JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II Reaktifitas Ion-ion Logam Transisi
Kamis, 8 Mei 2014
Disusun Oleh :
Huda Rahmawati 1112016200044
Kelompok 3: Petri Wahyusari
Nurrachmawati Gilang Yuda Pratama
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan mengenai reaktivitas ion-ion logam transisi. Percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan sampel yang mengandung ion logam transisi
dengan 5 pereaksi yaitu NaOH 2M, NaOH 50%, KSCN 1M, NH31M, dan
Na2CO31M. sampel yang digunakan dalam praktikum ini adalah larutan NiCl2
dan ZnCl2.Ion-ion logam transisi cukup reaktif untuk bereaksi dengan berbagai
pereaksi. Larutan NiCl2membentuk endapan putih dengan pereaksi NaOH 2M,
NaOH 50%, dan Na2CO31M. Larutan NiCl2larut dengan pereaksi KSCN 1M,
NH31M. Larutan ZnCl2membentuk endapan putih dengan pereaksi NaOH 2M,
NaOH 50%, NH31M, dan Na2CO31M. Larutan ZnCl2larut dengan pereaksi
KSCN 1M.
PENDAHULUAN
Unsur-unsur deret peralihan utama (kadang-kadang disebut juga unsur-unsur“Kelompok d”) mengandung atom-atom atau ion-ion dengan orbital d yang belum terisi penuh. Sedangkan unsur-unsur peralihan dalam mengandung atom-atom dengan orbital f yang belum penuh. Kedua deskripsi ini cocok untuk semua unsur-unsur pada bagian tengah tabel berkala. Sehingga lebih dari separuh unsur-unsur yang telah ditemukan termasuk dalam deret peralihan atau peralihan dalam. Sifat kimia unsur- unsur ini penting secara teoritis maupun secara praktis. Satu sifat penting unsur peralihan ialah kemampuannya untuk membentuk ion kompleks. Sifat-sifat unsur peralihan deret pertama (Z = 21 sampai Z = 29). Titik cair yang tinggi, daya hantar listrik yang baik, dan kekerasan sedang sampai tinggi adalah akibat dari cepat tersedianya elektron dan orbital untuk elektron dan orbital untuk membentuk ikatan logam. Potensial elektroda baku meningkat sesuai dengan meningkatnya nomor atom sepanjang deret peralihan. (Petrucci, 1987. Hal: 141-142)
adanya zat-zat pencemar atau kontak dengan platinum atau tembaga, yang dihasilkan oleh penambahan beberapa tetes larutan garam dari logam-logam ini, mempercepat reaksi. Ini menjelaskan larutnya zink- zink komersial (Vogel, 1985 Hal: 289).
Unsur-unsur transisi mempunyai karakteristik konfigurasi elektronik (n-1)d 1-10ns 1-2, tidak penuh pada orbital d bagi atom atau ionnya. Energi elektron dalam orbital (n-1)d isi selalu lebih rendah dibanding dengan energi elektron dalam orbital ns2, dengan perkecualian stabilitas lebih tinggi pada konfigurasi penuh atau setengah penuh. Peran orbital (n-1)d ini menentukan tingkat oksidasi yang bervariasi, pembentukan senyawa kompleks, sifat magnetik spesies yang bersangkutan. Unsur transisi berperan sebagai katalisator baik dalam bentuk unsurnya maupun dalam bentuk senyawa kompleksnya (UNY, 2003).
