaga kerja atau perjanjian outsourcing adalah terjadinya pertemuan antara PT. Telkom selaku calon pengguna tenaga kerja dengan PT. Sandhy Putra Makmur selaku penyedia jasa tenaga kerja. Kedua belah pihak bertemu dan PT. Sandhy Putra Makmur menyampaikan gambaran perusahaan, visi dan misi, serta penawaran bagi PT. Telkom Surakarta. Setelah kedua belah pihak setuju untuk mengadakan kerja sama maka dibuat suatu jadwal tentang penyampaian draft perjanjian, revisi draft perjanjian, dan persetujuan draft perjanjian. Setelah draft perjanjian disetujui, maka kedua belah pihak sepakat menandatangani perjanjian kerja sama.

Setelah adanya perjanjian tersebut, maka walaupun pekerja sehari-hari bekerja di perusahaan pemberi pekerjaan, ia tetap berstatus sebagai pekerja perusahaan penyedia jasa pekerja. Dalam melakukan suatu perjanjian kerja dari PT. Sandhy Putra Makmur telah menjelaskan hak dan kewajiban pekerja tersebut. Selain itu juga PT. Sandhy Putra Makmur telah menjelaskan isi jangka waktu

3 Wahyu Tri Hasti. 2016. Manajer Personalia PT. Sandhy Putra Makmur Surakarta, Wawancara

(10)

6

kerja yang semua itu termuat jelas dalam perjanjian kerja, jangka waktu perjanjian kerja adalah 1 tahun dan pada kenyataannya perjanjian kerja tersebut dapat diperpanjang, sehingga pekerja tersebut tidak ada yang merasa tertipu dengan pekerjaan yang ditawarkan begitu juga jangka waktu kerja yang ditentukan.

Isi dari perjanjian kerja sama penggunaan tenaga kerja antara PT. Telkom dengan PT. Sandhy Putra Makmur adalah kesepakatan kedua belah pihak untuk penggunaan tenaga kerja di bidang security, customer service, dan cleaning service. PT. Telkom berhak menggunakan tenaga kerja yang dipasok oleh PT. Sandhy Putra Makmur untuk mengerjakan tugas-tugas di bidang security, customer service, dan cleaning service. Sebagai konsekuensi dari penggunaan tenaga kerja tersebut, maka PT. Telkom membayar sejumlah uang kepada PT. Sandhy Putra Makmur dengan rincian sebagai berikut: Gaji perbulan sebesar Rp.2,800,000 (dua juta delapan ratus ribu rupiah) per orang untuk castemer servise, Rp. 2,950,000 (dua juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) per orang untuk security dan Rp. 1.100 000 (satu juta seratus ribu rupiah) per orang untuk

cleaning servise yang dibayarkan paling lambat akhir bulan berjalan pada PT. Sandhy Putra Makmur Surakarta. Tunjangan hari raya agama diberikan sebesar satu kali gaji pada saat hari raya agama masing-masing pekerja.

Hak dan Kewajiban PT. Telkom dengan PT. Sandhy Putra Makmur dalam Penggunaan Tenaga Kerja

Berdasarkan dokumen perjanjian pemborongan pekerjaan antara PT. Telkom dengan PT. Sandhy Putra Makmur tersebut pada intinya menyatakan hak dan kewajiban PT. Telkom dan PT. Sandhy Putra Makmur. Kewajiban PT.

