• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Reaksi Ion Logam Transisi"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

II.. JJUUDDUUL L PPEERRCCOOBBAAAANN : : RRAAKKSSII--RREEAAKKSSI I IIOON N LLOOGGAAM M TTRRAANNSSIISSII II

II.. TTANANGGGGAL AL PEPERCRCOBOBAAAANN : S: Selelasasa, a, 18 18 ApAprrl !l !"1"1# p# p$%$%$l $l "#"#."."" &" &IBIB II

III.I. SESELLESESAI AI PPERERCOCOBABAANAN : S: Seelalassa, a, 18 18 ApAprrl !l !"1"1# p# p$%$%$l $l 11"."."" "" &&IIBB I'

I'.. TUTUJUJUANAN PERCOBAANPERCOBAAN : 1. Mempelajari reaksi-reaksi garam logam transis: 1. Mempelajari reaksi-reaksi garam logam transis 2.

2. MeMengngenenal al pepembmbenentutukakan n ioion n kokompmpleleks ks lologagamm transisi.

transisi. 3.

3. MeMengngamamatati i peperurubabahahan n wawarnrna a kakarenrena a peperurubabahahann  bilangan oksidasi dari senyawa logam transisi.

 bilangan oksidasi dari senyawa logam transisi.

'

'.. TITINJNJAUAUAN PAN PUSUSTTAKAKAA

Logam transisi adalah sesuatu yang dapat membentuk satu atau lebih ion stabil Logam transisi adalah sesuatu yang dapat membentuk satu atau lebih ion stabil yang memiliki orbidal d yang tidak terisi (

yang memiliki orbidal d yang tidak terisi (incompletely filled d orbitalsincompletely filled d orbitals). Logam-logam). Logam-logam transisi seri pertama

transisi seri pertama (3d) kedua (!d) dan (3d) kedua (!d) dan ketiga ("d) menunjuketiga ("d) menunjukkan si#at-si#at kimiawikkan si#at-si#at kimiawi yang sangat berdekatan dalam periodenya dan kemiripan maupun perbedaan yang khas yang sangat berdekatan dalam periodenya dan kemiripan maupun perbedaan yang khas ditunjukkan oleh kelompok golongannya.

ditunjukkan oleh kelompok golongannya.

$nsur-unsur deret peralihan utama mengandung atom - atom atau ion-ion dengan $nsur-unsur deret peralihan utama mengandung atom - atom atau ion-ion dengan orbital d yang belum terisi penuh. %edangkan unsur-unsur peralihan dalam mengandung orbital d yang belum terisi penuh. %edangkan unsur-unsur peralihan dalam mengandung atom-atom dengan orbital # yang belum penuh. %i#at kimia

atom-atom dengan orbital # yang belum penuh. %i#at kimia unsur-unsur ini penting se&araunsur-unsur ini penting se&ara teoritis maupun se&ara praktis. %atu si#at penting unsur peralihan ialah kemampuannya teoritis maupun se&ara praktis. %atu si#at penting unsur peralihan ialah kemampuannya untuk membentuk ion kompleks. %i#at-si#at unsur peralihan deret pertama misalnya untuk membentuk ion kompleks. %i#at-si#at unsur peralihan deret pertama misalnya memiliki titik &air yang tinggi daya hantar listrik yang baik dan kekerasan sedang memiliki titik &air yang tinggi daya hantar listrik yang baik dan kekerasan sedang sampai tinggi adalah akibat dari &epat tersedianya elektron dan orbital untuk elektron dan sampai tinggi adalah akibat dari &epat tersedianya elektron dan orbital untuk elektron dan orb

orbital ital untuntuk uk memmembenbentuk tuk ikaikatan tan loglogam. am. 'ot'otensensial ial elekelektrotroda da bakbaku u menmeningingkat kat sesusesuaiai dengan meningkatnya

dengan meningkatnya nomor atom nomor atom sepanjang deret sepanjang deret peralihan. ('etru&&i 1*)peralihan. ('etru&&i 1*)

Logam-logam golongan transisi si#atnya berbeda dengan logam-logam golongan Logam-logam golongan transisi si#atnya berbeda dengan logam-logam golongan utama. %i#at kimia unsur-unsur ini penting se&ara teoritis maupun se&ara praktis. %alah utama. %i#at kimia unsur-unsur ini penting se&ara teoritis maupun se&ara praktis. %alah satu

satu si#asi#at t penpentinting g ununsur sur perperalialihan han ialaialah h ialaialah h kemkemampampuanuannya nya untuntuk uk memmembenbentuk tuk ionion kompleks. %i#at-si#at unsur peralihan deret pertama misalnya memiliki titik &air yang kompleks. %i#at-si#at unsur peralihan deret pertama misalnya memiliki titik &air yang tinggi

tinggi  daya hantar listrik daya hantar listrik yang baik dan yang baik dan kekerakekerasan sedang san sedang sampai tinggi adalah akibatsampai tinggi adalah akibat dari &epat tersedianya elektron dan orbital untuk membentuk ikatan logam. 'otensial dari &epat tersedianya elektron dan orbital untuk membentuk ikatan logam. 'otensial elektroda baku meningkat sesuai dengan meningkatnya nomor atom sepanjang deret elektroda baku meningkat sesuai dengan meningkatnya nomor atom sepanjang deret  peralihan (+maria dkk. 2,1)

 peralihan (+maria dkk. 2,1) %al

%alah ah satu satu yanyang g palpaling ing menmenarik arik padpada a loglogam am tratransinsisi si adaladalah ah kemkemampampuanuannyanya mem

(2)

heory) disingkat  adalah sebuah model yang menjelaskan struktur elektronik dari heory) disingkat  adalah sebuah model yang menjelaskan struktur elektronik dari senyaw

senyawa a logam transisi logam transisi yang semuanya yang semuanya dikatedikategorikgorikan an sebagasebagai i kompkompleks leks koordkoordinasi.inasi. eori ini dikembangkan menurut perubahan energi dari lima degenerat orbital-d ketika eori ini dikembangkan menurut perubahan energi dari lima degenerat orbital-d ketika dikeli

dikelilingi oleh lingi oleh ligan-ligan-liganligan. . etiketika a ligan mendekaligan mendekati ti ion logam elektron dari ion logam elektron dari ligan akanligan akan  berdekatan

 berdekatan dengan dengan beberapa beberapa orbital-d orbital-d logam logam dan dan menjauhi menjauhi yang yang lainnya lainnya menyebabkanmenyebabkan hilangnya kedegeneratan (degenera&y). 4lektron dari orbital-d dan dari ligan akan saling hilangnya kedegeneratan (degenera&y). 4lektron dari orbital-d dan dari ligan akan saling tolak menolak. 5leh karena itu elektron-d yang berdekatan dengan ligan akan memiliki tolak menolak. 5leh karena itu elektron-d yang berdekatan dengan ligan akan memiliki energi yang lebih besar dari yang berjauhan dengan ligan menyebabkan pemisahan energi yang lebih besar dari yang berjauhan dengan ligan menyebabkan pemisahan energi orbital-d.

energi orbital-d. 'e

'emimisasahahan n inini i didipepengngararuhuhi i ololeh eh #a#aktktoror-#-#akaktotor r beberirikukut: t: sisi#a#at-t-sisi#a#at t ioionn log

logam am keakeadaaadaaan n oksoksidaidasi si loglogam. am. eaeadaadaan n oksoksidaidasi si yanyang g leblebih ih besbesar ar menmenyebyebabkabkanan  pemisahan

 pemisahan yang yang lebih lebih besar. besar. %usunan %usunan ligan ligan disekitar disekitar ion ion logam. logam. si#at-si#at si#at-si#at ligan ligan yangyang mengelilingi ion logam.

mengelilingi ion logam. 4#ek ligan yang 4#ek ligan yang lebih kuat akan menylebih kuat akan menyebabkan perbedaan energiebabkan perbedaan energi yang lebih besar antara orbital 3d yang berenergi tinggi dengan yang berenergi rendah. yang lebih besar antara orbital 3d yang berenergi tinggi dengan yang berenergi rendah. /esarnya perbedaan energi 6 antara dua kelompok orbital tergantung pada beberapa /esarnya perbedaan energi 6 antara dua kelompok orbital tergantung pada beberapa #ak

#aktortor  sepseperterti i si#si#at-at-sisi#at #at liligagan n dadan n ststruruktktur ur gegeomometetri ri kokompmpleleksks. . /e/ebeberaprapa a liligagann sel

selalu alu memengnghahasilsilkakan n ninilai lai 6 6 yayang ng keke&i&il l sesedadangngkakan n bebebeberaprapa a lalaininnynya a akakan an seselallaluu men

menghaghasilksilkan an nilnilai ai yanyang g leblebih ih besabesarr. . eaeadaadaan n oksoksidaidasi si loglogam am jugjuga a memmemengengaruaruhihi  besarnya 6 an

 besarnya 6 antara energi (energy le7el) yang tinggi dan rendtara energi (energy le7el) yang tinggi dan rendah.ah.

8alam senyawa unsur transisi selalu mempunya bilangan oksidasi positi# dan 8alam senyawa unsur transisi selalu mempunya bilangan oksidasi positi# dan nilainya dapat ber7atiasi dari 91 sampai 9. +da beberapa hal penting yang pertama nilainya dapat ber7atiasi dari 91 sampai 9. +da beberapa hal penting yang pertama ke

kebabanynyakakan an ununsur sur trtranansisisi si memempmpununyayai i lelebibih h dadari ri sasatu tu bibilalangngan an okoksisidadasi. si. eeduduaa kestabilan unsur tansisi &enderung yang memiliki bilangan oksidasi tinggi umumnya kestabilan unsur tansisi &enderung yang memiliki bilangan oksidasi tinggi umumnya  bilangan

 bilangan oksidasi oksidasi tertinggi tertinggi unsur unsur ini ini mempunyai mempunyai sama sama dengan dengan golongannya. golongannya. etigaetiga unsur transisi bagian bawah &enderung mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi unsur transisi bagian bawah &enderung mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi yang stabil. (%yukri 1).

yang stabil. (%yukri 1).