ALAT & CARA KERJA A. Materials
1. Alat
a. Tabung reaksi b. Batang pengaduk c. Pipet tetes
d. Rak tabung reaksi e. Gelas kimia
2. Bahan
a. Sampel NiCl2
b. Sampel ZnCl2
c. NaOH 50% d. Na2CO31M
e. NaOH 2M f. KSCN 1M g. NH31M
B. Methods
1. Masukkan masing-masing 1ml larutan sampel NiCl2 ke dalam 5
tabung reaksi
2. Pada tabung reaksi 1 ditambahkan NaOH 2M sedikit demi sedikit, catat perubahan yang terjadi
3. Pada tabung reaksi kedua ditambahkan NaOH 50% sedikit demi sedikit, catat perubahan yang terjadi
4. Pada tabung reaksi ketiga ditambahkan KSCN 1M sedikit demi sedikit, catat perubahan yang terjadi
5. Pada tabung reaksi keempat ditambahkan NH3 1M sedikit demi
6. Pada tabung reaksi kelima ditambahkan Na2CO3 1M sedikit demi
sedikit, catat perubahan yang terjadi
7. Lakukan langkah 1-6 menggunakan sampel ZnCl2
HASIL PENGAMATAN & PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan
1. Data hasil praktikum
Sampel NiCl2: larutan berwarna hijau tua jernih
Sampel ZnCl2: larutan tidak berwarna
Sampel reagensia Volume
reagen keterangan
NiCl2
NaOH 2M 1 tetes Endapan putih NaOH 50% 3 tetes Endapan putih
KSCN 1M 20 tetes Larut NH31M 20 tetes Larut
Na2CO31M 1 tetes Endapan putih
ZnCl2
NaOH 2M 2 tetes Endapan putih NaOH 50% 2 tetes Endapan putih
KSCN 1M 20 tetes larut
NH31M 5 tetes Endapan putih halus
ZnCl2(aq)+ Na2CO3(aq)→ ZnCO3(s)+ NaCl(aq)
B. Pembahasan
Pada beberapa kasus, reaktifitas ion – ion logam transisi berhubungan dengan sifat kekerasan dan kelunakan dari kation dan anionnya. Reaktifitas suatu senyawa dapat diamati dari adanya perubahan warna maupun terbentuknya endapan. Reaktifitas suatu senyawa khususnya yang mengandung ion logam transisi tergantung beberapa faktor, misalnya muatan dan jari – jari ion, serta konfigurasi elektron di orbital d. Reaktifitas berbeda dengan kestabilan, dimana reaktifitas lebih ditekankan pada kecepatan terjadinya suatu reaksi kimia dengan zat lain sedangkan kestabilan difokuskan pada besarnya nilai K yang dihasilkan suatu reaksi. Suatu senyawa dapat bersifat labil akan bereaksi lebih cepat daripada senyawa yang inert
Pada praktikum kali ini dilakuakan percobaan tentang reaktivitas ion-ion logam transisi. Dalam percobaan ini reaktifitas dapat diamati dari terbentuknya endapan. Percobaan ini menggunakan 2 sampel larutan yang mengandung ion logam transisi. Kedua sampel itu adalah larutan NiCl2 dan ZnCl2.Masing-masing
sampel diuji dengan 5 larutan pereaksi, yaitu NaOH 2M, NaOH 50%, KSCN 1M, NH31M, dan Na2CO31M.
Larutan NiCl2 adalah larutan berwarna hijau tua jernih. Larutan NiCl2
bereaksi dengan NaOH 2M dan NaOH 50% membentuk endapan berwarna putih yang merupakan endapan Ni(OH)2. Sedangkan menurut literature endapan
Ni(OH)2 seharusnya berwarna hijau. Hal ini dikarenakan warna hijau pudar tidak
terlalu jelas terlihat pada endapan, sehingga praktikan melihat endapan seperti berwarna putih. Larutan NiCl2direaksikan dengan larutan KSCN 1M akan larut
dan membentuk larutan Ni(SCN)2(aq) dan 2KCl(aq). Larutan NiCl2 direaksikan
dengan larutan NH3 1M juga akan larut membentuk larutan [Ni(NH3)6]Cl2. Dan
yang terakhir adalah reaksi larutan NiCl2dengan larutan Na2CO3 1M membentuk
endapan putih yang merupakan endapan NiCO3.
Selanjutnya, sampel larutan ZnCl2 yang merupakan larutan tidak berwarna
membentuk endapan gelatin berwarna putih yang merupakan endapan Zn(OH)2.
Larutan ZnCl2 dengan larutan KSCN 1M akan larut dan membentuk larutan
Zn(SCN)2(aq)dan 2KCl(aq). Larutan ZnCl2 dengan larutan NH3 1M menghasilkan
endapan halus berwarna putih yang merupakan endapan Zn(NH3)Cl. Dan yang terakhir adalah reaksi larutan ZnCl2 dengan larutan Na2CO3 1M membentuk
endapan putih yang merupakan endapan ZnCO3.
Dari hasil percobaan dapat terlihat bahwa ion-ion logam transisi yang dalam praktikum ini diwakili oleh logam Zn dan Ni cukup reaktif untuk bereaksi dengan berbagai pereaksi.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Ion-ion logam transisi cukup reaktif untuk bereaksi dengan berbagai pereaksi. 2. Larutan NiCl2 membentuk endapan putih dengan pereaksi NaOH 2M, NaOH
50%, dan Na2CO31M.
3. Larutan NiCl2larut dengan pereaksi KSCN 1M, NH31M
4. Larutan ZnCl2 membentuk endapan putih dengan pereaksi NaOH 2M, NaOH
50%, NH31M, dan Na2CO31M.
5. Larutan ZnCl2larut dengan pereaksi KSCN 1M
REFERENSI
Petrucci, Ralph, H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 3 Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.
Svehla. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Edisi Kelima. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka.
Khunur, M., dkk. 2012. Diktat Praktikum Kimia Anorganik.
Tim Dosen UNY. 2003. Kimia Unsur-unsur Transisi. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/1b.%20Rangkuman%20Diktat%20