(11)

7

Telkom adalah menyerahkan pekerjaan borongan pada PT. Sandhy Putra Makmur, membayar uang jasa pemborongan kepada PT. Sandhy Putra Makmur sesuai kesepakatan dalam perjanjian, memberikan data jumlah pelanggan kepada PT. Sandhy Putra Makmur sebagai pihak penerima pekerjaan, melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan, menjaga segala data yang sifatnya rahasia dan tidak akan mengungkapkan atau mengalihkan kepada pihak lain. Selanjutnya hak PT. Telkom adalah menerima laporan data bersih hasil pekerjaan sesuai batas waktu yang telah disepakati menerima informasi dari PT. Sandhy Putra Makmur apabila ada keluhan dari pelanggan, menerima informasi penggunaan layanan telekomunikasi yang tidak sesuai dengan jenis tarif yang tertulis dalam kontrak dan atau dicurigai terjadi penggunaan yang tidak sah, menerima laporan secara tertulis tentang kelainan dan hal-hal lain yang berpotensi dapat merugikan PT. Telkom, serta melakukan evaluasi selama pelaksanaan pekerjaan.

Adapun kewajiban PT. Sandhy Putra Makmur adalah melaksanakan pekerjaan yang sebenarnya menjadi tanggung jawab PT. Telkom berupa: menerima data pelanggan, memproses hasil pencatatan, menyimpan rekaman data, mencatat dan memaraf angka, menyampaikan dan memasang alat di pelanggan yang disebabkan karena belum terpasang, hilang, rusak, dan penuh, verifikator/pengawas wajib melaksanakan verifikasi data hasil, menyampaikan brosur, leaflet, pengumuman atau pemberitahuan lainnya pada pelanggan, melaksanakan lingkup pekerjaan, melaporkan secara tertulis kepada PT. Telkom tentang kelainan dan hal-hal lain yang berpotensi bisa merugikan PT. Telkom,

(12)

8

menyampaikan data bersih hasil pencatatan sesuai waktu yang telah disepakati, menyediakan fasilitas kerja berupa tempat kerja/ kantor yang layak, administrasi perkantoran serta peralatan kerja yang menunjang pelaksanaan pekerjaan, menjamin mutu hasil baca meter yang dilaporkan pada PT. Telkom adalah akurat dan benar sesuai kondisi yang sebenarnya yang ada pada pelanggan, mempunyai struktur organisasi untuk melakukan pengontrolan pekerjaan secara rutin dan melakukan koordinasi dengan PT. Telkom, menjamin kerahasiaan semua dokumen, data dan informasi yang berkaitan dengan perjanjian dan tidak akan mengungkapkan atau mengalihkan pada pihal lain. Sementara ini hak PT. Sandhy Putra Makmur adalah menerima pekerjaan borongan dari PT. Telkom, serta menerima uang jasa borongan pekerjaan sesuai ketentuan yang telah disepakati dari PT. Telkom.

Tanggung Jawab Salah Satu Pihak Apabila Pihak Tersebut Melakukan Wanprestasi dalam Perjanjian Kerja Sama antara PT. Telkom dengan PT. Sandhy Putra Makmur dalam Penggunaan Tenaga Kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelesaian permasalahan dalam perjanjian kerja sama outsourcing antara PT. Telkom dengan PT. Sandhy Putra Makmur dinyatakan pada Pasal 6 ayat (2) yang menyatakan: Apabila di kemudian hari terjadi ketidaksepahaman dan atau terdapat hal-hal lain yang belum terdapat dalam surat perjanjian ini maka akan diselesaikan secara musyawarah apabila tidak tercapai kesepakatan maka dapat diselesaikan secara hukum yang berdomisili di wilayah hukum Surakarta.

Permasalahan atau sengketa biasanya terjadi karena tidak dipenuhinya prestasi atau kewajiban dari salah satu pihak (wanprestasi). Walaupun pada umumnya prestasi para pihak secara tegas telah ditentukan dalam perjanjian, namun prestasi tersebut juga dapat lahir karena diharuskan oleh kebiasaan, kepatutan, atau undang-undang. Oleh karena itu, prestasi yang harus dilakukan

(13)

9

oleh para pihak telah ditentukan dalam perjanjian atau diharuskan oleh kebiasaan, kepatutan atau undang-undang, tidak dilakukannya pretasi tersebut berarti telah ingkar janji atau disebut wanprestasi.