%enyawa-senyawa koordinasi terbentuk antara atom logam atau ion logam dan %enyawa-senyawa koordinasi terbentuk antara atom logam atau ion logam dan molekul dengan satu atom atau lebih pasangan elektron bebas yang disebut ligan. molekul dengan satu atom atau lebih pasangan elektron bebas yang disebut ligan. Ligan-ligan dapat diklasi#ikasikan menurut jumlah pasangan atom donor yang dimilikinya. ligan dapat diklasi#ikasikan menurut jumlah pasangan atom donor yang dimilikinya. Menurut otton (1) ma&am-ma&am ligan adalah sebagai berikut:

Menurut otton (1) ma&am-ma&am ligan adalah sebagai berikut: a.

a. LigLigan an monmonodeodentatntat  menmenyumyumbanbangkagkan n sepsepasanasang g eleelektrktron on kepkepada ada sebsebuah uah atoatom m ligliganan umumnya &ontoh: l

umumnya &ontoh: l--..  b.

 b. Ligan Ligan bidentat bidentat mengandung mengandung 2 2 atom atom yang yang masing-masing masing-masing se&ara se&ara serempak serempak  membentuk 2 donor elektron kepada ion logam

(3)

heory) disingkat  adalah sebuah model yang menjelaskan struktur elektronik dari heory) disingkat  adalah sebuah model yang menjelaskan struktur elektronik dari senyaw

senyawa a logam transisi logam transisi yang semuanya yang semuanya dikatedikategorikgorikan an sebagasebagai i kompkompleks leks koordkoordinasi.inasi. eori ini dikembangkan menurut perubahan energi dari lima degenerat orbital-d ketika eori ini dikembangkan menurut perubahan energi dari lima degenerat orbital-d ketika dikeli

dikelilingi oleh lingi oleh ligan-ligan-liganligan. . etiketika a ligan mendekaligan mendekati ti ion logam elektron dari ion logam elektron dari ligan akanligan akan  berdekatan

 berdekatan dengan dengan beberapa beberapa orbital-d orbital-d logam logam dan dan menjauhi menjauhi yang yang lainnya lainnya menyebabkanmenyebabkan hilangnya kedegeneratan (degenera&y). 4lektron dari orbital-d dan dari ligan akan saling hilangnya kedegeneratan (degenera&y). 4lektron dari orbital-d dan dari ligan akan saling tolak menolak. 5leh karena itu elektron-d yang berdekatan dengan ligan akan memiliki tolak menolak. 5leh karena itu elektron-d yang berdekatan dengan ligan akan memiliki energi yang lebih besar dari yang berjauhan dengan ligan menyebabkan pemisahan energi yang lebih besar dari yang berjauhan dengan ligan menyebabkan pemisahan energi orbital-d.

energi orbital-d. 'e

'emimisasahahan n inini i didipepengngararuhuhi i ololeh eh #a#aktktoror-#-#akaktotor r beberirikukut: t: sisi#a#at-t-sisi#a#at t ioionn log

logam am keakeadaaadaaan n oksoksidaidasi si loglogam. am. eaeadaadaan n oksoksidaidasi si yanyang g leblebih ih besbesar ar menmenyebyebabkabkanan  pemisahan

 pemisahan yang yang lebih lebih besar. besar. %usunan %usunan ligan ligan disekitar disekitar ion ion logam. logam. si#at-si#at si#at-si#at ligan ligan yangyang mengelilingi ion logam.

mengelilingi ion logam. 4#ek ligan yang 4#ek ligan yang lebih kuat akan menylebih kuat akan menyebabkan perbedaan energiebabkan perbedaan energi yang lebih besar antara orbital 3d yang berenergi tinggi dengan yang berenergi rendah. yang lebih besar antara orbital 3d yang berenergi tinggi dengan yang berenergi rendah. /esarnya perbedaan energi 6 antara dua kelompok orbital tergantung pada beberapa /esarnya perbedaan energi 6 antara dua kelompok orbital tergantung pada beberapa #ak

#aktortor  sepseperterti i si#si#at-at-sisi#at #at liligagan n dadan n ststruruktktur ur gegeomometetri ri kokompmpleleksks. . /e/ebeberaprapa a liligagann sel

selalu alu memengnghahasilsilkakan n ninilai lai 6 6 yayang ng keke&i&il l sesedadangngkakan n bebebeberaprapa a lalaininnynya a akakan an seselallaluu men

menghaghasilksilkan an nilnilai ai yanyang g leblebih ih besabesarr. . eaeadaadaan n oksoksidaidasi si loglogam am jugjuga a memmemengengaruaruhihi  besarnya 6 an

 besarnya 6 antara energi (energy le7el) yang tinggi dan rendtara energi (energy le7el) yang tinggi dan rendah.ah.

8alam senyawa unsur transisi selalu mempunya bilangan oksidasi positi# dan 8alam senyawa unsur transisi selalu mempunya bilangan oksidasi positi# dan nilainya dapat ber7atiasi dari 91 sampai 9. +da beberapa hal penting yang pertama nilainya dapat ber7atiasi dari 91 sampai 9. +da beberapa hal penting yang pertama ke

kebabanynyakakan an ununsur sur trtranansisisi si memempmpununyayai i lelebibih h dadari ri sasatu tu bibilalangngan an okoksisidadasi. si. eeduduaa kestabilan unsur tansisi &enderung yang memiliki bilangan oksidasi tinggi umumnya kestabilan unsur tansisi &enderung yang memiliki bilangan oksidasi tinggi umumnya  bilangan

 bilangan oksidasi oksidasi tertinggi tertinggi unsur unsur ini ini mempunyai mempunyai sama sama dengan dengan golongannya. golongannya. etigaetiga unsur transisi bagian bawah &enderung mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi unsur transisi bagian bawah &enderung mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi yang stabil. (%yukri 1).

yang stabil. (%yukri 1).

%enyawa-senyawa koordinasi terbentuk antara atom logam atau ion logam dan %enyawa-senyawa koordinasi terbentuk antara atom logam atau ion logam dan molekul dengan satu atom atau lebih pasangan elektron bebas yang disebut ligan. molekul dengan satu atom atau lebih pasangan elektron bebas yang disebut ligan. Ligan-ligan dapat diklasi#ikasikan menurut jumlah pasangan atom donor yang dimilikinya. ligan dapat diklasi#ikasikan menurut jumlah pasangan atom donor yang dimilikinya. Menurut otton (1) ma&am-ma&am ligan adalah sebagai berikut:

Menurut otton (1) ma&am-ma&am ligan adalah sebagai berikut: a.

a. LigLigan an monmonodeodentatntat  menmenyumyumbanbangkagkan n sepsepasanasang g eleelektrktron on kepkepada ada sebsebuah uah atoatom m ligliganan umumnya &ontoh: l

umumnya &ontoh: l--..  b.

 b. Ligan Ligan bidentat bidentat mengandung mengandung 2 2 atom atom yang yang masing-masing masing-masing se&ara se&ara serempak serempak  membentuk 2 donor elektron kepada ion logam

(4)

&.

&. Ligan polLigan polidentaidentat mengandt mengandung lebih dari 2 atom yang membeung lebih dari 2 atom yang membentuk ikatantuk ikatan kepada ionn kepada ion logam yang samabiasanya

logam yang samabiasanya khelat. &ontoh: 48+khelat. &ontoh: 48+

Ligan monodentat mendonorkan satu pasng elektron bebasnya kepada logam atau Ligan monodentat mendonorkan satu pasng elektron bebasnya kepada logam atau ion logam. ontoh ligan-ligan monodentat adalah ;

ion logam. ontoh ligan-ligan monodentat adalah ;33  ;;225 55 522--  dan  dan --. Ligan. Ligan  bidentat

 bidentat mendonorkan mendonorkan dua dua pasang pasang elektronnya elektronnya kepada kepada logam logam atau atau ion ion logam.logam. ontohnya: ethylendiamine ;

ontohnya: ethylendiamine ;22;;22;;22 ; ;22.. Molekul netral (;

Molekul netral (;225 ;5 ;33) dan anion () dan anion (-- ll-- /r /r -- --) dapat bertindak sebagai) dapat bertindak sebagai ligan. <ika satu atau lebih molekul netral berkoordinasi dengan ion logam menghasilkan ligan. <ika satu atau lebih molekul netral berkoordinasi dengan ion logam menghasilkan spes

spesies ies ion ion loglogam am trantransisi sisi yanyang g berbermuamuatan tan disdisebuebut t ion ion komkomplepleks. ks. MisMisalnalnya ya ionion-io-ionn logam transisi sebagian besar membentuk ion kompleks dengan moleku-molekul air  logam transisi sebagian besar membentuk ion kompleks dengan moleku-molekul air  ketika di dalam

ketika di dalam larutan air. ontohnya =o(;larutan air. ontohnya =o(;225)5)>>3399 dan =i(;2 dan =i(;25)5)>>2299. <ika satu atau lebih. <ika satu atau lebih anion berkoord

anion berkoordinasi dengan ion inasi dengan ion loga dihasilkloga dihasilkan an ion ion kompkompleks yang leks yang bermuabermuatan tan negatinegati#.#. ontohnya: =o(5

ontohnya: =o(522))>>33--dan =e()dan =e()>>!!--..

