• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI REPUBLIK INDONESIA

(2)

2

A G E N D A

A

• GAMBARAN UMUM

B

• HASIL PEMERIKSAAN

(3)

POSISI STRATEGIS HUTAN INDONESIA BAGI DUNIA

Hutan Indosesia berada pada posisi ke-8 dari luasan hutan dunia dan posisi ketiga untuk luasan hutan Tropis, namun juga posisi ketiga dari sisi % forest loss

(4)

4

PROPORSI KAWASAN HUTAN(HEKTARE)

(Desember 2013)

22,624,322.27 , 19% 29,321,260.81 , 24% 28.124.686,74 ; 23% 26,922,970.77 , 22% 14,403,402.16 , 12% Hutan Konservasi Hutan Lindung Hutan Produksi Hutan Produksi Terbatas

Hutan Produksi yang Dapat dikonversi

(5)

5

PERKEMBANGAN HUTAN KONSERVASI

Tahun HK (Ha) 2009 23,557,928.57 2010 23,078,461.57 2011 23,894,979.57 2012 22,847,372.57 2013 22,624,322.27

(6)

6

PERKEMBANGAN HUTAN LINDUNG

Tahun HL (Ha) 2009 30,858,195 2010 30,871,673 2011 30,981,177 2012 28,723,436 2013 29,321,261

(7)

7

PERKEMBANGAN

HUTAN PRODUKSI TERBATAS

Tahun HPT (Ha) 2009 21,971,592 2010 21,881,989 2011 21,997,754 2012 25,822,345 2013 26,922,971

(8)

8

PERKEMBANGAN HUTAN PRODUKSI

Tahun HP (Ha) 2009 36,669,243 2010 35,787,632 2011 36,788,953 2012 28,756,887 2013 28,124,687

(9)

9

IZIN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN

UNTUK INFRASTRUKTUR 2008 - 2014

0 5 10 15 20 25 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 6 22 12 19 15 20 2

(10)

50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Lu as IPP KH

PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN UNTUK

INFRASTRUKTUR 2008 - 2014 (Hektar)

Tahun Luas Kawasan Hutan (Ha) 2008 128.44 2009 254,361.54 2010 26,818.56 2011 64,133.03 2012 315.40 2013 2,079.36 2014 24.10 Jumlah 347,860.43

(11)

Pembangunan 25 Ruas Tol sepanjang 1000 km

Pembangunan 50 bendungan, rehabilitasi irigasi,

dan pembangunan 1 juta hektar jaringan irigasi

baru hingga akhir periode pemerintahan pada

2019

RENCANA PEMERINTAH MEMBANGUN

INFRASTRUKTUR

(12)

12

KASUS PERAMBAHAN HUTAN / PELANGGARAN HUKUM

TAHUN 2008 S.D. 2012

52

72

39

58

75

0 10 20 30 40 50 60 70 80 2008 2009 2010 2011 2012 Total

(13)

13

KASUS PERAMBAHAN HUTAN / PELANGGARAN HUKUM

TAHUN 2008 S.D. 2012

TA

Laporan

Keuangan

Kinerja

Tujuan

Tertentu

Jumlah

TA 2010

1

16

-

17

TA 2011

1

-

1

2

TA 2012

1

8

-

9

TA 2013

1

1

1

3

TA 2014

1

2

-

3

Total

5

27

2

34

(14)

14

PEMERIKSAAN KINERJA & PDTT BIDANG KEHUTANAN

TAHUN 2010-2014

Tahun Pemeriksaan Jenis

Pemeriksaan

2010 Pengelolaan Hutan Mangrove pada 16 Provinsi Kinerja

2011

Pengelolaan PNBP, Rekening Pembangunan Hutan (RPH) daerah, Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) Kehutanan, dan

Lingkungan Kehutanan

PDTT

2012 Rehabilitasi Hutan dan Lahan pada 7 Provinsi Kinerja 2012 Pengelolaan Kawasan Hutan Konservasi Kinerja 2013 Mitigasi Perubahan Iklim Kementerian