Salah satu permasalahan yang pernah terjadi adalah adalah karyawan outsourcing melakukan mogok kerja menuntut dijadikan sebagai karyawan tetap PT. Telkom. Aksi pemogokan ini tentu saja merugikan PT. Telkom selaku pengguna tenaga kerja karena pelayanan menjadi terganggu sehingga menghambat pencapaian kinerja. Aksi mogok ini dipicu oleh terhambatnya pembayaran gaji kepada karyawan, meskipun PT. Telkom sudah melakukan pembayaran kepada PT. Sandhy Putra Makmur.

Menurut pasal 66 ayat (2) huruf (c) UU No.13 Tahun 2003, penyelesaian perselisihan yang timbul menjadi tanggung jawab perusahaan penyedia jasa tenaga kerja. Jadi walaupun yang dilanggar oleh tenaga kerja alih daya adalah peraturan perusahaan pemberi pekerjaan, yang berwenang menyelesaikan perselisihan tersebut adalah perusahaan penyedia jasa tenaga kerja. Di dalam perjanjian kerja yang dibuat oleh PT. Telkom dan PT. Sandhy Putra Makmur tercantum peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh tenaga kerja alih daya. Apabila terjadi masalah terhadap tenaga kerja alih daya yang diperkerjakan di PT. Telkom maka pihak PT. Telkom akan menyerahkan seluruh wewenang penyelesaian perselisihan kepada PT. Sandhy Putra Makmur.

Terjadinya wanprestasi mengakibatkan pihak lain (PT. Telkom) dirugikan, apalagi kalau pihak lain tersebut adalah pedagang maka bisa kehilangan keuntungan yang diharapkan. Oleh karena pihak lain dirugikan akibat dari

(14)

10

wanprestasi tersebut, pihak wanprestasi harus menanggung akibat dari tuntutan pihak lawan yang dapat berupa tuntutan: pembatalan kontrak (disertai atau tidak disertai ganti rugi); pemenuhan kontrak (disertai atau tidak disertai ganti rugi).

Ganti rugi karena wanprestasi adalah suatu bentuk ganti rugi yang dibebankan kepada debitur yang tidak memenuhi isis perjanjian yang telah dibuat antara kreditur dan debitur. Ganti kerugian yang dapat dituntut oleh kreditur kepada debitur adalah sebagai berikut: kerugian yang telah dideritanya, yaitu berupa penggantian biaya-biaya dan kerugian, keuntungan yang sedianya akan diperoleh (Pasal 1246 KUH Perdata), ini ditujukan kepada bunga-bunga.

Ganti rugi sebagai akibat dari adanya perbuatan melawan hukum, sebagaimana telah disinggung diatas, dapat berupa penggantian kerugian materiil dan immateriil. Dalam praktek penggantian kerugian dihitung dengan uang, atau disetarakan dengan uang disamping adanya tuntutan penggantian benda atau barang-barang yang dianggap telah mengalami kerusakan/perampasan sebagai akibat adanya perbuatan melawan hukum pelaku. Tanggung jawab hukum yang dilaksanakan dalam pelanggaran perbuatan melawan hukum yaitu dengan mengganti kerugian yang diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata. Tanggung jawab hukum ini dilaksanakan setelah melalui proses peradilan dan dengan ketentuan oleh hakim.

(15)

11 PENUTUP

Kesimpulan

Pertama, Peraturan yang digunakan sebagai landasan dalam pelaksanaan perjanjian kerja sama antara PT. Telkom dengan PT. Sandhy Putra Makmur dalam penggunaan tenaga kerja adalah perjanjian pemborongan pekerjaan seperti yang diatur pada Pasal 1601 b KUHPerdata yang mengatur tentang perjanjian perburuan dan pemborongan pekerjaan serta Pasal 64 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tentang penyerahan sebagian pekerjaan kepada perusaaan lain melalui penyedia jasa pekerja.

