• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pendahuluan Pielonefritis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pendahuluan Pielonefritis"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pendahuluan Pielonefritis

Laporan Pendahuluan Pielonefritis

Laporan Pendahuluan Pielonefritis

Laporan Pendahuluan Pielonefritis

Laporan pendahuluan askep Pielonefritis Laporan pendahuluan askep Pielonefritis 1. Definisi

1. Definisi

Pielonefritis adalah infeksi bakteri pada salah satu atau kedua

Pielonefritis adalah infeksi bakteri pada salah satu atau kedua ginjal.Pielonefritis merupakanginjal.Pielonefritis merupakan infeksi bakteri piala ginjal, tubulus, dan jaringan interstisial dari salah satu atau kedua

infeksi bakteri piala ginjal, tubulus, dan jaringan interstisial dari salah satu atau kedua ginjal.ginjal. Bakteri mencapai kandung kemih melalui

Bakteri mencapai kandung kemih melalui uretra dan naik ke ginjal. Meskipun uretra dan naik ke ginjal. Meskipun ginjal menerimaginjal menerima 20 ! 2" curah jantung, bakteri jarang mencapai ginjal melalui darah# kasus pen$ebaran secara 20 ! 2" curah jantung, bakteri jarang mencapai ginjal melalui darah# kasus pen$ebaran secara hematogen kurang dari %.

hematogen kurang dari %.

Pielonefritis sering sebagai akibat dari refluks uretero &esikal, dimana katup uretro&resikal $ang Pielonefritis sering sebagai akibat dari refluks uretero &esikal, dimana katup uretro&resikal $ang tidak kompeten men$ebabkan urin mengalir baik'refluks( ke dalam ureter. )bstruksi traktus tidak kompeten men$ebabkan urin mengalir baik'refluks( ke dalam ureter. )bstruksi traktus urinarius $ang meningkatkan kerentanan ginjal terhadap infeksi(, tumor kandung kemih, striktur, urinarius $ang meningkatkan kerentanan ginjal terhadap infeksi(, tumor kandung kemih, striktur, h$perplasia prostatik benigna, dan batu urinarius merupakan pen$ebab $ang lain.

h$perplasia prostatik benigna, dan batu urinarius merupakan pen$ebab $ang lain.

*nflamasi pel&is ginjal disebut Pielonefritis, pen$ebab radang pel&is ginjal $ang paling

*nflamasi pel&is ginjal disebut Pielonefritis, pen$ebab radang pel&is ginjal $ang paling seringsering adalah kuman $ang berasal dari kandung kemih $ang menjalar naik ke pel&is ginjal. Pielonefritis adalah kuman $ang berasal dari kandung kemih $ang menjalar naik ke pel&is ginjal. Pielonefritis ada $ang akut dan

ada $ang akut dan ada $ang kronis '+amba$ong. 200(ada $ang kronis '+amba$ong. 200( 2. natomi dan -isiologi

2. natomi dan -isiologi

scherichia coli 'bakteri $ang dalam keadaan

scherichia coli 'bakteri $ang dalam keadaan normal ditemukan di usus besar( merupakannormal ditemukan di usus besar( merupakan  pen$ebab dari /0 infeksi ginjal diluar rumah sakit dan pen$ebab dari "0 infeksi ginjal di  pen$ebab dari /0 infeksi ginjal diluar rumah sakit dan pen$ebab dari "0 infeksi ginjal di

rumah sakit. *nfeksi biasan$a berasal dari daerah kelamin $ang naik ke kandung kemih. rumah sakit. *nfeksi biasan$a berasal dari daerah kelamin $ang naik ke kandung kemih.

Pada saluran kemih $ang sehat, naikn$a infeksi ini biasan$a bisa dicegah oleh aliran air kemih Pada saluran kemih $ang sehat, naikn$a infeksi ini biasan$a bisa dicegah oleh aliran air kemih $ang akan membersihkan organisme dan oleh penutupan ureter di tempat masukn$a ke kandung $ang akan membersihkan organisme dan oleh penutupan ureter di tempat masukn$a ke kandung kemih.

kemih.