%ebagian besar ion logam transisi membentuk ion kompleks dengan %ebagian besar ion logam transisi membentuk ion kompleks dengan molekul-molekul air bila dilarutkan dalam air. %enyawa-senyawa demikian ini mudah terbentuk  molekul air bila dilarutkan dalam air. %enyawa-senyawa demikian ini mudah terbentuk  karena air ada dalam jumlah yang berlebih. amun air buka ligan yang kuat. ompleks karena air ada dalam jumlah yang berlebih. amun air buka ligan yang kuat. ompleks ini berlangsung dalam reaksi substitusi yaitu molekul air digantikan oleh ligan lain ini berlangsung dalam reaksi substitusi yaitu molekul air digantikan oleh ligan lain se&ara berurutan. ?eaksi demikian ini sering disertai perubahan warna larutan. Misalnya se&ara berurutan. ?eaksi demikian ini sering disertai perubahan warna larutan. Misalnya  jika

 jika garam nikel(00) garam nikel(00) dilarutkan di dilarutkan di dalam air dalam air akan membentuk akan membentuk ion kompleks ion kompleks =i(;=i(;225)5)>>2299 yang berwarna hijau. 'ada penambahan ;

yang berwarna hijau. 'ada penambahan ;33 pekat warna larutan berubah menjadi biru pekat warna larutan berubah menjadi biru karena terbentuk ion kompleks =i(;

karena terbentuk ion kompleks =i(;33))>>2299 om

omplepleks ks dapdapat at dikdiklasilasi#ik#ikasikasikan an sebsebagaagai i ineinert rt atau atau lablabil il berbergangantuntung g padpadaa ke

ke&ep&epatatan an reareaksksi i susubsbstititutusi si yayang ng teterjarjadidi. . oompmplekleks s yayang ng lablabil il memengngalalamami i rereakaksisi substitusi se&ara &epat sedangkan kompleks inert mengalami reaksi substitusi se&ara substitusi se&ara &epat sedangkan kompleks inert mengalami reaksi substitusi se&ara lambat (+maria dkk. 2,1).

lambat (+maria dkk. 2,1).

SI(AT (ISIS DAN KIMIA )ANG DIMILIKI OLE* UNSUR TRANSISI SI(AT (ISIS DAN KIMIA )ANG DIMILIKI OLE* UNSUR TRANSISI 1.

1. SS+a+a  llaa//

%emua unsur transisi periode keempat bersi#at logam baik dalam si#at kimia %emua unsur transisi periode keempat bersi#at logam baik dalam si#at kimia maupun dalam si#at #isis. ;arga energy ionisasi yang relati7e rendah (ke&uali seng maupun dalam si#at #isis. ;arga energy ionisasi yang relati7e rendah (ke&uali seng yang agak tinggi) sehingga mudah membentuk ion positi#. 8emikian pula harga titik  yang agak tinggi) sehingga mudah membentuk ion positi#. 8emikian pula harga titik  didih dan titik lelehnya relati7e tinggi (ke&uali @n yang membentuk 8 dan L didih dan titik lelehnya relati7e tinggi (ke&uali @n yang membentuk 8 dan L relati7e rendah). ;al ini disebabkan orbital subkulit d pada unsure transisi banyak  relati7e rendah). ;al ini disebabkan orbital subkulit d pada unsure transisi banyak 

(5)

or

orbibitatal l yayang ng kokososong ng atatau au tetersrsisisi i titidadak k pepenunuh. h. +d+dananya ya ororbibitatal l yayang ng kokososongng memungkinkan atom-atom membentuk ikatan ko7alen (tidak permanen) disamping memungkinkan atom-atom membentuk ikatan ko7alen (tidak permanen) disamping ika

ikatan tan loglogam. am. 5rb5rbitaital l subsubkulkulit it 3d 3d padpada a senseng g terterisi isi penpenuh uh sehsehingingga ga tittitik ik lelelelehnyhnyaa rendah. /andingkan dengan unsure utama yang titik didih dan titik lelehnya juga rendah. /andingkan dengan unsure utama yang titik didih dan titik lelehnya juga relati7e rendah.

relati7e rendah.

abel 1.1 si#at abel 1.1 si#at #isis unsur transis#isis unsur transisii $

$nnssuurr %%&& ii AA rr MMnn ee oo ii uu @@nn <ari-jari <ari-jari atom atom (nm) (nm) , ,11 ,,11"" ,,11!! ,,1133 ,,11!! ,,1133 ,,1133 ,,1133 ,,1133 ,,1133 itik leleh itik leleh ((,,)) 1"! 1"! , , 1 1 , , 1, 1, , , 1 1 , , 12! 12! , , 1"! 1"! , , 1",,1",, 1!" 1!" , , 11,,,, !!22,, itik itik didih ( didih (,,)) 23* 23* , , 32 32 , , 3!, 3!, , , 2! 2! , , 21, 21, , , 3,, 3,, , , 2,,2,, 2*3 2*3 , , 22,,,, 11,, erapatan erapatan (gB&m (gB&m33)) 33,, !!"" 11 **22 *!* ! **    **11 4 ionisasi 4 ionisasi 0 (k<Bmol) 0 (k<Bmol) 33,, ,, "",, ", ", , , **22,, **,, **,, **!!,, **"",, 11,, 4 ionisasi 4 ionisasi 00 00 (k<Bmol) (k<Bmol) 12! 12! , , 131 131 , , 1!1 1!1 , , 1" 1" , , 1"1 1"1 , , 1" 1" , , 1!,1!, 1*" 1*" , , 1,1, 1*, 1*, , , 4 ionisasi 4 ionisasi 000 000 (k<Bmol) (k<Bmol) 23 23 , , 2" 2" , , 2* 2* , , 2 2 , , 32 32 , , 2 2 , , 323,323, 33 33 , , 3",3", 3, 3, , , 4 4,,redred M M2929(aC)(aC) -- -- --1122 --,1 ,1 --11 11 --,!! ,!! -,2-,2 --,2" ,2" 9,3 9,3 ! ! ,*,* 4 4,,redred M M3939(aC)(aC) --2211 --1122 -,-  --,*! ,*! --,2 ,2 --,,! ,,! 9,! 9,! ! ! -- -- --ekerasa ekerasa n ( skala n ( skala mohs) mohs) -- -- -- ,, "",, !"! " -- -- 33,, 22"" !.

!. SS+a+a M Maa0e0e +d

+dananya ya elele&e&trtronon-e-elelektktroron n yayang ng titidadak k beberprpasasanangagan n papada da susub b kukulilit t dd menye

(6)

medan magnet). Makin banyak ele&tron yang tidak berpasangan maka makin kuat medan magnet). Makin banyak ele&tron yang tidak berpasangan maka makin kuat  pula

 pula si#at si#at paramagnetknya. paramagnetknya. 'ada 'ada seng seng dimana dimana orbital orbital pada pada sub sub kulit kulit d d terisi terisi penuhpenuh maka bersi#at diamagneti& (sedikit ditolak keluar medan magnet).

maka bersi#at diamagneti& (sedikit ditolak keluar medan magnet). .

. Me/2Me/2e0$e0$% Se03a4a% Se03a4a-Se0-Se03a4a Ber43a4a Ber4ar0aar0a

%enyawa unsure transisi (ke&uali s&andium dan seng) memberikan berma&am %enyawa unsure transisi (ke&uali s&andium dan seng) memberikan berma&am warna baik padatan maupun larutannya. Darna senyawa dari unsure transisi juga warna baik padatan maupun larutannya. Darna senyawa dari unsure transisi juga  berkaitan dengan adanya orbital sub

 berkaitan dengan adanya orbital sub kulit d yang terisi tidak kulit d yang terisi tidak penuh. 'eralihan ele&tronpenuh. 'eralihan ele&tron yang terjadi pada pengisian subkulit d (sehingga terjadi perubahan bilangan oksidasi) yang terjadi pada pengisian subkulit d (sehingga terjadi perubahan bilangan oksidasi) menyebabkan terjadinya warna pada senyaa logam transisi.

menyebabkan terjadinya warna pada senyaa logam transisi. %enyawa dari %&

%enyawa dari %&3939 dan idan i!9!9 tidak berwarna karena subkulit 3d-nya kosongtidak berwarna karena subkulit 3d-nya kosong serta senyawa dari @n

serta senyawa dari @n2929 tidak berwarna karena subkulit 3d-nya terisi penuh sehingga tidak berwarna karena subkulit 3d-nya terisi penuh sehingga tidak terjadi peralihan ele&tron.

tidak terjadi peralihan ele&tron.

abel 1.2 warna seabel 1.2 warna senyawa logam transisi dengan berbagai nyawa logam transisi dengan berbagai bilangan oksidasibilangan oksidasi $ $nnssuurree 9911 9922 9933 99!! 99"" 99 99** % %&& -- -- bb -- -- -- -- ii -- -- $$nngguu bb -- -- --A

A -- $$nngguu ;;iijjaauu bbiirruu MMeerraahh -- --

rr -- //iirruu ;;iijjaauu -- -- <<iinnggggaa --M

Mnn -- MMeerraahh muda muda

ookkllaatt ookkllaatt tua tua

/

/iirruu ;;iijjaauu $$nngguu

ee -- ;;iijjaauu uunniinngg -- -- -- -- oo -- MMeerraahh muda muda $ $nngguu -- -- -- -- i

 i -- ;ijau;ijau -- -- -- --

--

uu bb //iirruu -- -- -- --

--@

@nn -- bb -- -- -

-5.

5. Me/pMe/p$03a Be2$03a Be2eraperapa T0%a T0%a O%s6aa O%s6ass

e&uali %& dan @n unsur-unsur transisi periode keempat mempunyai beberapa e&uali %& dan @n unsur-unsur transisi periode keempat mempunyai beberapa tingkat oksidasi. /ilangan oksidasi yang mungkin bergantung pada bilangan oksidasi tingkat oksidasi. /ilangan oksidasi yang mungkin bergantung pada bilangan oksidasi yang dapat di&apai kestabilannya.

yang dapat di&apai kestabilannya.

estabilan senyawa logam transisi diantaranya bergantung pada jenis atom estabilan senyawa logam transisi diantaranya bergantung pada jenis atom yang mengikat logam transisi senyawa berbentuk kristal atau larutan '; dalam air. yang mengikat logam transisi senyawa berbentuk kristal atau larutan '; dalam air.

(7)

estabilan bilangan oksidasi yang tinggi dapat di&apai melalui pembentukan senyawa dengan oksoaniaon #luoride dan okso#luorida.

7. Ba03a% D A0ara03a Dapa Me/2e0$% I0 K/ple%s

0on kompleks adalah ion yang terdiri atas atom pusat dan ligan. /iasanya atom  pusat merupakan logam transisi yang bersi#at elektropositi# dan dapat menyediakan

orbital kosong sebagai tempat masuknya ligan. ontohnya ion besi (000) membentuk  ion kompleks =e()>. 0on kompleks unsur transisi terdiri dari ion pusat Ligand yaitu :

1. 0on pusat : ion dari unsur-unsur transisi dan bermuatan positi# 

2. Ligand : molekul atau ion yang mempunya pasangan elektron bebas. (l  ;3 ;25)

3. /ilangan koordinasi adalah jumlah ligand dalam suatu ion kompleks. +ntara ion  pusat dan ligan terdapat ikatan koordinasi.