Kehutanan Kinerja

2014 Pemantapan Kawasan Hutan Kinerja

2014 Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Hutan

(15)

15

HASIL PEMERIKSAAN TAHUN 2010-2014

5%

84%

11%

Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Temuan Pemeriksaan Perencanaan 36 Temuan Pelaksanaan 267 Temuan Monev 16 Temuan

(16)

25% 69% 6% Temuan Perencanaan Peraturan/SOP Belum Lengkap Perencanaan Tidak Sesuai Ketentuan Perencanaan Tidak Tepat Sasaran/Program No Temuan Pemeriksaan

Perencanaan tidak sesuai ketentuan 1. Perencanaan Prioritas Kegiatan

Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di Kawasan Konservasi/Lindung Belum Sesuai dengan Permenhut

(sudah ditindaklanjuti namun belum sesuai rekomendasi)

Peraturan/SOP perencanaan belum lengkap 1. Belum Adanya Standar Biaya untuk

Kegiatan Operasi Pengamanan Hutan

(sudah ditindaklanjuti namun belum sesuai rekomendasi)

Perencanaan tidak tepat sasaran Program 1 Rehabilitasi Hutan dan Lahan tidak

didasarkan pada Rencana

Pengelolaan, Rencana Teknis dan Rencana Tahunan

(sudah ditindaklanjuti)

2 Alokasi Anggaran Kebun Bibit Rakyat (KBR) melebihi Luasan Lahan Kritis

(sudah ditindaklanjuti)

Temuan Perencanaan

Perencanaan Tidak Sesuai Ketentuan 25 Temuan

Peraturan/SOP Belum Lengkap 9 Temuan

Perencanaan Tidak Tepat sasaran 2 Temuan

(17)

HASIL PEMERIKSAAN PELAKSANAAN

(Aspek Keuangan)

Temuan Pelaksanaan Jenis

Temuan Temuan Nilai (Rp) Tindak Lanjut Aspek Keuangan

Kurang Volume 31 31,68 M Sebagian telah ditindaklanjuti Denda Keterlambatan 7 8,50 M Sebagian telah ditindaklanjuti Penatausahan Aset tetap 50 Sebagian telah ditindaklanjuti PNBP/Pajak kurang dipungut/ disetorkan 51 452,83 M Sebagian telah ditindaklanjuti $1,58 Juta Sebagian telah

ditindaklanjuti Bukti tidak sah 7 20,10 M Sebagian telah

ditindaklanjuti Pemborosan 4 8,78 M Sebagian telah

ditindaklanjuti Jumlah 150

21%

5%

33%

34%

5% 3%

Kurang Volume Denda Keterlambatan Penatausahan Aset tetap PNBP/Pajak kurang dipungut/disetorkan Bukti tidak sah

(18)

HASIL PEMERIKSAAN PELAKSANAAN

(Aspek Pengelolaan Kehutanan)

43%

39%

15%

3%

Kegiatan tidak sesuai ketentuan Pelaksanaan Kegiatan/program tidak efektif Kegiatan pemanfaatan/pengguna an Kawasan Hutan Tanpa Ijin Penyelesaian lahan tukar menukar Temuan Pelaksanaan Jenis Temuan TemuanNilai

(Rp)

Tindak Lanjut Aspek Pengelolaan Kehutanan

Kegiatan tidak sesuai

ketentuan 50 Sebagian telah ditindaklanjuti Pelaksanaan Kegiatan/program tidak efektif 46 Sebagian telah ditindaklanjuti Kegiatan pemanfaatan/ penggunaan Kawasan Hutan Tanpa Ijin

18 Sebagian telah ditindaklanjuti Penyelesaian lahan tukar menukar 3 Sebagian telah ditindaklanjuti Jumlah 117

(19)