Berbagai pen$umbatan fisik pada aliran air kemih 'misaln$a batu ginjal atau pembesaran prostat( Berbagai pen$umbatan fisik pada aliran air kemih 'misaln$a batu ginjal atau pembesaran prostat(

(2)

atau arus balik air kemih dari kandung kemih ke dalam ureter, akan meningkatkan kemungkinan terjadin$a infeksi ginjal.

*nfeksi juga bisa dibaa ke ginjal dari bagian tubuh lainn$a melalui aliran darah. eadaan lainn$a $ang meningkatkan resiko terjadin$a infeksi ginjal adalah

! kehamilan ! kencing manis

! keadaan!keadaan $ang men$ebabkan menurunn$a sistem kekebalan tubuh untuk melaan infeksi.

%.tiologi

scherichia coli 'bakteri $ang dalam keadaan normal ditemukan di usus besar( merupakan  pen$ebab dari /0 infeksi ginjal diluar rumah sakit dan pen$ebab dari "0 infeksi ginjal di

rumah sakit. *nfeksi biasan$a berasal dari daerah kelamin $ang naik ke kandung kemih. Pada saluran kemih $ang sehat, naikn$a infeksi ini biasan$a bisa dicegah oleh aliran air kemih $ang akan membersihkan organisme dan oleh penutupan ureter di tempat masukn$a ke kandung kemih.

Berbagai pen$umbatan fisik pada aliran air kemih 'misaln$a batu ginjal atau pembesaran prostat( atau arus

 balik air kemih dari kandung kemih ke dalam ureter, akan meningkatkan kemungkinan terjadin$a infeksi ginjal.

*nfeksi juga bisa dibaa ke ginjal dari bagian tubuh lainn$a melalui aliran darah. eadaan lainn$a $ang meningkatkan resiko terjadin$a infeksi ginjal adalah 1. kehamilan

2. kencing manis

%. keadaan!keadaan $ang men$ebabkan menurunn$a sistem kekebalan tubuh untuk melaan infeksi.

3.4ejala 'Patofisiologi( P*L)5-6*+*7

Pen$ebab ' Bakteri, )bstruksi ( Menjalar ke saluran kemih 4injal

Peradangan

 5$eri 8ematuri Demam Leukositosis ! Perubahan pola 8ipertermi 6isti *nfeksi liminasi

! 6isti s$ok 

Penguapan berlebih ekurangan 9olume :airan

4ejala biasan$a timbul secara tiba!tiba berupa demam, menggigil, n$eri di punggung bagian  baah, mual dan muntah. Beberapa penderita menunjukkan gejala infeksi saluran kemih bagian  baah, $aitu sering berkemih dan n$eri ketika berkemih. Bisa terjadi pembesaran salah satu atau

(3)

kedua ginjal. adang otot perut berkontraksi kuat.Bisa terjadi kolik renalis, dimana penderita merasakan n$eri hebat $ang disebabkan oleh kejang ureter. ejang bisa terjadi karena adan$a iritasi akibat infeksi atau karena leatn$a batu ginjal.

Pada anak!anak, gejala infeksi ginjal seringkali sangat ringan dan lebih sulit untuk dikenali. Pada infeksi menahun 'pielonefritis kronis(, n$erin$a bersifat samar dan demam hilang!timbul atau tidak ditemukan demam sama sekali.

Pielonefritis kronis han$a terjadi pada penderita $ang memiliki kelainan utama, seperti

 pen$umbatan saluran kemih, batu ginjal $ang besar atau arus balik air kemih dari kandung kemih ke dalam ureter 'pada anak kecil(. Pielonefritis kronis pada akhirn$a bisa merusak ginjal

sehingga ginjal tidak dapat berfungsi sebagaimana mestin$a 'gagal ginjal(. ". Manifestasi klinis

Pielonefritis akut pasien pielonefritis akut mengalami demam dan menggigil, n$eri tekan pada kosto&ertebrel':9(, Leokositosis, dan adan$a bakteri dan sel darah putih dalam urinselain itu gejala saluran urinarius baah seperti disuria dan sering berkemihumumn$a terjadi. *nfeksi saluran urinarius atas dikaitkan dengan selimut antibodi bakteri dalam urin. 4injal pasien  pielonefritis biasan$a membesar disertai infiltrasiinterstisial sel!sel inflamasi. bses dapat di  jumpai pada kapsul ginjal dan pada taut kartiko medularis. Pada akhirn$a, atrofi dan kerusakan

tubulus serta glomerulus terjadi. etika pielonefritis menjadi kronis, ginjal membentuk jaringan  parut, berkontraksi dan tidak berfungsi.