. Be2erapa Da0ara03a Dapa D$0a%a0 Se2aa Kaalsar

%alah satu si#at penting unsur transisi dan senyawanya yaitu kemampuannya untuk menjadi katalis-katalis reaksi-reaksi dalam tubuh. atalis adalah Eat yang dapat memper&epat reaksi. 8i dalam tubuh terdapat enEim sitokrom oksidase yang berperan dalam mengoksidasi makanan. 4nEim ini dapat bekerja bila terdapat ion u29. /eberapa logam transisi atau senyawanya telah digunakan se&ara komersial sebagai katalis pada proses industry seperti il3('olimerasasi alkena pada pembuatan  plasti&) A25"(proses kontak pada pembuatan margarine) dan u atau u5 (oksidasi

al&ohol pada pembuatan #ormalin).

'I. ALAT DAN BA*AN A. Ala-ala

- abung reaksi !* buah - pembakar spirtus 1 buah - pengaduk ka&a 1 buah - rak tabung 1 buah

(8)

Ditambahkan NaOH berlebih Larutan

CrCL3

di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL

Ditambahkan tetes demi tetes NaOH 1 M Endapan hijau

Cr(OH)3

Larutan hijau Cr(OH)!"3# - pipet tetes 11 buah - ka&a arloji 2 buah - gelas kimia ! buah

B. Ba9a0

- aCuades -el3 (s) ,1 M

- @nl2 ,1M -e%5! (s) ,1 M

- ammonia pekat dan 2 M - e(;3)2%5! ,1 M

- ol2 ,1M -e(5)3 ,1 M - rl3.;25 (s) ,1 M - ;l 2 M pekat - u%5!.";25 (s) ,1 M - ;53 2 M pekat - ul2.2;25 (s) - a5; ," M 1 M 2 M  M - il2 ,1 M -e%5! (s) ,1 M - Mn%5! ,1 M - larutan a225! - dimethylglioFime - larutan a248+ - 4thylenediamine - a52 jenuh -  !=e()> ,1M -;!% ,1 M - 11,-phenantroline - 4tanol

- /utiranBserbuk @n -   2r 25* (s) ,1 M

- % jenuh - i(53)2

'II. Al$r Kera

(9)

Ditambahkan NaOH berlebih Larutan

Mn$O%

di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL

Ditambahkan tetes demi tetes NaOH 1 M Endapan hijau

Mn(OH)&

Endapan tak jenuh

Ditambahkan NaOH berlebih Larutan

'e(NH&)&$O%

di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL

Ditambahkan tetes demi tetes NaOH 1 M Endapan hijau

ua 'e(NH3)&(OH)&

Endapan larut

Reaksi :rl3 (aC) 9 3 a5; (aC)  r(5;)3 (s) 93 al (aC)

 r(5;)3 (s) 9 3 a5; (aC)  a3=r(5;)> (aC)

(10)

Ditambahkan NaOH berlebih Larutan

'eCl3

di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL

Ditambahkan tetes demi tetes NaOH 1 M Endapan *klat

'e(OH)3

Endapan ak larut

Ditambahkan NaOH berlebih Larutan

C*Cl&

di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL

Ditambahkan tetes demi tetes NaOH 1 M Endapan *klat

Ca(OH)&

Endapan ak larut

Ditambahkan NaOH berlebih Larutan

NiCl&

di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL

Ditambahkan tetes demi tetes NaOH 1 M Endapan hijau

Ni(OH)&

Endapan ak larut

?eaksi :e(;3)2%5! (aC) 92 a5;(aC)  e(;3)2 (5;)2 (s) 9 a2%5! (aC)

?eaksi : el3 (aC) 9 3 a5; (aC)  e(5;)3 (s) 93 al (aC)

(11)

Ditambahkan NaOH berlebih Larutan

Cu$O%

di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL

Ditambahkan tetes demi tetes NaOH 1 M Endapan *klat

Cu(OH)&

Endapan sedikit larut

Ditambahkan NaOH berlebih Larutan

+nCl&

di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL

Ditambahkan tetes demi tetes NaOH 1 M Endapan *klat

+n(OH)&

Larutan tak ber,arna +n(OH)%"&#

?eaksi :il2 (aC) 9 2a5; (aC)  i(5;)2 (s) 9 2al (aC)

(12)

Ditambahkan larutan am*nia &M berlebih Larutan

CrCl3

di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL

Ditambahkan tetes demi tetes larutan am*nia &M Endapan hijau

Cr(OH)3

Larutan hijau

Cr(NH3)!"3-Ditambahkan larutan am*nia &M berlebih Larutan

Mn$O%

di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL

Ditambahkan tetes demi tetes larutan am*nia &M Endapan pu.h

Mn(OH)&

Endapan tak larut

?eaksi :@nl2 (aC) 9 2 a5; (aC)  @n(5;)2 (s) 9 2 al (aC)

b. Reaksi dengan Ammonia

?eaksi : rl3 (aC) 9 3 ;!5; (aC)  r(5;)3 (s) 9 3 ;!l (aC)

(13)

Ditambahkan larutan am*nia &M berlebih Larutan

'e(NH3)&$O%

di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL

Ditambahkan tetes demi tetes larutan am*nia &M Endapan hijau

ua 'e(NH3)&(OH)&

Endapan tak larut

Ditambahkan larutan am*nia &M berlebih Larutan

'eCl3

di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL

Ditambahkan tetes demi tetes larutan am*nia &M Endapan *klat

'e(OH)3

Endapan tak larut

?eaksi :Mn%5! (aC) 9 2;!5; (aC) Mn(5;)2 (aC)9 (;!)2%5! (aC) Mn(5;)2 (s) 9 ;!5; berlebih 

(14)

Ditambahkan larutan am*nia &M berlebih Larutan

C*Cl&

di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL

Ditambahkan tetes demi tetes larutan am*nia &M Endapan merah jambu

C*(OH)&

Larutan *klat jenuh

C*(NH3)!"&-Ditambahkan larutan am*nia &M berlebih Larutan

NiCl&

di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL

Ditambahkan tetes demi tetes larutan am*nia &M Endapan hijau

Ni(OH)&

Larutan biru

(15)

Ni(NH3)!"&-Ditambahkan larutan am*nia &M berlebih Larutan

Cu$O%

di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL

Ditambahkan tetes demi tetes larutan am*nia &M Endapan biru

Cu(OH)&

Larutan /iru Cu(NH3)%"

Ditambahkan larutan am*nia &M berlebih Larutan

+nCl&

di masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL

Ditambahkan tetes demi tetes larutan am*nia &M Endapan pu.h

+n(OH)&

Larutan tak ber,arna

+n(NH3)%"&-?eaksi :u%5! (aC) 92;!5; (aC)  u(5;)2 (s) 9 (;!)2%5! (aC)

u(5;)2 (s) 9 ! ;!5; (aC)  =u(;3)! (;25)2>29 (aC)92 5;- (aC) 9 2;25 (l)

(16)

Dibandingkan dengan larutan blank* Diatat perubahan ,arnanya

Masing 0 masing di masukkan kedalam tabung reaksi yang berbeda sebanyak 1 mL Ditambahkan larutan NH%CN$ 21M dengan *lume yang sama

CrCl3 Mn($O%) 'e(NH3)&$O% 'eCl3 C*Cl& Cu$O% NiCl& +nCl&

4erubahan ,arna larutan

Hasil

Ditambah a5uades 1 mL 1 mL Larutan l*gam transisi

Larutan blank*

?eaksi : @nl2(aC) 9 2 ;!5;(aC)  @n(5;)2 (s)

@n (5;)2(s) 9 !;!5; (aC) =@n(;3)! (;25)2>29

c. Reaksi dengan NH4CNS

Larutan Blanko

(17)

Mn%5! (aC) 9;!%

e(;3)2%5! (aC) 9 !;!% (aC)  =e(;3) (%)!>2- (aC) 9 !;!9 (aC) 9 %5!2- (aC)

el3 (aC) 9  ;!% (aC)  =e(%)>3- (aC) 9 3 ;! (s) 9 3 ;!9 (aC)

ol2 (aC) 9 ;!% 

 il2 (aC) 9 ;!%  u%5! (aC)9 ;!%

@nl2(aC)9 ;!%

Percobaan II : Pembentukan Ion om!leks Ole" Ion Logam #ransisi a. om!leks Cr$III%

?eaksi :CrCl 3 + Na2C 2O4 → [Cr(C 2O4 )3 ] 3- .+ 2Na+ + 3Cl 

--O O O O --O O O -O O -O O -O r  3-=r(25!)3> 3-2 ml rl3 en&er

- 8imasukkan ke tabung reaksi

- 8itambahkan sedikit tetes demi tetes larutan a225! ,1 M

- 8iko&ok

- 8i&atat perubahan warna

- 8itulis reaksi dan struktur kompleks yang terbentuk  'erubahan warna larutan

(18)

1 mL larutan 'e(66)

Dimasukkan ke tabung reaksi Diatat ,arnanya

Ditambahkan &#3 tetes 7enantr*lin

Diama. dan diatat i*n k*mpleks yang terbentuk

4erubahan ,arna larutan

& mL larutan 'eCl3 ener

Dimasukkan ke tabung reaksi

Ditambahkan & tetes larutan NH%CN$ Ditambahkan sedikit larutan Na&C&O% Dik**k

Diatat ,arna larutan terakhir

4erubahan ,arna larutan b. om!leks &e$II% dan &e$III%

'.

Reaksi : Fe2+ (aq) + 3 (a5)

N N e N N N N 29 =e (11, phenanthroline)3>29 (.