No Temuan Pemeriksaan

Pengendalian Tidak

Dilaksanakan/Belum Optimal

1 Monitoring dan evaluasi atas Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Kawasan

Konservasi/Lindung Belum Optimal

(belum ditindaklanjuti)

2 Pengawasan, pengendalian dan pelaporan terhadap penanaman bibit Kebun Bibit Rakyat belum optimal

(sudah ditindaklanjuti)

Pelaporan Belum Tertib/ Belum Lengkap

1. Pelaporan atas Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Gerakan Rumah Kaca (RAN-GRK) Belum Optimal

(sudah ditindaklanjuti namun belum sesuai rekomendasi)

2. Pelaporan kegiatan Kebun Bibit Rakyat belum tertib

(sudah ditindaklanjuti) Temuan Pemeriksaan

Pengendalian Tidak

Dilaksanakan/Blm Optimal 13 Temuan Pelaporan Belum Tertib/ Belum

Lengkap 3 Temuan Pengendalian Tidak Dilaksanakan/Belum Optimal Pelaporan Belum Tertib/ Belum Lengkap

(20)

TA LHP Temuan Pemeriksaan Tindak Lanjut

2010 LK

Kementerian Kehutanan TA. 2009

Pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Tidak Melakukan Kewajibannya Sesuai dengan Permenhut No.P. 56/Menhut-II/2008 tentang Tata Cara

Penentuan Luas Areal Terganggu Dan Areal Reklamasi Dan

Revegetasi Untuk Perhitungan PNBP Penggunaan

Kawasan Hutan

Kemenhut memberikan teguran kepada Pemegang IPPKH dan memerintahkan untuk melakukan pembayaran PNBP-PKH

sebesar Rp1.92 Milyar dan denda keterlambatan sebesar Rp193.,52 juta.

Pengelolaan Hutan

Mangrove

Realisasi Rehabilitasi Hutan Mangrove Kab./Kota Batam, Bintan, Karimun, Natuna,Tanjung Pinang, Bengkalis, Dumai,

Indragiri Hilir, Rokan Hilir, Asahan, Batu Bara, Deli

Serdang, Langkat, Sergai, Papua Barat Belum Mendukung

Pencapaian Target Nasional

Kemenhut meminta Bupati /Walikota lebih proaktif dalam memperoleh informasi

mengenai sasaran kegiatan rehabilitasi hutan mangrove yang telah ditetapkan dalam renstra dan memprioritaskan program kegiatan rehabilitasi hutan mangrove

(21)

TA LHP Temuan Pemeriksaan Tindak Lanjut

2011 Pengelolaan PNBP, RPH, DBH SDA

Faktor Pengali dalam

Penghitungan PKH Kurang Memperhatikan Aspek

Kelestarian Lingkungan Hidup

Telah ditindaklanjuti dgn diterbit PP No. 33 Tahun 2014 tentang Jenis dan tarif PNBP yang berlaku di Kementerian Kehutanan. Faktor pengali kategori dalam penghitungan PNBP Penggunaan Kawasan Hutan berupa semula 2x tarif menjadi 7x kali tariff

Pelanggaran Eksploitasi Hutan Oleh PT BC Senilai Rp8.,556 milyar

DPEH sebesar Rp8.55 milyar telah disetor ke kas negara

Terdapat 115 Perusahaan Pertambangan di Kawasan Hutan Belum Memiliki

Izin Menteri Kehutanan.