Pielonefritis kronisbiasan$a tanpa gejala infeksi, kec uali terjadi eksaserbasi. +ada!tanda utama mencakup keletiah sakit kepala, nafsu makan rendah, poliuria, haus $ang berlebihan, dan

kehilangan berat badan. ;. Pemeriksaan Penunjang 1.<rinalisis

= Leukosuria atau piuria merupakan salah satu petunjuk penting adan$a *7. Leukosuria positif  bila terdapat lebih dari " leukosit>lapang pandang besar 'LPB( sediment air kemih

= 8ematuria hematuria positif bila terdapat "!10 eritrosit>LPB sediment air kemih. 8ematuria disebabkan oleh berbagai keadaan patologis baik berupa kerusakan glomerulus ataupun

urolitiasis. 2. Bakteriologis

= Mikroskopis  satu bakteri lapangan pandang min$ak emersi. 102 !10% organisme koliform > mL urin plus piuria

= Biakan bakteri

= +es kimiai  tes reduksi griess nitrate berupa perubahan arna pada uji carik %. ultur urine untuk mengidentifikasi adan$a organisme spesifik

3.8itung koloni hitung koloni sekitar 100.000 koloni per milliliter urin dari urin tampung aliran tengah atau dari specimen dalam kateter dianggap sebagai criteria utama adan$a infeksi.

". Metode tes

(4)

 pengurangan nitrat(.

= +es esterase lekosit positif maka pasien mengalami piuria.

= +es pengurangan nitrat, 4riess positif jika terdapat bakteri $ang mengurangi nitrat urin normal menjadi nitrit.

;. Pen$akit Menular 7eksual 'PM7(<retritia akut akibat organisme menular secara seksual 'misal, klamidia

trakomatis, neisseria gonorrhoeae, herpes simplek(. @. +es! tes tambahan 

= <rogram intra&ena '*9<(.

= Pielografi '*9P(, msistografi, dan ultrasonografi juga dapat dilakukan untuk menentukan apakah infeksi akibat dari abnormalitas traktus urinarius, adan$a batu, massa renal atau abses, hodronerosis atau hiperplasie prostate.

= <rogram *9 atau e&aluasi ultrasonic, sistoskopi dan prosedur urodinamik dapat dilakukan untuk

= mengidentifikasi pen$ebab kambuhn$a infeksi $ang resisten. @.Penatalaksanaan

Pielonefritis kut pasien pielonefritis akut beresiko terhadap bakteremia dan memerlukan terapi antimikrobial $ang intensif. +erapi parentral di berikan selama 23!3A jam sampai pasien afebril. Pada aktu tersebut, agens oral dapat diberikan. Pasien dengan kondisi $ang sedikit kritis akan efektif apabila ditangani han$a dengan agens oral.<ntuk mencegah berkembangbiakn$a bakteri $ang tersisa, maka pengobatan pielonefritis akut biasan$a lebih lama daripada sistitis.

Masalah $angmungkin timbul dlam penanganan adalah infeksi kronik atau kambuhan $ang muncul sampai beberapa bulan atau tahun tanpa gejala. 7etelah program antimikrobial aal,  pasien dipertahankan untuk terus dibaah penanganan antimikrobial sampai bukti adan$a infeksi

tidak terjadi, seluruh faktor pen$ebab telah ditangan i dan dikendalikan, dan fungsi ginjal stabil. adarn$a pada terapi jangka panjang.

Pielonefritis kronikagens antimikrobial pilihan di dasarkanpada identifikasi patogen melalui kultur urin, nitrofurantion atau kombinasi sulfametoaCole dan trimethoprim dan digunakan untuk menekan pertumbuhan bakteri. -ungsi renal $ang ketat, terutama jika medikasi potensial toksik.