(19)

1 mL larutan C*Cl& 21 M

Dimasukkan ke tabung reaksi 6

Ditambahkan beberapa tetes e.lendiamin Diama. perubahan ,arnanya

4erubahan ,arna larutan

1 mL larutan Ni(66)

Dimasukkan ke tabung reaksi 66 Ditambah beberapa tetes DM8 Dik**k

Diatat hasil pengamatan

4erubahan ,arna larutan 1 mL larutan Ni(66)

Dimasukkan ke tabung reaksi 6

Ditambah beberapa tetes e.lendiamin Dik**k

Diatat hasil pengamatan

4erubahan ,arna larutan

Reaksi : el3(aC) 9 ;!% (aC) e(%)29 (aC) 9 2 l- (aC) 9 ;!9 (aC)

e(%)29 (aC) 93 a

225! (aC)  =e(%)>3- (aC) 9 a (aC) 9 %- (aC)

=e(25!)3>3- (aC) 9  ;!% (aC) =e(%)>3- (aC) 9 ;!9 (aC) 93

25!2- (aC) c. om!leks obalt$II%

?eaksi : ol2(aC) 9 3;2-;2-;2-;2(aC) H2N NH2 1o 29 H2N NH2 H2N NH2 =1o(en)3>29

  ol2(aC) 9 a248+ (aC) o-48+ (aC) 9 2al (aC)

d. om!leks Nikel $II%

1 mL larutan ol2 ,1 M

- 8imasukkan ke tabung reaksi 00 - 8itambahkan beberapa tetes larutan

 a248+

- 8iko&ok  

- 8iamati perubahan warnanya

(20)

$eujung spatula keil Cu$O%9:H&O

Ditempatkan di kaa arl*ji

;eadaan 'isik $enya,a

$eujung spatula keil CuCl&9&H&O

Ditempatkan di kaa arl*ji Diama. keadaan <siknya

Diama. perbedaan ,arna kedua senya,a

Reaksi : Dan HO N O O N OH O O O O  :i OH N O O N HO O O O O 2 -=:i(48.+)2> 2-e. om!leks Cu$II% 1 mL larutan i(00)

- 8imasukkan ke tabung reaksi 0000 - 8itambah beberapa tetes a248+ - 8iko&ok  

- 8i&atat hasil pengamatan 'erubahan warna larutan

(21)

1 mL Cu$O%

Dimasukkan ke tabung reaksi 6 Diperha.kan ,arna larutan

Ditambah beberapa tetes e.lendiamin Dik**k

Diama. perubahannya Diatat hasil pengamatan

Hasil 4engamatan

1 mL Cu$O%

Dimasukkan ke tabung reaksi 66 Diperha.kan ,arna larutan

Ditambah beberapa tetes Na&ED= Dik**k

Diama. perubahannya Diatat hasil pengamatan

Hasil 4engamatan

Percobaan III

a. Peruba"an &e() men*adi &e+)

?eaksi : 3 e29 (aC) 9 ;53(aC) 9 3 ;9 3 e39 (aC) 9 5 (g) 9 2 ;25 (l) e39(aC) 93 a5; (aC)  e(5;)3 (s) 9 3a9 (aC)

b. Perub"an Cr,)men*adi Cr+)

1 ml FeSO4

- Ditambahkan 2-3 tetes HNO3 pekat 

- Dipanaskan 1-2 menit  - Dibiarkan in!in

- Ditambahkan NaOH 2" seikit emi seikit sampai enapan permanen

(22)

?eaksi :

 2r 25* (aC) 9 1! ;l (aC) 9 3 @nl (s)  2 r 39 (aC) 9 3 @n29 (aC) 92 9 (aC) 9 1! l- (aC) 9 * ;25 (l)

2 r 39 9 2;53 (aC) 92;9 2r 29 9 252 9 2 ;25

I;. ANALISIS DAN PEMBA*ASAN

Per<2aa0 1: Rea%s 2e2erapa I0 La/ Tra0ss

'ada per&obaan pertama ini bertujuan untuk mengetahui senyawa kompleks yang terbentuk apabila larutan berair dari garam transisi direaksikan dengan a5; dan a5; berlebih larutan ammonia dan ammonia berlebih dan direaksikan dengan ;!% atau ammonium tiosianat. 8alam reaksi ion logam transisi dengan ligan juga disebut sebagai reaksi asam basa Lewis karena ion  pusat berperan sebagai aseptor pasangan elektron bebas (asam lewis) dan ligan

sebagai donor pasangan elektron bebas (basa lewis). Mn9(aC) 9 F/- --G =M(/)F>(n-F)9 +sam lewis basa lewis

'enambahan a5; akan membentuk endapan dan saat berlebih membentuk kompleks hidrokso =M(5;-)F>n-(bersi#at am#oter) jika dengan larutan ammonia akan membentuk endapan pada penambahan berlebih akan membentuk  kompleks ammina =M(;3)F>n9 jika dengan ammonium tiosianat akan membentuk kompleks tiosianato =M(%)F>n-. Larutan yang digunakan dalam

2 ml #2$r2O%

- Dimas&kan tab&n! reaksi - Dipanaskan

- Ditambahkan 1-2 tetes b&tir sen! - Ditambhkan 1' ml H$l pekat 

- Dipanaskan perlahan sampai men!alami seikit re&ksi - Diamati arnan*a

- Dit&an!kan 1 ml lar&tan ke alam tab&n! reaksi lain - Ditambhakan tetes emi tetes HNO3 pekat sambil

ik,k 

(23)

 per&obaan ini adalah rl3 (larutan berwarna biru kehitaman) Mn%5!  (larutan

tidak berwarna) e(;3)2%5!  (larutan berwarna kuning keruh) el3  (larutan

 berwarna kuning(99)) ol2 (larutan berwarna merah muda jernih) il2

(larutan berwarna hijau muda jernih) u%5! (larutan berwarna biru jernih) dan

@nl2 (larutan tidak berwarna). %emua larutan tersebut memiliki konsentrasi ,1

M.

a. Rea%s 6e0a0 NaO*

'ada reaksi logam transisi dengan a5; terjadi peristiwa penggantian ligan akuo (;25) karena logam transisi dalam larutan berair dengan ligan

hidrokso (5;-) karena ada penambahan a5; sebagai basa dan terbentuknya

endapan jika penambahan a5; berlebih endapan larut menghasilkan larutan maka logam tersebut bersi#at am#oter.

=M(;25)>29(aC) 9 5;-(aC) --G =M(;25)"5;>9(aC) 9 ;25(l)

=M(;25)">9(aC) 9 5;-(aC) --G =M(;25)!(5;)2>(s) 9 ;25(l)

endapan

=M(;25)!(5;)2>9(aC) 9 5;-(aC) --G =M(;25)3(5;)3>-(aC) 9 ;25(l)

endapan mulai larut

=M(;25)3(5;)3>-(aC) 9 35;-(aC) --G =M(5;)>!-(aC) 9 3;25(l)

endapan larut  Larutan garam rl3

8alam larutan rl3  akan membentuk kompleks dengan air sebagai

heksaakuokrom(000) klorida yakni =r(;25)>l3.

'ada tabung pertama dimasukkan 1 mL larutan rl3  ,1 M dan

ditambahkan dengan a5; ,1 M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada  penambahan a5; ,1 M ini menyebabkan terbentuknya endapan  berwarna hijau kebiruan karena 3 ligan akuo (;25) telah digantikan oleh 3

ligan hidroksi (5;-) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi

 berikut:

=r(;25)>39(aC) 9 3a5;(aC) --G r(;25)3(5;)3(s) 9 3a9(aC)

+sam /asa

/iru kehitaman endapan hijau kebiruan

'enambahan berlebih a5; sebanyak 2"1 tetes menyebabkan endapan larut dan terbentuk larutan berwarna hijau keruh menunjukkan  bahwa hidroksida kromium merupakan am#oter karena dapat bereaksi

(24)

dengan basa dalam jumlah berlebih menghasilkan larutan sehingga kromium berperan sebagai basa dan a5; berperan sebagai asam menurut reaksi berikut:

=r(;25)3(5;)3>(aC) 9 3a5;(aC) --G =r(5;)>3-(aC) 9 3a9(aC)

 basa asam

endapan hijau kebiruan larutan berwarna hijau keruh /entuk kompleks dari =r(5;)>3-adalah oktahedral.

 Larutan garam Mn%5!

8alam larutan garam Mn%5! akan membentuk kompleks dengan air 

sebagai heksaakuomangan(00) sul#at yakni Mn(;25)%5!.

'ada tabung kedua dimasukkan 1 mL larutan garam Mn%5! ,1 M dan

ditambahkan dengan a5; ,1 M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada  penambahan a5; ,1 M ini menyebabkan terbentuknya hablur berwarna kuning karena 2 ligan akuo (;25) telah digantikan oleh 2 ligan

hidroksi(5;-) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut:

=Mn(;25)>29(aC) 9 2a5;(aC) --G Mn(;25)!(5;)2(s) 9 2a9(aC)

+sam /asa

idak berwarna hablur kuning

 amun seketika berubah menjadi berwarna kuning endapannya karena oksidasi Mn29 berlanjut menurut reaksi:

(25)

Mn(5;)2(s)  Mn253(s)  Mn52(s)

;ablur kuning kuning(9) &oklat

'enambahan berlebih a5; sebanyak 1, tetes hablur tidak larut dan terbentuk hablur berwarna kuning yang lebih banyak menunjukkan  bahwa hidroksida mangan bersi#at tidak am#oter karena tidak dapat  bereaksi dengan basa dalam jumlah berlebih.

 Larutan garam e(;3)2%5!

8alam larutan garam e(;3)2%5!akan membentuk kompleks dengan

air sebagai diamminatetraakuo#erro(00) sul#at yakni e(;25)!(;3)2%5!. 'ada tabung ketiga dimasukkan 1 mL larutan garam e(;3)2%5! ,1 M dan ditambahkan dengan a5; ,1 M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada penambahan a5; ,1 M ini menyebabkan terbentuknya endapan berwarna hijau diatas larutan karena 2 ligan akuo (;25) telah digantikan oleh 2 ligan hidroksi (5;-) sehingga terbentuk senyawa  berdasarkan reaksi berikut:

=e(;25)!(;3)2>29(aC) 9 2a5;(aC) --G e(;25)2(;3)2(5;)2(s) 9 2a9(aC)

+sam /asa

uning keruh endapan hijau

'enambahan berlebih a5; sebanyak 1, tetes endapan tidak larut dan terbentuk endapan berwarna hijau yang lebih banyak diatas larutan menunjukkan bahwa hidroksida erro(00) bersi#at tidak am#oter karena tidak dapat bereaksi dengan basa dalam jumlah berlebih.