Kedua, Proses terjadinya perjanjian kerja sama penggunaan tenaga kerja atau perjanjian outsourcing adalah terjadinya pertemuan antara PT. Telkom dengan PT. Sandhy Putra Makmur. PT. Sandhy Putra Makmur kemudian menyampaikan gambaran perusahaan, visi dan misi, serta penawaran. Setelah kedua belah pihak setuju untuk mengadakan kerja sama maka dibuat suatu jadwal tentang penyampaian draft perjanjian, revisi draft perjanjian, dan persetujuan draft perjanjian. Setelah draft perjanjian disetujui, maka kedua belah pihak sepakat menandatangani perjanjian kerja sama. Di sinilah terjadi hubungan hukum antara PT. Telkom dengan PT. Sandhy Putra Makmur yang menimbulkan akibat hukum yaitu sama-sama untuk melaksanakan hak dan kewajiban.

Ketiga, Jenis perjanjian antara PT. Telkom dengan PT. Sandhy Putra Makmur adalah perjanjian pemborongan pekerjaan antara PT. Telkom selaku calon pengguna tenaga kerja dengan PT. Sandhy Putra Makmur selaku penyedia jasa tenaga kerja. Isi dari perjanjian kerja sama penggunaan tenaga kerja antara PT. Telkom dengan PT. Sandhy Putra Makmur adalah kesepakatan kedua belah

(16)

12

pihak untuk penggunaan tenaga kerja di bidang security, customer service, dan cleaning service.

Keempat, Hak dan kewajiban PT. Telkom dan PT. Sandhy Putra Makmur. Kewajiban PT. Telkom adalah menyerahkan pekerjaan borongan pada PT. Sandhy Putra Makmur, membayar uang jasa pemborongan kepada PT. Sandhy Putra Makmur sesuai kesepakatan dalam perjanjian, memberikan data jumlah pelanggan kepada PT. Sandhy Putra Makmur sebagai pihak penerima pekerjaan, melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan, menjaga segala data yang sifatnya rahasia dan tidak akan mengungkapkan atau mengalihkan kepada pihak lain. Selanjutnya hak PT. Telkom adalah menerima laporan data bersih hasil pekerjaan sesuai batas waktu yang telah disepakati menerima informasi dari PT. Sandhy Putra Makmur apabila ada keluhan dari pelanggan, menerima informasi penggunaan layanan telekomunikasi yang tidak sesuai dengan jenis tarif yang tertulis dalam kontrak dan atau dicurigai terjadi penggunaan yang tidak sah, menerima laporan secara tertulis tentang kelainan dan hal-hal lain yang berpotensi dapat merugikan PT. Telkom, serta melakukan evaluasi selama pelaksanaan pekerjaan. Adapun kewajiban PT. Sandhy Putra Makmur adalah apa yang menjadi hak dari PT. Telkom

Kelima, Kesalahan yang terjadi dalam kerja sama penggunaan tenaga kerja antara PT. Telkom dengan PT. Sandhy Putra Makmur adalah karyawan

outsourcing yang melakukan mogok kerja menuntut pembayaran gaji dan menuntut dijadikan karyawan tetap PT. Telkom. Aksi pemogokan ini tentu saja merugikan PT. Telkom selaku pengguna tenaga kerja karena pelayanan menjadi

(17)

13

terganggu sehingga menghambat pencapaian kinerja. Kesalahan tersebut merupakan wanprestasi karena PT. Sandhy Putra Makmur tidak melaksanakan kewajibannya kepada karyawan sekaligus kepada PT. Telkom. Terjadinya wanprestasi mengakibatkan pihak lain (PT. Telkom) dirugikan, maka pihak yang melakukan wanprestasi harus menanggung akibat dari tuntutan yang dapat berupa tuntutan: pembatalan kontrak (disertai atau tidak disertai ganti rugi); pemenuhan kontrak (disertai atau tidak disertai ganti rugi).