A.Diagnosa pereraa$tan ang Mungkin Muncul

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d hipertermi, perubahan membran mukosa,kurang nafsu makan

2. 5$eri akut b.d proses peradangan > infeksi %.8ipertermia b.d demam, peradangan > infeksi

3. nsietas b.d hematuria, kurang pengetahuan tentang pen $akit dan tujuan pengobatan ". 4angguan pola tidur b.d hipertermi, n$eri

;. *ntoleransi akti&itas b.d kelemahan umum

@. 6esiko kekurangan &olume cairan b.d intake tidak adekuat %.Perencanaan

Dp. 1 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhantubuh b.dhipertermi, perubahan membran mukosa, kurang nafsu makan

(5)

+ujuan setelah dilakukan tindakan keperaatan selama % 23 jam pasien merasa nafsu makan  bertambah.

Batasan karateristik

7ubjektif  kram abdomen, melaporkan perubahan sensasi rasa, merasa ken$ang setelah mengingesti makanan, merasakan

ketidakmampuan mengingesti makanan.

)bjektif  adan$a bukti kekurangan makanan, bising usus hiperaktif, konjungti&a dan membran mukosa pucat, tonus otot

 buruk.

8asil  menunjukkan status giCi  asupan makanan, cairan dan Cat giCi.  5o *nter&ensi 6asionalisasi

1 Mandiri

Pantau > catat permasukan diet

Membantu dan mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan diet. ondisi fisik umum, gajala uremik 'contoh  mual, anoreksia, gangguan rasa( dan pembatasan diet multiple mempengaruhi  pemasukan makanan

2 +aarkan peraatan mulut sering>cuci dengan larutan '2"( cairan asam asetat. Berikan  permen karet, permen keras, pen$egar mulut diantara makan Mambran mukosa menjadi kering

dan pecah.

Peraatan mulut men$ejukkan, memin$aki dan membantu men$egarkan rasa mulut $ang sering tidak n$aman pada uremia dan membatasi pemasukan oral. Pencucian dengan asam asetat

membantu menetralkan amonea $ang dibentuk oleh perubahan urea. % Berikan makanan sedikit tapi sering

Meminimalkan anoreksia dan mual sehubungan dengan status uremik>menurunn$a paristaltik 3 olaboasi

onsul dengan ahli giCi>tim pendukung nutrisi

Menentukan kalori indi&idu dan kebutuhan nutrisi dalam pembatasan,dan mengidentifikasi rute  paling efektif dan produkn$a, contoh tambahan oral, makanan selang hiperalimentasi

Dp.2 5$eriakut b.d proses peradangan, infeksi

+ujuan setelah dilakukan tindakan keperaatan selama % 2 3 jam pasien merasa n$aman dan n$erin$a berkurang.

7ubjektif  keletihan

)bjektif perubahan kemampuan untuk meneruskan aktifitas sebelumn$a, perubahan pola tidur,  penurunan interaksi

(6)

kriteria 8asil +idak ada keluhan n$eri pada saat berkemih, kandung kemih tidak tegang, tenang, tidak mengekspresikan n$eri secara &erbal atau pada ajah, tidak ada posisi tubuh, tidak ada kegelisahan, tidak ada kehilangan nafsu makan

 5o *nter&ensi 6asionalisasi 1 Mandiri

Pantau intensitas, lokasi, dan factor $ang memperberat atau meringankan n$eri 6asa sakit $ang hebat menandakan adan$a infeksi

2 Berikan aktu istirahat $ang cukup dan tingkat akti&itas $ang dapat di toleran lien dapat istirahat dengan tenang dan dapat merilekskan otot E otot

% njurkan minum ban$ak 2!% liter jika tidak ada kontra indikasi <ntuk membantu klien dalam berkemih

3 Pantau haluaran urine terhadap perubahan arna, bau dan pola berkemih, masukan dan haluaran setiap A jam dan pantau hasil urinalisis ulang

<ntuk mengidentifikasi indikasi kemajuan atau pen$impangan dari hasil $ang diharapkan " Berikan tindakan n$aman, seperti pijatan punggung, lingkungan istirahat

Meningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot ; Berikan peraatan parineal

<ntuk mencegah kontaminasi uretra @ olaborasi

Berikan analgesic sesuai kebutuhan dan e&aluasi keberhasilann$a nalgesic memblok lintasan n$eri sehingga

mengurangi n$eri

Dp.% 8ipertermia b.d demam, peradangan > infeksi

+ujuan setelah dilakukan tindakan keperaatan selama % 2 3 jam demam pasien berkurang akteristik suhu tubu meningkat di atas rentang normal, frekuensi napas meningkat, kulit hangat  bila disentuh, kadang merasa mual.