 Larutan garam el3

8alam larutan garam el3 akan membentuk kompleks dengan air  sebagai heksaakuo#erri(000) klorida yakni e(;25)l3.

(26)

'ada tabung keempat dimasukkan 1 mL larutan garam el3 ,1 M dan ditambahkan dengan a5; ,1 M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada penambahan a5; ,1 M ini menyebabkan terbentuknya endapan  berwarna kuning (9) karena 3 ligan akuo (;25) telah digantikan oleh 3 ligan hidroksi (5;-) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi  berikut:

=e(;25)>39(aC) 9 3a5;(aC) --G e(;25)3(5;)3(s) 9 3a9(aC)

+sam /asa

uning (99) endapan &oklat kemerahan

'enambahan berlebih a5; sebanyak 1, tetes endapan tidak larut terbentuk endapan berwarna &oklat kemerahan dan larutan berwarana  jingga menunjukkan bahwa hidroksida erri(000) bersi#at tidak am#oter 

karena tidak dapat bereaksi dengan basa dalam jumlah berlebih.

 Larutan garam ol2

8alam larutan garam ol2  akan membentuk kompleks dengan air  sebagai heksaakuokobalt(00) klorida yakni =o(;25)>l2.

'ada tabung kelima dimasukkan 1 mL larutan garam ol2 ,1 M dan ditambahkan dengan a5; ,1 M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada  penambahan a5; ,1 M ini menyebabkan terbentuknya hablur berwarna  biru karena 2 ligan akuo (;25) telah digantikan oleh 2 ligan hidroksi

(5;-) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut:

=o(;25)>29(aC) 9 2a5;(aC) --G o(;25)!(5;)2(s) 9 2a9(aC)

+sam /asa

Merah muda jernih hablur biru

'enambahan berlebih a5; sebanyak 1, tetes menyebabkan endapan larut dan terbentuk larutan berwarna biru menunjukkan bahwa hidroksida kobalt merupakan am#oter karena dapat bereaksi dengan basa dalam

(27)

 jumlah berlebih menghasilkan larutan sehingga kobalt berperan sebagai  basa dan a5; berperan sebagai asam menurut reaksi berikut:

=o(;25)!(5;)2>(aC) 9 !a5;(aC) --G =o(5;)>!-(aC) 9 !a9(aC)

 basa asam

endapan biru larutan berwarna biru /entuk kompleks dari =o(5;)>3-adalah oktahedral.

 Larutan garam il2

8alam larutan garam il2  akan membentuk kompleks dengan air 

sebagai heksaakuonikel(00) klorida yakni =i(;25)>l2.

'ada tabung keenam dimasukkan 1 mL larutan garam il2 ,1 M dan

ditambahkan dengan a5; ,1 M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada  penambahan a5; ,1 M ini menyebabkan terbentuknya hablur berwarna  putih karena 2 ligan akuo (;25) telah digantikan oleh 2 ligan hidroksi

(5;-) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut:

=i(;25)>29(aC) 9 2a5;(aC) --G i(;25)!(5;)2(s) 9 2a9(aC)

+sam /asa

;ijau muda jernih hablur putih

'enambahan berlebih a5; sebanyak 1, tetes menyebabkan endapan tidak larut terbentuk endapan putih yang lebih banyak dan larutan  berwarna hijau keruh menunjukkan bahwa hidroksida nikel bersi#at tidak 

(28)

 Larutan garam u%5!

8alam larutan garam u%5!  akan membentuk kompleks dengan air  sebagai heksaakukuprat(00) sul#at yakni =u(;25)>%5!.

'ada tabung ketujuh dimasukkan 1 mL larutan garam u%5!  ,1 M dan ditambahkan dengan a5; ,1 M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada penambahan a5; ,1 M ini menyebabkan terbentuknya endapan  berwarna biru dan larutan berwarna biru keruh karena 2 ligan akuo (;25)

telah digantikan oleh 2 ligan hidroksi (5;-) sehingga terbentuk senyawa  berdasarkan reaksi berikut:

=u(;25)>29(aC) 9 2a5;(aC) --G u(;25)!(5;)2(s) 9 2a9(aC)

+sam /asa

/iru jernih endapan biru

'enambahan berlebih a5; sebanyak 1, tetes menyebabkan endapan tidak larut terbentuk endapan biru yang lebih banyak dan larutan berwarna  biru keruh menunjukkan bahwa hidroksida tembaga bersi#at tidak am#oter 

karena tidak dapat bereaksi dengan basa dalam jumlah berlebih.

 Larutan garam @nl2

8alam larutan garam @nl2  akan membentuk kompleks dengan air  sebagai heksaakuoEinkat(00) klorida yakni =@n(;25)>l2.

'ada tabung kedelapan dimasukkan 1 mL larutan garam @nl2 ,1 M dan ditambahkan dengan a5; ,1 M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada penambahan a5; ,1 M ini menyebabkan terbentuknya hablur   berwarna putih karena 2 ligan akuo (;25) telah digantikan oleh 2 ligan

hidroksi (5;-) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut: =@n(;25)>29(aC) 9 2a5;(aC) --G @n(;25)!(5;)2(s) 9 2a9(aC)

+sam /asa

(29)

'enambahan berlebih a5; sebanyak 1, tetes menyebabkan terbentuk endapan putih dan larutan keruh hal ini menunjukkan bahwa hidroksida Eink bersi#at am#oter karena dapat bereaksi dengan basa dalam  jumlah berlebih.

=@n(;25)!(5;)2>(aC) 9 !a5;(aC) --G =@n(5;)>!-(aC) 9 !a9(aC)

 basa asam

endapan putih larutan keruh

2. Rea%s 6e0a0 lar$a0 A//0a ! M

'ada reaksi logam transisi dengan larutan ammonia 2 M (;!5;) terjadi peristiwa penggantian ligan akuo (;25) karena logam transisi dalam larutan berair dengan ligan hidrokso (5;-) karena ada penambahan ;!5; sebagai basa dan terbentuknya endapan jika berlebih endapan larut menghasilkan larutan karena terjadi penggantian ligan bukan oleh 5;-  tapi oleh ;3.

M(;25)29(aC) 9 2;!5;(aC) --G M(;25)!(5;)2(s) 9 2;!9(aC) /erlebih ammonia:

M(;25)!(5;)2 9 ;!5;(aC) --G M(;3)29(aC) 9 25;-(aC) 9 1,;25(l)

 Larutan garam rl3

8alam larutan garam rl3  akan membentuk kompleks dengan air  sebagai heksaakuokrom(000) klorida yakni =r(;25)>l3.

'ada tabung pertama dimasukkan 1 mL larutan garam rl3 ,1 M dan ditambahkan dengan ;!5; 2 M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada  penambahan ;!5; 2 M ini menyebabkan terbentuknya endapan  berwarna biru kehijauan dan larutan biru karena 3 ligan akuo (;25) telah digantikan oleh 3 ligan hidroksi (5;-) sehingga terbentuk senyawa  berdasarkan reaksi berikut:

=r(;25)>39(aC) 9 3 ;!5;(aC) --G r(;25)3(5;)3(s) 9 3;!9(aC) 9 ;25(l)

(30)

/iru kehitaman endapan biru kehijauan

'enambahan berlebih ;!5; 2 M sebanyak 1, tetes menyebabkan

endapan larut dan terbentuk larutan berwarna hijau menunjukkan bahwa hidroksida kromium larut dalam larutan ammonia berlebih karena semua ligannya telah diganti oleh ;3

=r(;25)3(5;)3>(aC) 9 3;!5;(aC) --G =r(;3)>39aC) 9 3;!9(aC)

9 ;25(l)

 basa asam

endapan biru kehijauan larutan berwarna hijau

/entuk kompleks dari =r(;3)>39adalah oktahedral.

 Larutan garam Mn%5!

8alam larutan garam Mn%5! akan membentuk kompleks dengan air 

sebagai heksaakuomangan(00) sul#at yakni Mn(;25)%5!.

'ada tabung kedua dimasukkan 1 mL larutan garam Mn%5! ,1 M dan

ditambahkan dengan ;!5; 2 M tetes demi tetes sebanyak 3 tetes. 'ada

 penambahan ;!5; 2 M ini menyebabkan terbentuknya endapan

(31)

telah digantikan oleh 2 ligan hidroksi (5;-) sehingga terbentuk senyawa

 berdasarkan reaksi berikut:

=Mn(;25)>29(aC) 9 2;!5;(aC) --G Mn(;25)!(5;)2(s) 9 3;!9(aC)

+sam /asa

idak berwarna endapan putih

 amun seketika berubah menjadi berwarna kuning endapannya karena oksidasi Mn29 berlanjut menurut reaksi:

Mn(5;)2(s) --G Mn253(s) --G Mn52(s)

'utih kuning &oklat

'enambahan berlebih ;!5; sebanyak 1, tetes endapan tidak larut

terbentuk endapan berwarna hijau yang lebih banyak dan larutan berwarna uning keruh menunjukkan bahwa hidroksida mangan tidak ada proses  penggantian ligan ;3 karena tidak larut.

 Larutan garam e(;3)2%5!

8alam larutan garam e(;3)2%5!akan membentuk kompleks dengan

air sebagai diamminatetraakuo#erro(00) sul#at yakni e(;25)!(;3)2%5!.

'ada tabung ketiga dimasukkan 1 mL larutan garam e(;3)2%5! ,1

M dan ditambahkan dengan ;!5; 2 M tetes demi tetes sebanyak " tetes.