Kemenhut telah menertibkan perusahaan yang belum berizin namun belum sepenuhnya sesuai dengan rekomendasi

(22)

TEMUAN SIGNIFIKAN (3)

TA LHP Temuan Pemeriksaan Tindak Lanjut

2012 Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Penanaman bibit hasil Kebun Bibit Rakyat belum

sepenuhnya efektif untuk

mengurangi lahan kritis, lahan tidak produktif dan lahan

kosong Kemenhut menerbitkan juklak/juknis tetntang KBR 2013 Mitigasi Perubahan Iklim Metodologi Perhitungan Perkiraan Penurunan Emisi GRK Bidang Kehutanandan Lahan Gambut Belum

Memadai

Kemenhut menyusun

perhitungan penurunan emisi GRK untuk masing-masing kegiatan dan bersama-sama dengan KLH dan Bapenas mengkaji ulang penetapan angka target penurunan emisi dalam Lamp. Perpres No. 61 Tahun 2011

(23)

TEMUAN SIGNIFIKAN (4)

TA LHP Temuan Pemeriksaan Tindak Lanjut

2014 Pemantapan Kawasan Hutan

Realisasi Kegiatan Tata Batas dan Penetapan Kawasan Hutan

Periode Tahun 2010-2014 Tidak Seluruhnya Mencapai Target

Belum ditindaklanjuti Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Hutan Konservasi dan Lindung

Hasil Kegiatan RHL Tahun 2010 di Provinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Lampung Seluas 5.125 Ha Belum Efektif Mengurangi Lahan Kritis

(24)

24

TEMUAN PENGGUNAAN/ PEMANFAATAN

KAWASAN HUTAN (1)

Kegiatan pemanfaatan/penggunaan Kawasan Hutan

Tanpa Ijin

 Terdapat Tujuh Perusahaan Melakukan Usaha Pertambangan di Kawasan Hutan Lindung Tanpa IPPKH**

 Pembukaan Kawasan Hutan oleh CP G. Ltd. Tanpa IPPKH*

 Terdapat 115 Perusahaan Pertambangan di Kawasan Hutan Belum Memiliki**

 PT PGE dan CGI Ltd. Melakukan Usaha Pemanfaatan Energi Panas Bumi (Geothermal) di Kawasan Hutan Konservasi CA Kamojang, TWA Kawah Kamojang dan CA Gunung Papandayan Tanpa Izin Menteri Kehutanan**

 Terdapat Tanah Bersertifikat Seluas +119,52 ha yang Berlokasi di Dalam Kawasan Hutan Konservasi**

 Terjadi Perambahan Hutan di Kawasan Hutan Konservasi untuk Dijadikan Lahan Pertanian dan Lapangan Golf**

 Kawasan Hutan CA Leuweung Sancang menjadi Lokasi Peledakan Amunisi Afkir**

(25)

25

TEMUAN PENGGUNAAN/ PEMANFAATAN

KAWASAN HUTAN (2)

Tukar menukar Lahan

 Penyediaan Lahan Kompensasi Seluas ± 2.544,38 Ha di Jatim Belum Dipenuhi oleh Para Pemegang IPPKH *

 Lahan Pengganti Tukar-menukar Kawasan Hutan Seluas +176,50 Ha di Jabar Bermasalah dan Tidak Jelas Luasannya**

 Lahan Pengganti Tukar-menukar Kawasan Hutan di Jabar Seluas +2.753,80 ha Belum Ditetapkan Fungsinya**

 Proses Tukar-menukar Kawasan Hutan Tidak Jelas dan Terdapat Penyerobotan Kawasan Hutan Konservasi Seluas +256,77 ha untuk Pemukiman dan Villa**

(26)

26

LAIN-LAIN PENYIMPANGAN DARI KETENTUAN

Penetapan Zonasi Taman Nasional Meru Betiri tanpa

Berdasarkan Penataan Batas**;

Terdapat Kawasan Hutan di Taman Nasional Gunung Gede

Pangrango Seluas +876,03 ha yang Belum Ditunjuk oleh

Menteri Kehutanan Sebagai Kawasan Konservasi**;

Kebijakan Menteri Kehutanan Merubah Fungsi Kawasan

(27)

Status Penyelesaian Rekomendasi per 31/12/2014 Jumlah Rekomendasi Sesuai/ Selesai Belum Sesuai/Selesai Belum Ditindaklanjuti Tidak Dapat ditindaklanjuti 796 323 27 62 1.208 2% 5% 27% 66%