(7)

ritera 8asil hilangn$a rasa mual, suhu tubuh kembali normal, na fas normal dan suhu kulit lembab

 5o *nter&ensi 6asionalisasi 1 Mandiri

Pantau suhu pasien 'drajat dan pola( #perhatikan menggigil>diaforesis 7uhu %A,/0 E 31,10 : menunjukkan prosespen$akit infeksius akut 2 Pantau suhu lingkungan, batasi > tambahkan

linen tempat tidur, sesuai indikasi 7uhu ruangan>jumlah selimut harus diubah untuk mempertahankan suhu mendekati normal.

% Berikan kompres mandi hangat# hindaripenggunaan alkohol

Dapat membantu mengurangi demam. :atatan  penggunaan air es>alkohol mungkin men$ebabakan kedinginan, peningkatan suhu secara aktual. 7elain itu alkohol dapat mengeringkan kulit.

3 Berikan selimut pendingin

Digunakan untuk mengurangi demam umumn$a lebih besar dari %/,"0!300 : pada aktu terjadi kerusakan> gangguan otak.

" olaboasi

Berikan antipiretik, misaln$a 7 'aspirin(,asetaminofen 't$lenol(

Digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentraln$a pada hipotelamus. Meskipun demam mungkin dapat berguna dalam membatasi pertumbuhan organisme. Dan meningkatkan autodestruksi dari sel! sel $ang terinfeksi

Dp.3 nsietas b.dhematuria, kurang pengetahuantentang pen$akit dan tujuan pengobatan

+ujuan setelah dilakukan tindakan keperaatan selama % 2 3 jam cemas pasien8ilang dan tidak  memperlihatkan tanda! tanda gelisah.

karakteristik klien gelisah, tidak tenang, tanda &ital abnormal, gelisah, ketakutan, gangguan tidur.

riteria 8asil  tenang, gelisa berkurang, ketakutan berkurang, dapat beristirahat, frekuensi nafas 12!23>menit

 5o *nter&ensi 6asionalisasi

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaann$a gar klien mempun$ai semangat dan mau empati

terhadap peraatan dan pengobatan 2 Pantau tingkat kecemasan

(8)

<ntuk mengetahui berat ringann$a kecemasan klien % Beri dorongan spiritual

gar klien kembali men$erahkan sepenuhn$a kepada tuhan M 3 Beri penjelasan tentang pen$akitn$a

gar klien mengerti sepenuhn$a dengan pen$akit $ang di alamin$a

Dp."  4angguan pola tidur b.dhipertermi

+ujuan setelah dilakukan tindakan keperaatan selama % 23 jam pasien merasa tidur dengan n$en$ak.

Batasan karakteristik

7ubjektif ketidak puasan tidur, keluhan &erbal tentang kesulitan untuk tidur, keluhan &erbal tentang perasaan tidak dapat beristirahat dengan baik.

)bjektif total aktu tidur kurang dari lama tidur normal, bangun % kali atau lebih di malam hari iteria 8asil  jumlah jam tidur tidak terganggu, perasaan segar setelah tidur atau istirahat,

terjaga denganaktu $ang sesuai

 5o *nter&ensi 6asionalisasi 1 Mandiri 

*nstruksikan tindakan relaksasi Membantu menginduksi tidur

2 8indari mengganggu bila mungkin, mis membangun untuk obat atau terap +idur tanpa gangguan pasien mungkin tidak mampu kembali tidur bila terbangun % +entukan kebiasaan tidur biasan$a dan perubahan $ang terjadi

Mengkaji perlun$a mengidentifikasi inter&ensi $ang tepat. 3 Dorong posisi n$aman, bantu dalam megubah posisi

Perubahan posisi mengubah area tekanan dan meningkatkan istirahat " olaborasi

Berikan sedatif, hipnotik, sesuai indikasi

(9)

lingkungan baru. :atatan  hindari penggunaan kebiasaan, karena ini menurunkan aktu tidur.