'ada penambahan ;!5; ini menyebabkan terbentuknya endapan

 berwarna hijau kehitaman karena 2 ligan akuo (;25) telah digantikan oleh

2 ligan hidroksi (5;-) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi

 berikut:

=e(;25)!(;3)2>29(aC) 9 2;!5;(aC) --G e(;25)2(;3)2(5;)2(s) 9

(32)

+sam /asa

uning keruh endapan hijau kehitaman

'enambahan berlebih ;!5; sebanyak 1, tetes endapan tidak larut terbentuk endapan berwarna hijau kehitaman yang lebih banyak dan laruatan berwarna hijau kehitaman menunjukkan bahwa hidroksida erro(00) terjadia proses penggantian ligan oleh ;3.

 Larutan garam el3

8alam larutan garam el3 akan membentuk kompleks dengan air  sebagai heksaakuo#erri(000) klorida yakni e(;25)l3.

'ada tabung keempat dimasukkan 1 mL larutan garam el3 ,1 M

dan ditambahkan dengan ;!5; 2 M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada penambahan ;!5; ini menyebabkan terbentuknya endapan  berwarna jingga karena 3 ligan akuo (;25) telah digantikan oleh 3 ligan

hidroksi (5;-) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut: =e(;25)>39(aC) 9 3;!5;(aC) --G e(;25)3(5;)3(s) 9 3;!9(aC) 9

;25(l)

+sam /asa

uning jernih endapan jingga

'enambahan berlebih ;!5; sebanyak 1, tetes endapan tidak larut terbentuk endapan berwarna jingga (99) yang lebih banyak dan larutan  berwarna jingga keruh hal ini menunjukkan bahwa hidroksida erri(000)

terjadi proses penggantian ligan oleh ;3.

 Larutan garam ol2

8alam larutan garam ol2  akan membentuk kompleks dengan air  sebagai heksaakuokobalt(00) klorida yakni =o(;25)>l2.

(33)

'ada tabung kelima dimasukkan 1 mL larutan garam ol2 ,1 M dan

ditambahkan dengan ;!5; 2 M demi tetes sebanyak " tetes. 'ada

 penambahan ;!5; ini menyebabkan terbentuknya endapan berwarna

 biru karena 2 ligan akuo (;25) telah digantikan oleh 2 ligan hidroksi

(5;-) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut:

=o(;25)>29(aC) 9 2;!5;(aC) --G o(;25)!(5;)2(s) 9 2;!9(aC) 9

;25(l)

+sam /asa

Merah muda jernih endapan biru

'enambahan berlebih ;!5; sebanyak 1, tetes menyebabkan

endapan larut dan terbentuk larutan berwarna biru keruh menunjukkan  bahwa hidroksida kobalt terjadi proses penggantian ligan oleh ;3.

 Larutan garam il2

8alam larutan garam il2  akan membentuk kompleks dengan air 

sebagai heksaakuonikel(00) klorida yakni =i(;25)>l2.

'ada tabung keenam dimasukkan 1 mL larutan garam il2 ,1 M dan

ditambahkan dengan ;!5; 2 M tetes demi tetes sebanyak 3 tetes. 'ada

 penambahan ;!5; 2 M ini menyebabkan terbentuknya hablur berwarna

 biru (-) karena 2 ligan akuo (;25) telah digantikan oleh 2 ligan hidroksi

(5;-) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut:

=i(;25)>29(aC) 9 2;!5;(aC) --G i(;25)!(5;)2(s) 9 2;!9(aC) 9

;25(l)

+sam /asa

;ijau muda jernih endapan biru (-)

'enambahan berlebih ;!5; sebanyak 1, tetes menyebabkan

(34)

menunjukkan bahwa hidroksida nikel terjadi proses penggantian ligan oleh ;3.

=i(;25)!(5;)2>(aC) 9 ;!5;(aC) --G =i(;3)>29aC) 9 1,;25(l) 9 25;-(aC)

 basa asam

endapan biru (-) larutan berwarna biru kehijauan keruh

ompleks i(;3)29 mempunyai struktur okta hedral.

 Larutan garam u%5!

8alam larutan garam u%5!  akan membentuk kompleks dengan air  sebagai heksaakukuprat(00) sul#at yakni =u(;25)>%5!.

'ada tabung ketujuh dimasukkan 1 mL larutan garam u%5!  ,1 M dan ditambahkan dengan ;!5; 2M tetes demi tetes sebanyak " tetes. 'ada penambahan ;!5; 2 M ini menyebabkan terbentuknya endapan  berwarna biru karena 2 ligan akuo (;25) telah digantikan oleh 2 ligan

hidroksi (5;-) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut: =u(;25)>29(aC) 9 2;!5;(aC) --G u(;25)!(5;)2(s) 9 2;!9(aC) 9

(35)

+sam /asa

 biru endapan biru

'enambahan berlebih ;!5; sebanyak 1, tetes menyebabkan

endapan berwarna biru dan terbentuk larutan berwarna biru keruh menunjukkan bahwa hidroksida tembaga terjadi proses penggantian ligan oleh ;3.

ompleks u(;3)!29 mempunyai struktur tetrahedral.

.

 Larutan garam @nl2

8alam larutan garam @nl2  akan membentuk kompleks dengan air 

sebagai heksaakuoEinkat(00) klorida yakni =@n(;25)>l2.

'ada tabung kedelapan dimasukkan 1 mL larutan garam @nl2 ,1 M

dan ditambahkan dengan ;!5; 2 M tetes demi tetes sebanyak " tetes.

'ada penambahan ;!5; 2 M ini menyebabkan terbentuknya endapan

 berwarna putih karena 2 ligan akuo (;25) telah digantikan oleh 2 ligan

hidroksi (5;-) sehingga terbentuk senyawa berdasarkan reaksi berikut:

=@n(;25)>29(aC) 9 2;!5;(aC) --G @n(;25)!(5;)2(s) 9 2;!9(aC) 9

 ;25(l)

+sam /asa

(36)

'enambahan berlebih ;!5; sebanyak 1, tetes menyebabkan

endapan berwarna putih dan larutan berwarna putih keruh hal ini menunjukkan bahwa hidroksida Eink terjadi proses penggantian ligan  ;3.

=@n(;25)!(5;)2>(aC) 9 ;!5;(aC) --G =@n(;3)>29(aC) 9 1, ;25(l)

9 25;-(aC)

 basa asam

endapan putih larutan putih keruh

ompleks @n(;3)!29 mempunyai struktur tetrahedral.

<. Rea%s 6e0a0 lar$a0 A//0$/ sa0a ",1 M

'ada reaksi logam transisi dengan larutan ammonium tiosianat ,1 M (;!%) terjadi peristiwa penggantian ligan akuo (;25) karena logam

transisi dalam larutan dengan ligan sianato (%-).  Larutan garam rl3

8alam larutan garam rl3  akan membentuk kompleks dengan air 

sebagai heksaakuokrom(000) klorida yakni =r(;25)>l3.

'ada tabung pertama dimasukkan 1 mL larutan garam rl3 ,1 M dan

ditambahkan dengan ;!% ,1 M tetes demi tetes sebanyak 1, tetes.

'ada penambahan ;!% ,1 M tidak ada endapan yang dihasilkan dan

larutan berwarna biru kehitaman (-). <ika dibandingkan dengan larutan  blanko tidak ada perbedaan yang signi#ikan hal ini dikarenakan tidak ada

reaksi antara r 39 dengan %-.

 Larutan garam Mn%5!

8alam larutan garam Mn%5! akan membentuk kompleks dengan air 

(37)

'ada tabung kedua dimasukkan 1 mL larutan garam Mn%5! ,1 M dan ditambahkan dengan ;!% ,1 M tetes demi tetes sebanyak 1, tetes. 'ada penambahan ;!% ,1 M tidak ada endapan yang dihasilkan dan larutan tidak berwarna. <ika dibandingkan dengan larutan blanko tidak ada  perbedaan yang signi#ikan hal ini dikarenakan tidak ada reaksi antara

Mn29 dengan %-.

 Larutan garam e(;3)2%5!

8alam larutan garam e(;3)2%5!akan membentuk kompleks dengan air sebagai diamminatetraakuo#erro(00) sul#at yakni e(;25)!(;3)2%5!.

'ada tabung ketiga dimasukkan 1 mL larutan garam e(;3)2%5! ,1 M dan ditambahkan dengan ;!% ,1 M tetes demi tetes sebanyak 1, tetes. 'ada penambahan ;!% ini menyebabkan terbentuknya endapan  berwarna jingga (99) karena ada reaksi antara e(;3)29  dengan  ;!%. <ika dibandingkan dengan blanko ada perbedaan yang

signi#ikan. ?eaksi:

e(;25)!(;3)2%5!(aC) 9 ;!%(aC) --G =e(%)>!-(s) 9 4ndapan jingga (99) 2;!5;(aC) 9 ;!9(aC) 9 2;25(l) 9 %5!2-(aC)

/entuk kompleks =e(%)>!- adalah oktahedral

 Larutan garam el3

8alam larutan garam el3 akan membentuk kompleks dengan air  sebagai heksaakuo#erri(000) klorida yakni e(;25)l3.

'ada tabung keempat dimasukkan 1 mL larutan garam el3 ,1 M dan ditambahkan dengan ;!% ,1 M tetes demi tetes sebanyak 1, tetes. 'ada penambahan ;!% ini menyebabkan terbentuknya endapan  berwarna &oklat karena ligan akuo (;25) telah digantikan oleh ligan

tiosianato (%-) sehingga terbentuk senyawa. <ika dibandingkan dengan larutan blanko ada perbedaan yang signi#ikan berdasarkan reaksi berikut:

(38)

9 ;25(l)

+sam /asa

uning jernih endapan &oklat /entuk kompleks =e(%)>3- adalah oktahedral

 Larutan garam ol2

8alam larutan garam ol2  akan membentuk kompleks dengan air  sebagai heksaakuokobalt(00) klorida yakni =o(;25)>l2.