STATUS PENYELESAIAN REKOMENDASI

Belum Ditindaklanjuti

Tidak Dapat Ditindaklanjuti Dengan Alasan Yang Sah Tindak Lanjut Belum Sesuai Dengan Rekomendasi

Tindak Lanjut Telah Sesuai Rekomendasi

(28)

• SINERGI PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN MONITORING

EVALUASI DENGAN PEMDA DAN INSTANSI TERKAIT LAINNYA

• PENYEDIAAN SDM DENGAN KUALITAS DAN KUANTITAS YANG

MEMADAI

• PENYUSUNAN PERATURAN/SOP YANG MEMADAI

• PELAKSANAAN DAN EVALUASI SOP

• KOMPUTERISASI SISTEM

• EVALUASI DAN PENGAWASAN

• PENYUSUNAN ACTION PLAN

(29)

Pinjam pakai: ± 93,73 ha TMKH : ± 1.267,27 ha a.n. Menteri PU dan PR KAWASAN HUTAN YANG DIMOHON DAN DIREKOMENDAS I TIMDU: ± 1.361 HA Untuk pembangunan PLTA Jatigede a.n. PT. PLN (Persero) seluas ± 58,3 Ha Sarana penunjang Waduk Jatigede a.n. Menteri PU dan PR seluas ± 73,01 ha Persetujuan prinsip Nomor S. 251/Menhut-II/2014 seluas ± 58,3 ha

Persetujuan prinsip seluas ± 73,01 Ha

Kekurangan lahan kompensasi ± 9,01 ha

Telah ada Dispensasi IPPKH seluas seluas 52,78 Ha

telah menyediakan lahan kompensasi seluas ± 120 Ha

Telah menyediakan lahan kompensasi seluas 64 Ha KH yang dimohon: ± 1.267,27 ha Lahan Pengganti: ± 1.267,27 ha Persetujuan prinsip I: ± 120,27 ha Persetujuan Prinsip II : ± 1.020 ha Persetujuan prinsip I : ± 121,13 ha (28,84 ha + 92,29 ha)

Kekurangan lahan pengganti: ± 126,14 ha

Telah diberikan dispensasi TMKH = ± 128,67 ha (120,27 ha + 8,4 ha)

Belum mendapat persetujuan Prinsip : ± 127 ha, karena calon lahan pengganti belum tersedia

Persetujuan Prinsip II : ± 1.020 ha

PROGRES PERMOHONAN PEMBANGUNAN WADUK

JATIGEDE DAN SARANA PENUNJANGNYA

(30)

Referensi

Dokumen terkait

Pemungutan Retribusi Pelayanan Kesehatan pada Pusat Kesehatan Masyarakat dan Laboratorium Kesehatan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002 tentyang

Meskipun peta aliran proses telah memberikan informasi yang tepat dan mendetail mengenai suatu proses produksi akan tetapi peta seperti ini masih belum menunjukkan suatu gambaran

Capaian kinerja ini merupakan hasil dari kerja keras dan komitmen seluruh aparat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan serta pihak terkait lainnya dalam rangka

1 Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan oleh Badan Pemeriksa 2 tahun setelah ditindaklanjuti 5 tahun Dinilai kembali Keuangan Republik Indonesiaa. 2 Hasil Pengawasan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa kinerja BPD dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan Di Desa saat ini

Temuan yang menjadi permasalahan, pada seleksi Diklatpim IV yang selama ini berjalan yakni seleksi peserta tidak dilakukan secara ketat, artinya pegawai yang

batu kecil minimum 0,5 m, sedangkan antara batu besar kurang lebih 1,0 m. Jarak antar batu kecil minimum 0,5 m, sedangkan antara batu besar kurang lebih 1 m.. Kelas 6: batuan

Penamaan satuan ini didasarkan atas ciri-ciri litologi, yaitu berupa batuan produk hasil erupsi gunung api, yang terdiri dari breksi vulkanik, tuff kristal, dan