Dp.; *ntoleransiakti&itas b.d kelemahan umum

+ujuan setelah dilakukan tindakan keperaatan selama % 23 jam pasien toleran aktifitas. Batasanarakteristik

7ubjektif ketidakn$amanan, melaporkan keletihan atau kelemahan secara &erbal

)bjektif den$ut jantung atau tekanan darah tidak normal sebagai respon terhadap akti&itas eriteria 8asil  mengidentifikasi aktifitas dan atau situasi $ang menimbulkan kecemasan $ang  berkontribusi pada intoleransi

akti&itas.

 5o *nter&ensi 6asionalisasi

1 Mandiri  Bantu akti&itas peraatan diri $ang di perlukan.Berikan kemajuan peningkatan aktifitas selama fase pen$embuhan.

Meminimalkan kelelahan dan membantu keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen 2 &aluasi respon pasien terhadap aktifitas. :atat laporan d ispnea, peningkatan

kelemahan>kelelahan dan perubahan tanda &ital selama dan setelah akti&itas

Menetapkan kemampuan>kebutuhan pasien dan memudahkan pemilihan inter&ensi

Dp. @ 6esiko kekurangan&olume cairan b.d intaketidakadekuat

+ujuan setelah dilakukan tindakan keperaatan selama 2  23 jam klien dapat mempertahankan  pola eliminasi secara adekuat

Batasanarakteristik 7ubjektif 

)bjektif penurunan turgor kullit>lidah, konsentrasi urine meningkat, kulit> mambran mukosa kering.

riteria hasil tidak memiliki konsentrasi urine $ang berlebih, memiliki keseimbangan asupan Dan haluaran $ang seimbang dalam 23 jam

 5o *nter&ensi 6asionalisasi

1 <kur dan catat urine setiap kali berkemih

<ntuk mengetahui adan$a perubahan arna dan untuk mengetahui input>output

2 Pastikan kontinuitas kateter pirau> akses

+erputusn$a pirau> akses terbuka akan memungkinkan eksanguinasi % +empatkan pasien pada posisi telentang>tredelenburg sesui kebutuhan

(10)

Memaksimalkan aliran balik &ena bila terjadi hipotensi 3 Pantau mambran mukosa kering,

torgor kulit $ang kurang baik, dan rasa haus 8ipo&olemia>cairian ruang ketiga akan memperkuat tanda!tanda dehidrasi

Referensi

Dokumen terkait

Larutan adalah sediaan )air +ang mengandung satu atau le$ih ,at !imia +ang mengandung satu atau le$ih ,at !imia +ang terlarut( misal terdis&amp;ersi se)ara mole!uler dalam

Merupakan terapi terpilih untuk &#34;radiatritmia simtomatik% Pacu &amp;antung permanen adalah suatu alat elektronik kecil $ang menghasilkan impuls regular

menurunkan tekanan LES menurunkan tekanan LES c. Kegemukan merupakan faktor Kegemukan merupakan faktor penting yang penting yang berkontribus berkontribusi i dalam

Risiko ke'atuhan lampu #agi kar&amp;a)an didalamn&amp;a &amp;ang dapat #eraki#at cidera (isik serius &amp;ang memerlukan pera)atan medis. nstalasi ka#el listrik tidak rapi

Dalam hal ini kerusakan tulang akibat proses penyakit dimana dengan trauma minor dapat mengakibatkan fraktur dapat juga dimana dengan trauma minor dapat mengakibatkan

E:alua%i pa%(a mengalami n&amp;eri terma%uk  ri4a&amp;at in$i:i$u $an keluarga mengalami n&amp;eri kronik atau &amp;ang menimbulkan keti$akmampuan pa%ka n&amp;eri &amp;ang

@asil &amp;ang #iperoleh ti#a' a'an +e+pengaruhi hasil persilangan Men#el.. 'arena genIgen &amp;ang #ipilih Men#el a#alah genIgen &amp;ang ti#a' terpaut

Pengum&amp;ulan data yang dilakukan untuk menentukan ebab da!i dikl$kai yang nantinya membantu dalam membuat !en#ana tindakan te!&#34;ada&amp; klien.. Klien tam&amp;ak