Saran

Pertama, saran bagi perusahaan pengguna tenaga kerja, hendaknya memperhatikan apakah jenis pekerjaan yang diserahkan untuk dilakukan secara

outsourcing sudah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh undang-undang ketenagakerjaan

Kedua, saran bagi perusahaan penyedia jasa tenaga kerja, hendaknya memberikan perlindungan khususnya dalam hal pengupahan agar besarnya upah yang diterima pekerja selain telah sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten yang berlaku juga disesuaikan dengan masa kerja pekerja, sehingga dapat memacu kinerja pekerja menjadi lebih baik lagi. Perusahaan hendaknya mengikutsertakan para pekerjanya dalam program BPJS untuk lebih menjamin kesejahteraan sosial dan kesehatan bagi para pekerja.

Ketiga, saran bagi pemerintah, hendaknya membuat suatu ketentuan yang mengatur masalah outsourcing sehingga jelas pengertian, syarat, aturan serta batasan-batasan pekerjaan yang dapat di-outsourcing mengingat praktek

(18)

14

Keempat, saran bagi penelitian berikutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian lanjutan mengenai aspek hukum dari sistem outsourcing tenaga kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Damanik, Sehat, 2006, Outsourcing & Perjanjian Kerja menurut UU. No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. BandungL DSS Publishing

Jehani, Libertus, 2008, Hak-Hak Karyawan Kontrak, Penerbit: Forum Sahabat, Manulang, Sedjun H., 2005, Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia,

Cet. II, Jakarta: PT Rineka Cipta

Miru, Ahmadi, 2010. Hukum Kontrak Perancangan Kontrak, Jakarta: Raja Grafindo Persada

Setiawan, R, 2007, Pokok-pokok Hukum Perikatan, Bandung, Putra Abardin Soepomo, Iman. 2002. Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan Kerja

(Perlindungan Kerja), Jakarta: Pradnya Paramita

Triyanto, Djoko, 2004. Hubungan Kerja di Perusahaan Jasa, Bandung: Mandar Maju

Peraturan Perundang-undangan:

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, terjemahan R. Subekti, 2002.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

Keputusan Menteri Nomor KEP-100/MEN/VI/2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu

Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 220/MEN/X/2004 Tentang Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain

(19)

15

Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. KEP.101/MEN/VI/2004 Tentang Tata Cara Perijinan Perusahaan Jasa Pekerja/ Buruh

Internet:

PT. Telekomunikasi Indonesia, tbk. 2016. Company Profile. www.telkom.co.id. Diakses pada 8 Januari 2016 Jam 14.15 WIB

PT. Sandhy Putra Makmur. 2016. Profil Perusahaan. www.shandyputrapt.co.id, diakses 8 Januari 2016 Jam 15.30 WIB

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perhitungan selisih dengan ketiga metode tersebut total selisih yang terjadi yang terjadi jumlahnya sama, perbedaannya terjadi pada cara perhitungannya yaitu metode satu

Women should wear a colourful blouse with black pants or a black knee-length skirt. Men should wear black pants with an orange or

Sedangkan pada percobaan penentuan bilangan penyabunan, sesuai dengan SNI 01-3741-1995 kualitas minyak goreng yang baik dapat dilihat dari angka penyabunan yaitu

Demakis dkk pada tahun 1971, pertama kali mendefinisikan PPCM dengan tiga kriteria diagnostik yaitu Perkembangan gagal jantung terjadi dalam waktu satu bulan terakhir kehamilan

Kawan-Kawan Teknik Mesin, yang telah banyak membantu penulis serta memberi dukungan penuh terhadap pembuatan Tugas Perancangan Elemen Mesin.. Penulis menyadari bahwa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepercayaan, kualitas layanan da social ties terhadap word of mouth peserta BPJS Kesehatan di desa pemali..

[r]

Tempe dapat berperan dalam sistem pertahanan tubuh yang berguna untuk menangkal kerusakan sel tubuh yang disebabkan oleh radikal bebas dari konsumsi makanan yang dapat