'ada tabung kelima dimasukkan 1 mL larutan garam ol2 ,1 M dan ditambahkan dengan ;!% ,1 M demi tetes sebanyak 1, tetes. 'ada  penambahan ;!% ini menyebabkan terbentuknya larutan berwarna merah muda (-). <ika dibandingkan dengan blanko ada perbedaan yang signi#ikan. /erdasarkan reaksi berikut:

=o(;25)>29(aC) 9 !;!%(aC) --G =o(%)!>2-(aC) 9 !;!9(aC) 9 ;25(l)

+sam /asa

Merah muda jernih larutan merah muda (-) /entuk kompleks o(%)!2- adalah tetrahedral

(39)

 Larutan garam il2

8alam larutan garam il2  akan membentuk kompleks dengan air  sebagai heksaakuonikel(00) klorida yakni =i(;25)>l2.

'ada tabung keenam dimasukkan 1 mL larutan garam il2 ,1 M dan ditambahkan dengan ;!% ,1 M demi tetes sebanyak 1, tetes. 'ada  penambahan ;!% ini menyebabkan terbentuknya larutan berwarna hijau (---). <ika dibandingkan dengan blanko terdapat perbedaan yang signi#ikan. /erdasarkan reaksi berikut:

=i(;25)>29(aC) 9 !;!%(aC) --G =i(%)!>2-(aC) 9 !;!9(aC) 9 ;25(l)

+sam /asa

;ijau muda jernih larutan hijau muda (---)

/entuk kompleks i(%)!2- adalah tetrahedral

 Larutan garam u%5!

8alam larutan garam u%5!  akan membentuk kompleks dengan air  sebagai heksaakukuprat(00) sul#at yakni =u(;25)>%5!.

(40)

'ada tabung ketujuh dimasukkan 1 mL larutan garam u%5!  ,1 M dan ditambahkan dengan ;!% ,1 M demi tetes sebanyak 1, tetes. 'ada penambahan ;!% ini menyebabkan terbentuknya larutan  berwarna hijau &erah. <ika dibandingkan dengan blanko terdapat  perbedaan yang signi#ikan berdasarkan reaksi berikut:

=u(;25)>29(aC) 9 !;!%(aC) --G =u(%)!>2-(aC) 9 !;!9(aC) 9 ;25(l)

+sam /asa

/iru jenrih larutan berwarna hijau &erah

ompleks u(%)!2- mempunyai struktur tetrahedral.

 Larutan garam @nl2

8alam larutan garam @nl2  akan membentuk kompleks dengan air  sebagai heksaakuoEinkat(00) klorida yakni =@n(;25)>l2.

'ada tabung kedelapan dimasukkan 1 mL larutan garam @nl2 ,1 M dan ditambahkan dengan ;!% ,1 M tetes demi tetes sebanyak 1, tetes. 'ada penambahan ;!% ,1 M tidak ada endapan yang dihasilkan dan larutan tidak berwarna. <ika dibandingkan dengan larutan  blanko tidak ada perbedaan yang signi#ikan hal ini dikarenakan tidak ada

reaksi antara @n29 dengan %-.

(41)

Pe/2e0$%a0 0 %/ple%s le9 0 la/ ra0ss 6a0 Pe/2e0$%a0 0 %/ple%s /e0$0a%a0 la0 26e0a

'ada per&obaan ini perubahan warna pada tiap-tiap larutan garam transisi setelah ditambah reagen terlihat lebih signi#ikan. ;al ini disebabkan karena ligan  penggantinya bukan hanya monodentat seperti halnya per&obaan 1 yang merupakan ligan asam basa. 'ada per&obaan 2 ini ligan pengganti yang digunakan lebih kompleks yang disebut dengan ligan polidentat.

a. Pe/2e0$%a0 0 %/ple%s Cr =III>

Langkah pertama yang dilakukan yaitu memasukkan 2 mL larutan rl3

ke dalam tabung reaksi. Larutan rl3  merupakan larutan yang berwarna biru

kehitaman. Darna biru kehitaman tersebut merupakan warna dari ion r 39.

emudian direaksikan dengan menambahkan a225! yang merupakan reagen

yang berupa larutan tidak berwarna. %etelah ditambah reagen a225!  terjadi

 perubahan warna pada larutan menjadi larutan biru kehitaman (-).

ungsi dari penambahan reagen a225!  yaitu sebagai penyedia ligan.

8imana ion 3l- digantikan oleh 3 molekul ion 

25!2-. %ehingga terbentuk 

kompleks =r(25!)3>3-. ?eaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

rl3 (aC) 9 a225! (aC) H =r(25!)3>3- (aC) 9 2a9 (aC) 9 3l- (aC)

/iru kehitaman /iru ehitaman (-)

ompleks yang terbentuk memiliki bilangan koordinasi sebanyak  dan memiliki  bentuk koordinasi oktahedral. 8engan struktur ion kompleks sebagai berikut:

 b. Pe/2e0$%a0 0 %/ple%s (e =II>

'ada pembentukan ion kompleks e (00) prosedur yang pertama kali dilakukan adalah dengan dimasukkan 1 mL larutan e (00) yang berwarna kuning ke dalam tabung reaksi. emudian ditambahkan 2 tetes 11, phenanthroline. %etelah  penambahan 2 tetes 11, phenanthroline terjadi perubahan warna yang awalnya

(42)

 berwarna kuning menjadi larutan berwarna jingga. 8an menghasilkan rumus ion kompleks yang terbentuk yaitu =e(;25)>29 (aC).

Pe/2e0$%a0 0 %/ple%s (e =III>

'rosedur per&obaan untuk e(000) yang pertama kali dilakukan adalah

dengan memasukkan 2 mL larutan el3 ke dalam tabung reaksi. Larutan el3

ini berwarna kuning jernih.

emudian ditambahkan 2 tetes larutan ;!% yang ber#ungsi

memberikan warna gelap pada larutan yang mengandung e(%)29. %etelah

 penambahan ;!% 2 tetes menghasilkan larutan merah ke&oklatan dengan

rumus ion kompleks terbentuk yaitu =e(%)>29. %elanjutnya ditambahkan

larutan a225! beberapa tetes kemudian diko&ok dan larutan menjadi berwarna

 jingga dengan rumus ion kompleks terbentuk yaitu =e(25!)3>3-. 'erubahan

warna terjadi akibat ligan %- yang diganti oleh ligan 

25!. %etelah itu

ditambahkan ;!% berlebih menghasilkan larutan berwarna merah ke&oklatan

(9). ;al ini dapat dilihat melalui persamaan berikut:

el3 (aC) 9 3 ;!% (aC) H =e(%)>29 (aC) 9 3;!l (aC)

uning jernih Merah e&oklatan (9)

=e(%)>29 (aC) 9 a

225! (aC) H =e(25!)3>3- (aC) 9 %- (aC) 9 2a9

Merah ke&oklatan (9) <ingga

&. Pe/2e0$%a0 0 %/ple%s C =II>

Larutan ol2 merupakan larutan yang berwarna merah muda jernih.

?eagen yang digunakan adalah a248+. a248+ merupakan reagen yang

tidak berwarna.

'enambahan reagen a248+ ke dalam ol2 tidak terjadi perubahan

(43)

 per&obaan ini membentuk senyawa kompleks dengan rumus struktur  =o(48+)>2-.

'ada per&obaan kobal (00) senyawa kompleks yang terbentuk setelah  penambahan larutan merah muda jernih seperti di bawah ini:

ol2 9 a248+ 2 al 9 =o48+>

2-Merah muda jernih Merah muda jernih

d. Pe/2e0$%a0 0 %/ple%s N =II>

Larutan i (00) merupakan larutan yang berwarna hijau jernih (-). ?eagen yang digunakan adalah a248+. a248+ merupakan reagen yang tidak   berwarna. %elain itu juga menggunakan reagen dimethylgioksFime(8MI).

dimethylgioksFime(8MI) juga merupakan reagen yang tidak berwarna. emudian 1 mL larutan i (00) dimasukkan ke dalam masing-masing tabung

reaksi selanjutnya ditambahkan dengan a248+ dan

dimethylgioksFime(8MI). %etelah penambahan reagen

dimethylgioksFime(8MI) dihasilkan warna larutan berupa merah muda. 8an setelah penambahan reagen a248+ dihasilkan larutan berupa warna hijau. +danya penambahan a248+ membuat terbentuknya senyawa kompleks =i(48+)2>39. 8an adanya penambahan dimethylgioksFime(8MI) membuat terbentuknya senyawa kompleks =i(8MI)>29.

%truktur ion kompleks yang terbentuk pada per&obaan i (00) dengan dapat digambarkan seperti di bawah ini:

e. Pe/2e0$%a0 0 %/ple%s C$ =II>

'ada per&obaan kompleks u(00) dilakukan dengan mengamati warna dengan &ara menempatkan padatan u%5!.";25 yang merupakan padatan berwarna biru (9) dan ul2.2;25  berwarna hijau pada ka&a arloji. %etelah diamati warna dari

Referensi

Dokumen terkait

Senyawa kompleks yang terbentuk dari ligan basa anilinditiokarbamat dan ion logam transisi merupakan katalisator dan dalam prosesnya terjadi hibridisasi yang berbeda-beda

Senyawa kom pleks/ senyawa koordinasi dibent uk dari gabungan antara asam Lew is yang berupa logam/ ion logam dengan basa lew is yang berupa molekul netral atau ion negatif (

Kompleks merupakan suatu senyawa yang ligannya (ion, molekul/ atom donor Kompleks merupakan suatu senyawa yang ligannya (ion, molekul/ atom donor elektronnya)

Yang dibahas disini adalah kompleks yang terbentuk dari reaksi antara ion logam (kation) dengan suatu anion atau dengan suatu molekul.. Ion logam dalam kompleks disebut :

Jumlah ligan atau bilangan koordinasi pada sistem solvasi ion Mn 2+ dengan atom oksigen dan hidrogen dalam molekul air dengan menggunakan mekanika molekul MM2bd

 Atom donor setiap ligan : ligan dari ion kompleks adalah molekul atau anion dengan satu atau lebih atom donor yang masing-masing memberikan pasangan elektron pada ion

EDTA merupakan suatu senyawa yang membentuk senyawa yang membentuk kompleks 1:1 dengan ion logam, larut dalam air dan karenanya dapat digunakan sebagai titran logam

Senyawa ini biasanya memiliki warna yang khas diakibatkan dari adanya atom pusat yang berupa ion logam yang umumnya khas diakibatkan dari adanya atom pusat yang berupa ion